Anda di halaman 1dari 16

PEMANFAATAN HERBAL PADA KESEHATAN REPRODUKSI

PRAKONSEPSI (PERSIAPAN KEHAMILAN)

DI SUSUN OLEH :

KELOMPOK 2

ARDIANTI KHALIK (A1A221219)

VADILLAH NURAZISAH (A1A221220)

PUTRI APRIMA DHARMA (A1A221221)

SYAMSINAR PAEMBONAN (A1A221222)

ASTIKA RAHMAN (A1A221223)

FAKULTAS KEPERAWATAN DAN KEBIDANAN

PROGRAM STUDI S1 KEBIDANAN

UNIVERSITAS MEGAREZKY

MAKASSAR

2022

i
KATA PENGANTAR

Puji syukur kita panjatkan kehadirat Allah Subhanahu Wa Ta’ala, karena


dengan berkat dan karunianyalah penyusun dapat menyelesaikan makalah
“Pemanfaatan Herbal Pada Kesehatan Reproduksi Prakonsepsi (Persiapan
Kehamilan)”.

Penyusun mengucapkan terima kasih atas bantuan dari berbagai pihak dan
kerjasama kelompok atas keberhasilan penyusunan makalah ini.

Semoga makalah ini dapat digunakan secara efektif dan dapat menjadi
media untuk meningkatkan pemahaman dan kemampuan untuk memahami obat-
obatan herbal yang bermanfaat bagi wanita untuk kesehatan reproduksinya,
khususnya dalam persiapan kehamilan.

Makassar, April 2022

Tim penyusun

Kelompok 2

ii
DAFTAR ISI

SAMPUL

KATA PENGANTAR .......................................................................................... i

DAFTAR ISI ......................................................................................................... ii

BAB I : PENDAHULUAN

A. Latar Belakang .......................................................................................... 1


B. Rumusan Masalah ..................................................................................... 2
C. Tujuan Penulisan ....................................................................................... 2

BAB II : PEMBAHASAN

A. Pengertian Tanaman Herbal ...................................................................... 3


B. Pengertian Kesehatan Reproduksi Prakonsepsi ........................................ 4
C. Tanaman Herbal pada Kesehatan Reproduksi Prakonsepsi ...................... 5

BAB III : PENUTUP

A. Kesimpulan ............................................................................................... 11
B. Saran.......................................................................................................... 11

DAFTAR PUSTAKA

iii
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Selain pengobatan medis, salah satu pengobatan alternatif yang bisa


kita pilih adalah adalah ramuan tradisional dan herbal. Saat ini,
pengobatan jenis ini sudah banyak dipilih di tengah semakin mahalnya
biaya pengobatan medis. Selain itu, pengobatan dengan ramuan tradisional
dan herbal tergolong mudah untuk dilakukan karena bahan-bahannya yang
mudah ditemukan di sekitar kita. Apalagi, Indonesia termasuk salah satu
negara yang memang kaya akan ragam jenis tanaman obat. (Hamid
Prasetya, 2013).

Perkembangan penggunaan obat tradisional dalam mengatasi masalah


kesehatan saat ini terbukti dengan hasil riset kesehatan dasar tahun 2010.
Presentase penduduk Indonesia yang pernah mengkonsumsi jamu atau
obat tradisional sebanyak 59,12%. Dari presentase tersebut yang
menggunakan jahe 50,36%, kencur 48,77%, temulawak 39,65%, meniran
13,39% dan 17,73% mengkudu. Kondisi ini memperlihatkan
kecenderungan penduduk Indonesia memanfaatkan obat tradisional
sebagai salah satu pilihan dalam memelihara kesehatan sebagaimana
diperoleh hasil bahwa 95,60% penduduk Indonesia merasakan
manfaatnya. (Anna, 2016).

Tumbuhan obat merupakan salah satu keanekaragaman hayati


nusantara yang tidak terpisahkan dari kehidupan masyarakat. Pemahaman
masyarakat mengenai tumbuhan obat telah berkembang dan masyarakat
mulai memahami bahwa sejauh ini penggunaan tumbuhan obat lebih aman
dibandingkan dengan obat modern. Adapun beberapa senyawa aktif yang

1
terkandung dalam tumbuhan obat yaitu atsiri, kurkumin, flavonoid,
antosianin, tannin serta alkaloid yang baik untuk kesehatan manusia.

B. Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud dengan tanaman herbal?
2. Apa yang dimaksud dengan kesehatan reproduksi prakonsepsi?
3. Tanaman Obat apa yang bermanfaat bagi kesehatan reproduksi
prakonsepsi?

C. Tujuan Penulisan
Untuk mengetahui tanaman herbal yang dapat kita manfaatkan dengan
baik untuk kesehatan reproduksi khususnya pada wanita usia subur untuk
persiapan kehamilan/prakonsespi.

D. Manfaat Penulisan
Dengan makalah ini, baik penulis maupun pembaca bisa lebih menambah
pengetahuan mengenai tanaman-tanaman di sekitar kita yang dapat
dimanfaatkan untuk kesehatan terutama wanita dalam mempersiapkan
dirinya sebelum kehamilan (prakonsepsi).

2
BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian Tanaman Herbal


Di Indonesia terdapat 20.000 jenis tumbuhan obat. Yang terdata
sekitar 1.000 jenis, dan yang sudah dimanfaatkan untuk pengobatan
tradisional baru sekitar 300 jenis.
Tanaman Herbal ialah Tanaman yang berkhasiat dalam
penyembuhan atau pencegahan segala macam penyakit. Meningkatnya
kesadaran masyarakat akan kesehatan, berpengaruh pula pada penggunaan
obat herbal yang berasal dari tumbuhan dengan cara tradisional dan alami
yang sudah dimanfaatkan oleh masyarakat. Hal ini banyak dilakukan
masyarakat karena khasiatnya sudah terbukti dapat menyembuhkan
penyakit, lebih murah dan efek sampingnya lebih kecil dibandingkan
dengan obat-obat konvensional. Tanaman obat berasal dari tumbuh-
tumbuhan baik dari akarnya, daun, buah, bunga dan kulit kayunya.
Tanaman obat adalah salah satu jenis tanaman yang dimanfaatkan
masyarakat untuk menjaga kesehatan, memperbaiki status gizi,
menghijaukan lingkungan, dan meningkatkan pendapatan. Pada
hakikatnya, masyarakat dalam kehidupannya menempatkan tanaman
sebagai salah satu komponen penting dalam pemenuhan kebutuhan
hidupnya sehari-hari. Kebutuhan tersebut meliputi peran tanaman sebagai
tanaman obat. Sehingga pemanfaatan tanaman sebagai obat masih
dipertahankan oleh masyarakat.
Sebelum membuat ramuan harus dipastikan bahwa tidak
menggunakan tanaman yang salah, dapat memberikan efek yang tidak
diinginkan atau keracunan. Dalam memilih bahan ramuan tanaman obat,
seperti akar, rimpang, umbi, kulit batang, batang kayu, daun, bunga, buah,
dan seluruh bagian tanaman (herba) harus memperhatikan :

3
1. Bahan segar dan warna cerah
2. Yang telah tua/masak sempurna dan dalam keadaan segar, buah
tidak keriput. kulit batang tidak retak.
3. Pilih yang masih utuh dan tidak rusak oleh serangan ulat atau
hama dan penyakit tanaman lainnya.
4. Tidak terserang hama dan yang tidak bercendawan atau
berjamur atau akar yang berlumut.
5. Tidak memilih buah, daun bunga, kulit umbi yang telah
berubah warna atau layu.

Beberapa tehnik membuat ramuan untuk dikonsumsi, antara lain :

1. Rebusan/Godogan
Adalah proses penyarian dengan cara merebus bahan ramuan
dengan air sampai mendidih menggunakan api kecil. Disajikan
dengan menyaring hasil rebusan kemudian cairan sari diminum
hangat-hangat.
2. Seduhan
Adalah proses mencampur bahan ramuan dengan air panas.
Disajikan dengan mengendapkan bahan ramuan yang sudah
direndam air panas atau menyaringnya kemudian cairan sari
diminum hangat-hangat.
3. Perasan
Adalah proses penyarian dengan teknik perasan. Disajikan
dengan meminum cairan sari dari bahan ramuan yang diperas.
(Kemenkes RI, 2017).

B. Pengertian Kesehatan Reproduksi Prakonsepsi


Menurut World Health Organization (WHO), kesehatan reproduksi
merupakan suatu keadaan fisik, mental dan sosial yang utuh, bukan hanya
bebas dari penyakit atau kecacatan dalam segala aspek yang berhubungan
dengan sistem reproduksi, fungsi serta prosesnya. Kesehatan reproduksi

4
juga dapat didefinisikan sebagai suatu keadaan dimana manusia dapat
menikmati kehidupan seksualnya serta mampu menjalankan fungsi dan
proses reproduksinya secara sehat dan aman (Kemenkes RI., 2015).
Kondisi kesehatan calon ibu pada masa awal kehamilan akan
mempengaruhi kesehatan kehamilan serta kondisi status kesehatan calon
bayi yang masih didalam rahim, sehingga selama masa prakonsepsi
disarankan agar calon ibu dapat menjaga pola hidup sehat
Prakonsepsi adalah perawatan sebelum terjadi kehamilan dengan
rentang waktu dari tiga bulan hingga satu tahun sebelum konsepsi,
perilaku ibu prakonsepsi merupakan segala sesuatu yang dilakukan oleh
wanita usia subur sebelum terjadinya kehamilan yang dapat
mempengaruhi status kesehatan kehamilannya.
Sangatlah penting untuk mempersiapkan kehamilan, khususnya
pengetahuan calon ibu terkait nutrisi, kebiasaan yang dapat menganggu
kehamilan seperti merokok, minuman keras, polusi, lingkungan sehari-
hari, pekerjaan ibu, olahraga yang dilakukan, dan tingkat stress. Kesiapan
ibu dalam menghadapi kehamilan sangat bermanfaat untuk mencegah
malnutrisi, menyiapkan tubuh pada perubahan-perubahan pada saat hamil,
mencegah obesitas, mencegah risiko keguguran, persalinan premature,
berat bayi lahir rendah, menghindari stress, kematian janin mendadak, dan
mencegah efek dari kondisi kesehatan yang bermasalah pada saat hamil.

C. Tanaman Herbal Pada Kesehatan Reproduksi Prakonsepsi


Asuhan prakonsepsi merupakan suatu intervensi pembekalan yang
diberikan pada wanita dan pasangan sebelum terjadinya konsepsi untuk
meningkatkan kesehatan wanita dan anak dalam jangka panjang maupun
jangka pendek (WHO, 2013). Salah satu cara signifikan untuk
meningkatkan kesehatan ibu pada masa prakonsepsi adalah meningkatkan
status nutrisi dan perbaikan gaya hidup dimulai sejak masa reproduktif
atau minimal 3 bulan sebelum kehamilan (Stephenson, 2018).

5
Dalam memberikan asuhan kebidanan, bidan berwenang untuk
memberikan terapi komplementer-alternatif sesuai dengan kompetensi dan
ruang lingkup pelayanan yang dimiliki salah satunya yaitu masa ibu
prakonsepsi (Kepmenkes, 2007). Terapi komplementer yaitu
penggabungan metode pengobatan konvensional (alami, kepercayaan) dan
pengobatan kedokteran, seperti akupresur, akupuntur, yoga, terapi nutrisi,
dan obat-obat herbal (Zollman and Vickers, 1999).
Produk madu telah banyak diberikan sebagai bahan alami dan
terapi nutrisi dapat mencegah terjadinya stress oksidatif karena kandungan
fenol dan nonfenolic antioksidan. Penelitian sebelumnya juga menyatakan
salah satu jenis madu, yaitu Madu Rambutan mengandung flavonoid dan
fenolik sebagai antioksidan alami yang berperan dalam menurunkan
peroksida lipid dan radikal bebas (Yuslianti et al., 2015).
Bahan alami lainnya yaitu jahe (Zingiber officinale) terbukti secara
signifikan dapat menurunkan kadar LDL kolesterol, total kolesterol, dan
berat badan setelah diberikan selama 3 bulan sebanyak 5 mg/hari pada
pasien yang mengalami hyperlipidemia (Murad, Niaz and Aslam, 2018).
Selain dapat mencegah terjadinya peroksida lipid, Ethanol pada
kandungan jahe mengaktivasi enzim superoxide dismutase, catalase,
glutathione peroxidase, glutathione reductase (Mashadi, Nafiseh Shokri,
2013).
Ekstrak jahe dapat menurunkan kadar kolesterol dan
menyeimbangkan hormone estrogen dan progesterone. Pemberian dosis
tinggi ekstrak jahe mampu menggantikan peran clomiphene citrate sebagai
terapi hormon untuk meningkatkan fungsi ovarium (Atashpour et al.,
2017).
Keadaan stress yang dialami oleh wanita usia subur dapat
mempengaruhi peningkatan hormon stres yaitu kortisol,
ketidakseimbangan hormone gonad seperti estrogen, dan penurunan kadar
glutathione sebagai respon stress oksidatif dalam tubuh. Stress oksidatif
pada masa prekonsepsi dapat menyebabkan endometriosis, penurunan

6
kualitas oosit, infertilitas, keguguran, preeclampsia, IUGR, dan kelahiran
premature.
Ginger Honey merupakan campuran antara madu trigona sp dan
jahe yang telah melalui proses pencampuran dan hasil uji laboratorium
(Handayani, Ahmad and Sudir, 2014) (Permatasari and Nilawati, 2020).
Trigona sp merupakan salah satu kelompok lebah tanpa sengat dari
Indonesia yang menghasilkan madu yang memiliki rasa lebih unik
dibandingkan jenis madu lain, lebih memiliki rasa manis dan asam
(Agussalim et al., 2017). Kandungan aktivitas hidrogen peroksida,
aktivitas nonperoksida, flavonoid, dan keasaman yang terkandung dalam
madu lebah Trigona mampu menghambat aktivitas mikrorganisme seperti
bakteri E. coli yang diuji coba pada sebuah kentang (Garedew, Schmolz
and Lamprecht, 2003).

1. Madu
Secara umum, madu memiliki berbagai kandungan nutrisi yang bermanfaat
untuk kesehatan, beberapa vitamin ditemukan dalam madu seperti asam
askorbat, asam pantotenik, niacin, dan riboflavin; kandungan mineral seperti
kalsium, tembaga, zat besi, magnesium, mangan, fosfor,
potassium, dan zinc (Abdulwahid Ajibola, Joseph P
Chamunorwa and Kennedy H Erlwanger, 2012).
Madu dengan kandungan antioksidan seperti flavonoid,
asam fenolic, enzim, vitamin (A,E,C) yang mampu
mencegah kanker, penyakit jantung, penyakit infeksi,
penurunan fungsi neurogical, peradangan dan penuaan
(Khoubnasab Jafari, Ansarin and Jouyban, 2015). Peneliti lainnya menyatakan
kandungan berbagai vitamin, kalsium, asam amino, dan komponen
peningkatan sistem imun yang terkandung dalam madu mampu meningkatkan
kualitas sel telur dan meningkatkan kesuburan wanita usia subur (Meo et al.,
2017).

7
2. Jahe

Kandungan ginger honey lainnya yaitu jahe emprit (Zingiber Officinale


var. Amarum) merupakan jenis jahe berwarna putih dan berimpang kecil.
Penelitian sebelumnya menyatakan Komponen yang terkandung dalam
jahe yaitu air 80,9%, protein 2,3%, lemak 0,9%, mineral 1-2%, serat 2-4%,
dan karbohidrat 12,3%. Menurut penelitian (Lathifah, 2016) menyatakan
bahwa senyawa yang terkandung pada ekstrak jahe emprit seperti
flavonoida, fenolik, terpenoid dan minyak atsiri pada jahe ini merupakan
senyawa bioaktif yang dapat menghambat pertumbuhan bakteri.
3. Daun katuk
Salah satu keunggulan daun katuk adalah kandungan karotennya yang
cukup tinggi, serta mngandung alphatocopherol yang sangat tinggi. Daun
katuk memiliki kandungan isofalvonoid yang menyerupai estrogen dan
mampu memperlambat berkurangnya massa tulang. Daun katuk juga
mengandung saponin yang berkhasiat sebagai anti kanker antimikroba dan
meningkatkan system imun tubuh. Daun katuk kaya akan klorofil yaitu
sebesar 8% dari bobot kering. Kandungan lain yang terdapat dalam daun
katuk adalah berbagai senyawa fitokimia yang bermanfaat sebagai obat,
seperti progesterone, estradiol, testosterone dan glukokortikoid. Daun
katuk juga mengandung senyawa elkosanoid, prostaglandin dan
prostasiklin, tromboksan, lipoksin dan leukotriene.
Daun katuk memiliki senyawa andorstan 17-one dan ethyl-3, hydrox-5-
alpha, yang jika dikonsumsi dapat meningkatkan konsentrasi androgen

8
binding protein (ABP) memlalui peningkatan konsentrasi hormone steroid,
terutama testosterone dalam plasma. Peningkatan kadar hormone
testosterone memiliki hubungan dengan meningkatnya libido.
Testosterone juga merangsang perilaku seksual pria dengan meningkatkan
pelepasa dopamine dan neurotransmitter nitrergic. Menurut penelitian
sebelumnya efek seduhan daun katuk ( sauropus androgynous L. Merr )
telah dicoba pada tikus jantan, selama 14 hari tikus jantan diberikan
seduhan daun katuk secara oral dan hasilnya efektif meningkatkan libido
tikus jantan.

4. Rumput Kebar
Biophytum umbraculum Welw. Yang dikenal dengan nama Rumput
Kebar merupakan tanaman herbalyang tumbuh dan hidupnya menahun
dengan tinggi mencapai 40 cm. kandungan zat gizi dalam rumput kebar
antara lain Vitamin A, E, 17 asam amino, zat besi, kalsium dan fosfor.
Kandungan fitokimiadan zat gizi tersebut menunjang berbagai
bioaktivitas dari rumput kebar yang cenderung erat kaitannya dalam
memperbaiki fungsi reproduksi. Bioaktivitas yang ditemukan dalam
rumput kebar yaitu : antioksidan, anti kanker, antifungi,

9
antihelmintik,antikolestol, dan efek larvasidal. Secara ilmiah kandungan
senyawa fitokimia mendukung fungsi reproduksi. Dalam meningkatkan
kesuburan individu jantan, senyawa saponin berperan sebagai substrat
untuk menghasilkan hormone testosterone. Saat berada dalam tubuh
senyawa sopanin berubah struktur menjadi senyawa sterol yang
merupakan bahan dasar pembentukan pregnenolon. Pregnenolon
merupakan precursor pembentuk testosterone. Peningkatan senyawa
tersebut akan memberikan peningkatan sintesis testosterone yang berperan
dalam spermatogenesis ( winarni 2007, dalam lefaan, 2014.
Begitu halnya dengan pengaruh senyawa saponi pada pada fungsi
reproduksi betina. Kandngan saponi pada rumput kebar dapat
meningkatkan pembentuk folikel dan menaikkan berat ovarium ( riyadi et
al., 2019 )
Berdasaarkan kajian kandungan fitokimia dan bioaktivitas rumput
kebar, tumbuhan tersebut lebih dari mampu untuk mengobati masalah
kesuburan baik pada manusia maupun ternak. Hal tersebut dibuktikan
dengan penelitian penelitian yang menguji kemampuan rumput kebar,
dalam hal mengobati kesuburan hamper selalu berkesimpulan positif.

10
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan
Tanaman Herbal ialah Tanaman yang berkhasiat dalam
penyembuhan atau pencegahan segala macam penyakit. Beberapa teknik
dalam membuat ramuan, antara lain rebusan, seduhan, dan perasan.
Prakonsepsi adalah perawatan sebelum terjadi kehamilan dengan
rentang waktu dari tiga bulan hingga satu tahun sebelum konsepsi.
Ginger honey merupakan campuran dari madu jenis trigona sp dan
ekstrak jahe dengan perbandingan 2:1 aman untuk dikonsumsi.

B. Saran
Diharapkan bidan sebagai tenaga kesehatan dapat meningkatkan peran
sertanya dimasyarakat dalam memberikan informasi berupa pendidikan
kesehatan kepada wanita usia subur mengenai pentingnya kesehatan
prakonsepsi dan meningkatkan edukasi kepada wanita mengenai persiapan
kehamilan yang sehat.

11
DAFTAR PUSTAKA

Andini, D. (2014). POTENTIAL OF KATUK LEAF (Sauropus androgynus L.Merr) AS


APHRODISIAC. J MAJORITY. Volume 3 Nomor 7, 17-22.

Khuzaimah, A. (2017). Modul Pelatihan Asuhan Mandiri Pemanfaatan Toga Dan


Akupresur Bagi Fasilitator Puskesmas. Kemenkes RI.

Subagja, H. P. (2013). Kitab Ramuan Tradisional Dan Herbal Nusantara. Yogyakarta:


Transmedia.

Wakhidah, A. Z. (2020). RUMPUT KEBAR (Biophytum Umbraculum Welw);


PEMANFAATANNYA DI INDONESIA, FITOKIMIA, DAN BIOAKTIVITAS. Jurnal Pro-
Life Vol.7 No.2, 99-106.

Widyastuti, S. I., Basir, R., Yusur, N., & Karim, N. (2016). Buku Saku Pemanfaatan
Tanaman Obat (TOGA). Makassar: Kemenkes RI.

Yasmin, R. (2020). POTENSI GINGER HONEY SEBAGAI SUPLEMEN WANITA PRAKONSEPSI


DENGAN STRES RINGAN MENGGUNAKAN MENCIT BETINA BALB/C SEBAGAI
MEDIA INTERVENSI. Makassar.

Yulianto, S. (2017). PENGGUNAAN TANAMAN HERBAL UNTUK KESEHATAN. Jurnal


Kebidanan dan Kesehatan Tradisional, Vol.2, No.1, 1-59.

Ziraluo, Y. B. (2020). TANAMAN OBAT KELUARGA DALAM PERSPEKTIF MASYARAKAT


TRANSISI. Jurnal Inovasi Penelitian, Vol.1 No.2, 99-106.

12
TUGAS MASING MASING INDIVIDU

ARDIANTI KHALIK : Mencari materi dan Menyusun Makalah

VADILLAH NURAZISAH : Mencari Materi

PUTRI APRIMA DHARMA : Mencari Materi

SYAMSINAR PAEMBONAN : Melengkapi Makalah dan membuat PPT

ASTIKA RAHMAN : Mencari Materi

13

Anda mungkin juga menyukai