Anda di halaman 1dari 15

MAKALAH KEPERAWATAN KOMPLEMENTER

BENTUK TERAPI KOMPLEMENTER PENGGUNAAN


TERAPI MEDITASI DAN DOA

Disusun oleh kelompok 4:


1. Anisa Rahmasari 1720015
2. Lailatul Anisa 1720039
3. Lintang Sandra Infantri 1720041
4. M. Rizkyanto Subianto 1720043
5. Meitry Citra Maryati 1720045
6. Ratna Inda Sari 1720059
7. Rizky Maulia Safitri 1720065

PROGRAM STUDI D III KEPERAWATAN

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN HANG TUAH

SURABAYA

2020
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT, yang telah memberikan
rahmat serta karunia-Nya kepada kami. Sehingga kami berhasil menyelesaikan
makalah ini yang alhamdulillah tepat pada waktunya yang berjudul “Bentuk
Terapi Komplementer Penggunaan Terapi Meditasi dan Doa”.
Kami menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna, oleh
karena itu kritik dan saran dari semua pihak yang bersifat membangun selalu
kami harapkan demi kesempurnaan ini.
Akhir kata, kami sampaikan terima kasih kepada semua pihak yang telah
berperan serta dalam penyusunan makalah ini dari awal sampai akhir. Semoga
Allah SWT senantiasa meridhoi segala usaha kita. Amin.

Surabaya, 30 Maret 2020

Penulis
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR....................................................................
DAFTAR ISI...................................................................................
BAB I PENDAHULUAN...............................................................
1.1 Latar Belakang..........................................................................
1.2 Rumusan Masalah.....................................................................
1.3 Tujuan.......................................................................................
BAB II PEMBAHASAN................................................................
2.1 Pengertian Meditasi…………………………………………………
2.2 Mekanisme Meditasi
2.3 Manfaat Meditasi
2.4 Pengertian Doa
2.5 Manfaat Doa
2.6 Tahap-tahap terapi do’a
2.7 Instruksi terapi do’a

BAB IV PENUTUP....................................................................................
4.1 Kesimpulan..........................................................................................
4.2 Saran.....................................................................................................
DAFTAR PUSTAKA.................................................................................
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 LATAR BELAKANG
Pengobatan komplementer adalah pengobatan tradisional yang sudah diakui
dan dapat dipakai sebagai pendamping terapi konvesional/medis.Sedangkan
pengobatan alternatif adalah jenis pengobatan yang tidak dilakukan oleh
paramedis/dokter pada umumnya, tetapi oleh seorang ahli atau praktisi yang
menguasai keahliannya tersebut melalui pendidikan yang lain/non medis.
Obat-obat komplementer yang dipergunakan adalah obat bersifat natural yaitu
mengambil bahan dari alam.Bahan-bahan yang dipergunakan dalam pengobatan
komplementer sebelumnya harus dikaji dan diteliti keefektivitasannya dan
keamanannya. Terapi komplementer bertujuan untuk memperbaiki fungsi dari
sistem – sistem tubuh, terutama sistem kekebalan dan pertahanan tubuh agar
tubuh dapat menyembuhkan dirinya sendiri yang sedang sakit, karena tubuh kita
sebenarnya mempunyai kemampuan untuk menyembuhkan dirinya sendiri,
asalkan kita mau mendengarkannya dan memberikan respon dengan asupan
nutrisi yang baik dan lengkap serta perawatan yang tepat.

1.2 RUMUSAN MASALAH


1. Apa yang di maksud meditasi ?
2. Apa saja mekanisme meditasi ?
3. Apa saja teknik rmeditasi ?
4. Apa saja manfaat meditasi ?
5. Apa yang dimaksud dengan doa ?
6. Apa saja manfaat doa ?
7. Apa saja tahap-tahap terapi doa ?
8. Apa saja instruksi untuk terapi doa ?

1.3 TUJUAN
1. Untuk mengetahui pengertian meditasi
2. Untuk mengetahui apa saja mekanisme meditasi
3. Untuk mengetahui tekhnik meditasi
4. Untuk mengetahui manfaat meditasi
5. Untuk mengetahui pengertian doa
6. Untuk mengetahui apa saja manfaat doa
7. Untuk mengetahui tahap-tahap terapi doa
8. Untuk mengetahui apa saja intruksi untuk terapi doa
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Pengertian Meditasi
Meditasi adalah Praktik relaksasi yang melibatkan pengosongan pikirandari semua hal
yang menarik, membebani, maupun mencemaskan dalam hidupsehari-hari.
Dengan kata lain,meditasi melepaskan kita dari penderitaan pemikiran baik dan buruk
yang sangatsubjektif yang secara proporsionalberhubungan langsung dengan kelekatan
kitaterhadap pikiran dan penilaian tertentu.

2.2 Mekanisme Meditasi


Ada banyak cara untuk bermeditasi, termasuk meditasi sebagai gerakan atau tarian
dan meditasi atas bunyi, music, dan imajeri visual. Untuk melakukan meditasi, Anda
harus dapat menurunkan frekuensi gelombang otak terlebih dulu dengan cararelaksasi.
Kenali irama gelombangyang mengalir yang sering mengacaukan peningkatan kesadaran
dalam meditassehingga dapat menemukan cara yang khas untuk membuatnya menjadi
selaras.

2.3 Teknik Bermeditasi


Cara melakukan teknik meditasi sebagai berikut :
1. Cari tempat yang tenang.
2. Kenakan pakaian yang longgar dan nyaman.
3. Bagi sebagian orang duduk bersilaterasa tenang. Anda boleh duduk di
atas bantalan atauhanduk . Anda juga bisa menggunakan kursi, tapi
usahakanduduk hanya pada setengah bagian depan kursi. Ada orang-
orang yangsuka memakai handuk atausyalpada bahu untuk
mencegahkedinginan.
4. Bahu Anda harus rileks dan tangan diletakkan di pangkuan.
5. Buka mata setengah tanpa benar-benar menatap apa pun.
6. Jangan berusaha mengubah pernapasan Anda biarkan perhatian
Andaterpusat pada aliran napas. Tujuannya adalah agar kehebohan dalam
pikiran Anda perlahan menghilang.
7. Lemaskan setiap otot pada tubuh Anda. Jangan tergesa-gesa, perlu
waktuuntuk bisa rileks sepenuhnya; lakukan sedikit demi sedikit, dimulai
denganujung kaki dan terus ke atas sampai kepala.
8. Visualisasikan tempat yang menenangkan bagi Anda. Bisa berupa
tempatyangnyataataukhayalan

2.4 Manfaat Meditasi


Meditasi sering diartikan secara salah, dianggap sama dengan
melamunsehingga meditasi dianggap hanya membuang waktu dan tidak ada
gunanya. Meditasi justru merupakan suatu tindakan sadar karena orang yang
melakukanmeditasi tahu dan paham akan apa yang sedang dia lakukan.Manfaat
meditasi yang kita lakukan bisa secara langsung maupun tidak langsung kita
rasakan secara fisik.Salah satu manfaat tersebut adalah kesembuhanyang kita
peroleh, jika kita menderita sakit tertentu.

Dari sudut pandang fisiologis, meditasi adalah anti-stres yang paling baik.
Saat anda mengalami stres,denyut jantungdantekanan darahmeningkat,
pernapasan menjadi cepat dan pendek, dankelenjar adrenalinmemompa hormon-
hormon stres.Selama anda melakukan meditasi, detak jantung melambat, tekanan
darahmenjadi normal, pernapasan menjadi tenang, dan tingkat hormone stress
menurun.

Selama meditasi, lama-kelamaan anda bisa mendengarkan denyutan jantung


bahkan lebih lanjut lagi anda dapat Mengkoordinasikan irama denyut jantung
dengan irama keluar masuknya napas.

Manfaat meditasi:
1. Apabila anda secara rutin melakukan meditasi, organ-organ tubuh dan
seltubuh akan mengalami keadaan baik dan bekerja lebih teratur.
2. Untuk mengatasi gangguan fungsi ginjal dengan meningkatkan produksi
melatonin dan serotonin.
3. Menurunkan hormone stress kortisol.
4. Dapat timbulnya perasaan ceria, cinta dan bahagia,
5. Meningkatkan emosi positif.
6. Memberikan ketenangan dan melatih kesabaran

2.5 Pengertian Doa


Doa adalah mengangkat dari hati dan jiwa ke Mahatinggi.
Menurut Nouwen, Christensen dan Laird (2006), doa adalah sikap dari
membuka hati diam – diam selaras dengan Roh Allah, mengungkapkan itu
sendiri dengan rasa syukur.

2.6 Manfaat Doa


1. Mengurangi daya stress yang ditimbulkan oleh beraneka ragam
persoalan hidup yang kita alami mereka yang suka malas berdoa akan
lebih mudah untuk mengalami stress;
2. Meningkatkan ketegaran hati mereka yang lebih tekun berdoa akan lebih
tegar menghadapi peristiwa – peristiwa yang terjadi di luar yang
dikehendakinya bahkan peristiwa pahit sekalipun;
3. Menjadikan yang tidak baik menjadi baik setiap orang yang tekun berdoa
akan memiliki kemampuan untuk merubah yang tidak baik menjadi baik,
dibandingkan mereka yang malas berdoa justru menjadikan yang baik
menjadi buruk;
4. Layak menerima keselamatan. Dengan berdoa tekun seseorang mendapatkan
kesempatan untuk semakin kuat dan bahkan karena relasinya yang baik
dengan Allah selagi di dunia ini ia juga akan mengalami yang sama kelak di
keabadian;
5. Menurunkan tingkat emosi atau kemarahan mereka yang lebih sering berdoa
akan lebih mampu mengendalikan diri dalam hal emosi dan kemarahan
mereka yang sedang mau marah dan kemudian berdoa niscaya emosinya
menjadi stabil;
6. Mengurangi bahkan menghilangkan rasa putus asa mereka yang tekun berdoa
akan memiliki kemampuan lebih untuk tidak mudah putus asa saat berada
dalam kegagalan dibanding mereka yang jarang bahkan sama sekali malas
berdoa;
7. Membuat orang menjadi lebih terbuka terhadap kelemahan dan kekurangan
sesama mereka yang tekun berdoa dengan baik memiliki sikap yang lebih
terbuka terhadap sesamanya karena ia akan terbantu dalam doa-doanya untuk
menyadari juga kelemahan – kelemahannya sendiri
8. Meningkatkan kemampuan dalam mengembangkan diri. Seseorang yang
dalam hidupnya tekun untuk berdoa akan memiliki kekuatan dan kemampuan
untuk mengembangkan diri dengan lebih maksimal, karena ia akan semakin
memahami talenta – talenta yang Tuhan berikan dan bagaimana seharusnya
dikembangkan;
9. Meningkatkan daya tahan tubuh dari penyakit – penyakit yang disebabkan
gangguan psikis dengan ketekunan dalam berdoa, seseorang akan memiliki
daya tahan secara fisik karena mampu untuk menghadapi dan menjalani
kehidupan dengan segala peristiwanya dalam terang Kehendak Allah,
sehingga tubuh tidak menjadi mudah lemah karena beban pikiran dan
pekerjaan;
10. Meningkatkan daya cinta kasih kepada diri sendiri dan orang lain ketekunan
dalam doa membuat seseorang memiliki relasi intim dengan Tuhan Allah.
Allah sendiri adalah kasih maka mereka yang tekun berdoa niscaya memiliki
daya cinta kasih yang lebih kepada diri sendiri dan sesamanya. Mereka yang
terjerumus dalam narkoba pastilah orang yang tidak tekun berdoa karena
tidak mampu mencintai dan mengasihi diri sendiri.

2.7 Tahap-Tahap Terapi Doa


1. Tahap Kesadaran Sebagai Hamba
Inti dari terapi ini adalah pembangkitan kesadaran, kesadaran terhadap
kehambaan dan kesadaran akan kelemahan sebagai manusia. Bentuk
kesadaran ini akan menghantarkan seseorang yang berdoa berada pada
keadaan lemah. Tanpa adanya kesadaran akan kelemahan diri ini maka
kesungguhan dalam berdoa sulit dicapai. Hakikat berdoa adalah
meminta yang meminta derajatnya harus lebih rendah dari pada yang
dimintai.Untuk itu sebelum seseorang berdoa diharuskan untuk
merendahkan diri dihadapan Allah. Bentuk kesadaran diri ini dapat
dilakukan dengan melihat kepada diri sendiri misalnya melihat jantung
bahwa jantung itu bergerak bukan kita yang menggerakkan, darah
yang mengalir bukan atas kehendak kita atau juga dapat melihat
masalah yang sedang dihadapi, ketidakberdayaan, ketidakmampuan
mengatasi hal ini dimunculkan dalam kesadaran sehingga bukan
nantinya dapat menimbulkan sikap menerima dan sikap pasrah. Pada
tahap ini seseorang juga disadarkan akan gangguan kejiwaan atau
penyakit yang dialami. Penyakit tersebut bukan ditolak namun diterima
sebagai bagian dari diri kemudian dimintakan sembuh kepada Allah.

2. Tahap Penyadaran Akan Kekuasaan Allah


Selanjutnya setelah diri sadar akan segala kelemahan dan segala
ketidakmampuan diri maka pengisian dilakukan yaitu dengan
menyadari kebesaran Allah kasih sayang dan terutama adalah maha
penyembuhnya Allah. Tahap ini juga menimbulkan pemahaman
tentang hakekat sakit yang dialami bahwa sakit berasal dari Allah dan
yang akan menyembuhkan adalah Allah. Penyadaran akan kekuasaan
Allah ini dapat dilakukan dengan melihat bagaimana Allah
menggerakkan segala sesuatu, menghidupkan segala sesuatu. Tahap ini
juga dapat menumbuhkan keyakinan kita kepada Allah atas
kemampuan Allah dalam menyembuhkan. Bagaimamana seseorang
dapat berdoa kalau dirinya tidak mengenal atau meyakini bahwa sang
penyembuh tidak dapat menyembuhkan. Yakin juga merupakan syarat
mutlak dari suatu doa karena Allah sesuai dengan prasangka
hambanya, jika hambanya menyangka baik maka Allah baik demikian
pula sebaliknya. Kegagalan utama terhadap jawaban Allah atas doa
yang kita panjatkan kepada Allah adalah keraguan kita. Seringkali
ketika berdoa namun hati mengatakan dikabulkan tidak ya atau
mengatakanmudah – mudahan dikabulkan kalimat ini maksudnya tidak
ingin mendahului Allah tapi sebenarnya adalah meragukan Allah
dalam mengabulkan doa kita.
Ada perbedaan antara mendahului kehendak Allah dengan keyakinan
yang tujukan kepada Allah. Jika mendahului biasanya menggunakan
kata seharusnya begini, harus begini, tapi jika yakin kita optimisme
akan kehendak Allah dan tidak masuk pada kehendak Allah. Sebagai
contoh bila kita berdoa ya Allah hilangkan kesedihan hati saya maka
kita yakin kepada Allah bahwa Allah memberikan kesembuhan. Hal
yang penting juga adalah afirmasi terhadap doa yang kita panjatkan
kalau berdoa harus yakin dikabulkan tidak ada alasan lain untuk tidak
yakin selain dikabulkan. Sebab Allah akan mengabulkan apa yang kita
yakini dari pada apa yang kita baca dalam doa kita.

3. Tahap Komunikasi
Setelah sadar akan kelemahan dan penyakit yang dialami dan sadar
akan kebesaran Allah maka selanjutnya adalah berkomunikasi dengan
Allah sebagai bagian penting dari proses terapi.
Tahap komunikasi ini dapat berbentuk dengan cara:
a. Pengungkapan pengakuan segala kesalahan dan dosa, ini
merupakan langkah awal sebab dengan hati yang bersih kontak
dengan Allah akan lebih jernih
b. Pengungkapan kegundahan hati dan kegelisahan yang dialami,
tahap ini dapat berefek katarsis yaitu memberikan segala
permasalahan keluar diri, dalam kontek ini kita memberikan segala
kegalauan hati kepada Allah. Selain itu, pengungkapan ini kita
akan menumbuhkan rasa dekat kepada Allah. Tahap ini juga
merupakan curhat seperti seorang anak dengan ibunya, begitu
dekat dan tidak ada yang ditutupi, jujur kepada Allah dari apa yang
dirasakan apa yang dipikirkan apa yang menjadi kekhawatiran.
Tahap ini jika dilakukan dengan benar sudah merupakan terapi
terhadap jiwa, seperti halnya seorang klien yang mencurahkan
segala unek – uneknya kemudian didengar oleh psikolognya
dengan penuh penerimaan, dengan penuh kasih sayangnya
c. Permohonan doa kesembuhan terhadap apa yang dialami.
Permohonan doa bukanlah perminataan yang memaksa Allah untuk
mengabulkan. Untuk itu doa yang dipanjatkan harus disertai
dengan kerendahan hati, dengan segenap sikap butuh kepada Allah.
Posisi hamba yang berdoa adalah meminta dia tidak berhak untuk
memaksa, hamba tadi hanya diberi wewenang untuk meyakini
bahwa doanya dikabulkan bukan memaksa allah untuk
mengabulkan.
d. Tahap menunggu diam namun hati tetap mengadakan permohonan
kepada Allah. Doa merupakan bentuk komunikasi antara yang
meminta dan yang memberi. Ketika proses permintaan sudah
disampaikan maka proses pemberian (dijawabnya doa) harus
ditunggu karena pemberian atau dijawabnya bersifat langsung.
Syarat untuk dapat menerima jawaban ini adalah dengan sikap
rendah diri, terbuka dan tenang (tidak tergesa gesa). Sikap ini akan
dapat menangkap kalam Allah (jawaban doa) yang tidak berbentuk
ucapan tidak berbentuk huruf tapi berbentuk pemahaman
pencerahan, ilham (enlightment) atau berbentuk perubahan
perubahan emosi dari tidak tenang menjadi tenang, dari sedih
menjadi hilang kesedihannya. Tahap ini merupakan tahap respon
yang diberikan oleh Allah kepada kita sebagai jawaban doa yang
kita panjatkan. Tahap ini juga disertai dengan sikap pasrah total
kepada Allah mengikuti apa maunya Allah dan apa kehendak
Allah, sikap ini akan dapat menangkap jawaban Allah.

4. Instruksi Untuk Terapi Doa


a. Tumbuhkan niat dalam diri untuk minta disembuhkan Allah;
b. Rilekskan tubuh, kendorkan dari mulai kaki hingga kepala, jangan
ada ketegangan otot;
c. Sadari keluhan yang dirasakan, amati keluhan itu, ikuti dengan
kesadaran bahwa kita lemah, tidak berdaya dan tidak memiliki
kemampuan apa – apa;
d. Sadari kebesaran Allah, lihat alam semesta, bagaimana Allah
menggerakkan alam ini, menghidupkan alam ini, Dia Allah yang
memberi hidup dan memberi mati, dia yang memberi sembuh dan
memberi sakit
e. Ungkapkan seluruh keluhan yang dirasakan kepada Allah
f. Mintakan kesembuhan kepada Allah
g. Tetap relaks dan masih pada posisi memohon kepada Allah
h. Pasrah kepada Allah sertai dengan keyakinan bahwa Allah menjawab
doa yang dipanjatkan
i. Menghayati doanya dengan diam, namun tetap ingat memohon kepada
Allah
BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Terapi komplementer adalah pengobatan non konvensional yang bukan
berasal dari negara yang bersangkutan.Misalnya, jamu bukan termasuk
pengobatan komplementer tetapi merupakan pengobatan tradisional (WHO).
Terapi komplementer bertujuan untuk memperbaiki fungsi dari sistem –
sistem tubuh, terutama sistem kekebalan dan pertahanan tubuh.
Meditasi adalah Praktik relaksasi yang melibatkan pengosongan pikiran dari
semua hal yang menarik, membebani, maupun mencemaskan dalam hidup
sehari-hari.

3.2 Saran
Semoga makalah ini dapat bermanfaat dan dapat bersifat membangun bagi
pembaca pada umumnya.Dan penulis juga menyadari makalah ini masih jauh
dari sempurna, oleh karena itu saran dan kritik yang membangun sangat
dibutuhkan untuk menyempurnakan makalah ini.
DAFTAR PUSTAKA

Almatsier M. Peran dokter dalam pemanfaatan obat tradisional pada pelayanan


kesehatan. Dexa media 2001 ; 14
Ernst E, Resch L K, White RA. Complementary medicine, What physicians think
of it : Meta-analysis. Arch Intern Med 1995 ; 155 : 3405
Huang TY, Hong YC. Alternative medicine- formulary evaluation in Asia.
Medical Progress 1998 ; June : 5-7
Lee MK, Moss J, Yuan CS. Herbal medicines and perioperative care. JAMA 2001
; 286 : 208
Synder, M & Lindquist, R. 2002. Complemntar/alternative Therapies in Nursing.
New York : Springer

Anda mungkin juga menyukai