Anda di halaman 1dari 27

MAKALAH

PEMBUATAN JAMU

Program Sudi Sarjana Terapan Kebidanan

Disusun oleh :

Semester 4

1. Andhini Ramdhani Setyo Eryan (P27224021054)


2. Andini Lutfinda Putri (P27224021055)
3. Annisa Putri Dewanti (P27224021056)
4. Aulia Khairunnisa (P27224021057)

KEMENTRIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA

POLITEKNIK KESEHATAN SURAKARTA

JURUSAN KEBIDANAN

TAHUN AJARAN 2022/2023


KATA PENGANTAR

Assalamualaikum Wr.Wb
Puji syukur atas kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan
hidayah-Nya yang telah memberikan banyak kesempatan, sehingga penyusun dapat
menyelesaikan makalah pembuatan jamu ini dengan tepat waktu. Makalah ini
disusun guna menyelesaikan tugas di mata kuliah komplementer terapi
Penyusunan makalah ini disusun dengan sebaik-baiknya, namun masih terdapat
kekurangan didalam penyusunan makalah. Oleh karena itu, kritik dan saran yang
sifatnya membangun dari semua pihak sangat diharapkan, tidak lupa harapan
penulis semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi pembaca serta menambah ilmu
pengetahuan bagi penyususn.
Wassalamualaikum, Wr. Wb

Klaten, 25 Januari 2023


Penyusun
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.................................................................................................ii
DAFTAR ISI...............................................................................................................iii
BAB I PENDAHULUAN.............................................................................................1
A. Latar Belakang.....................................................................................................1
B. Tujuan..................................................................................................................1
C. Manfaat................................................................................................................2

BAB II TINJAUAN PUSTAKA.................................................................................3


A. Definisi Jamu.......................................................................................................3
B. Pemanfaatan Herbal Sebagai Terapi Komplementer……………………………3
C. Jenis Jamu, Khasiat Jamu, Bahan Baku, dan Cara Pembuatan Jamu...................6
D. Ramuan Jamu yang Digunkan dalam Terapi Kebidanan………………………13

BAB V PENUTUP.....................................................................................................21
A. Kesimpulan........................................................................................................21
B. Saran…………………………………………………………………………...22
DAFTAR PUSTAKA ………………………………………………………………23
BAB l

PENDAHULUAN

A. Latar BeIakang
Obat tradisional Indonesia telah berabad-abad lamanya dipergunakan
secara luas oleh masyarakat Indonesia, meskipun masih banayak bahan baku
standar yang belum memiliki persyaratan resmi. Obat tradisional pada
umumnya menggunakan bahan-bahan alam yang lebih dikenal sebagai
simplisia. Simplisia ialah bahan alamiah yang dipergunakan sebagai obat
yang belum mengalami pengolahan apapun juga, kecuali dinyatakan lain,
berupa bahan yang telah dikeringkan.

Obat tradisional adalah bahan atau ramuan bahan yang berupa bahan
tumbuhan, bahan hewan, bahan mineral, sediaan sarian ( galenik) atau
campuran dari bahan tersebut, yang secara turun-temurun telah digunakan
untuk pengobatan berdasarkan pengalaman.

Obat bahan alam yang ada di Indonesia saat dapat dikategorikan


menjadi 3, yaitu jamu, obat herbal terstandar, dan fitofarmaka.

Jamu adalah obat tradisional yang disediakan secara tradisional, yang


berisi seluruh bahan tanaman yang menjadi penyusun jamu tersebut, higienis
(bebas cemaran) serta digunakan secara tradisional. Jamu telah digunakan
secara turun-temurun selama berpuluh-puluh tahun bahkan mungkin ratusan
tahun, Pada umumnya, jenis ini dibuat dengan mengacu pada resep
peninggalan leluhur . Bentuk jamu tidak memerlukan pembuktian ilmiah
sampai dengan klinis, tetapi cukup dengan bukti empiris turun temurun.

Di tengah-tengah serbuan obat-obatan modern, jamu dan ramuan


tradisional tetap menjadi salah satu pilihan bagi masyarakat kita. Tidak hanya
masyarakat di pedesaan, masyarakat di perkotaan pun mulai mengkonsumsi
obat-obatan tradisional ini. Diberbagai pelosok tanah air, dengan mudah kita
menjumpai para penjual jamu gendong berkeliling menjajakan jamu sebagai
1
minuman sehat dan menyegarkan. Demikian pula, kios-kios jamu tersebar
merata di seluruh penjuru tanah air. Jamu dan obat-obatan tradisional, telah
menjadi bagian yang tidak terpisahkan dari kehidupan masyarakat kita..

Oleh karena produk jamu banyak digunakan oleh masyarakat. Sehingga


bahan-bahan jamu perlu diketahui bahan atau tanaman obat yang digunakan
dalam sediaan jamu serta cara meramunya.

B. Tujuan
1. Mengetahui jamu dan khasiatnya

2. Mengetahui berbagai jamu dan cara pembuatannya

C. Manfaat
1. Untuk mengetahui jamu dan khasiatnya

2. Untuk mengetahui berbagai jamu dan cara pembuatannya

2
BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. DEFINISI JAMU

Jamu adalah obat tradisional yang disediakan secara tradisional, yang


berisi seluruh bahan tanaman yang menjadi penyusun jamu tersebut, higienis
(bebas cemaran) serta digunakan secara tradisional. Jamu telah digunakan
secara turun-temurun selama berpuluh-puluh tahun bahkan mungkin ratusan
tahun, Pada umumnya, jenis ini dibuat dengan mengacu pada resep
peninggalan leluhur . Bentuk jamu tidak memerlukan pembuktian ilmiah
sampai dengan klinis, tetapi cukup dengan bukti empiris turun temurun.

Jamu adalah sebutan untuk obat tradisional dari indonesia.


Belakangan populer dengan sebutan herba atau herbal. Jamu dibuat dari
bahan-bahan alami, berupa bagian dari tumbuhan seperti rimpang (akar-
akaran), daun-daunan dan kulit batang, buah. Ada juga menggunakan bahan
dari tubuh hewan, seperti empedu kambing atau tangkur buaya. Jamu
biasanya terasa pahit sehingga perlu ditambah madu sebagai pemanis agar
rasanya lebih dapat ditoleransi peminumnya.

Jamu sudah dikenal sudah berabad-abad di indonesia yang mana


pertama kali jamu dikenal dalam lingkungan istana atau keraton yaitu
kesultanan di djogjakarta dan kasunanan di surakarta. Jaman dahulu resep
jamu hanya dikenal dikalangan keraton dan tidak diperbolehkan keluar dari
keraton. Tetapi seiring dengan perkembangan jaman, orang-orang lingkungan
keraton sendiri yang sudah modern, mereka mulai mengajarkan meracik jamu
kepada masyarakat diluar keraton sehingga jamu berkembang sampai saat ini
tidak saja hanya di indonesia tetapi sampai ke luar negeri.

3
B. PEMANFAATAN HERBAL SEBAGAI TERAPI KOMPLEMETER
Obat Bahan Alam Indonesia dikelompokkan menjadi 3 kelompok, yaitu :

(1) Jamu

Jamu adalah obat tradisional yang disediakan secara tradisional,


misalnya dalam bentuk serbuk seduhan atau cairan yang berisi seluruh
bahan tanaman yang menjadi penyusun jamu tersebut serta digunakan
secara tradisional. Pada umumnya, jenis ini dibuat dengan mengacu
pada resep peninggalan leluhur yang disusun dari berbagai tanaman
obat yang jumlahnya cukup banyak, berkisar antara 5 – 10 macam
bahkan lebih.

Golongan ini tidak memerlukan pembuktian ilmiah sampai dengan


klinis, tetapi cukup dengan bukti empiris. Jamu yang telah digunakan
secara turunmenurun selama berpuluh-puluh tahun bahkan mungkin
ratusan tahun, telah membuktikan keamanan dan manfaat secara
langsung untuk tujuan kesehatan tertentu.

Lain dari fitofarmaka, Jamu bisa diartikan sebagai obat tradisional


yang disediakan secara tradisional, tersedia dalam bentuk seduhan, pil
maupun larutan. Pada umumnya, jamu dibuat berdasarkan resep turun
temurund dan tidak melalui proses seperti fitofarmaka. Jamu harus
memenuhi beberapa kriteria, yaitu Aman , Klaim khasiat berdasarkan
data empiris (pengalaman) , Memenuhi persyaratan mutu yang berlaku

(2) Obat Herbal Terstandar

Obat Herbal Terstandar (OHT) juga tidak sama dengan


fitofarmaka. Obat Herbal Terstandar (OHT) adalah obat tradisional yang
berasal dari ekstrak bahan tumbuhan, hewan maupun mineral. Perlu
dilakukan uji pra-klinik untuk pembuktian ilmiah mengenai standar
kandungan bahan yang berkhasiat, standar pembuatan ekstrak tanaman
obat, standar pembuatan obat yang higienis dan uji toksisitas akut

4
maupun kronis seperti halnya fitofarmaka.

Dalam proses pembuatannya, OHT memerlukan peralatan yang


lebih kompleks dan berharga mahal serta memerlukan tenaga kerja
dengan pengetahuan dan keterampilan pembuatan ekstrak, yang hal
tersebut juga diberlakukan sama pada fitofarmaka. Obat Herbal dapat
dikatakan sebagai Obat Herbal Terstandarisasi bila memenuhi kriteria
sebagai berikut : Aman , Klaim khasiat secara ilmiah, melalui uji pra-
klinik, Memenuhi persyaratan mutu yang berlaku dan Telah dilakukan
standardisasi terhadap bahan baku yang digunakan dalam produk jadi.

(3) Fitofarmaka
Fitofarmaka merupakan jenis obat tradisionalyang dapat
disejajarkan dengan obat modern karena proses pembuatannya yang
telah terstandar dan khasiatnya telah dibuktikan melalui uji klinis.
Fitofarmaka dapat diartikan sebagai sediaan obat bahan alam yang
telah dibuktikan keamanan dan khasiatnya secara ilmiah dengan uji
praklinis dan uji klinis bahan baku serta produk jadinya telah di
standarisir (BPOM. RI., 2004 ). Ketiga golongan atau kelompok obat
tradisional tersebut di atas, fitofarmaka menempati level paling atas dari
segi kualitas dan keamanan. Hal ini disebabkan oleh karena fitofarmaka
telah melalui proses penelitian yang sangat panjang serta uji klinis yang
detail, pada manusia sehingga fitofarmaka termasuk dalam jenis
golongan obat herbal yang telah memiliki kesetaraan dengan obat,
karena telah memiliki clinical evidence dan siap di resepkan oleh
dokter.
Obat Herbal dapat dikatakan sebagai fitofarmaka apabila obat
herbal tersebut telah memenuhi kriteria sebagai berikut : Aman , Klaim
khasiat secara ilmiah, melalui uji pra-klinik dan klinik, Memenuhi
persyaratan mutu yang berlaku, dan Telah dilakukan standardisasi
bahanbakuyang digunakan dalam produk jadi.

5
C. JENIS JAMU, KHASIAT JAMU, BAHAN BAKU DAN CARA
PEMBUATAN JAMU SECARA UMUM

1. Jamu beras kencur

Jamu beras kencur dipercaya dapat menghilangkan pegal-pegal pada


tubuh. Dengan membiasakan minum jamu beras kencur, tubuh akan terhindar
dari pegal-pegal dan linu yang biasa timbul bila bekerja terlalu payah. Selain
itu, banyak pula yang berpendapat bahwa jamu beras kencur dapat merangsang
nafsu makan, sehingga selera makan meningkat dan tubuh menjadi lebih sehat.

Bahan baku

Dalam pembuatan jamu beras kencur, terdapat beberapa variasi bahan


yang digunakan, namun terdapat dua bahan dasar pokok yang selalu dipakai,
yaitu beras dan kencur. Kedua bahan ini sesuai dengan nama jamu, dan jamu ini
selalu ada meskipun komposisinya tidak selalu sama di antara penjual jamu.
Bahan-bahan lain yang biasa dicampurkan ke dalam racikan jamu beras kencur
adalah biji kedawung, rimpang jahe, biji kapulogo, buah asam, kunci, kayu
keningar, kunir, jeruk nipis, dan buah pala. Sebagai pemanis digunakan gula

6
merah dicampur gula putih dan seringkali mereka juga mencampurkan gula
buatan.

Cara pembuatan

Pada umumnya tidak jauh berbeda, yaitu direbus dan dibiarkan sampai
dingin, kemudian disediakan sesuai kebutuhan. Mula-mula beras disangan,
selanjutnya ditumbuk sampai halus. Bahan-bahan lain sesuai dengan komposisi
racikan ditumbuk menggunakan lumpang dan alu besi atau batu. Kedua bahan
ini kemudian dicampur, diperas, dan disaring dengan saringan atau diperas
melalui kain pembungkus bahan. Sari perasan bahan dicampurkan ke dalam air
matang yang sudah tersedia, diaduk rata. Selanjutnya dimasukkan ke dalam
botol-botol.

2. Jamu Kunir Asam

Jamu kunir asam dikatakan oleh sebagian besar penjual jamu sebagai jamu
'adem-ademan atau seger-segeran' yang dapat diartikan sebagai jamu untuk
menyegarkan tubuh atau dapat membuat tubuh menjadi dingin. Ada pula yang
mengatakan bermanfaat untuk menghindarkan dari panas dalam atau sariawan,
serta membuat perut menjadi dingin. Seorang penjual jamu mengatakan bahwa
jamu jenis ini tidak baik dikonsumsi oleh ibu yang sedang hamil muda sehubungan
dengan sifatnya yang memperlancar haid. Ada pula penjual jamu yang
menganjurkan minum jamu kunir asam untuk melancarkan haid.

7
Bahan baku

Penggunaan bahan baku jamu kunir asam pada umumnya tidak jauh berbeda
di antara pembuat. Perbedaan terlihat pada komposisi bahan penyusunnya. Jamu
dibuat dengan bahan utama buah asam ditambah kunir/kunyit, namun beberapa
pembuatnya ada yang mencampur dengan sinom (daun asam muda), temulawak,
biji kedawung, dan air perasan buah jeruk nipis. Sebagai pemanis digunakan gula
merah dicampur gula putih dan seringkali mereka juga mencampurkan gula
buatan, serta dibubuhkan sedikit garam.

Cara pembuatan

Pada umumnya tidak jauh berbeda antar penjual jamu, yaitu direbus sampai
mendidih dan jumlahnya sesuai kebutuhan. Bahan-bahan sesuai dengan komposisi
racikan ditumbuk secara kasar menggunakan lumpang dan alu besi atau batu atau
diiris tipis-tipis (kunyit), dimasukkan ke dalam air mendidih dan direbus sampai
mendidih beberapa saat. Selanjutnya, ditambahkan gula (atau pemanis buatan)
sampai diperoleh rasa manis sesuai selera (dicicipi). Rebusan yang diperoleh
dibiarkan sampai agak dingin, kemudian disaring dengan saringan. Rebusan yang
sudah disaring dibiarkan dalam panci dan selanjutnya dimasukkan ke dalam botol-
botol dan siap untuk dijajakan.

3. Jamu Cabe Puyang

8
Jamu cabe puyang dikatakan oleh sebagian besar penjual jamu sebagai
jamu 'pegal linu'. Artinya, untuk menghilangkan cikalen, pegal, dan linu-linu di
tubuh, terutama pegal-pegal di pinggang. Namun, ada pula yang mengatakan
untuk menghilangkan dan menghindarkan kesemutan, menghilangkan keluhan
badan panas dingin atau demam. Seorang penjual mengatakan minuman ini baik
diminum oleh ibu yang sedang hamil tua.

Bahan baku

Bahan dasar jamu cabe puyang adalah cabe jamu dan puyang. Tambahan
bahan baku lain dalam jamu cabe puyang sangat bervariasi, baik jenis maupun
jumlahnya. Bahan lain yang ditambahkan antara lain temu ireng, temulawak,
jahe, kudu, adas, pulosari, kunir, merica, kedawung, keningar, buah asam, dan
kunci. Sebagai pemanis digunakan gula merah dicampur gula putih dan
kadangkala mereka juga mencampurkan gula buatan serta dibubuhkan sedikit
garam.

Cara pembuatan

Pada umumnya tidak jauh berbeda, yaitu pertama-tama air direbus


sampai mendidih dan dibiarkan sehingga dingin, jumlahnya sesuai dengan
kebutuhan. Bahan-bahan sesuai dengan komposisi racikan ditumbuk
menggunakan lumpang dan alu besi atau batu. Seluruh bahan ini kemudian
diperas melalui saringan ke dalam air matang yang sudah tersedia. Selanjutnya,
ramuan yang diperoleh diaduk rata kemudian dimasukkan ke dalam botol-botol.

9
4. Jamu Pahitan

Jamu pahitan dimanfaatkan untuk berbagai masalah kesehatan. Penjual


jamu memberikan jawaban yang bervariasi tentang manfaat jamu ini, namun
utamanya adalah untuk gatal-gatal dan kencing manis. Penjual yang lain
mengatakan manfaatnya untuk 'cuci darah', kurang nafsu makan, menghilangkan
bau badan, menurunkan kolesterol, perut kembung/sebah, jerawat, pegal, dan
pusing.

Bahan baku

Bahan baku dasar dari jamu pahitan adalah sambiloto. Racikan pahitan
sangat bervariasi, ada yang hanya terdiri dari sambiloto, tetapi ada pula yang
menambahkan bahan-bahan lain yang rasanya juga pahit seperti brotowali, widoro
laut, doro putih, dan babakan pule. Ada pula yang mencampurkan bahan lain
seperti adas dan atau empon-empon (bahan rimpang yang dipergunakan dalam
bumbu masakan).

10
Cara pembuatan

Pembuatan jamu pahitan adalah dengan merebus semua bahan ke dalam air
sampai air rebusan menjadi tersisa sekitar separuhnya. Cara ini dimaksudkan agar
semua zat berkhasiat yang terkandung dalam bahan dapat larut ke dalam air
rebusan. Sebagai hasil akhirnya, diperoleh rebusan dengan rasa sangat pahit.
Khusus jamu pahitan, tidak diberikan gula atau bahan pemanis lain. Sebagai
penawar rasa pahit, konsumen minum jamu gendong lain yang mempunyai rasa
manis dan segar seperti sinom atau kunir asam.

5. Jamu Kunci Sirih

Jamu kunci suruh dimanfaatkan oleh wanita, terutama ibu-ibu untuk


mengobati keluhan keputihan (fluor albus). Sedangkan manfaat lain yaitu untuk
merapatkan bagian intim wanita (vagina), menghilangkan bau badan, mengecilkan
rahim dan perut, serta dikatakan dapat menguatkan gigi.

Bahan baku

Bahan baku jamu ini sesuai dengan namanya, yaitu rimpang kunci dan
daun sirih. Biasanya selalu ditambahkan buah asam yang masak. Beberapa penjual
jamu menambahkan bahan-bahan lain yang biasa digunakan dalam ramuan jamu

11
keputihan atau jamu sari rapat seperti buah delima, buah pinang, kunci pepet, dan
majakan. Dalam penelitian ini, ditemukan bahan lain yang ditambahkan, yaitu
jambe, manis jangan, kayu legi, beluntas, dan kencur. Sebagai pemanis digunakan
gula pasir, gula merah, dan dibubuhkan sedikit garam.

Cara pembuatan

Cara pengolahan pada umumnya tidak jauh berbeda antar penjual jamu, yaitu
air direbus sampai mendidih sesuai dengan kebutuhan. Bahan-bahan sesuai dengan
komposisi racikan ditumbuk secara kasar menggunakan lumpang dan alu besi atau
batu atau diiris tipis-tipis (kunyit), diperas, disaring, dan dimasukkan ke dalam air
matang yang sudah didinginkan. Selanjutnya, ditambahkan gula sesuai kebutuhan,
sampai diperoleh rasa manis sesuai selera dengan cara dicicipi. Ramuan
selanjutnya dimasukkan ke dalam botol-botol dan siap untuk dijajakan.

6. Jamu Uyup-uyup/Gepyokan

Jamu uyup-uyup atau gepyokan adalah jamu yang digunakan untuk


meningkatkan produksi air susu ibu pada ibu yang sedang menyusui. Hanya
seorang penjual jamu yang mengatakan bahwa ada khasiat lain, yaitu untuk
menghilangkan bau badan yang kurang sedap, baik pada ibu maupun anak dan
'mendinginkan' perut.

12
Bahan baku dan cara pembuatan

Bahan baku jamu uyup-uyup sangat bervariasi antar pembuat jamu, namun
pada umumnya selalu menggunakan bahan empon-empon yang terdiri dari kencur,
jahe, bangle, laos, kunir, temulawak, puyang, dan temugiring. Cara pengolahan,
yaitu semua bahan dicuci bersih tanpa dikupas, selanjutnya empon-empon dirajang
(diiris tipis) ditambah bahan-bahan lain dan ditumbuk kasar, lalu diperas serta
disaring. Perasan dimasukkan ke dalam air matang yang sudah dingin. Selanjutnya
ditambahkan gula (atau pemanis buatan) sampai diperoleh rasa manis sesuai selera
(dicicipi).

D. RAMUAN JAMU YANG DIGUNAKAN DALAM TERAPI KEBIDANAN

 Ramuan Ibu Hamil

1. Mengatasi Mual dan Muntah

a. Jahe

Didalam jahe terkandung flavoida,polifenol dan minyak asiri.


Rimpang jahe bermanfaat untuk menghangatkan badn, memperlancar
pengeluaran keringat (diaforetik), menambah nafsu makan (stomatik),
serta mengurangi rasa mual.

Cara pembuatannya yaitu jahe digeprek/diparut, seuh dengan air


panas, ditambahkan gula/madu sedikit lalu minum

b. Serai
Serai mengandung geraniol, citronnelal, eugenol-metil eter, kadinol,
dipenten, eugenol, limonen dan sitral. Salah satu khasiatnya adalah
mengurangi rasa mual.

Cara Pembuatannya yaitu Seduh sebatang serai yang telah


dimemarkan dengan secangkir teh manis panas. Minum selagi hangat

c. Daun Jeruk dan Daun Pandan

13
Tanaman aromatik seperti daun jeruk dan daun pandan bermanfaat
untuk mengurangi rasa mual.

Cara pembuatannya yaitu seduh daun jeruk dan daun pandan (bisa
sendiri-sendiri atau digabung, tergantung selera), tambahkan gula/gula
jawa atau madu saat akan diminum.

d. Buah Jeruk

Buah jeruk mengandung vitamin C yang tinggi serta sumber asam


folat yang potensial. Sebutir jeruk dapat memenuhi 20% kebutuhan folat
sehari-hari. Seperti diketahui asam folat sangat penting bagi ibu hamil
untuk mengurangi risiko kecacatan pada janin. Bila ibu hamil tidak
mempunyai gangguan lambung/mag, rasa buah jeruk yang manis segar
juga bisa membantu mengatasi mual muntah.

2. Penambah Darah

a. Kacang Almond
Kacang almond merupakan salah satu jenis kacang-kacangan yang
banyak mengandung zat besi sehingga baik bagi tubuh Anda sebagai
penambah darah. Dalam 1 ons kacang almond bisa memenuhi 6 %
kebutuhan zat besi di dalam tubuh Anda, sehingga tidak ada salahnya jika
ibu hamil mengkonsumsi kacang almond pada masa kehamilan untuk
menghindari gejala anemia

b. Bayam Duri

Bayam duri (Amaranthus spinosus L.) mengandung banyak zat besi,


garam fosfat, vitamin A , C, dan K. Kandungan lainnya, amarantin,
kalium nitrat,danpiridoksin.
Cara pembuatannya yaitu ambil setengah genggam bayam duri. Cuci
bersih, lalu giling halus. Selanjutnya, tambahkan setengah cangkir air

14
matang. Setelah diperas dan disaring hanya untuk diambil airnya,
tambahkan satu kuning telur ayam dan 1 sdm madu. Aduk campuran itu
hingga rata. Ramuan tersebut untuk sekali minum, dilakukan 2x sehari

c. Tapak Liman

Tapak liman (Elephantopus scaber) mengandung saponin, flavonoid,


dan polifenol. Hasil penelitian menyebutkan kandungan zat besi pada
akar dan daun tanaman tapak liman, kadar zat besi dalam akar sebesar
45,4 mg%
Cara pembuatannya yaitu ambil tiga batang tapak liman, cuci, lalu
rebus dengan 3 gelas minum sampai airnya tinggal tiga perempatnya.
Setelah dingin saring, lalu tambahkan madu secukupnya. Ramuan ini
untuk sekali minum. Dalam sehari dianjurkan minum 2x.

d. Lempuyang Wangi

Lempuyang wangi (Zingiber aromaticum), tumbuh liar di hutan-hutan


jati. Hasil penelitian pada kelinci menunjukkan ada peningkatan kadar Hb
dan jumlah eritrosit setelah kelincu diberi infus rimpang lempuyang
wangi selama 16 hari.

Cara pembuatannya yaitu ambil ½ jari rimpang lempuyang wangi.


Setelah dicuci dan dipotong seperlunya, rebus dengan air sebanyak 4 ½
gelas minum hingga tinggal kira-kira setengahnya. Sesudah dingin saring
dan tambahkan madu seperlunya. Ramuan ini juga untuk sekali minum.
Minum 2x sehari.

e. Daun Kacang Panjang

Bahan lain yang bisa dipakai untuk mengatasi anemia adalah daun
kacang Panjang (Vigna sinensis).

Cara pembuatannya yaitu cuci bersih setengah genggam daun kacang


panjang, lalu diasapkan sebentar. Konsumsilah sebagai urap pada saat

15
makan. Sebaiknya dikonsumsi 2x sehari.

f. Kacang Hijau

Obat tradisional anemia yang mudah didapat tentu saja kacang hijau
(Phaseolus radiatus L.). Kacang hijau mengandung vitamin B1, B12, dan
niacin.
Cara pembuatannya yaitu sediakan 1 cangkir kacang hijau. Setelah
dicuci, campur dengan 2 gelas minum air, rebus hingga tersisa sekitar ¾-
nya. Setelah suam-suam kuku, minumlah air rebusan itu. Lakukan itu 2x
sehari

 Ramuan Ibu Bersalin

Jamu Beras Kencur

Jamu Beras Kencur, berkhasiat untuk menghilangkan pegal-pegal pada tubuh


dan sebagai tonikum atau penyegar saat habis melahirkan.

Bahan yang digunakan untuk membuat jamu ini antara lain : 200 gram beras,
kencur yang berukuran sedang besar sepanjang kurang lebih 6 jari orang dewasa,
kunyit berukuran sedang kecil sepanjang 2 jari orang dewasa, 2 sdm asam jawa,
jahe local berukuran sedang besar kurang lebih sepanjang 2 jari orang dewasa,
daun pandan secukupnya, jeruk nipis, 250 gr gula jawa, sedikit garam dan air.
Cara membuatnya yaitu :
1. Langkah pertama yang harus dilakukan adalah merendam 200 gram beras
yang sudah dipersiapkan dengan air bersih selama kurang lebih 3 jam.
2. Ambil panci buat rebusan. Masukkan kurang lebih 6 gelas air bersih ke
dalamnya dan hidupkan kompor dengan api sedang.
3. Masukkan jahe, asam jawa, daun pandan, kencur, kunyit dan gula jawa ke
dalam pancinya. Aduk aduk supaya semua bahan tercampur rata dan
sempurna.

16
4. Aduk aduk lagi dan tunggu sampai air rendaman mendidih lalu matikan.
Saring air rendaman dengan saringan supaya ampas daun pandan, kunyit,
kencur dan jahenya terpisah dari airnya.
5. Ambil ampas atau rendaman jahe dan kunyitnya. Tumbuk halus bersama
kencur dan beras yang tadi sudah direndam dengan air selama kurang lebih 3
jam. Tumbuk semua bahan tersebut sampai benar benar halus.
6. Letakkan tumbukan bahan bahan di atas diatas saringan. Siram dengan air
rebusan rendaman dari panci pertama supaya rasa dan aroma beras kencurnya
lebih terasa.
7. Masukkan air jeruk nipis yang sudah diperas ke dalam air siraman di atas.
Tambahkan garam secukupnya (sedikit saja).
8. Cicipi dulu sebelum dihidangkan. Kalau dirasa kurang manis, teman teman
bisa menambahkan gula pasir secukupnya.

 Ramuan Ibu Nifas

Jamu Temu Hitam

Jamu temu hitam berkhasiat untuk membersihkan darah kotor pada ibu yang
sedang dalam masa nifas. Bahan yang digunakan untuk membjat jamu ini yaitu
temu hitam dan air.

Cara membuatnya yaitu :

1. Cuci bersih temu hitam

2. Lalu rebus air bersama temu hitam hingga air tersisa separuhnya

3. Selagi hangat, saring dan minum

4. Lakukan pada pagi dan sore selama 10 hari berturut-turut.

 Ramuan Ibu Menyusui

17
Jamu Uyub-Uyub

Jamu Uyub-uyub atau gebyokan mempunyai khasiat untuk meningkatkan


produksi ASI ( Air Susu Ibu ) sehingga ASI menjadi berlimpah dan lancar untuk
menyusui serta bermanfaat juga untuk menghilangkan bau badan sang ibu ataupun
bau badan anak yang disusuinya. Jamu ini juga bisa dipakai untuk mendinginkan
perut sang ibu.

Bahan yang digunakan untuk membuat jamu ini adalahh kencur, jahe, bangle,
laos, kunir, temulawak, puyang, temugiring, gula, air

Cara membuatnya yaitu:

1. Semua bahan yang biasa juga disebut empon - empon tersebut dicuci
sebelumnya sampai bahan menjadi bersih dan higienis tanpa harus mengupas
kulitnya.

2. Gunakanlah pisau dapur yang tajam untuk mengiris - iris semua bahan sampai
menjadi tipis-tipis dengan maksut agar memudahkan untuk proses
selanjutnya.

3. Lalu langkah berikutnya tumbuk semua bahan menjadi satu menggunakan alu
atau alat tumbuk, ingat menumbuknya jangan sampai halus cukup  ditumbuk
kasar saja.

4. Lalu tambahkan sedikit air matang pada bahan yang telah ditumbuk
dilanjutkan dengan memerasnya dengan kain halus.

5. Hasil dari perasan tersebut dimasukkan kedalam air matang secukupnya


dengan ditambahkan gula secukupnya sesuai selera.

6. Jadilah minuman herbal tradisional jamu gepyokan yang siap diminum rutin
khusus para ibu menyusui untuk mendapatkan hasil yang diharapkan sesuai
khasiat dari jamu gepyokan tersebut.

 Ramuan Remaja

18
a. Jamu Galian Remaja Putri

Ramuan ini berfungsi membantu pembentukan tubuh yang ideal dan


juga alat reproduksi, meskipun tidak secara langsung. Adas berkhasiat
menguatkan massa kelenjar payudara. Ramuan ini juga mencegah infeksidan
tumbuhnya jamur yang mengakibatkan keputihan.

Bahan yang digunakan yaitu :

a. 2 ruas rimpang temu giring (Curcuma heyneana Val.)

b. 2 ruas rimpang kunyit (Curcuma domestica Val.)

c. 2 ruas rimpang kencur (Kaempferia galanga L.)

d. 1 ruas rimpang temulawak (Curcuma zanthorizza Roxb.)

e. 5 biji bunga sidowayah kering (Woodfordia floribunda Salisb.)

f. 5 butir cengkih (Eugenia aromatica)

g. Seujung sendok teh adas (Foeniculum vulgare Mill.)

h. Seujung sendok teh mungsi (Carum Copticum (L) Benth.)

i. 1 ruas kayu manis janghan (Cinnamomum burmani Bl.)

Cara membuatnya yaitu :


1. Kupas semua bahan dan cuci bersih.
2. Lalu, temu giring, kunyit, kencur, dan temu lawak di tumbuk hingga halus.
3. Setelah itu campur semua bahan dan rebus dengan 2 gelas air putih.
4. Setelah mendidih, kecilkan api dan rebus ramuan tersebut hingga airnya
tinggal setengah.
5. Saring, beri sedikit gulaaren atau madu dan air perasan jeruknipis.

Minum ramuan ini 1 kali sehari, pada sore hari. Ramuan jangan di minum
setiap hari, cukup 2 hari sekali saja.

b. Obat Oles Alami Pelangsing Perut


19
Bahan yang digunakan yaitu, Jahe merah yang telah ditumbuk, jeruk
nipis dan 1 sdm minyak zaitun/minyak kelapa.

Cara membuatnya yaitu dengan mencamourkan semua bahan dalam


wadah dan aduk hingga merata lalu tempelkan ke perut. Gunakan 2 kai dalam
sehari.

c. Ramuan Menghilangkan Komedo

Bahan yang digunakan adalah 1 butir telur ayam kampung. Cara


membuatnya yaitu pecahkan telur dan pisahkan putih telurnya, letakkan pada
sebuah gelas atau wadah lainnya, kocok hngga keluar busa, tanpa tunggu lama
oleskan pada wajah yang berkomedo secara merata

d. Ramuan Menghilangkan Keputihan

Untuk menghilangkan keputihan digunakan daun sirih. Khasiat daun


sirih untuk kecantikan maupun kesehatan wanita sudah lama dimanfaatkan
sebagai obat tradisional. Salah satu kegunaan daun sirih adalah sebagai
penghilang bau secara alami. Selain itu, bisa menjaga daerah kewanitaan anda
tetap bersih karena kandungan Zat eugenol, Zat antiseptik dan Zat antibakteri.

Cara membuatnya yaitu, Rebus 10 lembar daun sirih kemudian


gunakan air rebusan tersebut untuk mencuci daerah kewanitaan anda.
Lakukan secara teratur agar bau tidak sedap akibat keputihan hilang secara
alami.

e. Ramuan Mengatasi Jerawat

Bahan yang digunakan yaitu jeruk nipis. Cara membuatnya dengan


yaitu, Buah jeruk nipis diiris tipis, lalu irisan jeruk nipis tersebut diusapkan
pada bagian yang ada jerawatnya. Dapat digunakan kapan saja sampai jerawat
mengering.

f. Ramuan Untuk Haid Tidal Lancar

Bahan yang digunakan yaitu kunir, asam jawa, gula jawa, dan air. Cara
20
membuatnya yaitu :

1. Bersihkan kunyit lalu diparut atau blender. Kemudian kunyit yang telah
halus di saring dan diambil sari/airnya.

2. Rebus air perasan kunyit dengan menambahkan asam, gula dan garam
sampai campuran benar-benar mendidih (sambil di aduk-aduk).

3. Bila telah mendidih, angkat dan dinginkan.

4. Jamu kunyit asem siap untuk diminum

21
BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan
Jamu adalah obat tradisional yang disediakan secara tradisional, yang
berisi seluruh bahan tanaman yang menjadi penyusun jamu tersebut, higienis
(bebas cemaran) serta digunakan secara tradisional
Adapun bahan baku dari Jamu yaitu sebagai berikut :

a. Jamu Beras Kencur : bahan dasar pokok yang selalu dipakai, yaitu
beras dan kencur. Bahan-bahan lain yang biasa dicampurkan ke dalam
racikan jamu beras kencur adalah biji kedawung, rimpang jahe, biji
kapulogo, buah asam, kunci, kayu keningar, kunir, jeruk nipis, dan buah
pala. Sebagai pemanis digunakan gula merah dicampur gula putih dan
seringkali mereka juga mencampurkan gula buatan.
b. Jamu Kunir Asam : Jamu dibuat dengan bahan utama buah asam
ditambah kunir/kunyit, temulawak, biji kedawung, dan air perasan buah
jeruk nipis. Sebagai pemanis digunakan gula merah dicampur gula putih
dan seringkali mereka juga mencampurkan gula buatan, serta dibubuhkan
sedikit garam
c. Jamu Cabe Puyang : Bahan dasar jamu cabe puyang adalah cabe jamu
dan puyang. Bahan lain yang ditambahkan antara lain temu ireng,
temulawak, jahe, kudu, adas, pulosari, kunir, merica, kedawung,
keningar, buah asam, dan kunci. Sebagai pemanis digunakan gula merah
dicampur gula putih dan kadangkala mereka juga mencampurkan gula
buatan serta dibubuhkan sedikit garam.
d. Jamu Pahitan : Bahan baku dasar dari jamu pahitan adalah sambiloto.
Racikan pahitan sangat bervariasi, ada yang hanya terdiri dari sambiloto,
tetapi ada pula yang menambahkan bahan-bahan lain yang rasanya juga
pahit seperti brotowali, widoro laut, doro putih, dan babakan pule. Ada

22
pula yang mencampurkan bahan lain seperti adas dan atau empon-empon
(bahan rimpang yang dipergunakan dalam bumbu masakan).
e. Jamu Kunci Sirih : Bahan baku yaitu rimpang kunci dan daun sirih.
Biasanya selalu ditambahkan buah asam yang masak. Bahan-bahan lain
yang digunakan dalam ramuan jamu keputihan atau jamu sari rapat
seperti buah delima, buah pinang, kunci pepet, dan majakan. Bahan
lainnya yaitu jambe, kayu legi, beluntas, dan kencur. Sebagai pemanis
digunakan gula pasir, gula merah, dan dibubuhkan sedikit garam.
f. Jamu Uyup-Uyup / Gepyokan : Bahan baku jamu uyup-uyup yaitu
empon-empon yang terdiri dari kencur, jahe, bangle, laos, kunir,
temulawak, puyang, dan temugiring dan pemanis gula.

B. Saran
Menyadari bahwa penyusun masih jauh dari kata semourna,
kedepannya penyusun akan lebih fkus dalam menjelaskan materi di atas
dengan sumber-sumber yang lebih banyak

23
DAFTAR PUSTAKA

Guba, Iki Aneuk , 2013, http://ourlz.blogspot.com/2013/11/makalah-jamu-dan-


khasiatnya.html

Yunanda putri, Miftah, 2012, http://buktikanbisa.blogspot.com/2012/03/obat-tradisional-


makalah.html

Anda mungkin juga menyukai