PENDAHULUAN
Perubahan dalam ilmu pengetahuan dan pengobatan telah memberikan pengetahuan dan
teknologi untuk berhasil mengubah perjalanan banyak penyakit. Meskipun pengobatan alopatik
telah berhasil, tetapi masih banyak kondisi seperti sakit kepala, insomnia dll yang sulit diobati,
dan banyak klien menggali metode alternatif untuk mengurangi gejala sakit kepala. Peneliti
memperkirakan bahwa lebih dari 75% klien mencari perawatan dari praktisi pelayanan primer
untuk mengatasi stres, nyeri dan kondisi kesehatan dimana tidak diketahui penyebab dan obatnya
(Rakel dan Faas, 2006).
Dengan adanya kesadaran masyarakat akan kesehatannya, dan banyaknya jenis penyakit
serta mahalnya harga obat modern maka mind-body therapies dipercaya sebagai terapi tambahan
yang bekerja melengkapi terapi medis yang diberikan oleh dokter, yang bekerja secara sinergis.
Oleh karena itu, didalam makalah ini akan dibahas mengenai mind-body therapies.
5. Imajinasi terbimbing
Teknik terapeutik untuk mengobati kondisi patologis dengan berkonsentrasi pada
imajinasi atau serangkaian gambar.
6. Meditasi
Praktik yang ditujukan pada diri untuk merelaksasi tubuh dan menenangkan pikiran
menggunakan ritme pernapasan yang berfokus.
7. Terapi musik
Menggunakan musik untuk menunjukan kebutuhan fisik, psikologis, kognitif, dan sosial
individu yang menderita cacat dan penyakit. Terapi memperbaiki gerakan dan atau
komunikasi fisik, mengembangkan ekspresi emosional, memperbaiki ingatan, dan
mengalihkan rasa nyeri.
8. Usaha pemulihan (doa)
Merupakan berbagai teknik yang digunakan dalam budaya menggabungkan pelayanan,
kesabaran, cinta, atau empati dengan target doa.
9. Psikoterapi
Pengobatan kelainan mental dan emosional dengan teknik psikologi.
10. Yoga
Teknik yang berfokus pada susunan otot, postur, mekanisme pernapasan, dan kesadaran
tubuh. Tujuan yoga adalah memperoleh kesejahteraan mental dan fisik melalui
pencapaian kesempurnaan tubuh dengan olahraga, mempertahankan postur tubuh,
pernapasan yang benar, dan meditasi.
11. Terapi perilaku kognitif
Teknik ini digunakan untuk membantu orang mengenali dan mengubah pikiran
berbahaya. Misalnya, orang dengan fobia mungkin sengaja mengekspos diri mereka
sendiri di bawah arahan dan bimbingan terapis, untuk mengobatiketakutannya. Atau
orang-orang yang mengalami depresi dapat belajar untuk melawan pikiran dan perasaan
negatif dengan yang positif.
2.3 Terapi Tubuh Pikiran yang dapat Diakses Keperawatan
Beberapa terapi dan teknis medis alternatif dan komplementer bersifat umum dan
menggunakan proses alami (pernapasan, pikiran dan konsentrasi, sentuhan ringan,
pergerakan, dan lain-lain) untuk membantu individu agar merasa lebih baik dan beradaptasi
dengan kondisi akut. Berikut jenis-jenis terapi yang dapat diakses keperawatan, yaitu :
1. Terapi Relaksasi
Respon relaksasi merupakan bagian dari penurunan umum kognitif, fisiologis, dan
stimulasi perilaku. Relaksasi juga melibatkan penurunan stimulasi. Proses relaksasi
memperpanjuang serat otot, mengurangi pengiriman impuls neural ke otak, dan
selanjutnya mengurangi aktivitas otak juga sistem tubuh lainnya. Relaksasi membantu
individu membangun keterampilan kognitif untuk mengurangi cara yang negatif dalam
merespon situasi dalam lingkungan mereka. Keterampilan kognitif adalah seperti sebagai
berikut :
a. Fokus (kemampuan untuk mengidentifikasi, membedakan, mempertahankan
perhatian pada, dan mengembalikan perhatian pada rangsangan ringan untuk periode
yang lama).
b. Pasif (kemampuan untuk menghentikan aktivitas analisis dan tujuan yang tidak
berguna).
c. Kesediaan (kemampuan untuk menoleransi dan menerima pengalaman yang tidak
pasti, tidak dikenal, atau berlawanan).
Tujuan dari relaksasi jangka panjang adalah agar individu memonitor dirinya secara
terus-menerus terhadap indikator ketegangan, serta untuk membiarkan dan
melepaskan dengan sadar ketegangan yang terdapat di berbagai bagian tubuh.
3. Imajinasi
Imajinasi atau teknik visualisasi yang menggunakan kesadaran pikiran untuk
menciptakan gambaran mental agar menstimulasi perubahan fisik dalam tubuh,
memperbaiki kesejahteraan, dan meningkatkan kesadaran diri. Biasanya imajinasi
dikombinasi dengan beberapa bentuk latihan relaksasi yang memfasilitasi efek dari teknik
relaksasi. Imajinasi bersifat ditujukan pada diri, di mana individu menciptakan gambaran
mental dirinya sendiri, atau bersifat terbimbing, dimana selama seorang praktisi
memimpin individu melalui skenario tertentu.
Imajinasi sering menimbulkan respons psikofisiologis yang kuat seperti perubahan dalam
fungsi imun (Fontaine, 2005). Banyak teknik imajinasi melibatkan imajinasi visual, tapi
mereka juga melibatkan indera pendengaran, proprioseptif, pengecap, dan penciuman.
Visualisasi kreatif adalah satu bentuk imajinasi yang ditujukan pada diri yang didasari
pada prinsip hubungan tubuh-pikiran. Imajinasi memiliki aplikasi pada sejumlah populasi
klien. Imajinasi telah digunakan untuk visualisasi sel kanker yang telah dihancurkan oleh
sel sistem imun, untuk mengontrol atau mengurangi rasa nyeri, dan untuk mencapai
ketenangan dan ketentraman. Imajinasi juga membantu dalam pengobatan kondisi kronis
seperti asma, hipertensi, gangguan fungsi berkemih, sindrom prementasi dan menstruasi,
gangguan gastrointestinal ulceratif colotis, dan rheumatoid arthritis.
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Terapi tubuh-pikiran merupakan terapi yang menggunakan berbagai teknik yang
dibuat untuk meningkatkan kapasitas pikiran guna memengaruhi fungsi dan gejala tubuh.
Jenis-jenis terapi yang dapat diakses keperawatan seperti: terapi relaksasi yang merupakan
bagian dari penurunan umum kognitif, fisiologis, dan stimulasi perilaku. Relaksasi juga
melibatkan penurunan stimulasi. Selain itu juga ada terapi meditasi dan pernapasan serta
terapi Imajinasi atau teknik visualisasi yang menggunakan kesadaran pikiran untuk
menciptakan gambaran mental agar menstimulasi perubahan fisik dalam tubuh,
memperbaiki kesejahteraan, dan meningkatkan kesadaran diri.
Dari terapi ini akan ada umpan balik biologis seperti berhasil mengobati migraine
headache, rasa nyeri lainnya, stroke, dan berbagai kelainan gastrointestinal dan traktus
urinarius. Meskipun umpan balik biologis telah menunjukan efektifitas pada sejumlah
populasi klien, ada beberapa tindakan pencegahan. Selama relaksasi atau latihan umpan
balik biologis, emosi atau perasaan yang ditekan terkadang memperlihatkan bahwa klien
tidak dapat beradaptasi dengan dirinya sendiri. Karena alasan ini, praktisi yang menawarkan
umpan balik biologis harus melatih metode psikologis atau memiliki profesional yang
berkualitas yang berguna untuk rujukan
3.2 Saran
Dengan adanya makalah ini diharapkan bisa menjadi tambahan referensi bagi pembaca untuk
bisa lebih mengembangkan berbagai jenis terapi pikiran-tubuh dalam memberikan asuhan
keperawatan kepada pasien
DAFTAR PUSTAKA
Fontaine K. 2005. Healing Practices : Alternative therapies For nursing. Edisi 2. Prentice
Hall.
Kushartanti. Wara. Laporan Hasil Penelitian Pengaruh Meditasi Terapi Bagi Penderita
Hipertensi.FIK UNY
Perry, Potter. 2009. Fundamentals of Nursing Buku 2 Edisi 7. Jakarta : Salemba Medika.
Rakel DP, Faass N. 2006. Complementary medicinen in clinical practice, Sudbury, Mass,
2006, Jones & Battlett.