1. Latar Belakang
Era globalisasi yang terjadi saat ini mendorong para praktisi keperawatan berbenah diri
salah satu sub sistem pelayanan kesehatan di rumah sakit merupakan komponen sentral untuk
terwujudnya pelayanan kesehatan yang bermutu. Untuk dapat meningkatkan mutu pelayanan
institusi pendidikan keperawatan, perbaikan kurikulum, peningkatan sarana dan fasilitas yang
memadai, dan perombakan sistem manajemen asuhan keperawata pada pasien. Pada
kenyataannya, hasil yang dicapai belum juga dapat dikatakan memuaskan. Hal ini dapat
diketahui dari keluhan yang disampaikan oleh pasien dan keluarganya ketika sedang dirawat
di rumah sakit. Kondisi demikian banyak faktor yang menyebabkan yakni kurangnya
kesistematisan kerja perawat, kurangnya dasar ilmiah yang digunakan perawat dalam
Indonesia, 1991).
peran dan fungsi perawat, terutama peran dan fungsi mandiri perawat. Hal ini dapat
diwujudkan dengan baik melalui komunikasi yang efektif antar perawat, maupun dengan tim
kesehatan yang lain. Salah satu bentuk komunikasi yang harus ditingkatkan efektifitasnya
adalah saat pergantian shift, yaitu saat timbang terima pasien. Timbang terima merupakan
teknik atau cara untuk menyampaikan dan menerima sesuatu (informasi) yang berkaitan
dengan keadaan pasien. Timbang terima pasien harus dilakukan seefektif mungkin dengan
menjelaskan secara singkat jelas dan lengkap tentang tindakan mandiri perawat, tindakan
kolaboratif yang sudah dilakukan/belum dan perkembangan pasien saat itu. Informasi yang
dengan sempurna. Timbang terima dilakukan oleh KARU/Perawat Associate antar shift
Selama ini timbang terima sudah dilakukan. Isi dan substansi timbang terima yang
dilakukan selama ini adalah identitas pasien, diagnosa medis, program terapi yang sudah
dilakukan dan rencana tindakan yang akan dilakukan. Timbang terima dilakukan secara lisan
dan tertulis kemudian keliling ke semua pasien. Timbang terima perlu terus ditingkatkan baik
teknik maupun alurnya karena timbang terima merupakan bagian penting dalam memberikan
Keakuratan data yang diberikan saat timbang terima sangat penting, karena dengan
timbang terima ini maka pelayanan asuhan keperawatan yang diberikan akan bisa
dilaksanakan secara berkelanjutan dan mewujudkan tanggungjawab dan tanggung gugat dari
seorang perawat. Bila timbang terima tidak dilakukan dengan baik, maka akan muncul
kerancuan dari tindakan keperawatan yang diberikan karena tidak adanya informasi yang bisa
digunakan sebagai dasar pemberian tindakan keperawatan. Hal ini akan menurunkan kualitas
pelayanan keperawatan dan menurunkan tingkat kepuasan pasien. Kegiatan timbang terima
STIKES Hang Tuah Surabaya akan melaksanakan timbang terima pasien berdasarkan konsep
Model Praktek Keperawatan Profesional metode tim di ruang B-II RSAL dr. Ramelan
Surabaya
2. Tujuan Kegiatan
Setelah dilakukan timbang terima, maka mahasiswa dan perawat mampu memberikan
pasien
c. Menyampaikan hal-hal yang penting yang perlu ditindaklanjuti oleh dinas berikutnya
3. Manfaat Kegiatan
5. Sasaran
Pasien
6. Pengorganisasian
7. Metode
a. Proses operan dilakukan pada setiap pergantian dinas (shift) yaitu pukul 08.00 dan
b. Timbang terima/operan pagi merupakan pre conference untuk dinas pagi dan post
conference untuk perawat yang dinas malam. Operan ini dipimpin oleh penanggung
post conference untuk perawat yang dinas pagi. Operan ini dipimpin oleh KARU
d. Timbang terima/operan malam merupakan pre conference untuk perawat yang dinas
malam dan post conference untuk perawat yang dinas sore. Operan ini dipimpin oleh
8. Media
9. Mekanisme kegiatan
6. Kepalan ruangan
menyampaikan salam
dan PP menanyakan
kebutuhan dasar pasien Bed Pasien
7. Perawar jaga selanjutnya
mengkaji secara penuh
terhadap masalah
keperawatan, kebutuhan,
dan tindakan yang
telah/belum
dilaksanakan,serta hal-
hal penting lainnya
selama masa perawatan
8. Hal-hal yang sifatnya
khusus dan memerlukan
perincian yang matang
sebaiknya dicatat secara
khusus untuk kemudian
diserahterimakan kepada
petugas berikutnya
10. Evaluasi
a. Evaluasi Struktur
Pada timbang terima, sarana dan prasarana yang menunjang telah tersedia antara lain:
Catatan timbang terima, status pasien dan kelompok shift timbang terima. Kepala ruangan
memimpin kegiatan timbang terima yang dilaksanakan pada pergantian shift yaitu malam ke
pagi. Sedangkan kegiatan timbang terima pada shift pagi ke sore dipimpin oleh kepala tim.
b. Evaluasi Proses
Proses timbang terima dipimpin oleh kepala ruangan dan dilaksanakan oleh seluruh
perawat yang bertugas maupun yang akan mengganti shift. PP malam menyerahkan ke PP
pagi yang akan mengganti shift. Timbang terima pertama dilakukan di nurse station
kemudian ke bed pasien dan kembali lagi ke nurse station. Isi timbang terima mencakup
jumlah pasien, masalah keperawatan, intervensi yang sudah dilakukan dan yang belum
dilakukan serta pesan khusus bila ada. Setiap pasien dilakukan timbang terima tidak lebih
c. Evaluasi Hasil
Timbang terima dapat dilaksanakan setiap pergantian shift. Setiap perawat dapat