Anda di halaman 1dari 12

POPULASI, SAMPEL, TEKNIK SAMPLING,

BESAR SAMPEL DALAM PENELITIAN

A. POPULASI
1. Defenisi
Populasi berasal dari kata bahasa inggris population, yang berarti jumlah

penduduk.
Menurut Margono (2010:118) populasi adalah seluruh data yang menjadi

perhatian kita dalam suatu ruang lingkup dan waktu yang kita tentukan.

Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas: obyek/subyek yang

mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan peneliti

untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya dalam Sugiyono

(2006:117)
2. Karakteristik Populasi
a. Merupakan keseluruhan dari unit analisis sesuai dengan informasi yang

akan diinginkan.
b. Dapat berupa manusia/individu, hewan, tumbuh-tumbuhan, benda-benda

atau objek maupun kejadian-kejadian yang terdapat dalam suatu area/

daerah tertentu yang telah ditetapkan.


c. Merupakan batas-batas (boundary) yang mempunyai sifa-sifat tertentu

yang memungkinkan peneliti menarik kesimpulan dari keadaan itu.


d. Memberikan pedoman kepada apa atau siapa hasil penelitian itu dapat

digeneralisasikan.

3. Jenis-jenis Populasi
Menurut Muri (2007:183) Populasi digolongkan menjadi dua jenis, yaitu:
a. Populasi terbatas (definite) yaitu objek penelitiannya dapat dihitung,

seperti luas sawah, jumlah ternak, jumlah murid, dan jumlah mahasiswa.
b. Populasi tak terbatas (infinite) yaitu objek penelitian yang mempunyai

jumlah yang tak terbatas, atau sulit dihitung jumlahnya; seperti pasir di

pantai.
4. Sifat-sifat Populasi
a. Populasi yang bersifat homogen, yakni populasi yang unsur-unsurnya

memiliki sifat yang sama, sehingga tidak perlu dipersoalkan jumlahnya

secara kuantitatif. Misalnya seorang dokter yang akan melihat golongan

darah seseorang, maka ia cukup mengambil setetes darah saja.


b. Populasi yang bersifat heterogen, yakni populasi uang unsur-unsurnya

memiliki sifat atau keadaan yang bervariasi, sehingga perlu ditetapkan

batas-batasnya, baik secara kualitatif


B. SAMPEL
1. Defenisi
Menurut Muri (2009:186) secara sederhana dapat dikatakan bahwa sampel

adalah sebagian dari populasi yang terpilih dan mewakili populasi tersebut.
2. Ciri-ciri sampel yang baik
a. Akurasi atau ketepatan
yaitu tingkat ketidakadaan “bias” (kekeliruan) dalam sample. Dengan

kata lain makin sedikit tingkat kekeliruan yang ada dalam sampel, makin

akurat sampel tersebut. Tolak ukur adanya “bias” atau kekeliruan adalah

populasi.
b. Presisi
Kriteria kedua sampel yang baik adalah memiliki tingkat presisi estimasi.

Presisi mengacu pada persoalan sedekat mana estimasi kita dengan

karakteristik populasi. Presisi=standard error, Nilai rata-rata populasi

dikurangi nilai rata-rata sampel


3. Alasan Menggunakan Sampel
a. Populasi demikian banyaknya sehingga dalam prakteknya tidak mungkin

seluruh elemen diteliti;


b. Keterbatasan waktu penelitian, biaya, dan sumber daya manusia,

membuat peneliti harus telah puas jika meneliti sebagian dari elemen

penelitian;
c. bahkan kadang, penelitian yang dilakukan terhadap sampel bisa lebih

reliabel daripada terhadap populasi–misalnya, karena elemen sedemikian

banyaknya maka akan memunculkan kelelahan fisik dan mental para

pencacahnya sehingga banyak terjadi kekeliruan. (UmaSekaran, 1992);


d. Keuntungan Penggunaan Sampel
Ada beberapa keuntungan jika kita menggunakan sampel, yaitu
a. Biaya menjadi berkurang
b. Lebih cepat dalam pengumpulan dan pengolahan data
c. Lebih akurat
d. Lebih luas ruang cakupan penelitian
C. TEKNIK SAMPLING
1. Defenisi
Teknik sampling merupakan cara / teknik pengambilan sampel dari

populasi.
2. Jenis-jenis Teknik Sampling
a. Probability Sampling
Probability sampling adalah teknik pengambilan sampel yang

memberikan peluang yang sama bagi setiap unsur (anggota) populasi

dipilih untuk menjadi anggota sampel. Teknik ini meliputi:


1) Simple Random Sampling
Dikatan simple (sederhana) karena pengambilan anggota sampel dari

populasi dilakukan secara acak tanpa memperhatikan strata yang ada

salam populasi itu. Cara demikian dilakukan bila anggota populasi

dianggap homogen.
2) Proportionate Stratified random sampling
Teknik ini digunakan bila populasi mempunyai anggota/unsur yang

tidak homogen dan berstrata secara proporsional.


3) Disproportionate Stratified Random Sampling
Teknik ini digunakan untuk menentukan jumlah sampel, bila populasi

berstrata tetapi kurang proporsional.


4) Cluster Sampling (Area Sampling)
Sampling daerah digunakan untuk menentukan sampel bila objek yang

akan diteliti atau sumber data sangat luas, missal penduduk suatu

negara, propinsi atau kabupaten. Untuk menentukan penduduk mana

yang akan dijadikan sumber data, maka pengambilan sampelnya

berdasarkan daerah populasi yang telah ditetapkan. Tempat sampling

daerah ini sering digunakan melalui dua tahap, yaitu tahap pertama

menentukan sampel daerah, tahap berikutnya menentukan orang-

orang yang ada pada daerah itu secra sampling juga.


b. Nonprobability Sampling
Nonprobability Sampling adalah teknik pengambilan sampel yang tidak

memberikan peluang atau kesempatan sama bagi setiap unsur atau

anggota populasi untuk dipilih menjadi sampel. Teknik sampel ini

meliputi:
1. Sampling Sistematis
Sampling sistematis adalah teknik pengambilan sambil berdasarkan

urutan dari anggota populasi yang telah diberi nomor urut. Misalnya

anggota populasi yang terdiri dari 100 orang, dari semua anggota itu

diberi nomot urut yaitu nomor 1 sampai dengan nomor 100.

Pengambilan sampel dapat dilakukan dengan nomor ganjil saja, genap

saja, atau kelipatan dari bilangan tertentu, misalnya kelipatan dari

bilangan lima.
2. Sampling Kuota
Sampling kuota adalah teknik untuk menentukan sampel dari populasi

yang mempunyai ciri-ciri tertentu sampai jumlah (kuota) yang

diinginkan. Sebagai contoh, akan melakukan penelitian tentang

pendapat masyarakat terhadap pelayanan masyarakat dalam urusan


izin mendirikan bangunan. Jumlah sampel yang ditentukan 500 orang.

Lalu pengumpulan data belum didasarkan pada 500 orang tersebut,

maka penelitian dipandang belum selesai, karena belum memenuhi

kuota yang ditentukan.


3. Sampling Insidental
Sampling insidental adalah teknik penentuan sampel berdasarkan

kebetulan, yaitu siapa saja yang secara kebetulan/incidental bertemu

dengan peneliti dapat digunakan sebagai sampel, bila dipandang orang

yang kebetulan ditemui itu cocok sebagai sumber data.


4. Sampling Purposive
Sampling purposive adalah teknik penentuan sampel dengan

pertimbangan tertentu. Misalnya akan melakukan penelitian tentang

kualitas makanan, maka sampel sumber datanya adalah orang yang

ahli makanan. Sampel ini lebih cocok digunakan pada penelitian

kualitatif.
5. Sampling Jenuh
Sampling jenuh adalah teknik penentuan sampel bila semua anggota

populasi digunakan sebagai sampel. Hal ini sering dilakukan bila

populasi yang relative kecil, kurang dari 30 orang, atau penelitian

yang ingin membuat generalisasi dengan kesalahan yang sangat kecil.

Istilah lain sampel jenuh adalah sensus, dimana semua anggota

populasi dijadikan sampel.


6. Snowball Sampling
Snowball sampling adalah teknik penentuan sampel yang mula-mula

jumlahnya kecil, kemudian membesar. Ibarat bola salju yang

menggelinding yang lama-lama menjadi besar. Dalam penentuan

sampel, pertama-tama dipilih satu atau dua orang tetapi dengan dua
orang ini belim merasa lengkap terhadap data yang diberikan maka

peneliti mencari orang yang lebih tahu dan dapat melengkapi data

yang diberikan oleh dua orang sebelumnya. Penelitian kualitatif

banyak menggunakan purposive dan snowball.


D. BESAR SAMPEL
1. Hal-hal yang perlu dipertimbangkan dalam menentukan Jumlah/Besar

sampel
a. Derajat keseragaman (degree of homogenity)
b. Presisi yang dikehendaki dari penelitian
c. Rencana analisis
d. Tenaga, biaya dan waktu
e. Besar populasi
2. Syarat Menentukan Ukuran Sampel / Besar Sampel
a. Ukuran Populasi (N) diketahui
b. Pilih taraf signifikansi α yang diinginkan

3. Metode menentukan ukuran/besar sampel yaitu:


a. Tabel Kretjie
b. Nomogram Harry King
c. Rumus Slovin
Rumus Slovin untuk menentukan ukuran sampel minimal (n) jika

diketahui ukuran populasi (N) pada taraf signifikansi α adalah:


n = N(1+Na2 )
Contoh:
Berapa ukuran sampel minimum yang harus diambil dari populasi
yang berukuran
A. 1000 dengan taraf signifikansi α = 0,05
B. 45.250 dengan taraf signifikansi α = 0,01
Jawab :

d. Menentukan Besar Sampel Berdasarkan Jenis Penelitian


1) Besar Sampel Untuk Penelitian Cross Sectional
2) Rumus Besar Sampel Desain Penelitian Cohort

3) Rumus Besar Sampel dengan Jenis Penelitian Case Control


4) Rumus Menentukan Besar sampel Dengan Jenis Penelitian
Eksperimental

DAFTAR PUSTAKA

Alma, Buchari. 2009. Belajar Mudah Penelitian. Bandung: Alfabeta.


Darmadi, Hamid. 2013. Metode Penelitian Pendidikan dan Sosial.
Bandung: Alfabeta

Dedy. 2012. Makalah Populasi dan Sampel. http//www//.populasi dan


sampel\makalah-populasi-dan-sampel2.html. Akses tanggal 10 April 2014

Margono. 2004. Metodologi Penelitian Pendidikan. Jakarta: Rineka Cipta.

Narbuko, Cholid dan Abu Achamadi.2013. Metodologi Penelitian. Jakarta:


PT Bumi Aksara

Nazir. 2005. Metodologi Penelitian. Jakarta: Ghalia Indonesia.

Sangadji, Etta Mamang dan Sopiah. 2010. Metodologi Penelitian. Malang:


Andi yogyakarta

Sholihi, Ribbi. 2013. Populasi dan Sampel. http//www//.populasi dan


sampel\makalah-populasi-dan-sampel.html. Akses tanggal 10 April 2014

Sudjana. 2005. Metoda Statistika. Bandung: Darsito.


Sugiyono. 2013. Metode Penelitian Pendidikan. Bandung: Alfabeta
TUGAS BIOSTATISTIK

(Populasi, Sampel, Teknik Sampling, Besar Sampel)

Disusun oleh:
Kelompok VII Kelas C Semester VI
1. Roland Lekatompessy
2. Wawanda Asri Pratama
3. Angga Zulkhan
4. Yesika Porinte

PROGRAM STUDI S1 KEPERAWATAN TRANSFER

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN KARYA HUSADA


SEMARANG

2018

Anda mungkin juga menyukai