Anda di halaman 1dari 15

MAKALAH

(OBAT TRADISIONAL)

DI SUSUN OLEH : FITRIANI

NIM : C01422062

KELAS KEPERAWATAN F

ANGKATAN 2022

PRODI ILMU KEPERAWATAN

FAKULTAS ILMU KESEHATAN

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH GORONTALO


TAHUN 2022/2023
KATA PENGANTAR

Puji syukur saya panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena atasrahmat dan
karunia-Nya sehingga saya dapat menyelesaikan makalah Tanaman &Obat tentang“Obat
Tradisional :” Jamu, Herbal Terstandar, Fitofarmaka”.Dalam penulisan makalah ini banyak
sekali hambatan-hambatan yang disebabkan karena kurangnya referensi atau buku-buku
penunjang yang dapatsaya pakai sebagai pedoman dalam penulisan makalah ini. Namun,
berkat kerjasama dan dukungan dari teman-teman yang lain maka makalah ini akhirnya dapat
diselesaikan.Saya mengucapkan terima kasih kepada dosen pengajar mata kuliah karena
dengan tugas yang diberikannya maka saya dapat lebih banyak mengetahu itentang Obat
Tradisional. Dan juga saya ucapkan terima kasih kepada teman-teman mahasiswa yang telah
memberikan dukungan sehingga terselesaikannya makalah ini.Saya sadar bahwa dalam
penulisan makalah ini tentunya masih banyakkekurangan. Untuk itu kritik dan saran yang
membangun dari dosen dan teman-teman sangat berguna untuk memperbaiki penulisan
makalah yang selanjutnya.Semoga penulisan makalah ini dapat bermanfaat bagi para
pembaca dan terutama bagi saya sendiri.

2
DAFTAR ISI

COVER..........................................................................................................................
KATA PENGANTAR.................................................................................................2
DAFTAR ISI................................................................................................................3
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang..................................................................................................4
B. Rumusa Masalah ..............................................................................................5
C. Tujuan penulisan...............................................................................................5
BAB II PEMBAHASAN
A. Pengertian..........................................................................................................6
B. Pengembangan Obat Tradisional.......................................................................7
C. Pengelompokkan Obat Tradisional...................................................................8
D. Cara Mengonsumsi dan Efek Samping.............................................................9
BAB III PENUTUP
A. Kesimpulan.......................................................................................................13
B. Saran ................................................................................................................13
DAFTAR PUSTAKA.................................................................................................15

3
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Indonesia kaya akan kekayaan tradisi baik yang tradisi yang tertulis maupun tradisi turun-

temurun yang disampaikan secara lisan. Hal ini menandakan bahwa masyarakat Indonesia

sejak zaman dahulu telah mengenal ilmu pengetahuan berdasarkan pengalaman sehari-hari

mereka. Pengetahuan tersebut antara lain perbintangan, arsitektur, pengobatan

tradisional, kesusasteraan, dan lain sebagainya

Indonesia kaya akan pengetahuan mengenai pengobatan tradisional. Hampir setiap suku

bangsa di Indonesia memiliki khasanah pengetahuan dan cara tersendiri mengenai

pengobatan tradisional. Sebelum dituliskan ke dalam naskah kuno, pengetahuan tersebut

diturunkan secara turun-temurun melalui tradisi lisan.

Menurut Djojosugito (1985), dalam masyarakat tradisional obat tradisional dibagi menjadi

2 yaitu obat atau ramuan tradisional dan cara pengobatan tradisional. Obat tradisional

adalah obat yang turun-temurun digunakan oleh masyarakat untuk mengobati beberapa

penyakit tertentu dan dapat diperoleh secara bebas di alam.

4
B. Rumusan Masalah

1. apa itu obat tradisiona l?

2. Bagaimana perkembangan obat tradisional di indonesia ?

3. Bagaimana pengelompokkan obat tradisional ?

4. Dan bagaimana cara mengonsumsi obat tradisional ?

C. Tujuan penulisan

1. Untuk mengetahui apa itu obat tradisional

2. Untuk mengetahui perkembangan obat tradisional yang ada di indonesia

3. Untuk mengetahui bangaimana pengelompokkan obat tradisional

4. Untuk mengetahui cara mengonsumsi obat tradisional

5
BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian

Obat adalah bahan atau zat yang berasal dari tumbuhan, hewan,mineral maupun zat

kimia tertentu yang dapat digunakan untuk mencegah, mengurangi rasa sakit,

memperlambat proses penyakit dan atau menyembuhkan penyakit. Obat harus sesuai

dosis agar efek terapi atau khasiatnya bisa kita dapatkan.

Obat tradisional adalah obat-obatan yang diolah secara tradisional, turun- temurun,

berdasarkan resep nenek moyang, adat-istiadat, kepercayaan, atau kebiasaan setempat,

baik bersifat magic maupun pengetahuan tradisional. Menurut penelitian masa kini, obat-

obatan tradisional memang bermanfaat bagi kesehatan dan saat ini penggunaannya cukup

gencar dilakukan karena lebih mudah dijangkau masyarakat, baik harga maupun

ketersediaannya. Obat tradisional pada saat ini banyak digunakan karena menurut

beberapa penelitian tidak terlalu menyebabkab efek samping, karena masih bisa dicerna

oleh tubuh. Bagian dari obat tradisional yang banyak digunakan atau dimanfaatkan di

masyarakat adalah akar, rimpang, batang, buah, daun dan bunga. Seperti misalnya akar

alang-alang dipergunakan untuk obat penurun panas. Rimpang temulawak dan

rimpang kunyit banyak dipergunakan untuk obat hepatitis. Batang kina dipergunakan

untuk obat malaria. Kulit batang kayu manis banyak dipergunakan untuk obat tekanan

darah tinggi. Buah mengkudu banyak dipergunakan untuk obat kanker. Buah

belimbing banyak dipergunakan untuk

6
obat tekanan darah tinggi. Daun bluntas untuk obat menghilangkan bau badan.

B. Pengembangan Obat Tradisional atau Obat Bahan Alam Indonesia

Pemeliharaan & Pengembangan Pengobatan tradisional sebagai warisan

budaya bangsa (ETNOMEDISINE) terus ditingkatkan dan didorong

pengembangannya melalui penggalian, penelitian, pengujian dan pengembangan

serta penemuan obat-obatan termasuk budidaya tanaman obat tradisional yang secara

medis dapat dipertanggungjawabkan

Dalam hal ini dapat di formulasikan menjadi 5 hal fokok yang harus

diperhatikan yaitu

1. Etnomedicine,

2. Agroindustri tanaman obat,

3. Iftek kefarmasian dan kedokteran,

4. Teknologi kimia dan proses,

5. Pembinaan dan pengawasan produksi atau pemasaran bahan dan produk obat

tradisional.

7
C. Pengelompokan Obat Tradisional

Berdasarkan Pengobatan Tradisional Bali yang khusus untuk bahan obat atau

obat-obatan yang berasal dari tumbuh-tumbuhan (Taru Premana), Obat Tradisional

Bali di kelompokkan menjadi 3 kelompok yaitu :

1. Anget (panas)

2. Dumelada (sedang)

3. Tis (dingin)

Pengelompokan Obat Tradisional atau Jenis-jenis Obat Tradisional

Berdasarkan Pengobatan Tradisional Bali yang khusus untuk bahan obat atau obat-obatan

yang berasal dari tumbuh-tumbuhan (Taru Premana), Obat Tradisional Bali di

kelompokkan menjadi 3 kelompok yaitu :

4. Anget (panas)

5. Dumelada (sedang)

6. Tis (dingin)

Tanaman atau tumbuh-tumbuhan yang bunganya berwarna putih, kuning atau hijau
dikelompokkan kedalam kelompok tanaman yang berkhasiat anget (panas). Bunganya yang
berwarna merah atau biru dikelompokkan kedalam tanaman yang berkhasiat tis (dingin)
sedangkan bila warna bunganya beragam dikelompokkan kedalam kelompok tanaman yang
berkhasiat sedang. Bila ditinjau dari rasa obatnya maka kalau rasanya manis atau asam
maka dikelompokkan kedalam kelompok tanaman yang panas dan bila rasanya pahit, pedas
dan sepat dikelompokkan kedalam kelompok dingin. Obat minum (jamu cair) yang berasa
pahit amat baik untuk mengobati panas pada badan dan sakit perut karena dapat
mendinginkan badan akibat panas di dalam perut. Bahkan ada pula tanaman atau
tumbuhan yang mempunyai ketiga khasiat tersebut yaitu akar (dingin), kulit batangnya
(sedang) dan daun (panas), tanaman ini adalah Tanaman Kepuh.

8
D. Cara mengkonsumsi, dan Efek Samping Obat Tradisionalt

a. Cara mengonsumsi obat tradisional :


1. Pastikan produk herbal telah terdaftar di BPOM RI.
2. Periksa tanggal kedaluwarsa produk.

3. Ikuti petunjuk pemakaian dan dosis yang tercantum di kemasan.


4. Hubungi layanan konsumen produk herbal jika Anda ingin mengetahui lebih
jelas mengenai produk mereka.
5. Konsultasi dulu ke dokter sebelum mengonsumsi obat herbal.
6. Hentikan penggunaan obat herbal apabila gejala tidak membaik atau justru
semakin parah.

Tidak semua orang juga boleh mengonsumsi obat herbal. Ada beberapa
kelompok yang perlu menghindari konsumsi obat herbal, yaitu:

1. Ibu hamil dan menyusui


2. Orang yang akan menjalani operasi
3. Orang dengan kondisi medis tertentu, seperti gangguan fungsi hati, gangguan
fungsi ginjal, atau penyakit autoimun

9
b. Efek samping obat tradisional

Obat herbal atau obat tradisional merupakan salah satu alternative obat yang
sangat digandrumi oleh masyarat umumnya, pasalnya setiap obat tradisional telah lama
menjadi bagian dari budaya masyarakat indonesia sebagai solusi saat sakit, disamping itu
karena Indonesia yang kaya akan rempah-rempah dan bahan alami untuk meracil obat
herbal.

Apabila dikonsumsi, obat herbal bisa menyebabkan berbagai efek samping sebagai
berikut:
1. Alergi
2. Diare.
3. Muntah.
4. Mual.
5. Sakit kepala.
6. Bercak di kulit.
7. Asma.

Obat tradisional memiliki efek farmakologis yang lemah dan lambat. Hal ini
dikarenakan rendahnya kadar suatu senyawa dan juga kompleksnya senyawa kimia yang
terkandung di dalam tanaman obat sebagai bahan dasar obat tradisional. Keberagaman
kandungan senyawa di dalamnya membuat obat tradisional harus melewati proses
standarisasi yang kompleks. Penanganan pasca panen yang tepat dan benar juga
diperlukan, khususnya untuk bahan baku dengan sifat higroskopis dan mudah
terkontaminasi oleh mikroba (Katno, 2008).
Lambatnya efek farmakologi karena rendahnya kadar senyawa di dalamnya membuat
pengobatan dengan obat tradisional ini kurang efektif apabila digunakan untuk penyakit
infeksi yang memerlukan penanganan secara cepat. Namun, obat tradisional ini banyak
digunakan untuk menanggulanggi penyakit-penyakit yang memerlukan pemakaian obat
jangka panjang, yakni kelompok penyakit akibat gangguan metabolisme tubuh, seperti
kencing manis, kolesterol tinggi, dll. serta penyakit degenerative, seperti radang
persendian. Penggunaan obat tradisional dalam waktu lama dianggap lebih aman karena
efek sampingnya yang lebih kecil (dengan penggunaan yang tepat) dibandingkan dengan
obat modern (Katno, 2008).
Keamanan dan efektivitas terapi obat tradisional didasarkan atas bukti empiris seperti
traditional scriptures, pharmacopoeia, dan hasil uji klinis ratusan tahun lalu. Penelitian
yang terus dilakukan hingga saat ini dapat digunakan sebagai dasar ilmiah penggunaan
obat tradisional yang aman dan efektif (WHO, 2004).

10
a) 50 jenis obat tradisional yang sering di gunakan oleh masyarakat:
1) Kunyit
2) Jahe
3) Kayu manis
4) Temulawak
5) Sambiloto
6) Daun sirih
7) Lidah buaya
8) Bawang putih
9) Bawang merah
10) Daun kemangi
11) Curcuma fct
12) Ambeven
13) Stop -RE
14) Diapet
15) Fitolac
16) Tolak angin
17) Diabmeneer
18) Fitogaster
19) Glucogard
20) Ho-stimuno
21) Irex max kapsul
22) Kuat segar
23) Lelap
24) Psidii
25) Rheamakur
26) Sehat tubuh
27) Songgolangit
28) Shop diar plus
29) Nodiar
30) Rheamaneer
31) Stimuno
32) Tensigard agroned
33) X-gra

11
34) Selangking singset
35) Herbakof
36) Curmino
37) Antangin mint
38) Antangin jahe merah
39) Asoca
40) Bangle
41) Bayam cina
42) Bunga melati
43) Bunga mawar
44) Bunga siti Maryam
45) Brata wali
46) Bunga tambelek ayam
47) Belimbing wuluh
48) Daun bawang
49) Daun papaya
50) Daun kelor

12
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

Dari hasl penelitian ini, dapat di tarik beberapa kesimpulan. Yaitu : Pengobatan tradisional
dengan memanfaatkan tanaman obat sudah merupakan kepercayaan masyarakat yang
sudah di yakini masyarakat dari masa ke masa. Pengobatan tradisional dengan
memanfaatkan tanaman obat tradisional tabongodapat menyembuhkan beberapa jenis
penyakit seperti diabetes, TBC dan dapat menyembuhkan luka. Masyarakat lebih memilih
menggunakan pengobatan tradisional yaitu dengan memanfaatkan tanaman obat karena
tanaman ini mudah di peroleh, menghemat biaya serta tidak mengandung bahan kimia. dan
yang paling utama adalah kondi Desa yang kurang akan fasilitas kesehatan serta jauh dari
lokasi berobat menyebabkan masyarakat lebih memilih pengobatan tradisional Tanaman
obat tabongo tidak hanya dimanfaatkan masyarakat sebagai tanaman obat. Tetapi tanaman
ini juga dimanfaatkan masyarakat sebagai tanaman adat yang digunakan masyarakat dalam
prosesi adat beat dan mandi lemon untuk anak perempuan. Penggunaan tanaman tobongo
dalam prosesi adat tidak bisa diganti dengan jenis tumbuhan lain

B. Saran

Diharapkan kepada masyarakat agar kiranya tidak hanya terfokus untuk berobat dengan
cara tradisional yakni dengan memanfaatkan tanaman obat. Akan tetapi alangkah baiknya jika
masyarakat lebih memanfaatkan tenaga-tenaga kesehatan seperti dokter untuk mendeteksi
penyakit apa yang di derita sehingga dapat mempermudah proses pengobatan, walaupun
penggunaan tanaman obat ini sudah terbukti khasiat dan manfaatnya, melalui dokter kita akan
mampu mengetahui bahaya atau tidak tanaman yang digunakan. Hal ini dapat dilakukan agar
masyarakat tidak akan meraba-raba dan ragu dalam pemilihan tanaman obat yang akan di
jadikan bahan untuk di ramu. Sangat tepat jika masyarakat menggunakan tanaman obat
sebagai bahan pertolongan pertama dalam penanganan kesehatan. Karena dinas kesehatan
telah menyarankan agar kiranya masyarakat dapat melakukan pertolongan pertama dalam
penanganan penyakit dengan memanfaatkan TOGA ( tanaman obat keluarga). Oleh karenanya
dihapkan kepada pemerintah Desa ataupun Pemerintah daerah agar kiranya pemanfaatan
tanaman obat ini dapat disorot dan disediakan sarana dan prasarana untuk meramu sehinnga

13
pemanfaatan tanaman obat ini akan mendapat sorotan dari masyarakat luas sebagai hasil karya
ramuan obat, Khususnya untuk Desa Tolomato.

14
DAFTAR PUSTAKA

Febriati,L., P.Rahayu, dan Z. Zakiyah.2022. Kesiapan Praktik Mandiri Bidan Dengan Praktik
Komplementer Kebidanan, Jurnal annur purwodadi 7 (1) : 2503-2453.

Sriwaty,I. S,Nuryoto. 2018. Pengaruh Psikoedukasi Menopause Dan Relaksasi Untuk


Menurunkan Kecemasan Wanita Pre Menopause, 12 (1) : 29-38.

SETYAWAN,F , F. TUNJUNGSARI , R. LESTARI.2020. Pendekatan Pelayanan


Kesehatan Holistik-Komprehensif Pada Kasus Menopause, Journal Medical 18 (1)

15

Anda mungkin juga menyukai