Anda di halaman 1dari 9

Disusun Oleh :

1.NEICE SHIEVA SHAZHABILLA


2.RENDI SAPUTRA
DEFINISI KEPERAWATAN PALIATIF
Definisi Perawataan Paliatif yang diberikan oleh
WHO pada tahun 2005 bahwa perawatan paliatif
adalah sistem perawatan terpadu yang bertujuan
meningkatkan kualitas hidup, dengan cara
meringankan nyeri dan penderitaan lain,
memberikan dukungan spiritual dan psikososial
mulai saat diagnosa ditegakkan sampai akhir
hayat dan dukungan terhadap keluarga yang
kehilangan/berduka.
SEJARAH KEPERAWATAN PALIATIF

Munculnya palliative care di dunia dimulai dari


sebuah gerakan rumah sakit pada awal abad ke-19,
kaum beragama menciptakan hospice yang
memberikan perawatan untuk orang sakit dan
sekarat di London dan Irlandia
 Pengobatan paliatif bermaksud mengurangi nyeri dan
mengurangi symptom selain nyeri seperti mual, muntah
dan depresi. Perawatan bagi mereka yang akan segera
meninggal pertama didirikan di Inggris melalui lokakarya
cicely Saunders di RS Khusus St. Christopher, RS khusus
tersebut pindah ke AS pada thn 1970an.

 RS khusus pertama di AS adalah RS New Haven yang


kemudian menjadi RS khusus Connecticut. RS tersebut
kemudian menyebar ke seluruh Negara.
Tiga belas organisasi yang dibangun di Singapura
untuk menyediakan palliative care
Modul palliative care ditambahkan ke kurikulum
sekolah kedokteran. Pemerintah mulai menerapkan di
setiap kabupaten dan rumah sakit umum untuk
memperkenalkan suatu palliative care pada tahun 1998
di Malaysia
Palliative care dimasukkan ke dalam rencana
kesehatan nasional Mongolia
Sebuah program pendidikan palliative care telah
diterapkan untuk asisten keperawatan di Selandia
Baru. Empat puluh satu pelayanan palliative care ini
sudah tersebar di seluruh negeri dan mulai tahun 2005
palliative care diakui sebagai spesialisasi medis di
Australia
Sedangkan di Indonesia sendiri, perawatan paliatif baru dimulai
pada tanggal 19 Februari 1992 di RS Dr. Soetomo (Surabaya),
disusul RS Cipto Mangunkusumo (Jakarta), RS Kanker
Dharmais (Jakarta), RS Wahidin Sudirohusodo (Makassar), RS
Dr. Sardjito (Yogyakarta), dan RS Sanglah (Denpasar).
Pelayanan yang diberikan meliputi:
Rawat jalan
Rawat inap (konsultatif)
Rawat rumah, yaitu dengan melakukan kunjungan ke rumah-
rumah penderita.
Day care, merupakan layanan untuk tindakan medis yang tidak
memerlukan rawat inap, seperti perawatan luka,kemoterapi dll.
Respite care, merupakan layanan yang bersifat psikologis
Di Amerika Serikat saat ini, 55% dari rumah sakit
dengan lebih dari 100 tempat tidur menawarkan
program perawatan paliatif, dan hampir seperlima
dari rumah sakit masyarakat memiliki program
perawatan paliatif.
Di Surabaya, tepatnya di RS Dr. Soetomo, perawatan
palliative sudah berjalan dengan baik. Sedangkan di
Makassar sendiri, hal tersebut belum begitu optimal.
Bahkan pada tanggal 15 Mei 2010 telah
dideklarasikan secara resmi di Surabaya sebagai kota
paliatif di Taman Bungkul Surabaya, dengan
demikian surabaya menjadi kota paliatif pertama di
Indonesia.
Tujuannya untuk mengurangi penderitaan pasien,
memperpanjang umurnya, meningkatkan kualitas
hidupnya, juga memberikan support kepada
keluarganya. Meski pada akhirnya pasien
meninggal, yang terpenting sebelum meninggal dia
sudah siap secara psikologis dan spiritual, serta
tidak stres menghadapi penyakit yang dideritanya.

Jadi, tujuan utama perawatan paliatif bukan


untuk menyembuhkan penyakit. Dan yang ditangani
bukan hanya penderita, tetapi juga keluarganya.
PRINSIP KEPERAWATAN
PALIATIF
1. Menghargai setiap kehidupan.
2. Menganggap kematian sebagai proses yang normal.
3. Tidak mempercepat atau menunda kematian.
4. Menghargai keinginan pasien dalam mengambil keputusan.
5. Menghilangkan nyeri dan keluhan lain yang menganggu.
6. Mengintegrasikan aspek psikologis, sosial, dan spiritual dalam
perawatan pasien dan Keluarga.
7. Menghindari tindakan medis yang sia-sia.
8. Memberikan dukungan yang diperlukan agar pasien tetap aktif
sesuai dengan kondisinya sampai akhir hayat.
9. Memberikan dukungan kepada keluarga dalam masa duka cita

Anda mungkin juga menyukai