Anda di halaman 1dari 4

Jurnal Tamaddun. Vol1 Issue 1.

Desember 2023
Available online at https://wwww.syekhnurjati.ac.id/jurnal/index.pho/tamaddun/index
Published by Department of History and Islamic Civilization, Faculty of Ushuluddin Adab and
Dakwah IAIN Syekh Nurjati Cirebon
Indonesia

Ramuan Tradisional sebagai Obat Mayoritas Penduduk Indonesia

Naia Melani Putri naiamelaniputri2003@gmail.com


Faculty of Ushuluddin Adab and Dakwah/
Department of History and Islamic Civilization/
IAIN Syekh Nurjati Cirebon
• Received: 14.12.2023 • Accepted: 14.12.2023 • Published: 15.12.2023

Abstrak: Indonesia memiliki kekayaan alam melimpah dengan berbagai tanaman obat (herbal)
yang berkualitas untuk penyembuhan. Maka sejak jaman dulu, nenek moyang kita
memanfaatkan tanaman obat itu dan meramunya menjadi jamu atauobat tradisional.
Pemberian pengobatan secara tradisional di pandang lebih minim efek samping yang negatif
di bandingkan dengan metode pengobatan secara modern. Obat-obatan tradisional murni
diambil dari sari pati tumbuhan yang mempunyai manfaat untuk pengobatan tanpa ada
campuran bahan kimia buatan (sintetis) dan tanpa campuran hewan. Penggunaan obat-obatan
herbal atau fitofarmaka sebagai imunomodulator bisa dimanfaatkan untuk mengatasi penyakit
infeksi, kanker, dan penyakit autoimun.

Keywords: Tanaman Obat Herbal, Jamu, Obat Tradisional, Efek Samping, Manfaat.

1. Pendahuluan
Indonesia adalah negara yang memiliki kekayaan sumber daya hayati (biodiversity) yang
sangat besar dan sangat melimpah dan memiliki kekayaan pengetahuan tradisional di bidang
obat-obatan yang sangat beragam yang dapat dikembangkan untuk pengobatan. obat
tradisional yang merupakan bahan atau ramuan bahan berupa bahan tumbuhan, bahan hewan,
bahan mineral, sediaan sarian (galenik), atau campuran dari bahan tersebut yang secara turun
temurun telah digunakan untuk pengobatan berdasarkan pengalaman (Anonim, 1979).
Pengobatan tradisional merupakan akumulasi dari pengetahuan, keterampilan dan praktek
yang didasarkan pada berbagai teori, kepercayan dan pengalaman yang dikembangkan oleh
berbagai kebudayaan. Pengobatan tradisional digunakan untuk mempertahankan kesehatan
tubuh dengan cara menjaga kesehatan, mendiagnosis dan mengobati penyakit fisik maupun
mental. Dalam pengobatan tradisional, penggunaan tanaman obat jauh lebih banyak
dibandingkan dengan penggunaan bahan-bahan dari hewani (Norhendy et al, 2013).

Obat tradisional dibagi menjadi kelompok jamu, obat herbal terstandar, dan fitofarmaka.
Penggunaan obat tradisional kelompok jamu banyak dikenal dan digunakan oleh masyarakat.
Penggunaan jamu sebagai obat melalui tahapan yang sederhana misalnya dikeringkan dan
direbus dengan cara pengolahan didapatkan secara turun temurun. Sedangkan, kelompok
fitofarmaka merupakan bahan obat alam yang telah dilakukan uji klinis untuk membuktikan
efektivitas dan keamanannya.
Jamu merupakan minuman tradisional khas Indonesia yang memiliki khasiat untuk
kesehatan tubuh dan bersifat pencegahan (Sukini, 2018). Candi Borobudur bangunan
peninggalan Budha terbesar di dunia yang ditemukan pada tahun 1814 M terdapat relief yang
menggambarkan adanya proses meracik jamu. Hal ini membuktikan bahwa jamu merupakan
warisan nenek moyang yang harus dilestarikan oleh masyarakat Indonesia. Kata “jamu” berasal
dari bahasa jawa kuno yang berarti doa dan jampi husada atau pegobatan. Secang (Caesalpinia
sappan L.) dikenal sebagai bahan untuk membuat sirup yang enak dan menyegarkan. Nama
Secang juga diabadikan sebagai nama kecamatan di kota Magelang, sekitar 25 km dari Candi
Borobudur. Wedang Secang merupakan minuman yang mengandung Jahe dan kayu secang
dengan khasiat menghangatkan, dengan warisan resep dari budaya di Jawa Tengah.

2. Metode
Metode kualitatif deskriptif serta memakai metode research and development (R&D).
Teknik yang digunakan dalam penelitian ini adalah teknik analisis deskriptif kualitatif.
Penjelasan dilakukan secara argumentasi. Materi berupa tinjauan situasi ril

3. Hasil dan Pembahasan


Sebagai negara yang kaya akan rempah-rempah dan tumbuhan obat, sudah seharusnya
Indonesia mampu mengembangkan obat tradisional. Dengan begitu sedikit demi sedikit dapat
mengurangi ketergantungan akan obat konvensional.
Bahkan, Kementerian Kesehatan (Kemenkes) telah mendorong pengembangan obat
herbal lewat program saintifikasi. Sebab jamu diyakini bisa disandingkan dengan pengobatan
medik.
Staf Ahli Menteri Kesehatan Bidang Teknologi Kesehatan dan Globalisasi Agus
Purwadianto mengatakan, upaya ini dilakukan sebagai penyeimbang dalam upaya melengkapi
pelayanan kesehatan.Masyarakat Indonesia sudah lama mempercayai jamu untuk mengatasi
masalah kesehatan. Karena itu, upaya pemanfaatan jamu tidak bisa dilarang. Sebaliknya, jamu
seharusnya bisa dikaji secara ilmiah untuk disandingkan dengan pengobatan medik yang
menggunakan obat farmasi.
Direktur Bina Pelayanan Kesehatan Tradisional, Alternatif dan Komplementer
Kementerian Kesehatan, dr H R Dedi Kuswenda MKes, mengatakan, pihaknya akan terus
mendorong pengembangan tanaman obat yang ada di daerah-daerah bekerjasama dengan
universitas dan pemerintah setempat.
Saat ini 250 rumah sakit di Indonesia secara bertahap akan mengembangkan
pengobatan tradisional, herbal, maupun alternative salah satunya RSUD dr Soetomo Surabaya.
Perkembangan pengobatan tradisional di Indonesia hingga saat ini berjalan baik. Agar tidak
disalahgunakan fungsinya, Kemenkes bekerjasama dengan Badan Pengawas Obat dan
Makanan (Badan POM) terus mengawasi pengembangan dan penggunaan jamu dan obat
tradisional, sehingga masyarakat bisa mendapatkan pengobatan dengan baik tanpa
mengandung zat-zat kimia yang membahayakan tubuh.
Dedi mengatakan, pengobatan tradisional itu penting bagi masyarakat sebagai alternatif.
"Yang menentukan pasien sendiri, kalau merasa cocok dengan jamu atau pengobatan alternatif
ya tidak masalah," katanya saat membuka The 1 International Symposium on Tradisional
Complimentary and Alternative Medicine The Appliance of Herbal Medicine, Jamu and
Complementary Alternative Medicine in Indonesia Integrative Medicine di Surabaya, Sabtu
(12/4).
Pengobatan tradisional di dunia sudah berkembang pesat, seperti battra di Tiongkok
ada 30 persen dan di Amerika ada 20 persen, bahkan di Amerika ada 30-an fakultas yang
mempelajari battra secara konsisten.
Bahkan, penelitian tentang pengobatan tradisional sebenarnya cukup banyak, seperti
UGM yang sudah memiliki penelitian tentang pengobatan tradisional untuk autisme, IPB yang
memiliki penelitian pengobatan tradisional anti-pikun, Unair juga memiliki penelitian tentang
khasiat semanggi untuk menghindari osteoporosis atau kayu manis untuk anti-diabetes.
"Tapi, semuanya harus berdasarkan pada keilmuan, karena pengobatan tradisional itu mirip
dengan pengobatan konvensional yang memiliki formulasi dalam takaran tertentu, meski obat
tradisional tapi bila formulasi tidak sesuai juga bisa berbahaya," katanya.
Bagaimanapun, pengobatan tradisional merupakan cara pengobatan yang ada sejak
jaman kerajaan. Penggunaan bahan-bahan berdasarkan resep nenek moyang, adat istiadat, atau
bahkan kepercayaan yang diyakini bersifat magis itu telah diuji secara ilmiah oleh para
akademisi dari berbagai negara, termasuk Indonesia. Selain itu, regulasi juga perlu ditata,"
tuturnya.
Wakil Gubernur Jatim, H Saifullah Yusuf, menuturkan, keberadaan obat tradisonal
dalam dan luar negeri sangat penting dan semakin banyak diminati masyarakat Indonesia
khususnya Jatim. Indonesia sudah seharusnya memiliki pengobatan tradisional yang lebih
dikenal dari negara lain, seperti halnya Tiongkok, karena Indonesia memiliki keanekaragaman
biologik terbesar di dunia.

4. Kesimpulan
Sampai saat ini, masyarakat indonesia sangat memanfaatkan obat tradisional
karena terbukti dapat mengobati banak penyakit dari jaman dahulu, pemerintahpun
juga sangat menyetujui akan hal tersebut dan akan mencoba mengenalkan obat-obat
tradisional indonesia.
Referensi
Anonim. (1979). Farmakope Ed. III
Norhendy et al. (2013). Farmakognosi Jilid II. EGC.
Sukini. 2018. Jamu Gendong Solusi Sehat Tanpa Obat.
https://ameera.republika.co.id/berita/s55c74463/who-80-persen-penduduk-di-
dunia-gunakan-obat-herbal-tradisional
https://www.liputan6.com/lifestyle/read/5184756/kisah-jamu-di-relief-candi-
borobudur
https://mustika-ratu.co.id/ngejamu/candiborobudur/

Anda mungkin juga menyukai