Anda di halaman 1dari 19

ANALISA PROSES INTERAKSI

Nama Klien : Tn. B


Bangsal : VI
No. CM : 037323
Mahasiswa : Indriyani
Pertemuan ke: 1
DP : Risiko mencederai diri, orang lain dan lingkungan berhubungan dengan waham kebesaran
Tujuan : Membina hubungan saling percaya

KOMUNIKASI KOMUNIKASI ANALISA BERPUSAT ANALISA BERPUSAT RASIONAL


VERBAL NON VERBAL PADA KLIEN PADA PERAWAT
P : Selamat pagi Mas…., P : kontak mata, berjabat Memberikan salam Salam terapeutik dan perkenalan
kenalkan nama saya tangan, mendekati klien terapeutik dan mengajak sebagai langkah awal dalam
Indriyani, saya biasa sambil tersenyum klien berkenalan membina hubungan saling
dipanggil indri. Saya percaya.
mahasiswa Program studi K : menyambut jabat tangan, Masih merasa asing
ilmu keperawatan UNDIP kontak mata singkat dengan kehadiran
Nama Mas siapa dan suka perawat
dipanggil apa?

K : Nama saya BP, biasa K : kontak mata singkat, Klien mau berkenalan Klien mau berkenalan dengan
dipanggil B sedikit tersenyum dengan perawat perawat sebagai tanda awal
terjadinya hubungan saling
P : Menatap klien sambil Senang karena klien mau percaya
tersenyum berkenalan (menyebutkan
nama)

P : Bagus, Mas B mau P : mengacungkan jempol Memberikan reinforcement Pemberian reinforcement positif
berkenalan dengan saya sambil tersenyum positif kepada klien berguna untuk menumbuhkan
rasa percaya pada klien.
K : tersenyum, expresi wajah Senang diberi pujian tapi
lesu klien nampak kurang
bersemangat dalam
interaksi

P : Selama 11 hari ini mulai P : Menyentuh pundak klien, Perawat bersikap tulus Dengan menyatakan kesediaan
pk 07.00-13.30 WIB saya kontak mata menyatakan kesediaan membantu, klien akan lebih
yang akan merawat Mas B untuk membantu klien percaya kepada perawat
di sini. Saya siap membantu
mengatasi permasalahan K : menatap lurus ke depan, Klien tidak memberikan
yang Mas B alami. pandangan mata kosong, respon terhadap
K:- ekspresi datar perkataan perawat

P : Bagaimana perasaan Mas P : mempertahankan kontak Melakukan evaluasi/ Evaluasi/validasi data dilakukan
B saat ini? mata, sedikit membungkuk validasi data terhadap klien untuk memastikan keadaan klien
ke arah klien saat ini

K : menatap lurus ke depan, Klien masih merasa


kontak mata singkat enggan diajak bincang-
bincang
K : Baik-baik saja Mbak….. K : menatap perawat, Belum bisa Perawat harus memberi
tersenyum singkat mengeksplorasi kesempatan klien untuk
perasaannya mengungkapkan perasaannya.

P : kontak mata Berharap klien mau


mengungkapkan
perasaannya

P : Mas B, bagaimana kalau P : memperbaiki duduk Memulai kontrak waktu, Setiap interaksi dengan klien,
sekarang kita berbincang- menghadap ke arah klien, menjelaskan tujuan perawat membuat kontrak yang
bincang tentang kontak mata pertemuan terdiri dari topik, waktu dan
permsalahan yang Mas B tempat.
hadapi selama 10 menit? K : memperhatikan perawat, Duduk berhadapan
tampak ragu dengan perawat,
kelihatan agak ragu

K : Ya……..terserah Mbak K : kontak mata singkat, Ada keraguan pada diri Belum terbina hubungan saling
saja tatapan mata kosong klien percaya sehingga klien tampak
ragu.
P : memperhatikan respon Berharap klien bisa
klien bersikap terbuka
menceritakan masalahnya

P : Bisa kita mulai sekarang ? P : Menyentuh pundak klien, Perawat menawarkan Kontrak waktu dan tempat bisa
Dimana kita bisa duduk ? menatap klien, tersenyum kontrak waktu dan tempat ditawarkan sesuai kehendak
hangat kepada klien klien.

K : Memperhatikan perawat, Klien tampak ragu dan


tampak kurang tidak semangat
bersemangat memenuhi ajakan
perawat

K : Ya Mbak…..di sini saja. K : mengangguk, memperbaiki Bisa mengambil Dengan melibatkan klien dalam
posisi duduk keputusan untuk memulai membuat kontrak pertemuan
kontrak akan melatih kien dalam
pengambilan keputusan.
P : memperhatikan respon Berharap bisa melanjutkan
klien bincang-bincang

P : Bagus…Mas B bisa P : tersenyum hangat, Memberikan reinforcement Reinforcement positif berguna


menentukan tempat di menganggukkan kepala positif kepada klien untuk meningkatkan rasa
mana kita akan bincang- percaya diri klien.
bincang K : tersenyum, menunduk Senang dan agak malu
K:- mendapat pujian dari
perawat

P : Ada kejadian apa P : kontak mata hangat sambil Menggali masalah Alasan masuk rumah sakit sering
sebelumnya sehingga Mas mempersilahkan klien klien/penyebab utama berkaitan dengan masalah utama
B dibawa ke sini? untuk menjawab masuk rumah sakit (core problem)

K : tampak berpikir, Tampak mengingat-ingat


mengerutkan dahi kejadian sebelum klien
dibawa ke rumah sakit
K : Nggak tahu Mbak, K : menggelengkan kepala, Tampak bingung, tidak Menstimulasi klien untuk
mungkin karena saya tampak bingung mampu mengingat mengingat suatu kejadian atau
sering bicara sendiri, kejadian sebelum masuk peristiwa
bicara saya kacau, saya ini rumah sakit
seorang calon presiden
yang sedang berperang P : mendengarkan dengan Berharap klien mampu
dengan Megawati dan sungguh-sungguh sambil mengingat dan
Gusdur. Ini amanat allah, menatap klien menceritakan kejadian
mbak. sebelum masuk rumah
sakit

P : Bagaimana Mas B tahu P : menatap klien, menyentuh Menggali permasalahan Mengeksplorasi perasaan dan
kalau itu amanat Allah ? bahu yang dihadapi klien pikiran klien untuk mengetahui
permasalahan yang muncul
K : menerawang ke depan, Klien tidak konsentrasi
tatapan mata kosong dalam interaksi dengan
perawat

K : lewat kitab Budha mbak. K : sambil terus menggerak- Klien mengatakan seolah Perawat tidak boleh menyangkal
gerakkan tangannya – olah kitab itu ada. dan membenarkan pernyataan
klien tapi perlu melakukan
P : memperhatikan respon Melakukan konfrontasi konfrontasi atas pernyataan
klien terhadap pernyataan klien. klien.

P : sekarang kitab itu dimana P : memperhatikan klien, Masih melakukan Konfrontasi dilakukan untuk
mas? Apakah saya bisa mempersilakan klien konfrontasi dengan meminta tanggapan klien atas
melihat dan membaca menunjukkan kitab yang meminta klien keyakinannya yang tidak sesuai
amanat Allah yang ada dimaksud menunjukkan kitab seperti dengan realita.
dalam kitab itu? yang diyakinimya.

K : tersenyum sambil Klien akan menunjukkan


memperbaiki posisi kitab yang dimilikinya
duduknya

Perawat tidak boleh menyangkal


K : ga ada mbak K: menggelengkan kepala, Klien mulai sedikit sadar dan membenarkan pernyataan
tatapan lurus ke depan bahwa kitab itu tidak ada klien tapi perlu melakukan
konfrontasi atas pernyataan
P : memperhatikan dengan Melakukan konfrontasi klien.
sungguh-sungguh sambil terhadap pernyataan klien.
menatap klien
Bila respon klien terhadap
wahamnya sudah selesai,
P : Baiklah, karena masa B P : kontak mata, menunjukkan Memfokuskan perawat kembali memfokuskan
tidak dapat menunjukkan sikap terbuka, pembicaraan yang pembicaran sesuai tujuan
kitab itu pada saya. mempersilahkan klien untuk mengarah pada penyebab interaksi/topik.
Sekarang kita cerita menjawab munculnya masalah pada
tentang yang lain saja. klien.
Sekarang ceritakan kepada K : menatap perawat, Mengingat-ingat kejadian
saya, sebelum masuk sini mengerutkan dahi kmd
ada masalah apa ? tampak sedih
Mungkin masalah dengan
teman atau pekerjaan ?

Sikap empati menunjukkan


K : Saya kerja sebagai petugas P : memerhatikan dengan Menunjukkan sikap empati bahwa perawat bisa memahami
cleaning service dikantor sungguh-sungguh, ketika klien menceritakan perasaan klien.
PJKA Semarang, lalu menunjukkan sikap empati pengalaman yang tidak
tahun 2004, saya menyenangkan.
diberhentikan karena ada K : tampak sedih dan putus asa Sedih dan putus asa
pengurangan pegawai, lalu
saya kepikiran terus
karena saya nganggur dan
saya juga mikir kok di
usia saya yang sudah 37
tahun ini kok saya belum
menikah. Tau ah mbak. .
.saya pusing kalo mikir itu
Pada fase terminasi, perawat
melakukan evaluasi subyektif
P : Baiklah…sampai di sini P : menatap klien, tersenyum Memberikan reinforcement tentang perasaan klien setelah
saja kita bincang – dan melakukan evaluasi bincang-bincang
bincang hari ini..Bagus subyektif.
sekali Mas B mampu
menceritakannya dengan K : tersenyum, kontak mata Klien merasa senang
saya. Sekarang bagaimana diperhatikan oleh
perasaan Mas B setelah perawat
kita bincang-bincang ?
Hubungan saling percaya terbina
bila klien mampu
K : Saya senang Mbak, ada K : tersenyum dan menatap Menunjukkan sikap mengungkapkan tentang
teman yang bisa ngajak perawat menerima hubungan permasalahannya dan merasa
saya ngobrol. saling percaya. membutuhkan perawat.

P : menganggukkan kepala, Senang karena bisa


tersenyum membina hubungan saling
percaya dengan klien.

Pada fase terminasi perawat


mengakhiri pertemuan sambil
P : Baiklah…….sekarang Mas P : kontak mata, tersenyum, Mengakhiri pertemuan dan membuat kontrak yang akan
B istirahat dulu, besuk kita mempersilahkan klien untuk membuat kontrak untuk datang meliputi topik, tempat
bincang-bincang lagi menjawab pertemuan berikutnya. dan waktu
kalau Mas B sudah merasa
lebih baik. Bagaimana K : kontak mata, tersenyum Memperhatikan kontrak
kalo besuk pagi jam 9.00 yang ditawarkan perawat.
kita bincang – bincang
tentang kebutuhan –
kebutuhan mas B yang
belum terpenuhi
Telah terjalin hubungan saling
percaya sehingga klien
K : ya mbak. . .sampai besok. K : mengangguk, tersenyum Menyetujui kontrak menyetujui kontrak dan merasa
Trimakasih ya mbak pertemuan berikutnya. membutuhkan perawat

P : kontak mata, tersenyum Merasa senang karena


klien menyetujui kontrak
pertemuan berikutnya.

Semarang, September 2005


Mahasiswa

Indriyani
G6B205019
ANALISA PROSES INTERAKSI

Nama Klien : Tn. Sw


Bangsal :X
No. CM : 039491
Mahasiswa : Yunita Nugraheni

KOMUNIKASI KOMUNIKASI ANALISA ANALISA RASIONAL


VERBAL NON VERBAL BERPUSAT PADA BERPUSAT PADA
KLIEN PERAWAT
P : Selamat pagi Mas Sw, P : Mendekati klien, Klien berespon Memberikan salam Selalu memberikan
bagaimana kabarnya hari tersenyum, terhadap sapaan terapeutik, menyapa salam terapeutik
ini? mengulurkan tangan perawat. klien dengan ramah. ketika bertemu klien
untuk berjabat tangan akan mempererat
K : Menoleh ke arah hubungan saling
perawat, membalas percaya.
senyuman Merasa senang
K : Pagi Mbak………. K : membalas uluran Klien menjawab karena klien mau Klien mau
tangan perawat untuk salam perawat. membalas salam menjawab salam
berjabat tangan perawat. menunjukkan respon
sambil tersenyum awal yang positif
P : kntak mata, untuk terbinanya
tersenyum hubungan saling
P : Apakah Mas Sw masih Mengingat-ingat Mengevaluasi percaya.
ingat dengan saya?Coba perawat yang pernah memori klien Unutk mengetahui
Mas Sw ingat-ingat, kita P : duduk berhadapan menemuinya. terhadap perkenalan daya ingat jangka
pernah berbincang- dengan klien, yang telah dilakukan. pendek klien.
bincang kemarin. mempertahankan
kontak mata.
K : memperbaiki Memaklumi klien
K : Siapa ya Mbak, saya lupa duduknya sambil Klien tidak mampu yang tidak mampu Perkenalan yang
namanya. mengamati perawat. mengingat nama mengingat nama dilakukan dalam
K : mengerutkan dahi, perawat. perawat. keadaan klien masih
tampak sedang bingung, sulit
berpikir diingat oleh klien.
P : Nama saya Yunita P : memperhatikan klien, Memperkenalkan Perkenalan sebagai
Nugraheni, biasa tersenyum Memperhatikan diri lagi untuk langkah awal untuk
dipanggil Yunita. Siapa perkenalan yang mengingtakan klien. membina hubungan
Mas nama saya? P : mempertahankan dilakukan perawat. saling percaya.
kontak mata, Memberikan Reinforcement bisa
K : Oo….Mbak Yunita. tersenyum Klien menyebutkan reinforcement memguatkan apa
K : tersenyum, kembali nama dengan yang diucapkan
mengangguk perawat. menganggukkan klien.
P : Mas Sw tampaknya lebih kepala. Evaluasi/validasi
segar hari ini. Bagaimana K : mengangguk- Klien tampak lebih Melakukan unutk menentukan
perasaan Mas Sw saat anggukkan kepala segar dan evaluasi/validasi masalah yang
ini ? P : tersenyum, bersemangat tentang perasaan muncul saat ini.
mengangguk dibanding kemarin. klien hari ini.
K : saya baik-baik saja Mbak, P : menyentuh pundak Kesadaran klien
saya ingin pulang. Kapan klien, menatap klien Mulai muncul Merasa senang ditunjukka dengan
keluarga menjemput saya sambil tersenyum kesadaran pada diri karena klien mulai adanya keinginan
Mbak ? K : tersenyum, kontak klien. muncul untuk pulang dan
mata kesadarannya. ingat akan
K : menatap perawat, keluarganya.
P : bagus…jika Mas Sw menunggu jawaban. Reinforcement
sudah merasa lebih baik. P : tersenyum, kontak Klien sedih karena Memberikan untuk
Tapi Mas Sw masih butuh mata belum diijinkan reinforcement dan menumbuhkan
perawatan dan pulang. menjelaskan kepercayaan pada
pengobatan lanjut agar perlunya pengobatan diri klien dan
kondisinya lebih bagus P : menyentuh bahu dan perawatan lanjut menjelaskan tujuan
lagi jadi belum diijinkan klien, kontak mata, serta berhrap klien klien dirawat.
pulang. Kalau keluarga sedikit membungkuk bisa menerima
Mas Sw tak ada kea rah klien penjelasan perawat.
kesibukan pasti akan K : tampak sedih,
menengok Mas Sw di menunduk
sini. Melakukan kontrak
K:- Klien tampak sedang pertemuan meliputi Kontrak topik,
P : Bagaimana kalau sekarang memikirkan sesuatu. topik, tempat, dan tampat dan waktu
kita berbincang-bincang waktu dan berharap selalu dilakukan
tentang masalah yang klien menyetujui pada tiap kali
Mas Sw hadapi sehingga P : memperbaiki posisi kontrak yang dibuat. interaksi.
Mas Sw di bawa ke sini ? duduk, kontak mata, Senang karena klien
Kita berbincang-bincang mempersilahkan klien Menyetujui kontrak menyetujui kontrak.
di sini saja selama 10 untuk menjawab yang ditawarkan Kien menyetujui
menit ? K : menatap lurus ke perawat. kontrak tanda mulai
K : Ya Mbak….. depan, pandangan Menggali masalah terbinanya hubungan
menerawang klien/penyebab saling percaya.
K : menganggukkan Tampak mengingat- utama masuk rumah Alasan masuk
kepala ingat kejadian sakit. rumah sakit pada
P : Baiklah Mas Sw, ada P : tersenyum sebelum klien dibawa pasien baru sering
kejadian apa di rumah ke rumah sakit. berkaitan dengan
sehingga Mas Sw dibawa masalah utama.
ke sini ? P : kontak mata hangat Berharap klien
sambil mampu mengingat
mempersilahkan klien Masih agak bingung, dan menceritakan Bila klien bicara
untuk menjawab belum mampu kejadian sebelum kacau, perawat
K : Nggak tahu Mbak, saya K : memperhatikan mengingat masuk rumah sakit. membutuhkan
kerja di Jakarta sebagai perawat, kontak mata, sepenuhnya teknik komunikasi
tukang batu kemudian mengerutkan dahi Memberi yang tepat seperti
saya pulang jalan kaki K : menggelengkan kesempatan klien focusing.
lalu di bawa ke sini oleh kepala, tatapan lurus untuk
keluarga saya, dst (bicara ke depan Masih mengingat- mengungkapkan
kacau tak jelas) P : memperhatikan ingat kejadian yang perasaannya dan Eksplorasi perasaan
P : Apakah ada sesuatu yang dengan sungguh- terjadi sebelum klien menyatakan dan menyatakan
menjadi pikiran Mas Sw, sungguh sambil masuk rumah sakit. kesediaan untuk kesediaan membantu
bisa diceritakan kepada menatap klien membantu. bisa membangkitkan
saya ? Saya siap motivasi klien untuk
membantu Mas SW. P : menatap klien, Tidak menyangkal mengungkapkan
menyentuh bahu, Klien berbicara kacau dan tidak masalahnya.
menunjukkan sikap tidak sesuai realita, membenarkan Klien dengan
empati mengarah ke waham keyakinan klien. waham mempunyai
K : Saya dimasuki roh Sunan K : mengerutkan dahi kebesaran. keyakinan yang
Kalijogo sehingga saya seperti mengingat- terus menerus tidak
punya ilmu dan kekuatan ingat sesuatu sesuai dengan realita
lebih yang tidak dimiliki Klien Melakukan dan lingkungan
orang lain……dst (bicara mendemonstrasikan konfrontasi terhadap budaya klien.
kacau, susah dipahami) K : berbicara sambil ilmu dan kekuatan pernyataan klien. Perawat tidak boleh
P : Bagaimana Mas Sw tahu menggerak-gerakkan yang dia maksudkan. menyangkal dan
kalau dimasuki roh Sunan tangannya, pandangan membenarkan
Kalijogo ? Apa yang Mas lurus ke depan pernyataan klien tapi
Sw rasakan ? P : memperhatikan klien perlu melakukan
Memperhatikan konfrontasi atas
P : menatap klien, Keyakinan/waham respon verbal dan pernyataan klien.
mengerutkan dahi, klien masih melekat non verbal klien. Perawat
menunggu penjelasan erat pada diri klien. mengobservasi
K : Roh itu menyatu dengan K : menggerak-gerakkan Masih melakukan perilaku klien terkait
jiwaku sehingga semua tangannya Klien akan konfrontasi dengan dengan wahamnya.
kekuatan bersemayam di menunjukkan meminta klien
tubuhku. kekuatan yang menunjukkan Konfrontasi
K : sambil terus dimilikinya. kekuatan seperti dilakukan untuk
P : Kekuatan seperti apa ? menggerak-gerakkan yang diyakinimya. meminta tanggapan
Apakah saya bisa tangannya klien atas
melihatnya? P : memperhatikan Memperhatikan keyakinannya yang
respon klien respon klien tidak sesuai dengan
P : memperhatikan klien, terhadap wahamnya. realita.
mempersilakan klien Klien memperagakan
menunjukkan kekuatan yang
kekuatan yang dimaksudkan. Perawat harus selalu
K : Ya…..kekuatan seperti dimaksud Memfokuskan mengobservasi
ini. K : tersenyum sambil pembicaraan yang perilaku klien terkait
memperbaiki posisi mengarah pada dengan wahamnya.
duduknya Mengingat-ingat penyebab munculnya
K : menggerak-gerakkan kejadian di Jakarta masalah pada klien.
tangannya sambil yang membuat klien Bila respon klien
menarik nafas dalam merasa tertekan. terhadap wahamnya
P : Baiklah, Mas Sw sudah dan memejamkan Menunjukkan sikap sudah selesai,
menunjukkan kekuatan mata empati ketika klien perawat kembali
yang dimaksudkan. P : memperhatikan menceritakan memfokuskan
Sekarang ceritakan respon klien pengalaman yang pembicaran sesuai
kepada saya, selama di P : kontak mata, Sedih ketika tidak menyenangkan. tujuan
Jakarta ada masalah apa ? menunjukkan sikap menceritakan interaksi/topik.
Mungkin masalah dengan terbuka, pengalamannya di
teman atau pekerjaan ? mempersilahkan klien Jakarta yang sering Berusaha Sikap empati
K : Saya kerja sebagai tukang untuk menjawab mendapat perlakuan mengeksplore lebih menunjukkan bahwa
batu tapi mandor saya K : menatap perawat, kasar dari mandornya. dalam lagi mengenai perawat bisa
orang Karang Wader mengerutkan dahi tindak kekerasan memahami perasaan
sering marah dan kmd tampak sedih yang dialami klien. klien.
memukuli saya, upah P : memerhatikan Masih tampak sedih
saya juga tak dibayar dengan sungguh- mengenang Bersyukur klien
penuh. Kemudian saya sungguh, pengalamannya di merasa tidak sendiri.
pulang jalan kaki karena menunjukkan sikap Jakarta. Penolakan,
tak punya uang. empati kekerasan, aniaya
P : Mas Sw, tahu kenapa K : tampak sedih dan fisik bisa
mandornya berbuat putus asa Memberikan mempengaruhi
seperti itu ? Apakah Klien merasa tidak reinforcement dan harga diri klien yang
teman lain juga ada yang sendiri mengalami melakukan evaluasi dapat memunculkan
mendapat perlakuan P : memperhatikan pengalaman yang subyektif. adanya waham.
seperti itu ? respon klien tidak menyenangkan. Bila ada orang lain
K : pandangan Senang karena bisa mengalami hal yang
K : Saya tidak tahu menerawang ke depan membina hubungan sama bisa membuat
Mbak…….temanku Klien merasa senang saling percaya klien merasa tidak
kadang juga ada yang diperhatikan oleh dengan klien. sendiri.
diperlakukan seperti itu. K : menggelengkan perawat Pada fase terminasi,
kepala, menatap perawat melakukan
P : Baiklah…….bagus sekali perawat evaluasi subyektif
Mas Sw mampu P : memperhatikan klien, Mengeksplorasi tentang perasaan
menceritakannya dengan menganggukkan Menunjukkan sikap penyebab klien klien setelah
saya. Sekarang kepala. menerima hubungan dibawa ke rumah bincang-bincang.
bagaimana perasaan Mas saling percaya. sakit. Hubungan saling
Sw setelah kita bincang- P : menatap klien, percaya terbina bila
bincang ? tersenyum Bersikap empati klien mampu
K : Saya senang Mbak, ada K : tersenyum, kontak terhadap ungkapan mengungkapkan
teman yang bisa ngajak mata perasaan klien. tentang
saya ngobrol. Klien akan mulai permasalahannya
menjelaskan alasan dan merasa
masuk rumah sakit. membutuhkan
K : tersenyum, menatap perawat.
perawat Klien menejelaskan Menggali alasan
P:tersenyum, alasan masuk rumah Memberikan masuk rumah sakit
P : Coba ingat-ingat kembali , menganggukkan sakit. reinforcement positif untuk menentukan
ada kejadian apa kepala dan rencana tindak masalah yang
sebelumnya sehingga lanjut untuk klien. dihadapi klien.
Mas Sw dibawa kemari ? Dalam membina
K : Saya dari Jakarta stress hubungan saling
Mbak, pulang jalan kaki P : menatap klien, percaya, perawat
(keluyuran) kemudian menyentuh bahu Menyetujui anjuran harus bersikap
sampai di rumah saya K : kontak mata, perawat Mengakhiri empati dan
dibawa keluarga saya ke mengangguk pertemuan dan menerima klien apa
sini. membuat kontrak adanya.
K : ekspresi wajah sedih, untuk pertemuan
menunduk berikutnya. Reinforcement
P : Bagus ….Mas Sw mampu P : mendengarkan, positif untuk
mengingatnya dengan kontak mata membangkitkan
baik. Coba nanti diingat- menganggukkan Memperhatikan percaya diri klien.
ingat kembali apa yang kepala kontrak yang Pada fase terminasi
masih menjadi masalah ditawarkan perawat. Merasa senang perawat memberikan
Mas Sw selama ini. karena klien rencana tindak lanjut
K : Ya Mbak… P : menyentuh bahu menyetujui kontrak untuk klien.
klien, kontak mata pertemuan
P : Baiklah Mas Sw, berikutnya. Pada fase terminasi
pertemuan kita kali ini perawat mengakhiri
cukup. Bagaimana kalau pertemuan sambil
kita bertemu lagi besuk Menyetujui kontrak membuat kontrak
Senin pk 08.00-08.30 K : kontak mata, pertemuan berikutnya. yang akan datang
untuk mendiskusikan mengangguk meliputi topik,
tentang kemampuan yang tempat dan waktu.
Mas Sw miliki ?Kita P : kontak mata,
berbincang-bincang di tersenyum,
sini lagi ? mempersilahkan klien Telah terjalin
K: Ya Mbak…..besuk Senin untuk menjawab hubungan saling
kita ketemu lagi. Terima K : kontak mata, percaya sehingga
kasih Mbak……… tersenyum klien menyetujui
kontrak dan merasa
membutuhkan
perawat.

K : mengangguk,
tersenyum
P : kontak mata,
tersenyum

Anda mungkin juga menyukai