Anda di halaman 1dari 21

PENERAPAN TERAPI MODALITAS DALAM TATANAN KOMUNITAS DAN

KELUARGA

TERAPI TUBUH DAN PIKIRAN (MIND AND BODY INTERVENTION)

Diajukan untuk memenuhi tugas

Mata kuliah:

Teknologi dalam Modalitas Penatalaksanaan Keperawatan I

Dosen Pengampu:

Ns. Herlina, M.Kep.,Sp.Kom

Disusun Oleh:

KELOMPOK 1 (A2019.2)

Afifah Aulia Rahmah (1911111748) Dheby Putri Artiray (1911124274)


Amatullah Mufidah (19111125408) Dian Tiara (1911110439)
Annisa Syofiah SL (1911111732) Dinda Daisya Putri (1911111942)
Annisa Jannata Firdausi (1911111824) Dita Asrilla Putri (1911111743)
Ayu febriani (1911155662) Emilia Putriansyah (1911124502)
Danu Mangippu Pasaribu (1911113498) Fathira Mutiara M (1911110419)
Dela Andini (1911110547) Fauziah Wahyu (1911111890)
Desyanifransisca Giawa (1911111882) Hasballah (1911110658)
Dhea Eka Putri (1911111946)

ILMU KEPERAWATAN

FAKULTAS KEPERAWATAN

UNIVERSITAS RIAU

2021/2022
KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh

Segala puji bagi Allah SWT yang telah memberikan kami kemudahan sehingga kami
dapat menyelesaikan makalah ini dengan tepat waktu. Tanpa pertolongan-Nya tentunya kami
tidak akan sanggup untuk menyelesaikan makalah ini dengan baik. Shalawat serta salam semoga
terlimpah curahkan kepada baginda tercinta kita yaitu Nabi Muhammad SAW yang kita nanti-
natikan syafa’atnya di akhirat nanti.

Kami mengucapkan syukur kepada Allah SWT atas limpahan nikmat sehat-Nya, baik itu
berupa sehat fisik maupun akal pikiran, sehingga kami mampu untuk menyelesaikan pembuatan
makalah sebagai tugas dari mata kuliah Teknologi dalam Modalitas Penatalaksanaan
Keperawatan I dengan judul “TERAPI TUBUH DAN PIKIRAN (MIND AND BODY
INTERVENTION)”.

Kami tentu menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kata sempurna dan masih
banyak terdapat kesalahan serta kekurangan di dalamnya. Untuk itu, kami mengharapkan kritik
serta saran dari pembaca untuk makalah ini, supaya makalah ini nantinya dapat menjadi makalah
yang lebih baik lagi. Kemudian apabila terdapat banyak kesalahan pada makalah ini kami mohon
maaf yang sebesar-besarnya.

Demikian, semoga makalah ini dapat bermanfaat. Terima kasih.

Pekanbaru, 2 Oktober 2021

Penulis

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR............................................................................................................ i

DAFTAR ISI........................................................................................................................... ii

BAB I PENDAHULUAN.......................................................................................................

1.1 Latar belakang................................................................................................................... 1


1.2 Rumusan masalah.............................................................................................................. 2
1.3 Tujuan ............................................................................................................................... 2

BAB II PEMBAHASAN........................................................................................................

2.1 Definisi Terapi Tubuh - Pikiran (Mind Body Intervention).............................................. 4


2.2 Jenis-Jenis Terapi Tubuh - Pikiran (Mind Body Intervention)......................................... 4
2.3 Terapi Tubuh - Pikiran Yang Dapat Diakses Di Keperawatan......................................... 10
2.4 Kontraindikasi Terapi Tubuh - Pikiran (Mind Body Intervention)................................... 11
2.5 Hal-hal yang Perlu Diperhatikan dalam Pemberian Terapi Tubuh Pikiran...................... 12
2.6 Manfaat Terapi Tubuh - Pikiran (Mind Body Intervention)............................................. 12
2.7 Umpan Balik Biologis Yang Di Dapat.............................................................................. 12
2.8 EBP Terkait Salah Satu Contoh Terapi Tubuh - Pikiran (Mind Body Intervention)........ 13

BAB III PENUTUP................................................................................................................

3.1 Kesimpulan........................................................................................................................ 17
3.2 Saran ................................................................................................................................. 17

DAFTAR PUSTAKA............................................................................................................. 18

ii
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Pengobatan komplementer adalah pengobatan tradisional yang sudah diakui dan dapat
dipakai sebagai pendamping terapi konvesional/medis. Sedangkan pengobatan alternatif
adalah jenis pengobatan yang tidak dilakukan oleh paramedis/dokter pada umumnya, tetapi
oleh seorang ahli atau praktisi yang menguasai keahliannya tersebut melalui pendidikan yang
lain/non medis.
Terapi komplementer bertujuan untuk memperbaiki fungsi dari sistem sistem tubuh,
terutama sistem kekebalan dan pertahanan tubuh agar tubuh dapat menyembuhkan dirinya
sendiri yang sedang sakit, karena tubuh kita sebenarnya mempunyai kemampuan untuk
menyembuhkan dirinya sendiri, asalkan kita mau mendengarkannya dan memberikan respon
dengan asupan nutrisi yang baik dan lengkap serta perawatan yang tepat.
Perubahan dalam ilmu pengetahuan dan pengobatan telah memberikan pengetahuan dan
teknologi untuk berhasil mengubah perjalanan banyak penyakit. Meskipun pengobatan
alopatik telah berhasil, tetapi masih banyak kondisi seperti sakit kepala, insomnia dil yang
sulit diobati, dan banyak klien menggali metode altematif untuk mengurangi gejala sakit
kepala. Peneliti memperkirakan bahwa lebih dari 75% klien mencari perawatan dari praktisi
pelayanan primer untuk mengatasi stres, nyeri dan kondisi kesehatan dimana tidak diketahui
penyebab dan obatnya (Rakel dan Faas, 2006).
Respon klien terhadap sakitnya akan berbeda satu sama lain. Klien bersifat unik, oleh
karena itu perawatan kesehatannya pun dilakukan secara holistic komprehensif. Klien hidup
dalam suatu komunitas kebudayaan yang akan mempengaruhi cara mereka menyelesaikan
masalah kesehatannya. Berbagai jenis pengobatan berkembang pada era globalisasi, sehingga
keputusan pengobatan yang dipilih semakin beragam. Selain pengobatan medis
konvensional, dewasa ini terapi komplementer banyak diminati oleh masyarakat. Fenomena
tersebut memberikan peluang terhadap tenaga kesehatan khususnya perawat untuk
mengembangkan kompetensinya sebagai terapis maupun sebagai pendamping klien dalam
memilih pengobatan dan perawatan yang tepat. Usaha yang dapat dilakukan untuk mencapai

1
kompetensi tersebut salah satunya dengan memperdalam pengetahuan tentang terapi
komplementer, khusus nya terapi tubuh-fikiran (Mind body intervention).
Mind body intervention merupakan pendayagunaan kapasitas pikiran untuk
mengoptimalkan fungsi tubuh. Fokus terapi ini adalah menciptakan keseimbangan antara
pikiran, emosi, dan pernapasan. Oleh karena itu, didalam makalah ini akan dibahas mengenai
mind body intervention.

1.2 Rumusan Masalah


1. Apa definisi dari terapi tubuh – pikiran (mind body intervention)?
2. Apa saja jenis-jenis terapi tubuh - pikiran (mind body Intervention)?
3. Apa jenis terapi tubuh - pikran (mind body intervention) yang dapat diakses di
keperawatan?
4. Apa saja kontraindikasi dari terapi – tubuh pikiran (mind body intervention)?
5. Apa saja Hal-hal yang Perlu Diperhatikan dalam Pemberian Terapi Tubuh Pikiran?
6. Apa manfaat dari terapi tubuh - pikiran (mind body intervention)?
7. Apa umpan balik yang di dapat dari terapi tubuh – pikiran (mind body intervention)?
8. Apa saja contoh EBP yang terkait dengan terapi – tubuh pikiran (mind body
intervention)?

1.3 Tujuan
1. Mengetahui dan memahami definisi dari terapi tubuh – pikiran (mind body intervention).
2. Mengetahui dan memahami jenis-jenis terapi tubuh - pikiran (mind body Intervention).
3. Mengetahui dan memahami terapi tubuh - pikran (mind body intervention) yang dapat
diakses di keperawatan.
4. Mengetahui dan memahami kontraindikasi dari terapi – tubuh pikiran (mind body
intervention).
5. Mengetahui dan memahami Hal-hal yang Perlu Diperhatikan dalam Pemberian Terapi
Tubuh Pikiran
6. Mengetahui dan memahami manfaat dari terapi tubuh - pikiran (mind body intervention).
7. Mengetahui dan memahami umpan balik yang di dapat dari terapi tubuh – pikiran (mind
body intervention).

2
8. Mengetahui dan memahami EBP terkait salah satu contoh terapi – tubuh pikiran (mind
body intervention)

3
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Definisi dari terapi tubuh – pikiran (mind body intervention)


Mind-body therapy yaitu memberikan intervensi dengan berbagai teknik untuk
memfasilitasi kapasitas berpikir yang mempengaruhi gejala fisik dan fungsi tubuh misalnya
perumpamaan (imagery), yoga, terapi musik, berdoa, journaling, biofeedback, humor, tai
chi, dan terapi seni (National Center for Complementary/Alternative Medicine (NCCAM)
dalam Jurnal Keperawatan Indonesia).

2.2 Jenis-jenis terapi tubuh - pikiran (mind body Intervention)


1. Relaksasi progresif
Teknik relaksasi banyak digunakan guna menurunkan tingkat stress dan nyeri
kronis. Teknik relaksasi memungkinkan klien mengendalikan respon tubuhnya terhadap
ketegangan dan kecemasan. Selama beberapa tahun, perawatan unit maternitas
menganjurkan ibu bersalin untuk releks dan bernafas secara ritmik.
Tujuan terapi relaksasi otot progresif menurut Setyoadi & Kushariyadi (2011),
tujuan dari teknik ini adalah untuk :
a. Menurunkan ketegangan otot, kecemasan, nyeri leher dan punggung, tekanan darah
tinggi, frekuensi jantung, laju metabolic.
b. Mengurangi disritmia jantung, kebutuhan oksigen
c. Meningkatkan gelombang alfa otak yang terjadi ketika klien sadar dan tidak
memfokuskan perhatian serta relaksasi.
d. Meningkatkan rasa kebugaran, konsentrasi.Memperbaiki kemampuan untuk
mengatasi stress.
e. Mengatasi insomnia, depresi, kelelahan, iritabilitas, spasme otot, fobia ringan,
gagap ringan.
f. Membangun emosi positif dari emosi negative
Teknik relaksasi progresif dapat digunakan untuk mengurangi kecemasan,karena
dapat menekan saraf simpatis sehingga mengurangi rasa tegang yang dialami oleh
individu secara timbal balik, sehingga timbul counter conditioning (penghilangan).

4
Adapun prosedur pelaksanaan relaksasi progresif sebagai berikut :
a. Duduk atau berbaring di ruangan yang nyaman serta jauh dari kebisingan
b. Kencangkan otot-otot kaki selama lima detik
c. Lalu lemaskan otot-otot tersebut.
d. Rentangkan jari-jari kaki Anda agar tidak kram.
e. Kembali kencangkan dan lemaskan otot-otot betis dengan durasi waktu yang sama.
f. Selanjutnya, kencangkan dan lemaskan otot-otot pinggul dan bokong.
g. Lalu, lakukan juga metode yang sama pada otot-otot perut dan dada.
h. Setelah itu, kencangkan otot-otot bahu lalu lemaskan.
i. Anda lalu bisa mengencangkan otot-otot wajah dengan cara mengerutkan wajah
sambil memejamkan mata selama 5 detik
j. Lalu lemaskan otot-otot wajah selama 5 detik
k. Terakhir, lemaskan otot-otot tangan Anda dengan mengepal tangan selama 5 detik
dan melepaskan kepalan perlahan-lahan selama 5 detik

2. Umpan Balik Hayati


Umpan balik hayati merupakan tekhnik yang mengajarkan berbagai bentuk
relaksasi dengan memberikan respon dari proses fisiologis. Umpan balik biologis sering
kali digambarkan sebagai tekhnik yang membawa proses tubuh dibawah kendali
kesadaran, dan oleh karena itu, dokter sering memprogramkannya. Maksud dan
motivasi terapi ini untuk meningkatkan aliran darah pasien, sementara fokusnya adalah
mengajarkan klien untuk releks.

3. Imajinasi
Imajinasi didefinisikan sebagai “penggunaan manfaat kekuatan imajinasi secara
sadar dengan maksud mengaktifkan penyembuhan biologis, psikologis, atau spiritual”.
Individu berespon baik terhadap citra yang dapat menghasilkan perubahan fisik, mental,
emosional dan spiritual. Imajinasi yang didasari melibatkan penciptaan citra mental apa
yang diinginkan dan dapat dibangkitkan dari ingatan, mimpi, khayalan, dan harapan.

5
4. Yoga
Kata Yoga, berasal dari bahasa Sansakerta yang yang berarti “mengikat” atau
“menyatukan” adalah penyatuan semua kekuatan tubuh, fikiran, dan jiwa. Yoga
merupakan pendekatan dalam mencapai keseimbangan hidup menurut ajaran kuno yang
ditemukan dirisalat spiritual Hindu yang ditulis pada 800-400 sebelum masehi. Berlatih
Yoga juga memerlukan disiplin yang keras. Untuk mengatasi masalah ini, Yoga
memberikan delapan tahapan berjenjang untuk mendisiplinkan tubuh dan pikiran.
Delapan tangga tersebut disebut Astangga Yoga, yaitu :
a. Yama
Yama, artinya pantangan yang mencakup pantang menyakiti makhluk lain baik
dalam pikiran, kata-kata maupun perbuatan (ahimsa), pantang berbuat salah (satya),
pantang mencuri (asteya), pantang mengumbar nafsu (brahmacharya), dan pantang
memiliki hak orang lain (aprigraha).
b. Niyama
Niyama, artinya pembudayaan diri dan termasuk penyucian (sauca) eksternal dan
internal, kedamaian (santosa), bertapa (tapa), belajar (svadhyaya) dan pemujaan
kehadapan Tuhan (Isvharapranidhana).
c. Asana
Asana adalah sikap duduk pada waktu melaksanakan yoga. Buku Yogasutra tidak
mengharuskan sikap duduk tertentu, tetapi menyerahkan sepenuhnya kepada siswa
sikap duduk yang paling disenangi dan relax, asalkan dapat menguatkan konsentrasi
dan pikiran dan tidak terganggu karena badan merasakan sakit akibat sikap duduk
yang dipaksakan. Selain itu sikap duduk yang dipilih agar dapat berlangsung lama,
serta mampu mengendalikan sistim saraf sehingga terhindar dari goncangan-
goncangan pikiran. Sikap duduk yang relax antara lain : silasana (bersila) bagi laki-
laki dan bajrasana (metimpuh-bhs. Bali, menduduki tumit) bagi wanita, dengan
punggung yang lurus dan tangan berada diatas kedua paha, telapak tangan
menghadap keatas.
d. Pranayama
Pranayama adalah pengaturan nafas keluar masuk paru-paru melalui lobang
hidung dengan tujuan menyebarkan prana (energi) keseluruh tubuh

6
e. Prathyahara
Prathyahara, artinya mengontrol indra-indra dan terdiri atas penarikan indra-indra
dari objek-objeknya. Indra-indra kita mempunyai kecendrungan yang besar
bergerak ke luar untuk memenuhi keinginannya. Indra-indra tersebut harus selalu
dicek dan diarahkan agar bergerak ke dalam, revolusi ke dalam. Ini merupakan
proses introversi diri.
f. Dharana
Dharana, artinya memusatkan pikiran pada satu objek meditasi seperti ujung
hidung atau tengah-tengah jidat atau bayangan suatu deva, dan sebagainya. Pikiran
harus ditegakkan, kuat dan terfokus, seperti nyala lilin. Ia tenang, tegak, tak
tergoyahkan oleh fluktuasi fluktuasinya.
g. Dhyana
Dhyana, artinya meditasi dan terdiri atas aliran yang tak terganggu pikiran di
sekitar objek meditasi (prtyayaika-tanaka). Ini adalah kontemplasi teguh tanpa
adanya istirahat
h. Samadhi
Samadhi, artinya konsentrasi. Ini merupakan tahapan terakhir di dalam sistem
yoga. Disini pikiran benar-benar diserap di dalam objek meditasi

5. Meditasi
Meditasi adalah sebuah tekhnik yang digunakan untuk menenangkan fikiran dan
memfokuskan fikiran pada masa sekarang serta untuk melepaskan rasa takut, ansietas
dan memfokuskan keraguan yang berkaitan dengan masa lalu dan masa datang.
Meditasi menghasilkan keadaan kedamaian dan istirahat yang dalam dipadukan dengan
kewaspadaan mental, awalnya meditasi dipandang sebagai praktik keagamaan dan
masih dipraktekan oleh banyak orang sebagai sebuah cara berdoa Meditasi terdiri atas
relaksasi dan perhatian berfokus. Keterampilan bermed itasi meningkat saat orang
tersebut terlebih dahulu menguasai keterampilan pernapasan, relaksasi progresif dan
imajinasi.

7
Ada dua macam meditasi apabila dilihat dari kondisi yang dialaminya, yaitu:
a. Meditasi bentuk (form meditation)
Dalam meditasi bentuk, seseorang memperhatikan sebuah obyek, hingga pikiran
menjadi tenang. Bentuk obyek bisa berupa napas, sensasi kembung kempis perut,
suara (seperti: pelafalan doa, mantra), visualisasi tertentu, bahkan gerakan tubuh
tertentu, atau apa aja, yang bisa mengkondisikan pikiran masuk pada tingkat bawah
sadar. Dalam meditasi ini tingkat gelombang otak akan menurun dan menjadi
gelombang alfa atau theta. Pada keadaan pikiran ini terjadi relaksasi dan pelepas
stres, selain tentu juga untuk mengembangkan potensi spiritual yang dilanjutkan
dalam meditasi tanpa bentuk. Beberapa tradisi spiritual menggunakan inner yoga
untuk mengaktifkan cakra-cakra tubuh sebelum akhirnya berlatih meditasi tanpa
bentuk. Tidak semua tradisi memahaminya dari sudut pandang sistem cakra seperti
ini. Yang jelas, ciri utama dari meditasi bentuk adalah penggunaan konsep sebagai
bagian dari obyeknya, karena itu disebut meditasi bentuk.
b. Meditasi tanpa bentuk (formless meditation)
Dalam meditasi bentuk, jika ketenangan terasa semakin mendalam, antara
kesadaran (subyek) dan obyek terasa menyatu dan bukan menjadi dua hal yang
terpisah. Secara alami, ketenangan akan membawa seseorang memasuki meditasi
tanpa bentuk. Sering disebut sebagai deep meditation, namun keadaan ini masihlah
kondisional. Dalam kondisi pikiran yang tenang ini, seorang praktisi
menggunakannya sebagai sarana untuk menembus obyek. Menembus disini adalah
mengamatinya “apa adanya”. Dalam bahasa lain adalah membiarkan persepsi
langsung tanpa jembatan konsep. Hal ini adalah sebuah cara memandang yang
benar-benar “apa adanya”, ketika seseorang mengalami setiap momen sepenuhnya.
Dua macam meditasi ini keduanya saling terkait.

6. Berdoa
Berdoa hampir sama dengan meditasi tetapi ditujukan untuk berkomunikasi
dengan Tuhan, seorang santo atau beberapa bentuk lain yang menjawab doa, berdoa
dapat dilakukan secara individu atau dalam kelompok dan bahkan dapat dilakukan

8
dengan jarak jauh oleh individu yang tidak dikenal untuk orang yang didoakan sembuh
tersebut.

7. Terapi music
Terapi musik dapat disebut sebagai ilmu perilaku yang berkaitan dengan
pemakaian musik yang sistematik untuk menimbulkan musik yang rilaksasi dan
perubahan emosi, perilaku, dan fisiologis yang diinginkan (Guzzeta, 2000, hlm.585).
Melalui terapi musik individu dapat mengalihkan pesepsi waktu mereka dari waktu jam,
menit, dan detik sebenarnya menjadi waktu yang dipersepsikan lewat ingatan. Musik
yang tenang tanpa lirik sering kali digunakan untuk menginduksi relaksasi.

8. Humor dan tertawa


Humor dalam keperawatan didefinisikan sebagai membantu klien “menerima,
menghargai dan mengungkapkan sesuatu yang lucu, dapat ditertawakan, atau
menggelikan dan upaya membina hubungan, meredakan ketegangan, melepaskan
kemarahan, memfasilitasi belajar, atau mengatasi perasaan yang menyakitkan Manfaat
humor dalam situasi keperawatan adalah sebagai berikut:
a. Membina hubungan
b. Meredakan ketegangan dan kecemasan
c. Melepaskan rasa marah dan agresi
d. Memfasilitasi belajar
e. Mengatasi perasaan yang menyakitkan

9. Hipnosis
Hipnosis adalah perubahan status kesadaran saat konsentrasi individu terfokus
dan distraksi minimal. Hipnosis dapat digunakan untuk mengendalikan nyeri, mengubah
fungsi tubuh, dan mengubah kebiasaan gaya hidup. Ilmuwan tidak dapat memahami
bagaimana sebenarnya hipnosis dapat meredakan nyeri, namun satu teori menyebutkan
bahwa hipnosis mencegah stimulus nyeri dalam otak menembus fikiran sadar. Teori lain
menyebutkan bahwa hipnosisbekerja dengan mengaktifkansaraf dalam otak yang
menyebabkan pelepasan zat seperti morfin alamiah yang disebut enketalin dan endorfin.

9
Hipnosis tidak menghilangkan kendali diri seseorang, bahkan orang yang berada
dibawah hipnosis tidak dapat disuruh melakukan sesuatu yang menganggap tidak
bermoral atau berbahaya. Dalam keadaan tidak sadarkan diri hipnosis klien tidak jatuh
tidur, tetapi menjadi sangat berfokus sehingga distraksi minor dapat diabaikan.

10. Aromaterapi
Sekarang ahli aromaterapi menggunakan minyak esensial untuk meningkatkan
hasil kesehatan yang positif termasuk perbaikan alam persaan, edema, jerawat, alergi,
memar dan stress. Minyak esensial yang digunakan dalam aroma terapi disuling dari
bunga, akar, kulit kayu, daun, damar kayu, dan kulit lemon atau jeruk. Minyak dapat
dipijatkan ketubuh, dapat dipakai kompres dingin, ditambah ke air mandi, atau dihirup.

2.3 Jenis terapi tubuh - pikran (mind body intervention) yang dapat diakses di keperawatan
1. Terapi Relaksasi
Respon relaksasi merupakan bagian dari penurunan umum kognitif, fisiologis,
dan stimulasi perilaku. Relaksasi juga melibatkan penurunan stimulasi. Proses relaksasi
memperpanjuang serat otot, mengurangi pengiriman impuls neural ke otak, dan
selanjutnya mengurangi aktivitas otak juga sistem tubuh lainnya. Relaksasi membantu
individu membangun keterampilan kognitif untuk mengurangi cara yang negatif dalam
merespon situasi dalam lingkungan mereka. Keterampilan kognitif adalah seperti
sebagai berikut :
a. Fokus (kemampuan untuk mengidentifikasi, membedakan, mempertahankan
perhatian pada, dan mengembalikan perhatian pada rangsangan ringan untuk
periode yang lama).
b. Pasif (kemampuan untuk menghentikan aktivitas analisis dan tujuan yang tidak
berguna).
c. Kesediaan (kemampuan untuk menoleransi dan menerima pengalaman yang tidak
pasti, tidak dikenal, atau berlawanan)
Tujuan dari relaksasi jangka panjang adalah agar individu memonitor dirinya
secara terusmenerus terhadap indikator ketegangan, serta untuk membiarkan dan
melepaskan dengan sadar ketegangan yang terdapat di berbagai bagian tubuh.

10
2. Meditasi dan Pernapasan
Meditasi adalah segala kegiatan yang membatasi masukan rangsangan dengan
perhatian langsung pada suatu rangsangan yang berulang atau tetap. Ini merupakan
terminasi umum untuk jangkauan luas dari praktik yang melibatkan relaksasi tubuh dan
ketegangan pikiran. Menurut Benson, komponen relaksasi sangat sederhana, yaitu :
a. Ruangan yang tenang
b. Posisi yang nyaman
c. Sikap mau menerima
d. Fokus perhatian.
Praktik meditasi tidak membutuhkan seorang pengajar, banyak individu
mempelajari prosesnya dari buku atau kaset, dan mudah untuk diajarkan . Sebagian
besar teknik meditasi melibatkan pernapasan, biasanya pernapasan perut yang dalam,
relaks, dan perlahan.

2.4 Kontraindikasi dari terapi – tubuh pikiran (mind body intervention)


Semua pasien dapat memilih terapi pikiran tubuh sebagai pilihan dalam melakukan
perawata kesehatan, kecuali mereka yang mengalami :
1. Psikopat dan sosiopat
2. Selalu diam dan atau autistik
3. Delusi yang tidak terkontrol
4. Klien yang mudah bosan
5. Pasien rehabilitasi ambulatory yang tidak termasuk psikosis berat, tidak menunjukkan
gejala regresi, halusinasi, ilusi berat, dan orang-orang dengan kepribadian schizoid serta
neurotic.
6. Pasien dengan ego psiko patologi berat yang menyebabkan psikotik kronik sehingga
menyebabkan toleransi terhadap kecemasan rendah dan adaptasi yang kurang

11
2.5 Hal-hal yang Perlu Diperhatikan dalam Pemberian Terapi Tubuh Pikiran
Dalam pemberian Mind-body therapy maupun herbal therapy ada beberapa hal yang
harus diperhatikan, yakni:
1. Terapis yang memberikan mind-body therapy diusahakan yang memiliki lisensi terapi
(utamanya hypnotherapy).
2. Terapis dalam melakukan mind-body therapy maupun herbal therapy diharapkan selalu
berkomunikasi dengan tenaga kesehatan lainnya agar kesembuhan pasien dapat tercapai
dengan baik.
3. Dalam melakukan mind-body therapy, pasien diharapkan tidak terlalu memaksakan diri,
sebatas kemampuan pasien tersebut.

2.6 Manfaat dari terapi tubuh - pikiran (mind body intervention)


1. Meningkatkan kesehatan dan kesejahteraan
2. Memelihara kesehatan dan kesejahteraan
3. Menjaga kesehatan dan kesejahteraan
4. Mencegah penyakit
5. Menurunkan gejala penyakit, seperti penyakit kanker, jantung, diabetes
6. Artritis, nyeri kronik sindrom, dan nyeri akut
7. Menurunkan keluhan-keluhan, seperti nyeri punggung, alergi, cemas
8. Artritis, nyeri kepala, gangguan leher, hipertensi, strain dan sparin, serta gangguan tidur

2.7 Umpan balik yang di dapat dari terapi tubuh – pikiran (mind body intervention)
Umpan balik biologis merupakan suatu proses yang memberikan individu informasi
visual dan suara tentang fungsi fisiologis otonom tubuh, seperti tegangan otot, suhu
tubuh,dan aktivitas gelombang otak, melalui penggunaan alat-alat. Selain digunakan untuk
intervensi relaksasi, teknik umpan balik biologis juga dapat membantu individu dalam
mempelajari bagaimana mengontrol respon sistem saraf otonom tertentu.
Umpan balik biologis (biofeedback) merupakan suatu kelompok prosedur terapeutik yang
menggunakan alat elektronik atau elektromekanik untuk mengukur, memproses, dan
memberikan informasi bagi individu tentang aktivitas sistem saraf otonom dan

12
neuromuskular. Informasi atau umpan balik, diberikan dalam bentuk tanda fisik, fisiologis,
pendengaran, dan umpan balik (Rakel & Faass, 2005).
Umpan balik biologis merupakan penambahan yang efektif pada program relaksasi
karena dapat menunjuk dengan cepat kepada klien kemampuan mereka untuk mengontrol
beberapa respons fisiologis. Berbagai bentuk umpan balik fisiologis diaplikasikan dalam
berbagai situasi. Umpan balik biologis telah berhasil mengobati migraine headache, rasa
nyeri lainnya, stroke, dan berbagai kelainan gastrointestinal dan traktus urinarius.
Meskipun umpan balik biologis telah menunjukan efektifitas pada sejumlah populasi
klien, ada beberapa tindakan pencegahan. Selama relaksasi atau latihan umpan balik
biologis, emosi atau perasaan yang ditekan terkadang memperlihatkan bahwa klien tidak
dapat beradaptasi dengan dirinya sendiri. Karena alasan ini, praktisi yang menawarkan
umpan balik biologis harus melatih metode psikologis atau memiliki profesional yang
berkualitas yang berguna untuk rujukan (A & Griffin, 2009).

2.8 Contoh EBP yang terkait dengan terapi – tubuh pikiran (mind body intervention)
1. Teknik Yoga Sebagai Intervensi Dalam Melakukan Anger Management Pada Wanita
Dewasa Awal

Penulis Annisa Lestari Kadiyono dan Febbyros Anmarlina


Tahun 2016 ( Vol. 8 No. 2)
Judul Teknik Yoga Sebagai Intervensi Dalam Melakukan Anger
Management Pada Wanita Dewasa Awal
Tujan Penelitian Untuk mengetahui pengaruh teknik yoga Anger management pada
wanita dewasa awal yang mengikuti yoga
Metode Penelitian ini menggunakan metode kuasi-eksperimen
Penelitian
Subjek Subjek penelitian wanita pada usia dewasa awal, yaitu berusia antara
Penelitian 20-40tahun. M = 46.15, SD = 7.017. Subyek dibagi ke dalam 2
kelompok, yaitu kelompok eksperimen dan kontrol.
Analisis Data Pengolahan data dilakukan dengan uji Mann-Whitney U pada dua
kelompok dengan kriteria uji tolak H0 bila p-value <0,05.
Teknik Intervensi terhadap anger management dilakukan teknik yoga. Yoga
Intervensi adalah suatu mekanisme penyatuan dari tubuh (body), pikiran (mind)
dan jiwa (soul). Yoga bermanfaat untuk menenangkan pikiran,

13
mengurangi stres, memberikan peningkatan kesadaran dan kesiagaan
tubuh. Di dalam yoga, terdapat gerakan-gerakan yang harus diikuti,
ditambah dengan pengaturan nafas, dan meditasi. Hal ini merupakan
teknik dalam melakukan relaksasi. Relaksasi merupakan kebebasan
mental dan fisik dari ketegangan dan stres, di mana teknik relaksasi
memberikan individu kontrol diri ketika terjadi rasa tidak nyaman atau
nyeri, stresfisik dan emosi pada nyeri.
Hasil Penelitian Hasil penelitian menunjukkan p-value 0,000 yang berarti terdapat
perbedaan anger management pada wanita yang mengikuti yoga
dibandingkan yang tidak mengikuti yoga. Hal ini menunjukkan bahwa
teknik yoga menjadi salah satu cara dalam mengelola emosi marah
seseorang. Yoga membantu dalam mengatasi rasa marah,
menenangkan pikiran, mengurangi stres, memberikan peningkatan
kesadaran dan kesiagaan tubuh
Kesimpulan Berdasarkan penelitian ini, dapat disimpulkan bahwa yoga memiliki
peran yang baik sebagai intervensi dalam melakukan anger
management pada wanita dewasa awal. Kemampuan yoga dalam
membuat relaksasi tubuh dan menenangkan pikiran memberikan efek
baik secara fisik maupun psikis yang berguna dalam mengelola emosi
marah yang terdapat pada diri individu

2. Pengaruh Intervensi Mind-Body Terhadap Peningkatan Kualitas Hidup Lansia (Studi


Literatur)

Penulis Nur Amelza Wahyu Aqila, Alisa Qtrunnada, Alaia Pramesti Pasa,
Assyifa Fitri Anggraeni, dan Olivia Filziah Ningrum
Tahun 2021 Vol 2(3)
Judul Pengaruh Intervensi Mind-Body Terhadap Peningkatan Kualitas Hidup
Lansia (Studi Literatur)
Tujan Penelitian Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh Intervensi Mind
Body terhadap kualitas hidup pada lansia
Metode Penelitian ini menggunakan jenis penelitian deskriptif dengan desain
Penelitian studi literatur yang memanfaatkan berbagai literatur hasil penelitian
sebagai sumber data.

14
Subjek Lansia
Penelitian
Analisis Data Metode pengumpulan data dilakukan dengan mengunduh literatur
yang sesuai dengan kriteria inklusi dan ekslusi pada 3 search engine
yaitu, PubMed, Science Direct, dan Sementic Scholar. Hasil pencarian
literatur yang didapat berdasarkan kata kunci kemudian diseleksi
berdasarkan kriteria inklusi dan eksklusi. Literatur yang didapatkan
berdasarkan kriteria inklusi dan eksklusi kemudian dilakukan
pengecekan duplikasi dengan menggunakan aplikasi Mendeley.
Selanjutnya dilakukan pengolahan data dengan cara ekstraksi data.
Teknik Intervensi Mind-Body adalah latihan yang menekankan pada
Intervensi peregangan dan relaksasi otot, peltihan koordinasi fisik dan kontro
napas serta gerak. Intervensi Mind Body yang melibatkan gerakan
meditasi dapat berfungsi sebagai peluang yang meningkatkan domain
kesehatan psikologis seperti kualitas hidup, gejala depresi, Fear of
Falling (FoF), dan kualitas tidur pada lansia (Yu et al., 2021).
Bentuk-bentuk latihan Intervensi Mind Body menggunakan gerakan
dalam hubungannya dengan meditatif. Komponen dasar yang
mencangkup pernapasan aktif dan pasif yang ditandai dengan berbagai
tindakan seperti peregangan dan relaksasi otot rangka, tubuh
terkoordinasi, tinggi tingkat konsentrasi, gerakan pernapasan teratur
dan teknik pernapasan.
Hasil Penelitian Jumlah literatur yang memenuhi kriteria sebanyak 5 literatur.
Intervensi Mind Body yang diberikan antara lain Tai Chi, Yoga, dan
Pilates. Pengukuran kualitas hidup yang digunakan pada 5 literatur
antara lain, yaitu SF-36, EQ-5D-5L, LEIPAD Questionnaire, dan
Cronbach’s Apha Satisfaction Life Scale. Hasil intervensi
menunjukkan adanya peningkatan kualitas hidup pada lansia.
Kesimpulan Intervensi Mind Body efektif untuk meningkatkan kualitas hidup
dengan meningkakan komponen- komponen kualitas hidupnya seperti
kesehatan fisik serta mental.

Contoh video Mind-Body Therapy

15
1. https://youtu.be/5tu92AXd56s
2. https://youtu.be/W5zvm8c6Ckw

16
BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Terapi tubuh-pikiran merupakan terapi yang menggunakan berbagai teknik yang dibuat
untuk meningkatkan kapasitas pikiran guna memengaruhi fungsi dan gejala tubuh. Jenis-
jenis terapi yang dapat diakses keperawatan seperti: terapi relaksasi yang
merupakan bagian dari penurunan umum kognitif, fisiologis, dan stimulasi perilaku serta
melibatkan penurunan stimulasi. Selain itu juga ada terapi meditasi dan pernapasan yang
dimana membatasi masukan rangsangan dengan perhatian langsung pada suatu rangsangan
yang berulang atau tetap.
Dari terapi ini akan ada umpan balik biologis seperti berhasil mengobati migraine
headache, rasa nyeri lainnya, stroke, dan berbagai kelainan gastrointestinal dan traktus
urinarius. Meskipun umpan balik biologis telah menunjukan efektifitas pada sejumlah
populasi klien, ada beberapa tindakan pencegahan. Selama relaksasi atau latihan umpan
balik biologis, emosi atau perasaan yang ditekan terkadang memperlihatkan bahwa klien
tidak dapat beradaptasi dengan dirinya sendiri. Karena alasan ini, praktisi yang menawarkan
umpan balik biologis harus melatih metode psikologis atau memiliki profesional yang
berkualitas yang berguna untuk rujukan.

3.2 Saran
Dengan adanya makalah ini diharapkan bisa menjadi tambahan referensi bagi pembaca untuk
bisa lebih mengembangkan berbagai jenis terapi pikiran-tubuh dalam memberikan asuhan
keperawatan kepada pasien.
3.3

17
DAFTAR PUSTAKA

A, P. P., & Griffin, P. A. (2009). Fundamental Keperawatan (7th ed., Vol. 1). Salemba Medika.

Astini, Made Ade dkk. (2014). Transkultural Keperawatan Mind-Body Therapy. Makalah.

Gusti. 2016. Prinsip Keperawatan Holistik dalam Terapi Komplementer. Diakses dari :
http://gustinerz.com/prinsip-keperawatanholistik-dalam-terapi-komplementer/

Kushariyadi, Setyoadi. (2011). Terapi Modalitas Keperawatan Pada Klien. Psikogeriatrik.


Jakarta:Salemba Medika.

Rakel, D., & Faass, N. (2005). Complementary Medicine in Clinical: Integrative Practice In
American Healthcare. Jones and Bartlett Publishers, Inc.

Rakel DP, Faass N. (2006). Complementary Medicinen In Clinical Practice, Sudbury, Mass,
2006, Jones & Battlett.

Widyatuti. (2008). Jurnal Keperawatan Indonesia : Terapi Komplementer Dalam Keperawatan


Volume 12, No. 1 ; hal.56. Diakses tanggal 2 Oktober 2021 pukul 13.30

18

Anda mungkin juga menyukai