DALAM KEPERAWATAN A
Tugas makalah ini dibuat untuk memenuhi mata kuliah terapi komplementer
dalam keperawatan A yang diampu oleh Ns. Nurul Fatmawati Fitriana, M.Kep
Disusun Oleh :
2021
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena
dengan rahmat, karunia, serta taufik dan hidayah-Nya kami dapat menyelesaikan
tugas tentang “Terapi Herbal Daun Sambiloto Untuk Mengatasi Tipes” ini dengan
baik dan tepat waktu, meskipun banyak kekurangan didalamnya
Kami sangat berharap makalah ini dapat berguna dalam rangka menambah
wawasan serta pengetahuan kita mengenai bagaimana terapi herbal Daun
Sambiloto untuk mengatasi tipes. Kami juga menyadari sepenuhnya bahwa di
dalam makalah ini terdapat kekurangan dan jauh dari kata sempurna. Oleh sebab
itu, kami berharap adanya kritik, saran dan usulan demi perbaikan makalah yang
telah kami buat di masa yang akan datang, mengingat tidak ada sesuatu yang
sempurna tanpa saran yang membangun.
Semoga makalah sederhana ini dapat dipahami bagi siapapun yang
membacanya. Sekiranya laporan yang telah disusun ini dapat berguna bagi kami
sendiri maupun orang yang membacanya.
Penulis
i
DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN SAMPUL.......................................................................................i
KATA PENGANTAR.......................................................................................ii
DAFTAR ISI.....................................................................................................iii
BAB I : PENDAHULUAN................................................................................1
A. Latar Belakang............................................................................................1
B. Rumusan Masalah.......................................................................................2
C. Tujuan.........................................................................................................2
BAB IV PENUTUP............................................................................................9
A. Kesimpulan..............................................................................................9
B. Saran........................................................................................................9
DAFTAR PUSTAKA......................................................................................10
ii
BAB 1
PENDAHULUAN
A. Latar belakang
Terapi komplementer dikenal dengan terapi tradisional yang digabungkan dalam
pengobatan modern. Komplementer adalah penggunaan terapi tradisional ke dalam
pengobatan modern. Terminologi ini dikenal sebagai terapi modalitas atau aktivitas yang
menambahkan pendekatan ortodoks dalam pelayanan kesehatan. Terapi komplementer
juga ada yang menyebutnya dengan pengobatan holistik. Pendapat ini didasari oleh
bentuk terapi yang mempengaruhi individu secara menyeluruh yaitu sebuah
keharmonisan individu untuk mengintegrasikan pikiran, badan, dan jiwa dalam kesatuan
fungsi.
Indonesia sebagai negara yang terkenal karena keanekaragamannya, salah satunya
adalah keanekaragaman hayati (megabiodiversity) khususnya tumbuhan. Selain itu
Indonesia juga memiliki keanekaragaman etnis yang memiliki berbagai macam
pengetahuan tentang obat tradisional yang menggunakan bahan-bahan dari tumbuhan.
Keragaman zat kimia penyusun tumbuh-tumbuhan atau zat yang dihasilkan tumbuhan
merupakan kelebihan tanaman, sehingga sebagai tanaman obat dapat menghasilkan
aktivitas yang luas dan memiliki sisi positif pada tubuh karena tidak memiliki efek
samping seperti halnya obat-obat kimiawi (Mills, 1996).
B. Rumusan masalah
1. Apakah pengertian terapi herbal ?
2. Apakah manfaat terapi herbal ?
3. Bagaimana konsep terapi herbal ?
4. Apa saja klasifikasi terapi herbal ?
5. Bagaimana peran perawat dalam terapi komplementer?
6. Apakah pengertian terapi herbal sambiloto?
7. Apa saja manfaat dari terapi herbal Sambiloto?
8. Bagamanakah cara kerja terapi herbal Sambiloto?
9. Apa saja khasiat dari terapi herbal Sambiloto?
1
10. Bagaimanakah prosedur pembuatan obat herbal Sambiloto?
C. Tujuan
1. Untuk mengetahaui pengertian terapi herbal
2. Untuk mengetahaui manfaat terapi herbal
3. Untuk mengetahaui konsep terapi herbal
4. Untuk mengetahaui klasifikasi terapi herbal
5. Untuk mengetahaui peran perawat dalam terapi komplementer
6. Untuk mengetahaui pengertian terapi herbal sambiloto
7. Untuk mengetahaui manfaat dari terapi herbal Sambiloto
8. Untuk mengetahaui cara kerja terapi herbal Sambiloto
9. Untuk mengetahaui khasiat dari terapi herbal Sambiloto
10. Untuk mengetahaui prosedur pembuatan obat herbal Sambiloto
2
BAB II
KAJIAN TEORI
A. Devinisi terapi herbal
Herbal adalah tanaman atau tumbuhan yang mempunyai kegunaan atau nilai lebih
dalam pengobatan. Dengan kata lain, semua jenis tanaman yang mengandung bahan atau
zat aktif yang berguna untuk pengobatan bisa digolongkan sebagai herbal. Herbal kadang
disebut juga sebagai tanaman obat, sehingga dalam perkembangannya dimasukkan
sebagai salah satu bentuk pengobatan alternatif.
Terapi herbal adalah terapi alami dengan memanfaatkan ramuan dari bahan alami
dari berbagai tumbuhan yang berkhasiat, berupa bagian dari tumbuhan seperti rimpang
(akar-akaran), daun-dauann, dan kulit batang, serta buah.
3
dan alternatif termasuk didalamnya seluruh praktik dan ide yang didefinisikan oleh
pengguna sebagai pencegahan atau pengobatan penyakit atau promosi kesehatan dan
kesejahteraan.
Definisi tersebut menunjukkan terapi komplemeter sebagai pengembangan terapi
tradisional dan ada yang diintegrasikan dengan terapi modern yang mempengaruhi
keharmonisan individu dari aspek biologis, psikologis, dan spiritual. Hasil terapi yang
telah terintegrasi tersebut ada yang telah lulus uji klinis sehingga sudah disamakan
dengan obat modern. Kondisi ini sesuai dengan prinsip keperawatan yang memandang
manusia sebagai makhluk yang holistik (bio, psiko, sosial, dan spiritual).
Prinsip holistik pada keperawatan ini perlu didukung kemampuan perawat dalam
menguasai berbagai bentuk terapi keperawatan termasuk terapi komplementer. Penerapan
terapi komplementer pada keperawatan perlu mengacu kembali pada teori-teori yang
mendasari praktik keperawatan. Misalnya teori Rogers yang memandang manusia
sebagai sistem terbuka, kompleks, mempunyai berbagai dimensi dan energi. Teori ini
dapat mengembangkan pengobatan tradisional yang menggunakan energy misalnya tai
chi, chikung, dan reiki.
Teori keperawatan yang ada dapat dijadikan dasar bagi perawat dalam
mengembangkan terapi komplementer misalnya teori transkultural yang dalam
praktiknya mengaitkan ilmu fisiologi, anatomi, patofisiologi, dan lain-lain. Hal ini
didukung dalam catatan keperawatan Florence Nightingale yang telah menekankan
pentingnya mengembangkan lingkungan untuk penyembuhan dan pentingnya terapi
seperti musik dalam proses penyembuhan. Selain itu, terapi komplementer meningkatkan
kesempatan perawat dalam menunjukkan caring pada klien (Snyder & Lindquis, 2002).
Jenis terapi komplementer banyak sehingga seorang perawat perlu mengetahui
pentingnya terapi komplementer. Perawat perlu mengetahui terapi komplementer
diantaranya untuk membantu mengkaji riwayat kesehatan dan kondisi klien, menjawab
pertanyaan dasar tentang terapi komplementer dan merujuk klien untuk mendapatkan
informasi yang reliabel, memberi rujukan terapis yang kompeten, ataupun memberi
sejumlah terapi komplementer (Snyder & Lindquis, 2002). Selain itu, perawat juga harus
membuka diri untuk perubahan dalam mencapai tujuan perawatan integrative.
4
BAB III
PEMBAHASAN
2. Anti radang
4. Merangsang daya tahan sel darah putih sehingga efek untuk mengobati infeksi
5. Antibakteri
5
8. Detoksifikasi
Sambiloto bekerja dengan cara merangsang sistem kekebalan tubuh dan meningkatkan
jumlah sel darah termasuk sel darah putih yang berperan penting dalam sistem kekebalan
tubuh. Andrographolide juga berperan besar dalam menurunkan enzim CDK4 sehingga
dapat menekan pertumbuhan sel kanker.
Banyak khasiat yang dimiliki tanaman Sambiloto untuk mengobati suatu penyakit
: Masalah pernafasan, seperti radang tenggorokan, batuk, bengkak amandel, bronchitis,
dan alergi. Penyakit liver seperti pembesaran hati, sakit kuning, dan kerusakan hati akibat
obat; Penyakit Infeksi termasuk kusta, pneumonia, TBC, gonore, sifilis, malaria, kolera,
leptospirosis, rabies, sinusitis, dan HIV / AIDS; Masalah kulit seperti luka, bisul dan
gatal; hingga mampu melawan bakteri Salmonella dan Eschericia coli pada penderita
tifoid dan disentri. Dari banyaknya khasiat yang dimiliki Tanaman Sambiloto, tentunya
diimbangi dengan cara pengolahan yang tepat agar tidak menimbulkan efek yang tidak
diinginkan. Untuk itu, berikut penjelasan ramuan yang dapat dibuat di rumah bagi
penderita tifoid/tipes.
Penyakit tipes terjadi karena adanya bakteri salmonella thypi dalam system
pencernaan manusia. Bakteri ini akan menyebar pada usus dan mengakibatkan demam
tinggi dan juga muntah-muntah. Penyakit ini dapat menular melalui makanan dan juga
minuman. Biasanya terjadi karena kurang menjaga kebersihan makanan dan juga
kebersihan badan. Terutama jika keadaan cuaca yang masih tidak tentu, akan membuat
daya tahan tubuh menurun dan menjadi lebih rentan untuk terkena virus ini.
a. Daun sambiloto
6
b. 1 gelas air panas
c. Pisau
d. Gelas
e. Alat penumbuk
7
f. Sendok
2. Cara membuat
a. Cuci Daun Sambiloto, lalu potong sesuai kebutuhan
b. Jemur/keringkan Daun Sambiloto di bawah sinar matahari langsung
8
BAB IV
PENUTUP
A. Kesimpulan
Terapi herbal adalah terapi alami dengan memanfaatkan ramuan dari bahan alami
dari berbagai tumbuhan yang berkhasiat, berupa bagian dari tumbuhan seperti rimpang
(akar-akaran), daun-dauann, dan kulit batang, serta buah. Terapi herbal Sambiloto
merupakan terapi herbal yang menggunakan tanaman Sambiloto terutama bagian
daunnya untuk mendapatkan khasiat menangani keluhan/sakit tertentu. Tumbuhan
dengan nama Latin (Binomial) Andrographis paniculata Nees ini memiliki komponen
utama yang disebut Androrapholid yang memiliki multiefek farmakologis.
B. Saran
Sebaiknya dalam proses pembuatan obat herbal untuk terapi herbal terlebih
dahulu memastikan apakah tanaman yang digunakan tepat dan benar sesuai dengan
khasiat yang diinginkan, selain itu tentunya diimbangi dengan cara pengolahan yang tepat
agar tidak menimbulkan efek yang tidak diinginkan.
9
DAFTAR PUSTAKA
Smith, S.F., Duell, D.J., Martin, B.C. (2004). Clinical nursing skills: Basic to advanced skills.
New Jersey: Pearson Prentice Hall.
Snyder, M. & Lindquist, R. (2002). Complementary/alternative therapies in nursing. 4th ed. New
York: Springer.
Widyatuti. (1 Maret 2008). Terapi Komplementer dalam Keperawatan. Jurnal Keperawatan
Indonesia, Volume 12, No. I.
Muhlisin, Ahmad. (29 November 2014). Daun Sambiloto: Khasiat, Manfaat dan Cara
Penyajian. https://mediskus.com/herbal/daun-sambiloto-khasiat-manfaat. (Diakses pada
18 September 2018).
Harmanto, Ning., Subroto M. Ahkam. (2007). Pilih Jamu dan Herbal Tanpa Efek Samping.
Jakarta: PT Elex Media Komputindo.
10