Anda di halaman 1dari 12

KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, atas segala rahmat dan hidayahnya sehingga
Penulis dapat menyelesaikan tugas makalah Farmakologi Natural yang berjudul “TERAPI
PENYAKIT PENCERNAAN (DIARE) MENGGUNAKAN OBAT TRADISIONAL
BERBAHAN DASAR DAUN JAMBU BIJI” dengan tepat waktu. Ucapan terima kasih tidak
lupa Penulis ucapkan kepada pihak yang telah membantu dan mendukung Penulis dalam
menyelesaikan makalah ini.

Penulis berharap makalah ini dapat bermanfaat dan dapat menambah wawasan bagi para
pembaca. Penulis menyadari dalam penulisan ini masih banyak kekurangan. Oleh karena itu,
penulis mengharapkan saran dan kritik dari para pembaca untuk lebih baiknya lagi makalah
ini.

Semarang, 28 Juni 2018

Kelompok IX

i
DAFTAR ISI
Halaman Judul

Kata Pengantar..........................................................................................................................................i

Daftar Isi..................................................................................................................................................ii

Bab I (Pendahuluan)

A. Latar Belakang............................................................................................................................1
B. Tujuan.........................................................................................................................................2

Bab II (Tinjauan Pustaka)

A. Penyakit Sistem Pencernaan (Diare)


1. Pengertian Diare...................................................................................................................3
2. Penyebab Diare.....................................................................................................................3
3. Pencegahan Diare.................................................................................................................3
4. Diagnosis Diare....................................................................................................................4
5. Pengobatan Diare.................................................................................................................4
B. Identifikasi Tanaman Jambu Biji
1. Pengertian Tanaman Jambu Biji..........................................................................................5
2. Klasifikasi Tanaman Jambu Biji..........................................................................................5
3. Ciri-ciri Khusus Tanaman Jambu Biji..................................................................................5
4. Morfologi Tanaman Jambu Biji...........................................................................................6
5. Kandungan Kimia Tanaman Jambu Biji..............................................................................7
6. Kegunaan Non-pangan Tanaman Jambu Biji......................................................................7
7. Manfaat Konsumsi...............................................................................................................7
8. Farmakokinetik....................................................................................................................8
9. Farmakodinamik..................................................................................................................8
10. Hama dan Penyakit..............................................................................................................8
C. Cara membuat sediaan/ekstrak Tanaman Jambu Biji................................................................9
D. Dosis Tanaman Jambu Biji........................................................................................................9
E. Indikasi Tanaman Jambu Biji....................................................................................................9
F. Kontraindikasi Tanaman Jambu Biji.........................................................................................9

Bab III (Penutup)

A. Kesimpulan...............................................................................................................................10
B. Saran.........................................................................................................................................10

Daftar Pustaka

ii
BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG
Obat tradisional merupakan salah satu jenis ramuan dimana bahan-bahannya
menggunakan bahan herbal berasal dari alam, baik dari tumbuhan, hewan atupun bahan
mineral, yang mengandung sedikit bahkan tidak mengandung bahan pengawet dan zat-zat
berbahaya lainnya yang dapat membahayakan bagi kesehatan tubuh. Obat tradisional telah
digunakan secara turun temurun yang berdasarkan pengalaman dari nenek moyang.
Obat tradisional sangat bagus untuk kesehatan, karena tidak terlalu menyebabkan efek
samping dan obat tradisional cenderung lebih mudah untuk dicerna oleh tubuh. Obat
tradisional pun mudah dijangkau oleh masyarakat, terutama masyarakat yang berada di
pedesaan, karena harga dan ketersediaan yang terjangkau dan lebih ekonomis dan hal itu
kemungkinan kecil dalam menyulitkan masyarakat untuk pengobatan.
Pada zaman sekarang, obat-obat tradisional banyak diproduksi oleh pabrik-pabrik, karena
banyaknya masyarakat yang berminat untuk mengonsumsi obat tradisional. Namun, masih
banyak masyarakat yang memiliki pengetahuan dan informasi yang sedikit, tentang bahan
alami apa saja yang dapat digunakan untuk obat tradisional, digunakan untuk pengobatan
penyakit apa saja dan bagaimana cara untuk mengolah ramuan hingga menjadi obat
tradisional yang bisa digunakan untuk mengobati penyakit.
Salah satu contoh bahan alam yang dapat digunakan untuk ramuan herbal yaitu, jambubiji
yang merupakan salah satu jenis buah-buahanyang memiliki banyak kandungan nutrisi
didalamnya danmengandung banyak manfaat untuk kesehatan tubuh manusia, tidak hanya
dari buahnya yang dapat dimanfaatkan untuk terapi kesehatan, tetapi juga dari daunnya.
Daun jambu biji mengandung tanin, minyak asiri(eugenol), minyak lemak, damar, zat
samak, triterpenoid, asam malat dan asam apfel dapat dimanfaatkan untuk terapi penyakit
diare, diabetes mellitus, menurunkan kolesterol, membantu sistem pencernaan,
pengobatan bronkitis, mengobati sakit gigi, sakit tenggorokan dan penyakit gusi,
menyembuhkan demam berdarah, pengobatan luka dan infeksi, pengobatan jerawat dan
komedo, anti penuaan, meredakan gatal dan lain-lain.

1
B. Tujuan
1. Tujuan Umum
Untuk mengetahui lebih jauh tentang manfaat dari daun jambu biji yang menjadi obat
herbal untuk kesehatan pencernaan, khususnya penyakit diare
2. Tujuan Khusus
a. Mengetahui tentang konsep dasar Diare
b. Mengidentifikasi Tanaman jambu Biji
c. Mengetahui tentang Cara membuat sediaan Tanaman Jambu biji
d. Mengetahui tentang dosis dalam pemakaian obat herbal
e. Menegtahui tentang indikasi, kontraindikasi, dan efek samping dari pemakaian obat
herbal
f. Mengetahui apa saja hal-hal yang harus diperhatikan saat mengonsumsi obat herbal
g. Mengetahui apa saja implikasi keperawatan

2
BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. PEYAKIT SISTEM PENCERNAAN (DIARE)


1. Pengertian Diare
Diare merupakan kondisi yang ditandai dengan encernya tinja yang dikeluarkan dengan
frekuensi buang air besar (BAB) yang lebih sering dibandingkan dengan biasanya. Pada
umumnya, diare terjadi akibat konsumsi makanan atau minuman yang terkontaminasi
bakteri, virus, atau parasit. Biasanya diare hanya berlangsung beberapa hari, namun pada
sebagian kasus memanjang hingga berminggu-minggu.
2. Penyebab Diare
Penyebab diare pada orang dewasa dan anak-anak umumnya adalah infeksi usus. Infeksi
usus bisa terjadi ketika kita mengonsumsi makanan atau minuman yang kotor dan
terkontaminasi. Mikroorganisme yang sering menyebabkan infeksi usus adalah bakteri,
parasit, dan virus seperti norovirus dan rotavirus.
Diare juga bisa timbul akibat faktor-faktor berikut ini:
a. Efek samping obat-obatan tertentu,
b. Faktor psikologi, misalnya gelisah,
c. Konsumsi minuman beralkohol dan kopi yang berlebihan
3. Pencegahan Diare
Diare bukan saja berdampak kepada diri penderita, tapi juga berpotensi menyebar,
terutama kepada anggota keluarga. Oleh sebab itu, diare sebaiknya dicegah mulai dari
kontak pertama hingga penyebarannya.
Berikut adalah langkah-langkah pencegahan terkena diare akibat kontaminasi:
a. Mencuci tangan sebelum makan.
b. Menjauhi makanan yang kebersihannya diragukan dan tidak minum air keran.
c. Memisahkan makanan yang mentah dari yang matang.
d. Utamakan bahan makanan yang segar.
e. Menyimpan makanan di kulkas dan tidak membiarkan makanan tertinggal di bawah
paparan sinar matahari atau suhu ruangan.
f. Jika Anda mengalami diare, Anda boleh mengambil langkah-langkah seperti berikut
ini untuk mencegah diare menyebar kepada orang-orang di sekitar Anda.
g. Jika tinggal satu rumah, pastikan penderita menghindari penggunaan handuk atau
peralatan makan yang sama dengan anggota keluarga lainnya.

3
h. Membersihkan toilet dengan disinfektan tiap setelah buang air besar.
i. Tetap berada di rumah setidaknya 48 jam setelah periode diare yang terakhir.
j. Mencuci tangan setelah menggunakan toilet atau sebelum makan dan sebelum
menyiapkan makanan
4. Diagnosis Diare
Dalam mendiagnosis diare, dokter biasanya akan menanyakan seputar gejala yang
dialami dan melakukan pemeriksaan fisik, termasuk mencari apakah terjadi dehidrasi.
Pada sebagian kasus, dokter perlu melakukan pemeriksaan rektum, meneliti sampel
tinja, atau bahkan pemeriksaan darah.
5. Pengobatan Diare
a. Oralit bisa diminum untuk menghindari dehidrasi, tetapi konsultasikan
pemakaiannya terlebih dahulu dengan dokter atau apoteker, terutama jika Anda
menderita penyakit tertentu, seperti penyakit jantung.
b. Obat antidiare biasanya tidak terlalu dibutuhkan, kecuali bagi mereka yang memiliki
aktivitas padat atau yang ingin bepergian jarak jauh. Salah satu obat antidiare yang
efektif dan cepat dalam menghentikan diare adalah loperamide. Meski begitu,
loperamide tidak boleh diberikan kepada anak-anak.
c. Sebagian besar penderita diare sembuh setelah beberapa hari tanpa melakukan
pengobatan. Pada orang-orang dewasa, diare biasanya sembuh setelah 2-4 hari.
Sedangkan pada anak-anak, diare biasanya berlangsung lebih lama, yaitu antara 5-7
hari.
d. Jika anak Anda mengalami diare yang parah, berkelanjutan, atau jika dia mulai
menunjukkan tanda-tanda dehidrasi, segera periksakan anak Anda ke dokter. Diare
sebanyak enam kali atau lebih dalam jangka waktu 24 jam pada anak juga sebaiknya
dikonsultasikan kepada dokter. Begitu juga dengan diare yang membuat kondisi
tubuh Anda menurun drastis harus dikonsultasikan kepada dokter, terlebih jika ada
darah atau nanah pada tinja Anda.
e. Pemeriksaan tinja di laboratorium mungkin diperlukan sebagai bagian dari
penelitian lebih jauh. Diare yang berlangsung lebih dari beberapa minggu pada orang
dewasa bisa diakibatkan oleh sindrom iritasi usus, kanker usus, atau penyakit Crohn.

4
B. IDENTIFIKASI TANAMAN JAMBU BIJI
1. Pengertian

Psidium guajava atau yang lebih dikenal dengan


nama jambu biji atau jambu klutuk merupakan tanaman tropis yang berasal dari Brazil,
dan disebarkan ke Indonesia melalui Thailand. Jambu biji memiliki buah yang berwarna
hijau dengan daging buah berwarna putih atau merah dan berasa asam-manis. Buah
jambu biji dikenal mengandung banyak vitamin C.
2. Klasifikasi Tanaman Jambu Biji
Secara umum, tanaman jambu biji ini memiliki 150 spesies yang menyebar diberbagai
daerah tropis, banyak jenis jambu biji sehingga banyak ditemukan di berbagai daerah
manapun. Berdasarkan penelitian jambu biji ini dapat diklasifikasi berdasarkan
tingkatan diantaranya sebagai berikut :
Kingdom Plantae
Divisi Spermatophyta
Sub Divisi Angiospermae
Kelas Dycotyledoneae
Ordo Myrtales
Famili Myrtaceae
Genus Psidium
Spesies Psidium Guajava L.

3. Ciri-ciri Khusus Tanaman Jambu Biji


Tanaman yang dapat ditemukan di ketinggian 1-1200 M dibawah permukaan laut ini
termasuk dalam jenis perdu atau pohon kecil dengan tingginya kira-kira 2-10 M,
percabangan banyak. Batangnya, berkayu dan keras, kulit batang licin, mengelupas,
berwarna cokelat kehijauan.

5
4. Morfologi Jambu Biji
a. Akar
Jambu biji memiliki akar tunggang yang bercabang yang bentuknya kerucut
panjang, tumbuh lurus kebawah, bercabang-cabang banyak dan cabang-cabangnya
bercabang lagi, sehingga memberi kekuatan yang lebih besar pada batang dan juga
daerah perakaran menjadiamat luas,hingga dapat menyerap air dan zat-zat makanan
yang lebih banyak.
b. Batang
Batang tanaman jambu biji keras, memanjang dan juga memiliki permukaan halus
dan licin. Perbatangan tanaman ini berbentuk bulat dengan diameter mencapai 10-
20 cm bahkan lebih, bukan hanya itu batang tanaman ini kuat dengan panjang
mencapai 10-20 meter bahkan lebih tergantung dengan jenis dan varietesnya. batang
tanaman ini juga memiliki ruas pendek dilengkapi dengan adanya perabangan
banyak yang ada di batang tanaman jambu biji.
c. Daun
Daun tanaman jambu biji ini berbentuk bulat oval dengan warna kehijauan mudah
hingga tua, dengan bagian tepi merata yang berdiameter 2-3 cm. Daun ini dilengkapi
dengan adanya pertulangan daun berkisar 5-10 dalam satu daun. Daun tanaman ini
bermanfaat untuk melakukan proses fotosintesis yang terjadi diklorofil.
d. Bunga
Bunga jambu biji kecil-kecil berwarna putih. Bunga pada jambu biji terdiri dari
kelopak dua mahkota yang masing-masing terdiri aras 4-5 daun berkelopak dan
sejumlah daun mahkota yang sama, dan memiliki benang sari yang banyak dan
berkelopak, berhadapan dengan daun-daun mahkota memiliki tangkai sari dengan
warna yang cerah bakal buah tenggelam dan mempunyai satu tangkai putik.
e. Buah dan Biji
Buah jambu biji ini berbentuk bulat memanjang dan sedikit oval dengan warna hijau
hingga kekuningan, buah ini termasuk buah tunggal dalam satu bunga menghasilkan
hanya satu buah saja. Buah ini berdaging tebal dengan warna putih, dan dilegkapi
dengan biji berwarna putih bersih, dalam satu buah terdapat biji yang sangat banyak
sekitar 50 – 100 biji.

6
5. Kandungan Kimia pada tanaman jambu biji
Buah, daun, dan kulit batang pohon jambu bijji mengandung tannin, sedang pada
batangnya tidak banyak mengandung tannin. Daun jambu biji juga mengandung zat lain
kecuali tannin, seperti minyak atsiri, asam ursolat, asam psidiolat, asam kratogolat, asam
oleanolat, asam guajaverin, dan vitamin. Kandungan buah jambu biji ( dalam 100 gr),
yaitu kalori 49 kali;Vitamin A 25 SI; Vitamin B1 0,02 mg; Vitamin C 87 mg; Kalsium
14 mg; Hidrat Arang 12,2 gr; Fosfor 28 mg; Besi 1,1 mg; Protein 0,9 mg; Lemak 0,3 gr;
dan Air 86 gr.
6. Kegunaan Non-pangan
Daun jambu biji dikenal sebagai bahan obat tradisional untuk batuk dan diare. Jus jambu
biji "bangkok" juga dianggap berkasiat untuk membantu penyembuhan penderita
demam berdarah dengue. Daun jambu biji sudah dikenal sejak dahulu sebagai pencegah
dan mengurangi diare.
7. Manfaat Konsumsi
Buah jambu biji mengandung banyak vitamin dan serat, sehingga sangat cocok sekali
dikonsumsi untuk menjaga kesehatan. Warna daging jambu biji yang merah
mengidikasikan jambu biji kaya akan vitamin A untuk kesehatan mata dan antioksidan.
Buah jambu biji sangat cocok sekali dikonsumsi di siang hari karena buahnya yang segar
dan mendinginkan badan.
Salah satu kandungan Nutrisi yang terdapat pada jambu yang bermanfaat untuk tubuh
adalah asam askorbat atau vitamin C.di dalam jambu biji terdpat 126 miligram vitamin
C lebih dari 90 miligram asam askorbat diperlukan untuk orang orang setipa harinya
atau untuk perempuan sekitar 75 miligram.menurut Linus pauling institute.vitamin C
membantu bagian menjaga bagian setiap jaringan tubuh anda.vitamin C sendiri berperan
menumbuhkan kolagen.protein yang mendukung sel dan jaringan tibuh anda tetap
utuh.dan Tanpa vitamin C tubuh anda bisa mengalami pecah pembulu darah.robeknya
kulit dan gigi.

7
8. Kandungan Gizi Jambu Biji

9. Farmakokinetik
Dalam penelitian, kepekaan kuman salmonella terhadap ekstrak daun jambu biji secara
in vitro. Jumlah bakteri hidup yang ditunjukkan oleh pertumbuhan koloni
menggambarkan penurunan yang cukup linier dari konsentrasi 200 mg/ml sampai 6,25
mg/ml. Hal ini menunjukkan bahwa daun jambu biji mengandung bahan aktif yang
bersifat antibakteri terhadap salmonella typhimurium.
10. Farmakodinamik
Efek farmakodinamik yang bekerja pada otot polos usus, tannin yang terkandung di
dalamnya melapisi mukosa usus, terutama pada kolon, dari penyerapan toksin dan
presipitat protein.
11. Hama dan Penyakit Tanaman
a. Hama
Organisme pengganggu tanaman (OPT) yang ditemukan pada pertanaman jambu
biji adalah tungau (Acarina: Tetranychidae dan Mycobatidae), Valanga spp.,
Helopeltis sp., kepik penghisap pucuk (Hemiptera: Coreidae dan Tessaratomidae),
Lawana candida, kutukebul (Hemiptera: Aleyrodidae), Aphis gossypii, Icerya
seychellarum, Coccus viridis, kututempurung hitam, Aspidiotus destructor, kutu
perisai spesies 1, kutu putih (Hemiptera: Pseudococcidae), kumbang moncong
(Coleoptera: Curculionidae), kumbang penggerek buah (Coleoptera: Nitidulidae),
Bactrocera carambolae, ulat pucuk (Lepidoptera), ulat penggulung daun
(Lepidoptera), Trabala spp., ulat api (Lepidoptera: Limacodidae), ulat penggerek
batang (Lepidoptera: Metarbelidae), ulat kantung (Lepidoptera: Psychidae), ulat
penggerek buah (Lepidoptera: Pyralidae), dan Attacus atlas. OPT yang berpotensi
sebagai hama penting yang menyebabkan kerugian secara langsung adalah lalat
buah, ulat pucuk, kumbang penggerek buah, kutu putih, dan ulat penggerek buah.

8
Namun OPT lainnya seperti Helopeltis sp., hama menusuk menghisap lain, dan
hama menggigit-mengunyah juga berpotensi sebagai penyebab kehilangan hasil
karena berpotensi dapat menyebarkan inokulum patogen di pertanaman.
b. Penyakit
Penyakit yang ditemukan adalah penyakit antraknosa, bercak daun kelabu dan
kanker buah Pestalotia, karat merah, busuk buah Botryodiplodia, penyakit layu,
embun jelaga, bercak merah daun, dan kerusakan fisik mekanis pada buah. Budidaya
yang dilakukan oleh petani di Rancabungur masih beragam. Pemupukan dan aplikasi
pestisida yang dilakukan bergantung pada keadaan ekonomi petani. Pembungkusan
buah merupakan salah satu pengelolaan hama dan penyakit yang intensif dilakukan
oleh petani terutama untuk mencegah serangan hama lalat buah.
C. Cara membuat sediaan / ekstrak tanaman jambu biji
Bentuk Sediaan Obat (BSO) dalam obat herbal daun jambu biji yaitu kapsul, yaitu
sediaan padat yang terdiri dari obat dalam cangkang keras atau lunak yang dapat larut.
Proses pengolahan yang dianjurkan untuk mengatasi penyakit diare yaitu :
a. Bahan : 10-15 lembar daun jambu biji
b. Cara membuat : dibersihkan seluruh bahan, rebus dengan 1.5 liter air sampai
mendidih kemudian disaring untuk diambil airnya
c. Cara menggunakan : diminum 2 x 1 hari
D. Dosis
Untuk aturan pakainya, obat herbal daun jambu biji ini dapat diminum sebanyak 2 x 1
kapsul/hari.
E. Indikasi
Daun jambu biji memiliki kandungan yang paling efektif sebagai anti diare adalah
quercetin yang merupakan turunan dari flavonoid yang dapat menghambat berbagai
neuro transmite yang dapat menghentikan diare.
F. Kontra indikasi
Daun jambu biji, apabila dikonsumsi, ada kemungkinan akan memiliki efek samping,
yaitu seperti kembung, konstipasi, mual, muntah, mulut kering.

9
BAB III
(PENUTUP)
A. KESIMPULAN
Daun jambu biji merupakan salah satu dari bagian organ tumbuhan biji yang
digunakan untuk mengatasi penyakit daire, karena senyawa aktif yang ada didalam
daun jambu biji sebagai antidiare, yaitu flavonoid khususnya quercetin yang dapat
menghambat pengeluaran asetilkolin dan konstruksi usus, tannin yang memiliki
efek mengurangi peristaltic usus, minyak atsiri dan alkolid yang merupakan
inhibitor pertumbuhan dan mematikan mikroorganisme di usus.
B. SARAN
Penulis menyarankan kepada pembaca, jika pembaca atau orang-orang disekitar
pembaca terkena penyakit diare, sebaiknya untuk memberikan obat tradisional
terlebih dahulu, jangan terburu-buru untuk memeriksakan penyakit ke dokter. Obat
tradisional memiliki sedikit kandungan zat kimia dan efek samping, karena obat
tradisional terbuat dari bahan yang alami dan mudah untuk dicerna oleh tubuh.

10

Anda mungkin juga menyukai