Anda di halaman 1dari 10

MAKALAH KEPERAWATAN KOMPLEMENTER

KONSEP BOTANICAL HEALING

Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat

Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Keperawatan Komplementer

Dosen Pengampu : Bapak Saepul Mustofa Alamsah, M.Kep

Oleh :

Kelompok 2

1) Satra Azmia Herlanda 1941111023


2) Yasyfy Vanesa Nuraeni 1941111033
3) Febrina Nur Azizah 1941111042
4) Aldi Fadilah 1941111074

PROGRAM STUDI DIPLOMA III KEPERAWATAN


FAKULTAS KESEHATAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SUKABUMI
2021
KATA PENGANTAR

Puji syukur penyusun sampaikan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena
dengan rahmat-Nya, penyusun dapat menyelesaikan tugas makalah yang berjudul
“Konsep Botanical Healing” yang disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah
Keperawatan Komplementer. Penyusun mengucapkan terima kasih kepada
seluruh pihak yang telah membantu menyelesaikan makalah ini dengan baik dan
lancar.
Tujuan suatu pendidikan adalah untuk mencerdaskan kehidupan bangsa,
membentuk sumber daya manusia yang handal dan berdaya saing, membentuk
watak dan jiwa sosial, berbudaya, berakhlak dan berbudi luhur, serta berwawasan
pengetahuan yang luas dan menguasai teknologi. Makalah ini dibuat oleh
penyusun untuk membantu memahami materi tersebut. Mudah-mudahan makalah
ini memberikan manfaat dalam segala bentuk kegiatan belajar, sehingga dapat
memperlancar dan mempermudah proses pencapaian yang telah direncanakan.
Penyusun menyadari masih banyak kekurangan dalam makalah ini. Oleh
karena itu, segala kritikan dan saran yang membangun akan kami terima dengan
lapang dada sebagai wujud koreksi atas diri tim penyusun yang masih belajar.
Akhir kata, semoga makalah ini bermanfaat bagi kita semua. Aamiin.

Penyusun, 12 Maret 2021

Kelompok 2

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.............................................................................................. i

DAFTAR ISI............................................................................................................. ii

BAB I PENDAHULUAN ........................................................................................ 1

A. Latar belakang................................................................................................ 1
B. Rumusan Masalah.......................................................................................... 1
C. Tujuan Masalah.............................................................................................. 1

BAB II PEMBAHASAN.......................................................................................... 2

A. Pengertian Tanaman Obat.............................................................................. 2


B. Penggolongan Tanaman Obat........................................................................ 2
C. Pemanfaatan Tanaman Obat.......................................................................... 3
D. Alasan Penggunaan Tanaman Obat............................................................... 3

BAB III PENUTUP.................................................................................................. 6

A. Kesimpulan.................................................................................................... 6
B. saran............................................................................................................... 6

DAFTAR PUSTAKA............................................................................................... 7

ii
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Indonesia adalah Negara kepulauan terbesar didunia, Negara yang
memiliki begitu banyak keanekaragaman baik habitat, maupun flora dan
fauna yang dimilikinya. Keanekaragaman ini pula membuat Indonesia
memiliki banyak keanekaragaman hayati termasuk juga keanekaragaman
tanaman herbal.
Pada masyarakat modern ini, masyarakat belum begitu tahu tentang
manfaat apa saja yang dapat kita peroleh dari tanaman herbal untuk
kesehatan, itu dikarenakan masyarakat lebih mengenal obat – obatan dari
bahan kimia, baik karena anjuran dari resep dokter. Contoh nyata penggunaan
tanaman herbal dalam zaman moderen ini seperti Jeruk Nipis yang mampu
mengobati penyakit demam, dan batuk dengan kandungan fellandren dan
sitral digunakan dalam obat batuk Komix Jeruk Nipis, Daun Jambu biji
mengobati penyakit diare dengan kandungan komponen flavonoid seperti
tanin sehingga digunakan dalam komposisi obat Diapet. Itu adalah beberapa
contoh tanaman herbal yang digunakan untuk beberapa penyakit ringan
namun sering terjangkit di dalam masyarakat sehingga menjadikan obat
herbal tersebut sangat bermanfaat selain karena faktor mudah didapatkan di
alam, harganya cendrung lebih terjangkau, dan tidak memiliki efek samping
seperti halnya yang diakibatkan oleh obat – obatan kimia.
B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana konsep botanical healing/tanaman obat?
2. Apa sajakah kelebihan tanaman obat?
C. Tujuan
1. Untuk mengethaui konsep botanical healing/tanaman obat.
2. Untuk mengetahui kelebihan tanaman obat.

1
BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian Tanaman Obat


Tanaman obat adalah aneka tanaman obat yang dikenali sebagai tanaman
untuk obat-obatan. Tanaman obat dapat dengan mudah ditemukan disekitar
kita karena Indonesia mengenal pengobatan herbal sudah sejak beribu tahun
yang lalu (Suparni, I. & Wulandari, A., 2012, h. 4).
Tanaman obat merupakan spesies tanaman yang diketahui, dipercaya dan
benar-benar berkhasiat sebagai obat (Utami, P. &Puspaningtyas, E., 2013, h.
2). Pengertian berkhasiat obat adalah mengandung zat aktif yang berfungsi
mengobati penyakit tertentu atau jika tidak mengandung efek resultan/sinergi
dari berbagai zat yang berfungsi mengobati (Indriati, 2014, h. 52).
Menurut Zuhud, Ekarelawan dan Riswan dalam Utami, (2013, h. 2),
tanaman obat terbagi dalam tiga jenis.
a. Tanaman obat tradisional, merupakan spesies tumbuhan yang diketahui
atau dipercaya memiliki khasiat dan telah digunakan sebagai bahan baku
obat tradisional.
b. Tanaman obat modern, merupakan spesies tumbuhan yang secara ilmiah
telah dibuktikan mengandung senyawa atau bahan bioaktif yang berkhasiat
obat dan penggunaannya dapat dipertanggungjawabkan secara medis.
c. Tanaman obat potensial, merupakan spesies tumbuhan yang diduga
mengandung senyawa atau bahan bioaktif yang berkhasiat obat, tetapi
belum dibuktikan secara ilmiah medis atau penggunaanya sebagai bahan
obat tradisional perlu ditelusuri.
B. Penggolongan Tanaman Obat
Menurut Suparni, I. & Wulandari, A. (2012, h. 4) berdasarkan bahan yang
dimanfaatkan untuk pengobatan, tanaman obat dapat digolongkan menjadi
beberapa, yaitu sebagai berikut:
a. Tanaman obat yang diambil daunnya, misalnya daun salam, daun sirih,
daun randu, daun sukun, daun pecah beling, dan lain-lain.

2
b. Tanaman obat yang diambil batangnya, misalnya kayu manis, brotowali,
pulasari, dan lain-lain.
c. Tanaman obat yang diambil buahnya, misalnya jeruk nipis, ketumbar,
belimbing waluh, mahkota dewa, dan lain-lain.
d. Tanaman obat yang diambil bijinya, misalnya kecubung, pinang, pala,
mahoni, dan lain-lain.
e. Tanaman obat yang diambil akarnya, misalnya pepaya, aren, pulai pandak,
dan lain-lain.
f. Tanaman obat yang diambil umbi atau rimpangnya, misalnya kencur, jahe,
bengle, kunyit, dan lain-lain.
C. Pemanfaatan Tanaman Obat
Menurut Notoatmodjo (2011, h. 345) tanaman obat tidak jarang dipakai
untuk pengobatan penyakit yang belum ada obatnya yang memuaskan seperti
penyakit kanker, penyakit virus termasuk AIDS dan penyakit degeneratif,
serta pada keadaan terdesak dimana obat jadi tidak tersedia atau karena tidak
terjangkau oleh daya beli masyarakat. Secara garis besar tujuan pemakaian
obat tradisional dibagi dalam empat kelompok, yaitu:
1) Untuk memelihara kesehatan dan menjaga kebugaran jasmani (promotif),
2) Untuk mencegah penyakit (preventif),
3) Sebagai upaya pengobatan penyakit baik untuk pengobatan sendiri
maupun untuk mengobati orang lain sebagai upaya mengganti atau
mendampingi penggunaan obat jadi (kuratif), dan
4) Untuk memulihkan kesehatan (rehabilitatif).
D. Alasan Penggunaan Tanaman Obat
Menurut Suparni dan Wulandari (2012, h. 5-6) banyak faktor yang menjadi
alasan masyarakat modern kembali menggunakan tanaman obat dan
pengobatan herbal. Berikut ini beberapa diantaranya:
a. Harga obat-obatan kimia semakin mahal yang tidak terjangkau oleh semua
kalangan masyarakat. Dengan demikian, masyarakat lebih senang beralih
dan mencari alternatif pengobatan yang lebih murah.

3
b. Efek samping yang ditimbulkan oleh pengobatan tradisional hampir tidak
ada. Ini sangat berbeda dengan obat-obatan kimiawi yang bila digunakan
dalam jangka panjang akan memiliki efek samping negatif.
c. Obat kimiawi sebenarnya dibuat secara sintesis berdasarkan obat-obatan
alami. Namun karena obat-obatan alami sebagian besar belum
mendapatkan standarisasi secara medis, akhirnya digunakanlah obat-
obatan kimiawi.
d. Pengobatan secara herbal lebih mudah dilakukan dan biasanya bahan-
bahannya mudah didapatkan di sekitar kita.
e. Adanya keyakinan empiris bahwa pengobatan herbal lebih aman
dikalangan masyarakat berdasarkan pengalaman dari leluhur dan orang-
orang yang menggunakan tanaman obat.
f. Pembuatan ekstrak-ekstrak atau pengobatan herbal yang telah dibenntuk
dalam pil atau kapsul, cairan dan dikemas modern membuat orang lain
lebih memilih pengobatan herbal daripada pengobatan kimia. Ini
menjadikan tanaman obat pun sama praktisnya dengan pengobatan kimia.
Notoatmodjo (2011, h. 346) mengatakan bahwa obat tradisional merupakan
potensi bangsa Indonesia, mempunyai prospek untuk ikut andil dalam
memecahkan permasalahan dan sekaligus memperoleh serta
mendayagunakan kesempatan untuk berperan sebagai unsur dalam sistem
pelayanan kesehatan masyarakat, terlebih lebih dengan adanya kebijakan
Menteri Kesehatan RI tahun 1999 untuk mengembangkan dan memanfaatkan
tanaman obat asli Indonesia untuk kebutuhan farmasi di Indonesia.
Pengembangan obat tradisional mempunyai tiga aspek penting, yaitu:
1) Pengobatan yang menggunakan bahan alam adalah sebagian dari hasil
budaya bangsa dan perlu dikembangkan secara inovatif untuk
dimanfaatkan bagi upaya peningkatan kesehatan masyarakat.
2) Penggunaan bahan alam dalam rangka pemeliharaan kesehatan dan
sebagai bahan obat jarang menimbulkan efek samping dibandingkan bahan
obat yang berasal dari zat kimia sintesis.

4
3) Bahan baku obat berasal dari alam cukup tersedia dan tersebar luas di
negara kita. Bahan baku obat tradisional tersebut dapat dikembangkan
didalam negeri, baik dengan teknologi sederhana maupun dengan
teknologi canggih. Pengembangan obat tradisional dalam jangka panjang
akan mempuyai arti ekonomi yang cukup potensial karena dapat
mengurangi impor bahan baku sintesis kimia yang harus dibeli dengan
devisa.

5
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan
Tanaman obat adalah tanaman yang memiliki khasiat obat dan digunakan
sebagai obat dalam penyembuhan maupun pencegahan penyakit.
Dalam segi penyembuhan meskipun tanaman obat umumnya lebih lambat
dalam pengobatan penyakit dibanding penyembuhan menggunakan Obat –
obatan kimia, namun pengobatan secara tradisional menggunakan tanaman
obat jauh lebih aman bagi tubuh dengan sangat sedikit efek samping yang
ditimbulkannya, bebas racun, mudah di produksi, menghilangkan akar
penyakit, mudah diperoleh, murah dan mempunyai banyak khasiat.
B. Saran
Seharusnya kita dapat lebih bijak untuk memanfaatkan tanaman obat yang
ada di sekitar kita dengan sebaik mungkin serta tetap menjaga kelestarian
lingkungan hidup disekitar kita agar tercipta lingkungan hidup yang sehat.
Saran yang terbaik untuk kesehatan, yaitu mengikuti anjuran dari pepatah
yang berbunyi “Lebih baik mencegah daripada mengobati”, dari pada kita
berjuang mati – matian untuk mengobati penyakit kita, lebih baik kita
berjuang mati – matian untuk menjaga kesehatan kita sebelum terserang
penyakit.

6
DAFTAR PUSTAKA

Isa. 2009. Gaya Hidup Sehat Alami. Jakarta: Tiens

Agoes, Azwar. 1992. Antropologi Kesehatan Indonesia, Pengobatan Tradisional.


Jakarta: Buku Kedokteran EGC

Waluyo Srikandi. 2009. 100 Questions & Answer Diabetes. Jakarta: Elex Media
Komputindo

Hariana, H. Arief. (2006). Tumbuhan Obat & Khasiatnya 3. Jakarta:Swadaya.

Badan Pusat Statistik. 2001. Statistik Kesejahteraan Rakyat (Welfare Statistics)


2000.Jakarta: 46-73

Anda mungkin juga menyukai