Anda di halaman 1dari 16

WEDANG POKAK MADU

Kelompok 4 :

1. Diah Ayu Agustin (10)

2. Ilham Firdaus (15)

3. Nanda Fajrianti Arifin(19)

4. Nur Alvian Firmansyah(22)

5. Yolanda Aurelia Putri (28)

TAHUN AJARAN 2023/2024

SEKOLAH MENENGAH ATAS NEGERI 1 PAMEKASAN


KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT. Yang telah memberikan nikmat dan hidayah-Nya,
sehingga penulis dapat menyelesaikan tugas karya ilmiah dengan judul “Wedang Pokak
Madu” Shalawat serta salam tetap tercurah limpahkan kepada Nabi Muhammad SAW yang
telah membimbing kita menuju jalan kebaikan yang penuh dengan ilmu pengetahuan.
Tentunya setiap manusia mempunyai kesalahan, begitupula dengan karya tulis ini yang masih
jauh dari kata sempurna.

Penulis menyadari bahwa manusia adalah makhluk sosial yang tak lepas dari bantuan
orang lain. Maka dari itu, terselesaikannya tugas karya tulis ilmiah ini karena bantuan,
dukungan, dan saran dari beberapa pihak.

Pada karya tulis ini tentunya masih mempunyai banyak kesalahan. Maka dari itu,
kritik dan saran penulis harapkan dari pembaca. Semoga, karya tulis ini dapat memberikan
manfaat bagi kita semua.

Pamekasan, 21 Maret 2023

Penulis

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR..........................................................................................................................i
DAFTAR ISI........................................................................................................................................ii
BAB 1 PENDAHULUAN....................................................................................................................1
1.1 Latar Belakang....................................................................................................................1
1.2 Rumusan Masalah...............................................................................................................2
1.3 Tujuan..................................................................................................................................2
1.4 Manfaat................................................................................................................................2
BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA..........................................................................................................3
2.1 Kajian Teori Tentang Wedang Pokak...............................................................................3
3.1 Wedang Pokak Madu..........................................................................................................7
BAB 4 SARAN DAN SIMPULAN.....................................................................................................9
4.1 Saran.....................................................................................................................................9
4.2 Simpulan...............................................................................................................................9
LAMPIRAN.......................................................................................................................................10

ii
BAB 1
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Biodiversitas Indonesia memberikan anugerah berupa potensi keanekaragaman


hayati yang termasuk ke dalam urutan ke dua dunia. Potensi itu didukung terutama oleh
kesuburan tanah, suhu, cuaca dan kelembaban secara umum. Diantara aneka ragam
tanaman, terdapat sejumlah besar tanaman yang sudah digunakan secara turun temurun
dalam sistem pengobatan tradisional dan pengobatan rakyat untuk kesehatan.
Pengalaman empirik penggunaan tanaman tersebut, yang populer dengan sebutan herbal,
sudah mulai didukung oleh penelitian ilmiah yang menjadi dasar pelestarian
pemanfaatannya untuk tujuan kesehatan. Dengan demikian, peningkatan pengetahuan
pemanfaatan berbagai macam herbal dan ramuannya memberikan peluang besar untuk
meningkatkan dan mempertahankan keadaan sehat secara umum. Hal itu didukung pula
oleh tren back to nature dan peningkatan tren healthy lifestyle yang mulai melanda dunia
(Gohil dkk., 2010).
Pamekasan yang terletak di Kepulauan Madura adalah salah satu daerah yang
berada dalam jangkauan sasaran Usaha Minuman Herbal. Pamekasan mempunyai luas
2.647 km². Jumlah kelompok petani terdata sebanyak 138 ribu orang lebih. Mereka
tersebar di 178 desa dan 11 kelurahan di 13 kecamatan. Secara terpisah Kepala Dinas
Ketahanan Pangan, Pertanian dan Perkebunan (DKPPP) Pemkab Pamekasan
menyatakan pihaknya telah menerima informasi bahwa sebagian petani tidak terdata di
kelompok tani. Maka bercocok tanam sudah menjadi bagian budaya mereka. Hal itu
terlihat melalui aneka ragam tanaman yang menciptakan kehijauan sejak memasuki area
desa. Mayoritas jenis pohon yang tumbuh di tepi jalan dan pekarangan rumah adalah
mangga, pepaya, pisang, sedangkan yang masuk ke dalam jenis tanaman obat adalah
pohon delima, mangkokan, serta beberapa tanaman pagar, yaitu sirih dan beluntas.
Program Taman Obat Keluarga (TOGA) Pemerintah Indonesia untuk menanam
tanaman obat di pekarangan rumah keluarga, tidak terlihat realisasinya. Keadaan itu
kemungkinan menjadikan alasan ketidakpahaman warga akan pemanfaatan tanaman
obat untuk kesehatan. Hal ini tidak sejalan dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan
teknologi yang memberikan penekanan pemanfaatan bahan alam untuk mencapai
keadaan sehat. Ini terlihat melalui fenomena back to nature yang mendapatkan respons

1
2

positif dari penduduk dunia, antara lain melalui kemunculan berbagai program makanan
sehat berbasis bahan alam.
Melalui pertimbangan utama manfaat herbal untuk meningkatkan dan
mempertahankan keadaan sehat, usaha ini bertujuan untuk mengoptimalkan
pemanfaatan herbal untuk kesehatan keluarga dan lingkungan tempat tinggal. Usaha
dilaksanakan melalui penyuluhan manfaat berbagai jenis tanaman obat, dan
pendampingan serta praktek pemanfaatan bahan alam untuk relaksasi melalui massage,
aromatherapy, dan Teknik berendam. Melalui usaha ini diharapkan warga khususnya
warga desa memahami manfaat herbal yang mudah tumbuh di lingkungan tempat
tinggal mereka untuk mengobati penyakit, mencegah penyakit, dan meningkatkan daya
tahan tubuh. Melalui usaha ini mereka dapat mempraktekkan metode relaksasi bagi
anggota keluarga sebagai cara yang sederhana dan sudah terbukti efektivitasnya untuk
memperoleh keadaan sehat. Keadaan sehat diharapkan akan meningkatkan kesejahteraan
keluarga.

1.2 Rumusan Masalah


1.2.1 Bagaimana pembuatan wedang pokak madu?
1.2.2 Apa saja manfaat wedang pokak madu?

1.3 Tujuan
Tujuannya untuk membuat wedang pokak dengan variasi baru yang dicampur
dengan madu. Resep wedang pokak madu ini bisa digunakan oleh berbagai kalangan di
masyarakat yang ingin menyehatkan atau sekedar menghangatkan badan.

1.4 Manfaat
Beberapa manfaat dari karya tulis pembuatan wedang pokak madu ini diantaranya:

a. Karya tulis ini diharapkan dapat menjadi sumber referensi untuk karya tulis lainnya.

b. Memberikan informasi bahwa wedang pokak dapat dimodifikasi menggunakan


madu.
c. Dapat meningkatkan nilai guna dan nilai ekonomis dari madu itu sendiri.
BAB 2
TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Kajian Teori Tentang Wedang Pokak


Minuman Wedang Pokak Tradisional asal Madura terdapat 7 komposisi yang
digunakan dalam pembuatan Wedang Pokak. Tujuh komposisi tanaman adalah jahe,
pandan wangi, kayu manis, sereh, gula merah, gula pasir dan cengkeh. Dari 7 komposisi
tersebut merupakan jenis tumbuhan yang termasuk golongan tumbuhan rempah-rempah
yang biasa dimanfaatkan sebagai penyedap masakan/bumbu dapur. Rempah-rempah
tidak hanya digunakan untuk penyedap makanan tetapi juga sebagai jamu, anti-mikroba,
dan antioksidan. Semakin tinggi tingkat kesadaran manusia terkait pentingnya kesehatan
dengan memanfaatkan bahan alami berupa tumbuhan rempah-rempah yang berperan
penting dalam kesehatan, sehingga rempah-rempah muncul dalam berbasis bentuk
makanan dan minuman yang menjadi hidangan wisata kuliner seperti minuman sirup
pokak, bandrek hanjung, sekoteng, dan sebagainya.
Berdasarkan jenis tumbuhan rempah rempah itu juga dapat digunakan sebagai
bahan dasar acuan dalam pelestarian sumberdaya hayati berdasar kearifan lokal. Orang
Madura memanfaatkan tumbuhan untuk minuman dan obat. Dari jenis-jenis tumbuhan
yang dijadikan wedang pokak semua terkandung dalam Kingdom Tumbuhan dan Devisi
Angiospermae (Tjitrosoepomo, 2016) yang dijadikan minuman sirup pokak untuk
minuman sehari-hari.

2.1.1 Kajian Teori Tentang Gula


Kandungan dalam wedang pokak yang utama adalah gula, gula sebagai
penambah cita rasa terhadap wedang. Gula berasal dari hasil pemanasan dan
pengeringan sari tebu (Saccharum officinarum) yang menyerupai butiran kristal
berwarna putih dan manis. Gula mempunyai fungsi sebagai pengawetan alami untuk
menurunkan kadar air yang dibutuhkan oleh mikroorganisme dan memberikan rasa
manis. Sukrosa atau gula berperan penting dalam pengolahan makanan (Diyah et al.,
2018). Sukrosa merupakan molekul disakarida yang terdiri dari 2 gula yaitu glukosa dan
fruktosa yang mempunyai rasa paling manis (Chalid & Zulfakar, 2018). Penggunaan
gula sebagai pengawet biasanya disebut dengan penggulaan. Makanan dan minuman
yang sudah awet biasanya telah ditaburkan atau dicampurkan dengan gula.

3
4

2.1.2 Kajian Teori Tentang Jahe


Jahe (Zingiber officinale) adalah tanaman yang mempunyai akar atau rimpang
yang kuat dan bercabang serta akar yang membesar berwarna kekuningan. Jahe
merupakan salah satu jenis tanaman rempah-rempah yang digunakan untuk bumbu
dapur. Selain itu, Jahe adalah bahan dari sirup yang sangat familier bagi masyarakat.
Jahe sudah biasa di konsumsi oleh masyarakat yaitu menjadi wedang yang berkhasiat
untuk menyembuhkan berbagai macam penyakit seperti radang tenggorokan, rematik,
influenza, masuk angin, asma, dan diare (Utami & Himawan, 2011). Jahe juga
mengandung senyawa aktif non volatil fenol seperti gingerol, zingeron, dan shogaol
sehingga menghasilkan antiosidan (Ryadha, Aulia, & Batara, 2021).

2.1.3 Kajian Teori Tentang Pandan Wangi


Pandan wangi (Pandanus amaryllifolius) sering ditemukan dan ditanam di
pekarangan rumah dan daerah pinggir aliran sungai. Daun pandan wangi mempunyai
bau harum yang khas. Daun pandanwangi juga merupakan esensi pelengkap olahan
masakan maupun minuman yang sangat biasa masyarakat gunakan. Namun masyarakat
belum banyak tahu akan manfaat dari daun pandan wangi selain memberikan aroma
harum. Daun pandan wangi ini juga mengandung saponin, alkaloid, tanin, flavoida,
polifenol dan zat pewarna (Silalahi, 2018). Pandan wangi merupakan salah satu rempah-
rempah yang bermanfaat sebagai pewarna alami dan memberikan aroma dalam
pembuatan masakan dan kue. Selain itu, pandan wangi juga berkhasiat dalam mengobati
rematik, mengatasi lemah syaraf, dan mengobati pegal linu (Hakim, 2015).

2.1.4 Kajian Teori Tentang Kayu Manis


Kayu manis (Cinnamon burmannii) merupakan salah satu tanaman rempah yang
memiliki bau dan rasa khas sehingga sering digunakan untuk bumbu dapur dan tanaman
obat. Kayu manis terdapat komonen kimia meliputi alkohol sinamat, asam sinamat,
antosinin, kumarin, sinamaldehid, minyak atsiri dengan kandungan gula, lemak
sederhana, protein, dan lainnya. Komponen minyak astiri lainnya adalah sinamaldehida,
etyl cinnamate dan eugenol. Kayu manis mempunyai aktioksidan tertinggi, kemampuan
antimikroba, antivirus, antiseptik, antidiabet, antifungi, antitumor, penurunan tekanan
darah, pembiusan lokal, koresterol, serta mengandung senyawa rendah lemak dan
menghangatkan tubuh (Ryadha et al., 2021).
5

2.1.5 Kajian Teori Tentang Sereh


Sereh (Cymbopogon nardus) merupakan tanaman yang termasuk kedalam
rempah-rempah bumbu dapur. Sereh temasuk anggota family Poaceace. Umumnya
masyarakat telah mengetahui manfaat dari tanaman ini. Tanaman ini biasa di tanam
masyarakat dan sangat mudah untuk hidup diberbagai kondisi tanah. Sereh berguna
sebagai rempah-rempah bumbu dapur dan berkhasiat obat herbal. Sereh juga disesut
sebagai Lemongrass sebab mengeluarkan bau yang kuat menyerupai lemon yang banyak
tumbuh di negara negara Tropis. Komponen yang terdapat dalam minyak sereh terdiri
dari alkohol, ester, hidrokarbon, oxida, terpene, lactone, aldehid, dan lain-lain (Pratiwy,
Kusumaningrum, & Aminullah, 2019).

2.1.6 Kajian Teori Tentang Cengkeh


Cengkeh (Syzygium aromaticum) merupakan tanaman rempah yang banyak
digunakan untuk pembuatan rokok, kosmetik, makan dan minuman, kesehatan, dan
minyak astiri. Hampir semua bagian tumbuhan cengkeh dapat digunakan seperti daun,
bunga yang aromatik. Cengkeh mengandung senyawa fenolik seperti eugenol 72%-90%.
Eugenol memiliki senyawa aktif seperti flavonoid, saponin, tannim, dan minyak astiri
bermanfaat sebagai obat (Towaha, 2012). Cengkeh sebagai sumber antioksidan yang
bermanfaat menjaga kesehatan tubuh dan berkhasiat dalam mengobati sakit gigi,
peradangan, mual dan muntah, meredakan batuk, obat kolera, penyakit jantung coroner,
stroke, inflamas, dan produk aroma terapi (Hakim, 2015).

2.1.7 Kajian Teori Tentang Madu


Madu adalah cairan alami umumnya mempunyai rasa manis yang dihasilkan oleh
lebah madu (Apis sp.) dari saribunga tanaman (floral nektar) atau bagian lain tanaman
(ekstra floral) (SNI 2013). Menurut (Gairola dkk, 2013), madu merupakan bahan
makanan yang kompleks yang diproduksi oleh alam dan dapat digunakan manusia
sebagai agen pemanis tanpa adanya proses pengolahan. Madu terdiri atas berbagai
senyawa antara lain yaitu air, mineral, karbohidrat dalam bentuk gula, asam organik,
vitamin, enzim dan senyawa bioaktif (Hudri 2014). Madu memiliki pH yang rendah
dengan rentang 3,4-6,1 yang menyebabkan madu bersifat asam. Madu termasuk larutan
lewat jenuh karena memiliki kadar karbohidrat yaitu berupa gula pereduksi yang tinggi.
6

Menurut SNI (2013), kadar gula pereduksi pada madu yaitu minimal 65%. Madu
memiliki kadar air yang rendah, namun madu juga memiliki sifat higroskopis yaitu
dapat menyerap air dan kelembapan udara di sekitarnya (Suranto, 2007).
Madu memiliki warna, aroma serta rasa yang berbeda-beda, tergantung pada
jenis tanaman yang banyak tumbuh di sekitar peternakan lebah madu. Senyawa bioaktif
dalam madu beragam seperti senyawa antibakteri, antioksidan, antifungi, antiviral
membuat madu banyak digunakan sebagai obat. Madu dihasilkan oleh lebah madu
dengan memanfaatkan nektar bunga tanaman. Nektar tanaman tersebut dapat diperoleh
dari flora yang sejenis (monoflora) maupun flora yang berbeda (multiflora). Madu telah
diteliti oleh sejumlah ahli dan diketahui dapat untuk mengobati infeksi yang disebabkan
oleh bakteri maupun jamur.
BAB 3
PEMBAHASAN

3.1 Wedang Pokak Madu


Wedang pokak madu adalah minuman tradisional asal Madura, Jawa Timur yang
dimodifikasi. Wedang pokak madu terbuat dari rempah-rempah. Adapun fungsinya selain
bisa menyehatkan juga bisa untuk menghangatkan badan. Wedang pokak madu dibuat
dari berbagai ramuan tradisional yang mudah didapatkan di pasar. Bahan-bahan untuk
membuat wedang pokak madu banyak yang berasal dari bumbu-bumbu dapur. Wedang
pokak madu terbuat dari serai, daun pandan, cengkeh, jahe, gula merah, dan madu.
Perpaduan bahan-bahan tersebut menimbulkan sensasi hangat bagi yang
mengonsumsinya.
Ada dua macam pokak, yakni Pokak Saripah dan Pokak Keraton. Dulu, minuman ini
khusus dibuat untuk menjamu tamu-tamu kehormatan. Sedangkan bahan utama minuman
wedang pokak madu adalah jahe, gula merah, dan yang paling utama adalah madu. Ada
banyak pilihan minuman yang bisa menghangatkan tubuh, seperti teh, kopi, jahe, bajigur,
wedang ronde, dan lain sebagainya. Jika ingin meminum minuman yang lebih hangat,
Anda bisa membuat Wedang Pokak. Cara membuat wedang pokak madu sangat mudah
dengan bahan-bahan alami.
Berikut langkah-langkahnya:
• Bahan-bahan yang dibutuhkan:
》1 tangkai serai diiris kecil
》2 lembar daun pandan diiris kecil
》3 butir cengkeh
》2 ruas jahe diiris kecil
》1 ruas kayu manis
》3 sachet madu
》5 sendok makan gula pasir
》2 biji gula merah
》400 ml air
• Cara membuat wedang pokak madu:
》Masukkan semua bahan ke dalam panci dan rebus hingga air mendidih.
》Ketika gelembung udara sudah merata, biarkan kurang lebih lima menit sambal

7
8

diaduk.
》Setelah itu, angkat dan saring ampasnya. 
》Wedang pokak madu siap diminum dalam keadaan hangat. 

3.2 Manfaat Wedang Pokak Madu

Kandungan berbagai rempah dalam wedang pokak membuatnya memiliki segudang


manfaat. Beberapa manfaat wedang pokak madu diantaranya:

a. Meredakan beberapa penyakit seperti batuk, demam, flu, dan masuk angin.
b. Menurunkan kadar kolesterol, melancarkan sirkulasi darah, dan mencegah resiko
kanker.
c. Mengurangi bau badan, menjaga berat badan, dan mengurangi peradangan.
d. Meningkatkan daya tahan tubuh, dan memulihkan otot.
e. Menyehatkan otak, dan menyehatkan rambut.
BAB 4
SARAN DAN SIMPULAN

4.1 Saran
Wedang pokak madu sangat cocok dikonsumsi saat cuaca dingin atau musim hujan.
Wedang pokak madu nyaman untuk menghangatkan tenggorokan dan menjaga daya
tahan tubuh. Cara pembuatannya yang terbilang mudah, bias dijadikan sebagai Usaha
Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) khusus minuman herbal yang berkhasiat.
Pencampuran madu dan gula pada wedang pokak harus disesuaikan takarannya, jangan
sampai melebihi kadar gula yang diperlukan tubuh. Karena jika melebihi, bukannya
menyehatkan malah menjadi sumber pemicu penyakit.

4.2 Simpulan
Minuman Pokak Jahe diketahui mengandung bahan herbal yang mempunyai khasiat
meningkatkan imunitas tubuh. Kegiatan pengabdian masyarakat ini bermanfaat untuk
memberi pemahaman tentang manfaat minuman tradisional Pokak Jake dalam
meningkatkan imunitas tubuh, dan memsosialisasikan cara pembuatan minuman Pokak
Jake tersebut. Dengan kegiatan ini diharapkan memberi manfaat bagai masyarakat dalam
memahami manfaat minuman Pokak Jahe dan mampu membuat minuman tradisional
tersbebut, baik untuk dikonsumsi sendiri maupun untuk dikomersilkan.

9
LAMPIRAN

10
11
12
13

Anda mungkin juga menyukai