KONSELING
(LOGOTHERAPY &
RATIONAL EMOTIVE
THERAPY)
OLEH :
MARIYA PUJIANTI
(A1L017049)
BK 6A
Logotherapy Frankl
Contoh kasus
Sari adalah seorang wanita berusia 18 tahun. Sari mempunyai suatu fobia
dengan kucing, Awal mula fobia pada si Sari adalah ketika dia berusia 4
tahun, Sari sedang asik bermain dengan kucingnya, tiba-tiba kucing menggigit
dan mencakar tangan Sari, Sari yang kaget langsung berlari menghampiri
ibunya sambil menangis ketaakutan. Sejak saat itu Sari tidak berani lagi
dengan seekor Kucing atau sekedar berjumpa dengan kucing. Ketika Sari
melihat Kucing secara langsung Sari menjerit histeris dan berlari menghindari
tempat Kucing itu berada, namun jika Sari melihat Kucing berupa gambar Sari
merasa geli atau pun melihatnya di tv.
Analisis kasus
Tahapan Tahapan dalam dalam logoterapi
Tahapan pertama adalah perkenalan denagn membangun raport. Raport adalah sesuatu
yang penting dalam proses konseling atau terapi , karena raport itu berfungsi untuk
membangun suasana yang nyaman serta membuat klien agar tidak tegang pada saat konseling
atau terapi.
Tahapan kedua adalah tahap pengakuan atau pengungkapan masalah yang di hadapi klien
terhadap konselor. Pada tahap ini konselor bertugas untuk mengarahkan klien untuk dapat
mengungkapkan masalahnya tanpa keluar dari tema atau topic pembicaraan, jadi lebih terarah
dan terstruktur.
Tahap ketiga adalah pembahasan serta menyamakan suatu persepsi atau pemikiran antara
konselor dan klien.
Tahap keempat adalah tahapan evaluasi yaitu menyimpulkan suatu masalah klien dari
informasi yang telah di peroleh kemudian di interpretasi untuk kemudian berlanjut ke teknik
terapi selanjutnya yaitu yang bertujuan untuk mengubah sikap atau perilaku klien yang di
anggap bermasalah.
Pada contoh kasus diatas dapat di simpulkan bahwa Sari
mengalami fobia pada seekor Kucing. Untuk cara
penangannya menggunakan Logoterapi dengan teknik
intensi paraadoksikal yang di kemukakan oleh frankl.
01 02 03
Pemikiran manusia adalah Manusia mempunyai potensi
Pemikiran irrasional
penyebab dasar pemikiran rasional dan
bersumber pada
emosional. Reaksi irrasional Dengan pemikiran
disposisi biologis lewat
emosional yang sehat rasional dan inteleknya
pengalaman masa kecil
maupun yang tidak manusia dapat terbebas dari
dan pengaruh budaya.
bersumber dari pemikiran ganguan emosional
itu.
04 05 06 07
Pemikiran dan Berpikir logis dan Pada diri manusia Pemikiran tak logis
emosi tak tidak logis dilakukan sering terjadi şelf- irrasional dapat
dapat dengan simbol- verbalization. Yaitu dikembalikan
dipisahkan. simbol bahasa. mengatakan sesuatu kepada pemikiran
terus menerus kepada logis dengan
dirinya. reorganisasi
persepsi.
TUJUAN TERAPI
RET bertujuan untuk memperbaiki dan
mengubah sikap, persepsi, cara
berpikir, keyakinan serta pandangan
klien yang irrasionai menjadi rasional,
sehingga ia dapat mengembangkan diri
dan mencapai realisasi diri yang
optimal.
PROSES TERAPI KONSELING
01 02
Konselor berusaha menunjukkan klien Setelah klien menyadari gangguan
kesulitan yang dihadapi sangat berhubungan emosional yang bersumber dari
dengan keyakinan irrasional, dan pemikiran irrasional,maka konselor
menunjukkan bagaimana klien harus bersikap menunjukan pemikiran klien yang
rasional dan mampu memisahkan keyakinan irrasional, serta klaen berusaha
irrasional dengan rasional. mengubah kepada keyakinan
rasional.
03 04
Konselor berusaha agar klien Proses terakhir konseling adalah
menghindarkan diri dari ide-ide konselor berusaha menantang klien
irrasionalnya, dan konselor berusaha untuk mengembangkan filosofis
menghubungkan antara ide tersebut kehidupan yang rasional, dan menola
dengan proses penyalahan dan perusakan kehidupan yang irrasional dan fiktif.
Beberapa komponen penting dalam perilaku irrasional dapat
dijelaskan dengan simbol-simbol berikut;
A IB IC
= = =
activating irrational irrational consequences
event belief
D CE BE
= = =
dispute irrational cognitive behavioral effect
belief effect
Teknik-teknik Konseling
Contoh Kasus
Izza adalah siswa kelas XI SMA. Izza adalah siswi berprestasi di
sekolahnya, dia anak yang baik, periang, dan banyak mempunyai teman.
Namun setelah kematian kedua orang tuanya karena kecelakaan,
perilakunya menjadi berubah. Izza sering terlihat murung , menyendiri, dan
sering menangis tanpa sebab. Perilakunya ini berdampak ada kehidupan
disekolah dan dirumahnya. Nilainya menurun, prestasinya jadi rendah dan
tidak punya semangat belajar. Izza merasa hidupnya sudah tidak ada
gunanya lagi. Tidak ada orang yang mencintainya dan mendukungnya. Izza
menjadi sangat terpuruk dengan kepergian kedua orang tua nya. Saat itu
Izza berfikir meninggalnya kedua orang tuanya adalah kehilangan
kehidupannya.
Penanganan Kasus dengan Rational Emotif Therapy
Konselor berusaha agar klien menghindarkan diri dari ide-ide irrasionalnya, dan
konselor berusaha menghubungkan antara ide tersebut dengan proses penyalahan dan
perusakan diri.
Proses terakhir konseling adalah konselor berusaha menantang klien untuk
mengembangkan filosofis kehidupan yang rasional, dan menolak kehidupan yang
irrasional dan fiktif.
THANKS
!
CREDITS: This presentation template was created
by Slidesgo, including icons by Flaticon, and
infographics & images by Freepik.