DI SUSUN OLEH :
KELOMPOK 2
UNIVERSITAS MEGAREZKY
MAKASSAR
2022
i
KATA PENGANTAR
Penyusun mengucapkan terima kasih atas bantuan dari berbagai pihak dan
kerjasama kelompok atas keberhasilan penyusunan makalah ini.
Semoga makalah ini dapat digunakan secara efektif dan dapat menjadi
media untuk meningkatkan pemahaman dan kemampuan untuk memahami obat-
obatan herbal yang bermanfaat bagi wanita untuk kesehatan reproduksinya,
khususnya dalam persiapan kehamilan.
Tim penyusun
Kelompok 2
ii
DAFTAR ISI
SAMPUL
BAB I : PENDAHULUAN
BAB II : PEMBAHASAN
A. Kesimpulan ............................................................................................... 11
B. Saran.......................................................................................................... 11
DAFTAR PUSTAKA
iii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
1
terkandung dalam tumbuhan obat yaitu atsiri, kurkumin, flavonoid,
antosianin, tannin serta alkaloid yang baik untuk kesehatan manusia.
B. Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud dengan tanaman herbal?
2. Apa yang dimaksud dengan kesehatan reproduksi prakonsepsi?
3. Tanaman Obat apa yang bermanfaat bagi kesehatan reproduksi
prakonsepsi?
C. Tujuan Penulisan
Untuk mengetahui tanaman herbal yang dapat kita manfaatkan dengan
baik untuk kesehatan reproduksi khususnya pada wanita usia subur untuk
persiapan kehamilan/prakonsespi.
D. Manfaat Penulisan
Dengan makalah ini, baik penulis maupun pembaca bisa lebih menambah
pengetahuan mengenai tanaman-tanaman di sekitar kita yang dapat
dimanfaatkan untuk kesehatan terutama wanita dalam mempersiapkan
dirinya sebelum kehamilan (prakonsepsi).
2
BAB II
PEMBAHASAN
3
1. Bahan segar dan warna cerah
2. Yang telah tua/masak sempurna dan dalam keadaan segar, buah
tidak keriput. kulit batang tidak retak.
3. Pilih yang masih utuh dan tidak rusak oleh serangan ulat atau
hama dan penyakit tanaman lainnya.
4. Tidak terserang hama dan yang tidak bercendawan atau
berjamur atau akar yang berlumut.
5. Tidak memilih buah, daun bunga, kulit umbi yang telah
berubah warna atau layu.
1. Rebusan/Godogan
Adalah proses penyarian dengan cara merebus bahan ramuan
dengan air sampai mendidih menggunakan api kecil. Disajikan
dengan menyaring hasil rebusan kemudian cairan sari diminum
hangat-hangat.
2. Seduhan
Adalah proses mencampur bahan ramuan dengan air panas.
Disajikan dengan mengendapkan bahan ramuan yang sudah
direndam air panas atau menyaringnya kemudian cairan sari
diminum hangat-hangat.
3. Perasan
Adalah proses penyarian dengan teknik perasan. Disajikan
dengan meminum cairan sari dari bahan ramuan yang diperas.
(Kemenkes RI, 2017).
4
juga dapat didefinisikan sebagai suatu keadaan dimana manusia dapat
menikmati kehidupan seksualnya serta mampu menjalankan fungsi dan
proses reproduksinya secara sehat dan aman (Kemenkes RI., 2015).
Kondisi kesehatan calon ibu pada masa awal kehamilan akan
mempengaruhi kesehatan kehamilan serta kondisi status kesehatan calon
bayi yang masih didalam rahim, sehingga selama masa prakonsepsi
disarankan agar calon ibu dapat menjaga pola hidup sehat
Prakonsepsi adalah perawatan sebelum terjadi kehamilan dengan
rentang waktu dari tiga bulan hingga satu tahun sebelum konsepsi,
perilaku ibu prakonsepsi merupakan segala sesuatu yang dilakukan oleh
wanita usia subur sebelum terjadinya kehamilan yang dapat
mempengaruhi status kesehatan kehamilannya.
Sangatlah penting untuk mempersiapkan kehamilan, khususnya
pengetahuan calon ibu terkait nutrisi, kebiasaan yang dapat menganggu
kehamilan seperti merokok, minuman keras, polusi, lingkungan sehari-
hari, pekerjaan ibu, olahraga yang dilakukan, dan tingkat stress. Kesiapan
ibu dalam menghadapi kehamilan sangat bermanfaat untuk mencegah
malnutrisi, menyiapkan tubuh pada perubahan-perubahan pada saat hamil,
mencegah obesitas, mencegah risiko keguguran, persalinan premature,
berat bayi lahir rendah, menghindari stress, kematian janin mendadak, dan
mencegah efek dari kondisi kesehatan yang bermasalah pada saat hamil.
5
Dalam memberikan asuhan kebidanan, bidan berwenang untuk
memberikan terapi komplementer-alternatif sesuai dengan kompetensi dan
ruang lingkup pelayanan yang dimiliki salah satunya yaitu masa ibu
prakonsepsi (Kepmenkes, 2007). Terapi komplementer yaitu
penggabungan metode pengobatan konvensional (alami, kepercayaan) dan
pengobatan kedokteran, seperti akupresur, akupuntur, yoga, terapi nutrisi,
dan obat-obat herbal (Zollman and Vickers, 1999).
Produk madu telah banyak diberikan sebagai bahan alami dan
terapi nutrisi dapat mencegah terjadinya stress oksidatif karena kandungan
fenol dan nonfenolic antioksidan. Penelitian sebelumnya juga menyatakan
salah satu jenis madu, yaitu Madu Rambutan mengandung flavonoid dan
fenolik sebagai antioksidan alami yang berperan dalam menurunkan
peroksida lipid dan radikal bebas (Yuslianti et al., 2015).
Bahan alami lainnya yaitu jahe (Zingiber officinale) terbukti secara
signifikan dapat menurunkan kadar LDL kolesterol, total kolesterol, dan
berat badan setelah diberikan selama 3 bulan sebanyak 5 mg/hari pada
pasien yang mengalami hyperlipidemia (Murad, Niaz and Aslam, 2018).
Selain dapat mencegah terjadinya peroksida lipid, Ethanol pada
kandungan jahe mengaktivasi enzim superoxide dismutase, catalase,
glutathione peroxidase, glutathione reductase (Mashadi, Nafiseh Shokri,
2013).
Ekstrak jahe dapat menurunkan kadar kolesterol dan
menyeimbangkan hormone estrogen dan progesterone. Pemberian dosis
tinggi ekstrak jahe mampu menggantikan peran clomiphene citrate sebagai
terapi hormon untuk meningkatkan fungsi ovarium (Atashpour et al.,
2017).
Keadaan stress yang dialami oleh wanita usia subur dapat
mempengaruhi peningkatan hormon stres yaitu kortisol,
ketidakseimbangan hormone gonad seperti estrogen, dan penurunan kadar
glutathione sebagai respon stress oksidatif dalam tubuh. Stress oksidatif
pada masa prekonsepsi dapat menyebabkan endometriosis, penurunan
6
kualitas oosit, infertilitas, keguguran, preeclampsia, IUGR, dan kelahiran
premature.
Ginger Honey merupakan campuran antara madu trigona sp dan
jahe yang telah melalui proses pencampuran dan hasil uji laboratorium
(Handayani, Ahmad and Sudir, 2014) (Permatasari and Nilawati, 2020).
Trigona sp merupakan salah satu kelompok lebah tanpa sengat dari
Indonesia yang menghasilkan madu yang memiliki rasa lebih unik
dibandingkan jenis madu lain, lebih memiliki rasa manis dan asam
(Agussalim et al., 2017). Kandungan aktivitas hidrogen peroksida,
aktivitas nonperoksida, flavonoid, dan keasaman yang terkandung dalam
madu lebah Trigona mampu menghambat aktivitas mikrorganisme seperti
bakteri E. coli yang diuji coba pada sebuah kentang (Garedew, Schmolz
and Lamprecht, 2003).
1. Madu
Secara umum, madu memiliki berbagai kandungan nutrisi yang bermanfaat
untuk kesehatan, beberapa vitamin ditemukan dalam madu seperti asam
askorbat, asam pantotenik, niacin, dan riboflavin; kandungan mineral seperti
kalsium, tembaga, zat besi, magnesium, mangan, fosfor,
potassium, dan zinc (Abdulwahid Ajibola, Joseph P
Chamunorwa and Kennedy H Erlwanger, 2012).
Madu dengan kandungan antioksidan seperti flavonoid,
asam fenolic, enzim, vitamin (A,E,C) yang mampu
mencegah kanker, penyakit jantung, penyakit infeksi,
penurunan fungsi neurogical, peradangan dan penuaan
(Khoubnasab Jafari, Ansarin and Jouyban, 2015). Peneliti lainnya menyatakan
kandungan berbagai vitamin, kalsium, asam amino, dan komponen
peningkatan sistem imun yang terkandung dalam madu mampu meningkatkan
kualitas sel telur dan meningkatkan kesuburan wanita usia subur (Meo et al.,
2017).
7
2. Jahe
8
binding protein (ABP) memlalui peningkatan konsentrasi hormone steroid,
terutama testosterone dalam plasma. Peningkatan kadar hormone
testosterone memiliki hubungan dengan meningkatnya libido.
Testosterone juga merangsang perilaku seksual pria dengan meningkatkan
pelepasa dopamine dan neurotransmitter nitrergic. Menurut penelitian
sebelumnya efek seduhan daun katuk ( sauropus androgynous L. Merr )
telah dicoba pada tikus jantan, selama 14 hari tikus jantan diberikan
seduhan daun katuk secara oral dan hasilnya efektif meningkatkan libido
tikus jantan.
4. Rumput Kebar
Biophytum umbraculum Welw. Yang dikenal dengan nama Rumput
Kebar merupakan tanaman herbalyang tumbuh dan hidupnya menahun
dengan tinggi mencapai 40 cm. kandungan zat gizi dalam rumput kebar
antara lain Vitamin A, E, 17 asam amino, zat besi, kalsium dan fosfor.
Kandungan fitokimiadan zat gizi tersebut menunjang berbagai
bioaktivitas dari rumput kebar yang cenderung erat kaitannya dalam
memperbaiki fungsi reproduksi. Bioaktivitas yang ditemukan dalam
rumput kebar yaitu : antioksidan, anti kanker, antifungi,
9
antihelmintik,antikolestol, dan efek larvasidal. Secara ilmiah kandungan
senyawa fitokimia mendukung fungsi reproduksi. Dalam meningkatkan
kesuburan individu jantan, senyawa saponin berperan sebagai substrat
untuk menghasilkan hormone testosterone. Saat berada dalam tubuh
senyawa sopanin berubah struktur menjadi senyawa sterol yang
merupakan bahan dasar pembentukan pregnenolon. Pregnenolon
merupakan precursor pembentuk testosterone. Peningkatan senyawa
tersebut akan memberikan peningkatan sintesis testosterone yang berperan
dalam spermatogenesis ( winarni 2007, dalam lefaan, 2014.
Begitu halnya dengan pengaruh senyawa saponi pada pada fungsi
reproduksi betina. Kandngan saponi pada rumput kebar dapat
meningkatkan pembentuk folikel dan menaikkan berat ovarium ( riyadi et
al., 2019 )
Berdasaarkan kajian kandungan fitokimia dan bioaktivitas rumput
kebar, tumbuhan tersebut lebih dari mampu untuk mengobati masalah
kesuburan baik pada manusia maupun ternak. Hal tersebut dibuktikan
dengan penelitian penelitian yang menguji kemampuan rumput kebar,
dalam hal mengobati kesuburan hamper selalu berkesimpulan positif.
10
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Tanaman Herbal ialah Tanaman yang berkhasiat dalam
penyembuhan atau pencegahan segala macam penyakit. Beberapa teknik
dalam membuat ramuan, antara lain rebusan, seduhan, dan perasan.
Prakonsepsi adalah perawatan sebelum terjadi kehamilan dengan
rentang waktu dari tiga bulan hingga satu tahun sebelum konsepsi.
Ginger honey merupakan campuran dari madu jenis trigona sp dan
ekstrak jahe dengan perbandingan 2:1 aman untuk dikonsumsi.
B. Saran
Diharapkan bidan sebagai tenaga kesehatan dapat meningkatkan peran
sertanya dimasyarakat dalam memberikan informasi berupa pendidikan
kesehatan kepada wanita usia subur mengenai pentingnya kesehatan
prakonsepsi dan meningkatkan edukasi kepada wanita mengenai persiapan
kehamilan yang sehat.
11
DAFTAR PUSTAKA
Widyastuti, S. I., Basir, R., Yusur, N., & Karim, N. (2016). Buku Saku Pemanfaatan
Tanaman Obat (TOGA). Makassar: Kemenkes RI.
12
TUGAS MASING MASING INDIVIDU
13