secara Terapeutik
Dimensi Respons
dan Dimensi
Tindakan
yoga.kertapati@gmail.com
LOGO
LOGO
Review & Outline
1 Definisi
2 Tujuan
3 Menghadirkan Diri
4 Dimensi Respons
5 Dimensi Tindakan
LOGO
Definisi
Tujuan
Terdiri dari
Dimensi
Respons
Dimensi
Tindakan
LOGO
Dimensi Respons
Dimensi Respons
yang harus dimiliki
Sikap perawat perawat adalah:
Text 1. Kesejatian
secara psikologis
dalam melakukan (Percaya diri,
persepsi
aktivitas
terhadap orang
komunikasi. Text
lain,
Respons Positif lingkungan)
dan Negatif 2. Empati
3. Respek/Hormat
Text 4. Konkrit
Lanjutan … LOGO
2. Empati
Kemampuan menempatkan diri kita pada diri orang lain,
bahwa kita telah memahami bagaimana perasaan orang
tersebut. Beberapa aspek empati sebagai berikut:
a. Aspek Mental
Memahami orang secara emosional dan intelektual
b. Aspek Verbal
Mengungkapkan secara verbal pemahaman terhadap perasaan dan
alasan reaksi emosi klien. Akurat, jelas, alamiah, cek.
c. Aspek Non Verbal
Kemampuan menunjukkan empati dengan kehangatan dan kesejatian.
Misalnya: Kondisi muka: dahi rileks, tidak ada kerutan; Mata: kontak mata
nyaman, gerakan mata natural; Mulut: rileks, tidak cemberut dan menggigit
bibir, tersenyum, jika perlu, rahang rileks; Ekspresi: rileks, tidak ada
ketakutan, kekhawatiran, menunjukkan perhatian dan ketertarikan.
Postur/sikap: berhadapan, paralel lawan bicara; Kepala: duduk atau berdiri
dengan tinggi yang sama, menganggukan kepala jika perlu; Bahu: mudah
digerakkan, tidak tegang
LOGO
3. Respek/ Hormat
Perilaku yang menunjukkan kepedulian/perhatian, rasa suka,
dan menghargai klien. Menerima klien tanpa syarat. Mengakui
kebutuhan klien untuk dipenuhi, dimengerti dan dibantu oleh
perawat. Perilaku Respek:
a. Melihat ke arah klien
b. Memberikan perhatian yang tidak terbagi
c. Memelihara kontak mata
d. Senyum saat yang tepat
e. Bergerak ke arah klien
f. Menentukan sapaan yang disukai
g. Jabat tangan atau sentuhan yang lembut
LOGO
4. Konkrit
Perawat menggunakan terminologi yang spesifik dan bukan
abstrak saat mendiskusikan dengan klien tentang perasaan,
pengalaman, dan tingkah laku. Menjelaskan dengan akurat
tentang masalah dan mendorong klien dalam memahami
masalah yang spesifik.
LOGO
Dimensi Tindakan
Kesegeraan
1. Konfrontasi
Proses interpersonal yang digunakan oleh perawat untuk
memfasilitasi, memodifikasi dan perluasan dari gambaran diri
orang lain. Menyadarkan dan memahamkan klien tentang
ketidaksesuaian pada dirinya dalam hal perasaan, tingkah
laku, dan kepercayaan. Dilakukan secara asertif. Kategori
konfrontasi:
a. Ketidaksesuaian antara ekspresi klien terhadap dirinya
(konsep diri) dan apa yang diinginkan (ideal diri)
b. Ketidaksesuaian antara ekspresi verbal dan perilaku
c. Ketidaksesuaian antara ekspresi pengalaman klien tentang
dirinya dan pengalaman perawat tentang klien
Contoh Konfrontasi:
A: Kamu memintaku memberitahukan lembar jawabanku
padamu di ujian pagi tadi.Jujur saya merasa terganggu,
konsentrasi saya buyar terhadap suara dan sikapmu.
Kamu tahu, perilakumu tadi membahayakan kita berdua.
Saya lebih suka kamu belajar sebelum ujian sehingga
tidak merepotkan orang lain.Dan saya yakin kamu bisa
melakukannya untuk ujian yang akan datang.
LOGO
2. Kesegeraan
Sensitivitas perawat pada perasaan klien dan kesediaan untuk mengatasi
daripada mengacuhkan/apatis.
3. Membuka Diri/Keterbukaan
Membuat orang lain tahu tentang pikiran, perasaan, dan pengalaman pribadi
kita. Dilakukan dengan cara: mendengar, empati, membuka diri, mengecek.
Kerjasama: kooperatif, Pembelajaran: belajar, Katarsis: ekpresi, Support:
terbantu dan reinforcement
LOGO
Contoh :
K : Saya merasa takut sekali kemarin, ibu saya tiba-tiba jatuh dan tidak
bergerak sama sekali bahkan ketika saya guncangkan badannya.
Saya panik, saya tidak mendengar suara nafasnya sama sekali.
Saya hanya bisa berteriak memanggil ayah saya. Namun akhirnya
ayah saya bisa mengguncang ibu saya dengan keras, dan akhirnya
dia berangsur angsur sadar
P : Saya bisa membayangkan betapa takutnya anda terhadap serangan
stroke ibu anda.Terlebih ketika anda bangunkan ibu tapi tidak
berespon apapun. Saya juga pernah merasakan hal yg sama ketika
ayah mertua saya tiba-tiba tidak sadarkan diri.Saya panik dan
berteriak sambil menangis. Apakah kamu merasakan hal yang sama
denganku ?
LOGO
4. Emosional Katarsis
Mendorong klien untuk membicarakan hal yang sangat mengganggunya
untuk mendapatkan efek terapeutik. Pemaksaan yang dilakukan akan
menyebabkan panik, dimana klien akan bertahan dan tidak memiliki
alternatif mekanisme koping yang cukup. Perlu pengkajian dan kesiapan
klien.
LOGO
5. Bermain Peran
Tindakan untuk membangkitkan situasi tertentu untuk meningkatkan
penghayatan klien ke dalam hubungan manusia dan memperdalam
kemampuannya untuk melihat situasi dari sudut pandang lain. Digunakan
untuk melatih kemampuan umpan balik konstruktif.
LOGO
Tahap Bermain Peran
1. Ikhlas ( genuness)
Semua perasaan negatif yang dimiliki oleh pasien baru bisa
diterima dan pendekatan individu dengan verabal maupun
nonverbal akan memberikan bantuan kepada pasien untuk
mengkomunikasikan kondisinya secara tepat
2. Empati ( emphty)
Merupakan sikap jujur dalam menerima kondisi pasien. Objektif
dalam memberikan penilian pada mkondisi pasien yang tidak
berlebihan.
.
LOGO
3. Hangat ( warmth)
Kehangatan dan sikap permisif yang diberikan diharapkan [asien
dapat memberikan dan mewujudkan ide-idenya tanpa rasa takut,
sehingga pasien bisa mengekspresikan perasaannya yang lebih
mendalam
4. Kejujuran,
Kejujuran sangat penting karena tanpa adanya kejujuraan
mustahil terbina hubungan saling percaya. Seseorang akan
menaruh rasa peracaya pada lawan bicara yang terbuka dan
mempunyai respon yabg tida dibuat-buat, sebaliknya dia akan
berhati-hatipada lawan bicara yang terlalu halus sehingga sering
menyembunyikan isi hatinya yang sebenarnya dengan kata-kata
atau sikap yang tidak jujur.
LOGO
Tahu
Free area Blind area
1 2
Orang lain
Saya
Tahu Blind
Free area
area
Orang lain
www.themegallery.com