DOSEN PENGAMPUH :
OLEH :
NIM : D1B222087
FAKULTAS FARMASI
UNIVERSITAS MEGAREZKY
MAKASSAR
2023
KATA PENGANTAR
Puji Syukur kami panjatkan atas kehadirat Allah Swt yang telah
memberikan rahmat serta karunia-Nya kepada kami sehingga kami berhasil
menyelesaikan makalah ini tepat waktunya dengan judul “Pengembangan Obat
Tradisional”.
Makalah ini diajukan memenuhi salah satu tugas mata kuliah “Obat
Tradisional” Semester III dengan dosen pengajar apt. Wahyuddin Jumardin,
S.Farm., M.Si. Tidak lupa berterima kasih kepada beliau yang telah memberikan
arahan atau bimbingan terhadap pembuatan makalah ini.
Dalam penulisan makalah ini masih banyak kekurangan baik dalam tehnik
penulisan maupun materi mengingat kemampuan penulis, Masih jauh dari kata
sempurna. Penulis berharap dapat memberikan manfaat kepada para pembaca.
FIRA VERONICA
DAFTAR ISI
BAB I .................................................................................................................................... 4
PENDAHULUAN ................................................................................................................... 4
A. Pendahuluan ........................................................................................................... 4
B. Rumusan Masalah ................................................................................................... 5
C. Tujuan dan Manfaat ................................................................................................ 5
BAB II ................................................................................................................................... 6
PEMBAHASAN ..................................................................................................................... 6
A. Pengertian ........................................................................................................... 6
B. Perkembangan Obat Tradisional ......................................................................... 7
C. JENIS DAN SUMBER OBAT TRADISIONAL .......................................................... 11
BAB III ................................................................................................................................ 15
PENUTUP ........................................................................................................................... 15
BAB I
PENDAHULUAN
A. Pendahuluan
Indonesia adalah negara yang kaya akan warisan budaya, baik yang
terdokumentasi dalam bentuk tertulis maupun yang disampaikan melalui
tradisi lisan turun-temurun. Ini menunjukkan bahwa sejak zaman dahulu,
masyarakat Indonesia telah mengakumulasi pengetahuan berdasarkan
pengalaman sehari-hari mereka, mencakup berbagai bidang seperti astronomi,
arsitektur, pengobatan tradisional, sastra, dan lainnya. (Parwata, 2016).
B. Rumusan Masalah
1. Pengertian obat dan obat tradisional
2. Perkembangan obat tradisional
3. Jenis obat tradisional
PEMBAHASAN
A. Pengertian
Obat adalah bahan atau zat yang berasal dari tumbuhan, hewan,mineral
maupun zat kimia tertentu yang dapat digunakan untuk mencegah, mengurangi
rasa sakit, memperlambat proses penyakit dan atau menyembuhkan penyakit.
Obat harus sesuai dosis agar efek terapi atau khasiatnya bisa kita dapatkan
(Parwata, 2016).
Obat tradisional merujuk pada substansi atau ramuan yang berasal dari
sumber-sumber seperti tumbuhan, hewan, mineral, formulasi galenik (cara
penyediaan), atau campuran dari berbagai bahan tersebut. Biasanya, obat
tradisional telah digunakan secara turun-temurun untuk pengobatan
berdasarkan pengalaman. Di Indonesia, obat tradisional yang lebih dikenal
dengan istilah "jamu" adalah gabungan umumnya dari bahan-bahan herbal,
yang berasal dari tanaman. Bahan tanaman yang digunakan dapat mencakup
akar, batang, daun, umbi, atau bahkan seluruh bagian tanaman. (R. H, 2007).
Menurut BPOM Indonesia, Obat tradisional dapat dikelompokkan menjadi
tiga kategori yang berbeda, yaitu jamu, obat herbal terstandar, dan fitofarmaka.
Dalam tiga kategori ini, jamu adalah yang paling dikenal oleh masyarakat
umum dan sering digunakan untuk mengatasi masalah kesehatan. Perbedaan
utama di antara ketiga jenis obat ini terletak pada pengujian yang mereka lalui.
Obat tradisional yang telah melewati uji praklinik disebut obat herbal
berstandar, sedangkan yang telah melalui uji klinik dikenal sebagai
fitofarmaka. Di sisi lain, jamu adalah obat tradisional yang lebih berlandaskan
pada "warisan turun temurun" dan metode empiris. (Adiyasa & Meiyanti,
2021).
Obat tradisional pada saat ini banyak digunakan karena menurut beberapa
penelitian tidak terlalu menyebabkab efek samping, karena masih bisa dicerna
oleh tubuh. Berbagai bagian tanaman seperti akar, rimpang, batang, buah, daun,
dan bunga telah banyak dimanfaatkan oleh masyarakat dalam konteks obat
tradisional. Sebagai contoh, akar alang-alang sering digunakan sebagai obat
penurun panas. Rimpang temulawak dan kunyit banyak dimanfaatkan untuk
mengobati hepatitis. Batang kina digunakan dalam pengobatan malaria. Kulit
batang kayu manis sering dimanfaatkan untuk mengatasi tekanan darah tinggi.
Buah mengkudu digunakan dalam pengobatan kanker. Buah belimbing
umumnya digunakan untuk mengatasi masalah tekanan darah tinggi. Daun
bluntas berguna dalam mengatasi masalah bau badan. Sedangkan bunga
belimbing Wuluh digunakan untuk meredakan batuk. (Parwata, 2016)
Obat Tradisional merujuk pada bahan-bahan atau campuran yang terdiri dari
bahan tumbuhan, bahan hewan, bahan mineral, formulasi galenik, atau
campuran berbagai bahan tersebut, yang telah lama digunakan secara turun-
temurun untuk tujuan pengobatan berdasarkan pengalaman. Penjelasan ini
sesuai dengan ketentuan yang terdapat dalam Peraturan Menteri Kesehatan
Nomor 246/Menkes/Per/V/1990 tentang perizinan usaha industri obat
tradisional dan pendaftaran obat tradisional (Parwata, 2016).
Fitofarmaka adalah jenis obat yang telah terbukti aman dan efektif
dalam penggunaannya, dan bahan bakunya terdiri dari bahan alam seperti
tanaman obat atau sediaan galenik yang telah memenuhi standar yang
berlaku. Istilah penggunaan obat ini mengacu pada sifat
farmakologisnya, seperti diuretik, analgesik, antipiretik, dan sebagainya.
Obat tradisional dapat diperoleh dari berbagai sumber sebagai pembuat atau
yang memproduksi obat tradisional yang dapat dikelompokkan sebagai berikut :
a. Obat tradisional buatan sendiri
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Obat tradisional merujuk pada bahan atau campuran bahan yang berasal
dari tumbuhan, hewan, mineral, sediaan galenik, atau campuran bahan-bahan
tersebut, yang telah digunakan secara turun-temurun untuk tujuan pengobatan
berdasarkan pengalaman. Obat tradisional Indonesia, atau yang lebih populer
dikenal sebagai jamu, biasanya terdiri dari campuran obat herbal, yang berasal
dari berbagai bagian tanaman seperti akar, batang, daun, umbi, atau mungkin
seluruh bagian tanaman.
B. SARAN
Obat tradisional sering digunakan dalam pengobatan tradisional di berbagai
budaya dan telah terbukti efektif dalam beberapa kasus. Namun sebaiknya
penggunaan obat tradisional harus dilakukan dengan hati-hati dan dengan
memahami potensi risiko dan efek sampingnya. Penting untuk berkonsultasi
dengan profesional kesehatan sebelum menggunakan obat tradisional, terutama
jika memiliki kondisi medis yang serius.
DAFTAR PUSTAKA