Anda di halaman 1dari 16

KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat, karunia serta hidayah-
Nya kepada kami sehingga kami dapat menyelesaikan makalah dengan judul “Hak dan
Kewajiban Perawat” dengan sebaik-baiknya. Makalah ini, kami susun untuk memberikan
informasi kepada pembaca mengenai Hak dan Kewajiban Perawat. Disamping itu penulisan
makalah ini disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Ilmu Dasar Keperawatan di Sekolah
Tinggi Ilmu Kesehatan Program Studi S1 Ilmu Keperawatan semester 1 STIKES Surabaya.
Dalam penyusunan makalah ini, kami telah mengalami berbagai hal baik suka maupun
duka. Kami menyadari bahwa penyusunan makalah ini  tidak akan selesai dengan lancar dan
tepat waktu tanpa adanya bantuan, dorongan, serta bimbingan dari berbagai pihak. Sebagai rasa
syukur atas terselesainya makalah ini, maka dengan setulusnya kami sampaikan terima kasih
kepada yang  terhormat Ibu Dwi Setyani S, S.Kep.,Ns., M.Si. selaku  guru pembimbing, serta
pihak-pihak yang turut membantu yang tidak bisa kami sebutkan satu persatu. Tidak ada manusia
yang sempurna, dalam makalah ini masih banyak kekurangan yang perlu diperbaiki sehingga
kritik dan saran yang bersifat membangun akan kami terima.
Akhir kata kami berharap semoga makalah ini dapat menambah khasanah keilmuan
dalam bidang kesehatan dan dapat memberi pengetahuan memberikan hak dan kewajiban
perawat.

Surabaya, 14 September 2018

Penulis
KATA PENGANTAR………………………………………………………………………….i

DAFTAR ISI……………………………………………………………………………………ii

BAB 1 PENDAHULUAN

1.1   Latar Belakang…………………………………………………………………….    1

1.2   Rumusan Masalah………………………………………………………………..    1

1.3 Tujuan Penulisan…………………………………………………………………..   1

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

2.1 HAK

2.1.1 Pengertian Hak………………………………………………………….…    2

2.1.2 Proses Penetapan Hak…………………………………………………...    2

2.1.3 Macam-macam Hak……………………………………………………….    2

2.1.4 Pelaksanaan hak…………………………………………………………..    4

2.2 KEWAJIBAN

2.2.1 Pengertian Kewajiban………………………………………………..…..    5

2.2.2 Macam-macam Kewajiban……………………………………………....    5

2.2.3 Pelaksanaan Kewajiban…………………………………………..……..    6

2.3 HAK DAN KEWAJIBAN PERAWAT

BAB 3 PENUTUP

3.1 Kesimpulan………………………………………………………….;………. 13
3.2 Saran………………………………………………………………………….. 13

DAFTAR PUSTAKA…………………………………………………………………………..
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Dalam kehidupan sehari-hari manusia tidak bisa melepaskan diri dari masalah yang
berkaitan dengan hak dan kewajiban. Hak dan kewajiban merupakan suatu yang melekat
pada diri orang itu sendiri ataupun pada orang lain yang ada disekitarnya. Hal ini
menunjukkan bahwa hak dan kewajiban mempunyai kedudukan yang sangat penting
dalam kehidupan manusia.

Hak dan kewajiban merupakan sebagian dari aturan-aturan dasar yang ada dalam
kehidupan bermasyarakat. Hak dan kewajiban dalam kehidupan masyarakat harus jelas
dan bersifat terbuka agar setiap individu sebagai bagian dari masyarakat mengetahui hal-
hal yang harus ia terima dan hal-hal yang harus ia kerjakan dalam hidup bermasyarakat.
Hal ini sangat penting agar pergaulan dalam masyarakat dapat berjalan dengan baik,
aman dan damai. Keadaan masyarakat yang demikian akan mendorong setiap anggota
masyarakat melaksanakan tugas dan kewajiban dengan baik
(Khatimatussyadiyah,2014).

Perawat wajib untuk merahasiakan segala sesuatu yang diketahuinya tentang klien dan
atau pasien, kecuali untuk kepentingan hukum. Hal ini menyangkut privasi klien yang
berada dalam asuhan keperawatan karena disis lain perawat juga wajib menghormati hak-
hak klien dan atau pasien dan profesi lain sesuai dengan ketentuan dan peraturan yang
berlaku.
Perawat wajib melakukan pertolongan darurat atas dasar perikemanusiaan, kecuali bila ia
yakin ada orang lain yang bertugas dan mampu melakukannya. Jika dalam konteks ini
memang agak membingungkan, saya hanya bisa menjelaskan seperti ini, pelaksanaan
gawat darurat yang sangat membutuhkan pertolongan segera dapat dilaksanakan dengan
baik yaitu di rumah sakit yang tercipta kerja sama antara perawat serta tenaga kesehatan
lain yang berhubungan langsung, sedangkan untuk daerah yang jauh dari pelayanan
kesehatan modern tentunya perawat kebanyakan menggunakan seluruh kemampuannya
untuk melakukan tindakan pertolongan, demi keselamatan jiwa klien.
Kewajiban lain yang jarang diperhatikan dengan serius yaitu menambah ilmu
pengetahuan dan mengikuti perkembangan ilmu keperawatan dalam meningkatkan
profesionalsme. Beberapa faktor-faktor yang membuat kita malas mengembangkan ilmu
keperawata banyak sekali. Beberapa definisi diatas dapat disimpulkan bahwa etika
merupakan pengetahuan moral dan susila, falsafah hidup, kekuatan moral, sistem nilai,
kesepakatan, serta himpunan hal-hal yang diwajibkan, larangan untuk suatu
kelompok/masyarakat dan bukan merupakan hukum atau undang-undang. Dan hal ini
menegaskan bahwa moral merupakan bagian dari etik, dan etika merupakan ilmu tentang
moral sedangkan moral satu kesatuan nilai yang dipakai manusia sebagai dasar
prilakunnya. Maka etika keperawatan (nursing ethics) merupakan bentuk ekspresi
bagaimana perawat seharusnya mengatur diri sendiri, dan etika keperawatan diatur dalam
kode etik keperawatan.

B. Rumusan Masalah

1. Apa yang dimaksud dengan hak?


2. Apa yang dimaksud dengan kewajiban?
3. Bagaimana Hak dan Kewajiban Perawat?

C. Tujuan

Setelah mengikuti proses pembelajaran diharapkan mahasiswa dapat memahami tentang


hak,kewajiban, dalam pelayanan kesehatan

Setelah mengikuti proses pembelajaran mahasiswa dapat

1. Menjelaskan pengertian hak


2. Menjelaskan pengertian kewajiban

3. Menjelaskan hubungan antar hak dan, kewajiban dalam pelayanan kesehatan


BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1  HAK

2.1.1 Pengertian Hak

Hak adalah sesuatu yang dimiliki oleh manusia sejak lahir dan sesuatu yang dimiliki atau
diterima oleh manusia karena sebab-sebab tertentu. Hak yang dimiliki oleh seseorang pada
hakikatnya merupakan salah satu bentuk perlindungan terhadap eksistensi dan martabat manusia
sebagai individu maupun sebagai anggota suatu masyarakat. Orang yang mempunyai hak bisa
menuntut (dan bukan saja megharapkan dan menganjurkan) bahwa orang lain akan memenuhi
dan menghormati hak itu.

2.1.2 Proses Penetapan Hak

Sesuatu dapat dikatakan hak apabila sesuatu tersebut telah disepakati oleh pihak-pihak yang
terkait dalam masalah tersebut bahwa sesuatu tersebut adalah sebagai suatu hak. Proses
penetapan suatu tuntunan menjadi suatu hak merupakan proses interaksi dalam kehidupan
masyarakat yang berlangsung lama, dan akan berkembang seiring dengan perkembangan
masyarakat itu sendiri.

2.1.3 Macam-macam Hak

Secara umum para ahli etika mengelompokkan menjadi 3 kelompok, antara lain:

2.1.3.1 Hak asasi atau hak kodrat

Hak asasi atau hak kodrat dikenal dengan istilah hak fitri, yaitu hak yang dibawa manusia sejak
lahir ke dunia. Hak asasi merupakan hak dasar atau hak pokok yang dimiliki setiap individu
sebagaianugrah Allah yang menciptakan manusia. Oleh karena itu hak ini bersifat sangat
mendasar dan sangat pokok bagi hidup dan kehidupan manusia di dunia. Hak yang dimasukkan
kedalam kelompok hak asasi antara lain
1. Hak Hidup

Tiap-tiap manusia mempunyai hak hidup, akan tetapi karena kehidupan manusia itu secara
bergaul dan bermasyarakat, maka sudah seadilnya seseorang mengorbankan jiwanya untuk
menjaga hidupnya masyarakat apabila di pandang perlu.

Hidup adalah karunia yang diberikan oleh Allah SWT kepada setiap manusia tanpa membedakan
warna kulit, bangsa dan jenis kelaminnya. Oleh karena itu dengan alasan apapun dan dalam
keadaan bagaimanapun seseorang tidak diperbolehkan bunuh diri. Disamping itu seseorang juga
tidak diperbolehkan menghilangkan nyawa orang lain kecuali karena ada alasan tertentu dan
yang dibenarkan oleh hokum yang ditetapkan oleh Allah. Karena hidup dan mati seseorang
sepenuhnya merupakan wewenang Allah SWT.

Etika Islam tidak hanya menetapkan hak hidup sebagai hak dasar manusia yang harus
ditegakkan, tetapi juga menjelaskan tentang kewajiban yang ada pada manusia untuk menjaga
hak tersebut agar jangan sampai dilanggar atau dirusak, baik oleh dirinya sendiri maupun oleh
orang lain. Hak hidup merupakan hak dasar pertama yang ada pada manusia dan dengan adanya
kehidupan maka manusia akan mendapatkan hak-hak lainnya.

2. Kebebasan

Kebebasan mempunyai arti merdeka atau lepas dari penjajahan, perbudakan dan kurungan.
Kebebasan mempunyai arti bahwa manusia bukanlah seorang budak, oleh karenanya ia tidak
terikat oleh segala macam ikatan. manusia bebas untuk menerima atau menolak apapun yang ada
di muka bumi.

Dalam pemikiran Etika Islam,kebebasan itu bertanggung jawab, dimana manusia bebas
menentukan dan melaksanakan tindakan yang di inginkan, tetapi ia tetap akan diminta
pertanggung jawaban atas semua keputusan dan tindakan yang dilakukannya.

3. Kehormatan diri

Manusia adalah makhluk paling sempurna dan yang paling mulia di muka bumi ini. Oleh karena
itu, kemuliaan atau kehormatan adalah hak yang melekat pada diri manusia sejak kelahirannya di
dunia. Kehormatan diri merupakan salah satu hak kodrat atau hak asasi manusia yang tidak bisa
dihilangkan oleh siapapun.

Hak lain yang dapat di masukkan dalam kelompok hak kodrati antara lain hak untuk
mendapatkan pendidikan, hak untuk berpolitik, hak untuk mendapatkan perlakuan yang sama,
hak untuk memiliki sesuatu, hak untuk menikmati kekayaan alam dan lain sebagainya.

2.1.3.2   Hak legal dan hak moral

Hak legal adalah hak yang dimiliki oleh seseorang karena ada aturan atau ketentuan yang
mengatur hal tersebut. Sedang hak moral adalah hak yang hanya berdasar pada ketentuan-
ketentuan moral atau berdasar pada adat kebiasaan yang berlaku. Hak-hak legal berasal dari
undang-undang, peraturan hukum atau dokumen legal lainnya.

Hal-hal yang dimasukkan ke dalam hak legal seperti hak memperoleh pendidikan, pelayanan
kesehatan, keamanan dan lain sebagainya. Sedang hal-hal yang dimasukkan kedalam hak moral
seperti hak orang tua mendapat penghormatan, hak anak untuk mendapatkan nama yang baik,
hak untuk meminta maaf dan memaafkan dan lain sebagainya.

2.1.4      Pelaksanaan hak

Hak sebagai sesuatu yang menjadi milik seseorang dalam pelaksanaanya harus di
jalankandengan baik dan tidak boleh ada diskriminasi antara individu yang satu dengan yang
lain. Memang manusia adalah makhluk yang berbeda-beda, akan tetapi perbedaan ini bukan
terletak pada esensi manusianya, tetapi terletak pada kemampuan, kecakapan, pekerjaan, dan
tanggung jawab. Oleh karena itu perbedaan tersebut tidak boleh digunakan sebagai dasar
pertimbangan dalam memberlakukan suatu hak.

Perbedaan-perbedaan yang ada pada manusia adalah sunnatullah, karenanya dengan perbedaan
tersebut manusia diperintahkan untuk bekerjasama dan saling tolong menolong dengan yang lain
dalam kehidupan sehari-hari.
Pelaksanaan hak bukan didasarkan atas suka atau tidak suka, tetapi berdasarkan pada harkat dan
martabat manusia sebagai makhluk Allah SWT dan berdasar pada ketentuan perundang-
undangan yang berlaku.

2.2 KEWAJIBAN

Manusia sebagai makhluk individu dan makhluk sosial, tidak dapat terlepas dari kewajiban. Apa
yang dilakukan seseorang dapat menyebabkan pola pengaruh pola hubungannya dengan sosial.
Pola hubungan yang baik antara individu dengan yang satu dengan yang lain. Karena adanya
kewajiban-kewajiban yang harus dipenuhi.

2.2.1    Pengertian kewajiban

Mempunyai banyak pengertian, antara lain sebagai berikut: dilihat dari segi ilmu fiqih, wajib
mempunyai arti pengertian sesuatu yang harus dikerjakan, apabila dikerjakan mendapat pahala
dan apabila ditinggalkan mendapat dosa. Menurut ilmu tauhid, wajib sesuatu yang pasti benar
adanya. Sedangkan menurut ilmu akhlak, wajib adalah suatu perbuatan yang harus dikerjakan,
karena perbuatan itu dianggap baik dan benar. Kewajiban sendri adalah suatu tindakan yang
harus dilakukan oleh setiap manusia dalam memenuhi hubungan sebagai makhluk individu,
sosial, dan tuhan.

2.2.2    Macam-macam kewajiban

Kewajiban manusia dapat dilihat dari tiga sudut pandang yaitu, kewajiban manusia terhadap diri
sendiri, kewajiban terhadap sesama makhluk, dan kewajiban manusia terhadap Tuhan sebagai
Dzat yang menciptakannya.

2.2.2.1   Kewajiban manusia terhadap diri sendiri ( individu )

Dalam rangka menjaga eksistensi dirinya sebagai makhluk hidup, mlaka setiap manusia memiliki
kewajiban terhadap dirinya sendiri, antara: makan dan minum, berpakaian, menjaga kebersihan
dan kesehatan, dll
2.2.2.2   Kewajiban kepada sesama makhluk ( sosial )

Manusia sebagai makhluk Allah yang sempurna dan sebagai kholifah mempunyai tugas utama
menjaga kehidupan dunia dengan baik dan kemakmurannya. Dalam rangka melaksanakan tugas
itu maka manusia mempunyai beberapa kewajiban yang harus dipenuhi. Diantaranya kewajiban
terhadap alam, kewajiban terhadap sesama manusia, seperti tolong-menolong.

2.2.2.3   Kewajiban terhadap Allah SWT

Kewajiban terhadap Allah sangat penting agar setiap orang dapat mengetahui setiap kewajiban
yang harus dilakukan dalam upaya untuk meraih kebahagiaan yang dicita-citakannya. Dengan
demikian apabila seseorang dapat melakukan semua kewajibannya dengan baik, maka akan
dapat tercipta hubungan yang baik antara dirinya dengan orang lain maupun dengan makhluk
yang lain serta hubungan yang baik dengan Allah SWT. Adapun kewajiban manusia terhadap
Allah, antara lain :

1. Beriman kepada Allah


2. Beribadah dengan ikhlas hanya kepada Allah

3. Tidak menyekutukan Allah dengan apapun

4. Bersyukur kepada Allah

5. Meminta ampun dan bertaubat

6. Taqwa kepada Allah

7. Tawakal kepada Allah 

2.2.3 Pelaksanaan kewajiban

Dalam pelaksanaan kewajiban terletak apa yang disebut dengan tanggung jawab. Tanggung
jawab berati sikap atau pendirian yang menyebabkan manusia menetapkan bahwa dia hanya akan
menggunakan kemerdekaannya untuk melaksanakan perbuatan yang susila.
Tanggung jawab berati mengerti perbuatannya. Dia berhadapan dengan perbuatannya, sebelum
berbuat, selama berbuat, dan sesudah berbuat. Dia diri sebagai subjek yang berbuat dan
mengalami perbuatannya sebagai objek yang dibuat.

Tanggung jawab adalah kewajiban menanggung atas perbuatan yang telah dilakukan oleh
seseorang. Berani bertanggung jawab berarti bahwa seorang berani menentukan, berani
memastikan bahwa perbuatan ini sesuai dengan ketentuan kodrat manusia

HAK DAN KEWAJIBAN PERAWAT

Dalam melaksanakan asuhan keperawatan yang merupakan salah satu dari praktik keperawatan
tentunya seorang perawat memiliki hak dan kewajiban. Dua hal dasar yang harus dipenuhi,
dimana ada keseimbangan antara tuntutan profesi dengan apa yang semestinya didapatkan dari
pengembanan tugas secara maksimal. Memperoleh perlindungan hukum dan profesi sepanjang
melaksanakan tugas sesuai standar profesi dan Standar Operasional Prosedur (SOP) merupakan
salah satu hak perawat yang mempertahankan kredibilitasnya dibidang hukum serta menyangkut
aspek legal atas dasar peraturan perundang-undangan dari pusat maupun daerah. Hal ini seperti
dipaparkan pada materi sebelumnya sedang dipertimbangkan oleh berbagai pihak, baik dari
PPNI, Organisasi profesi kesehatan yang lain, lembaga legislatif serta elemen pemerintahan lain
yang berkepentingan.

Selain mendapatkan perlindungan hukum secara legal, perawat berhak untuk memperoleh
informasi yang lengkap dan jujur dari klien dan atau keluarganya agar mencapai tujuan
keperawatan yang maksimal. Jadi kepada klien dan keluarga yang berada dalam lingkup
keperawatan tidak hanya memberikan informasi kesehatan klien kepada salah satu profesi
kesehatan lainnya saja, akan tetapi perawat berhak mengakses segala informasi mengenai
kesehatan klien, karena yang berhadapan langsung dengan klien tidak lain adalah perawat itu
sendiri.

Hak perawat yang lain yaitu melaksanakan tugas sesuai dengan kompetensi dan otonomi profesi.
Ini dimaksudkan agar perawat dapat melaksanakan tugasnya hanya yang sesuai dengan ilmu
pengetahuan yang didapat berdasarkan jenjang pendidikan dimana profesi lain tidak dapat
melakukan jenis kompetensi ini. Perawat berhak untuk dapat memperoleh penghargaan sesuai
dengan prestasi, dedikasi yang luar biasa dan atau bertugas di daerah terpencil dan rawan.’

HAK-HAK PERAWAT :

1. Memperoleh perlindungan hukum dalam melaksanakan tugas sesuai  dengan  profesinya.


2. Mengembangkan diri melalui kemampuan spesialisasi sesuai latar belakang

3. Menolak keinginan klien/pasien yang bertentangan dengan peraturan perundangan serta


standar profesi dan kode etik profesi.

4. Mendapatkan informasi lengkap dari klien/pasien yang tidak puas terhadap


pelayanannya.

5. Meningkatkan pengetahuan berdasarkan perkembangan IPTEK dalam bidang


keperawatan/kebidanan/kesehatan secara terus menerus.

6. Diperlakukan adil dan jujur oleh rumah sakit maupun klien/pasien dan atau keluarganya.

7. Mendapatkan jaminan perlindungan terhadap risiko kerja yang berkaitan


dengan tugasnya.

8. Diikutsertakan dalam penyusunan/penetapan kebijakan pelayanan kesehatan di rumah


sakit

9. Diperhatikan privasinya dan berhak menuntut apabila nama baiknya dicemarkan oleh
klien/pasien dan atau keluarganya serta tenaga kesehatan lain.

10. Menolak pihak lain yang memberi anjuran/permintaan tertulis untuk melakukan tindakan
yang bertentangan dengan perundang-undangan, standar profesi dan kode etik profesi.
11. Mendapatkan perhargaan imbalan yang layak dari jasa profesinya
sesuai peraturan/ketentuan yang berlaku di rumah sakit.

12. Memperoleh kesempatan mengembangkan karir sesuai dengan bidang profesinya.

KEWAJIBAN PERAWAT

Dalam melaksanakan praktik keperawatan perawat berkewajiban untuk memberikan pelayanan


keperawatan sesuai dengan standar profesi, standar praktek keperawatan, kode etik, dan SOP
serta kebutuhan klien atau pasien dimana standar profesi, standar praktek dan kode etik tersebut
ditetapkan oleh organisasi profesi dan merupakan pedoman yang harus diikuti oleh setiap tenaga
keperawatan. Perawat yang melaksanakan tugasnya diwajibkan untuk merujuk klien dan atau
pasien ke fasilitas pelayanan kesehatan yang mempunyai keahlian atau kemampuan yang lebih
baik, apabila tidak mampu melakukan suatu pemerikasaan atau tindakan. Hal ini juga tergantung
situasi, jika lingkungan kita juga tidak memungkinkan maka kita sebagai perawat dapat
menerangkan alasan yang tepat.

Perawat wajib untuk merahasiakan segala sesuatu yang diketahuinya tentang klien dan atau
pasien, kecuali untuk kepentingan hukum. Hal ini menyangkut privasi klien yang berada dalam
asuhan keperawatan karena disis lain perawat juga wajib menghormati hak-hak klien dan atau
pasien dan profesi lain sesuai dengan ketentuan dan peraturan yang berlaku.

Perawat wajib melakukan pertolongan darurat atas dasar perikemanusiaan, kecuali bila ia yakin
ada orang lain yang bertugas dan mampu melakukannya. Jika dalam konteks ini memang agak
membingungkan, saya hanya bisa menjelaskan seperti ini, pelaksanaan gawat darurat yang
sangat membutuhkan pertolongan segera dapat dilaksanakan dengan baik yaitu di rumah sakit
yang tercipta kerja sama antara perawat serta tenaga kesehatan lain yang berhubungan langsung,
sedangkan untuk daerah yang jauh dari pelayanan kesehatan modern tentunya perawat
kebanyakan menggunakan seluruh kemampuannya untuk melakukan tindakan pertolongan, demi
keselamatan jiwa klien.
Kewajiban lain yang jarang diperhatikan dengan serius yaitu menambah ilmu pengetahuan dan
mengikuti perkembangan ilmu keperawatan dalam meningkatkan profesionalsme. Beberapa
faktor-faktor yang membuat kita malas mengembangkan ilmu keperawata banyak sekali.

BAB 3

KESIMPULAN

3.1 Kesimpulan

1. Hak adalah sesuai yang dimiliki oleh manusia sejak lahir atau sesuatu yang dimiliki atau
diterima karena sebab-sebab tertentu. Orang yang mempunyai hak dapat menuntut
2. Pola hubungan yang baik antar individu yang satu dengan yang lain adalah kewajiban,
dan kewajiban itu harus dipenuhi

3. Keadilan adalah pengakuan yang sah antara individu yang satu dengan yang lain,
keadilan harus bersifat ditengah-tengah

4. Dalam memberikan pelayanan kesehatan pasien maka antara perawat harus mengetahui
antara perawat dan pasien harus mengetahui hak,kewajiban dan keadilan dalam
pelayanan kesehatan

3.2 Saran

Dalam konteks pelayanan kesehatan hubungan perawat dan pasien hendaknya saling
memperhatikan antara hak,kewajiban, keadilan dalam layanan Kesehatan secara professional.
 

DAFTAR PUSTAKA

Charis Zubair, Ahmad. 1995. Kuliah Etika. PT Raja Grafindo Persada: Jakarta

Nata, Abbudin. 2006. Akhlak Tasawuf. PT Raja Grafindo Persada: Jakarta

Arifmanto.blogspot.com/2010/04/hak-kewajiban-keadilan.html

Imam Suraji, Etika dalam perspektif Al-qur’an dan hadist (jakarta :Pustaka Al-Husna baru,2006)

Achmad Charis Zubair, Kuliah Etika (Jakarta : PT Raja Grafindo Persada ,1995)

 REFISI

Rata kanan kiri

Kewajiban kepada ALLAH SWT pindah atas

Nama penulis blok di bawah


 

Eka, 2014, hak dan kewajiban perawat,


https://mahasiswakeperawatan.wordpress.com/2014/01/27/makalahhakdankewajibanperawatdan
pasien/, (diakses tanggal 11 september 2018)

Anda mungkin juga menyukai