Anda di halaman 1dari 30

MAKALAH

OBAT TRADISIONAL
Untuk Memenuhi Mata Kuliah Farmakologi Keperawatan

Dosen Pengampuh: Ns. Sabirin B. Syukur, M Kep

Disusun Oleh:

Nur Azizah Mahmud

NIM: C01422132

Kelas C

PROGRAM STUDI KEPERAWATAN

FAKULTAS ILMU KESEHATAN

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH GORONTALO

T.A 2022/2023
KATA PENGANTAR

Dengan menyebut nama Allah SWT yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang, kami panjatkan
puja dan puji syukur atas kehadirat-Nya, yang telah melimpahkan ahmat, hidayah, dan inayah-
Nya kepada kami, sehingga kami dapat menyelesaikan makalah tentang Obat Tradisional

Makalah ini telah kami susun dengan maksimal dan mendapatkan bantuan dari berbagai pihak
sehingga dapat memperlancar pembautan makalah ini. Untuk itu kami menyampaikan banyak
terima kasih kepada semua pihak yang telah berkontribusi dalam pembuatan makalah ini.
Terlepas dari semua itu, kami meyadari sepenuhnya bahwa masih ada kekurangan baik dari segi
susunan kalimat maupun tata bahasanya.

Oleh karena itu dengan tangan terbuka kami menerima segala saran dan kritik dari pembaca agar
kami dapat memperbaiki makalah ini. Akhir kata kami berharap semoga makalah tentang Obat
Tradisional ini dapat memberikan manfaat maupun inspirasi terhadap pembaca.

Gorontalo, Juni 2023

ii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.......................................................................................................................................ii
DAFTAR ISI..................................................................................................................................................iii
BAB I............................................................................................................................................................1
PENDAHULUAN.......................................................................................................................................1
1.1 Latar Belakang...................................................................................................................................1
1.2 Rumusan Masalah.............................................................................................................................1
1.3 Tujuan................................................................................................................................................1
BAB II...........................................................................................................................................................2
PEMBAHASAN..........................................................................................................................................2
2.1 Pengertian.........................................................................................................................................2
2.2 Jenis-Jenis Obat Tradisional...............................................................................................................2
2.3 Jenis Tanaman Obat Tradisional........................................................................................................5
BAB III........................................................................................................................................................25
PENUTUP...............................................................................................................................................25
3.1 Kesimpulan......................................................................................................................................25
3.2 Saran................................................................................................................................................25
DAFTAR PUSTAKA......................................................................................................................................26

iii
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Indonesia kaya akan kekayaan tradisi baik yang tradisi yang tertulis , maupun tradisi turu
temurun yang disampaikan secara lisan. Hal ini menandakan bahwa masyarakat Indonesia
sejak zaman dahulu telah mengenal ilmu pengetahuan berdasarkan pengalaman sehari-hari
mereka. Pengetahuan tersebut antara lain perbintangan, arsitektur, pengobatan tradisional,
kesusasteraan, dan lain sebagainya.

Indonesia kaya akan pengetahuan mengenai pengobatan tradisional. Hampir setiap suku
bangsa di Indonesia memiliki khasanah pengetahuan dan cara tersendiri mengenai
pengobatan tradisional. Sebelum dituliskan ke dalam naskah kuno, pengetahuan tersebut
diturunkan secara turun-temurun melalui tradisi lisan.

Menurut Djojosugito (1985), dalam masyarakat tradisional obat tradisional dibagi menjadi 2
yaitu obat atau ramuan tradisional dan cara pengobatan tradisional. Obat tradisional adalah
obat yang turun-temurun digunakan oleh masyarakat untuk mengobati beberapa penyakit
tertentu dan dapat diperoleh secara bebas di alam.

Perkembangan obat tradisional dan pengobatan tradisional saat ini berkembang pesat sekali
khususnya obat tradisional yang berasal dari tumbuh-tumbuhan. Hal ini bisa kita lihat
semakin banyaknya bentuk-bentuk sediaan obat tradisional dalam bentuk kemasan yang
sangat menarik konsumen.

1.2 Rumusan Masalah

1. Apa yang dimaksud dengan obat tradisional


2. Penggolongan obat tradisional
3. Efek samping obat tradisional
4. Manfaat obat herbal

1.3 Tujuan

Makalah ini dibuat dengan tujuan agar dapat memahami Obat Tradisional

1
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Pengertian

Obat adalah bahan atau zat yang berasal dari tumbuhan, hewan, mineral, maupun zat kimia
tertentu yang dapat digunakan untuk mencegah, mengurangi rasa sakit, memperlambat proses
penyakit dan atau menyembuhkan penyakit.
Obat tradisional adalah obat-obatan yang diolah secara tradisional, turun temurun,
berdasarkan resep nenek moyang, adat istiadat, kepercayaan, atau kebiasaan setempat, baik
bersifat magic maupun pengetahuan tradisional. Obat tradisional juga merupakan bahan atau
ramuan bahan yang berupa bahan tumbuhan, bahan hewan, bahan mineral, sediaan galenik
atau campuran dan bahan-bahan tersebut, yang secara tradisional telah digunakan untuk
pengobatan berdasarkan pengalaman. Hal ini sesuai dengan peraturan menteri kesehatan
Nomor 246/Menkes/Per/V/1990/, tentang izin usaha industry obat tradisional dan
pendaftaran obat tradisional.

2.2 Jenis-Jenis Obat Tradisional

Ada berbagai macam obat-obatan tradisional di luar sana yang biasa digunakan untuk
mengatasi berbagai kondisi kesehatan. Akan tetapi, BPOM mengelompokkan lagi OT ke
dalam tiga golongan berdasarkan jenis kegunaan, cara pembuatan, dan cara pembuktikan
khasiatnya.
Obat tradisional di Indonesia secara umum terbagi tiga yaitu, jamu, obat herbal terstandar
(OHT), dan fitofarmaka.

 Jamu
Jamu adalah obat tradisional asli Indonesia. Terbuat dari berbagai bahan-bahan alami
seperti (akar-akaran), daun-daunan, kulit batang, dan buah. Ada juga menggunakan bahan
dari tubuh hewan.

Menurut BPOM, jamu tidak memerlukan pembuktian ilmiah sampai uji klinis di
laboratorium. Sebuah ramuan tradisional bisa dikatakan jamu apabila keamanan dan
khasiatnya telah terbukti berdasarkan pengalaman langsung pada manusia selama ratusan
tahun.

Logo jamu berupa “RANTING DAUN TERLETAK DALAM LINGKARAN”. Jamu


merupakan Jenis obat tradisional yang paling banyak beredar di Indonesia (puluhan ribu
produk)

2
Contoh obat tradisional jamu yaitu:
1. Ambeven: merupakan obat dengan kandungan herbal dalam bentuk kapsul. Obat ini
digunakan untuk membantu meringankan gejala wasir.
 Dosis: 2 kapsul, 3kali per hari.
 Belum ada efek samping yang ditemukan

2. Curcuma FCT: CURCUMA FCT TABLET merupakan suplemen makanan yang berasal dari
ekstrak temulawak (Curcuma xanthorrhiza) yang digunakan untuk membantu menambah
atau meningkatkan nafsu makan, membantu menjaga daya tahan tubuh serta membantu
memelihara fungsi hati.
 Dosis: 3 kali sehari 1-2 tablet
 Aturan pakai: berikan sesudah makan

3. STOP-RE: Stop-Re adalah obat herbal yang mengandung ekstrak biji pinang. Stop-
Re digunakan untuk membantu mengatasi diare. Stop-Re diproduksi oleh PT.
Helmigs Prima Sejahtera dalam bentuk sediaan tablet.
 Dosis dan cara penggunaan
Dewasa: 1-2 tablet diberikan setelah buang air besar pertama kali, kemudian
diberikan 1-2 tablet tiap kali setelah buang air besar. Maksimal 12 tablet per hari.
 Efek samping: Belum ada efek samping yang dilaporkan.

 Obat Herbal Terstandar (OHT)

OHT merupakan obat dengan bahan alami yang sudah teruji secara klinis dan bahan
bakunya sudah terstandarisasi. Berbeda dengan jamu yang biasanya dibuat dengan cara
direbus, cara pembuatan OHT sudah menggunakan teknologi maju dan terstandar.

Produsen OHT harus memastikan bahan-bahan baku yang digunakan dan prosedur
ekstraksinya sudah sesuai standar BPOM. Tenaga kerjanya pun harus memiliki
keterampilan dan pengetahuan mumpuni tentang cara membuat ekstrak.

Produk obat tradisional komersil resmi tergolong OHT jika mencantumkan logo dan
tulisan 'OBAT HERBAL TERSTANDAR' berupa lingkaran berisi jari-jari daun 3 pasang
dan ditempatkan pada bagian atas kiri dari wadah, pembungkus, atau brosurnya.

Contoh obat herbal terstandar yaitu:


Tolak angin: merupakan obat herbal terstandar yang mengandung kombinasi berbagai
herbal alami yang dapat digunakan untuk membantu memelihara atau menjaga daya tahan
tubuh dan meringankan gejala masuk angin.

3
 Dosis, untuk menjaga daya tahan tubuh: minum 1 sachet, 2 kali per hari. 7 hari atau
lebih. Jika masuk angina/sakit perut dan diare: minum 3- 4 sachet per hari, sebelum
melakukan perjalanan jauh minum 1 sachet, atau 1-3 sachet pada waktu mabuk
perjalanan. Saat kecapaian kurang tidur. minum 1 sachet.
 Efek samping: penggunaan berlebih menyebabkan sambelit

 Fitofarmaka

Fitofarmaka merupakan obat herbal yang telah dibyktikan keamanan dan khasiatnya secara
ilmiah melalui uji praklinis dan uji klinis bahan baku serta produk jadinya telah
distandrisasi asli Indonesia.

Ini merupakan proses pengembangan dari obat tradisional menuju ke obat yang lebih
modern, yang bahan bakunya terdiri dari simplisia atau sediaan galenik yang telah
memenuhi standar persyaratan yang berlaku.

Proses produksinya sama-sama berteknologi maju dan sudah terstandar seperti OHT, tapi
produk fitofarmaka harus melewati satu lagi tahan proses pengujian tambahan. Setelah
melalui proses uji praklinis, produk obat fitofarmaka harus menjalani uji klinis langsung
pada manusia guna menjamin keamananya.

Sebuah produk obat tradisional boleh dipasarkan ke masyarakat jika sudah melewati uji
praklinis dan klinis. Produk fitofarmaka juga harus mencantumkan logo dan tulisan
“FITOFARMAKA” berupa lingkaran berisi jari-jari daun membentuk bintang dan
ditempatkan pada bagian atas kiri dari wadah, pembungkus, atau brosurnya.

Contoh obat fitofarmaka yaitu:

1. Stimuno: merupakan sediaan fitofarmaka yang terbuat dari ekstrak tanaman


Phyllanthus niruri (Meniran) yang terstandarisasi dan telah melalui berbagai uji pre-
klinik dan klinik. Stimuno forte membantu merangsang tubuh memproduksi lebih
banyak antibodi dan mengaktifkan sistem kekebalan tubuh agar daya tahan tubuh
bekerja optimal.
 Dosis: Dewasa (usia lebih dari 12 tahun) : 3 kali sehari 1 kapsul. Dikonsumsi usia
di atas 12 tahun.
 Efek samping: Pemakaian obat umumnya memiliki efek samping tertentu dan
sesuai dengan masing-masing individu. Jika terjadi efek samping yang berlebih
dan berbahaya, harap konsultasikan kepada tenaga medis.
 Kontraindikasi: Pasien dengan kondisi sistem imun yang hiperreaktif, misalnya
pada pasien dengan riwayat penyakit autoimun atau hipersensitivitas.

4
2. Diabetadex: Menurunkan kadar gula darah dengan cara memperbaiki kinerja hormon
pengatur gula darah sehingga pengambilan gula darah oleh sel tubuh menjadi normal.
 Dosis: 1 kapsul per hari
 Efek samping: Belum terdapat laporan efek samping yang ditimbulkan. Jika
terjadi efek samping yang tidak diharapkan, maka hentikan penggunaan dan
segera hubungi dokter.

2.3 Jenis Tanaman Obat Tradisional

Tanaman obat merupakan segala jenis tumbuh-tumbuhan yang mempunyai khasiat atau
kegunaan sebagai obat.

1. Jahe
Jahe atau zingiber officinale merupakan tanaman ibat beruoa tumbuhan rumpun berbatang
semu. Di dalamnya mengandung nutrisi baik, seperti serat, protein, kalori, dan berbagai
jenis vitamin. Manfaatnya mulai dari meredakan nyeri haid, meningkatkan fungsi otak,
hingga meringankan gejala arthritis.
 Manfaat jahe bagi kesehatan tubuh, antara lain:
Antipenuaan dan antikanker, meredakan nyeri saat menstruasi, meredakan morning
sickness, memperkuat system imun, menangkal infeksi bakteri dan virus, meredakan
sakit otot, menurunkan glukosa darah sampai kolestrol, mengatasi masalah pencernaan,
meningkatkan fungsi otak, meringankan gejala arthritis
 Cara penggunaannya:
parut jahe segar, direbus, tambahkan jahe kedalam air, saring jahe untuk memisahkan
parutan jahe, air jahe dapat diminum panas maupu dingin.
 Dosis:
Tidak lebih dari dua gram per hari
 Efek samping:
Konsumsi jahe yang dianjurkan adalah tidak lebih dari dua gram per hari. Jika lebih dari
itu, maka ada kemungkinan efek samping. Beberapa kemungkinan efek sampingnya
seperti nyeri ulu hati, rasa panas di dada akibat asam lambung naik, serta buang air
besar cair (diare).

2. Jeruk Nipis
Jeruk nipis atau dalam bahasa latin citrus aurantifolia telah dikenal sejak lama sebagai
tanaman yang kaya manfaat.
 Manfaatnya:

5
Mengatasi flu, Mencegah keriput, Mencerahkan kulit, Menurunkan berat badan,
Mencegah anemia, Mencegah penyakit asam urat, Menurunkan gula darah, Menurunkan
risiko penyakit jantung, Mencegah batu ginjal, Mencegah kanker.
 Cara penggunaannya:
cuci jeruk nipis sebelum dipotong, peras sepotong jeruk nipis kedalam gelas, tambahkan
air, minum airnya dalam 1 hari untuk rasa terbaik
 Dosis:
disarankan untuk membatasi konsumsi jeruk ± 28 jeruk setiap hari.
 Efek samping:
jika dikonsumsi berlebih mengalami masalah asam lambung setelah makan jeruk nipis
atau minum jus jeruk karena keasamannya. Gejala pencernaan lainnya mungkin
termasuk asam lambung naik, mual, muntah, dan kesulitan menelan.

3. Temulawak
Tanaman yang memiliki nama latin Curcuma zanthorrhiza ini biasanya berbentuk seperti
silinder dengan diameter 6 cm. Umumnya, temulawak ini memiliki akar rimpang dan kulit
yang berwarna kuning muda. Rimpang ini mengandung kurkuminoid, minyak atsiri, pati,
protein, lemak, selulosa, dan mineral.

 Manfaatnya:
Mengobati gangguan pencernaan, Mengatasi osteoarthritis Obat kanker, Obat
antiradang, Antibakteri dan antijamur Obat jerawat, Menjaga kesehatan hati, Obat
diuretic, Meredakan kram otot
 Cara penggunaan:
Rebus potongan rimpang temulawak dengan 3 gelas air (660 ml). Rebus hingga menjadi
ukuran 1 gelas. Dinginkan air rebusan, kemudian saring. Tambahkan madu sebagai
pemanis dan minum selagi hangat.
 Dosis:
Tidak lebih dari 4 gelas per hari
 Efek samping:
Jika digunakan lebih dari 18 minggu, bahan alami ini beresiko menimbulkan isitasi
lambung dan mual, Temulawak dapat meningkatkan produksi empedu yang akan
memperburuk kondisi kesehatan pasien penyakit hati dan penyakit empedu.

4. Kencur
Kencur merupakan tanaman herba yang memiliki aroma dan cita rasa unik. Tumbuhan
dengan nama latin Kaempferia galanga ini banyak tumbuh di wilayah Asia Tenggara,
seperti Indonesia, Kamboja, Thailand, dan Malaysia. Kencur masih tergolong sebagai

6
kerabat dari kecombrang, temu ireng, dan jahe serta telah dikenal sejak lama sebagai
tanaman obat tradisional.

 Manfaat:
Manfaat kencur bisa Anda temukan di daun maupun rimpangnya. Daun dan rimpang
kencur bisa digunakan untuk mengatasi ketombe dan nyeri seperti sakit kepala, sakit
gigi, dan sakit perut.
 Cara penggunaan:
Caranya adalah dengan menumbuk 3-5 siung kencur sampai halus, lalu tambahkan air
hangat. Saring larutan kencur untuk mendapatkan air perasannya.Minumlah air perasan
kencur ini untuk mengurangi batuk yang berkepanjangan
 Dosis:
Minum air perasan kencur dua sendok makan dua kali sehari.
 Efek samping:
terdapat satu penelitian pada hewan mengamati bahwa dosis 909 mg per pon (2.000 mg
per kg) berat badan mengakibatkan efek samping yang serius, termasuk penurunan
energi, kurang nafsu makan, buang air kecil berlebihan, diare, dan koma.

5. Daun Sirih
Daun sirih mengandung berbagai vitamin dan mineral penting yang baik untuk tubuh.
Manfaatnya mulai dari meredakan gejala asma hingga menjaga kesehatan organ lambung.
Daun sirih atau paan cukup terkenal yang umum dipakai di India. Tujuan utamanya adalah
sebagai penyegar mulut. Namun, lebih dari itu, kandungan di dalamnya juga bermanfaat
baik bagi kesehatan. Salah satunya bagi pengidap diabetes.

 Beberapa Manfaat Daun Sirih Sebagai Berikut:


Meredakan gejala asma, Mengurangi nyeri haid, Mengobati jerawat, Mengatasi gatal di
area kewanitaan, Mencegah diabetes, Mempercepat proses penyembuhan luka
 Cara penggunaan:
Mengunyah. Lakukan cara ini setelah makan siang atau malam guna meningkatkan
kesehatan saluran pencernaan.
 Dosis:
Meminum air rebusan daun sirih ini sehari tiga kali sebelum makan.
 Efek samping:
ketika dikonsumsi dengan sangat banyak, justru dapat memicu terjadinya fibrosis
submukosa atau sering disebut lesi pra-kanker.

6. Kunyit
Kunyit mengandung kurkumin dan nutrisi lainnya. Kondisi tersebut membuat kunyit
bermanfaat untuk kesehatan. Mulai dari meningkatkan imun tubuh hingga kesehatan kulit.

7
Mengonsumsi air rebusan kunyit atau menjadikan kunyit sebagai campuran teh, juga
menjadi cara terbaik untuk mendapatkan banyak manfaatnya.

 Berikut beberapa manfaat kunyit yang menarik untuk diketahui:


Membantu mengurangi gejala arthritis, Membantu meningkatkan system imun,
Mengurangi risiko komplikasi akibat masalah kardiovaskuler, Bersifat antikanker,
Melindungi organ hati, Mengelola dan mencegah diabetes, Meningkatkan kesehatan
kulit, Meningkatkan kemampuan mengingat
 Cara penggunaan:
Untuk memanfaatkan rempah ini sebagai obat herbal, kamu bisa menggunakannya
dalam bentuk rimpang, bubuk, hingga sarinya saja. Untuk penggunaan dalam bentuk
bubuk, kamu bisa mencampurnya dengan air hangat. Sedangkan, untuk menikmati
sarinya, kamu bisa mengonsumsinya kapan saja.
 Dosis:
idealnya seseorang dapat mengkonsumsi sekitar 500 miligram kunyit sehari
 Efek samping:
Jika mengonsumsi kunyit terlalu banyak akan berakibat iritasi, batu ginjal, sakit kepala
dan mual.

7. Bidara
Daun bidara atau Ziziphus mauritiana berasal dari pohon kecil. Buahnya digunakan untuk
membuat obat herbal, begitu juga daun bidara yang juga berkhasiat. Khasiat daun bidara
yaitu untuk meningkatkan kekuatan otot dan berat badan, mencegah penyakit hati, dan
sebagai obat penenang. Daun bidara juga digunakan untuk berbagai kondisi kulit.
Contohnya kulit kering dan gatal, luka, dan bisul. Khasiat daun bidara juga bisa mengatasi
masalah pencernaan, kurang nafsu makan, dan diare. Daun bidara juga sering digunakan
sebagai resep masakan.

 Manfaat:
Untuk mencegah penyakit: Asama, Diare, Kelelahan, Demam, Tekanan darah tinggi.
 Cara penggunaan:
Masukkan 10 lembar daun bidara dan masak hingga 20 menit. Kamu bisa masukkan
gula aren secukupnya. Lalu saring air dari beberapa ampas daun atau hal lainnya.
Setelah itu, air rebusan daun bidara pun sudah siap untuk kamu konsumsi.
 untuk minum air rebusan daun bidara minimal 1 kali sehari
 Efek samping:
Daun bidara mengandung senyawa kimia berbahaya seperti saponin dan glikosida.
Senyawa-senyawa ini bisa menjadi racun bagi tubuh jika memakannya dalam jumlah

8
yang berlebihan. Air rebusan daun bidara yang terlalu kuat dapat menyebabkan mual,
muntah, sakit perut, dan diare.

8. Daun kumis kucing


Daun Kumis Kucing adalah salah satu bahan alami yang dipercaya dapat memberikan
banyak manfaat untuk kesehatan. Nah, salah satu manfaat yang bisa didapatkan adalah
mencegah tekanan darah tinggi. Kumis kucing adalah salah satu tanaman yang terkenal
hanya tumbuh di area Asia Tenggara, termasuk juga di Indonesia. Tanaman herbal ini
kerap dijadikan obat herbal untuk memberikan manfaat kesehatan, terutama pada daunnya.

 Manfaat:
Mencegah tekanan darah tinggi, mengatasi masalah pada ginjal, mencegah diabetes,
mengatasi jamur , menyembuhkan infeksi saluran kemih
 Cara penggunaan:
kumis kucing ada dua cara. Pertama bisa merebus 4-5 lembar dengan segelas air dan
dimasak hingga mendidih. Kedua cara ini dapat dilakukan untuk mengobati asam urat
dengan kumis kucing.
 Dosis:
diminum 3 kali sehari, dosisnya adalah satu gelas
 Efek samping:
Efek samping jika Anda mengonsumsi tidak sesuai dosis yang dianjurkan dapat
menederita retensi cairan (edema) yang berisiko terhadap penyakit jantung atau ginjal,
memiliki tekanan darah rendah

9. Sambiloto
Sambiloto atau Andrographis paniculata merupakan ramuan herbal yang sudah lama
digunakan dalam pengobatan tradisional Tiongkok dan ayurveda. Tanaman yang dikenal
sebagai “Echinacea India” ini, merupakan ramuan pahit yang kaya akan senyawa yang
dikenal sebagai andrographolides. Senyawa ini diduga memiliki sifat antiinflamasi,
antivirus, dan antioksidan.

 Manfaat: Infeksi saluran pernapasan atas, Colitis ulseratif, Mengobati flu, Menurunkan
demam dan sakit tenggorokan akibat tonsilitas, Mengurangi gejala radang sendi.
 Cara penggunaan:
sambiloto juga digunakan sebagai masker alami kulit. Cara membuatnya pun cukup
mudah, Anda hanya perlu mencampur beberapa daun sambiloto yang telah dihaluskan
dengan air, lalu oleskan pada kulit dan diamkan selama 10 menit. Selanjutnya, bilas
dengan air bersih.
 Dosis:
Dosis pemberian: diminum 2 kali sehari 3 kapsul.

9
 Efek samping:
Pengobatan herbal dengan sambiloto dapat memicu efek samping seperti sakit kepala,
kelelahan, reaksi alergi, mual, dan diare. Siapa pun yang sedang mengonsumsi obat-
obatan apa pun, sebaiknya bertanya terlebih dulu dengan dokter sebelum menggunakan
sambiloto sebagai obat herbal.

10. Rosemary
Rosemary (Rosmarinus officinalis) merupakan tanaman herbal yang berasal dari daratan
Mediterania. Namun, tanaman herbal ini kini telah banyak dibudidayakan di Indonesia.
Selain memiliki aroma yang khas, ada beragam manfaat rosemary yang bisa diperoleh.
Salah satu tanaman herbal ini mengandung banyak nutrisi dan zat alami yang baik untuk
kesehatan tubuh.

Dalam kehidupan sehari-hari, rosemary kerap digunakan sebagai bumbu penyedap


masakan. Namun, di luar manfaat kulinernya, rosemary juga dapat dimanfaatkan sebagai
aromaterapi, teh herbal, dan supleme.

 Manfaat rosemary bagi kesehatan tubuh:


Memelihara kesehatan otak, mendorong pertumbuhan rambut, menurunkan kadargula
dalam darah
 Cara penggunaan:
membuat teh rosemary menggunakan campuran rosemary yang sudah jadi, daun
rosemary kering dan cincang, atau ranting rosemary segar. Jika Anda menginginkan
rasa yang lebih segar, ranting rosemary yang masih segar adalah pilihan yang lebih baik.
 Dosis:
tekanan darah tinggi, dan rematik pada dosis 4 hingga 6 g / hari.
 Efek samping:
Suplemen atau teh herbal rosemary sebaiknya tidak dikonsumsi apabila Anda memiliki
alergi terhadap obat aspirin. Hal ini karena rosemary mengandung zat
kimia salisilat yang memiliki struktur kimia dan efek menyerupai aspirin. Jika Anda
memiliki alergi rosemary, penggunaan rosemary dapat menimbulkan berbagai gejala
alergi, seperti: gatal-gatal pada kulit.

11. Lidah Buaya


Lidah buaya alias Aloe vera adalah sejenis tumbuhan sukulen asli Afrika Utara, Eropa
Selatan, dan Kepulauan Canary. Umumnya, tanaman ini tumbuh di area beriklim
tropis kering, seperti Indonesia

1
 Manfaat:
seperti merawat kulit dan rambut, obat luka bakar alami, hingga pelancar pencernaan
sudah terbukti sejak lama. Karena itu, lidah buaya banyak digunakan sebagai bahan
alami dalam industri kosmetik dan farmasi.
 Cara penggunaan:
Mengolah lidah buaya untuk rambut, Campurkan dua sendok makan jus lidah buaya
dengan satu sendok makan minyak kelapa atau minyak zaitun. Aduk hingga tercampur
rata dan oleskan pada rambut yang bersih, lalu dibungkus dengan handuk hangat.
Diamkan selama 30 menit dan kemudian bilas dengan shampoo.
 Dosis:
cara memakai lidah buaya ini bisa dilakukan dua kali sehari.
 Efek samping:
lidah buaya dapat menimbulkan beberapa efek samping seperti sakit perut, alergi, dan
kram

12. Daun Mint


Mint adalah nama dari spesies tanaman, termasuk peppermint dan spearmint. Mereka
semua tergabung dalam genus Mentha. Tumbuhan ini terkenal karena sensasi dingin
setelah kamu menelannya.

 Manfaatnya:
Mengatasi ganguan pencernaan, meningkatkan kekebalan tubuh, menurunkan berat
badan, mengatasi bau mulut, mencegah keracunan makanan
 Cara penggunaanya:
daun mint biasanya sering dijumpai dalam pasta gigi, obat kumur, permen, dan
aromatherapy. Dikarenakan wanginya yang menyegarkan, daun mint memberikan
nuansa sejuk ketika dikonsumsi.
 Dosis:
1-3 g daun pepermin, 3 kali sehari.
 Efek samping:
Beberapa efek samping lainnya, meliputi: Memicu terjadinya GERD pada pengidap
riwayat asam lambung. Meningkatkan potensi keguguran pada ibu hamil. Menambah
risiko batu empedu

13. Binahong
Memiliki ciri khas berupa daun hijau berbentuk hati, tanaman ini sebenarnya sudah
digunakan sebagai obat tradisional di China, Korea, dan Taiwan. Tanaman yang memiliki
nama latin Anredera cordifolia ini digunakan sebagai penyembuh luka, obat diabetes,
hingga kecantikan.

1
 Manfaat:
Menyembuhkan sakit perut, menyembuhkan luka dan perawatan kulit, meningkatkan
tekanan darah, mencegah radikal bebas, obat asam urat.
 Cara penggunaanya:
Ambil 9-11 lembar daun (tidak muda juga tidak terlalu tua), cuci bersih. 2. Rebus
dengan 2 gelas air hingga menjadi satu gelas. 3.Dosis:
 Minum 2 kali sehari pagi dan sore atau malam hari
 Efek samping:
Reaksi alergi, mual, muntah, diare.

14. Brotowali
Brotowali atau Tinospora cordifolia adalah tanaman merambat berbentuk semak. Tanaman
ini bisa dikenali dari daunnya yang berbentuk hati dan batangnya yang memiliki tonjolan-
tonjolan kecil.

 Manfaatnya:
brotowali bisa memperkuat daya tahan tubuh hingga menjaga kesehatan tulang.
 Cara pengunaanya:
Ambil dan bersihkan 1 jari batang brotowali segar, - Setelah bersih potong-potong
batang menjadi beberapa bagian saja. - Rebus terus sampai air rebusan hanya tersisa 1,5
gelas saja.
Dosis:
Minum ramuan alami ini 3 kali dalam sehari, aturan minun 1/2 gelas per minum.
 Efek samping:
Bagian akar brotowali sebaiknya tidak digunakan karena bagian tersebut mengandung
senyawa berberin yang memiliki efek samping seperti sesak napas, lesu, mimisan, iritasi
pada kulit, diare, muntah dan bisa juga menyebabkan keracunan.

15. Bunga Melati


Bunga melati merupakan salah satu jenis bunga yang cukup populer di Indonesia. Tidak
hanya cantik, bunga berwarna putih ini juga memiliki wangi yang khas dan menenangkan.
Itulah mengapa bunga melati sering digunakan sebagai penambah aroma ke dalam teh dan
juga berbagai produk kecantikan seperti losion, parfum, dan lain-lain

 Manfaatnya:
Bunga melati merupakan salah satu jenis bunga yang cukup populer di Indonesia. Tidak
hanya cantik, bunga berwarna putih ini juga memiliki wangi yang khas dan
menenangkan. Itulah mengapa bunga melati sering digunakan sebagai penambah aroma

1
ke dalam teh dan juga berbagai produk kecantikan seperti losion, parfum, dan baik
untuk kesehatan jantung.
 Cara penggunaanya
Siapkan segenggam bunga melati dan remas-remas hingga halus
Tempelkan bunga melati yang sudah halus ke bagian tubuh yang tersengat lebah atau
serangga
 Dosis:
1-3 kali per hari
 Efek samping:
Dapat menyebabkan infertilitas, mengurangi produk ASI, overdosis ekstrak melati.

16. Salam
Daun salam telah lama digunakan oleh masyarakat Asia, termasuk Indonesia, sebagai
bumbu untuk meningkatkan kelezatan dan aroma masakan. Daun yang sering dijadikan
rempah ini diperoleh dari pohon cemara kecil bernama Laurus nobilis L.

 Manfaatnya:
meningkatkan kekebalan tubuh, mencegah batu ginjal, menjaga kadar gula darah,
menurunkan kolestrol, mengatasi sakit perut, mempercepat penyembuhan luka.
 Cara penggunaanya:
Teh bisa menjadi minuman kesehatan alami yang dapat membantu menurunkan berat
badan dan membuat tubuh menjadi lebih sehat.
 Dosis:
Dua kali sehari
 Efek samping:
Daun salam tidak dapat dicerna tubuh meski telah dikunyah. Hal ini berpotensi
menimbulkan gangguan pada tenggorokan atau saluran pencernaan.

17. Secang
Secang (Caesalpinia sappan atau Biancaea sappan) adalah kayu yang sering ditemui di
pulau Jawa sebagai bahan membuat minuman, atau disebut wedang secang. Minuman
keraton ini dipercaya mampu menjaga stamina tubuh. Minuman ini berwarna merah dan
biasa disajikan saat masih panas.

 Manfaatnya:
Mengobati kaknker dan tumor, meningkatkan imunitas, mengobati penyakit asam urat,
menurunkan kadar gula darah, anti bakteri, anti radang, pembersih darah.

1
 Cara penggunaanya:
Cara mengolahnya dilakukan dengan mengambil kayu secang, dan
dikeringkan. Kemudian direbus, dan dikonsumsi air rebusannya.
 Dosis:
3 hingga 9 gram setiap kali merebusnya
 Efek samping:
Kayu secang tidak boleh dikonsumsi selama kehamilan dan oleh para ibu yang tengah
aktif memberi ASI pada bayinya.

18. Sedap Malam


Bunga sedap malam merupakan jenis tanaman yang tumbuh subur di Indonesia. Tanaman
dengan nama latin polianthes tuberosa ini dapat digunakan sebagai pewangi ruangan atau
bahan masakan.

 Manfaatnya:
Mengobati bisul, mencegah anemia, meningkatkan fungsi jaringan tubuh,
meningkatkan sirkulasi darah, mengusir radikal bebas.
 Cara penggunaanya:
Masakan yang menggunakan bunga sedap malam adalah tekwan dan sop kimlo.
 Dosis:
Menggunakan 10-15 lembar bunga sdap malam
 Efek samping
bunga sedap malam juga dapat menimbulkan reaksi alergi jika digunakan berlebih

19. Selasih
Selasih yang dalam bahasa Inggris disebut "basil" ini merupakan tanaman yang memiliki
banyak manfaat. Di antaranya sebagai tanaman obat, pestisida nabati, penghasil minyak
atsiri, sayuran, dan minuman penyegar.

 Manfaatnya:
Menguatkan tulang dan gigi, mengontrol kolestrol dan gula darah, menjaga daya tahan
tubuh, menjaga system pencernaan.
 Cara penggunaanya:
untuk merendam biji selasih kamu membutuhkan sekitar satu mangkuk air (237 gram)
untuk satu sendok makan biji selasih. Biarkan biji terendam selama 15 menit hingga
benar-benar mengembang dan memiliki lapisan seperti gel abu-abu di sekitar bijinya
 Dosis:
Satu sendok makan biji selasih
 Efek samping:

1
Biji selasih juga memiliki efek yang dapat mengeluarkan gas di usus secara berlebihan,
sehingga dapat mengurangi efek kram perut dan konstipasi.

20. Sirsak
Sirsak, nangka belanda, atau durian belanda (Annona muricata L.) adalah tumbuhan
berguna yang berasal dari Karibia, Amerika Tengah dan Amerika Selatan. Selain buahnya
yang lezat dimakan, ternyata daunnya pun berkhasiat untuk kesehatan.

 Manfaatnya:
Meningkatkan daya tahan tubuh, meredakan peradangan, melancarkan pencernaan.
 Cara penggunaanya:
rebus 6-10 lembar daun sirsak yang sudah tua tapi masih hijau. Sebelumnya, cuci
bersih dulu daun tersebut. Ekstrak air daun sirsak menjadi 1 gelas,diminum.
 Dosis:
Minum ramuan ini pagi dan sore hari untuk mendapatkan hasil maksimal.
 Efek samping:
Beberapa efek samping konsumsi buah sirsak berlebih antara lain; diare, nyeri perut,
alergi yang bisa menyebabkan rasa gatal, bengkak pada bibir, dan rasa terbakar pada
mulut

21. Mengkudu
Mengkudu atau keumeudee; pace, kemudu, kudu; cangkudu; koddhu, pacè; tibah adalah
tanaman berbunga yang berasal daerah Asia Tenggara, tergolong dalam famili Rubiaceae.
Nama lain untuk tanaman ini adalah noni, mengkudu, nono, nonu, ungcoikan, dan ach.

 Manfaatnya:
Mencegah dan memperbaiki kerusakan sel, menjaga kadar kolestrol dalam darah,
mengurangi nyeri sendi, menurunkan kadar gula darah.
 Cara penggunaanya:
Salah satu cara paling mudah mengkonsumsinya adalah dengan cara di jus.
 Dosis:
1-2 buah per hari
 Efek samping:
Penelitian menemukan bahwa mengkudu mengandung antrakuinon yang merupakan
senyawa bersifat hepatotoksik, atau beracun bagi hati dan karsinogenik. Makanya buah
ini tidak disarankan untuk dikonsumsi penderita penyakit hati, termasuk hepatitis C
kronis dan hepatitis B.

1
22. Nilam
Nilam adalah salah satu tanaman yang sering ditemui di daerah Asia dan memiliki banyak
manfaat. Nama lain dari Nilam adalah Pogostemon cablin. Nilam sendiri sering ditemui di
Indonesia, daunnya dimanfaatkan untuk pembuatan minyak wangi hingga obat tradisional
yang kaya akan manfaat.

 Manfaatnya:
Obat sakit kepala, mengatasi penyakit disentri, obat bisul, efektif untuk rematik.
 Cara penggunaanya:
Bagian dari tanaman Nilam yang sering digunakan adalah bagian daunnya. Daun
Nilam biasanya digunakan sebagai bahan dalam menghasilkan minyak nilam atau
minyak atsiri. Selain digunakan untuk membuat minyak nlam yang berfungsi untuk
pengharum.
 Efek samping:
Dapat menyebabkan sensitivitas matahari dan masalah kulit.

23. Pacar Air


Pacar air (bahasa Latin: Impatiens balsamina L.) adalah tanaman yang berasal dari Asia
Selatan dan Asia Tenggara namun telah diperkenalkan ke Amerika pada abad ke-19.
Tanaman ini adalah tanaman tahunan atau dua tahunan dan memiliki bunga yang
berwarna putih, merah, ungu, atau merah jambu.

 Manfaatnya:
Mengobati bisul, mengobati gigitan ular, mengatasi rematik, membantu atasi sambelit.
 Cara penggunaanya:
Bisul (furunculus) dan radang kulit (dermatitis). 15 gram daun pacar air segar, 5 lembar
daun cocor bebek segar, dihaluskan lalu ditempelkan pada bisul
 Dosis:
15 gram daun pacar air segar per hari
 Efek samping:
Meski memiliki banyak khasiat, ternyata pacar air juga mengandung racun. Karena itu
penggunaannya pun musti sangat hati-hati. Dalam salah satu bukunya, Profesor
Hembing Wijayakusuma mengingatkan bahwa wanita hamil dilarang memanfaatkan
tumbuhan ini.

1
24. Okra
Okra (Abelmoschus Esculentus), atau yang dikenal sebagai “lady finger, merupakan
tanaman yang masih satu keluarga dengan kembang sepatu dan kapas. Tanaman ini
banyak ditemukan di wilayah Afrika, Timur Tengah, dan Asia, termasuk di Indonesia.

 Manfaatnya:
Menurunkan dan mengontrol kadar gula darah, memelihara fungsi dan kesehatan
pencernaan, menjaga kesehatan jantung,mengurangi risiko kanker.
 Cara penggunaanya:
Memanggang okra dalam oven untuk dikonsumsi sebagai camilan sehat
 Dosis:
Kurang lebih 2-3 buah per hari
 Efek samping:
Beberapa dampak dari konsumsi okra yang berlebihan antara lain: Masalah
gastrointestinal.

25. Paku Rane


Paku) Rane (Selaginella) adalah marga sekelompok tumbuhan berpembuluh yang
merupakan satu-satunya anggota suku Selaginellaceae. Tumbuhan ini berkembang biak
dengan spora bebas sehingga dianggap sebagai bagian dari tumbuhan
paku (Pteridophyta),

 Manfaatnya:
Mengurangi resiko kanker, mengatasi gangguan pencernaan, mengobati luka memar
dan patah tulang.
 Cara penggunaanya:
Pemakaian Obat luar seperti memar dan patah tulang, penyakit kulit yaitu cukup
ditumbuk dan ditempelkan pada bagian yang sakit.
 Dosis:
Tempelkan 3 kali sehari pada bagian yg sakit
 Efek samping:
Belum ada laporan yg menyatakan adanya efek samping.

26. Mangkokan
Daun mangkokan atau nothopanax scutellarium merr adalah salah satu tanaman yang
memiliki manfaat herbal tinggi yang mengandung protein nabati serta kandungan nutrisi
lainnya seperti: lemak, kalsium, fosfor, zat besi, vitamin A, B1 dan C.

1
 Manfaatnya:
Pembengkakan dan melancarkan ASI, susah buang air kecil, mengatasi rambut rontok,
mengobati luka.
 Cara penggunaanya:
cukup tumbuk daun mangkokan sampai halus lalu bubuhkan di atas kulit yang terluka.
 Dosis:
Oleskan daun mangkokan tiga kali sehari agar luka cepat sebuh
 Efek samping:
yaitu gangguan pencernaan

27. Mahkota Dewa Besar


Mahkota dewa atau simalakama merupakan salah satu jenis buah yang berasal dari
Indonesia. Buah yang berasal dari tanaman herbal dengan nama latin Phaleria
macrocarpa ini, memiliki bentuk bulat berwarna merah merona (pada kondisi mentah).

 Manfaatnya:
Berpotensi sebagai obat diabetes, obat asam urat, meningkatkan daya tahan tubuh.
 Cara penggunaanya:
buanglah biji buah tersebut, karena bijinya mengandung racun yang dapat
membahayakan tubuh. Setelahnya, keringkan irisan buah tersebut, lalu rebus irisan
buahnya selama lima hingga 10 menit. Jika sudah, konsumsi teh tersebut selagi masih
hangat.
 Dosis:
Diminum 2 kali sehari
 Efek samping:
Racun dalam tanaman ini dapat menyebabkan mabuk, kejang, mulut bengkak,
sariawan, dan bahkan sampai pingsan. Selain itu, Anda juga tidak boleh mengonsumsi
buah mahkota dewa ketika sedang haid atau menstruasi.

28. Legundi
Legundi adalah salah satu jenis tanaman yang banyak hidup di kawasan tropis. Tanaman
dengan nama ilmiah Vitex trifolia ini bisa tumbuh dengan ketinggian 1-4 meter. Tanaman
legundi memiliki bunga berwarna ungu yang cantik.

 Manfaatnya:
Daun legundi dapat mengobati TBC, mengobati cacingan, mengobati batuk, mengobati
radang dan sakit tenggorokan.

1
 Cara penggunaanya:
Radang dan sakit tenggorokan dapat disembuhkan dengan merebus daun legundi.
Sediakan 7 gram daun legundi dan air 1 liter, lalu rebus. Gunakanlah air rebusan ini
untuk berkumur.
 Dosis:
Coba cara ini seminggu penuh secara rutin
 Efek samping:
Belum ditemukan literatur yang menyebutkan adanya kontraindikasi maupun efek
samping dari konsumsi bagian tanaman legundi. Namun, sebaiknya beberapa hal ini
perlu diperhatikan sebagai sikap kewaspadaan.

29. Krisan
Chrysanthemum merupakan tanaman berbunga yang berasal dari Asia Timur dan
dominan tumbuh di Negeri Tirai Bambu. Bunga yang memiliki nama
latin Chrysanthemum morifolium umumnya dikonsumsi sebagai teh herbal, tetapi
terkadang juga diolah menjadi suplemen.

 Manfaatnya:
Meredakan demam, memelihara kesehatan jantung dan menjaga tekanan darah.
 Cara penggunaanya:
jika dikonsumsi sebagai teh herbal,
 Dosis:
2-3 xangkir per hari
 Efek samping:
mengalami ruam kulit (dermatitis kontak), termasuk kemerahan, bengkak, atau gatal.

30. Kemangi
Kemangi (Ocimum Sanctum) merupakan tumbuhan tahunan yang tumbuh tegak dengan
cabang yang banyak. Tanaman ini berbentuk perdu yang tingginya dapat mencapai 100
cm.

 Manfaatnya:
Meningkatkan kekebalan tubuh, menurunkan kadar gula, mencegah kanker.
 Cara penggunaanya:
Membuat rebusan kemangi
 Dosis:
Minum rebusan daun kemangi ketika pagi hari dan sore hari

1
 Efek samping:
Beberapa efek samping daun kemangi jika dikonsumsi secara berlebihan, antara lain
dapat menyebabkan pusing, mual, dan muntah.

31. Keladi
Caladium adalah jenis tanaman dari family Araceae atau keluarga talas-talasan yang bisa
tumbuh pada area terbuka dan memiliki tinggi sekitar 40 sampai 90 cm dan lebar daun
sekitar 15 hingga 35 cm.

 Manfaatnya:
Ampuh atasi stress, mampu menyembuhkan bisul hingga gejala batuk
 Cara penggunaan:
Menempatkan di sudut ruang maupun di dekat tempat kerja agar mengatasi stress
 Efek samping:
Jika tertelan getah dari daun dieffenbachia, Anda akan mengalami gejala gatal-gatal,
kejang pada bibir, lidah, atau kerongkongan

32. Keladi Tikus


Keladi tikus adalah tanaman yang umumnya tumbuh liar di tempat yang lembap.
Tanaman dengan nama ilmiah Typhonium flagelliforme ini telah lama terkenal sebagai
obat alami untuk berbagai penyakit.

 Manfaatnya:
Mengobati kanker payudara, meredakan batuk dan asma, mengatasi peradangan.
 Cara penggunaanya:
rendam seluruh bagian tanaman keladi tikus semalaman penuh. Kemudian tumbuk
hingga halus, hasil dari tumbukan tersebut disaring dan ambil sarinya. Agar memiliki
rasa, kamu bisa menambahkan madu. Hal ini juga bisa memberikan kesan segar dan
mencegah gatal di tenggorokan.
 Dosis:
Minum air rebusannya pagi dan sore hari
 Efek samping:
Keladi tikus memiliki efek samping seperti mual dan diare ringan.

33. Kelengkeng
Buah kelengkeng (Euphoria Longan) adalah salah satu jenis buah yang banyak disukai
oleh masyarakat Indonesia. Meskipun memiliki ukuran yang kecil, buah ini menawarkan
sederet manfaat untuk tubuh.

2
 Manfaatnya:
Melawan radikal bebas, memperkuat tulang, meningkatkan kesehatan otak/
 Cara penggunaanya;
Dengan cara membuat menjadi jus yang segar
 Jus diminum 2 kali sehari
 Efek samping:
Efek samping yang muncul apabila dikonsumsi dalam jumlah berlebihan, seperti sakit
kepala, mual, muntah, dan lemas

34. Mindi
Pohon mindi atau Melia azedarach merupakan tanaman obat yang banyak ditemukan di
daerah tropis dan sudah lama digunakan sebagai pengobatan tradisional.

 Manfaatnya:
Membantu pengobatan penyakit kulit.
 Cara penggunaanya:
Orang-orang yang menggunakan daun ini biasanya langsung mengoleskannya pada
kulit
 Dosis:
Dioleskan pagi dan sore hari
 Efek samping:
Salah satu efek samping yang bisa Anda rasakan saat mengonsumsi daun mindi
yaitu rasa pahit yang menyengat

35. Kembang Kantil


Bunga berwarna putih dengan panjang sekitar 2 hingga 4,5 cm ini memiliki aroma yang
menyengat dan dipercaya menyimpan banyak khasiat.

 Manfaatnya:
Menyembuhkan flu, mengobati perut kembung dan mual.
 Cara penggunaanya:
Caranya dengan mencuci bersih 5 kuntum bunga kantil putih, 5 gram kulit keruk
keprok, 3 butir kapulaga, 15 gram jahe, dan 700 cc air.
Kemudian, rebus semua bahan sampai mendidih dan menyisakan air sekitar 300 cc.
Anda juga dapat meminum ramuan herbal ini selagi hangat untuk mengobati masalah
sakit perut akibat haid atau menopause.
 Dosis:
Diminum 2 kali sehari
 Efek samping:
Menyebabkan gangguan pencernaan.

2
36. Murbai
Buah murbei adalah salah satu buah yang mengandung banyak kebaikan untuk kesehatan
dan nutrisi.

 Manfaatnya:
Meningkatkan sirkulasi darah, meningkatkan system imunitas
 Cara penggunaanya:
sangat cocok untuk dijadikan camilan sehat karena kalorinya yang rendah.
 Dosis:
45 gram per hari
 Efek samping:
Dapat menyebabkan hipoglikemia jika dikonsumsi berlebih.

37. Kembang Telang


Bunga telang secara ilmiah dikenal sebagai Clitoria ternatea. Tanaman ini bunga berwarna
biru cerah dan ungu yang khas, kelopak berbentuk corong, serta mahkota berbentuk kupu-
kupu.

 Manfaatnya:
Baik untuk kesehatan otak, mengurangi peradangan
 Cara penggunaanya:
Bunga telang sering dijadikan sebagai pewarna makanan alami atau dijadikan minuman
teh untuk dikonsumsi
 Dosis:
1 gelas sehari
 Efek samping:
konsumsi teh bunga telang secara berlebihan akan menimbulkan mual, diare, dan
kemungkinan timbulnya penyakit batu ginjal.

38. Pandan
Pandanus atau Pandan adalah segolongan tumbuhan monokotil dari genus Pandanus.
Sebagian besar anggotanya merupakan tumbuh di pantai-pantai daerah tropika.

 Manfaatnya:
Mencegah penyakit jantung, meringankan sakit kepala dan telinga.
 Cara penggunaanya:
Membuat ekstrak infused water juga terkenal untuk mengolah daun pandan. Cincang
halus daunnya, lalu campur dengan air dalam food processor

2
 Dosis:
Diminum secara rutin untuk hasil yang maksimal
 Efek samping:
Jika dikonsumsi dalam jumlah besar, pandan mungkin memiliki efek yang
menyebabkan diare. Perlu diingat bahwa, pasta buah pandan mungkin mengandung
banyak gula.

39. Jeruk limau


Jeruk limau adalah salah satu buah citrus yang sering digunakan sebagai penambah rasa
dalam makanan.

 Manfaatnya:
Meremajakan kulit, melancarkan pencernaan, membantu menurunkan berat badan.
 Cara penggunaanya:
salah satu cara mengonsumsi buah limau adalah memanfaatkan perasan airnya untuk
dicampurkan pada makanan atau minuman.
 Dosis:
Satu gelas kecil per hari
 Efek samping:
Jeruk limau umumnya aman dikonsumsi dengan sedikit atau tanpa efek samping.

40. Zaitun
Minyak zaitun atau olive oil adalah minyak alami yang diekstraksi dari buah zaitun.

 Manfaatnya:
Mengatasi sambelit, melembabkan kulit kering, menjaga kesehatan mulut.
 Cara penggunaanya:
Setelah Anda mandi, minyak zaitun yang Anda miliki juga bisa menjadi pelembab bagi
kulit Anda. Gunakan minyak zaitun seperti body lotion, hal ini akan membuat kulit
Anda berkilau, terlihat sehat dan lembut saat disentuh.
 Dosis:
Digunakan secara rutin untuk hasil yang maksimal
 Efek samping:
Jika sering menggunakannya di wajah, minyak zaitun yang berlebihan dapat
mengganggu kulit dan menyebabkan jerawat.

2
41. Pir
42. Prasman
43. Rosella
44. Tin
45. Tapak Dara
46. Kayu putih
47. Cincau hijau
48. Kemuning
49. Catnip
50. Ceplikan

2
BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Obat tradisional atau ramuan tradisional adalah media pengobatan yang menggunakan
pengetahuan tradisional yang berkembang dari generasi ke generasi sesuai kepercayaan yang
dianut berbagai masyarakat sebelum era kedokteran modern. Penggolongan Obat Tradisional
dibagi menjadi beberapa yaitu Jamu, Obat Herbal Terstandar & Fitofarmaka.

Tanaman obat tradisional, merupakan spesies tumbuhan yang diketahui atau dipercaya
memiliki khasiat dan telah digunakan sebagai bahan baku obat tradisional.

3.2 Saran

Pembaca diharapkan mengerti, memahami makalah ini. Penulis diharapkan lebih baik lagi
dalam menulis makalah ini. Penulis diharapkan mengkaji lebih dalam hal yang berkaitan
dengan Obat Tradisional. Semoga bermanfaat bagi pembaca dan khususnya bagi penulis.

2
DAFTAR PUSTAKA

https://www.balaibaturaja.litbang.kemkes.go.id/i-tanaman-obat

https://www.academia.edu/resoirce/work/78788400

https://yankes.kemkes.go.id/view_artikel/2154/jamu-obat-herbal-terstandar-dan-fitofarmaka

https://matapadahospital.com/news/mengenal-jenis-dan-manfaat-obat-tradisional

https://farmasi.ugm.ac.id/id/pentingnya-mengenal-kembali-jenis-obat-tradisional-pada-masa-
pandemik-covid-19/

Anda mungkin juga menyukai