PEMBUATAN JAMU
Disusun oleh :
Semester 4
JURUSAN KEBIDANAN
Assalamualaikum Wr.Wb
Puji syukur atas kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan
hidayah-Nya yang telah memberikan banyak kesempatan, sehingga penyusun dapat
menyelesaikan makalah pembuatan jamu ini dengan tepat waktu. Makalah ini
disusun guna menyelesaikan tugas di mata kuliah komplementer terapi
Penyusunan makalah ini disusun dengan sebaik-baiknya, namun masih terdapat
kekurangan didalam penyusunan makalah. Oleh karena itu, kritik dan saran yang
sifatnya membangun dari semua pihak sangat diharapkan, tidak lupa harapan
penulis semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi pembaca serta menambah ilmu
pengetahuan bagi penyususn.
Wassalamualaikum, Wr. Wb
KATA PENGANTAR.................................................................................................ii
DAFTAR ISI...............................................................................................................iii
BAB I PENDAHULUAN.............................................................................................1
A. Latar Belakang.....................................................................................................1
B. Tujuan..................................................................................................................1
C. Manfaat................................................................................................................2
BAB V PENUTUP.....................................................................................................21
A. Kesimpulan........................................................................................................21
B. Saran…………………………………………………………………………...22
DAFTAR PUSTAKA ………………………………………………………………23
BAB l
PENDAHULUAN
A. Latar BeIakang
Obat tradisional Indonesia telah berabad-abad lamanya dipergunakan
secara luas oleh masyarakat Indonesia, meskipun masih banayak bahan baku
standar yang belum memiliki persyaratan resmi. Obat tradisional pada
umumnya menggunakan bahan-bahan alam yang lebih dikenal sebagai
simplisia. Simplisia ialah bahan alamiah yang dipergunakan sebagai obat
yang belum mengalami pengolahan apapun juga, kecuali dinyatakan lain,
berupa bahan yang telah dikeringkan.
Obat tradisional adalah bahan atau ramuan bahan yang berupa bahan
tumbuhan, bahan hewan, bahan mineral, sediaan sarian ( galenik) atau
campuran dari bahan tersebut, yang secara turun-temurun telah digunakan
untuk pengobatan berdasarkan pengalaman.
B. Tujuan
1. Mengetahui jamu dan khasiatnya
C. Manfaat
1. Untuk mengetahui jamu dan khasiatnya
2
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. DEFINISI JAMU
3
B. PEMANFAATAN HERBAL SEBAGAI TERAPI KOMPLEMETER
Obat Bahan Alam Indonesia dikelompokkan menjadi 3 kelompok, yaitu :
(1) Jamu
4
maupun kronis seperti halnya fitofarmaka.
(3) Fitofarmaka
Fitofarmaka merupakan jenis obat tradisionalyang dapat
disejajarkan dengan obat modern karena proses pembuatannya yang
telah terstandar dan khasiatnya telah dibuktikan melalui uji klinis.
Fitofarmaka dapat diartikan sebagai sediaan obat bahan alam yang
telah dibuktikan keamanan dan khasiatnya secara ilmiah dengan uji
praklinis dan uji klinis bahan baku serta produk jadinya telah di
standarisir (BPOM. RI., 2004 ). Ketiga golongan atau kelompok obat
tradisional tersebut di atas, fitofarmaka menempati level paling atas dari
segi kualitas dan keamanan. Hal ini disebabkan oleh karena fitofarmaka
telah melalui proses penelitian yang sangat panjang serta uji klinis yang
detail, pada manusia sehingga fitofarmaka termasuk dalam jenis
golongan obat herbal yang telah memiliki kesetaraan dengan obat,
karena telah memiliki clinical evidence dan siap di resepkan oleh
dokter.
Obat Herbal dapat dikatakan sebagai fitofarmaka apabila obat
herbal tersebut telah memenuhi kriteria sebagai berikut : Aman , Klaim
khasiat secara ilmiah, melalui uji pra-klinik dan klinik, Memenuhi
persyaratan mutu yang berlaku, dan Telah dilakukan standardisasi
bahanbakuyang digunakan dalam produk jadi.
5
C. JENIS JAMU, KHASIAT JAMU, BAHAN BAKU DAN CARA
PEMBUATAN JAMU SECARA UMUM
Bahan baku
6
merah dicampur gula putih dan seringkali mereka juga mencampurkan gula
buatan.
Cara pembuatan
Pada umumnya tidak jauh berbeda, yaitu direbus dan dibiarkan sampai
dingin, kemudian disediakan sesuai kebutuhan. Mula-mula beras disangan,
selanjutnya ditumbuk sampai halus. Bahan-bahan lain sesuai dengan komposisi
racikan ditumbuk menggunakan lumpang dan alu besi atau batu. Kedua bahan
ini kemudian dicampur, diperas, dan disaring dengan saringan atau diperas
melalui kain pembungkus bahan. Sari perasan bahan dicampurkan ke dalam air
matang yang sudah tersedia, diaduk rata. Selanjutnya dimasukkan ke dalam
botol-botol.
Jamu kunir asam dikatakan oleh sebagian besar penjual jamu sebagai jamu
'adem-ademan atau seger-segeran' yang dapat diartikan sebagai jamu untuk
menyegarkan tubuh atau dapat membuat tubuh menjadi dingin. Ada pula yang
mengatakan bermanfaat untuk menghindarkan dari panas dalam atau sariawan,
serta membuat perut menjadi dingin. Seorang penjual jamu mengatakan bahwa
jamu jenis ini tidak baik dikonsumsi oleh ibu yang sedang hamil muda sehubungan
dengan sifatnya yang memperlancar haid. Ada pula penjual jamu yang
menganjurkan minum jamu kunir asam untuk melancarkan haid.
7
Bahan baku
Penggunaan bahan baku jamu kunir asam pada umumnya tidak jauh berbeda
di antara pembuat. Perbedaan terlihat pada komposisi bahan penyusunnya. Jamu
dibuat dengan bahan utama buah asam ditambah kunir/kunyit, namun beberapa
pembuatnya ada yang mencampur dengan sinom (daun asam muda), temulawak,
biji kedawung, dan air perasan buah jeruk nipis. Sebagai pemanis digunakan gula
merah dicampur gula putih dan seringkali mereka juga mencampurkan gula
buatan, serta dibubuhkan sedikit garam.
Cara pembuatan
Pada umumnya tidak jauh berbeda antar penjual jamu, yaitu direbus sampai
mendidih dan jumlahnya sesuai kebutuhan. Bahan-bahan sesuai dengan komposisi
racikan ditumbuk secara kasar menggunakan lumpang dan alu besi atau batu atau
diiris tipis-tipis (kunyit), dimasukkan ke dalam air mendidih dan direbus sampai
mendidih beberapa saat. Selanjutnya, ditambahkan gula (atau pemanis buatan)
sampai diperoleh rasa manis sesuai selera (dicicipi). Rebusan yang diperoleh
dibiarkan sampai agak dingin, kemudian disaring dengan saringan. Rebusan yang
sudah disaring dibiarkan dalam panci dan selanjutnya dimasukkan ke dalam botol-
botol dan siap untuk dijajakan.
8
Jamu cabe puyang dikatakan oleh sebagian besar penjual jamu sebagai
jamu 'pegal linu'. Artinya, untuk menghilangkan cikalen, pegal, dan linu-linu di
tubuh, terutama pegal-pegal di pinggang. Namun, ada pula yang mengatakan
untuk menghilangkan dan menghindarkan kesemutan, menghilangkan keluhan
badan panas dingin atau demam. Seorang penjual mengatakan minuman ini baik
diminum oleh ibu yang sedang hamil tua.
Bahan baku
Bahan dasar jamu cabe puyang adalah cabe jamu dan puyang. Tambahan
bahan baku lain dalam jamu cabe puyang sangat bervariasi, baik jenis maupun
jumlahnya. Bahan lain yang ditambahkan antara lain temu ireng, temulawak,
jahe, kudu, adas, pulosari, kunir, merica, kedawung, keningar, buah asam, dan
kunci. Sebagai pemanis digunakan gula merah dicampur gula putih dan
kadangkala mereka juga mencampurkan gula buatan serta dibubuhkan sedikit
garam.
Cara pembuatan
9
4. Jamu Pahitan
Bahan baku
Bahan baku dasar dari jamu pahitan adalah sambiloto. Racikan pahitan
sangat bervariasi, ada yang hanya terdiri dari sambiloto, tetapi ada pula yang
menambahkan bahan-bahan lain yang rasanya juga pahit seperti brotowali, widoro
laut, doro putih, dan babakan pule. Ada pula yang mencampurkan bahan lain
seperti adas dan atau empon-empon (bahan rimpang yang dipergunakan dalam
bumbu masakan).
10
Cara pembuatan
Pembuatan jamu pahitan adalah dengan merebus semua bahan ke dalam air
sampai air rebusan menjadi tersisa sekitar separuhnya. Cara ini dimaksudkan agar
semua zat berkhasiat yang terkandung dalam bahan dapat larut ke dalam air
rebusan. Sebagai hasil akhirnya, diperoleh rebusan dengan rasa sangat pahit.
Khusus jamu pahitan, tidak diberikan gula atau bahan pemanis lain. Sebagai
penawar rasa pahit, konsumen minum jamu gendong lain yang mempunyai rasa
manis dan segar seperti sinom atau kunir asam.
Bahan baku
Bahan baku jamu ini sesuai dengan namanya, yaitu rimpang kunci dan
daun sirih. Biasanya selalu ditambahkan buah asam yang masak. Beberapa penjual
jamu menambahkan bahan-bahan lain yang biasa digunakan dalam ramuan jamu
11
keputihan atau jamu sari rapat seperti buah delima, buah pinang, kunci pepet, dan
majakan. Dalam penelitian ini, ditemukan bahan lain yang ditambahkan, yaitu
jambe, manis jangan, kayu legi, beluntas, dan kencur. Sebagai pemanis digunakan
gula pasir, gula merah, dan dibubuhkan sedikit garam.
Cara pembuatan
Cara pengolahan pada umumnya tidak jauh berbeda antar penjual jamu, yaitu
air direbus sampai mendidih sesuai dengan kebutuhan. Bahan-bahan sesuai dengan
komposisi racikan ditumbuk secara kasar menggunakan lumpang dan alu besi atau
batu atau diiris tipis-tipis (kunyit), diperas, disaring, dan dimasukkan ke dalam air
matang yang sudah didinginkan. Selanjutnya, ditambahkan gula sesuai kebutuhan,
sampai diperoleh rasa manis sesuai selera dengan cara dicicipi. Ramuan
selanjutnya dimasukkan ke dalam botol-botol dan siap untuk dijajakan.
6. Jamu Uyup-uyup/Gepyokan
12
Bahan baku dan cara pembuatan
Bahan baku jamu uyup-uyup sangat bervariasi antar pembuat jamu, namun
pada umumnya selalu menggunakan bahan empon-empon yang terdiri dari kencur,
jahe, bangle, laos, kunir, temulawak, puyang, dan temugiring. Cara pengolahan,
yaitu semua bahan dicuci bersih tanpa dikupas, selanjutnya empon-empon dirajang
(diiris tipis) ditambah bahan-bahan lain dan ditumbuk kasar, lalu diperas serta
disaring. Perasan dimasukkan ke dalam air matang yang sudah dingin. Selanjutnya
ditambahkan gula (atau pemanis buatan) sampai diperoleh rasa manis sesuai selera
(dicicipi).
a. Jahe
b. Serai
Serai mengandung geraniol, citronnelal, eugenol-metil eter, kadinol,
dipenten, eugenol, limonen dan sitral. Salah satu khasiatnya adalah
mengurangi rasa mual.
13
Tanaman aromatik seperti daun jeruk dan daun pandan bermanfaat
untuk mengurangi rasa mual.
Cara pembuatannya yaitu seduh daun jeruk dan daun pandan (bisa
sendiri-sendiri atau digabung, tergantung selera), tambahkan gula/gula
jawa atau madu saat akan diminum.
d. Buah Jeruk
2. Penambah Darah
a. Kacang Almond
Kacang almond merupakan salah satu jenis kacang-kacangan yang
banyak mengandung zat besi sehingga baik bagi tubuh Anda sebagai
penambah darah. Dalam 1 ons kacang almond bisa memenuhi 6 %
kebutuhan zat besi di dalam tubuh Anda, sehingga tidak ada salahnya jika
ibu hamil mengkonsumsi kacang almond pada masa kehamilan untuk
menghindari gejala anemia
b. Bayam Duri
14
matang. Setelah diperas dan disaring hanya untuk diambil airnya,
tambahkan satu kuning telur ayam dan 1 sdm madu. Aduk campuran itu
hingga rata. Ramuan tersebut untuk sekali minum, dilakukan 2x sehari
c. Tapak Liman
d. Lempuyang Wangi
Bahan lain yang bisa dipakai untuk mengatasi anemia adalah daun
kacang Panjang (Vigna sinensis).
15
makan. Sebaiknya dikonsumsi 2x sehari.
f. Kacang Hijau
Obat tradisional anemia yang mudah didapat tentu saja kacang hijau
(Phaseolus radiatus L.). Kacang hijau mengandung vitamin B1, B12, dan
niacin.
Cara pembuatannya yaitu sediakan 1 cangkir kacang hijau. Setelah
dicuci, campur dengan 2 gelas minum air, rebus hingga tersisa sekitar ¾-
nya. Setelah suam-suam kuku, minumlah air rebusan itu. Lakukan itu 2x
sehari
Bahan yang digunakan untuk membuat jamu ini antara lain : 200 gram beras,
kencur yang berukuran sedang besar sepanjang kurang lebih 6 jari orang dewasa,
kunyit berukuran sedang kecil sepanjang 2 jari orang dewasa, 2 sdm asam jawa,
jahe local berukuran sedang besar kurang lebih sepanjang 2 jari orang dewasa,
daun pandan secukupnya, jeruk nipis, 250 gr gula jawa, sedikit garam dan air.
Cara membuatnya yaitu :
1. Langkah pertama yang harus dilakukan adalah merendam 200 gram beras
yang sudah dipersiapkan dengan air bersih selama kurang lebih 3 jam.
2. Ambil panci buat rebusan. Masukkan kurang lebih 6 gelas air bersih ke
dalamnya dan hidupkan kompor dengan api sedang.
3. Masukkan jahe, asam jawa, daun pandan, kencur, kunyit dan gula jawa ke
dalam pancinya. Aduk aduk supaya semua bahan tercampur rata dan
sempurna.
16
4. Aduk aduk lagi dan tunggu sampai air rendaman mendidih lalu matikan.
Saring air rendaman dengan saringan supaya ampas daun pandan, kunyit,
kencur dan jahenya terpisah dari airnya.
5. Ambil ampas atau rendaman jahe dan kunyitnya. Tumbuk halus bersama
kencur dan beras yang tadi sudah direndam dengan air selama kurang lebih 3
jam. Tumbuk semua bahan tersebut sampai benar benar halus.
6. Letakkan tumbukan bahan bahan di atas diatas saringan. Siram dengan air
rebusan rendaman dari panci pertama supaya rasa dan aroma beras kencurnya
lebih terasa.
7. Masukkan air jeruk nipis yang sudah diperas ke dalam air siraman di atas.
Tambahkan garam secukupnya (sedikit saja).
8. Cicipi dulu sebelum dihidangkan. Kalau dirasa kurang manis, teman teman
bisa menambahkan gula pasir secukupnya.
Jamu temu hitam berkhasiat untuk membersihkan darah kotor pada ibu yang
sedang dalam masa nifas. Bahan yang digunakan untuk membjat jamu ini yaitu
temu hitam dan air.
2. Lalu rebus air bersama temu hitam hingga air tersisa separuhnya
17
Jamu Uyub-Uyub
Bahan yang digunakan untuk membuat jamu ini adalahh kencur, jahe, bangle,
laos, kunir, temulawak, puyang, temugiring, gula, air
1. Semua bahan yang biasa juga disebut empon - empon tersebut dicuci
sebelumnya sampai bahan menjadi bersih dan higienis tanpa harus mengupas
kulitnya.
2. Gunakanlah pisau dapur yang tajam untuk mengiris - iris semua bahan sampai
menjadi tipis-tipis dengan maksut agar memudahkan untuk proses
selanjutnya.
3. Lalu langkah berikutnya tumbuk semua bahan menjadi satu menggunakan alu
atau alat tumbuk, ingat menumbuknya jangan sampai halus cukup ditumbuk
kasar saja.
4. Lalu tambahkan sedikit air matang pada bahan yang telah ditumbuk
dilanjutkan dengan memerasnya dengan kain halus.
6. Jadilah minuman herbal tradisional jamu gepyokan yang siap diminum rutin
khusus para ibu menyusui untuk mendapatkan hasil yang diharapkan sesuai
khasiat dari jamu gepyokan tersebut.
Ramuan Remaja
18
a. Jamu Galian Remaja Putri
Minum ramuan ini 1 kali sehari, pada sore hari. Ramuan jangan di minum
setiap hari, cukup 2 hari sekali saja.
Bahan yang digunakan yaitu kunir, asam jawa, gula jawa, dan air. Cara
20
membuatnya yaitu :
1. Bersihkan kunyit lalu diparut atau blender. Kemudian kunyit yang telah
halus di saring dan diambil sari/airnya.
2. Rebus air perasan kunyit dengan menambahkan asam, gula dan garam
sampai campuran benar-benar mendidih (sambil di aduk-aduk).
21
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
Jamu adalah obat tradisional yang disediakan secara tradisional, yang
berisi seluruh bahan tanaman yang menjadi penyusun jamu tersebut, higienis
(bebas cemaran) serta digunakan secara tradisional
Adapun bahan baku dari Jamu yaitu sebagai berikut :
a. Jamu Beras Kencur : bahan dasar pokok yang selalu dipakai, yaitu
beras dan kencur. Bahan-bahan lain yang biasa dicampurkan ke dalam
racikan jamu beras kencur adalah biji kedawung, rimpang jahe, biji
kapulogo, buah asam, kunci, kayu keningar, kunir, jeruk nipis, dan buah
pala. Sebagai pemanis digunakan gula merah dicampur gula putih dan
seringkali mereka juga mencampurkan gula buatan.
b. Jamu Kunir Asam : Jamu dibuat dengan bahan utama buah asam
ditambah kunir/kunyit, temulawak, biji kedawung, dan air perasan buah
jeruk nipis. Sebagai pemanis digunakan gula merah dicampur gula putih
dan seringkali mereka juga mencampurkan gula buatan, serta dibubuhkan
sedikit garam
c. Jamu Cabe Puyang : Bahan dasar jamu cabe puyang adalah cabe jamu
dan puyang. Bahan lain yang ditambahkan antara lain temu ireng,
temulawak, jahe, kudu, adas, pulosari, kunir, merica, kedawung,
keningar, buah asam, dan kunci. Sebagai pemanis digunakan gula merah
dicampur gula putih dan kadangkala mereka juga mencampurkan gula
buatan serta dibubuhkan sedikit garam.
d. Jamu Pahitan : Bahan baku dasar dari jamu pahitan adalah sambiloto.
Racikan pahitan sangat bervariasi, ada yang hanya terdiri dari sambiloto,
tetapi ada pula yang menambahkan bahan-bahan lain yang rasanya juga
pahit seperti brotowali, widoro laut, doro putih, dan babakan pule. Ada
22
pula yang mencampurkan bahan lain seperti adas dan atau empon-empon
(bahan rimpang yang dipergunakan dalam bumbu masakan).
e. Jamu Kunci Sirih : Bahan baku yaitu rimpang kunci dan daun sirih.
Biasanya selalu ditambahkan buah asam yang masak. Bahan-bahan lain
yang digunakan dalam ramuan jamu keputihan atau jamu sari rapat
seperti buah delima, buah pinang, kunci pepet, dan majakan. Bahan
lainnya yaitu jambe, kayu legi, beluntas, dan kencur. Sebagai pemanis
digunakan gula pasir, gula merah, dan dibubuhkan sedikit garam.
f. Jamu Uyup-Uyup / Gepyokan : Bahan baku jamu uyup-uyup yaitu
empon-empon yang terdiri dari kencur, jahe, bangle, laos, kunir,
temulawak, puyang, dan temugiring dan pemanis gula.
B. Saran
Menyadari bahwa penyusun masih jauh dari kata semourna,
kedepannya penyusun akan lebih fkus dalam menjelaskan materi di atas
dengan sumber-sumber yang lebih banyak
23
DAFTAR PUSTAKA