Anda di halaman 1dari 9

Konsep komunikasi dengan pasien penyakit

terminal

Disusun oleh :
Mila sari
Definisi Penyakit Terminal Kondisi terminal

adalah suatu proses yang progresif menuju


kematian berjalan melalui suatu tahapan proses
penurunan fisik, psikososial dan spiritual bagi
individu.

(Carpenito, 2004) Penyakit terminal merupakan penyakit


progresif yaitu penyakit yang menuju kearah kematian
contohnya seperti penyakit jantung, dan kanker atau penyakit
terminal ini dapat dikatakan harapan untuk hidup tipis, tidak
ada lagi obat-obatan, tim medis sudah give up (menyerah) dan
seperti yang dikatakan di atas tadi penyakit terminal ini
mengarah kearah kematian.
Perawatan Pada Pasien Dengan Penyakit Terminal

1. Kebutuhan Seseorang dengan Penyakit Terminal


Sebagai seorang perawat kita harus mampu memahami hal tersebut.
Komunikasi dengan pasien penyakit terminal merupakan
komunikasi yang tidak mudah. Dalam berkomunikasi perawat
menggunakan konsep komunikasi terapeutik. Membangun
hubungan saling percaya dan caring dengan pasien dan keluarga
melalui penggunaan komunikasi terapeutik membentuk dasar bagi
intervensi pelayanan paliatif. Ketika pasien ingin membicarakan
tentang sesuatu, susun kontrak waktu dan tempat yang tepat.

2. Tingkat Kesadaran Terhadap Kondisi Penyakit Terminal


•Closed Awareness
•Mutual Pretense
•Open Awareness
Peran Perawat Dalam Melakukan Komunikasi
Terapeutik Pada Pasien Terminal

1.Respon Pasien Terhadap Penyakit Terminal


• Kehilangan kesehatan Respon yang ditimbulkan dari
kehilangan kesehatan dapat berupa : pasien merasa takut,
cemas, pandangan tidak realistis dan aktivitas terbatas.
• Kehilangan kemandirian Respon yang ditimbulkan dari
kehilangan kemandirian dapat ditunjukan melalui berbagai
perilaku, bersifat kekanak-kanakan dan ketergantungan

2. Adaptasi Dengan Penyakit Terminal


• Anak Konsep kematian masih abstrak dan tidak dimengerti dengan baik oleh
anak-anak.
• Remaja atau Dewasa muda Walaupun remaja dan dewasa muda berpikir bahwa
kematian pada usia muda cukup tinggi, mereka memimpikan kematian yang
tiba-tiba dan kekerasan.
• Dewasa madya dan dewasa tua Penelitian membuktikan bahwa dewasa muda
menjadi semakin tidak takut dengan kematian ketika mereka bertambah tua.
Teknik-Teknik Komunikasi Pada Pasien Dengan Penyakit
Terminal

1. Tahap-Tahap Berduka Tahap-tahap berduka menurut Kubler-Ross,


(1969) dalam Purwanto, (2011) yaitu :
•Menolak (Denial)
•Marah (Anger)
•Menawar (Bargaining)
•Kemurungan (Depresi)
•Menerima atau Pasrah (Acceptance)
2. Teknik Komunikasi Pada Pasien Dengan Penyakit Terminal Teknik
komunikasi pada pasien dengan penyakit terminal menurut Stuart &
Sundeen (2009), adalah sebagai berikut :

a. Denial, pada tahap ini kita dapat mempergunakan teknik komunikasi :

1) Listening
• Dengarkan apa yang diungkapkan pasien, pertahankan kontak mata dan
observasi komunikasi non verbal.
• Beri keamanan emosional yaitu dengan memberikan sentuhan dan
ciptakan suasana tenang.
2)Silent
• Duduk bersama pasien dan mengkomunikasikan minat perawat pada
pasien secara non verbal.
• Menganjurkan pasien untuk tetap dalam pertahanan dengan tidak
menghindar dari situasi sesungguhnya.
3) Broad opening
• Mengkomunikasikan topik/ pikiran yang sedang dipikirkan pasien.
• Perawat perlu waspada terhadap isyarat pasien dengan denial
dengan cara mananyakan tentang kondisinya atau prognosisnya dan
pasien dapat mengekspresikan perasaan-perasaannya.

b. Angger, pada tahap ini kita dapat mempergunakan tehnik komunikasi


listening : perawat berusaha dengan sabar mendengarkan apapun yang
dikatakan pasien lalu diklarifikasikan.
• Membiarkan pasien untuk mengekspresikan keinginan, menggambarkan
apa yang akan dan sedang terjadi pada mereka.
• Beri perhatian dan lingkungan yang nyaman dan cegah injuri.
• Biasanya pasien akan merasa berdosa telah mengekspresikan
perasaannya yang marah.
c. Bargaining
1) Focusing
• Bantu pasien mengembangkan topik atau hal yang penting
• Ajarkan pasien agar dapat membuat keputusan dalam hidupnya yang
bermakna.
2) Sharing perception
• Menyampaikan pengertian perawat dan mempunyai kemampuan untuk
meluruskan kerancuan.
• Dengarkan pasien pada saat bercerita tentang hidupnya.

d. Depresi
1) Perlakukan pasien dengan sabar, penuh perhatian dan tetap
realitas.
2) Kaji pikiran dan perasaan serta persepsi pasien jika ada
asal pengertian harusnya diklarifikasi.
3) Pada fase ini perawat selalu hadir di dekatnya dan
mendengarkan apa yang dikeluhkan oleh pasien.
e. Acceptance
1) Informing Membantu dalam memberikan pendidikan kesehatan
tentang aspek yang sesuai dengan kesejahteraan atau
kemandirian pasien.
2) Broad opening Komunikasikan kepada pasien tentang apa yang
dipikirkannya dan harapan-harapannya.
3) Focusing Membantu pasien mendiskusikan hal yang mencapai
topik utama dan menjaga agar tujuan komunikasi tercapai.

Anda mungkin juga menyukai