a) Respirasi Neonatus.
b) Jantung Dan Sirkulasi.
c) Traktus Digestivus
d) Hati Dan Metabolisme.
e) Produksi Panas.
f) Keseimbangan Air Dan Fungsi Ginjal
g) Kelenjar Endokrin.
h) Susunan Saraf Pusat.
i) Imunoglobulin.
Klasifikasi Bayi Baru Lahir :
a) Bayi Aterm
b) Bayi Prematur
c) Bayi Posmatur
Tujuan Perawatan
Bayi Baru Lahir
a) Tali pusat harus dijaga sekering mungkin. Tali pusat dapat diusap (dibasuh)
dengan alkohol untuk menjaga agar tetap kering. Tali pusat penting dijaga
kebersihannya. Ajari sang Ibu untuk segera memberitahu jika ada cairan (lendir)
atau bau busuk pada tali pusat.
b) Usap kedua mata bayi dengan kapas atau kain kasa yang kering. Hal ini dapat
mencegah infeksi akibat bakteri yang dapat menyebabkan kebutaan.
c) Suhu tubuh bayi mungkin sedikit diatas normal pada saat lahir tapi akan segera
turun sampai 37,5 0C secara aksila. Denyut nadi normal biasanya sekitar 40
pernapasan permenit
Ukuran bayi bermacam-macam. Bayi yang berat badannya dibawah 2.5 kilogram
harus dirawat sebagai bayi kurang bulan. Bayi kurang bulan memerlukan perawatan
khusus untuk menjaga agar bayi tetap hangat. Berikan bayi ASI yang cukup.
d) Ukuran bayi bermacam-macam. Bayi yang berat badannya dibawah 2.5 kilogram
harus dirawat sebagai bayi kurang bulan. Bayi kurang bulan memerlukan perawatan
khusus untuk menjaga agar bayi tetap hangat. Berikan bayi ASI yang cukup.
.
LANJUTAN
e) Kulit bayi biasanya berwarna merah muda. Ketika bayi baru lahir mungkin ada
bahan lengket dikulit yang disebut Verniks. Verniks dapat dibersihkan secara hati-
hati dengan mengusapkan sedikit minyak pada hari kedua. Atau biasa juga
dibiarkan sampai mengelupas sendiri secara bertahap saat mandi.
f) Feses (tinja) pertama yang dikeluarkan oleh bayi berwarna kehitaman. Warna
feses berubah menjadi kuning dalam 2 atau 3 hari berikutnya.
g) Bayi harus diberi makan (diteteki) secara teratur sejak lahir, mulai dari pemberian
beberapa menit dan bertambah lama secara perlahan. Untuk hari-hari pertama
payudara mengeluarkan kolostrum.
h) Feses (tinja) pertama yang dikeluarkan oleh bayi berwarna kehitaman. Warna
feses berubah menjadi kuning dalam 2 atau 3 hari berikutnya.
I) Bayi harus diberi makan (diteteki) secara teratur sejak lahir, mulai dari pemberian
beberapa menit dan bertambah lama secara perlahan. Untuk hari-hari pertama
payudara mengeluarkan kolostrum.
Pemeriksaan Fisik Neonatus :
a. Keadaan Umum.
b. Kepala Dan Leher.
Refleks Pada Bayi baru lahir
Pengkajian
1. Biodata.
- Identitas bayi.
- Identitas orang tua.
2. Riwayat Kesehatan.
- Riwayat penyakit sekarang : Cara lahir, apgar score, cara lahir, kesadaran.
- Riwayat perinatal : Lama kehamilan, penyakit yang menyertai kehamilan.
- Riwayat persalinan : Cara persalinan, trauma persalinan.
3. Pemeriksaan Fisik.
- Keadaan umum.
Kesadaran.
Vital sign.
Antropometri.
- Kepala : Apakah ada trauma persalinan, adanya caput, chepal hematom, tanda forcep.
- Mata :Apakah ada katarak, neonatal, btenorhoe.
- Sistem gastrointestinal :Apakah palatum keras dan lunak, apakah bayi menolak untuk
disusui, muntah / distensi abdomen, stomatitis, BAB.
- Sistem pernafasan : Apakah ada kesulitan bernafas, takipneu, bradipneu, teratur / tidak,
bunyi nafas
LANJUTAN
Tali pusat : Periksa apakah ada pendarahan, tanda infeksi, keadaan dan jumlah
pembuluh darah ( 2 arteri, 1 vena ).
- Sistem genitourinaria : Apakah hipospadia, epispadia, testis, BAK,
- Ekstrimitas : Cacat bawaan, kelainan bentuk, jumlah, bengkak, posisi / postur normal /
abnormal.
- Sistem muskuluskletal : Tonus otot, kekuatan otot, kaku ?, lemah ?, asimetris.
- Kulit : Pustula, abrasi, ruam ptekie.
4. Pemeriksaan Fisik.
- Apgar Score.
- Frekuensi kardiovaskuler : Apakah takikardi, bradikardi / normal.
- Sistem neurologis.
Refleks moro = tidak ada, asimetris / hiperaktif.
Refleks mengisap = kuat / lemah.
Refleks menjejak = baik / buruk.
Koordinasi refleks menghisap dan menelan.
5. Pemeriksaan Laboratorium.
- Sampel darah tali pusat.
- Jenis ketonuria.
- Hematokrit.
LANJUTAN
.DIAGNOSA KEPERAWATAN :
a) Bersihan jalan nafas tak efektif b/d tertumpuknya mukus pada saluran napas
b) Risiko penurunan suhu tubuh b/d proses pelepasan panas yang berlebihan
c) Risiko infeksi b/d terpotongnya tali pusat
LANJUTAN
Tujuan Intervensi Rasional
Diagnosa
Keperawatan
1) Bersihan jalan nafas Bersihan jalan napas 1. Hisap mukus pada 1. Untuk membantu
tak efektif b/d kembali efektif dengan saluran napas mengeluarkan mukus
tertumpuknya mukus kriteria hasil : 2. Atur posisi tidur bayi dengan cepat dan
pada saluran napas - Mukus pada saluran 3. Observasi vital sign membersihkan jalan
ditandai dengan pernapasan berkurang napas.
Ds : - 2. Posisi yang tepat
Do : Terdapat mukus dapat membantu
yang berlebihan pada mengeluarkan mukus
saluran napas yang ada pada saluran
pernapasan
3. Untuk mengetahui
pernapasan bayi dan
untuk menentukan
intervensi berikutnya
2) Risiko penurunan suhu Tidak terjadi penurunan 1. Bersikan bayi dengan tidak 1.Membersihkan bayi dari
tubuh b/d proses pelepasan suhu tubuh dengan terlalu kotoran yang ada di tubuh
panas yang berlebihan yang kriteria hasil : 2. Keringkan tubuh bayi 2.Mencegah kehilangan
ditandai dengan pertahankan suhu tubuh 3. Pantau suhu tubuh bayi panas akibat perpindahan
Ds : - 36-37 oC 4. Tempatkan bayi dalam lingkungan
Do : lingkungan hangat 3.Stabilisasi suhu mungkin
– Tubuh menggigil tidak terjadi 8-12 jam
– Suhu badan 36,2 0C setelah lahir
4.Mencegah kehilangan
panas melalui konduksi
3) Risiko infeksi b/d Infeksi tidak terjadi 1. Cuci tangan sebelu merawat . Mencuci tangan adalah
terpotongnya tali pusat dengan kriteria hasil : tali pusat faktor yang penting untuk
pertahankan suhu tubuh melindungi bayi baru
36-37 oC
Intervensi
THANK YOU
Insert the Subtitle of Your Presentation