Anda di halaman 1dari 22

Laboratorium Farmakognosi

Jurusan Farmasi
Akademi Farmasi Kaltara

LAPORAN
OBAT TRADISIONAL
“JAMU”

Disusun oleh:
 Mia Wahyuni 21802023
 Pera Nurvitasari 21802028
 Risma Rika Samara 21802032
 Sarina 21802034
 Seri Agustini 21802035

Kelas/Kelompok: B/4

Dosen Pengampu: Heriani, S.Si., M.Farm., Apt

Yayasan Pendidikan dan Sosial Kaltara

Akademi Farmasi Kaltara

Tarakan

2020

1
DAFTAR ISI

DAFTAR ISI............................................................................................................................2

BAB I : PENDAHULUAN

A. Latar Belakang..............................................................................................................3

B. Tujuan Praktikum.........................................................................................................4

BAB II : TINJAUAN PUSTAKA

A. Jamu..............................................................................................................................5

B. Rimpang Kencur...........................................................................................................6

C. Rimpang Kunyit..........................................................................................................10

BAB III : METODE KERJA

A. Waktu dan Tempat Praktikum....................................................................................13

B. Alat dan Bahan...........................................................................................................13

C. Cara Kerja...................................................................................................................14

BAB IV : HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Hasil............................................................................................................................15

B. Pembahasan................................................................................................................16

BAB V : KESIMPULAN.......................................................................................................18

DAFTAR PUSTAKA.............................................................................................................19

LAMPIRAN...........................................................................................................................21

2
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Sejak jaman dahulu, manusia sangat mengandalkan lingkungan sekitarnya untuk

memenuhi kebutuhannya. Misalnya untuk makan, tempat berteduh, pakaian, obat, pupuk,

parfum, dan bahkan untuk kecantikan dapat diperoleh dari lingkungan. Sehingga kekayaan

alam di sekitar manusia sebenarnya sedemikian rupa sangat bermanfaat dan belum

sepenuhnya digali, dimanfaatkan, atau bahkan dikembangkan. Bangsa Indonesia telah lama

mengenal dan menggunakan tanaman berkhasiat obat sebagai salah satu upaya dalam

menanggulangi masalah kesehatan. Pengetahuan tentang tanaman berkhasiat obat berdasar

pada pengalaman dan keterampilan yang secara turun temurun telah diwariskan dari satu

generasi ke generasi berikutnya.

Penggunaan bahan alam sebagai obat tradisional di Indonesia telah dilakukan oleh

nenek moyang kita sejak berabad-abad yang lalu terbukti dari adanya naskah lama pada

daun lontar Husodo (Jawa), Usada (Bali), Lontarak pabbura (Sulawesi Selatan), dokumen

Serat Primbon Jampi, Serat Racikan Boreh Wulang Dalem dan relief Candi Borobudur yang

menggambarkan orang sedang meracik obat (jamu) dengan tumbuhan sebagai bahan

bakunya.

WHO merekodumensi penggunaan obat tradisional termasuk obat herbal dalam

pemeliharaan kesehatan masyarakat, pencegahan dan pengobatan penyakit, terutakma untuk

penyakit kronis, penyakit degeneratif dan kanker. Hal ini menunjukkan dukungan WHO

untuk back to nature yang dalam hal yang lebih menguntungkan. Untuk meningkatkan

keselektifan pengobatan dan mengurangi pengaruh musim dan tempat asal tanaman terhadap

3
efek, serta lebih dalam memudahkan standarisasi bahan obat maka zak aktif diekstraksi lalu

dimurnikan sampai diperoleh zat murni.

Pengertian obat tradisional berdasarkan Peraturan Menteri Kesehatan Nomor

246/Menkes/Per/V/1990 Pasal 1 menyebutkan bahwa: Obat tradisional adalah bahan atau

ramuan bahan yang berupa bahan tumbuhan, bahan hewan, bahan mineral, sediaan galenik

atau campuran bahan-bahan tersebut, yang secara tradisional telah digunakan untuk

pengobatan berdasarkan pengalaman.

Menurut penelitian masa kini, meskipun obat-obatan tradisional yang pengelolahannya

masih sederhana (tradisional) dan digunakan secara turun-temurun berdasarkan resep nenek

moyang adat-istiadat, kepercayaan atau kebiasaan setempat memang bermanfaat bagi

kesehatan.

B. Tujuan Praktikum

1. Mahasiswa mampu mengetahui cara pembuatan kunyit asam dan beras kencur.

2. Mahasiswa mampu mengetahui manfaat dari beras kencur dan kunyit asam bagi tubuh.

4
BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Jamu

Jamu adalah obat tradisional berbahan alami warisan budaya yang telah

diwariskan secara turun-temurun dari generasi ke generasi untuk kesehatan. Pengertian

jamu dalam Permenkes No. 003/Menkes/Per/I/2010 adalah bahan atau ramuan bahan yang

berupa tumbuhan, bahan hewan, bahan mineral, sediaan serian (generik), atau

campuran dari bahan tersebut yang secara turun temurun telah digunakan untuk

pengobatan berdasarkan pengalaman dan dapat diterapkan sesuai dengan norma yang

berlaku di masyarakat (Biofarmaka IPB, 2013).

Sebagian besar masyarakat mengkonsumsi jamu karena percaya memberikan

manfaat yang cukup besar terhadap kesehatan baik untuk pencegahan dan

pengobatan terhadap suatu penyakit maupun dalam hal menjaga kebugaran dan

kecantikan dan meningkatkan stamina tubuh. Sampai saat ini keberadaan jamu terus

berkembang. Hal ini terlihat pada permintaan terhadap jamu yang terus mengalami

peningkatan (Biofarmaka IPB, 2013).

Dalam pemasarannya jamu disajikan dalam bermacam-macam jenis,

diantaranya jamu gendong, jamu godokan, serbuk seduhan, pil dan cairan. Satu jenis

jamu disusun dari berbagai tanaman obat yang jumlahnya antara 5 sampai 10 macam,

bahkan bisa lebih. Jamu tidak memerlukan pembuktian ilmiah sampai uji klinis, tetapi cukup

dengan bukti empiris, jamu juga harus memenuhi persyaratan keamanan dan standar mutu

(Suharmiati et al., 2006).

5
Jamu gendong adalah jamu dalam bentuk cair yang dijual penjajah dalam botol

yang diletakkan dalam keranjang yang digendong di punggung belakang menggunakan

kain,danjamu ini dijual dari rumah ke rumah (Pratiwi, 2005).

Jamu gendong dikemas dalam botol dalam bentuk cair yang tidak diawetkan dan

diedarkan tanpa penandaan. Hal ini memungkinkan jamu gendong dapat

diproduksi oleh siapa saja yang menghendakinya. Pengolahannya dilakukan dengan

cara merebus seluruh bahan atau dengan mengambil sari yang terkandung dalam bahan

baku, kemudian mencampurkannya dengan air matang. Jamu gendong dibuat dalam

skala industri rumah tangga yang menggunakan peralatan sederhana dan

memanfaatkan tenaga manusia pada pengolahannya. Hal ini memungkinkan

kurangnya kebersihan selama proses pembuatan sehingga diduga dapat menyebabkan

tercemarnya jamu gendong yang diproduksi (Suharmiati, 2006).

Jamu gendong merupakan salah satu obat tradisional yang sangat diminati

masyarakat karena selain harganya terjangkau dan mudah diperoleh, jamu

gendong juga mudah dijumpai, baik di kota maupun di desa. Usaha jamu gendong terus

berkembang sesuai dengan kebutuhan masyarakat yang banyak menggunakan

jamu sebagai minuman penyegar atau obat penyakit ringan. Jamu telah menjadi bagian

budaya dan kekayaan alam Indonesia (Suharmiati, 2003).

B. Tanaman Kencur

Nama latin kencur adalah Kaempferia galanga, L, biasa digunakan untuk bumbu

masakan, bumbu gado-gado dan bumbu-bumbu lainnya. Jumlah helaian daun kencur tidak

lebih dari 2-3 lembar yang tersusun berhadapan. Bunganya tersusun setengah duduk dengan

6
mahkota bunga berjumlah antara 4-12 buah, bibir bunga berwarna lembayung dengan warna

putih lebih dominan. Kencur memiliki daging buah yang lunak dan tidak berserat, berwarna

putih, dan kulit luarnya berwarna cokelat. Rimpang kencur mempunyai aroma yang spesifik.

Rimpang kencur mengandung minyak atsiri yang pedas dan hangat rasanya. Kencur lebih

sering digunakan untuk jamu tradisional. Kandungan minyak atsiri dan alkaloid yang

terdapat dalam kencur bermanfaat sebagai stimulan, mengobati batuk, radang lambung,

radang anak telinga, influenza pada bayi, masuk angin, sakit kepala, diare, mata pegal, dan

keseleo, membersihkan darah kotor, memperlancar haid, sebagai alat KB tradisional,

menghilangkan lelah, dan mempercepat anak untuk bisa berjalan. Manfaat lain dari kencur

adalah sebagai bahan penyegar yaitu dapat menghilangkan rasa capek setelah beraktifitas

(Agustina, 2012).

Sistematika taksonomi kencur (Kaemferia galangal) adalah sebagai berikut:

 Kingdom : Plantae

 Divisio : Spermatophyta

 Subdivisio : Angiospermae

 Class : Monocotyledonae

 Ordo : Zingiberales

 Famili : Zingiberaceae

 Genus : Kaempferia

 Spesies : Kaemferia galanga L.

Nama lain kencur yaitu Cikur (Sunda); Kencur (Jawa); Kencor (Madura); Cekuk

(Bali); Cakue (Minang Kabau); Cekur (Lampung); Kaciwer (Karo); Ceuko (Aceh) dan

7
Bataka (Ternate,Tidore). Kencur(Kaempferia galangal L.) merupakan tanaman tropis yang

banyak tumbuh diberbagai daerah di Indonesia sebagai tanaman yang terpelihara. Kencur

(Kaempferia galanga L) merupakan tanaman tropis yang banyak tumbuh diberbagai daerah

di Indonesia sebagai tanaman yang dipelihara. Tanaman ini banyak digunakan sebagai

ramuan obat tradisional dan sebagai bumbu dalam masakan sehingga para petani banyak

yang membudidayakan tanaman kencur sebagai hasil pertanian yang diperdagangkan dalam

jumlah yang besar. Bagian dari tanaman kencur yang diperdagangkan adalah buah akar yang

tinggal didalam tanah yang disebut dengan rimpang kencur atau rizoma (Syukur, 2001).

Di kalangan masyarakat jawa, kencur diolah dan dicampur dengan saripatih beras

menjadi minuman penyegar bernama beras kencur yang bisa menghilangakan pegal-pegal

dan menyegarkan badan. Minuman ini banyak dijual dipasar tradisional dan penjajah jamu

keliling. Jika menginginkan rasa dan aroma yang berbeda, tambahkan dengan bahan-bahan

lain. Biasanya bahan-bahan lain yang dibubuhkan antara lain: biji kedaung, rimpang jahe,

biji kapulogo, asam jawa, kayu keningar, kunyit, jeruk nipis, atau buah pala. Untuk pemanis,

digunakan gula merah, dicampur gula putih atau gula batu (Permana, 2013).

Beras kencur merupakan minuman tradisional atau jamu yang berbahan dasar

alami. Bahan dasar tersebut merupakan golongan rimpang yang memiliki aroma khas dan

kuat seperti kencur, kunyit, dan jahe yang segar serta memberikan rasa sedikit hangat

ketika dikonsumsi. Minuman beras kencur biasanya digunakan dan berfungsi sebagai

minuman yang dapat meningkatkan kesehatan terutamamelegakan sakit pada

tenggorokan karena efek hangat yang ditimbulkan, memulihkan stamina,

menyembuhkan sakit kepala, dan menambah nafsu makan (Nugraha et al., 2012).

8
Beras yang pada umumnya digunakan dalam pengolahan minuman beras kencur

adalah jenis beras putih. Terdapat beberapa jenis beras yang secara alami berwarna

selain beras putih, yaitu beras hitam dan beras merah dengan kadar antioksidan dan

serat yang lebih tinggi dibandingkan beras putih (Larasati, 2013).

Secara umum dikenal dua tipe kencur, yaitu jenis berdaun lebar dan berdaun sempit.

Kencur merupakan terna kecil daunnya lebar, letaknya mendatar, hampir rata dengan

permukaan tanah. Bunganya tersusun dalam bulir. Mahkota bunga berjumlah 4-12,

rimpangnya bercabang-cabang banyak sekali, dibagian terletak diatas tanah. Pada akarnya

sering kali terdapat umbi yang bentuknya bulat. Warnanya putih kekuningan, bagian

tengahnya berwarna putih, sedangkan pinggirnya berwarna coklat, berbau harum. Kencur

digolongkan sebagai tanaman jenis empon-empon yang mempunyai daging buah yang lunak

dan tidak berserat (Hamida, 2007).

Kencur merupakan terna kecil yang tumbuh subur didaerah dataran atau pegunungan

yang tanahnya gembur dan tidak terlalu banyak air. Rimpang kencur mempunyai aroma

yang spesifik. Daging buah kencur berwarna putih dan kulit luarnya berwarna coklat.

Jumlah helaian daun kencur tidak lebih dari 2-3 lembar dengan susunan berhadapan.

Bunganya tersusun setengah duduk dengan mahkota bunga berjumlah antara 4-12 buah,

bibir bunga berwarna lembayung dengan warna putih lebih dominan. Kencur tumbuh dan

berkembang pada musim tertentu, yaitu pada musim penghujan kencur dapat ditanam dalam

pot atau dikebun yang cukup sinar matahari, tidak terlalu basah dan di tempat terbuka

((Thomas, 1989).

9
C. Rimpang Kunyit

Kunyit dengan nama latin Curcuma longa L. atau Curcuma clomestica dan dikenal

juga dengan sebutan kunir yang sering dimanfaatkan sebagai bumbu masak, pewarna, dan

obat tradisional. Kunyit termasuk tanmana tahunan yang tumbuh merumpun. Susunan tubuh

tanaman terdiri atas akar, rimpang, batang semu, pelepah dun, daun, tangkai bunga dan

kuntum bunga. Sistem perakaran tanaman kunyit termasuk akar serabut (radix adventicia)

berbentuk benang (fibrosus) yang menempel pada rimpang. Kedalaman rimpang dalam

tanah sekitar 16 cm, panjang akar lebih kurang 22,50 cm, tebal rimpang muda 1,61 cm dan

rimpang tua 4 cm. Tiap rumpun tanaman kunyit dapat tumbuh rimpang antara 7-10 buah,

dan anakan antara 11-15 tanaman. Secara keseluruhan tanaman kunyit tumbuh berbentuk

terna yang mencapai ketinggian hingga 1 meter, merumpun selebar lebih kurang 24 cm

(Meiyanto, 2003).

Kunyit merupakan tanaman rimpang-rimpangan sejenis jahe, bentuknya seperti

tabung, berwarna putih hingga kuning dan daunnya berwarna hijau. Berdasarkan warnanya,

kunyit dibagi menjadi dua jenis yaitu kunyit putih dan kunyit kuning. Kunyit memiliki rasa

getir dan bagian dalamnya berwarna putih hingga kuning. Rimpang ini memiliki peranan

penting dalam pembuatan aneka jenis makanan tradisional maupun minuman kesehatan

(jamu dan produk turunannya). Beberapa masakan tradisional menggunakan kunyit untuk

menetralisir bau amis atau anyir bahan pangan hewani (misalnya ikan laut) (Meiyanto,

2003).

10
Klasifikasi dari tanaman kunyit ini sendiri antara lain adalah sebagai berikut;

 Kingdom : Plantae

 Sub kingdom : Tracheobionta (tanaman berpembuluh)

 Super divisi : Spermatophyta (tanaman yang berbiji)

 Divisi : Magnoliopsida (tanaman berbunga)

 Kelas : Liliopsida (tanaman monokotil)

 Sub kelas : Zingiberidae

 Ordo : Zingiberales

 Family : Zingiberaceae

 Genus : Curcuma

 Spesies : Curcuma longa

Rimpang kunyit mengandung minyak atsiri Curcumin oil yang menyebabkan warna

kuning oranye. Minyak atsiri dalam rimpang kunyit tersebut memiliki kadar rata-rata 4 –

5%. Rimpang kunyit mengandung 28% glukosa, 12% fruktosa, 8% protein, vitamin C dan

beberapa jenis mineral dengan kandungan kalium rata-rata yang cukup tinggi (Pratiwi,

2011).

Kunyit mempunyai berbagai manfaat, di antaranya sebagai anti koagulan dan

stimulan, menurunkan tekanan darah dan kadar kolesterol, sebagai obat cacing, sariawan,

asma, diare, sakit mata, tifus, usus buntu, disentri, cacar air, amandel, KB tradisonal,

penambah darah, menyembuhkan hidung yang tersumbat, mengobati sakit perut, sakit

keputihan, haid tidak lancar, perut mulas pada saat haid, berak berlendir, mengobati penyakit

hati (termasuk batu empedu), kencing manis (Diabetes Mellitus), campak, hepatitis,

11
menyembuhkan gatal-gatal, eksim, gigitan serangga, bengkak di badan, rematik,

memperlancar ASI,dan menghilangkan noda di wajah (flek). Kunyit lebih sering digunakan

dalam bumbu-bumbu masakan, pewarna dalam makanan, salep untuk mengobati bengkak,

dan jamu (Pratiwi, 2011).

Jamu kunyit asam adalah jamu tradisional warisan asli nenek moyang tanah jawa yang

terbuat dari bahan dasar kunyit dan asam yang terkenal memiliki berbagai fungsi kebaikan

bagi tubuh terutama bagi kecantikan wanita. Untuk pecinta jamu, kunyit asam adalah salah

satu jamu favorit. Campuran manis dan asam yang menyegarkan tanpa rasa pahit dan getir

seperti jamu-jamu lain membuat kunyit asam disukai. Selain rasanya enak ternyata jamu

kunyit asam membuat tubuh menjadi langsing. Jamu kunyit asam biasanya juga ditambah

dengan daun sirom (daun asam jawa) yang masih muda. Kandungan dari jamu kunyit asam

itu sendiri ialah terdapat zat kurkumin yang sangat tinggi, selain itu juga mengandung

vitamin C, minyat atsiri, protein, karbohidrat dan beberapa mineral seperti kalsium, fosfor

dan zat besi. Jamu kunyit asam rasanya sangat segar dan juga dipercaya mampu menjaga

badan agar tetap sehat dan mengurangi kegemukan jika diminum secara teratur. Kandungan

kurkumin (warna kuning pada kunyit) efektif dalam mencegah dan memperbaiki luka

lambung. Minyak asirinya berkhasiat sebagai antiinflamasi (Septiatin, 2008).

Secara ilmiah mulai terungkap bahwa kunyit memiliki kemampuan mendorong hati

supaya lebih menghasilkan empedu pemecah lemak, dan asam jawa mampu memacu denyut

jantung agar peredaran darah menjadi lancar. Jadi, kombinasi kunyit dengan asam jawa akan

lebih mempermudah proses metabolisme tubuh (peredaran darah lancar, lemak terbuang,

dan oksigen segar mudah mengalir dalam tubuh). Konsumsi kunyit asam yang teratur dapat

pula menjaga keseimbangan berat badan atau melangsingkan tubuh (Septiatin, 2008).

12
BAB III

METODE PRAKTIKUM

A. Waktu dan Tempat Praktikum

Praktikum Obat Tradisional dengan judul “cara pembuatan kunyit asam dan beras kencur”

dilaksanakan pada:

Hari/tanggal : Selasa, 11 February 2020

Waktu : 13.30 – 16.00

Tempat : Laboratorium Farmakognosi

B. Alat dan Bahan

 Alat

a. Blender / parutan e. Panci

b. Gelas f. Pisau

c. Gunting g. Saringan

d. Kompor h. Sendok

 Bahan

a. Air mineral f. Jahe

b. Asam jawa g. Kencur

c. Beras h. Koran

d. Gula jawa / aren i. Kunyit

e. Gula pasir j. Tissue

13
C. Cara Kerja

 Pembuatan kunyit asam

1. Cuci bersih kunyit yang masih segar, kemudian kupas kulitnya.

2. Parut atau blender dan tambahkan sedikit air, kemudian peras hingga benar-benar

habis airnya.

3. Didihkan air, kemudian rebus air perasan kunyit, gula jawa dan asam jawa.

4. Setelah jamu mendidih, angkat dari kompor dan tunggu sampai dingin.

5. Kemudian saring ke dalam gelas.

 Pembuatan beras kencur

1. Cuci bersih beras, kemudian rendam dalam air selama 1 jam. Setelah itu sisihkan.

2. Rebus asam jawa, gula pasir, gula jawa dan jahe dengan air sampai mendidih.

Setelah itu tunggu sampai agak dingin dan saring airnya dan sisihkan.

3. Cuci bersih kencur yang masih segar, kemudian kupas kulitnya dan potong-potong.

4. Tiriskan air rendaman beras yang sudah direndam tadi. Blender beras, kencur, dan

air rebusan gula tadi hingga halus.

5. Saring jamu beras kencur, kemudian peras ampas blenderan tadi sampai benar-

benar kering.

6. Sajikan beras kencur dengan es batu atau simpan terlebih dahulu di dalam kulkas.

14
BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Hasil

 Kunyit asam

 Beras kencur

15
B. Pembahasan

Berdasarkan praktikum yang telah dilakukan ramuan jamu tradisional yang sudah

umum dikenal adalah beras kencur. Di kalangan masyarakat Jawa, dipadu dengan beras,

kencur diolah menjadi minuman penyegar bernama beras kencur. Minuman ini juga

digolongkan sebagai jamu karena konon memiliki khasiat meningkatkan nafsu makan dan

menghilangkan pegal linu. Minuman ini banyak dijual di pasar tradisional dan penjaja jamu

keliling. Belakangan, industri jamu telah mengemasnya dalam bentuk bubuk, konsentrat,

maupun minuman penyegar dalam kemasan kotak.

Komponen utama beras kencur adalah beras yang dihaluskan dan rimpang kencur serta

beberapa rempah-rempah sebagai bahan tambahan pangan. Bahan-bahan lain yang biasa

dicampurkan ke dalam racikan jamu beras kencur adalah rimpang jahe, asam jawa. Rasa

manis pada beras kencur berasal dari gula aren (gula merah) atau gula pasir yang

ditambahkan.

Cara pengelolahan pada umumnya tidak jauh berbeda. Mula-mula beras dicuci bersih,

lalu direndam selama 1 jam. Kencur dan jahe dikupas lalu dipotong. Rebus asam jawa, gula

pasir, gula jawa dan jahe dengan air sampai mendidih. Setelah itu tunggu sampai agak

dingin dan saring airnya dan sisihkan. Kemudian, tiriskan air rendaman beras yang sudah

direndam tadi. Blender beras, kencur, dan air rebusan gula tadi hingga halus. Setelah itu,

saring jamu beras kencur, kemudian peras ampas blenderan tadi sampai benar-benar kering.

Jamu beras kencur secara tradisional dijual bentuk cairan segar, baimdi pasar-pasar

umum atau oleh penjual jamu keliling. Manfaat jamu beras kencur ini pun sudah banyak

diketahui oleh banyak orang. Manfaat jamu beras kencur tidak bias lepas dari kandungan

jamu yang bermacam-macam, antara lain protein, karbohidrat, minyak atsiri, dan mineral.

16
Kemudian minuman yang dibuat selanjutnya adalah kunyit asam. Salah satu jamu

yang terkenal dan masih banyak peminatnya adalah jamu kunyit asam, jamu yang dibuat

dari campuran kunyit dan asam ini memiliki berbagai manfaat untuk tubuh. Dengan

mengkonsumsi jamu kunyit asam setiap harinya tubuh akan menjadi lebih sehat dan segar.

Untuk pencinta jamu, kunyit asam adalah salau satu jamu favorit. Campuran manis dan

asam yang menyegarkan tanpa rasa pahit dan getir seperti jamu-jamu lain membuat kunyit

asam banyak disukai. Jamu kunyit asam merupakan salah satu resep minuman khas

Indonesia. Mungkin semua orang sudah mengetahui bahwa jamu merupakan minuman

tradisional Indonesia yang dibuat dari bahan herbal dan bersifat bias menyebuhkan. Dalam

hal ini, kunyit asam juga memiliki banyak sekali khasiat yang berguna untuk manusia.

Kunyit memiliki zat yang bias membuat organ tubuh menjadi lebih sehat.

Jamu kunyit asam sendiri dipercaya bisa menuntaskan berbagai macam keluhan pada

wanita. Jamu kunyit asam bisa menjaga tubuh tetap ramping, menuntaskan gangguan

menstruasi, menghilangkan bau badan, dan masih banyak lagi. Senyawa curcumin dalam

kunyit merupakan antiradang dan antioksidan yang baik untuk tubuh. Bahkan dalam

penelitian diketahui bahwa curcumin bisa menghancurkan sel kanker. Tentunya jika

seseorang ingin mendapatkan semua manfaat dari kunyit ini, salah satu caranya adalah

dengan mengkonsumsi jamu kunyit asam. Selain rasanya enak, jamu kunyit asam dipercaya

membuat tubuh menjadi langsing.

Data pengamatan uji organoleptik pada beras kencur dan kunyit asam. Jamu beras

kencur memiliki warna cokelat muda, aroma sedikit khas kencur, rasa manis dan sedikit

khas kencur. Selanjutnya jamu kunyit asam memiliki warna coklat kemerahan, aroma khas

kunyit, rasa khas kunyit sedikit manis.

17
BAB V

KESIMPULAN

Berdasarkan praktikum pembuatan beras kencur dan kunyit asam dapat simpulkan bahwa

pembuatan minuman beras kencur dan kunyit asam tidak memerlukan alat dan cara yang khusus

sehingga dapat dilakukan semua orang. Pembuatan beras kencur dan kunyit asam memerlukan

takaran bahan yang pas supaya mendapatkan aroma dan rasa yang khas. Beras kencur dan

kunyit asam memiliki banyak khasiat untuk tubuh terutama sebagai detoksifikasi atau

pengeluaran racun yang ada di dalam tubuh. Selain itu, beras kencur dan kunyit asam dipercaya

dapat menambah awet muda bagi yang mengkonsumsinya.

18
DAFTAR PUSTAKA

Agustina, DS.2012. Aktivitas Antioksidan dan Komponen Bioaktif Bintang Laut Culcita sp.

[Skripsi]. Bogor agricultural university.

Biofarmaka IPB, 2013. Quality of Herbal Medicine Plants and Traditional Medicine.

Diakses dari http://biofarmaka.ipb.ac.id/brc-news/brc-article/587-Quality-of-herbal-

medicine-plants-and-traditional-medicine-2013.

Hamida. L HJ.2007. Seni Tanaman Rempah Kencur. CV. Habsa Jaya. Bandung.

Larasati, Reni, Z, 2013. Hubungan Diet Serat Tinggi dengan KadarHbA1c Pasien Diabetes

Melitus Tipe 2 di RSUD DR.H Diabetes, AbdulMoeleok Lampung.Tesis. Fakultas

Kedokteran Universitas Lampung .

Nugroho IA, Dorly, & Alex H. 2011. Keragaman Kencur (Kaempferia galangal L.) . Bogor:

Institut Pertanian Bogor.

Permana, 2013. Potensi Ekstrak Rimpang Kencur (Kaempferia galangal L.) Menghambat

Pertumbuhan Candida albicans. Medical Laboratory Technology Journal,2(2), pp. 70-

76.

Pratiwi, Hera. 2011. Makalah Rempah-Rempah dan Bahan Penyegar. Universitas Diponegoro.

Semarang.

Pratiwi ST, 2005. Pengujian Cemaran Bakteri Dan Cemaran Kapang/Khamir Pada Produk

Jamu Gendong Di Daerah Istimewa Yogyakarta, Diakses

Darieprints.ums.ac.id/56/01/Sylvia_10-15.doc. 12 Januari 2016.

Septiatin, Atin. 2008. Manfaat Jamu Kunyit Asam Tradisional Bagi Kesehatan. Yrama Widya.

Bandung.

19
Suharmiati,2003. Pengujian Bioaktifas Anti Diabetes Melitus Tumbuhan Obat. Cermin

Dunia Kedokteran. NO. 140. Surabaya: Depertmen Kesehatan RI.

Suharmiati,Handayani L.2006. Cara Benar Meracik Obat Tradisional. Jakarta :Agromedia

Pustaka.

Syukur, C., dan Hernani, 2001, Budidaya Tanaman Obat Komersial, PenebarSwadaya,

Jakarta, 65.

Thomas, A.N.S. 1989. Tanaman Obat Tradisional . Jilid 1. Kanisius. Yogyakarta.

20
LAMPIRAN

Bahan yang digunakan

Beras Gula Aren Jahe Asam Jawa

Gula Pasir Kencur Kunyit

Cara Pembuatan Kunyit Asam

Diparut dan Panaskan air Masukkan perasan Rebus selama


peras kunyit kunyit, asam jawa, kurang lebih
gula aren. 2 menit

21
Tunggu hingga Jamu kunyit
dingin, lalu asam siap
saring diminum

Cara Pembuatan Beras Kencur

Rendam beras Dipotong kecil- Masukkan jahe, Dipotong kecil-


selama 1 jam kecil jahe gula aren, asam jawa kecil kencur
gula pasir ke dlm
air mendidih

Tiriskan beras, Saring beras yang Masukkan kedalam Jamu beras kencur
lalu blender beras dan sudah diblender air rebusan tadi siap diminum
kencur sampai halus Lalu saring.

22

Anda mungkin juga menyukai