Anda di halaman 1dari 12

KEPERAWATAN KOMUNITAS II

TERAPI KOMPLEMENTER DARI TANAMAN HERBAL

“TERAPI JUS LIDAH BUAYA TERHADAP ORANG DENGAN HIPERTENSI”

OLEH:

1. NI KADEK AYUNDA DIMAS PANGESTI (17C10147)


2. KOMANG AYU TRISNA MAHARANI (17C10149)
3. NI WAYAN ARISKANITHA (17C10155)
4. A.A GDE WAHYU SPARSAYOGA (17C10182)
5. NI LUH PUTU SANDRA DEWI (17C10189)

FAKULTAS KESEHATAN

PROGRAM STUDI SARJANA KEPERAWATAN

INSTITUT TEKNOLOGI DAN KESEHATAN (ITEKES) BALI

2020

i
KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena atas rahmat-
Nyalah, sehingga tugas keperawatan komunitas II penulis yang berjudul “Terapi Komplementer
dari Tanaman Herbal Lidah Buaya” ini dapat penulis selesaikan tepat pada waktu yang penulis
rencanakan untuk tugas keperawatan komunitas II. Makalah ini tidak mungkin dapat
terselesaikan tepat pada waktunya tanpa bantuan dari berbagai pihak. Oleh karena itu, dalam
kesempatan ini penulis menyampaikan ucapan terima kasih kepada:

1. Ns. Sarah K. Wulandari, M.Kep. Sebagai Koordinator Mata Ajar Keperawatan


Komunitas II di Institut Teknologi dan Kesehatan Bali serta pembimbing dalam
pembuatan makalah ini.
2. Ns. I Kadek Nuryanto, S.Kep., MNS. Sebagai Dosen Pengampu Mata Ajar
Keperawatan Komunitas II di Institut Teknologi dan Kesehatan Bali serta
pembimbing dalam pembuatan makalah ini.
3. Serta berbagai pihak lain yang penulis tidak bisa sebutkan satu persatu.

Mengingat banyak kekurangan yang penulis miliki, tentunya makalah ini memiliki
banyak kekurangan. Untuk itu penulis akan sangat berterima kasih jika ada pendapat, saran,
ataupun kritik yang membangun demi perbaikan makalah ini, sehingga makalah ini dapat
bermanfaat bagi kita semua.

Denpasar, 02 November 2020

Penulis,

ii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.........................................................................................................ii

DAFTAR ISI.......................................................................................................................iii

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang................................................................................................................1


1.2 Rumusan Masalah...........................................................................................................2
1.3 Tujuan.............................................................................................................................2

BAB II PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Tanaman Lidah Buaya..................................................................................3

2.2 Manfaat Lidah Buaya......................................................................................................4

2.3 Cara Pembuatan Jus Lidah Buaya...................................................................................5

2.4 Manfaat Jus Lidah Buaya................................................................................................6

BAB III PENUTUP

3.1 Kesimpulan.....................................................................................................................8

3.2 Saran ..............................................................................................................................8

DAFTAR PUSTAKA

iii
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Tanaman obat sudah banyak sekali digunakan oleh manusia sejak zaman dahulu. Bahkan

dipercaya mempunyai khasiat yang lebih ampuh daripada obat-obat dokter. Namun, karena

perkembangan jaman dan semakin meningkatnya pengetahuan manusia tentang farmakologi dan

ilmu kedokteran, banyak masyarakat yang beralih ke obat-obatan dokter karena lebih

mempercayai obat-obatan kimia yang telah teruji khasiatnya secara laboratorium, dibandingkan

dengan obat tradisional yang banyak belum bisa dibuktikan secara laboratorium. Seiring

berjalannya waktu, kehidupan berubah.

Dengan adanya krisis moneter, masyarakat terdorong kembali menggunakan obat-obat

tradisional yang boleh dikatakan bebas dari komponen impor, terutama bebas dari bahan-bahan

kimia yang kemungkinan dapat berakibat fatal bagi kesehatan tubuh. Karena dengan

perkembangan teknologi pula, semakin banyak tanaman obat tradisional yang telah bisa

dibuktikan khasiatnya secara laboratorium dan dijamin aman untuk dikonsumsi dan bisa

menyembuhkan penyakit tanpa menimbulkan efek samping. Banyak bagian tumbuhan yang bisa

digunakan sebagai obat, diantaranya adalah bagian buah, batang, daun, dan akar atau umbi. Oleh

karena pentingnya tanaman-tanaman obat tersebut maka perlu kita mempelajarinya dengan baik

sehingga dapat berdaya guna bagi kita.

Tetapi banyak orang yang belum mengenal khasiat dari tumbuhan lidah buaya. Ternyata

setelah diteliti lebih dalam tentang tanaman lidah buaya ini banyak mengandung nutrisi yang

cukup lengkap antara lain vitamin A, B1, B2, B3, B21, C E dan kandungan Choline, Inositol, dan

Folic acid. Sedangkan kandungan mineralnya.

1
Bagian-bagian dari lidah buaya yang digunakan yaitu (1) daun dapat digunakan langsung

baik secara tradisional maupun dalan bentuk ekstraknya, (2) eksudat atau getah daun yang keluar

bila dipotong, rasa pahit dan kental secara tradisional biasanya digunakan langsung untuk

pemeliha-raan rambut, penyembuhan luka dan sebagainya. (3) Gel bagian berlendir yang

diperoleh dengan menyayat bagian dalam daun setelah eksudat dikeluarkan, bersifat

mendinginkan, dan mudah rusak sehingga dibutuhkan proses pengolahan yang lebih lanjut agar

diperoleh gel yang stabil dan tahan lama. Dengan demikian penulis mengambil judul tentang

“Terapi Jus Lidah Buaya Terhadap Orang Dengan Hipertensi”

1.2 Rumusan masalah


1. Apa pengertian dari tanaman lidah buaya?
2. Apa manfaat dari tanaman lidah buaya?
3. Bagaimana cara pembuatan jus lidah buaya?
4. Apa manfat dari jus lidah buaya?
1.3 Tujuan
1. Mengetahui tanaman lidah buaya
2. Mengetahui manfaat tanaman lidah buaya
3. Mengetahui cara mengolahan jus lidah buaya
4. Mengetahui manfaat jus lidah buaya

2
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Tanaman Lidah Buaya

Tanaman lidah buaya (Aloe vera) dewasa ini merupakan salah satu komoditas pertanian
daerah tropis yang mempunyai peluang sangat besar untuk dikembangkan di Indonesia sebagai
usaha agribisnis dengan prospek yang cukup menjanjikan. Hal tersebut mengingat potensi
sumber daya alam Indonesia yang telah terbukti sangat sesuai untuk budidaya tanaman lidah
buaya, yaitu seperti yang telah ditunjukkan dari pengalaman budidaya tanaman tersebut di
berbagai daerah terutama di pulau Jawa dan Kalimantan. Budidaya lidah buaya di Kota
Pontianak Propinsi Kalimantan Barat mampu menghasilkan produksi 8.000 kg/ha, dengan bagian
pelepah yang dipanen dapat mencapai 1,5 kg per pelepah dan panjang pelepah mencapai 70 cm.

Beberapa keunggulan kompara-tif dari tanaman lidah buaya antara lain pemeliharaannya
yang relatif mudah, produksi relatif lebih tahan lama dari pada produk hortikultura lainnya (tidak
mudah busuk) dan gangguan hama/penyakit relatif kecil. Prospek pengusahaan tanaman ini juga
ditun-jang dengan kenyataan bukti-bukti manfaat dan kegunaan lidah buaya yang sangat luas
serta permintaan pasar yang cukup besar terhadap komoditas tersebut.

Lidah buaya mempunyai kandungan nutrisi yang cukup lengkap antara lain vitamin A,
B1, B2, B3, B21, C E dan kandungan Choline, Inositol, dan Folic acid. Sedangkan kandungan
mineralnya antara lain Calcium, Magnesium, Potassium, Sodium, Iron, Zinc, dan Chromium.
Enzim yang terkandung dalam lidah buaya antara lain Amylase, Catalase, Cellulose,
Carboxypeptidase, Carboxyhelolase, dan Brandykinase. Selain itu lidah buaya mengandung
Asam Amino yaitu Arginine, Asparagin, Asparatic Acid, Analine, Serine, Valine, Glutamat,
Threonine, Glycine, Lycine, Yrozine, Proline, Histidine, Leucine, dan Isoliucine (Dinas
Pertanian Tanaman Pangan Propinsi Kalimantan Barat, 1998).

Bagian-bagian dari lidah buaya yang digunakan yaitu (1) daun dapat digunakan langsung
baik secara tradisional maupun dalan bentuk ekstraknya, (2) eksudat atau getah daun yang keluar
bila dipotong, rasa pahit dan kental secara tradisional biasanya digunakan langsung untuk
pemeliha-raan rambut, penyembuhan luka dan sebagainya. (3) Gel bagian berlendir yang
diperoleh dengan menyayat bagian dalam daun setelah eksudat dikeluarkan, bersifat

3
mendinginkan, dan mudah rusak sehingga dibutuhkan proses pengolahan yang lebih lanjut agar
diperoleh gel yang stabil dan tahan lama.

2.2 Manfaat Tanaman Lidah Buaya

Lidah buaya (Aloe vera) dikenal sebagai tanaman yang memiliki banyak khasiat.
Tanaman ini tergolong ke dalam suku Liliaceae. Pemanfaatan lidah buaya semakin lama semakin
berkembang. Dahulu lidah buaya dikenal sebagai obat penyubur rambut, penyembuh luka,
perawatan kulit, bahan baku industri farmasi dan kosmetika, bahan makanan dan minuman
kesehatan. Orang-orang kini banyak memanfaatkan lidah buaya untuk pengobatan selain karena
lidah buaya mudah didapat juga obat-obatan dengan bahan lidah buaya tidak menggunakan
bahan pengawet kimia.

Penyakit kanker merupakan salah satu penyakit mematikan yang banyak menyerang
manusia. Penyakit kanker bisa tumbuh dimana saja. Kanker adalah segolongan penyakit yang
ditandai dengan pembelahan sel yang tidak terkendali dan kemampuan sel-sel tersebut untuk
menyerang jaringan biologis lainnya, baik dengan pertumbuhan langsung di jaringan yang
bersebelahan (invasi) atau dengan migrasi sel ke tempat yang jauh (metastasis). Pertumbuhan
yang tidak terkendali tersebut disebabkan kerusakan DNA, menyebabkan mutasi di gen vital
yang mengontrol pembelahan sel. Dengan memanfaatkan lidah buaya sebagai alternatif
pengobatan penyakit kanker dalam kemasan sirup dapat mencegah penyebaran penyakit kanker.
Penyakit kanker kebanyakan diderita oleh para perempuan. Suatu laporan dari data “ Cancer and
Diet “ menunjukkan bahwa dalam suatu penyelidikan di Inggris pada wanita berusia di bawah 30
tahun yang mempunyai bibit kanker payudara yang telah diangkat, ditemukan bahwa 25 tahun
kemudian 80 % dari mereka meninggal dunia. Kanker yang banyak diderita oleh perempuan
adalah kanker payudara, dan disusul kemudian kanker paru-paru.

Di dalam lidah buaya terdapat banyak kandungan zat gizi yang diperlukan tubuh dengan
lengkap,diantaranya yaitu vitamin A, B, B2, B3,B12, C, E, choline, inositol, dan asam folat.
Selain vitamin dalam lidah buaya juga terdapat mineral makro dan mikro yaitu kalsium (Ca),
magnesium (Mg), potassium (K), sodium (Na), besi (Fe), zinc (Zn), dan kromiun (Cr). Selain itu
dalam lidah buaya juga terdapat berbagai macam enzim diantaranya amilse, ktalase,
carboxypeptidase, bradykinase. Beberapa unsur vitamin dan mineral tersebut dapat berfungsi
sebagai pembentuk antioksidan alami. Antioksidan ini yang berfungsi untuk mencegah

4
datangnya berbagai penyakit. Unsur-unsur yang ditemukan pada daun lidah buaya menunjukan
adanya hubungan yang saling sinergis dalam mempertahankan antioksidan dalam tubuh. Sebagai
alternatif menyembuhkan penyakit kanker Lidah Buaya berfungsi menstimulasi kekebalan tubuh
terhadap serangan penyakit kanker, serta dapat digunakan sebagai nutrisi pencegahan penyakit
kanker, sehingga dapat menghambat penyebaran penyakit kanker secara alami.

Berdasarkan hal tersebut maka pada penelitian ini akan dilakukan pembuatan sirup lidah
buaya dengan tujuan sebagai alternatif pencegahan kanker. Selain itu, untuk mengetahui
seberapa besar aktivitas oksidan yang yang terdapat dalam sirup lidah buaya. Dengan adanya
permasalahan ini solusi yang tepat adalah dengan pemanfaatan lidah buaya dalam kemasan sirup
untuk mencegah penyakit kanker.

2.3 Cara Pembuatan Jus Lidah Buaya

Alat dan bahan membuat Jus Lidah Buaya:

1. Blender

2. Gelas ukur 1000 cc

3. Gelas plastik ukuran 200 cc

4. Timbangan.

Langkah pembuatan Jus Lidah Buaya :

1. Hasil olahan daging lidah buaya sebanyak 120gram yang telah di potong, dicuci
mengguanakan garam secukupnya (untuk mengurangi lendir dari daging lidah buaya)

2. Kemudian rebus sebanyak 2 kali (rebusan pertama dengan air mendidih selama ±5 menit,
angkat dan cuci kembali, selanjutnya rebus kembali untuk rebusan kedua selama ±1
menit), angkat dan tiriskan sampai dingin

3. Lalu masukkan kedalam alat penghalus (blender philips), ditambahkan air mineral
sebanyak 100 cc juga di berikan sedikit pemanis (gula tebu rendah kalori sebanyak 1
sachet)

4. Kemudian dihaluskan/diblender

5
5. Kemudian diminum ± 200 cc/hari selama 7 hari berturut-turut.

2.4 Manfaat Jus Lidah Buaya

Intervensi terapi jus lidah buaya terhadap orang dengan tekanan darah tinggi memiliki efek
menurunkan tekanan darah, baik itu tekanan darah sistolik maupun tekanan darah diatolik. Hal
ini dikarenakan beberapa kandungan yang dimiliki daging lidah buaya memiliki efek
menurunkan tekanan darah diantaranya adalah flavonoid, arginin dan kalium. Renin dan
angiotensin sangatlah berperan penting dalam pengaturan tekanan darah, oleh karena itu senyawa
flavonoid yang dimiliki daging lidah buaya dapat membantu menurunkan tekanan darah dengan
cara menghambat Angiotensin Converting Enzyme (ACE) sehingga menghambat terjadinya
perubahan angiotensin I menjadi angiotensin II, sehingga mampu menurunkan kadar angiotensin
II, apabila kadar angiotensin mengalami penurunan maka akan menyebabkan terjadinya
vasodilatasi dari pembuluh darah yang pada akhirnya akan menyebabkan turunnya tekanan
darah.

Hal ini juga sejalan dengan penelitian yang dilakukan sebelumnya mengenai kebiasaan
mengkonsumsi asupan subclass flavonoid dengan kejadian hipertensi didapatkan bahwa senyawa
flavonoid dapat berkontribusi dalam pencegahan terjadinya hipertensi.Arginin merupakan asam
amino nonesensial yang bekerja melalui nitrit oksida (NO) yang dihasilkannya, dimana pada sel-
sel yang melapisi arteri, NO mengatur tonus sel-sel endotelium, sel-sel ini berperan dalam
mengatur pelebaran atau relaksasi pembuluh darah yang diperlukan untuk aliran darah yang
normal, yang mana juga dapat membantu mempertahankan tekanan darah yang normal serta
sehat, apabila fungsi sel-sel terganggu akan menyebabkan pembuluh darah menyempit dan dapat
menurunkan aliran darah atau bahkan kejang yang bisa menyebabkan tekanan darah tinggi. Oleh
karena itu arginin juga sangat dibutuhkan dan membantu dalam menjaga kesehatan pembuluh
darah. Penelitian yang dilakukan sebelumnya mengenai pengaruh suplemen arginin secara oral
terhadap tekanan darah didapatkan hasil bahwa secara signifikan menurunkan tekanan darah
sistolik dan juga diastolik.

Kandungan kalium yang dimiliki daging lidah buaya juga berperan dalam menurunkan
tekanan darah, dimana kalium membantu otot bekerja dengan baik, irama jantung teratur,
menimbulkan relaksasi selsel otot polos yang melapisi pembuluh darah. Cara kerja kalium dalam
menurunkan tekanan darah sama dengan obat vasodilator namun tidak memiliki efek samping.

6
Kalium juga membantu mengeluarkan natrium, sehingga menjaga keseimbangan kadar natrium
dalam darah karena keseimbangan antara natrium dan kalium sangat penting dalam menurunkan
dan mempertahankan tekanan darah dalam batas normal.

Mekanisme kalium dalam menurunkan tekanan darah adalah: pertama, dengan cara vasodilatasi
yang menyebabkan penurunan retensi perifer total dan meningkatkan output jantung. Kedua,
kalium sebagai diuretik. Ketiga, kalium dapat mengubah aktivitas sistem renin-angiotensin.
Keempat, kalium mengatur saraf perifer dan sentral yang berpengaruh pada tekanan darah.
Berdasarkan uraian diatas, dapat disimpulkan bahwa intervensi jus lidah buaya sebagai terapi
herbal pengobatan non farmakologi sangat efektif menurunkan tekanan darah.

7
BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Tanaman lidah buaya (Aloe vera) dewasa ini merupakan salah satu
komoditas pertanian daerah tropis yang mempunyai peluang sangat besar untuk
dikembangkan di Indonesia sebagai usaha agribisnis dengan prospek yang cukup
menjanjikan. Lidah buaya mempunyai kandungan nutrisi yang cukup lengkap
antara lain vitamin A, B1, B2, B3, B21, C E dan kandungan Choline, Inositol, dan
Folic acid. Sedangkan kandungan mineralnya antara lain Calcium, Magnesium,
Potassium, Sodium, Iron, Zinc, dan Chromium. Enzim yang terkandung dalam
lidah buaya antara lain Amylase, Catalase, Cellulose, Carboxypeptidase,
Carboxyhelolase, dan Brandykinase. Menurut artikel (Ramdhani, 2016) Ada
pengaruh pemberian terapi jus lidah buaya terhadap tekanan darah sistolik dan
diastolik pada hipertensi di wilayah kerja UPK Puskesmas Khatulistiwa
Kecamatan Pontianak Utara. Pada uji wilcoxon didapatkan p-value pada tekanan
sistolik maupun diastolik kelompok intervensi < 0.05 yang artinya terdapat
penurunan tekanan darah sistolik maupun diastolik pada kelompok intervensi dan
lebih efektif dibandingkan dengan kelompok kontrol dimana pada tekanan
diastolik kelompok kontrol tidak mengalami perubahan yang bermakna dengan p-
value pada tekanan diastolik > 0.05.
3.2 Saran
Tanaman Lidah Buaya sangat mudah dicari sehingga bisa bermanfaat
untuk keluarga dirumah. Penelitian ini juga dapat dijadikan bahan referensi riset
yang berbasis evidence based sehingga dapat meningkatkan penelitian selanjutnya
terkait kegunaan dan penggunaan pengobatan herbal khususnya tanaman Lidah
Buaya.

8
DAFTAR PUSTAKA

Arifa. (2019). Es gabus dan face mist. https://www.scribd.com/document/402043237/ALOE-


VERA-REVISI

Jasaputra, D. K., Rahardja, F., & Christian, E. (2014). Efek jus gel lidah buaya (Aloe vera L.)
dalam menghambat penyerapan glukosa di saluran cerna pada manusia. Global Medical &
Health Communication, 2(1), 1-5. https://ejournal.unisba.ac.id/index.php/gmhc/article/view/1523

Ramadhani, S. (2016). Pengaruh Jus Lidah Buaya (Aloe Vera Chinensis) Terhadap Penurunan
Tekanan Darah Pada Penderita Hipertensi. Jurnal ProNers, 3(1).
https://jurnal.untan.ac.id/index.php/jmkeperawatanFK/article/view/21143

Anda mungkin juga menyukai