terapeutik
mengatasi pasien
marah, Komplain,
dan rewel
Kelompok 6
Anggota
Agresia Anisha (2011312061)
Laila Nadhira (2011312043)
Mutia Salsabilla (2011311018)
Sabilla Khairani (2011311039)
Salsabila Rahmadani (2011312004)
Salwa Azzahra Imanda (2011312079)
Tiara Syafni (2011313037)
Ultri Jafriami Putri (2011313016)
Wanda Azzahra (2011312022)
1
KOMUNIKASI
TERAPEUTIK PADA
PASIEN DENGAN
“KEMARAHAN”
PENGERTIAN
Charles rycroft (1979) memberikan definisi marah sebagai suatu
reaksi emosional kuat yang didatangkan oleh ancaman, campur
tangan, serangan kata- kata, penyerangan jelas, atau frustasi
dan dicirikan dengan reaksi gawat dari sistem syaraf yang bebas
dengan balasan-balasan serangan atau tersembunyi.
Jadi, kemarahan adalah suatu perasaan atau emosi yang timbul
sebagai reaksi terhadap kecemasan yang meningkat dan
dirasakan sebagai ancaman. Pengungkapan marah yang
kontruktif dapat membuat perasaan lega.
Rentang Respon Marah
PERILAKU
frustasi
1 ASERTIF
Perilaku individu yang mampu
menyatakan atau mengungkapkan rasa 2 Respons yang terjadi akibat gagal
mencapai tujuan
marah atau tidak setuju tanpa
menyakiti atau menyalahkan orang
lain.
a) Bahaya fisiologi
Amarah dan kekecewaa yang terjadi akan mempengaruhi kesehatan seseorang. Hal tersebut
akan menimbulkan hipertensi, stres, depresi, maag, gangguan pungsi jantung, insomnia
kelelahan, bahkan serangan jantung.
b) Bahaya psikologi
Secara psikologis amarah dapat membahayakan terhadap manusia kareana akan berimfikasi
negatif, amarah juga bisa merusak pola pemikiran menjadi lebih pendek, bahkan dengan marah
bisa memutuskan cinta kasih seseorang.
c) Bahaya sosial
Watak pemarah akan mengakibatkan terjadinya disharmonis, seperti putusnya jalinan cinta
kasih, putusnya persahabatan, kehilangan pekerjaan, terkena hukuman pedana, bahkan
dengan permusuhan bisa menimbulkan penganiayaan dan pembunuhan.
Terapi Marah
Terapi relaksasi
Burn dalam Utami :2002 mengatakan beberapa hasil dari reelaksasi diantaranya:
1. Dengan relaksasi anda akan terhindar dari reaksi yang berlebihan karena adanya stress.
2. Masalah-masalah yang berkaitan dengan stress seperti, hipertensi, sakit kepala, imsomnia, dapat
dikurangi dengan cara rileksasi.
3. Dapat mengurangi tingkat kecemasan.
4. Mengurangi gangguan yang bergubungan dengan stress
5. Penelitian menunjukan bahwa perilaku tertentu dapat lebih sering selama periode stress.
ah
kutsert
esimar peran adala
denga mberm
sesuai.
nmem ain
bayan
gkanre
sponya peran
ngsesu
aiterha
dap danme
marah. ngiden
tifikasi
perilak
u
yang
sesuai
untuke
kspresi
marah.
Latihan ekspresi marah Bermain peran dengan Klien ikut serta dalam bermain
membayangkan respon yang peran dan mengidentifikasi
sesuai terhadap marah. perilaku yang sesuai
untuk ekspresi marah.
Tindakan keperawatan pada klien yang mengalami
kesulitan untuk mengekpresikan rasa marah
Isi Kegiat Evalua
an si
Bantu Fokusk Klien
Klien anpad mende
mengi aperila mostra
ndetifi kunon sikansi
kasima verbal kap
rahnya Menge
kspresi tubuh
kanma
rahsec
ara daneks
non presi
verbal
melalu
i wajah
rolepla
y padasa
atmara
h.
yang
sesuai
untuke
kspresi
marah.
Respons maladatif terhadap ekspresi marah
Isi Kegiat Evalua
an si
Bantu Fokusk Klien
Klien anpad mende
mengi aperila mostra
ndetifi kunon sikansi
kasima verbal kap
rahnya Menge
kspresi tubuh
kanma
rahsec
ara daneks
non presi
verbal
melalu
i wajah
rolepla
y padasa
atmara
h.
yang
sesuai
untuke
kspresi
marah.
mengekspresikan kemarahan.
Fase-Fase Hubungan Komunikasi Terapeutik Perawat-Klien
Isi Kegiat Evalua
an si
Bantu Fokusk Klien
Klien anpad mende
mengi aperila mostra
ndetifi kunon sikansi
kasima verbal kap
rahnya Menge
kspresi tubuh
kanma
rahsec
Fase Prainteraksi
ara daneks
non presi
verbal
melalu
i wajah
rolepla
y padasa
atmara
h.
a. Evaluasi diri
1. Apa pengetahuan yang saya miliki tentang teknik komunikasi pada klien dengan kemarahan?
2. Apa yang akan saya ucapkan saat bertemu dengan klien?
3. Bagaimana saya bersikap jika klien diam, menolak,dan marah?
Berika Gamb Klien
nkese arkans
mpata ituasiy dapat
nmeng angbia mengg
ekspre sanyad ambar
sikanm apatm kansitu
arah enimb asimar
ulkanr ahden
asama ganres
rahyan ponya
gtepat ngsesu
ai.
yang
sesuai
untuke
kspresi
marah.
c. Rencana interaksi
7. Tentukan tehnik komunikasi sesuaikan dengan tujuan yang akan dicapai!
8. Tentukan tehnik observasiyang akan dilakukan!
9. Buat langkah-langkah prosedur yang akan dilakukan!
Isi Kegiat Evalua
an si
Tugas perawat adalah mengeksplorasi pikiran, perasaan, perbuatan klien dan mengidentifikasi masalah,
serta merumuskan tujuan bersama klien.
Elemen kontrak perawat-klien :
a) Nama individu (perawat dan lien) Berika Gamb Klien
g) Waktu pertemuan
u
yang
sesuai
untuke
kspresi
marah.
h) Situasi terminasi
i) Kerahasiaan
Fase Kerja
Pada fase kerja, perwat dan klien mengeksplorasi stressor yang tepat dan mendorong
Isi Kegiat Evalua
an si
Bantu Fokusk Klien
Klien anpad mende
mengi aperila mostra
“Apa yang menyebabkan ibu marah?” Bagaimana ibu mengatasi perasaan tersebut?” “Saya
rahyan ponya
gtepat ngsesu
ai.
Fase Terminasi
Latiha Berma Klieni
nekspr in kutsert
esimar peran adala
ah denga mberm
nmem ain
bayan
gkanre
sponya peran
ngsesu
aiterha
dap danme
marah. ngiden
tifikasi
perilak
u
yang
sesuai
untuke
1)Evaluasi
kspresi
marah.
1. Komitmen
2. Vesible
3. Accessible
4. Kesederhanaan Berika Gamb Klien
nkese arkans
mpata ituasiy dapat
nmeng angbia mengg
ekspre sanyad ambar
sikanm apatm kansitu
arah enimb asimar
ulkanr ahden
asama ganres
5. Kecepatan
rahyan ponya
gtepat ngsesu
ai.
6. Fairness
7. Confidential
8. Records Latiha Berma Klieni
nekspr in
gkanre
kutsert
esimar peran adala
ah denga mberm
nmem ain
bayan
sponya peran
ngsesu
aiterha
dap danme
marah. ngiden
tifikasi
perilak
u
9. Sumber daya
yang
sesuai
untuke
kspresi
marah.
10. Remedy
Komunikasi terapeutik mengatasi Pasien Komplain Isi Kegiat Evalua
ara
an si
Bantu Fokusk Klien
Klien anpad mende
mengi aperila mostra
ndetifi kunon sikansi
kasima verbal kap
rahnya Menge
kspresi tubuh
kanma
rahsec
verbal
melalu
i
rolepla
y
daneks
non presi
wajah
padasa
atmara
h.
yang
sesuai
untuke
kspresi
marah.
8. Komplain adalah salah satu komponen penting untuk meningkatkan layanan kesehatan kita kepada
pasien.
3
KOMUNIKASI
TERAPEUTIK PADA
PASIEN DENGAN
“REWEL”
Pasien Anak
a) Masa bayi usia 0 sampai 1 tahun
Pada usia ini bayi belum dapat mengekspresikan perasaan dan pikirannya dengan kata-kata.
Oleh karena itu, komunikasi pada bayi lebih banyak menggunakan komunikasi non verbal. Pada
saat lapar, haus, basah dan perasaan yang tidak nyaman lainnya bayi hanya bisa
mengekspresikan dengan cara menangis.
b) Masa balita 5 sampai 2 tahun
Pada usia balita (terutama pada usia dibawah 3 tahun) mempunyai sikap egosentris. Selain itu
anak juga memiliki perasaan tiket tidak tahu and sehingga anak perlu diberi tahu apa yang akan
terjadi padanya.
c) Anak usia 5 sampai 8 tahun
Anak usia ini sangat peka terhadap stimulus yang dirasakan dan akan mengancam tumbuhnya.
d) Anak usia 8 sampai 12 tahun
Anak usia ini sudah mampu berkomunikasi dengan orang dewasa. perbedaan kata sudah lebih
banyak dikuasai dan anak sudah mampu berpikir konkrit.
e) Anak usia remaja
Usia remaja adalah masa transisi atau pemeliharaan dari Akhir Masa kanak-kanak menuju masa
dewasa.
Pasien Dewasa
Komunikasi pada pasien dewasa awal mengalami puncaknya pada kematangan
fisik, mental dan kemampuan sosial mencapai optimal. Peran dan tanggung jawab
serta tuntunan sosial telah membentuk orang dewasa, melakukan komunikasi
dengan orang lain di lingkungan keluarga atau masyarakat umum.
Pasien Lansia
Lansia atau usia lanjut adalah istilah umum yang digunakan dalam masyarakat.
Istilah lainnya yaitu manula (manusia usia lanjut) atau disebut juga dengan istilah
glamur (golongan lanjut umur).
Bentuk-bentuk komunikasi pada pasien rewel
1. Anak
• Tangisan
• Ocehan
• Isyarat
• Ungkapan emosional
2. Dewasa
• Menggunakan komunikasi terapeotik model Shannon
• Menggunakan komunikasi terapeutik model leary
• Menggunakan komunikasi terapeotik model interaksi King
• Menggunakan komunikasi terapeutik model kesehatan
3. Lansia
Lansia pendekatan perawat dengan manusia dalam konteks komunikasi yaitu pendekatan
fisik di mana perawat mencari informasi tentang kesehatan objektif, kebutuhan, kejadian
yang dialami. Perubahan fisik organ tubuh, tingkat kesehatan, yang masih bisa dicapai.
Pendekatan ini relatif lebih mudah dilakukan.
Teknik Komunikasi dengan Pasien Rewel berdasarkan usia
1. Anak
• Teknik verbal yaitu melalui orang ketiga, bercerita, menfasilitasi, biblioterapi, meminta
untuk menyebutkan keinginan, pilihan pro dan kontra dan penggunaan skala.
• Teknik non verbal yaitu menulis, menggambar, gerakan gambar keluarga, sosiogram,
menggambar bersama keluarga dan bermain.
2. Dewasa
Ada beberapa suasana yang harus diperhatikan saat berkomunikasi pada pasien dewasa
yaitu suasana saling menghormati, saling menghargai, saling percaya, saling terbuka. Teknik-
tekniknya yaitu mendengarkan dengan penuh perhatian, menunjukkan penerimaan,
menanyakan pertanyaan yang berkaitan, pertanyaan terbuka, mengulang ucapan,
mengklasifikasikan, memfokuskan, menawarkan informasi, memelihara ketenangan dan
memberikan penghargaan.
3. Lansia
• Teknik asertif
Kemampuan dengan cara meyakinkan dan nyaman mengekspresikan pikiran dan perasaan diri dengan
tetap menghargai hak orang lain.
• Responsive
Komunikasi yang respontif merupakan komunikasi yang bersifat aktif, tidak menunggu, bersifat segera
dan penuh inisiatif.
• Fokus
Bentuk komunikasi pada lansia selanjutnya yaitu komunikasi yang fokus. Sebagaimana telah disebutkan
pada paragraf sebelumnya, bahwa lansia biasanya cenderung suka untuk berbagi cerita terutama
mengenai masa lalunya.
• Supportive
Sifat supportive memiliki sifat mendukung. Mendukung dalam berkomunikasi dengan lansia tidak serta
merta berarti menyetujui apa saja yang menjadi pendapat atau keyakinan mereka.
• Klarifikasi
Dengan adanya bentuk komunikasi ini, setidaknya kita bisa berkomunikasi dengan lansia secara lebih
baik. Lansia juga bisa menggunakan fungsi komunikasi ekspresi dengan lebih optimal.
• Sabar dan ikhlas
Menghadapi lansia belum tentu berjalan dengan mulus-mulus saja. Kesabaran dan keikhlasan merupakan
salah satu komponen penting dari bentuk komunikasi yang akan disampaikan kepada lansia.
THANKS!