Anda di halaman 1dari 66

LAPORAN STUDI LITERATUR REVIEW (SLR)

ETNOMEDISIN TANAMAN ANTIDIABETES DI INDONESIA

Diajukan untuk memenuhi salah satu Tugas


Mata Kuliah Bahan Alam Farmasi (BAF)
Dosen Pengampu Hendy Suhendy, M.Si

Diusulkan oleh:
Kelompok 1
Bellynda Cheranita Suhada (31118051) Clarisa Kartika Sanusi (31118062)
Aisyah Shiddiqah Nasir (31118052) Nurhasanah (31118063)
Yayan Nurdian (31118053) Amalia Rahayu (31118064)
Irna Fitriani (31118054) Fahmi Muhamad Naser (31118065)
Fathia Wardani Rahmah (31118055) Wulan Novian Dewi (31118066)
Ani Suarsi (31118056) Winda Siti Wulandari (31118068)
Verlylia Yousefa (31118057) Dela leska Kaniaty (31118069)
Finidya Safitri (31118058) Muhamad Rifky Fauzan (31118070)
Saepul Hamdani (31118059) Arum Diah Pitaloka (31118071)
Nonin Nurnanengsih (31118060) Sifa Syamrotul Fuadah (31118072)
Citra Ningsih Purnamasari (31118061) Elvira Rahayu (31118073)

3B Farmasi

PROGRAM SUDI S1 FARMASI


STIKes BAKTI TUNAS HUSADA TASIKMALAYA
2020
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena telah
melimpahkan rahmat serta karunia-Nya berupa kesempatan dan pengetahuan
sehingga kami dapat menyelesaikan makalah studi literature review (SLR) sebagai
tugas semester 5 mata kuliah Bahan Alam Farmasi (BAF) dengan judul
“Etnomedisin Tanaman Antidiabetes di Indonesia” ini pada waktunya.
Kami berharap semoga laporan ini bisa menambah pengetahuan para
pembaca. Namun terlepas dari itu, kami memahami bahwa laporan ini masih jauh
dari kata sempurna, sehingga sangat diharapkan kritik serta saran yang bersifat
membangun demi terciptanya laporan selanjutnya yang lebih baik lagi.

Tasikmalaya, Oktober 2020

Kelompok 1

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.............................................................................................i
DAFTAR ISI..........................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN......................................................................................1
A. Latar Belakang..............................................................................................1

B. Tujuan...........................................................................................................2

BAB II HASIL PENELITIAN..............................................................................3


A. Metode Penelitian.........................................................................................3

B. Hasil Pengamatan..........................................................................................1

BAB III PEMBAHASAN.....................................................................................1


BAB IV PENUTUP.............................................................................................17
Kesimpulan.........................................................................................................17

BAB V DAFTAR PUSTAKA..............................................................................18

ii
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Indonesia memiliki sekitar 25.000-30.000 spesies tumbuhan dan dihuni
sekitar 300-700 etnis. Etnis-etnis tersebut memanfaatkan tumbuhan tersebut
untuk berbagai tujuan, salah-satunya sebagai pengobatan yang kemudian
dikenal dengan etnomedisin. Berbagai etnis/suku memanfaatkan tumbuhan
sebagai bahan etnomedisin dengan keunikan ramuan dan cara penyajian yang
menunjukkan tingginya pengetahuan etnis lokal tentang tumbuhan obat.
Pemanfaatan tumbuhan sebagai bahan obat sebagian besar diwariskan secara
lisan sehingga rentan terdegradasi penambahan dan pengurangan informasi
tergantung dari kepentingan manusia (Silalahi, 2016). Penggunaan obat
tradisional masih terus dilakukan, salah-satunya dengan memanfaatkan
tumbuhan sebagai obat. Seperti dapat menghilangkan rasa sakit, meningkatkan
daya tahan tubuh, membunuh bibit penyakit dan memperbaiki organ yang
rusak.
Menurut Adfa (2005), bagian tanaman yang biasa digunakan sebagai obat
dapat berupa akar, kulit batang, kayu, daun, bunga, maupun bijinya.
Tumbuhan berkhasiat obat dianggap tidak memiliki efek samping yang
membahayakan, sehingga mengakibatkan turunnya daya beli masyarakat
terhadap obat-obatan modern karena harganya relatif lebih mahal dibanding
obat pada umumnya.
Penggunaan tumbuhan sebagai obat tradisional juga semakin banyak
diminati oleh masyarakat karena telah terbukti bahwa obat yang berasal dari
tumbuhan lebih menyehatkan. Tumbuhan-tumbuhan yang digunakan sebagai
obat tradisional juga tidak menimbulkan adanya efek samping jika
dibandingkan dengan obat-obatan yang berasal dari bahan kimia. Namun,
yang menjadi permasalahan bagi peminat obat tradisional adalah kurangnya
pengetahuan dan informasi memadai mengenai berbagai jenis tumbuh-
tumbuhan yang biasa digunakan sebagai ramuan obat-obatan tradisional dan
bagaimana pemanfaatannya. Kearifan lokal, pengobatan tradisional, dan

1
pengetahuan etnobotani perlu dipelajari dan dikembangkan (Sembiring dkk.,
2012).
Berdasarkan data WHO tahun 2019 lebih dari 463 juta orang di dunia
menderita diabetes, dan jumlahnya cenderung meningkat. Dengan
bertambahnya penderita diabetes menyebabkan penggunaan obat antidiabetes
meningkat. Berbagai macam obat diabetes telah digunakan untuk mengobati
penyakit ini, salah-satunya penggunaan obat herbal.
Diabetes merupakan penyakit gangguan metabolisme yang ditandai
dengan tingginya kadar glukosa darah (hiperglikemia). Penyakit ini
disebabkan oleh beberapa kondisi seperti kerusakan fungsi sekresi dan kerja
insulin atau oleh keduanya, gangguan metabolisme karbohidrat, lemak, serta
protein. Efek yang dirasakan oleh penderita diabetes dalam jangka waktu lama
adalah retinopathy, nephropathy dan neuropathy beserta komplikasi lainnya.
Secara tradisional, banyak obat herbal yang digunakan untuk mengatasi
penyakit diabetes. Setiap daerah memiliki pengobatan yang berbeda-beda
seperti pada tanaman yang digunakan, bagian tanaman yang digunakan, cara
pembuatan, serta cara pemakaiannya.

B. Tujuan
Tujuan yang ingin dicapai yaitu: 
1. Mendapatkan informasi untuk mengidentifikasi potensi tumbuh-tumbuhan
yang digunakan masyarakat sebagai obat tradisional untuk pengobatan
penyakit antidiabetes di berbagai daerah di Indonesia.
2. Mengetahui jenis, bagian tumbuhan, cara pembuatan, serta cara pemakaian
ramuan obat antidiabetes oleh berbagai etnis di Indonesia.
3. Menginventarisasi berbagai tumbuhan obat, terutama sebagai antidiabetes
oleh etnis-etnis lokal di Indonesia.

2
BAB II
HASIL PENELITIAN
A. Metode Penelitian
1. Kriteria inklusi: jurnal ilmiah yang memiliki judul dan isi yang relevan
dengan tujuan, bahasa indionesia dan bahasa inggris full teks dan jurnal yang
dipublikasikan pada 2010-2020. Kriteria ekslusi: jurnal yang tidak memiliki
struktur lengkap dan tidak membahas tentang etnomedisin tanaman sebagai
antidiabetes.
2. Data diperoleh dari database elektronik yakni scholar antara tahun 2013
sampai 2020. Dengan kata kuncinya yaitu tanaman herbal, enomedisin dan
antidiabetes. Artikel atau jurnal yang tidak terkait dengan etnomedisin
tanaman antidiabetes di Indonesia dikeluarkan, hingga total 50 jurnal yang
dipilih.
3. Masing-masing dari 50 jurnal penelitian yang dipilih untuk dijakdikan acuan
dalam studi literature, dibaca dengan cermat dari abstrak, tujuan, hasil hingga
pembahasan untuk mengumpulkan informasi dan bukti ilmiah tentang
etnomedisin tanaman sebagai antidiabetes di Indonesia.

3
B. Hasil Pengamatan

N Penulis Tempat Tujuan Metode Penelitian Prosedur Hasil


o (Tahun)
1. Ahmadi Indonesia Menguji aktifitas Penelitian dilakukan Semua tanaman yang Dari hasil penelitian
Muhtadi, Rini tanaman yang secara in vivo dengan akan diuji diekstraksi diperoleh bahwa Pegagan,
Hendriani, berpotensi menjadi bantuan mencit dan terlebih dahulu. kacapiring, kajibeling,
Resmi agen antidiabetes mahkota dewa sebagai Kemudian ekstrak daun pepaya, kedelai,
Mustarichie pembanding. diberikan kepada mencit lamtoro, rambutan, dan
(2013) Tanaman yang diuji yang ditelah diinduksi hiris memiliki aktivitas
antara lain: Pegagan, glukosa. Setelah itu dalam menurunkan kadar
kacapiring, kajibeling, hitung kadar gula darah gula darah.
daun pepaya, kedelai, hewan uji dan Tumbuhan yang paling
lamtoro, rambutan, bandingkan dengan besar aktifitasnya adalah
dan hiris mahkota dewa pegagan yang hampir
sebanding dengan mahkota
dewa.
2. Ajeng Kelurahan Mengetahui jenis – Menggunakan metode Penelitian menggunakan Bagian-bagian tanaman
Larassati Sentosa jenis tumbuhan survey deskriptif dan metode survey deskriptif yang digunakan sebagai
(2019) Kecamatan berkhasiat obat di metode observasi dan metode observasi obat dari kelas monokotil
Seberang Ulu II sekitar pekarangan, wawancara dengan wawancara dengan adalah rimpang, akar dan

1
Palembang bagian tumbuhan yang masyarakat setempat. masyarakat setempat. daun karena rimpang
dimanfaatkan sebagai memiliki senyawa aktif,
obat, dan jenis penyakit flavonoid, saponin, dan
yang dapat diobat minyak atsiri, sedangkan
kelas dikotiledone bagian
yang banyak digunakan
sebagai obat adalah daun,
karena pada daun banyak
mengandung senyawa
seperti tannin, alkaloid dan
minyak atsiri.
3. Apriyanto S. Desa Tanah Memperoleh informasi Dilakukan dengan dua Teknik pengumpulan Masyarakat Suku Seko di
Tapundu, Harapan, tentang anekaragam metode yaitu data lapangan secara Desa Tanah Harapan
Syariful Anam, Kabupaten Sigi, tumbuhan dan menggunakan teknik observasi lapangan dan memanfaatkan mindi
dan Sulawesi bagiannya yang wawancara semi wawancara terhadap (Melia azedarach L.) dan
Ramadhanil Tengah. dimanfaatkan sebagai struktur kepada 40 informan. Selanjutnya, sambiloto (Andrographis
Pitopang obat tradisional. responden dengan dilakukan pengambilan paniculata (Burm.f.)
(2015) lembar kuisioner dan sampel, pembuatan Nees.) sebagai pengobatan
wawancara langsung herbarium, dan dilakukan diabetes. Persentase bagian
ke dukun desa. determinasi. tumbuhan yang digunakan
paling banyak yaitu bagian

2
daun termasuk pada
tumbuhan mindi dan
sambiloto.
4. Anik eko Desa kalirejo Mengetahui pengaruh Menggunakan pretest- Penelitian dilakukan pada Adanya penurunan yang
novitasari & kecamatan konsumsi infusa daun postest designs penderita diabetes signifikan sebanyak 15
lizzia dukun salam terhadap experiment untuk melitus yang diberikan responden. Rata rata
romadloni kabupaten penurunan kadar gula membandingkan atau infusa daun salam 2 kali penurunan kadar gula
(2017) gresik darah sewaktu penderita mengetahui perbedaan sehari selama 6 hari darah sewaktu penderita
diabetes mellitus kadar glukosa darah Pemeriksaan gula darah Diabetes Mellitus di Desa
sebelum dan sesudah menggunakan metode Kalirejo Dukun Gresik
pemberian infusa daun stik. Dan pengambilan mencapai 16% yaitu 87,8
salam pada penderita responden dengan cara mg/dl dalam 6 hari.
diabetes mellitus purposive sampling
sebanyak 15 responden.
5. Arjinal Arjinal, Provinsi Riau Mengetahui aktivitas Sampel yang Sampel di ukur Hasil isolasi yang
Muhammad antidiabetes dari hasil digunakan dalam absorbansinya dengan diperoleh dari kulit batang
Almurdani, isolasi ekstrak n- penelitian ini adalah microplate reader pada jelutung ekstrak n-heksana
Rudi Hendra, heksana dan kulit batang D. panjang gelombang 415 berupa kristal putih yaitu
Hilwan Yuda diklorometana kulit costulta. Uji nm. Hal yang sama juga pada fraksi DC-H-01.
Teruna (2019) batang jelutung (Dyera antidiabetes ekstrak dilakukan pada kontrol Sampel tanaman jeletung
costulata). menggunakan metode positif akarbose dengan terdapat gugus khas

3
penghambatan konsentrasi twofold triterpenoid yang
aktivitas enzim dilution 100 - 3,125 sebanding engan acarbose.
αglukosidase dengan µg/mL. Nilai % inhibisi Hal inimenunjukan bahwa
subtrat p-nitrophenyl dapat dihitung. tanaman jeletung dapat
α-D-glucopyranosida diindikasikan memmiliki
(p-NPG) aktivitas antidiabetes.
6. Astuti, Henita. Kabupaten Merumuskan informasi Penelitian dilakukan Pengumpulan data dalam Masyarakat Lampung
Rangga, Lampung jenis-jenis tanaman obat dengan menggunakan penyusunan dokumen menggunakan daun
Azhari. Tengah, Kota di provinsi Lampung, metode menggunakan data Mimba sebagai
Purwoto. Metro, memberikan informasi mengumpulkan primer maupun data antidiabetes. Jenis tanaman
Subowo, Agus. Kabupaten khasiat dan manfaat informasi dan sekunder. Data primer yang digunakan oleh
Hendra, Jekvy. Lampung tanaman obat mendesiminasikan dengan melakukan pelaku etnomedisin
(2017) Timur, dan berdasarkan kajian jenis tanaman obat pengumpulan data secara meliputi Adas, akar Alang-
Kabupaten literatur. yang tumbuh di langsung melalui alang, Ara atau Tin,
Lampung Utara. provinsi Lampung identifikasi, wawancara Bawang Mutiara, Benalu,
yang biasa digunakan mendalam dan observasi Kapulaga, daun Wungu,
oleh pelaku lapangan. Data sekunder Ciplukan, daun Dewa,
etnomedisin dan untuk melalui studi literatur Brotowali, daun Sendok,
diinformasikan yang mengutip hasil dan Keladi Tikus.
sebagai bahan penelitian beberapa
penyusun database sumber dari Badan Pusat

4
pengembangan Statistik Provinsi
tanaman obat di Lampung lima tahun
Provinsi Lampung. terakhir.
7. Ayu Nawang Penelitian ini Mengetahui jenis-jenis Metode eksploratif. Tahapan penelitiannya Pada penelitian ini
Wulan (2018) dilaksanakan di tumbuhan, bagian- Teknik pengumpulan yaitu Penelitian dan ditemukan 37 spesies dari
lima Kelurahan bagian tumbuhan yang data dengan cara pengumpulan data, 28 famili tumbuhan
yang berada di digunakan, cara observasi pengamatan Perencanaan, berkhasiat obat
Kecamatan pengolahan obat langsung di lokasi Pengembangan draf antidiabetes. Satu jenis
Lubuklinggau Kecamatan penelitian, wawancara produk, Uji coba tumbuhan yang belum
Timur I, yaitu di dengan masyarakat, lapangan awal, Revisi teridentifikasi nama
Kelurahan Air dokumentasi untuk hasil uji coba dan produk ilmiahnya yaitu rumput
Kuti, Kelurahan keperluan identifikasi akhir. ketumbar. Famili
Majapahit, dari sampel tumbuhan Asteraceae merupakan
Kelurahan Taba obat, dan studi famili yang paling banyak
Jemekeh, kepustakaan digunakan sebagai obat
Kelurahan Taba menggunakan buku diabetes oleh masyarakat
Koji dan acuan. kecamatan Lubuklinggau
Kelurahan Timur I yaitu tiga jenis
Watervang. tumbuhan diantaranya
daun Afrika(Vernonia
amygdalina), Insulin

5
(Tithonia diversifolia) dan
Ladang
Kambing/Bandotan
(Agerantumconyzoides).
8. Dewa Putu Di Sekitar Hutan Untuk mengidentifikasi Wawancara secara Wawancara masyarakat Penggunaan tumbuhan
Darma, Arief Danau Buyan pemanfaatan tumbuhan purposive sampling kunci yang berprofesi Alstonia scholaris oleh
Priyadi, dan dan menggali kearifan sebagai Dukun, Tukang masyarakat disekitar hutan
Rajif Iryadi lokal di sekitar kawasan baten, Ibu rumah tangga, danau Buyan, Tamblingan
(2019) Bedugul Petani, Pengerajin dan dan Beratan sebagai obat
Tukang Bangunan. memiliki aktivitas
farmakologi yaitu sebagai
antioksidan, antidiabetes.
9. Dewi Fitriana Kecamatan Mengetahui jenis-jenis Penelitian kualitatif Teknik mewawancara Tanaman yang digunakan
(2017) panakukang tanaman obat, cara dengan pola informan dengan metode untuk mengobati diabetes
makasar pengolahan dan jenis- pendekatan deskriptif kuisioner di daerah ini yaitu dengan
jenis ramuan jamu yang tanaman sambiloto
digunakan dalam (Andrographis
ramuan jamu gendong. paniculata), yang
digunakan dari tanaman ini
adalah daunnya, daunnya
di ambil beberapa helai

6
kemudian direbus dan
dijadikan jamu pahitan.
10 Devi Meytia, Kecamatan Jati Untuk mengetahui jenis Metode yang Pengambilan sampel Maasyarakat kecamatan
Yulianty dan Agung dan manfaat dari digunakan yaitu dilakukan dengan jati memanfaatkan Kumis
Jani Master Kabupaten tumbuhan yang teknik wawancara wawancara masyarakat kucing (Orthosiphon
(2013) Lampung digunakan sebagai obat kepada masyarakat setempat. Tiap desa aristatus Mig.) suku
Selatan. oleh masyarakat di setempat kemudian dilakukan wawancara Lamiaceae, kedua Sirih
Kecamatan Jati Agung dilakukan terhadap 45 narasumber merah (Piper crocatum L.)
Kabupaten Lampung pengoleksian jenis kemudian dilakukan suku Piperaceae dan
Selatan tumbuhan untuk pengoleksian jenis Ceplikan (Ruellia tuberose
diidentifikasi. tumbuhan untuk L.) suku Acanthaceae
diidentifikasi nama sebagai obat diabetes.
ilmiahnya.
11 Dingse Suku Sanger, Mendokumentasikan Dengan pendekatan Wawancara terhadap 90 Masyarakat Suku Kaili
Pangadian, Kepulauan keanekaragaman bahan etnobotani responden yang dipilih Ledo memanfaatkan
Marina Sangihe, obat dan kegunaan menggunakan survei dari 9 responden tumbuhan sebagai
Silalahi, Farha Sulawesi Utara umumnya oleh suku dan wawancara. Desa studi terletak di 3 antidiabetes, antara lain:
Dapas, & Sanger di Kepulauan kecamatan di Kepulauan Herb; Catharanthus
Febby Kandou Sangihe Sangihe. roseus (L.) G. Don dengan
(2019) nama lokal Gendola,
Spilanthes ocymifolia

7
Moore dengan nama lokal
Ruku Sinsing, Gynura sp
(Daun Berkat), Aloe vera
L (Lidah Buaya),
Tinospora crispa L (Kapu
Wanehi), Saccharum
officinarum L (Tumu
Wahamu).
Tree; Areca catechu L.
Dengan nama lokal Tilade,
Moringa oleifera Lam
(Kelor).
Pengolahan, 20% dari
tanaman obat yang tercatat
dikonsumsi langsung dan
lainnya metode
pengolahan dan persiapan,
seperti perebusan,
peremukan,
pemanggangan, dan

8
perendaman
12 Diza Fathamira Kota Langsa, Menganalisis faktor Penelitian kuantitatif Penarikan sampel Obat herbal yang paling
Hamzah (2019) Aceh yang memengaruhi analitik korelasional (Cluster Random banyak digunakan adalah
penggunaan obat herbal (cross sectional) Sampling) kemudian berasal dari kunyit dengan
pada pasien diwawancarai. alasan kunyit merupakan
diabetes mellitus tipe II tanaman yang murah dan
di Kota Langsa mudah didapat.
13 Ellyf Aulana Neglasari Untuk mengetahui jenis Jenis penelitian ini Tahap awal dari Tumbuhan obat yang
Yatias. (2015) Kec.Nyalindung tumbuhan obat, bagian adalah deskriptip penelitian ini adalah masih sering digunakan
Kab.Sukabumi tumbuhan yang eksploratif dengan dengan wawancara 100 adalah sebanyak 64 jenis.
Provinsi Jawa digunakan, kelompok teknik/metode survei, Orang responden dari 4 Nilai guna jenis tumbuhan
Barat. penyakit yang dapat wawancara semi dusun di desa Neglasari obat tertinggi terdapat
diobati dan cara terstrukturdan Kecamatan Nyalindung pada Strobilanthes crispus
pengolahannya kuisioner yang Kabupaten Sukabumi (kibeling) sedangkan nilai
dibuktikan langsung Jawabarat yakni Dusun guna jenis tymbuhan obat
dengan fakta Baros II Baros I Cijurai terendah terdapat pada
keberadaan tumbuhan dan Cibodas. Teknik pala. Cara penggunaan
di lapangan. pemilihan responden kibelling yaitu dengan
adalah metode purposive dimakan langsung sebagai
sampling Teknik lalapan atau dikeringkan
pengumpulan data lalu diseduh dan diminum.

9
dilakukan dengan Manfaat dari kibeling
melakukan wawancara salah satunya yaitu sebagai
semi terstruktur. penurun gula darah.
14 Ernilasari, et Kabupaten Untuk mnegetahui jenis Penelitian dilakukan Pemilihan sampel Famili yang paling banyak
al. (2018) Pidie, Aceh tanaman yang dengan metode dilakukan secara digunakan sebagai obat
Kecamatan digunakan, bagian yang Participatory Rural purposive sampling. adalah Asteraceae dan
Tangse digunakan, cara Appraisal (PRA) yaitu Penduduk yang Zingiberaceae. Bagian
menggunakan proses penelitian yang diwawancarai adalah tumbuhan yang paling
tumbuhan, cara berorientasi pada masyarakat dan pengobat sering digunakan yaitu
mendapatkan serta keterlibatan dua peran yang tinggal di Blang daun. Sementara buah
penyakit yang diobati. masyarakat dalam Bungong Kabupaten hanya digunakan pada
penelitian Pidie tumbuhan mahkota dewa.
Pengobatan umumnya
dilakukan dengan cara
diminum. Sementara
pengolahannya paling
banyak dilakukan dengan
cara direbus bagian
tumbuhan yang akan
digunakan, baik
dikeringkan terlebih

10
dahulu (simplisia) maupun
langsung bagian tumbuhan
yang masih segar.
15 Fezih Fathimah Desa Mengkaji pengetahuan Metoda kualitatif Teknik pengumpulan Beberapa tumbuhan yang
Nisyapuri, Wonoharjo, penduduk lokal bersifat deskriptif data lapangan secara dimanfaatkan penduduk
Johan Kabupaten mengenai jenis-jenis analisis. Untuk observasi lapangan dan Desa Wonoharjo sebagai
Iskandar, & Pangandaran, obat dalam studi pemilihan informan wawancara semi struktur obat diabetes diantaranya;
Ruhyat Jawa Barat. etnobotani tanaman dilakukan dengan atau wawancara kunyit (Curcuma longa),
Partasasmita obat teknik snowball mendalam (deep petai (Parkia speciosa
(2018) sampling interview) terhadap Hassk), pinang (Areca
informan. cathecu L), dan sereh
(Cymbopogon citratus DC
Stapf). Pengobatan
dilakukan dengan
memanfaatkan biji dan
organ akar petai. Akar
petai dicincang kemudian
disangrai seperti kopi lalu
diminum. Pada kunyit,
kunyit direbus lalu airnya
diminum, sedangkan sereh

11
dengan cara daun direbus
lalu airnya diminum.
16 Gebby Desa Gobleg, Untuk mengetahui Metode purposive, Sebanyak lima responden Untuk pengobatan diabetes
Agnessya Esa Munduk, keanekaragaman yakni dengan mencari dipilih dan diwawancara di desa Gobleg digunakan
Oktavia, I Pancasari dan tumbuhan yang responden yang untuk mengungkapkan tumbuhan Luecaena
Dewa Putu Wanagiri, di dimanfaatkan sebagai dianggap memiliki tanaman yang tumbuh leucocephala (Lam.) de
Darma dan sekitar Danau obat oleh masyarakat pengetahuan sebagai obat, bagian yang Wit (pohon) atau lamtoro
Wawan Buyan- dan mengetahui jenis etnobotani paling digunakan, cara atau petai cina. Bagian
Sujarwo (2017) Tamblingan tanaman yang dianggap baik penggunaan serta atau organ tumbuhan yang
paling penting oleh khasiatnya sebagai obat. digunakan yaitu daun
kelompok masyarakat Kelima responden dengan cara direbus,
tersebut. berusia antara 50-68 dan diperas, ditumbuk,
berprofesi sebagai dukun ditempelkan langsung
pengobatan pada tubuh, atau dibuat
jamu
17 Geethi Kalimantan Untuk mengetahui Metode yang Dilakukan dengan Kajian ilmiah yang
Pamunuwa selatan efektivitas tanaman digunakan kualitatif wawancara kemudian dilakukan enunjukan
(2016) S.dulcis yang ditelaah secara detail dan bahwa S.dulcis layak
digunakan sebagai obat dianalisis secara untuk dieksplorasi dan
antidiabetes deskriptif - kualitatif dipromosikan sebagai dan
alternatif penanggulangan

12
diabetes.
18 Hasanuddin Kusyanti, Kecamatan Untuk mengetahui Mengumpulkan data Observasi dilakukan mulai
dan Kusyanti Hasanuddin, Rundeng Kota jenis tumbuhan, dilakukan dengan cara dari tumbuhan apa saja
(2016) Djufri Subulussalam, Aceh. bagian, cara wawancara dan yang berpotensi sebagai
(2016) pengolahan dan observasi. Analisis data pengobatan diabetes
penggunaannya untuk dalam penelitian ini mellitus dan hipertensi,
hipertensi dan dilakukan secara bagian tumbuhan apa yang
diabetes mellitus. deskriptif yaitu data digunakan, dan bagaimana
ditampilkan dalam cara penggunaan
bentuk tabel. tumbuhan tersebut.
19 Hanum, Siti Kecamatan Mengetahui Data primer berasal Melakukan survei tempat Jenis tumbuhan obat yang
Fatimah dan Sukasada, keanekaragaman jenis dari ekspose dan penelitian dan responden. banyak dimanfaatkan oleh
Warseno, Tri. Kecamatan tumbuhan yang dikenali seminar pembangunan Dengan mewawancarai masyarakat Bali terkumpul
(2013) Rendang, masyarakat Bali dan Kebun Raya Daerah. untuk menggali informasi 612 informasi tanaman
Kecamatan mengevaluasi Dan Laporan dari responden. yang berkhasiat obat dari
Mendoyo, keterkaitan jenis perjalanan eksplorasi 239 jenis dan 86 suku.
Tejakula, Abang tumbuhan dengan Sub Kegiatan Jumlah tumbuhan obat
dan Sideman, berbagai macam Penelitian dan yang berhasil dikonservasi
Banjar, Sawan penyakit. Pengembangan di Kebun Raya Eka Karya
Provinsi Bali. Ekoisata Tumbuhan Bali yaitu yang berkhasiat
Obat Lontar Usada, untuk antidiabetes antara

13
data sekunder lain Alstonia scholaris
diperoleh dari (L.)R.Br., Kalanchoe
literatur. pinnata (Lam.)Per.,
Phaleria macrocarpa
Boerl., dan Catharanthus
roseus G.Don.
20 Helen Anjelina Kabupaten Mengetahui cara Penelitian dilakukan Mewawancarai informan Tumbuhan obat yang
Simanjuntak Simalungun pemanfaatan tumbuhan dengan menggunakan mengenai nama lokal dimanfaatkan sebagai obat
(2018) Provinsi yang digunakan sebagai metode survei tumbuhan, bagian diabetes mellitus terdiri
Sumatera Utara obat eksploratif dengan tumbuhan yang diambil dari 20 Famili, yaitu:
variabel bebas serta cara meramunya. Phyllanthus niruri, Ficus
informan (Pengobat septica, Morus alba,
tradisonal). Lima Alstonia scholaris,
Kecamatan terpilih Catharanthus roseus,
seperti Silimakuta, Strychnos ligustrina,
Purba, Panei, Taraxacum officinale,
Pematang Sidamanik Momordica charantia,
dan Dolok Batu Morinda citrifolia,
Nanggar. Dari setiap Strobilanthes crispus,
kecamatan Coleus scutellariioides,
masingmasing Orthosipon stamineus,

14
diwakili oleh satu Physalis minima, Centella
informan asiatica, Averrhoa
carambola, Theobroma
cacao, Psidium guajava,
Syzygium polyanthum,
Syzygium cumini, Carica
papaya, Persea
americana, Cinamomum
burmanni, Tinospora
crispa, Phaseolus
vulgaris, Allium cepa,
Aloe vera.
Dan bagian tumbuhan
yang digunakan adalah
bagian akar, daun, buah,
batang, kulit batang, biji
dan umbi.
21 Hendy Suku Tidung. Mengetahui kearifan Berkomunikasi Teknik sampling Pada masyarakat suku
Lesmana, Kalimantan lokal bidang kesehatan dengan responden menggunakan purposive tidung, untuk mengobati
Alfianur, Putri Utara khususnya pengobatan yang merupakan sampling pada penggiat diabetes diberikan daun
Ayu Utami, tradisional pada penggiat obat pengobatan tradisional tapak dara satu genggam

15
Yuni masyarakat tidung yang tradisional ditambah dengan akarnya
Retnowati, ada di Kota Tarakan. kurang lebih 4-5 ruas,
Darni (2018) kemudian direbus dengan
air 400 cc dan diberi gula
tawas untuk memaniskan.
Campuran kemudian
direbus sampai dengan air
berkurang menjadi 200 cc.
Ramuan ini dapat diminum
2 kali dalam sehari selama
masih sakit atau dapat juga
menggunakan ramuan
herbal dari air kelapa hijau
3 buah dan direbus dengan
daun salam. Ramuan ini
dapat diberikan dalam satu
hari apabila tidak habis
dapat dipanasi kembali.
22 Henny Suku Muna Untuk mengetahui Penelitian deskriptif Teknik sampling Berdasarkan hasil
Kasmawati Desa Oe Nsuli berbagai spesies dan observasional yang menggunakan purposive penelitian ditemukan
Sunandar, Kecamatan tumbuhan, cara menggunakan metode sampling pada penggiat sebanyak 31 spesies

16
Ihsan, Rani Kabangka pengolahan, cara kualitatif dan teknik pengobatan tradisional tumbuhan yang terbagi
Suprianti. Kabupaten pemberian, takaran, pengambilan sampel dalam 24 famili yang telah
(2019) Muna Sulawesi khasiat dan makna yaitu purpossive dimanfaatkan sebagai obat.
Tenggara filosofis penggunaan sampling melalui Organ tumbuhan yang
tumbuhan obat oleh wawancarao pen- dimanfaatkan antara lain
masyarakat suku Muna ended dengan 2 daun, batang, akar,
di desa Oe Nsuli informan yang rimpang, herba dan biji.
menggunakan Cara pengolahannya yaitu
pedoman wawancara diparut, direbus, dikunyah,
dimemarkan, ditumbuk,
dikonsumsi secara
langsung, diperas,
direndam dan diembunkan
23 Herman, Desa Minanga Mengetahui Metode deskriptif dan Mewawancarai informan Tanaman obat yang
Murniati, & Kecamatan pemanfaatan jenis dan teknik pengambilan digunaka untuk mengobati
Nur Aisyah Bambang bagian-bagian tanaman sampel yaitu diabetes mellitus adalah
Syaffitri S Kabupaten obat serta cara Accidental Sampling. daun sambiloto
(2019) Mamasa, pengolahan tanaman (Andrographis paniculata
Sulawesi Barat obat untuk penderita Ness) beberapa helai
diabetes mellitus dan direbus dalam 1 liter air
hipertensi. hingga mendidih tunggu

17
hingga tersisa satu gelas,
konsumsi rutin; Buah
mahkota dewa (Phaleria
macrocarpa) 3 buah
ditumbuk sampai halus
lalu ditambahkan 2 gelas
air dan disaring lalu
diminum airnya; Buah
paria (Momordica
charantia) ditumbuk;
Buah Mengkudu (Morinda
cirifolia) direbus; Daun
sirih merah (Piper
ornatum), daun kelor
(Moringa oleifera), daun
bandotan (Ageratumcony
ziodes), daun kemangi
(Ocidum basillicum), daun
salam (Syzygium
polyanthum), daun

18
binahong (Basella rubra
L.), dan daun murbei
(Morus alba L.) dengan
cara direbus.
24 Ian Dianto, Suku Kaili Mengetahui berbagai Penelitian deskriptif Wawancara open-ended Masyarakat Suku Kaili
Syariful Anam, Ledo, spesies dan bagian yang menggunakan interview dengan 10 Ledo memanfaatkan
& Akhmad Kabupaten Sigi, tumbuhan yang metode kualitatif dan informan yang tumbuhan sebagai
Khumaidi Provinsi dimanfaatkan, jenis- teknik pengambilan menggunakan media antidiabetes, antara lain:
(2015) Sulawesi jenis penyakit yang sampel yakni kuesioner. Kulit batang; Lannea
Tengah diobati dan cara snowball sampling coromandelica (Houtt)
pemanfaatan tumbuhan Merr. (Kayu jawa),
obat oleh suku tersebut. Alstonia scholaris (L.) R.
Br. (Lengaru), dan
Syzygium malaccense (L.)
Merr. &L.M. Perry (Jambu
maku). Herba; Phisalys
peruviana L. (Ciplukan).
Daun; Cordia subcordata
Lam. (Jati emas), dan Akar
dewa.
Masyarakat Suku Kaili

19
Ledo mengolah bagian
tumbuhan dengan cara
direbus, ditumbuk, diperas,
diparut, dan direndam.
25 Idris, Nurlina Kabupaten Melakukan Metode kualitatif dan Mewawancarai informan Diabetes dapat diobati
Ibrahim, & Morowali Utara, inventarisasi, teknik pengambilan dengan menggunakan dengan 15 lembar daun
Arsa Wahyu Sulawesi mengetahui cara sampel yaitu media angket kuisioner Kejibeling (Strobilanthes
Nugrahani Tengah pemanfaatan dan organ Snowball Sampling. crispus (L.) Bremek.),
(2018) tumbuhan yang direbus sampai mendidih
digunakan sebagai obat dengan 6 gelas air hingga
oleh Suku Mori. menjadi 3 gelas kemudian
disaring dan didinginkan
lalu diminum 3 kali sehari
masing-masing 1 gelas.
26 Ika Rini Desa Benteng Mengetahui jenis Metode yang Dilakukan dengan Tanaman obat yang
Puspita (2019) Gajah tumbuhan yang digunakan kualitatif wawancara mendalam digunakan untuk
Kecamatan digunakan dan cara bersifat deskriftif (in-depth interview), mengobati diabetes yaitu
Tompo Bulu pemanfaatan tumbuhan dengan pendekatan observasi (pengamatan) meniran spesies
Kabupaten obat tradisional pada secara Purposive dan hidup bersama Phyllanthus urinaria
Maros masyarakat di Desa Sampling (living together) dan dengan cara direbus
Benteng Gajah dokumentasi berupa selanjutnya diminum.

20
Kecamatan Tompo vidio atau rekaman serta Senyawa Polifenol dalam
Bulu Kabupaten Maros penelusuran referensi meniran bisa membuat
kadar gula darah lebih
terkendali.
27 Jalius dan Suku Batin di Menginventarisasi Metode survei, dengan Pengumpulan data Masyarakat Batin
Muswita Kecamatan pemanfaatan tumbuhan mewawancarai 5 dilakukan melalui Kecamatan Tabir
(2013) Tabir Kabupaten obat berdasarkan gejala Battra (dukun) di wawancara dengan Kabupaten Merangin
Merangin penyakit/penyakit pada kecamatan tersebut. kuisoner penelitian. memanfaatkan 86 jenis
Provinsi Jambi. Suku Batin di Kemudian Observasi tumbuhan obat yang
Kecamatan Tabir dilakukan untuk berkhasiat obat. Pada
Kabupaten Merangin memverifikasi spesies- umumnya tumbuhan obat
Provinsi Jambi spesies tumbuhan obat masih diperoleh secara liar
yang diperoleh dari hasil di perkarangan, kebun
wawancara. Sampel karet, semak belukar dan
dikoleksi dan selanjutnya ladang. Sebagian
diproses untuk tumbuhan obat mulai
pembuatan herbarium. dibudidayakan di
Data yang diperoleh pada perkarangan rumah.
penelitian ini dianalisis
secara deskriptif.
28 Marina Silalahi Desa Parigi Untuk mengisolasi Metode didasarkan Kajian literature secara Salah satu obat untuk

21
(2020) mekar senyawa aktif pada pada kajian literatur online maupun offline diabetes dapat diobati
fraksi non-polar akar yang diperoleh secara data yang telah dengan “Sida rhimbifolia”
Sida rhombifolia L. offline maupun online. terkumpulkan kemudian selain untuk obat diabetes
Hasil penelusuran ditelaah secara detail dan bisa juga untuk mengobati
dikaji kemudian dianalisis secara demam, asma, dan
disintesakan sehingga deskriptif - kualitatif peradangan
diperoleh informasi
tentang pemanfaatan
dan bioaktivitas SR
29 Marina Silalahi Desa Sindang Menjelaskan botani, Penulisan artikel ini Pengabdian kepada Potensi efek antidiabetes
(2019) Jaya, Cianjur manfaat dan senyawa diawali dengan masyarkat, membaca dari teh daun PI ketika
bioaktif dari PI pengabdian kepada berbagai artikel sebagai dikomsumsi secara reguler
sehingga dapat masyarakat di Desa literature .Semua artikel terbukti memiliki aktivitas
digunakan sebagai Sindang Jaya Cianjur yang disintesakan sebaga antioksidan
informasi untuk dasar tentang pemanfaatan sehingga diperoleh (Werdani dan Widyawati,
pemanfaatan dan tumbuhan. informasi yang 2017).
pengembangann-ya konfrehensif tentang
sebagai obat tradisional, botani, manfaat dan
pangan dan obat senyawa bioaktif PI.
modern
30 Marina Silalahi Kabupaten Untuk Responden dalam Analisis data dilakukan Subetnis Batak Phakpak di

22
dkk (2018) Phakpak Barat, mendokumentasikan penelitian ini secara kualitatif dan desa Surung Mersada
Sumatera Utara tumbuhan obat yang sebanyak 39 orang kuantitatif. Analisis memanfaatkan Kulit
dimanfaatkan oleh sub- meliputi informan kualitatif dilakukan batang Bischofia javanica
etnis Batak Phakpak kunci dan responden secara deskriptif tentang sebagai obat kolesterol dan
sebagai obat, umum berumur 30-82 pengetahuan lokal sub daun Sauralia pendula
mengetahui use value tahun. Informan kunci etnis Batak dalam sebagai obat hipertensi.
(UV) dan indeks terdiri atas kepala memanfaatkan tumbuhan
cultural significance desa, sekretaris desa, obat. Analisis kuantitatif
(ICS) tumbuhan obat. ketua adat, dan menggunakan analisis
pengobat tradisional. yang digunakan dalam
penelitian etnobotani
meliputi nilai use value
(UV) dan index cultural
significance (ICS).
31 Maulid Bakumpai, Desa Mengidentifikasi jenis Pendekatan kualitatif Data diperoleh dengan Dengan Tanaman yang
Hidayat, Lemo II tanaman obat dengan teknik cara mewawancarai digunakan sebagai obat
(2020) Kecamatan tradisional dan bagian- pengambilan data beberapa masyarakat diabetes adalah Kalampeso
Teweh Tengah bagian tanaman yang melalui observasi, yang mengetahui (Baccaurea lanceolata)
Kabupaten dapat dimanfaatkan wawancara dan tanaman obat atau disebut Limpasu
Barito Utara oleh masyarakat dokumentasi. menggunakan teknik merupakan jenis pohon
termasuk menganalisa Snowball Sampling. yang dapat dipercaya

23
cara pengolahan beberapa masyarakat
tanaman obat tradisiona dayak bakumpai desa lemo
tersebut untuk sebai obat Diabetes dengan
menyembuhkan suatu cara direbus dan buahnya
penyakit Kaleapeso dimanfaatkan
sebagai bahan bedak
dingin.
32 Nasution, Suku Mendokumentasikan Metode snow ball Wawancara terbuka dan Diperoleh 15 jenis
Barita Raja Masyarakat data etnobotani sampling. Sampel mendalam terhadap tumbuhan yang digunakan
(2017) Karo Sumatra tumbuhan obat diabetes tumbuhan obat empat penyehat penyehat tradisional dalam
Utara yang digunakan oleh diambil menggunakan tradisional yang dipilih pengobatan diabetes yang
obat tradisional suku metode partisipatif. berdasarkan metode terdiri dari Sembung,
Karo dalam penanganan snow ball sampling Nipah, Gadog, gintung
diabetes atau kerinjing, Bawang
tiwai, Bawang merah,
Bawang putih, Daun
salam, Daun sirih, Lada,
Jeruk nipis, Temu kunci,
Kunyit, Kencur, Bonglai
dan Jahe.
33 Neni Desa Mengetahui jenis Metode yang Dengan mewawancarai Tanaman yang digunakan

24
SriGumarti, Cigunungsari tanaman, bagian digunakan yaitu informan dan untuk untuk mengobati Diabetes
Eva Nurlina kecamatan tanaman yang dengan cross penyajian data dengan di daerah ini yaitu
(2019) Tegalwaru digunakan, cara sectional dan metode metode persentase sitasi mahkota dewa (phaleria
kabupaten pemanfaatan, serta snowball sampling macrocarpa), buah
Karawang, Jawa kesesuaian antara mahkota dewa direbus
Barat pengetahuan kemudian diminum sehari
masyarakat desa sekali. Tanaman kersen
Cigunungsari secara (Muntingia calabura L),
empiris dengan kajian daunnya diambil beberapa
etnofarmokologi yang helai kemudian direbus
sudah di teliti dan diminum sehari.
sebelumnya. Tanaman pepaya (Carica
papaya L), diambil
beberapa helai daun
kemudian direbus lalu di
minum sehari sehari
sekali.
34 Ni Ketut Desa Tolai Untuk memperoleh Penelitian deskriptif Pengumpulan data ini Hasil penelitian ditemukan
Lestaridewi Kecamatan informasi tentang jenis- dengan metode yang terdiri dari observasi 53 jenis dari 29 famili
(2017) Torue jenis tanaman yang digunakan adalah lokasi penelitian sebagai yang dimanfaatkan sebagai
Kabupaten dimanfaatkan sebagai metode kualitatif tahap persiapan, obat tradisional. Bagian

25
Parigi Moutong obat tradisional dan sedangkan pada tahap dari tanaman obat yang
cara pemanfaatannya pelaksanaan penelitian dimanfaatkan yaitu akar,
oleh masyarakat serta peneliti melakukan umbi, rimpang, ranting,
kelayakannya sebagai pengambilan sampel, batang, daun, bunga, biji
media informasi bagi wawancara, dan dan buah dengan dengan
masyarakat dokumentasi. cara pengolahan yang
bervariasi seperti: dijemur,
ditumbuk, diremas,
diparut, diseduh, direbus,
dipanggang, digoreng,
dikunyah, diteteskan,
digosokan, diperas,
dioleskan, dimakan dan
diminum langsung.
35 Nikman Azmin Kecamatan Mengetahui kandungan Penelitian eksperimen Pengumpulan data Terdapat 19 jenis
Anita Lambitu, dan pemanfaatan dan pengamatan dengan kombinasi teknik tumbuhan obat yang
Rahmawati Kabupaten tumbuhan obat langsung di Lapangan wawancara lapangan, digunakan oleh
M. Eka Bima, NTB Tradisional oleh dan Labortorium. tektik wawancara secara Masyarakat Kecamatan
Hidayatullah Masyarakat Daerah mendalam (in depth inter Lambitu (Desa Sambori,
(2019) Bima. view) dan kuesioner, dan Kuta dan Teta) dan yang
uji kandungan fitokimia: paling banyak

26
- Uji flavonoid dimanfaatkan adalah pada
- Uji alkaloid bagian daun jenis pohon
- Uji steroid/terpenoid dan gulma. Tumbuhan
- Uji saponin obat tersebut untuk
- Uji tanin mengobati berbagai
termasuk diabetes penyakit
yaitu dengan cera
meraciknya dengan
kombinasi beberapa jenis
tumuhan. Hasil analisis
kandungan senyawa
menunjukan bahwa 18
jenis tumbuhan
mengandung senyawa
seperti Flavonoid.
Senyawa Flavonoid
memiliki efek berupa
pemicu sistem syaraf,
menaikkan tekanan darah,
mengurangi rasa sakit,

27
antimikroba, obat
penenang, obat penyakit
jantung dan antidiabetes.
36 Nurbani Desa tambak Menjelaskan pengaruh Jenis penelitian yang Mendatangi warga yang Sesudah pemberian
Fatmalia dan ploso lamongan. konsumsi seduhan kayu digunakan adalah true menderita diabetes seduhan kayu manis
Muthoharoh manis terhadap experiment pre post mellitus, diberikan menunjukkan penurunan
(2017). penurunan kadar design yaitu informed consent agar yang signifikan pada
glukosa darah puasa mengetahui pengaruh pasien berpuasa selama semua responden. Tetapi
pada penderita diabetes konsumsi seduhan 10 jam. Diberikan tidak semua responden
mellitus di desa tambak kayu manis terhadap seduhan kayu manis yang mengalami
ploso lamongan. kadar glukosa darah setiap pagi hari dan penurunan memiliki kadar
penderita diabetes malam hari menjelang glukosa darah normal.
militus. tidur selama 1 minggu
berturut-turut sebanyak
satu gelas (200 ml).
37 Reza Abdul Kampung Adat Untuk inventarisasi dan Metode participant Observation dan Tumbuhan liar yang
Kodir, Cikondang, meninjau potensi observation dan wawancara kepada digunakan sebagai obat
Mulyono MW, Kecamatan penemuan obat baru. wawancara kepada masyarakat. Seluruh berjumlah 35 jenis dalam
Yoppi Pangalengan, masyarakat yang informan yang terlibat 22 suku tumbuhan. Suku
Iskandar. Kabupaten dilanjutkan dengan adalah 18 orang dengan yang paling banyak
(2017) Bandung, Jawa analisis kuantitatif usia 37-75 tahun digunakan sebagai

28
Barat. dari tumbuhan tumbuhan obat adalah
tersebut menggunakan Asteraceae.
use value (UV), Bagian tumbuhan yang
relative frequency of paling banyak digunakan
citation (RFC), dan adalah daun, herba,
relative importance petioles, dan korteks.
(RI).
38 Rofidah Togutil, Maluku Mengidentifikasi Penelitian eksperimen Pengumpulan data Tanaman berkhasiat obat
Ummulharbi Utara keanekaragaman dan pengamatan dilakukan dengan yang dimanfaatkan oleh
Apal, Nunik tumbuhan obat serta langsung di Lapangan wawancara pada suku togutil sebagai
Sri Ariyanti, pemanfaatannya dan Labortorium. informan kunci yang pengobatan diabetes yaitu
Eko Baroto berdasarkan dipilih adalah tetua atau jenis Xylocarpus
Walujo, Dorly pengetahuan tradisional dukun yang memiliki granatum, tetapi jenis TO
(2018) masyarakat Togutil pengetahuan mengenai ini memiliki nilai
yang sudah menetap tumbuhan obat dan intensitas penggunaan
di daerah penyangga sistem pengobatan di tiap yang rendah.
desa tersebut.
39 Rohmat Provinsi Pemetaan penggunaan Bahan kajian pada Data dikumpulkan dari 5 Hasil identifikasi
Mujahid, Kalimantan tumbuhan sebagai obat penelitian ini orang pengobat dan tumbuhan yang digunakan
Slamet Timur dan jamu merupakan data penyehat tradisional pada ramuan menunjukkan
Wahyono, RISTOJA 2015 (hattra) pada masing- ada 27 tumbuhan yang

29
Wahyu Joko provinsi Kalimantan masing etnis yang dipilih digunakan pada ramuan
Priyambodo, Timur, dianalisis secara purposive untuk luka terbuka dan 26
Dyah Subositi secara deskriptif, memperoleh data terkait tumbuhan yang digunakan
(2019) selanjutnya dilakukan penggunaan tumbuhan pada ramuan sakit kulit.
komparasi dengan dalam pengobatan.
cara penelusuran
pustaka dilakukan
pada portal
scholar.google.co.id
40 Rusdi Evizal, Kecamatan Way Menginventarisasi Metode survei dengan Wawancara secara Masyarakat lokal
Endah Jepara, tumbuhan obat dan penentuan sampel mendalam informan Lampung Timur
Setyaningrum, Melinting, dan bagian yang digunakan informan battra mengenai nama menggunakan beberapa
Ardian, Agung Jabung, untuk ramuan dan menggunakan metode lokal tumbuhan obat, tumbuhan obat untuk
Wibawa, Lampung menginventarisasi snowball sampling bagian tumbuhan yang pengobatan diabetes,
Deddy Aprilani Timur. ramuan tumbuhan obat, diambil, serta cara diantaranya daun ubi Jalar,
(2013) cara penggunaannya meramunya, dan kulit manggis (Garcinia
oleh etnis lokal di observasi lapangan. mangostana), buah jengkol
Lampung Timur. (Pithecellobium jiringa),
dan jantung pisang n
angka (Musa paradisiaca).
41 Safryadi A, Desa Rema Penelitian ini bertujuan Pendekatan kualitatif Penelitian ini diawali Berdasarkan hasil

30
Aisyah R, Kec.Bukit untuk mengetahui jenis dengan teknik dengan melakukan penelitian, tanaman obat
Nasution dan Tusam tanaman obat serta cara pengambilan data observasi ke lokasi. anti diabetes yang biasa
Mahdalena. Kab.Aceh pemanfaatannya dalam melalui observasi, Pengambilan sampel digunakan yaitu daun
(2018) Tenggara penyembuhan suatu wawancara dan dilakukan di area alang-alang dan buah
penyakit berdasarkan dokumentasi. pekarangan rumah warga mengkudu. Pemanfaatanya
kebiasaan masyarakat dan perkebunan bisa dengan cara merebus,
di Desa Rema masyarakat serta menghaluskan, ataupun
Kecamatan Bukit didasarkan pada menempelkan pada bagian
Tusam Kabupaten Aceh kebiasaan masyarakat yang sakit. Cara
Tenggara menggunakan tanaman Pemanfaatan tanaman obat
obat yang dapat dan organ yang
menyembuhkan berbagai dimanfaatkan diketahui
macam penyakit dari pengalaman pribadi
masyarakat maupun secara
turun temuurun.
42 Saudah, et al. Kabupaten Menggali potens jenis Metode yang Pengumpulan data primer Terdapat 106 jenis yang
(2019) Pidie, Banda tumbuhan yang dilakukan dalam dilakukan dengan tersebar dalam 67 famili
Aceh, Indonesia digunakan, mendata pengumpulan data melibatkan masyarakat tumbuhan obat yang
bagian yang digunakan, adalah survei lokal dan masyarakat digunakan dalam
cara pengolahan dan ekspolaritif dan yang memiliki keahlian pengobatan tradisional di
penggunaan tumbuhan Participatory Rural dan status sosial. Kabupaten Pidie. Jenis

31
serta cara Appraisal (PRA). Pengumpulan data primer tumbuhan banyak
mendapatkannya dari Proses pengkajian diperoleh dengan digunakan adalah dalam
alam yang berorientasi pada keterlibatan masyarakat famili Zingiberaceae.
keterlibatan dan peran yang melalui wawancara Bagian tumbuhan yang
masyarakat secara semi struktural dan paling banyak digunakan
aktif responden dalam dianalisis dengan cara adalah daun. Pengolahan
penelitian. deskriptif. ramuan dilakukan dengan
perebusan, hasil ramuan
obat dikonsumsi dalam
bentuk minuman.
43 Siti Aminah, Desa Sejahtera Mengetahui jumlah dan Metode yang Objek dalam penelitian Tanaman obat yang
Evy Kecamatan jenis tumbuhan obat digunakan adalah ini adalah semua jenis digunakan oleh
Wardenaar, Sukadana tradisional yang wawancara, observasi tanaman obat, 2 orang masyarakat di Desa
Muflihati Kabupaten digunakan, cara dan dokumentasi. battra yang berada Sejahtera untuk mengobati
(2016) Kayong Utara meramu bahan obat, disetiap dusun Desa diabetes atau yang disebut
cara pengobatan dan Sejahtera Kecamatan dengan kencing manis
khasiatnya. Sukadana Kebupaten yaitu akar tanaman amben
Kayong Utara. buah (Phyllanthus amarus
L), umbi bawang mekah
(Eleutherine americana
Merr), akar buluh kuning

32
(Bambusa vulgaris
Schrad), dan umbi
jerangau merah (Acorus
sp.). Cara pengolahan
tumbuhan diabetes diolah
dengan cara direbus dan
diminum.
44 Sri Oknarida, Desa Colo untuk mendiskripsikan Metode dalam Proses pengobatan yang Pengobatan tradisional
Fadly Husain, Kecamatan pengetahuan penelitian ini adalah dilakukan oleh Mbah Yai dengan menggunakan
Harto Dawe pengobatan tradisional kualitatif. Teknik yaitu melalui serangkaian tumbuhan obat digunakan
Wicaksono Kabupaten yang ada di Desa pengumpulan data perhitungan weton (Hari masyarakat Colo dalam
(2018) Kudus Colo dalam penelitian ini kelahiran), hari pertama mengatasi berbagai
yaitu dengan jatuh sakit, kegiatan masalah kesehatan.
observasi, wawancara terakhir yang dilakukan Masalah kesehatan yang di
dan dokumentasi. pasien. Proses Desa Colo seperti penyakit
perhitungan petungan lambung, asma, asam urat,
sifatnya sangat tertutup penyakit mata, diabetes,
dan rahasia sehingga diare, hipertensi, masuk
peneliti tidak bisa angin, batuk, flu, panas,
menggali informasi lebih pusing kepala dan lain-
dalam. lain.

33
45 Sudarmono Kampung Menggali potensi Metode yang Data yang telah Salah satunya untuk
(2018) Warsamdin, tanaman obat yang ada digunakan dengan terkumpulkan kemudian diabetes dapat diobati
Distrik Teluk di masyarakat mewawancarai tetua ditelaah secara detail dan dengan “Wit ikani” dengan
Mayalipit, Warsamdin, Pulau adat yaitu pak tua dianalisis secara cara kulit batang direbus
Kabupaten Waigeo, Papua Barat tentang nama lokal deskriptif - kualitatif dan airnya diminum.
Raja Ampat, secara turun temurun. tanaman obat, dan
Provinsi cara penggunaan
Papua Barat
46 Supriani Susi, Kabupaten Siak Identifikasi jenis Penelitian dilakukan Obseravasi dan Alkaloid
Fitmawati, Provinsi Riau tumbuhan yang dengan menggunakan wawancara dilakukan Hasil positif uji Alkaloid
Nery Sofiyanti digunakan dalam metode sampling. terhadap abttra di sarah terdapat Rhodamnia
(2014) kuliner Riau dan uji Metode sampling riau. Pengujian fitokimia acuminate yang disajikan
fitokimianya yang digunakan dalam terdiri dari: sebagai lalapan untuk
penelitian ini adalah - Uji Alkaloid mengobati diare dan panas
metode purposive. Uji - Uji Flavonoid dalam.
fitokimia dilakukan di - Uji Saponin Flavonoid
Laboratorium Botani - Uji Tanin Hasil positif uji Flavonoid
Jurusan Biologi terdapat Cucurbita
FMIPA Universitas moschata. untuk
Riau. pembentukan struktur sel,
dan meningkatkan

34
efektivitas vitamin C.
Saponin
Hasil positif uji Saponin
terdapat pada Musa
paradisiaca untuk
mengurangi resiko
arteosklerosis
Tanin
Hasil positif uji Tanin
terdapat ada Ficus sp, yang
disajikan mentah atau
sebagai lalapan untuk obat
penurun panas.
47 Tri Wulandari Desa pagar Untuk mengetahui Penelitian kualitatif Dengan mewawancarai Tanaman yang digunakan
(2018) dalam pelita jenis-jenis penyakit, dan kuantitatif informan untuk megobati diabetes di
jaya, pelita jaya, jenis-jenis ramuan, menggunakan metode daerah ini yaitu ; daun
tanjung raya, pengolahan dan proses snowball sampling tanaman benalu alpukat
dan ulok manek pengobatan tanaman dan mangga (Loranthus
kecamatan obat sp), daun benalu alpukat
pesisir selatan atau mangga diambil
kabupaten beberapa helai kemudian

35
pesisir barat direbus dengan 3 gelas air
sampai menjadi 1 gelas
lalu di minum.
Daun tanaman rarula atau
tapak lima (Elephantopus
scaber L), daun tersebut
direbus dengan 3 gelas air
sampai 1 gelas lalu di
minum.
Tanaman alang-alang
(Imperata cylindrica L),
akar tersebut sama di rebus
dengan 3 gelas air sampai
1 gelas lalu di minum
48 Tri Wildayati, Desa Sungai Mengetahui jenis, Wawancara responden Penentuan Informan Tumbuhan yang
Irwan Lovadi, Areh Kecamatan manfaat dan cara dan pengambilan menggunakan metode digunakan sebagai obat
Riza Linda Ketungau pengolahan tumbuhan sampel di Desa Sungai snowball sampling yaitu penyakit dalam oleh
(2016) Tengah sebagai obat penyakit Areh Kecamatan teknik pemilihan kunci masyarakat Suku Dayak
Kabupaten dalam oleh Suku Dayak Ketungau Tengah responden yang Tabun di Desa Sungai
Sintang Tabun di Desa Sungai Kabupaten Sintang, dilakukan berdasarkan Areh Kabupaten Sintang
Areh Kecamatan pembuatan herbarium rekomendasi dari berjumlah 28 jenis yang

36
Ketungau Tengah serta identifikasi responden sebelumya. termasuk dalam 28 famili.
Kabupaten Sintang. tumbuhan. Analisis kuantitatif Dan tanaman yang
dilakukan dengan diyakini berkhasiat
menghitung frekuensi menyembuhkan
sitasi, rasio kesepakatan antidiabetes adalah
informan (RKI) dan tanaman Kayu Bilau
persentase habitat. dengan cara direbus
49 Utaminingrum, Kecamatan Mencatat secara Data nama lokal Wawancara semi Terdapat 11 tumbuhan
Wahyu. Baturraden dan kualitatif dan kuantitatif tanaman, organ terstruktur dengan 97 yang secara tradisional
Nofrianti. Sumbangdi serta melestarikan tanaman, cara informan. digunakan untuk
Hartanti, Dwi Banyumas pengetahuan pembuatan cara mengobati diabetes
(2020) masyarakat Baturraden pemberian sediaan melitus di Baturraden dan
dan Sumbang tentang herbal yang digunakan Sumbang, diantaranya
pemanfaatan tumbuhan untuk pengobatan Andrographis paniculata,
untuk pengobatan diabetes mellitus. Anredera cordifolia,
diabetes mellitus. Catharanthus roseus,
Piper ornatum, Muntingia
calabura, Morinda
citrioflora, Melia
azedarach, Smallanthus
sonchifolius, Tinospora

37
crispa, dan Vernonia
amygdalina. Masyarakat
Baturraden dan Sumbang
mengonsumsi Piper
ornantum diminum 1-2
kali sehari.
50 Yunia Cireundeu, Mengetahui jenis Komunikasi secara Penelitian dilakukan Salah satu tanaman yang
Roudotul Cimahi Selatan tumbuhan yang ada di langsung dengan dengan 3 tahap yaitu dimanfaatkan oleh warga
Jannah, Nur masyarakat kampung responden, Tahap observasi, Tahan kampung adat cireundeu
Azizah (2019) adat Cireundeu sebagai wawancara, dan tahap sebagai pengobatan
obat, serta mengetahui keputustakaan diabetes yaitu buah
bagian tanaman yang mengkudu (Morinda
digunakan, cara citrifolia). Penggunaan
penggunaan dan mengkudu sebagai
khasiatnya pengobatan diabetes
dilakukan dengan cara
dihaluskan, kemudian
dimakan.

38
BAB III
PEMBAHASAN

Etnomedisin merupakan studi tentang presepsi dan konsepsi masyarakat


lokal dalam memahami kesehatan atau studi yang mempelajari sistem medis etnis
tradisional (Bhasin, 2007; Daval, 2009) yang dilakukan melalui pendekatan emik
dan pendekatan ilmiah (Walujo, 2009). Penelitian pemanfaatan tumbuhan obat
pada berbagai masyarakat (cross-cultural studies) dapat digunakan untuk
menemukan obat maupun senyawa bioaktif (Saslis- Lagoudakis et al., 2011).
Faktor yang mempengaruhi masyarakat dalam memanfaatkan tumbuhan obat
diantaranya khasiat (pharmacological effectiveness), ketersediaan, bahasa,
budaya, dan hubungan sosial (Menendez-Baceta et al., 2015). Apabila khasiat
tumbuhan obat secara tradisional dinyatakan sama oleh berbagai etnis
menunjukkan senyawa bioaktif yang dimiliki tumbuhan tersebut memiliki khasiat
seperti yang dinyatakan oleh masyarakat lokal (Heinrich et al., 1998; Leporatti &
Ghedira, 2009).
Diabetes Mellitus merupakan masalah kesehatan yang banyak menarik
perhatian karena angka prevalensi yang bertambah setiap tahunnya, terutama di
negara berkembang seperti di Indonesia. Diabetes Mellitus (DM) adalah kondisi
menurunnya fungsi pankreas untuk memproduksi insulin atau reseptor insulin
tidak peka sehingga terjadi gangguan metabolisme dimana glukosa tidak diubah
menjadi glikogen sehingga glukosa tidak dapat masuk ke dalam sel, akibatnya
glukosa darah meningkat.
Penelitian etnobotani dan etnomedisin di Indonesia telah banyak dilakukan
guna mengurangi efek dari pengobatan kimia. Ada beberapa daerah di Indonesia
yang masih menggunakan tanaman sebagai pengobatan penyakit termasuk
penyakit Diabetes Mellitus.
Daerah di Indonesia yang masih menggunakan tanaman sebagai bahan
untuk pengobatan Antidiabetes adalah Kelurahan Sentosa Kecamatan Seberang
Ulu II Palembang yang menggunakan metode survey deskriptif dan metode
observasi wawancara dengan masyarakat setempat untuk mengetahui jenis

1
tanaman yang digunakan di tempat tersebut. Pada Kelurahan Sentosa Kecamatan
ini Bagian-bagian tanaman yang digunakan sebagai obat adalah dari kelas
monokotil adalah rimpang, akar dan daun karena rimpang memiliki senyawa aktif,
flavonoid, saponin, dan minyak atsiri, sedangkan kelas dikotiledone bagian yang
banyak digunakan sebagai obat adalah daun, karena pada daun banyak
mengandung senyawa seperti tannin, alkaloid dan minyak atsiri.
Pada penderita diabetes melitus yang diberikan infusa daun salam 2 kali
sehari selama 6 hari Pemeriksaan gula darah menggunakan metode stik. Dan
pengambilan responden dengan cara purposive sampling sebanyak 15 responden.
Adanya penurunan yang signifikan sebanyak 15 responden yang mencapai
penurunan 16% yaitu 87,8 mg/dl dalam 6 hari. Yang membuktikan adanya
kandungan tannin, alkaloid dan minyak atsiri daun salam dapat menurunkan kadar
gula penderita diabetes mellitus.
Pada daerah lain di Indonesia ada beberapa tanaman yang dipercayai
mempunyai khasiat sebagai obat diantaranya tanaman Pegagan, kacapiring,
kajibeling, daun pepaya, kedelai, lamtoro, rambutan, dan hiris yang memiliki
memiliki aktivitas dalam menurunkan kadar gula darah. Dari hasil uji praklinis
menggunakan mencit diketahui bahwa tumbuhan yang paling besar aktifitasnya
adalah pegagan yang hampir sebanding dengan mahkota dewa.
Kulit batang jelutung (Dyera costulata) di provinsi Riau. Hasil isolasi dari
kulit batang jelutung yaitu ekstrak n-heksana berupa kristal putih yaitu pada fraksi
DC-H-01 hal inimenunjukan bahwa tanaman jeletung dapat diindikasikan
memmiliki aktivitas antidiabetes,
Pada Kabupaten Lampung Tengah, Kota Metro, Kabupaten Lampung
Timur, dan Kabupaten Lampung Utaramenggunakan daun Mimba sebagai
antidiabetesmeliputi Adas, akar Alang-alang, Ara atau Tin, Bawang Mutiara,
Benalu, Kapulaga, daun Wungu, Ciplukan, daun Dewa, Brotowali, daun Sendok,
dan Keladi Tikus.
Di kecamatan Lubuklinggau Timur I terdapat 37 spesies dari 28 famili
tumbuhan berkhasiat obat antidiabetes. Yang paling banyak digunakan di daerah
ini adalah tanaman famili Asteraceae yaitu diantaranya adalah daun Afrika
(Vernonia amygdalina), Insulin (Tithonia diversifolia) dan Ladang

2
Kambing/Bandotan (Agerantumconyzoides). Hasil ini berdasarkan penelitian yang
telah dilakukan oleh Ayu Nawang Wulan (2018) dengan metode eksploratif.
Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh Dewi Fitriana (2017), di
kecamatan Panakukang Makasar tanaman sambiloto (Andrographis paniculata)
digunakan untuk mengobati diabetes. Masyarakat menggunakan daun sambiloto
untuk mengobati diabetes dengan cara merebus dan dijadikan jamu pahitan.
Pada daerah kepulauan Sangihe Sulawesi Utara masyarakat suku Kaili
Ledo memanfaatkan beberapa tumbuhan seperti Herb; Catharanthus roseus (L.)
G. Don dengan nama lokal Gendola, Spilanthes ocymifolia Moore dengan nama
lokal Ruku Sinsing, Gynura sp (Daun Berkat), Aloe vera L (Lidah Buaya),
Tinospora crispa L (Kapu Wanehi), Saccharum officinarum L (Tumu Wahamu).
Tree; Areca catechu L. Dengan nama lokal Tilade, Moringa oleifera Lam (Kelor).
Masyarakat mengkonsumsinya dengan berbagai cara diantara nya dengan metode
pengolahan dan dengan dimakan langsung.
Kunyit banyak digunakan sebagai obat herbal oleh masyarakat kota
Langsa Aceh karena kunyit merupakan tanaman yang murah dan mudah didapat.
Kunyit yang digunakan pada umumnya adalah induk kunyit. Kunyit mengandung
antioksidan yang cukup baik untuk mencegah terjadinya komplikasi penyakit
Diabetes Mellitus. Hal ini berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh Dhiza
Fathamira Hamzah (2019).
Di Neglasari Kec. Nyalindung Kab.Sukabumi Provinsi Jawa Barat.
Tumbuhan obat yang masih sering digunakan adalah sebanyak 64 jenis. Nilai
guna jenis tumbuhan obat tertinggi di daerah ini adalah Strobilanthes crispus
(kibeling) sedangkan nilai guna jenis tumbuhan obat terendah terdapat pada pala.
Masyarakat menggunakan kibelling dengan dimakan langsung sebagai lalapan
atau dikeringkan lalu diseduh dan diminum. Manfaat dari kibeling salah satunya
yaitu sebagai penurun gula darah. Hal ini berdasarkan penelitian yang dilakukan
oleh Ellyf Aulana Yatias. (2015)
Kabupaten Pidie, Aceh Kecamatan Tangse. Tanaman Sygyzinum memiliki
senyawa bioaktif Lupeol, 12-oleanen-3-ol-3ß-acetate, stigmasterol merupakan
senyawa yang berhasil diekstrak dari daun S. cuminidengan menggunakan n-
heksana memiliki aktivitas sebagai anti diabetes (Alam et al., 2012).

3
Tanaman Salam, ekstrak daun salam memiliki Golongan flavonoid,
fenolik, alkaloid, dan terpenoid merupakan golongan senyawa yang berpotensi
menurunkan kadar glukosa darah (Nublah, 2011).
Desa Wonoharjo, Kabupaten Pangandaran, Jawa Barat. Di daerah ini
masyarakat melakukam pengobatan diabetes menggunakan tanaman kunyit
(Curcuma longa), petai (Parkia speciosa Hassk), pinang (Areca cathecu L), dan
sereh (Cymbopogon citratus DC Stapf). Setelah dilakukan penelitian pada
tanaman kunyit terkandung senyawa kimia sebagai berikut, Komposisi kimia yang
terkandung dalam ekstrak kunyit adalah minyak atsiri 4,2-14%, minyak lemak
4,4-12,7% dan senyawa curcuminoid 60-70% (Simanjuntak, 2011). Curcumin
adalah komponen utama yang terdapat dalam kunyit. Senyawa polifenol golongan
flavonoid ini memiliki beragam khasiat, diantaranya sebagai antiinflamasi,
antioxidant, antiangiogenik, antiproliferatif. Beberapa potensi senyawa curcumin
tersebut dapat dimanfaatkan dalam upaya pencegahan diabetik retinopati pada
pasien diabetes melitus tipe 2 (Siajadi, 2014). Tanaman petai (Parkia speciosa
Hassk) yang digunakan sebagai obat adalah bijinya, dalam biji petai mengandung
fenol dan triterpenoid yang dapat mengurangi kadar gula dalam darah (Masitoh,
2011).
Pada tanaman pinang (Areca cathecu L), yang digunakan sebagai obat
diabetes adalaha pada buah nya, karena pada buah pinang mengandung alkaloid,
dan Alkaloid dapat menghambat kerja enzim alfa-glukosidase (Yuliani, 2018).
Tanaman sereh (Cymbopogon citratus), yang digunakan sebagai
pengobatannya adalah daunnya, pada daun sereh terkandung minyak atsiri,
minyak atsiri yang dihasilkan dari daun dan batang sereh adalah geranial, neral,
limonen, geraniol dan b-mirsen. Minyak atsiri dari batang dan daun sereh juga
memiliki aktivitas antioksidan sebesar 89% dan 78.89%, serta dapat menurunkan
kadar glukosa melalui uji hambatan β-glukooksidase (Mirghani et al, 2012).
Kalimantan selatan Tanaman kedongdong (Spondias dulcis). Ternyata
setelah di lakukan penelitian Daun kedondong (Spondias dulcis) mengandung
senyawa flavonoid, saponin, alkaloid, dan tanin. Flavonoid merupakan senyawa
polifenol yang berfungsi sebagai antioksidan. Daun kedondong bangkok banyak

4
mengandung antioksidan yang dapat berkhasiat sebagai pencegah kanker,
penyakit jantung, kolestrol, diabetes, dan penuaan dini. (Astuti, 2012).
Di Desa Gobleg Tumbuhan Luecaena leucocephala (Lam.) de Wit
(pohon) atau lamtoro atau petai cina. Bagian tumbuhan yang digunakannya adalah
bijinya. Dengan cara penggunaannya yaitu air dari biji lamtoro yang telah
dihaluskan diminum.
Kecamatan Sukasada, Kecamatan Rendang, Kecamatan Mendoyo,
Tejakula, Abang dan Sideman, tanaman Alstonia scholaris (L.) R.Br. Atau
tanaman pule, berdasarkan penelitian farmakologi senyawa dalam tanaman pule
memberi efek antidiabetik. Kalanchoe pinnata(Lam.)Per.Atau kayu urip atau
cocor bebek, hasil penelitian fitokimia menunjukan adanya senyawa flavonoid
dan saponin sebagai antidiabetik.
Phaleria macrocarpa Boerl.Atau mahkota dewa memiliki kandungan
senyawa flavonoid dan saponin. Senyawa saponin diklasifikasikan berdasarkan
struktur aglikon ke dalam triterpenoid dan steroid saponin. Senyawa flavonoid
dan saponin membuktikan adanya antidiabetes pada mahkota dewa.
Catharanthus roseus G. Don Atau tapak dara, ekstrak tapak dara memiliki
aktivitas antidiabetik. Kecamatan Sukasada, Kabupaten Buleleng daun tapak dara
dapat dimanfaatkan untuk diabetes. Cara penggunaannya daun direbus dan
diminum airnya.
Berikutnya adalah penelitian yang dilakukan oleh Helen Anjelina
Simanjuntak mengenai tanaman anti diabetes yang digunakan oleh masyarakat
kabupaten Simalungun Provinsi Sumatera Utara. Dari hasil penelitian tersebut
diperoleh 20 famili tanaman yang berpotensi sebagai antidiabetes, salah satunya
adalah Centella asiatica, Alstonia scholaris, dan Taraxacum officinale. Centella
asiatica mengandung senyawa asiaticoside, thankuniside, madecassoside,
brahmoside. Alstonia scholaris mengandung ekitamin, ekitenin, ekitamidin,
lastonin, ekitin dan alkaloid lainnya. Sementara Taraxacum officinale
mengandung flavonoid (isoquerin, hyperin), taraxasterol, taraxacerin, taraxerol,
dll. Hampir semua tanaman yang memiliki aktivitas antidiabetes dalam penelitian
tersebut mengandung flavonoid, alkaloid.

5
Selanjutnya penelitian Hendi Lesmana dan kawan-kawan yang dilakukan di
suku Tidung Kalimantan Utara. Setelah melakukan study etnomedisin, terdapat
dua ramuan yang digunakan suku Tidung sebagai antidiabetes. Yang pertama
adalah daun ditambah akar tapak dara. Ramuan dikonsumsi dengan cara direbus
terlebih dahulu lalu ditambahkan gula sebagai pemanis. Ramuan kedua adalah air
kelapa hijau 3 buah yang ditambahkan daun salam dan dipanaskan. Daun salam
diketahui memiliki aktivitas antidiabetes yang cukup baik dan juga sering
digunakan oleh banyak daerah selain suku Tidung.
Herman, Murniati dan kawan-kawan melakukan studi etnomdisin di daerah
Desa Minanga Kecamatan Bambang, Kabupaten Mamasa, Sulawesi Barat. Setelah
mewawancai informan yang sering menggunakan obat tradisional, diperoleh
bahwa didaerah tersebut terdapat beberapa tanaman yang digunakan untuk
antidiabetes diantaranya daun sambiloto, mahkota dewa, buah paria, buah
mengkudu, daun sirih meerah, daun kelor, daun kemangi, daun bandotan, daun
salam dan binahong. Untuk mahkota dewa, paria, dan salam sering digunakan
juga di daerah lain karena mahkota dewa dan paria telah diteliti dan ternyata
mempunyai aktivitas antidiabetes.
Studi etnomedisin yang dilakukan oleh Ian Dianto dan kawan-kawan di
Kabupaten Sigi Provinsi Sulawesi Tengah memperoleh hasil beberapa tanaman
yang digunakan oleh masyarakat setempat sebagai antidiabetes, diantaranya: Kayu
jawa, Alstonia scholaris, daun salam, ciplukan, akar dewa, dan jati emas.
Masyarakat setempat mengolah tumbuhan tersebut sebagai obat kebanyakan
dengan cara direbus, ditumbuk, diperas, diparut, dan direndam.
Diabetes dapat diobati dengan 15 lembar daun Kejibeling (Strobilanthes
crispus (L.) Bremek.), direbus sampai mendidih dengan 6 gelas air hingga
menjadi 3 gelas kemudian disaring dan didinginkan lalu diminum 3 kali sehari
masing-masing 1 gelas. (Idris2018). Tanaman obat yang digunakan untuk
mengobati diabetes yaitu meniran spesies Phyllanthus urinariadengan caradirebus
selanjutnya diminum. Senyawa Polifenol dalam meniranbisa membuat kadar gula
darah lebih terkendali. (Ika, 2019). Pada umumnya tumbuhan obat masih
diperoleh secara liar di perkarangan, kebun karet, semak belukar dan ladang.
Sebagian tumbuhan obat mulai dibudidayakan di perkarangan rumah (Jalius,

6
2013). Bagian tumbuhan yang digunakan untuk penyembuhan penyakit diabetes
mellitus yaitu: daun, akar, seluruh bagian tumbuhan, buah, kulit buah, biji dan
rimpang (Kusyanti, 2016). Salah satu obat untukdiabetes dapat diobati dengan
“Sida rhimbifolia” selain untuk obat diabetes bisa juga untuk mengobati demam,
asma, dan peradangan (Marina silalahi, 2020).
Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh Marina Silalahi (2019) di
Desa Sindang Jaya, Cianjur. Potensi efek antidiabetes teh daun PI ketika
dikomsumsi secara reguler terbukti memiliki aktivitas sebaga antioksidan
(Werdani dan Widyawati, 2017). Penulisan artikel ini diawali dengan pengabdian
kepada masyarakat di Desa Sindang Jaya Cianjur tentang pemanfaatan tumbuhan.
Penelitian yang dilakukan oleh Marina Silalahi dkk, 2018. Analisis data
dilakukan secara kualitatif dan kuantitatif. Analisis kualitatif dilakukan secara
deskriptif tentang pengetahuan lokal sub etnis Batak dalam memanfaatkan
tumbuhan obat. Analisis kuantitatif menggunakan analisis yang digunakan dalam
penelitian etnobotani. Subetnis Batak Phakpak di desa Surung Mersada
memanfaatkan Kulit batang Bischofia jsvanica sebagai obat kolesterol dan daun
Sauralia pendula sebagai obat hipertensi.
Suku Masyarakat Karo Sumatra Utara diperoleh 15 jenis tumbuhan yang
digunakan penyehat tradisional dalam pengobatan diabetes yang terdiri dari
Sembung, Nipah, Gadog, gintung atau kerinjing, Bawang tiwai, Bawang merah,
Bawang putih, Daun salam, Daun sirih, Lada, Jeruk nipis, Temu kunci, Kunyit,
Kencur, Bonglai dan Jahe.
Tanaman yang digunakan untuk mengobati Diabetes di daerah Desa
Cigunungsari Kecamatan Tegalwaru kabupaten Karawang, Jawa Barat yaitu
mahkota dewa (phaleria macrocarpa), buah mahkota dewa direbus kemudian
diminum sehari sekali. Tanaman kersen (Muntingia calabura L), daunnya diambil
beberapa helai kemudian direbus dan diminum sehari. Tanaman pepaya (Carica
papaya L), diambil beberapa helai daun kemudian direbus lalu di minum sehari
sehari sekali.
Hasil penelitian di Desa Tolai Kecamatan Torue Kabupaten Parigi
Moutongtanaman yang digunakan untuk mengobati DiabetesSambiloto
(Andrographis paniculata), Sambung nyawa (Gynura procumbens), Kersen

7
(Muntingia calabura), Kumis kucing (Orthosiphon spicatus), Kembang bulan
(Tithonia diversifolia)
Penelitian dilakukan dengan cara eksperimen dan pengamatan langsung di
Lapangan dan Labortorium untuk mengetahui kandungan dan pemanfaatan
tumbuhan obat Tradisional oleh Masyarakat Daerah Bima. Pengumpulan data
dengan kombinasi teknik wawancara lapangan, tektik wawancara secara
mendalam (in depth inter view) dan kuesioner. Hasil identifikasi tumbuhan obat
yang dimanfaatkan sebagai obat ada sebanyak 19 jenis tumbuhan. Berdasarkan
hasil wawancara di lapangan bahwa masyarakat kecamatan lambitu paling banyak
Perdu dan pohon merupakan habitus tumbuhanyang paling banyak dimanfaatkan
sebagai bahan pengobatan dalam obat tradisional yaitu 35%, diikuti oleh pohon
30%, herbal 25% dan gulma 10%. Bagian tumbuhan yang banyak dimanfaatkan
sebagai ramuan adalah daun yaitu 40%, rimpang 28% buah 12%, batang 8%,
Akar 8% dan lendir sebayak 4%.
Hasil uji fitokimia dari 19 tumbuhan obat yang digunakan terdapat 18 jenis
tumbuhan yang mengandung flavonoid diantaranya okra, pegagan, Jombang,
Sukun, adas sowa, kembang bulan, kecubung gunung, jarak pagar, pare, kersen,
meniran, babadotan, ketepeng, kunyit putih, ro’o kambesi, karara, jambu, dan
kana,a. Masyarakat kecamatan Lambitu kebanyakan menggunakan tumbuhan ini
sebagai obal luka pada kulit. dari penjelasan lain mengatakan bahwa senyawa
flavonoid berfungsi sebagai obat luka, jika berkombinasi dengan saponin secara
bersama. Senyawa Flavonoid memiliki efek berupa pemicu sistem syaraf,
menaikkan tekanan darah, mengurangi rasa sakit, antimikroba, obat penenang,
obat penyakit jantung dan antidiabetes.
Desa tambak ploso lamongan Menjelaskan pengaruh konsumsi seduhan kayu
manis terhadap penurunan kadar glukosa darah puasa pada penderita diabetes
mellitus di desa tambak ploso lamongan. Jenis penelitian yang digunakan adalah
true experiment pre post design yaitu mengetahui pengaruh konsumsi seduhan
kayu manis terhadap kadar glukosa darah penderita diabetes militus. Mendatangi
warga yang menderita diabetes mellitus, diberikan informed consent agar pasien
berpuasa selama 10 jam.Diberikan seduhan kayu manis setiap pagi hari dan
malam hari menjelang tidur selama 1 minggu berturut-turut sebanyak satu gelas

8
(200 ml). Sebelum diambil darahnya pasien berpuasa selama 10 jam kemudian
dapat dilakukan pemeriksaan kadar glukosa darah puasa. Sesudah pemberian
seduhan kayu manis menunjukkan penurunan yang signifikan pada semua
responden. Tetapi tidak semua responden yang mengalami penurunan memiliki
kadar glukosa darah normal.
Kampung Adat Cikondang, Kecamatan Pangalengan, Kabupaten Bandung,
Jawa Barat. Untuk inventarisasi dan meninjau potensi penemuan obat baru.
Metode participant observation dan wawancara kepada masyarakat yang
dilanjutkan dengan analisis kuantitatif dari tumbuhan tersebut menggunakan use
value (UV), relative frequency of citation (RFC), dan relative importance (RI).
Observation dan wawancara kepada masyarakat. Seluruh informan yang terlibat
adalah 18 orang dengan usia 37-75 tahun Tumbuhan liar yang digunakan sebagai
obat berjumlah 35 jenis dalam 22 suku tumbuhan. Suku yang paling banyak
digunakan sebagai tumbuhan obat adalah Asteraceae.Bagian tumbuhan yang
paling banyak digunakan adalah daun, herba, petioles, dan korteks.
Togutil, Maluku Utara Mengidentifikasi keanekaragaman tumbuhan obat serta
pemanfaatannya berdasarkan pengetahuan tradisional masyarakat Togutil yang
sudah menetap di daerah penyangga Penelitian eksperimen dan pengamatan
langsung di Lapangan dan Labortorium. Pengumpulan data dilakukan dengan
wawancara pada informan kunci yang dipilih adalah tetua atau dukun yang
memiliki pengetahuan mengenai tumbuhan obat dan sistem pengobatan di tiap
desa tersebut. Tanaman berkhasiat obat yang dimanfaatkan oleh suku togutil
sebagai pengobatan diabetes yaitu jenis Xylocarpus granatum, tetapi jenis TO ini
memiliki nilai intensitas penggunaan yang rendah.
Provinsi Kalimantan Timur Pemetaan penggunaan tumbuhan sebagai obat
dan jamu penelitian ini merupakan data RISTOJA 2015 provinsi Kalimantan
Timur, dianalisis secara deskriptif, selanjutnya dilakukan komparasi dengan cara
penelusuran pustaka dilakukan pada portal Data dikumpulkan dari 5 orang
pengobat dan penyehat tradisional (hattra) pada masing-masing etnis yang dipilih
secara purposive untuk memperoleh data terkait penggunaan tumbuhan dalam
pengobatan. Hasil identifikasi tumbuhan yang digunakan pada ramuan

9
menunjukkan ada 27 tumbuhan yang digunakan pada ramuan luka terbuka dan 26
tumbuhan yang digunakan pada ramuan sakit kulit.
Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh Rusdi Evizal, Endah
Setyaningrum, Ardian, Agung Wibawa, Deddy Aprilani di Kecamatan Way
Jepara, Melinting, dan Jabung, Lampung Timur dengan menggunakan Metode
survei dengan penentuan sampel informan menggunakan metode snowball
sampling Masyarakat lokal Lampung Timur menggunakan beberapa tumbuhan
obat untuk pengobatan diabetes, diantaranya daun ubi Jalar, kulit manggis
(Garcinia mangostana), buah jengkol (Pithecellobium jiringa), dan jantung pisang
n angka (Musa paradisiaca).
Di Kabupaten Pidie, Banda Aceh, Indonesia Terdapat 106 jenis yang
tersebar dalam 67 famili tumbuhan obat yang digunakan dalam pengobatan
tradisional di Kabupaten Pidie. Jenis tumbuhan banyak digunakan adalah dalam
famili Zingiberaceae. Bagian tumbuhan yang paling banyak digunakan adalah
daun. Pengolahan ramuan dilakukan dengan perebusan, hasil ramuan obat
dikonsumsi dalam bentuk minuman.
Di Desa Sejahtera Kecamatan Sukadana Kabupaten Kayong Utara yang
masih menggunakan tanaman sebagai bahan untuk pengobatan antidiabetes yaitu
Tanaman obat yang digunakan oleh masyarakat di Desa Sejahtera untuk
mengobati diabetes atau yang disebut dengan kencing manis yaitu akar tanaman
amben buah (Phyllanthus amarus L), umbi bawang mekah (Eleutherine americana
Merr), akar buluh kuning (Bambusa vulgaris Schrad), dan umbi jerangau merah
(Acorus sp.). Cara pengolahan tumbuhan diabetes diolah dengan cara direbus dan
diminum.
Menurut Sudarmono di Kampung Warsamdin, Distrik Teluk Mayalipit,
Kabupaten Raja Ampat, Provinsi Papua Barat telah melakukan penelitian
menggunaka metode mewawancarai tetua adat yaitu pak tua tentang nama lokal
tanaman obat, dan cara penggunaan Salah satunya untuk diabetes dapat diobati
dengan “Wit ikani” dengan cara kulit batang direbus dan airnya diminum.
Di Kabupaten Siak Provinsi Riau Penelitian dilakukan dengan
menggunakan metode sampling. Metode sampling yang digunakan dalam
penelitian ini adalah metode purposive. Uji fitokimia dilakukan di Laboratorium

10
Botani Jurusan Biologi FMIPA Universitas Riau. Hasil positif uji Alkaloid
terdapat pada 16 jenis tumbuhan, salah satunya Rhodamnia acuminate
bermanfaat untuk mengobati diare dan panas dalam. Senyawa ini diketahui
memiliki efek dalam bidang kesehatan berupa pemicu sistem saraf, menaikkan
tekanan darah, mengurangi rasa sakit, antimikroba, obat penenang, obat penyakit
jantung dan antidiabet (Sangi et al., 2008). Cucurbita moschata. Manfaat senyawa
flavonoid yang terkandung dalam tumbuhan ini antara lain untuk pembentukan
struktursel, meningkatkan efektifitas vitamin C, mencegah keropos tulang dan
sebagai antibiotik (Haris, 2011). Musa paradisiaca bermanfaat untuk melancarkan
asi pada ibu yang menyusui (Arcuri, 2004). Ficus sp. bermanfaat untuk obat
panas dalam. Selain untuk obat tersebut, tumbuhan tersebut juga bermanfaat
untuk diabetes. (Quideau, 2009).
Untuk mengetahui jenis-jenis penyakit, jenis-jenis ramuan, pengolahan
dan proses pengobatan tanaman obat. Penelitian kualitatif dan kuantitatif
menggunakan metode snowball sampling. Tanaman yang digunakan untuk
megobati diabetes di daerah ini yaitu; daun tanaman benalu alpukat dan mangga
(Loranthus sp), daun benalu alpukat atau mangga diambil beberapa helai
kemudian direbus dengan 3 gelas air sampai menjadi 1 gelas lalu di minum. Daun
tanaman rarula atau tapak lima (Elephantopus scaber L), daun tersebut direbus
dengan 3 gelas air sampai 1 gelas lalu di minum. Tanaman alang-alang (Imperata
cylindrica L), akar tersebut sama di rebus dengan 3 gelas air sampai 1 gelas lalu di
minum. (Tri Wulandari (2018))
Mengetahui jenis, manfaat dan cara pengolahan tumbuhan sebagai obat
penyakit dalam oleh Suku Dayak Tabun di Desa Sungai Areh Kecamatan
Ketungau Tengah Kabupaten Sintang. Wawancara responden dan pengambilan
sampel di Desa Sungai Areh Kecamatan Ketungau Tengah Kabupaten Sintang,
pembuatan herbarium serta identifikasi tumbuhan. Tumbuhan yang digunakan
sebagai obat penyakit dalam oleh masyarakat Suku Dayak Tabun di Desa Sungai
Areh Kabupaten Sintang berjumlah 28 jenis yang termasuk dalam 28 famili. Dan
tanaman yang diyakini berkhasiat menyembuhkan antidiabetes adala tanaman
Kayu Bilau dengan cara direbus

11
Mencatat secara kualitatif dan kuantitatif serta melestarikan pengetahuan
masyarakat Baturraden dan Sumbang tentang pemanfaatan tumbuhan untuk
pengobat. Data nama lokal tanaman, organ tanaman, cara pembuatan cara
pemberian sediaan herbal yang digunakan untuk pengobatan diabetes mellitus.
Terdapat 11 tumbuhan yang secara tradisional digunakan untuk mengobati
diabetes melitus di Baturraden dan Sumbang, diantaranya Andrographis
paniculata, Annona muricata, Anredera cordifolia, Catharanthus roseus, Piper
ornatum, Muntingia calabura, Morinda citrioflora, Melia azedarach, Smallanthus
sonchifolius, Tinospora crispa, dan Vernonia amygdalina. Masyarakat Baturraden
dan Sumbang mengonsumsi Piper ornantum diminum 1-2 kali sehari. Secara oral
mengkonsumsi rebusan daun tanaman sekali sehari. (Utaminingrum, Wahyu.
Nofrianti. Hartanti, Dwi (2020))
Untuk mengetahui jenis tumbuhan yang ada di masyarakat kampung adat
Cireundeu sebagai obat, serta mengetahui bagian tanaman yang digunakan, cara
penggunaan dan khasiatnya .Wawancara responden dan pengambilan sampel di
Desa Sungai Areh Kecamatan Ketungau Tengah Kabupaten Sintang, pembuatan
herbarium serta identifikasi tumbuhan.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui jenis tanaman obat serta cara
pemanfaatannya dalam penyembuhan suatu penyakit berdasarkan kebiasaan
masyarakat di Desa Rema Kecamatan Bukit Tusam Kabupaten Aceh Tenggara.
Penelitian dilakukan dengan 3 tahap yaitu Tahap observasi, Tahan wawancara,
dan tahap keputustakaan. Salah satu tanaman yang dimanfaatkan oleh warga
kampung adat cireundeu sebagai pengobatan diabetes yaitu buah mengkudu
(Morinda citrifolia). Penggunaan mengkudu sebagai pengobatan diabetes
dilakukan dengan cara dihaluskan, kemudian dimakan. (Yunia Roudotul Jannah,
Nur Azizah (2019). Pendekatan dalam penelitian ini adalah kualitatif, dengan
teknik pengambilan data melalui observasi, wawancara dan dokumentasi.
Pengambilan sampel dilakukan di area pekarangan rumah warga dan perkebunan
masyarakat Desa Rema Kecamatan Bukit Tusam Kabupaten Aceh Tenggara.
Pengambilan sampel didasarkan pada kebiasaan sebagian masyarakat
menggunakan tanaman berkhasiat obat yang dapat menyembuhkan berbagai
macam penyakit. Observasi dilakukan terhadap masyarakat yang diketahui

12
memiliki pengetahuan mengenai pengobatan tradisional, hal ini bertujuan untuk
memperoleh informasi yang valid. Setelah itu dilakukan wawancara secara
langsung dilakukan dengan masyarakat Desa Rema Kecamatan Bukit Tusam
Kabupaten Aceh Tenggara guna mengetahui jenis dan bagian tanaman yang
dimanfaatkan sebagai obat. Teknik wawancara dilakukan terhadap masyarakat
yang terbagi atas tiga dusun yaitu: dusun siremang, dusun renggali dan dusun
raodah. Setiap dusun peneliti mewawancarai 3 orang yang paham tentang tanaman
obat. Kegiatan wawancara ini dilakukan dengan mempedomani instrumen
wawancara yang telah divalidasi. Lalu menganalisis data. Analisis data yang
digunakan dalam penelitian ini adalah anailisis deskriptif. Analisis Deskriptif
bertujuan untuk mengetahui jenis tanaman obat dan potensi tanaman obat sebagai
kajian etnobotani di Desa Rema Kecamatan Bukit Tusam. Selanjutnya hasil
identifikasi khususnya jenis dan manfaat atau kegunaan tumbuhan yang didapat
dari masyarakat kemudian disajikan dalam bentuk gambar dan tabel (Jannah dan
Azizah ,2019).
Berdasarkan hasil penelitian terdapat 41 jenis tanaman berkhasiat obat di
Desa Rema Kec.Bukit TusamKab.Aceh Tenggara. Dainataranya adalah tanaman
jih dalam bahasa lokal atau yang biasa kita sebut alang-alang sebagai obat anti
diabetes. Bagian yang digunakan nya yaitu daun. Selain jih masyarakat juga
menggunakan lengkudu atau mengkudu untuk mengatasi diabetes. Bagian
tanaman yang digunakan nya adalah buah nya. Masyarakat Desa Rema
memanfaatkan tanaman obat yang ada disekitar desa dengan cara pengolahan
yang sederhana, dengan cara mengambil organ tanaman yang dibutuhkan sebagai
obat. Pemanfaatan ini bisa dengan cara merebus, menghaluskan, menempelkelkan
pada bagian yang sakit. Cara Pemanfaatan tanaman obat dan organ yang
dimanfaatkan diketahui dari pengalaman pribadi masyarakat itu sendiri maupun
secara turun temuurun. (Safryadi A, Aisyah R, Nasution dan Mahdalena. (2018)
Kalampeso (Baccaurea lanceolata) atau disebut Limpasu merupakan jenis
pohon yang dapat dipercaya beberapa masyarakat dayak bakumpai desa lemo
sebai obat Diabetes dan buahnya Kaleapeso dimanfaatkan sebagai bahan
pencampur bedak dingin yang dipercaya dapat menghaluskan kulit wajah karena
kalampeso mempunyai kandungan antioksidan yang baik untuk kesehatan dan

13
perawatan kulit wanita dayak. Teken parei (Helminthostacyys zeylanica) atau
penunjuk langit termasuk jenis paku-pakuan yang dahulu seringkali Jurnal Sylva
Scienteae Volume. 03 No. 4 Edisi Agustus 2020 694 diperjualbelikan karena
bagian umbi nya (akar) digunakan sebagai penyedap masakan. Selain sebagai
penyedap, bagian akar juga dipercaya bermanfaat untuk mengatasi kencing batu
dengan cara meminum air rebusan atau rendamannya. Namun saat ini keberadaan
teken parei semakin langka.
Sehiung Bamban (Donax caniformis) sering digunakan mengobati sakit
mata masyarakat suku dayak Bakumpai desa lemo dengan mengambil air dalam
pucuk daun bamban. Untuk mengobati bisul dan bengkak gunakan daunnya.
Caranya air yang terdapat alam gulungan daun (pucuk) diambil kemudian
diteteskan pada bagian mata yang sakit. Batang bamban muda yang dipotong-
potong, cairan keluar lalu di oleskan pada luka bekas gigitan ular kemudian
dibalut dengan kain bersih. Sasingut Pusa (Orthosiphan oristatus) atau sering
dikenal dengan nama Kumis Kucing digunakan oleh masyarakat suku dayak
bakumpai di Desa lemo II sebagai obat untuk mengatasi penyakit diabetes,
peluruh kencing, kencing batu, anti radang dan menstabilkan gula darah.
Masyarakat di desa Lemo II sering seringkali menjadikan tumbuhan ini sebagai
obat dan juga sebagai penghias rumah. Untuk peluruh kencing digunakan ¼
genggam daun sasingut pusa kemudian direbus dengan segelas air hingga tersisa
½ gelas, disaring dan diminum2 kali sehari, setiap minum Cuma ½gelas.
Kapas rampit (Gossypium acuminatum Roxb.) yang merupakan perdu ini
dikenal oleh masyarakat dayak desa lemo digunakan sebagai obat untuk
mengobati penyakit diabetes, Bagian yang digunakan untuk pengobatan adalah
akarnya yang diramu dengan akar ilalang. Ramuan akar tersebut direbus dan
kemudian diminum air rebusannya. Sedangkan daun kapas rampit yang dicampur
dengan kapur sirih dapat digunakan untuk mengobat penyakit kulit (gatal-gatal).
Lambiding (Stenochloena palustris) dimanfaatkan oleh masyarakat suku dayak
bakumpai di desa lemo daun mudanya.
Penggunaan tumbuhan Alstonia scholaris oleh masyarakat disekitar hutan
danau Buyan, Tamblingan dan Beratan tidak hanya sebagai obat tapi bermanfaat
pada upacara keagamaan. Ekstrak Alstonia scholaris memiliki beberapa aktivitas

14
farmakologi selain sebagai antidiabetes yaitu sebagai antioksidan, antibakteri,
hepatoprotektif, antikanker, antistress, antidiare dan lain sebagainya (Dewa Putu
Darma, et al., 2019).
Masyarakat Suku Seko di Desa Tanah Harapan, Kabupaten Sigi, Sulawesi
Tengah memanfaatkan mindi (Melia azedarach L.) dan sambiloto (Andrographis
paniculata (Burm.f.) Nees.) sebagai pengobatan diabetes. Persentase bagian
tumbuhan yang digunakan paling banyak yaitu bagian daun sebanyak 43%
termasuk pada tumbuhan mindi dan sambiloto.
Masyarakat di Kecamatan Jati Agung Kabupaten Lampung Selatan masih
banyak menggunakan tanaman sebagai obat. Tanaman yang diduga memiliki
khasiat cara penggunaannya direbus, diparut, digiling, diiris-iris tipis lalu dijemur
atau dibakar lalu diparut. Beberapa tumbuhan digunakan dengan cara meramu
atau dicampur dengan tumbuhan atau bahan lain dalam pengolahannya. Salah
satunya ada beberapa tanaman yang dimanfaatkan sebagai obat diabetes. Yang
pertama Kumis kucing (Orthosiphon aristatus Mig.) suku Lamiaceae digunakan
sebagai obat diabetes, selain itu dapat juga mengobati darah tinggi. Yang kedua
Sirih merah (Piper crocatum L.) suku Piperaceae sebagai obat diabetes dan darah
tinggi. Dan yang ketiga tanaman Ceplikan (Ruellia tuberose L.) suku Acanthaceae
sebagai obat diabetes.
Pulau Sulawesi khususnya di Sulawesi Tengah terdiri berbagai macam
suku yang masih kental akan adat istiadat, salah satunya ialah suku Togian. Suku
Togian merupakan suku yang mendiami wilayah Kepulauan sejak ribuan tahun.
Kepulauan Togian memiliki hampir 360 jenis tanaman dan memiliki beragam
jenis terumbu karang yang menghuni perairan Togian. Keragaman jenis tanaman
yang ada di Kepulauan Togian menjadikan suku Togian memanfaatkannya
sebagai bahan makanan dan pengobatan. Pengobatan tradisional yang telah turun-
temurun dilestarikan, menjadikan keunikan tersendiri bagi suku Togian. Beberapa
contoh cara pengolahan dan penggunaan tumbuhan obat oleh suku Togian
Diabetes diobati dengan daun sambung nyawa (Gynura procumbens (Lour.))
dengan cara bagian daun direbus kemudian dijadikan lalapan. Cara kedua
menggunakan tumbuhan pica piring Catharanthus roseus (L.) G. Don, disini
digunakan yang berwarna putih dan bagian daunnya, direbus dengan air 3 gelas

15
sampai mendidih, saring akan menghasilkan 1 gelas kemudian airnya diminum.
Menurut Widyaningsih (2010), Sambung nyawa memiliki kandungan senyawa
flavonoid yakni kuersetin yang mampu mengobati diabetesngan berkembangnya
teknologi dan ilmu pengetahuan, penelitian pengobatan tradisional terhadap
masyarakat lokal mulai bermunculan. Salah satunya ialah Ristoja (Riset
Tumbuhan Obat dan Jamu), maksud pelaksanaan Ristoja adalah mencari data
tumbuhan obat, pengetahuan pengobatan dan ramuan tradisional secara paripurna;
melestarikan kekayaan sumberdaya dan melindungi data tumbuhan obat;
mendukung integrasi Jamu dalam sistem pelayanan kesehatan melalui Saintifikasi
Jamu dalam penelitian berbasis pelayanan; juga mendukung green pharmacy.

16
BAB IV
PENUTUP
Kesimpulan

Etnomedisin merupakan studi tentang presepsi dan konsepsi masyarakat


lokal dalam memahami kesehatan atau studi yang mempelajari sistem medis etnis
tradisional (Bhasin, 2007; Daval, 2009) yang dilakukan melalui pendekatan emik
dan pendekatan ilmiah (Walujo, 2009). Penelitian etnobotani dan etnomedisin di
Indonesia telah banyak dilakukan guna mengurangi efek dari pengobatan kimia.
Ada beberapa daerah di Indonesia yang masih menggunakan tanaman sebagai
pengobatan penyakit termasuk penyakit Diabetes Mellitus. Dari Indonesia bagian
timur yang meliputi Sulawesi, Bali, Maluku, dan papua sampai Indonesia bagian
barat yang meliputi Kepulauan Jawa, Sumatra, dan Kalimantan banyak sekali
tanaman yang digunakan sebagai pengobatan tradisional antidiabetes yang
dipercaya masyarakat secara turun temurun yang tergantung pada daerah masing-
masing.

Tanaman yang berpotensi sangat banyak sekali seperti sambiloto, daun


salam, jelutung, pegangan, daun mimba, mindi, kumis kucing, sirih merah,
ciplukan, kunyit, pinang, daun kelor, mahkota dewa, petai cina, daun tapak dara,
buah paria, buah mengkudu, jati emas, akar dewa, daun bandotan, daun binahong,
kacapiring, kajibeling, daun pepaya, kedelai, lamtoro, rambutan, adas, akar alang-
alang, tin, bawang mutiara, kapulaga, daun wungu, brotowali, daun sendok, daun
keladi tikus, daun afrika, daun berkat, lidah buaya, kapu waheni, tumu wahamu,
sereh, daun kemangi, daun murbei, daun jambu, meniran, sembung, nipah,
bawang merah, bawang putih, lada, jeruk nipis, temu kunci, kencur, bonglai, jahe,
daun kersen, daun ubi jalar, kulit manggis, buah jengkol, jantung pisang, umbi
bawang mekah, akar buluh kuning, umbi jerangau merah, daun tapak lima, daun
benalu alpukat atau mangga, cocor bebek, petai cina, dll. Bagian tanaman yang
digunakan bisa meliputi rimpang, akar, daun, kulit batang, biji, umbi dan buah.
Dengan senyawa yang berperan meliputi flavonoid, saponin, minyak atsiri, tannin,
triterpenoid, polifenol dan alkaloid. Cara penggunaan dilakukan dengan berbagai

17
cara antara lain; langsung dimakan, dihaluskan dahulu lalu dimakan, ditumbuk,
diseduh, dan paling sering dengan cara meminum air rebusan.

BAB V
DAFTAR PUSTAKA

Adfa, M. 2005. Studi Senyawa Flavonoid dan Uji Brine Shrimp Beberapa
Tumbuhan Obat Tradisional Suku Serawai di Provinsi Bengkulu. Jurnal
Gradien, 1 (1): 43-50.
Ahmad Muhtadi, et al. 2013. Pharmacological Screening of Various Indonesian
Herbals Potentially Used as Amtidiabetic. Int. Res J Pharm App Sci. 3 (1):
90-95.
Ajeng Larassati. 2019. Inventarisasi Tumbuhan Berkhasiat Obat di Sekitar
Pekarangan di Kelurahan Sentosa. Jurnal Indobiosains. 1(2).
Apriyanto S. Tapundu, S. Anam, dan R. Pitopang. 2015. Studi Etnomedisin
Tumbuhan Obat pada Suku Seko di Desa Tanah Harapan, Kabupaten Sigi,
Sulawesi Tengah. Biocelebes, 9 (2): 66-86.
Arjinal, Muhammad Almurdani, Rudi Hendra, Hilwan Yuda Teruna 2020. Isolasi
dan Uji Aktivitas Antidiabetes Kulit Batang Tumbuhan Jelutung (Dyera
costulata). Program Studi Pasca Sarjana Kimia, Fakultas Matematika dan
Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas Riau.
Astuti, Henita. Rangga, Azhari. Purwoto. Subowo, Agus. Dan Hendra, Jekvy.
2017. Identifikasi Pelaku Entmedisin dan Informasi Jenis Tanaman Obat
yang Digunakan dan Tumbuh di Provinsi Lampung (Kajian Pengembangan
Taman Herbal Di Provinsi Lampung). Lampung. Balitbangda Provinsi
Lampung. 5 (3).
Ayu Nawang Wulan, et al. 2018. Inventarisasi Tumbuhan Obat Berpotensi
Antidiabetes d Kecamatan Lubuklinggau Timur I sebagai Pengembangan
Flipbook di Masyarakat. Jurusan Pendidikan Biologi: Lubuklinggau.
Azmin, N., Rahmawati, A., & Hidayatullah, M. E. (2019). Uji Kandungan
Fitokimia dan Etnobotani Tumbuhan Obat Tradisional Berbasis
Pengetahuan Lokal di Kecamatan Lambitu Kabupaten Bima. Urnal Biologi
dan Pembelajarannya, 101-113.

18
Dalton Fidel Tabeo, Nurlina Ibrahim, Arsa Wahyu Nugrahani. 2019. Etnobotani
Suku Togian di Pulau Malenge Kecamatan Talatako, Kabupaten Tojo Una-
Una, Sulawesi Tengah Etnobotani Suku Togian di Pulau Malenge
Kecamatan Talatako, Kabupaten Tojo Una-Una, Sulawesi Tengah. Fakultas
MIPA, Universitas Tadulako, Palu, Indonesia, 13 (1): 30-37.
Dewa Putu Darma, Arief Priyadi, dan Rajif Iryadi. 2019. Studi Etnobotani
Masyarakat di Sekitar Kawasan Hutan Bedugul Bali. BIOTROPIC The
Journal of Tropical Biology, 3 (2): 96-104.
Dingse Pangadian, Marina Silalahi, Farha Dapas, & Febby Kandou. 2019.
Diversity of Medicinal Plants and their uses by the Sanger tribe of Sangihe
Islands, North Sulawesi, Indonesia. Biodiversitas, 20 (2): 611-621.
Ernilasari, et al. 2018. Kajian Etnobotani Tumbuhan Obat Pada Masyarakat Blang
Bungong Kecamatan Tangse Kabupaten Pidie-Aceh. TALENTA
Conference Series: Tropical Medicine (TM), 1 (3): 34-37.
Evizal, Rusdi et al. 2013. Keragaman Tumbuhan dan Ramuan Etnomedisin
Lampung Timur. Prosiding Semirata FMIPA Universitas Lampung. Hal
279-286.
Fatmalia, Nurbani. 2017. Pengaruh Konsumsi Kayu Manis terhadap Glukosa
Darah Penderita Diabetes Mellitus di Tambak Ploso Lamongan. Journals of
Ners Community, 8 (1): 106-111.
Fitria dewi. 2017. Inventarisasi Tanaman Obat Dalam Ramuan Jamu Gendong Di
Kecamatan Panakukang Makasar. UIN Alauddin Makasar.
Geby Agnessya Esa Oktavia, I Dewa Putu Darma dan Wawan Sujarwo. 2017.
Studi Etnobotani Tumbuhan Obat di Kawasan Sekitar Danau Buyan-
Tamblingan, Bali. Buletin Kebun Raya, 20 (1): 1-16.
Geethi Pamunuwa, et al. 2016. Sifat Antidiabetik, Konstituen Bioaktif, dan Efek
Terapi Lain dari Scoparia dulcis, Departemen Kimia (1). 23-28
Hamzah, F.F. 2019. Analisis Penggunaan Obat Herbal Pasien Diabetes Mellitus
Tipe II di Kota Langsa. Jurnal JUMANTIK, 168-177.
Hanum, Siti Fatimah dan Warseno, Tri. 2013. Ethnomedicine Tumbuhan Obat
Tradisional Masyarakat Bali. Candikuning, Tabanan, Bali. UPT BKT
Kebun Raya Eka Karya Bali LIPI.

19
Helen Anjelina Simanjuntak. 2018. Pemanfaatan Tumbuhan Obat Diabetes
Mellitus di Masyarakat Etnis Simalungun Kabupaten Simalungun Provinsi
Sumatera Utara. Jurnal Biologi Lingkungan, Industri, Kesehatan, 5 (1).
Hendy Lesmana, Alfianur, Putri Ayu Utami, Yuni Retnowati, Darni. 2018.
Pengobatan Tradisional Pada Masyarakat Tidung Kota Tarakan: Study
Kualitatif Kearifan Lokal Bidang Kesehatan. MEDISAINS: Jurnal Ilmiah
Ilmu-ilmu Kesehatan. 16 (1).
Henny Kasmawati. 2019. Kajian Etnomedisin Tumbuhan Obat Tradisional
SukuMuna Desa Oe Nsuli Kecamatan KabangkaKabupatenMuna
Sulawesi Tenggara.JurnalFarmasi, Sains, dan Kesehatan.
Herman, Murniati, & Nur Aisyah Syaffitri S. 2019. Inventarisasi Tanaman Obat
Tradisional untuk Penderita Diabetes Melitus dan Hipertensi di Desa
Minanga Kecamatan Bambanag Kabupaten Mamasa. Jurnal Farmasi
Sandi, Karsa, 5(1): 26-32.
Ian Dianto, Syariful Anam, & Akhmad Khumaidi. 2015. Studi Etnofarmasi
Tumbuhan Berkhasiat Obat pada Suku Kaili Ledo, Kabupaten Sigi, Provinsi
Sulawesi Tengah. Galenika Journal of Pharmacy, 1 (2): 85-91.
Idris, Nurlina Ibrahim, & Arsa Wahyu Nugrahani. 2018. Studi Tanaman
Berkhasiat Obat Suku Mori di Kecamatan Petasia, Petasia Barat, dan Petasia
Timur Kabupaten Morowali Utara Sulawesi Tengah. Biocelebes, 12(1): 23-
31.
Ika Rini Puspita. 2019. Kajian Etnomedisin pada masyarakat di Desa Benteng
Gajah Kecamatan Tomo Bulu Kabupaten Maros. Skripsi. Fakultas Sains
Dan Teknologi. Jurusan Biologi. UIN A lauddin Makassar
Jalius dan Muswita. 2013. Eksplorasi Pengetahuan Lokal tentang Tumbuhan Obat
di Suku Batin, Jambi. Program Studi Pendidikan Biologi FKIP Universitas
Jambi, Mendalo Darat, Jambi. 6 (1): 28-37.
Kusyanti, Hasanuddin, Djufri. 2016. Pemanfaatan Tumbuhan Obat Hipertensi dan
Diabetes mellitus pada Masyarakat Rundeng Kota Subulussalam. Jurnal
Ilmiah Mahasiswa Pendidikan Biologi, Volume 1, Issue 1. FKIP Universitas
Syiah Kuala.

20
Marina Silalahi et al, 2018 Etnomedisin Tumbuhan Obat oleh Subetnis Batak
Phakpak di Desa Surung Mersada, Kabupaten Phakpak Bharat, Sumatera
Utara, Jurnal ILMU DASAR, 19 (2),77-92.
Marina Silalahi. 2019. Keanekaragaman Tumbuhan Bermanfaat di Pekarangan
Oleh Etnis Sunda di Desa Sindang Jaya Kabupaten Cianjur Jawa Barat.
Jurnal Pendidikan Matematika dan IPA, 10 (1): 88-104.
Marina Silalahi. 2020. Pemanfaatan dan Bioaktivitas Sidaguri (Sida rhombifolia),
Pendidikan Biologi FKIP, Universitas Kristen Indonesia, Jakarta. (1). 22-30
Maulid Hidayat, et al. 2020. Etnobotani Tanaman Obat Masyarakat Suku Dayak
Bakumpai di Desa Lemo II Kecamatan Teweh Tengah Kabupaten Barito
Utara. Jurnal Sylva Scienteae, 3 (4).
Meytia, Devi et al. 2013. Inventarisasi Tumbuhan yang Digunakan Sebagai Obat
Oleh Masyarakat di Kecamatan Jati Agung Kabupaten Lampung Selatan.
Seminar Nasional Sains & Teknologi V Lembaga Penelitian Universitas
Lampung.
Nasution, Aisyah R., et al. Kajian Etnobotani Melalui Pemanfaatan Tanaman Oat
di Desa Rema Kecamatan Bukt Tusam Kabupaten Aceh Tenggara.
Prosiding Biotik, 2018, 4.1.
Nasution, dan Raja, Barita.2017. Studi Etnobotani Tumbuhan Obat untuk
Diabetes pada Masyarakat Karo Sumatra Utara. Program Studi Pascasarjana
Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Sumatera
Utara.
Neni sri Gunarti, Eva Nurlina. 2019. Studi Etnobotani Dan Etnofarmakologi
Tumbuhan Obat di desa Cigunungsari Kecamatan Tegalwaru Kabupaten
karawang jawa barat. Jurnal Ilmiah Farmasi.
Ni Ketut Lestaridewi. 2017. Kajian Pemanfaatan Tanman Sebagai Obat
Tradisional di Desa Tolai Kecamatan Torue Kabupaten Parigi. Moutung e-
JIP BIOL. 5 (2): 92-108.
Nisyapuri et al. 2018. Studi Etnobotani Tumbuhan Obat di Desa Wonoharjo,
Kabupaten Pangandaran, Jawa Barat. PROS SEM NAS MASY BIODIV
INDON Vol.4 (2): 122-132.

21
Novitasari, Anik Eko, Romadloni, Lizzia. Efektivitas Infusa Daun Salam terhadap
Kadar Glukosa Darah Sewaktu Penderita Diabetes Mellitus Desa Kalirejo
Dukun Gresik. Journals of Ners Community, 2017, 8.1: 100-105.
Putri Oktariani S. 2018. Eksplorasi Pengetahuan Lokal Etnomedisin dan
Tumbuhan Obat di desa Tanjung Jati, Sumur Jaya, Negeri Ratu
Tenumbang dan Tulung Bamban pada Kecamatan Pesisir Selatan
Kabupaten Pesisir Barat. Fakultas Tarbiyah dan Keguruan Universitas
Islam Negeri Raden Intan Lampung.
Rofidah Ummulharbi Apal, Nunik Sri Ariyanti, Eko Baroto Walujo, Dorly. 2018.
Pemanfaatan Tumbuhan Obat Oleh Suku Togutil Di Daerah Penyangga
Taman Nasional Aketajawe Lolobata. Jurnal Sumberdaya Hayati. 4 (1),
Hal 21-27.

22

Anda mungkin juga menyukai