Anda di halaman 1dari 27

TELENURSING DI PELAYANAN KESEHATAN

Disusun Guna Memenuhi Syarat Untuk

Menyelesaikan Tugas Mata Kuliah SIM Program Studi S1 Keperawatan Reguler B

STIKES Muhammadiyah Gombong

Disusun Oleh:

NAMA : SITI SUBEKTI

NIM : 21801952

PROGRAM STUDI S1 KEPERAWATAN REGULER B 15

STIKES MUHAMMADIYAH GOMBONG

2018/2019

1
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT, karena dengan rahmat, karunia,
serta taufik dan hidayah-Nya kami dapat menyelesaikan tugas Sistem Manajemen
Informasi dengan judul “ Telenursing Di Pelayanan Kesehatan ”. Kami berterima kasih
kepada Bapak Irmawan andri N,M.Kep. Selaku pembimbing yang telah memberikan
pengarahan kepada kami.

Pada kesempatan ini, kami ingin mengucapkan terima kasih yang kepada dosen mata
kuliah Sistem Informasi Manajemen sehingga makalah ini terselesaikan tepat pada
waktunya. Tidak lupa pula kami mengucapkan terima kasih kepada teman-teman yang lain
atas segala bantuan dan dukungannya.

Kami menyadari makalah ini masih jauh dari sempurna. Oleh karena itu, kami
mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun untuk makalah ini. Akhir kata,
kami berharap semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi kita semua. Amin.

Kebumen, 4 Pebruari 2019

Penulis

2
DAFTAR ISI

Kata Pengantar ................................................................................................ 1


Daftar Isi .......................................................................................................... 3
BAB I
Pendahuluan ............................................................................................ 4
a. Latar Belakang .............................................................................. ...4
b. Rumusan Masalah ........................................................................ 5
c. Tujuan ........................................................................................... 5
BAB II
Isi
A. Definisi Telenursing ............................................................................... 6
B. Prinsip-Prinsip Telenursing……………………………….................... 7
C. Aplikasi Telenursing…….................................................................... 7
D. Manfaat Telenursing ……………………………………………......… 11
E. Kekurangan Telenursing ....................................................................... 13
F. Riset tentang Telenursing ...................................................................... 13
G. Faktor Penghambat Aplikasi Telenursing .......................................13
H. Cara Mengatasi Hambatan Telenursing............................................ 18
BAB III
A. PembahasaN Pemanfaaatan Telenursing............................................20
BAB IV
Penutup ................................................................................................... 25
Daftar Pustaka .............................................................................................. 26

3
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Dalam beberapa tahun terakhir ini profesi keperawatan mengalami
perkembangan yang sangat pesat. Hal ini dikarenakan adanya pengaruh globalisasi
dimana tuntutan masyarakat akan profesi keperawatan untuk berbenah diri. Tuntutan
yang paling mendasar dan paling menantang adalah menyangkut layanan keperawatan
yang professional, bermutu dan dapat dijangkau oleh masyarakat.
Perawat semakin dituntut untuk professional dan mengedepankan
perkembangan tehnologi kesehatan, dimana pasien/klien yang membutuhkan asuhan
keperawatan dapat berasal dari berbagai kalangan dan dalam “dunia maya” (cybernet),
dimana semakin ditandai dengan tingginya pengguna internet di Indonesia, dan semakin
banyaknya website di bidang kesehatan.
Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang demikian pesat dalam
bidang pendidikan dan kesehatan termasuk pelayanan keperawatan telah mendorong
terciptanya suatu model pelayanan keperawatan jarak jauh yang lebih dikenal dengan
nama telenursing.
Telenursing terjadi ketika perawat menemukan kebutuhan kesehatan klien
melalui penilaian, triage dan ketetapan informasi, menggunakan informasi, komunikasi
dan berbasis jaringan system. Telenursing memudahkan akses ke pelayanan kesehatan
yang berkenaan dengan populasi yang jauh dari pelayanan (under-serviced) dan area
remote seperti halnya memudahkan monitoring pelayanan di rumah atau individu
dengan permasalahan kesehatan kronis.
Indonesia sebagai negara berkembang dengan jumlah penduduk yang sangat
besar dan wilayah yang tersebar merupakan potensi dalam menerapkan telenursing
dalam rangka meningkatkan pelayanan keperawatan dan kesehatan masyarakat untuk

4
menunjang tercapainya visi Indonesia sehat 2010. Untuk itu kami akan membahas
tentang telenursing dalam upaya meningkatkan peran perawat Indonesia menghadapi
Indonesia Sehat 2010 melalui bidang informatika kesehatan.

B. Rumusan Masalah
Rumusan masalah dari makalah yang kami buat adalah :
1. Apa yang dimaksud telenursing ?
2. Bagaimana aplikasi telenursing dalam kehidupan masyarakat ?
3. Manfaat apa yang didapat dari aplikasi telenursing dalam kehidupan masyarakat ?
4. Adakah riset tentang telenursing dalam asuhan keperawatan ?
5. Apa saja faktor-faktor penghambat dalam aplikasi telenursing dalam masyarakat
dan bagaimana cara mengatasinya ?

C. Tujuan
1. Tujuan Umum
Memberikan penjelasan tentang telenursing
2. Tujuan khusus
a. Menjelaskan definisi telenursing
b. Menjelaskan prinsip telenursing
c. Menjelaskan manfaat telenursing
d. Menjelaskan kekurangan telenursing
e. Menjelaskan aplikasi telenursing
f. Menjelaskan riset telenursing
g. Menjelaskan faktor-faktor penghambat telenursing dan cara mengatasinya

5
BAB II
ISI

A. Definisi Telenursing
Ada beberapa definisi telenursing yaitu :
1. Telenursing (pelayanan Asuhan keperawatan jarak jauh) adalah penggunaan
tehnologi komunikasi dalam keperawatan untuk memenuhi asuhan keperawatan
kepada klien. Yang menggunakan saluran elektromagnetik (gelombang
magnetik, radio dan optik) dalam menstransmisikan signal komunikasi suara,
data dan video. Atau dapat pula di definisikan sebagai komunikasi jarak jauh,
menggunakan transmisi elektrik dan optik, antar manusia dan atau computer.
2. Telenursing adalah pemberian servis dan perawatan oleh perawat dengan
menggunakan telekomunikasi, meningkatkan akses untuk tindakan keperawatan
kepada pasien pada lokasi yang jauh atau perpencil.
3. Telenursing adalah upaya penggunaan teknologi informasi dalam memberikan
pelayanan keperawatan dalam bagian pelayanan kesehatan dimana ada jarak
secara fisik yang jauh antara perawat dan pasien, atau antara beberapa perawat.
Sebagai bagian dari telehealth dan beberapa bagian terkait dengan aplikasi
bidang medis dan non medis seperti telediagnosis, telekonsultasi dan
telemonitoring.
4. Telenursing menunjukkan penggunaan tehnologi komunikasi oleh perawat
untuk meningkatkan perawatan pasien. Telenursing menggunakan channel
elektromagnetik (wire, radio, optical) untuk mengirim suara, data dan sinyal
video komunikasi. Dapat juga didefinisikan sebagai komunikasi jarak jauh
menggunakan transmisi elektrik atau optic antara manusia dan atau computer.
5. Telenursing diartikan sebagai pemakaian telekomunikasi untuk memberikan
informasi dan pelayanan keperawatan jarak-jauh. Aplikasinya saat ini,
menggunakan teknologi satelit untuk menyiarkan konsultasi antara fasilitas-

6
fasilitas kesehatan di dua negara dan memakai peralatan video conference.
Telenursing bagian integral dari telemedicine atau telehealth.
6. Telenursing (pelayanan asuhan keperawatan jarak jauh) adalah upaya
penggunaan tehnologi informasi dalam memberikan pelayanan keperawatan
dalam bagian pelayanan kesehatan dimana ada jarak secara fisik yang jauh
antara perawat dan pasien, atau antara beberapa perawat. Sebagai bagian dari
telehealth, dan beberapa bagian terkait dengan aplikasi bidang medis dan non-
medis, seperti telediagnosis, telekonsultasi dan telemonitoring.
7. Telenursing is defined as the practice of nursing over distance using
telecommunications technology (National Council of State Boards of Nursing).
Telenursing diartikan sebagai pemakaian telekomunikasi untuk memberikan
informasi dan pelayanan keperawatan jarak-jauh. Aplikasinya saat ini,
menggunakan teknologi satelit untuk menyiarkan konsultasi antara fasilitas-
fasilitas kesehatan di dua negara dan memakai peralatan video conference
(bagian integral dari telemedicine atau telehealth).

B. Prinsip-prinsip telenursing
Prinsip-prinsip telenursing adalah : tidak mengubah sifat dasar dari praktek
asuhan keperawatan, dimana perawat terlibat dalam telenursing mulai dari pengkajian,
perencanaan, pelaksanaan, evaluasi dan dokumentasi asuhan keperawatan. Perawat
juga terlibat dalam informasi, pendidikan, arahan dan dukungan secara pribadi dalam
telenursing hubungan ditetapkan melalui penggunaan telepon, komputer, internet atau
teknologi komunikasi lainnya.

C. Aplikasi Telenursing
Aplikasi telenursing dapat diterapkan di rumah, rumah sakit melalui pusat
telenursing dan melalui unit mobil. Telepon triase dan home care berkembang sangat
pesat dalam aplikasi telenursing. Di dalam home care perawat menggunakan system

7
memonitor parameter fisiologi seperti tekanan darah, glukosa darah, respirasi dan berat
badan melalui internet. Dalam perawatan pasien di rumah, maka perawat dapat
memonitor tanda-tanda vital pasien seperti tekanan darah, gula darah, berat badan,
peak flow pernapasan pasien melalui internet. Dengan melakukan video conference,
pasien dapat berkonsultasi dalam perawatan luka, injeksi insulin dan penatalaksanaan
sesak napas. Melalui system interaktif video, pasien contact on-call perawat setiap
waktu untuk menyusun video konsultasi ke alamat sesuai dengan masalah, sebagai
contoh bagaimana mengganti baju, memberikan injeksi insulin atau diskusi tentang
sesak nafas. Secara khusus sangat membantu untuk anak kecil dan dewasa dengan
penyakit kronik dan kelemahan khususnya dengan penyakit kardiopulmoner.
Telenursing membantu pasien dan keluarga untuk berpartisipasi aktif di dalam
perawatan, khususnya dalam management penyakit kronis. Hal ini juga mendorong
perawat menyiapkan informasi yang akurat dan memberikan dukungan secara online.
Kontinuitas perawatan dapat ditingkatkan dengan menganjurkan sering kontak antara
pemberi pelayanan kesehatan maupun keperawatan dengan individu pasien dan
keluarganya.
Media telenursing antara lain:
1. Telepon ( telepon seluler )
2. Personal Digital System (PDA)
3. Mesin faksimili (faks)
4. Internet
5. Video atau audio conferencing
6. Teleradiolog
7. Komputer sistem informasi
8. Teleborotic

8
Pedoman praktek lainnya yang menggunakan telenursing adalah :
1. Menyampaikan informasi penting klien seperti data elektrokardiogram, CT
Scan, foto rontgen, dsb.
2. Menggunakan video, komputer untuk memantau kondisi kesehatan klien.
3. Memantau status kesehatan klien di rumah sakit atau rumah misal, tekanan
darah, nadi pernafasan, suhu dan sebagainya.
4. Membantu wisatawan untuk mendapatkan perawatan kesehatan di tempat
tujuan mereka.
5. Membantu operasi klien dari jarak jauh.
6. Menggunakan video konference untuk menyediakan sesi pendidikan
keperawatan berkelanjutan.
7. Mengembangkan website untuk memberikan informasi kesehatan dan waktu
konseling.
Pada akhirnya telenursing dapat meningkatkan partisipasi aktif pasien dan
keluarga, terutama dalam manajemen pribadi penyakit kronik. Dapat memberikan
pelayanan akurat, cepat dan dukungan online, perawatan yang berkelanjutan dan
kontak antara perawat dan pasien yang tidak terbatas.
Praktik keperawatan jarak jauh (telenursing) di Indonesia belum
berkembang seperti di Negara-negara maju seperti di Amerika atau Australia.
Penggunaan telenursing di Indonesia masih terbatas pada area pendidikan seperti
yang dikembangkan di UGM melalui program e-learning atau model e-lisa yang
terintegrasi di semua fakultas UGM dan beberapa universitas swasta lainnya.
Baru-baru ini di Indonesia berdiri organisasi yang bergerak dalam layanan
asuhan keperawatan di rumah (Home Care). Home care di Indonesia belum
menggunakan system Telenursing, akan tetapi masih bersifat home visit, artinya
perawat mendatangi rumah-rumah pasien untuk dilakukan perawatan secara
langsung tidak menggunakan jasa teknologi canggih. Media yang digunakan masih

9
sebatas penggunaan media telepon sebagai call center. Itupun masih terbatas pada
kota-kota besar, kota - kota kabupaten belum tersentuh layanan home care.
Asuhan keperawatan model ini (home care) sebenarnya bisa dikatakan
sebagai layanan asuhan keperawatan jarak jauh (telenursing) walaupun sangat
sederhana. Setidaknya organisai profesi dapat segera membangun konsep
pengembangan layanan perawatan jarak jauh dengan mengembangkan Home Care
yang sudah mulai berjalan dengan meningkatkan cakupan layanan ke daerah-daerah
dan pada akhirnya kita benar-benar bisa mengembangkan layanan melalui
penggunaan fasilitas teknologi yang lebih canggih.

Untuk dapat diaplikasikan maka ada beberapa hal yang perlu menjadi perhatian :
1. Faktor legalitas
Dapat didefinisikan sebagai otonomi profesi keperawatan atau institusi
keperawatan yang mempunyai tanggung jawab dalam pelaksanaan telenursing.
2. Faktor financial
Pelaksanaan telenursing membutuhkan biaya yang cukup besar karena sarana
dan prasaranya sangat banyak. Perlu dukungan dari pemerintah dan organisasi profesi
dalam penyediaan aspek financial dalam pelaksanaan telenursing
3. Faktor Skill
Ada dua aspek yang perlu diperhatikan, yaitu pengetahuan dan skill tentang
telenursing. Perawat dan pasien perlu dilakukan pelatihan tentang aplikasi telenursing.
Terlaksananya telenursing sangat tergantung dari aspek pengetahuan dan skill antara
pasien dan perawat. Pengetahuan tentang telenursing harus didasari oleh pengetahuan
tehnologi informasi.
4.Faktor Motivasi
Motivasi perawat dan pasien menjadi prioritas utama dalam pelaksanaan
telenursing. Tanpa ada motivasi dari perawat dan pasien, telenursing tidak akan bisa
berjalan dengan baik.

10
D. Manfaat Telenursing
Banyak manfaat lain bila kita menggunakan teknologi dalam layanan keperawatan
jarak jauh (Telenuring ) diantaranya:
a. Mengurangi waktu tunggu dan mengurangi kunjungan yang tidak perlu.
b. Mempersingkat hari rawatan dan mengurangi biaya perawatan
c. Membantu memenuhi kenutuhan kesehatan.
d. Memudahkan akses petugas kesehatan yang berada di daerah yang terisolasi.
e. Berguna dalam kasus-kasus kronis atau kasus geriatik yang perlu perawatan di
rumah dengan jarak yang jauh dari pelayanan kesehatan.
f. Mendorong tenaga kesehatan atau daerah yang kurang terlayani untuk mengakses
penyedia layanan melalui mekanisme seperti : konferensi video dan internet
(American Nurse Assosiation, 1999).

Menurut Britton, Keehner, Still & Walden 1999 ada beberapa keuntungan
telenursing adalah yaitu :
1. Efektif dan efisiensi dari sisi biaya kesehatan, pasien dan keluarga dapat mengurangi
kunjungan ke pelayanan kesehatan (dokter praktek, ruang gawat darurat, RS dan
nursing home)
2. Dengan sumber daya minimal dapat meningkatkan cakupan dan jangkauan pelayanan
keperawatan tanpa batas geografis.
3. Telenursing dapat mengurangi jumlah kunjungan dan masa hari rawat di RS
4. Dapat meningkatkan pelayanan untuk pasien kronis, tanpa memerlukan biaya dan
meningkatkan pemanfaatan tehnologi
5. Dapat dimanfaatkan dalam bidang pendidikan keperawatan (model distance
learning) dan perkembangan riset keperawatan berbasis informatika kesehatan.

11
Menurut Ian St. George (2007), ada beberapa keuntungan telenursing yaitu :
Bagi Pengusaha :
a. Penghematan biaya di tempat kerja, biaya kantor, biaya parker
b. Peningkatan produktifitas
c. Peningkatan motivasi, karyawan merespon dengan baik untuk sinyal
kepercayaan dan keyakinan
d. Keterampilan retensi; karyawan tetap dapat dipertahankan meskipun ada
masalah keluarga, misalnya keluarga dalam kondisi sakit, keluarga krisis, dalam
kehamilan dan mengasuh anak kecil; bekerja lebih sedikit absen.
e. Organisasi fleksibel, dalam hal restrukturisasi dapat terus bekerja tanpa
gangguan.
f. Fleksibel staf; tingkat staf dapat mencerminkan beban kerja tanpa perlu
berpindah tempat / melakukan perjalanan.
g. Ketahanan; gangguan transportasi tidak menyebabkan keterlambatan atau
ketidakhadiran.
Bagi Karyawan :
a. Mengurangi waktu dan biaya perjalanan, keamanan pribadi lebih terjamin, biaya
yang lebih rendah untuk pakaian seragam kantor dan perawatan.
b. Kesempatan bekerja tidak hanya terbatas pada pekerjaan sebagai perawat saja.
c. Berkurangnya gangguan terhadap kehidupan keluarga; mengurangi kebutuhan
relokasi untuk mengambil perubahan pekerjaan.
d. Keseimbangan bekerja dan kehidupan berkeluarga menjadi lebih baik.
e. Partisipasi dalam masyarakat lokal lebih tinggi meskipun kita bekerja.
f. Jam kerja lebih fleksibel.

12
Bagi Masyarakat :
a. Mengurangi kemacetan lalu lintas
b. Mengurangi jumlah perjalanan dan dengan demikian pencemaran juga
berkurang.

E. Kekurangan telenursing
Kekhawatiran dengan adanya telenursing ini adalah tidak adanya interaksi
langsung perawat dengan klien yang akan mengurangi kualitas pelayanan
kesehatan. Kekhawatiran ini muncul karena beranggapan kontak langsung dengan
pasien sangat penting terutama untuk dukungan emosional dan sentuhan terapeutik.
Sedangkan kekurangan lain dari telenursing ini adalah kemungkinan kegagalan
teknologi, meningkatkan risiko terhadap keamanan dan kerahasiaann dokumen
klien.

F. Riset tentang Telenursing


Pada tahun 2004-2005 International Telenursing Role melakukan survey yang
bertujuan untuk mengidentifikasi kepuasan menggunakan telenursing, pengetahuan
dan keterampilan telenursing, persepsi tentang keefektifan telenursing, kebutuhan
akan telenursing, keterampilan dan pengetahuan yang dibutuhkan dalam
telenursing. Penelitian ini mensurvey 719 telenurses (628 wanita dan 89 laki-laki)
dari 36 negara. Sebanyak 66% responden dari U.S yang sebagian besar berasal dari
Canada.

G. Faktor-Faktor Penghambat Aplikasi Telenursing dan Cara Mengatasi


Isu yang terjadi dalam pemberian pelayanan kesehatan dalam bentuk telenursing
yaitu praktek telenursing masih dilarang, sebagai contoh disalah satu negara adidaya
yakni Amerika serikat praktek telenursing dilarang karena perawat yang online sebagai
koordinator harus memiliki izin atau lisensi di setiap negara bagian dan pasien yang

13
menerima telecare harus bersifat lokal guna menghindari malpraktek perawat antar
negara bagian.. Ada beberapa isu yang perlu diperhatikan dalam penyelenggaraan
telehealth yaitu :

1. Pembiayaan.
Pembiayaan adalah hambatan dalam penyelenggaraan telehealth. Meskipun
dijumpai bahwa telehealth banyak mempunyai manfaat. Pemerintah masih kurang
dalam mengembangkan telehealth.

2. Aspek legal
Aspek hukum menyatakan bahwa: warga negara harus dilindungi dari praktek
petugas kesehatan yang tidak baik
3. Standar keamanan

Perhatian dalam apliksi tekhnologi dalam pelayanan kesehatan adalah


keamaan/keselamatan pasien. Sistem pelayanan telehealth harus bisa menjamin
keselamatan bagi pasien.
Ada beberapa isu yang perlu diperhatikan dalam penyelenggaraan telehealth

yaitu :
1. Pembiayaan.
Pembiayaan adalah hambatan dalam penyelenggaraan telehealth. Meskipun
dijumpai bahwa telehealth banyak mempunyai manfaat. Pemerintah masih
kurang dalam mengembangkan telehealth.
2. Aspek legal
Aspek hukum menyatakan bahwa: warga negara harus dilindungi dari
praktek petugas kesehatan yang tidak baik
3. Standar keamanan

14
Perhatian dalam apliksi tekhnologi dalam pelayanan kesehatan adalah
keamaan/keselamatan pasien. Sistem pelayanan telehealth harus bisa menjamin
keselamatan bagi pasien.
4. Keamanan data
Telehealth memerlukan pencatatan elektronik (elektronik health record),
yang rawan akan privasi, kerahasiaan dan keamanan data.Sehingga
penyelenggaraan telehealth harus bisa menjamin keamanan data.
5. Infrastruktur komunikasi
Infrastruktur telekomunikasi merupakn bagian dari telehealth yang
mempunyai biaya dengan prosentase paling besar. Isu yang lain, adalah alat
untuk hubungan antarmuka (interface) akan sulit menyelenggarakan telehealth
jika tidak ada saling hubungan (interkoneksi) antar alat.

Penggunaan telenursing pada negara yang baru memulai pemanfaatannya tentu


mengalami kendala, diantaranya:
1. Membutuhkan sumber daya perawat yang memiliki kemampuan lebih yaitu
mampu memahami dan memanfaatkan teknologi yang pada umumnya tidak
mudah pengadaannya.
2. Teknologi informasi dan pemanfaatan komputer untuk semua pihak yang terkait
dengan layanan keperawatan akan membutuhkan banyak biaya.

H.Cara Mengatasi Hambatan aplikasi Telenursing


Dalam memberikan asuhan keperawatan secara jarak jauh maka diperlukan
kebijakan umum kesehatan (terintegrasi) yang mengatur praktek, SOP/standar operasi
prosedur, etik dan profesionalisme, keamanan, kerahasiaan pasien dan jaminan
informasi yang diberikan. Beberapa hal terkait dengan isu ini, yang secara fundamental
mesti dilakukan dalam penerapan tehnologi dalam bidang kesehatan dalam merawat
pasien adalah :

15
1. Jaminan kerahasiaan dan jaminan pelayanan dari informasi kesehatan yang
diberikan harus tetap terjaga.
2. Pasien yang mendapatkan intervensi melalui telehealth harus diinformasikan
potensial resiko (seperti keterbatasan jaminan kerahasiaan informasi, melalui
internet atau telepon) dan keuntungannya.
3. Diseminasi data pasien seperti identifikasi pasien (suara, gambar) dapat
dikontrol dengan membuat informed consent (pernyataan persetujuan) lewat
email.
4. Individu yang menyalahgunakan kerahasiaan, keamanan dan peraturan dan
penyalah gunaan informasi dapat dikenakan hukuman/legal aspek.

16
Definisi legal ilmu perawatan hampir selalu meliputi :
1. Penggunaan ilmu perawatan pendidikan,
2. Pemikiran kritis, dan
3. Pengambilan keputusan.
Jadi jelaslah bahwa Telenursing merupakan peluang kerja profesi keperawatan
yang legal. Tentunya dukungan organisai profesi dalam perizinan sangat
dibutuhkan.

17
BAB III
PEMBAHASAN PEMANFAATAN TELENURSING

A. Pembahasan
Dengan penerapan telenursing dalam memberikan pelayanan keperawatan akan
meningkatkan kepuasan klien dan peningkatan parstisipasi aktif keluarga. Dalam
memberikan asuhan keperawatan secara jarak jauh maka diperlukan kebijakan
umum dari pemerintah untuk mengatur praktek, SOP/standar operasional prosedur,
etik dan profesionalisme, keamanan, kerahasiaan pasien dan jaminan informasi
yang diberikan.
Kegiatan telenursing membutuhkan integrasi antara startegi dan kebijakan untuk
mengembangkan praktek keperawatan, penyediaan pelayanan asuhan keperawatan,
dan sistem pendidikan serta pelatihan keperawatan.
Untuk dapat diaplikasikan maka ada beberapa hal yang perlu menjadi perhatian :
1. Faktor legalitas
Dapat didefinisikan sebagai otononi profesi keperawatan atau institusi keperawatan
yang mempunyai tanggung jawab dalam pelaksanaan telenursing.
2. Faktor financial
Pelaksanaan telenursing membutuhkan biaya yang cukup besar karena sarana dan
prasaranya sangat banyak. Perlu dukungan dari pemerintah dan organisasi profesi
dalam penyediaan aspek financial dalam pelaksanaan telenursing
3. Faktor Skill
Ada dua aspek yang perlu diperhatikan, yaitu pengetahuan dan skill tentang
telenursing. Perawat dan pasien perlu dilakukan pelatihan tentang aplikasi
telenursing. Terlaksananya telenursing sangat tergantung dari aspek pengetahuan
dan skill antara pasien dan perawat. Pengetahuan tentang telenursing harus didasari
oleh pengetahuan tehnologi informasi.

18
4. Faktor Motivasi
Motivasi perawat dan pasien menjadi prioritas utama dalam pelaksanaan
telenursing. Tanpa ada motivasi dari perawat dan pasien, telenursing tidak akan bisa
berjalan dengan baik.
Telenursing saat ini semakin berkembang pesat di banyak negara, terkait
dengan beberapa faktor seperti mahalnya biaya pelayanan kesehatan, banyak kasus
penyakit kronik dan lansia, sulitnya mendapatkan pelayanan kesehatan di daerah
terpencil, rural, dan daerah yang penyebaran pelayanan kesehatan belum merata.
Dan keuntungannya, telenursing dapat menjadi jalan keluar kurangnya jumlah
perawat (terutama di negara maju), mengurangi jarak tempuh, menghemat waktu
tempuh menuju pelayanan kesehatan, mengurangi jumlah hari rawat dan jumlah
pasien di RS, serta menghambat infeksi nosokomial. (Nurmartono ; 2006)
Praktik keperawatan jarak jauh (telenursing) di Indonesia belum
berkembang seperti di Negara-negara maju seperti di Amerika atau Australia.
Penggunaan telenursing di Indonesia masih terbatas pada area pendidikan seperti
yang dikembangkan di UGM melalui program e-learning atau model e-lisa yang
terintegrasi di semua fakultas UGM dan beberapa universitas swasta lainnya. Baru-
baru ini di Indonesia berdiri organisasi yang bergerak dalam layanan asuhan
keperawatan di rumah ( Home Care.) Home care di Indonesia belum menggunakan
system Telenursing, akan tetapi masih bersifat home visit, artinya perawat
mendatangi rumah-rumah pasien untuk dilakukan perawatan secara langsung tidak
menggunakan jasa teknologi canggih. Media yang digunakan masih sebatas
penggunaan media telepon sebagai call center. Itupun masih terbatas pada kota-kota
besar, kota - kota kabupaten belum tersentuh layanan home care.
Asuhan keperawatan model ini ( home care ) sebenarnya bisa dikatakan
sebagai layanan asuhan keperawatan jarak jauh ( telenursing) walaupun sangat
sederhana. Setidaknya organisai profesi dapat segera membangun konsep
pengembangan layanan perawatan jarak jauh dengan mengembangkan Home Care

19
yang sudah mulai berjalan dengan meningkatkan cakupan layanan ke daerah-daerah
dan pada akhirnya kita benar-benar bisa mengembangkan layanan melalui
penggunaan fasilitas teknologi yang lebih canggih. ( Muncul ; 2008 ).
Sebenarnya pertanyaan tersebut sudah terjawab bila kita mendasari dengan
cara kerja Telenursing, dimana perawat menggunakan pengetahuan, ketrampilan,
pertimbangan dan pemikiran kritis yang yang tidak bisa dipisahkan di (dalam) ilmu
pendidikan keperawatan. Aktivitas tersebut sudah dapat diberikan Lisensi
melakukan asuhan keperawatan.
Definisi legal ilmu perawatan hampir selalu meliputi ;
a. Penggunaan ilmu perawatan pendidikan,
b. Pemikiran kritis
c. Pengambilan keputusan.
Jadi jelaslah bahwa Telenursing merupakan peluang kerja profesi keperawatan
yang legal. Tantunya dukungan organisai profesi dalam perijinan sangat
dibutuhkan.Telenursing dapat mengurangi biaya perawatan, mengurangi hari rawat
di RS, peningkatan jumlah cakupan pelayanan keperawatan dalam jumlah yang
lebih luas dan merata, dan meningkatkan mutu pelayanan perawatan di rumah
(home care). Aplikasi telenursing di Denmark pada perawat yang bekerja di
poliklinik (OPD – outpatient) yang mempertahankan kontak dengan pasien melalui
telepon, maka jumlah kunjungan ke RS, dan hari rawat berkurang setengahnya.
Di Islandia, dengan penduduk yang terpencar, pelayanan asuhan
keperawatan berbasis telepon dapat mensuport ibu yang kelelahan dan stress
merawat bayinya. Dan beberapa program telenursing dapat membantu mengurangi
hipertensi pada ibu bersalin dengan eklamsia. Bahkan di Irlandia utara telenursing
untuk perawatan luka diabetik telah menjadi alternatif pelayanan keperawatan untuk
pasien penderita diabetik ulcer.

20
B. Pemanfaatan Aplikasi Sistem Informasi Keperawatan
Sistem Informasi Keperawatan yang ditawarkan dapat dimanfaatkan oleh
unit kerja sebagai berikut:

1. Bagian Front Office , yang meliputi:


a) Unit pendaftaran pasien rawat inap
b) Unit pendaftaran pasien rawat darurat
c) Unit pendaftaran pasien di ruangan.

2. Bagian Pelayanan meliputi :


a) Unit pelayanan rawat jalan
b) Unit pelayanan rawat darurat
c) Unit pelayanan rawat inap
d) Unit pelayanan Bedah Sentral
e) Unitperawatan intensif
f) Unit Hemodialisis

Disamping menggunakan Teknologi Three Tier, dalam pembangunan


aplikasi SI Keperawatan ini juga dipakai user interaction analysis. Keunggulan user
interaction analysis diantaranya :
1. Cara Akses
Salah satu hal yang mendapatkan perhatian untuk membuat aplikasi yang
mudah digunakan oleh user adalah rancangan user interface. Rancangan ini
dibuat dengan meminimalkan cara akses user ke menu-menu yang disediakan.
2. Bahasa
Bahasa yang digunakan adalah bahasa standar yang baku dan dipakai sebagai
standar untuk semua bagian.
3.

21
4. Rancangan Grafis
Rancangan grafis dibuat seragam sesuai standar yang berlaku dan disesuaikan
perpaduannya untuk tetap menjaga kemudahan penggunaan aplikasi oleh user.

5. Pedoman Aplikasi
Pedoman aplikasi dibuat untuk setiap form aplikasi yang berisi cara
menggunakan fungsi-fungsi yang terdapat pada form untuk memberikan
panduan penggunaan kepada user. Cara ini akan sangat membantu user untuk
mengoperasikan tiap form dalam aplikasi.

C. Aplikasi Telemedicine
Aplikasi Telemedicine dapat dikelompokkan menjadi dua macam yaitu:
1. Skala Mikro
 Dilaksanakan oleh salah satu intansi layanan kesehatan dalam skala terbatas
2. Skala Makro
 Aplikasi Sektoral – Terbatas untuk satu subdisiplin ilmu kedokteran/ bidang
layanan kesehatan
 Aplikasi Regional – Mencakup keseluruhan bidang layanan kesehatan terbatas
pada wilayah tertentu dalam satu Negara
 Aplikasi Nasional – Mencakup seluruh bidang layanan kesehatan di seluruh
wilayah suatu negara
Aplikasi telemedicine sangatlah luas, tergantung dari materi dan objek
transmisi nya. Misalnya: teleradiologi, telepatologi, teledermatologi, telekardiologi,
telepsikiatri, teleneurologi, teleedukasi, telekonsultasi, pengobatan telenuklir,
teleotorinolaringologi dan penatalaksanaan trauma jarak jauh.
Namun harus dibedakan mana yang bisa diaplikasikan sesuai kemampuan,
dan mana yang harus menunggu pemakaian teknologi tinggi. Semua pengiriman
pencitraan (image) baik ekokardiografi real time maupun film citra x-ray , ct-scan

22
ataupun angiogram memerlukan saluran pita lebar dan jaringan digital dengan biaya
tinggi. Pilihan telekomunikasi yang dapat dilakukan untuk aplikasi Telemedicine
antara lain:
 Saluran telepon standar (public switched telephone network; PSTN)
 ISDN (integrated service digital network)
 Koneksi satelit
 Teknologi nirkabel
 Koneksi gelombang mikro
 Leased line
 ATM (asynchronous transfer mode): teknologi relay sel.

Beberapa kasus aplikasi satelit untuk pelayanan kesehatan jarak jauh, antara lain:
1. Jaringan Informasi Medis Asia-Pasifik via ETS-V
 (AMINE – Asia Pacific Medical Information Network via ETS-V. Proyek yang
dilaksanakan oleh National Space Development Agency (NASDA) dan
Departemen Pos dan telekomunikasi Jepang serta dibantu oleh Fakultas
Kedokteran Universitas Tokai Jepang ini mendirikan 25 stasiun bumi yang
menggunakan L-Band VSAT di setiap stasiunnya. Stasiun bumi tersebut
tersebar di Thailand, Kamboja, Papua Nugini, Fiji, China, dan Jepang. Setelah
selama empat tahun beroperasi (1992-1996) ternyata 80% traffik adalah trafik
non-klinis seperti masalah-masalah administrasi, manajemen rumah sakit, dan
urusan logistik.
 Teknologi Telemedicine
 Di sisi klien/pasien dibutuhkan suatu alat yang mampu menggantikan fungsi
panca indera dan aktivitas dokter. Misalnya kamera video, stetoskop elektron,
elektrokardiografi, dermatoskop elektron, ultrasonografi elektron, robot bedah,
dll.Data bisa pula ditangkap dan diolah dengan bantuan perangkat lunak atau
sistem manajemen data tertentu. Seperti pengolah citra pada CT-Scan, aplikasi

23
berbasis web, pengatur kompresi, dll. Format data sebaiknya memiliki standar,
seperti XML, JPEG, dll. Diperlukan juga standardisasi proses, antarmuka,
kualitas data, lama penyimpanan dan sebagainya.

D. Aplikasi Telemedicine Di Indonesia


E. Di Indonesia, dinyatakan beberapa pusat pelayanan kesehatan di daerah
sebenarnya telah dilengkapi dengan peralatan yang mendukung telekonferensi.
Langkah bertahap menuju telemedisin yang lebih maju. Beberapa berita
penerapan dan penelitian telemedicine di Indonesia (dimutakhirkan 29 Januari
2009):
F. Telemedicine, Berobat Via Internet!
G. Dokter di Bandung Obati Pasien di Aceh (2005)
H. RSUD Terapkan Mobile Telemedicine System (2008)
I. Penelitian telemedisin di arsip ITB (Institut Teknologi Bandung).

E. Hambatan Telemedicine
Sumber daya manusia dan teknologi yang ditanamkan tidak bisa dibilang
murah. Belum lagi faktor budaya. Dokter umum lokal biasanya lebih paham kondisi
kesehatan di daerahnya dibanding dokter spesialis/konsultan yang tidak mengenal
kondisi geografis daerah tersebut. Dokter memang tidak akan tergantikan oleh
mesin. Tapi mesin akan banyak menjembatani hubungan dokter-pasien.
Ringkasnya, telemedicine sebagai suatu alat bantu telah menawarkan beberapa
peluang.

24
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Telenursing merupakan salah satu bagian integral dari telehealth.
Telenursing dapat digunakan untuk memberikan pelayanan keperawatan
professional dengan berbagai metodenya ( home care, perawat on-call,
menyediakan informasi dll ). Telenursing dapat meningkatkan kemandirian dan
kepuasan pasien dalam memenuhi derajat kesehatannya. Telenursing dapat
meningkatkan partisipasi aktif keluarga dalam perawatan .
Telenursing memiliki beberapa keuntungan menurut Britton, Keehner, Still
& Walden pada tahun1999 yaitu: Efektif dan efisiensi dari sisi biaya kesehatan,
dapat meningkatkan cakupan dan jangkauan pelayanan keperawatan tanpa batas
geografis, dapat mengurangi jumlah kunjungan dan masa hari rawat di rumah sakit,
Dapat meningkatkan pelayanan untuk pasien kronis, dan dapat dimanfaatkan dalam
bidang pendidikan keperawatan (model distance learning) dan perkembangan riset
keperawatan berbasis informatika kesehatan.
Kalau kita lihat perkembangan telenursing di Indonesia, masih sangat jauh
ketinggalan dibandingkan negara-negara lain. Di Indonesia masih sangat sedikit
institusi kesehatan yang menggunakan telenursing. Diantara RS tersebut adalah, RS
Banyumas, RS Fatmawati dan beberapa RS lainnya di Jakarta yang telah
mengembangkan sistem pendokumentasian keperawatan berbasis komputer. Namun
memang kita tidak bisa menutup mata akan hambatan-hambatan yang dihadapi oleh
keperawatan di Indonesia. Diantara hambatan itu adalah keterbatasan SDM yang
menguasai bidang keperawatan dan teknologi informasi secara terpadu, masih
minimnya infrastruktur untuk menerapkan sistem informasi di dunia pelayanan, dan
masih rendahnya minat para perawat di bidang teknologi informasi keperawatan.

25
B. Rekomendasi / Saran

Pelaksanaan telenursing di Indonesia masih belum berjalan dengan baik


disebabkan oleh karena keterbatasan sumberdaya manusia, keterbatasan sarana dan
prasarana serta kurangnya dukungan pelaksanaan telenursing dari pemerintah.
Untuk mensiasati keterbatasan pelaksanaan telenursing maka yang harus
diperhatikan Pemerintah dan lembaga kesehatan yaitu:

1. Mengadakan pelatihan kepada para perawat dalam rangka pengguasaan


tekhnologi berbasis telenursing.
2. Memberikan sertifikasi bagi mereka yang telah mengikuti pelatihan berbasis
telenursing.
3. Melegalkan praktek telenursing di bidang keperawatan terkhusus keperawatan
jiwa.
4. Mempasilitasi dalam pengadaan hardware dan software untuk penggunaan
telenursing dalam bidang keperawatan.

26
DAFTAR PUSTAKA

Mardianto,Mey. Telenursing. http://www.fik.ui.ac.id/.../FUNGSI%20


TELENURSING%20BAGI%20KADER%20POSBINDU.rtf. Diakses pada tanggal 4
Pebruari 2019 , pukul 20.00 wib..

Anonim. Perkembangan IT Dalam Keperawatan. http://www.google.com/xiumei87.


wordpress.com/2010/10/29/page/3/. Diakses pada tanggal 18 November 2010.

Liza, Fera. Perkembangan Telenursing. http://www.fik.ui.ac.id/.../UTS%20SIM-


FERA%20LIZA%20NPM%200906594343.pdf. Diakses pada tanggal 18 November 2010.

Rochmawati, DH. Telenursing. http://www.fik.ui.ac.id/pkko/files/tugas%


20sim%20heppy.pdf. Diakses pada tanggal 18 November 2010.

27

Anda mungkin juga menyukai