DISUSUN OLEH :
1. Adhi Meilano Putra
2. Dwi Karlina
3. Alia Nur Anjani
4. Nia Ramadhani
4. Dean Raya Bilbina
5. Urgita Maria
SMKN 19 SAMARINDA
TAHUN AJARAN 2022/2023
1
KATA PENGANTAR
Alhamdulillah, puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah yang memberikan
rahmat dan hidayah-Nya sehigga kami dapat menyelesaikan sebuah karya ilmiah
yang berjudul “Pemafaatan Lidah Buaya Sebagai Bahan Minuman” dengan
lancar.
Adapun tujuan dari penulisan karya ilmiah ini adalah untuk memenuhi tugas
Merancang Karya Ilmia pada bisang studi Bahasa Indonesia. Selain itu, karya
ilmiah ini juga bertujuan untuk menambah wawasan bagi para pembaca
Terima kasih saya ucapkan kepada Bu Heryanti yang telah membantu kami baik
secara moral maupun materi. Terimakasih juga saya ucapkan untuk semua pihak
yang tidak bisa disebutkan satu per satu
Penulis juga menyadari bahwa karya ilmiah ini tidak lepas dari banyak
kekurangan. Oleh karena itu, penulis berharap pembaca dapat memberikan kritik
maupun saran. Kritik dan saran tersebut akan menjadi bahan evaluasi penulis
berikutnya
2
Adhi Meilano Putra
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR................................................................................2
I. PENDAHULUAN.................................................................................4
1.1 Latar Belakang.............................................................................4
1.2 Rumusan Masalah........................................................................5
1.3 Tujuan..........................................................................................5
1.4 Manfaat........................................................................................5
II. ISI.....................................................................................................6
2.1 Landasan Teori.............................................................................6
2.2 Metode Penelitian........................................................................7
2.3 Hasil Penelitian dan Pembahasan................................................8
III. PENUTUP.......................................................................................11
3.1 Kesimpulan................................................................................11
3.2 Saran...........................................................................................11
DAFTAR PUSTAKA..............................................................................12
3
I. PENDAHULUAN
4
1.2 Rumusan Masalah
1. Apa manfaat dari lidah buaya?
2. Mengapa lidah buaya dapat menjadi alternatif yang baik untuk
kesehatan?
3. Apa saja yang terkandung dalam lidah buaya sehingga lidah buaya
baik untuk kesehatan?
4. Bagaimana cara mengonsumsi lidah buaya?
1.3 Tujuan
1. menemukan minuman alternatif berbahan alami yang berkhasiat
untuk kesehatan.
2. menganalisis secara terperinci kandungan pada lidah buaya.
mengajak masyarakat untuk menerapkan gaya hidup kembali pada
alam.
3. memanfaatkan tanaman lidah buaya secara optimal.
produk baru dari tanaman lidah buaya.
1.4 Manfaat
1. menambah pengetahuan masyarakat tentang kegunaan lidah
buaya.
2. memberi rangsangan kepada masyarakat yang tidak suka
mengonsumsi buah dan sayuran.
3. lidah buaya dapat menjadi inspirasi bagi masyarakat untuk
membuka lapangan kerja.
5
II. ISI
6
Di Amerika Serikat, lidah buaya populer pada dekade 1930-an dengan pernyataan
bahwa ekstrak gel lidah buaya dapat digunakan untuk mengatasi luka akibat sinar
X dan luka bakar akibat radiasi sinar radium. Gel lidah buaya mengandung
glukomannan (bagian kelompok polisakarida dan bradikinase, yaitu inhibitator
protease, magnesium laktat, senyawa anti prostaglandin dan anti inflamatori).
Penggunaanya sebagai salep (ointment) berpengaruh sebagai antimikroba untuk
penyembuhan luka lebih cepat dari pada salep perak sulfadazina. Selain itu
ekstraknya terdiri dari berbagai aktivitas antibakteri Staphylococcus Aureus,
Klebsilla Pneumonia, Pseudomonas Aeruginosa, dan Mycrobacterium
Tuburculosis.
Pada tahun 1994, FDA (Food and Drugs Administration) Amerika Serikat
menyetujui penggunaan ekstrak gel lidah buaya dengan bahan aktif acemannan
untuk mengubah aphthour stomatitis. Sampai saat ini masih berlangsung
penelitian terhadap antiviral dan imunomodulator untuk membantu pengobatan
pasien yang terinfeksi HIV. Sementara itu, penelitian di laboraturium
membuktikan bahwa acemannan adalah suatu immunoenhancer yang dapat
meningkatkan respon monotif terhadap alloantigen, menstimulasi sitotoksik
limposit T (membunuh al T) dan bekerja secara sinergis dengan terapi antiviral
lainnya seperti Zidovudine (retrovir) dan acyclovir yang akan menghambat
replikasi viral.
Dengan demikian jelaslah bahwa lidah buaya sangat bermanfaat bagi kesehatan.
Hampir seluruh bagian tanaman lidah buaya dapat dimanfaatkan untuk
pengobatan maupun bahan baku industri. Oleh karena itu, tanaman lidah buaya
mendapat julukan the miracle plant atau tanaman ajaib.
Tanaman lidah buaya memiliki daun berwarna hijau berlapis lilin putih.
Berbentuk runcing seperti taji, tebal, getas, tepi daun bergerigi atau berduri kecil.
Permukaan daun berbintil-bintil putih saat masih muda atau kecil dan akan hilang
saat tanaman dewasa.
Terdapat lebih dari 350 jenis lidah buaya dalam suku Liliaceae. Menurut
Dowling (1985), ada tiga jenis lidah buaya yang dibudidayakan secara komersial
di dunia, yakni curacao aloe atau Aloe barbadensis Miller, cape aloe atau Aloe
ferox Miller dan socotrine aloe yang salah satunya adalah Aloe Perryi Baker. Dari
7
ketiga jenis tersebut yang banyak dimanfaatkan adalah spesies Aloe barbadensis
Miller yang ditemukan pada tahun 1768 oleh Philip Miller, seorang pakar botani
asal Inggris. Aloe barbadensis Miller mempunyai beberapa keunggulan, di
antaranya tahan lama; ukurannya lebih panjang, yakni mencapai 121 cm; berat per
batangnya bisa mencapai 4 kg; dan mengandung 75 nutris
2.2 Metode Penelitian
Metode penelitian yang kami digunakan adalah metode percobaan (eksperimen),
kajian pustaka dan deskripsi. Percobaan dilakukan pada tanggal 8 Februari 2023,
yaitu percobaan pembuatan teh sebagai minuman alternatif dari lidah buaya.
Percobaan ini dilakukan selama 4 hari dengan rincian sebagai berikut.
Bahan : kulit lidah buaya yang berwarna hijau.
Cara pembuatan :
1) lidah buaya diambil kulitnya saja (duri dihilangkan).
2) kulit dibersihkan dan dicuci hingga bersih, lalu tiriskan.
3) kulit dipotong-potong atau dirajang kecil-kecil seperti daun
teh, lalu dijemur di bawah terik matahari hingga kering.
4) setelah kering, teh yang sudah kering dapat dikemas dengan
kantung kertas seperti teh celup, atau dapat langsung diseduh
dengan air panas.
5) teh siap dikonsumsi.
8
pertumbunhan virus HIV 1 - 30% dan meningkatkan viabilitas
(kemungkinan hidup) sel terinfeksi.
2. Nutrisi tambahan bagi pengidap HIV
Lidah buaya dapat menstimulasi system kekebalan tubuh, terutama
sel T4 helper, yakni sel darah putih yang mengaktifkan system
kekebalan tubuh terhadap suatu infeksi.
3. Menurunkan kadar gula darah penderita diabetes.
4. Mencegah pembengkakan sendi
Lidah buaya membantu mencegah encok (rematik) dan
mengurangi peradangan sendi, serta menghambat reaksi
autoimmune yang diakbatkan penyakit encok (rematik).
5. Menghambat sel kanker
Kandungan senyawa lectin mencegah pertumbuhan sel kanker
paru-paru, meningkatkan pertahanan tubuh dengan mengaktifkan
makropage yang berperan melepas substansi pengaktif kekebalan
dan antikanker seperti interferon, interleukins, dan factor nekrosis
tumor.
6. Membantu penyembuhan luka akibat sengatan
matahari.
7. Menyembuhkan ambeien dan radang tenggorokan.
8. Antibakteri.
9. Mengatasi gangguan pencernaan.
Jus lidah buaya mampu mengatur keasaman lambung,
menghilangkan luka dinding usus, dan mengatasi sembelit.
10. Membantu penyembuhan luka bekas operasi.
9
luka tersayat, sengatan vitamin A, B, C, E, asam folat, dan Ca.
matahari.
2. Bisul bernanah Mukopolisakarida, enzim, hormon, Zn,
vitamin A, B, C, E, asam folat, dan Ca.
3. Jerawat Riboflavin, vitamin A, C, E, polisakarida,
enzim, Zn, hormon penyembuh luka.
4. Memperlambat penuaan Semua vitamin dan mineral, asam amino,
dini. hormon, Zn, Ca.
5. Anemia. Fe, asam folat, Cu, vitaminC.
6. Antibiotik, fungisida, anti Semua zat yang berperan secara sinergis.
bakteri.
7. Penyegar (astringent) Polisakarida, tanin.
8. Mengurangi kebotakan Vr, Cu, asam amino, vitamin A, E.
rambut.
9. Beri-beri. Thiamine, vitamin B1.
10. Kanker. Hormon, polisakarida, mucopolisakarida.
11. Sembelit. Thiamine, asam folat.
12. Ketombe. Vitamin A, B, dan asam amino.
13. Kerontokan rambut. Inositol, vitamin C, A, asam amino, enzim,
mineral.
14. Desentri. Vitamin, mineral, asam amino, air,
polisakarida.
15. Diabetes. Cr, Inasitol, vitamin A.
16. Influenza. Vitamin A, B, C, E, asam amino, san enzim.
17. Bau kaki. Kandungan anti jamur.
18. Sakit kepala. Vitamin B, asam amino.
19. Luka dalam. Polisakarida, asam amino.
20. Gigitan serangga. Polisakarida, vitamin C, enzim, dan mineral.
21. Sampo. Asam amino, mineral, vitamin, enzim.
22. Sakit perut. Polisakarida, mineral.
23. Radiasi sinar X. Polisakarida, enzim, mineral, asam amino.
24. TBC. Vitamin C, kalsium, Fe, asam amino.
10
Dari percobaan yang telah dilakukan, peneliti berhasil membuat teh alami dari
kulit daun lidah buaya sebagai minuman alternatif yang baik untuk kesehatan. Teh
yang berhasil dibuat berwarna hijau kecoklatan dan rasanya pahit seperti teh pada
umumnya. Jadi, harus menambahkan gula jika tidak ingin merasakan pahit
tersebut.
III. PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Dari percobaan tersebut dapat disimpulkan bahwa :
1. lidah buaya dapat dimanfaatkan sebagai bahan minuman
2. lidah buaya mengandung banyak zat yang berkhasiat untuk
kesehatan yaitu mengatasi berbagai macam penyakit.
3. teh lidah buaya yang dihasilkan berwarna hijau dan
rasanya pahit seperti teh pada umumnya.
3.2 Saran
Saat ini pembudidayaan tanaman lidah buaya masih sekedar sebagai
tanaman hias saja. Oleh karena itu diharapkan agar :
1) masyarakat lebih kreatif dalam membudidayakan lidah buaya.
2) dengan ditemukannya obat tradisional (teh lidah buaya)
diharapkan masyarakat dapat mengembangkan lidah buaya
menjadi produk lainnya, sehingga kebutuhan masyarakat akan
obat-obatan dapat tercukupi dan dapat membantu
perekonomian masyarakat.
11
3) apabila ingin membuat teh lidah buaya sebaiknya kita harus
memperhatikan kondisi cuaca karena hal ini dapat
mempengaruhi cepat lambatnya proses pengeringan.
DAFTAR PUSTAKA
Furnawanthi, Irni. 2002. Khasiat dan Manfaat Lidah Buaya. Jakarta: Agro Media
Pustaka.
http://budiboga.blogspot.com/2006/04/lidah buaya.
http://id.wikipedia.org/wiki/lidah-buaya.
Mursito, Bambang dan Heru Prihmantoro. 2002. Tanaman Hias Berkhasiat Obat.
Jakarta: Penebar Swadaya.
Wahyono,Edi dan Koesnandar. 2002. Mengebunkan Lidah Buaya Secara Intensif.
Jakarta: Agro Media Pustaka.
12