Anda di halaman 1dari 12

MAKALAH JENIS OBAT TRADISIONAL

(HERBAL/JAMU/FITOFARMAKO)

Disusun untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah Keperawatan Komunitas I
Dosen pengampu: Susan Susyanti S.Kep. M. Kep

Disusun Oleh :

 Neng Dedeh Susanti KHGC18036


 Shintia Rochmah KHGC18051
 Taufik Auliana Rahman KHGC18052
 Ulyana sipa KHGC18053

3-A SI Keperawatan

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN


KARSA HUSADA GARUT
2020-2021
KATA PENGANTAR

Segala puji syukur kita panjatkan kepada Allah SWT sebab karena
limpahan rahmat serta anugerah dari-Nya kami mampu untuk menyelesaikan
makalah kami dengan judul “JENIS OBAT TRADISIONAL
(HERBAL/JAMU/FITOFARMAKO)” ditunjukan untuk memenuhi tugas mata
kuliah keperawatan komunitas 1.
Shalawat serta salam kita haturkan untuk junjungan nabi agung kita, yaitu
Nabi Muhammad SAW yang telah menyampaikan petunjuk Allah SWT untuk kita
semua, yang merupakan sebuah petunjuk yang paling benar yakni Syariah agama
Islam yang sempurna dan merupakan satu-satunya karunia paling besar bagi
seluruh alam semesta.
Selanjutnya dengan rendah hati kami meminta kritik dan saran dari
pembaca untuk makalah ini supaya selanjutnya dapat kami revisi kembali. Karena
kami sangat menyadari, bahwa makalah yang telah kami buat ini masih memiliki
banyak kekurangan. Kami ucapkan terimakasih kepada setiap pihak yang telah
mendukung serta membantu kami selama proses penyelesaian makalah ini hingga
rampungnya makalah ini.
Demikian yang dapat kami haturkan, kami berharap supaya makalah
yang telah kami buat ini mampu memberikan manfaat kepada setiap pembacanya.

Garut, 13 April 2021

Kelompok 4
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ................................................................................................... i

DAFTAR ISI ............................................................................................................... iii

BAB I PENDAHULUAN .............................................................................................. 1

1.1 Latar Belakang ................................................................................................. 1

1.2 Rumusan Masalah ............................................................................................ 1

1.3 Tujuan ............................................................................................................... 1

BAB II PEMBAHASAN ............................................................................................... 3

2.1 Pengertian Tanaman Obat ............................................................................ 3

2.2 Bagian dan jenis tanaman obat ..................................................................... 3

BAB II ANALISA PICOT ............................................................................................ 7

3.1 Judul Jurnal ................................................................................................... 7

3.2 Identitas Jurnal .............................................................................................. 7

3.3 Ringkasan Jurnal ........................................................................................... 7

3.4 Analisis Jurnal dengan Metode PICOT ( Problem, Intervention,


Comprasion, Outcome, Time Frame ) .......................................................................... 7

BAB IV PENUTUP ..................................................................................................... 10


BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Tanaman obat sudah banyak sekali digunakan oleh manusia sejak zaman
dahulu. Bahkan dipercaya mempunyai khasiat yang lebih ampuh daripada obat-
obat dokter. Namun, karena perkembangan jaman dan semakin meningkatnya
pengetahuan manusia tentang farmakologi dan ilmu kedokteran, banyak
masyarakat yang beralih ke obat-obatan dokter karena lebih mempercayai obat-
obatan kimia yang telah teruji khasiatnya secara laboratorium, dibandingkan
dengan obat tradisional yang banyak belum bisa dibuktikan secara laboratorium.
Seiring berjalannya waktu, kehidupan berubah. Dengan adanya krisis moneter,
masyarakat terdorong kembali menggunakan obat-obat tradisional yang boleh
dikatakan bebas dari komponen impor, terutama bebas dari bahan-bahan kimia
yang kemungkinan dapat berakibat fatal bagi kesehatan tubuh. Karena dengan
perkembangan teknologi pula, semakin banyak tanaman obat tradisional yang
telah bisa dibuktikan khasiatnya secara laboratorium dan dijamin aman untuk
dikonsumsi dan bisa menyembuhkan penyakit tanpa menimbulkan efek samping.
Banyak bagian tumbuhan yang bisa digunakan sebagai obat, diantaranya adalah
bagian buah, batang, daun, dan akar atau umbi. Oleh karena pentingnya tanaman-
tanaman obat tersebut maka perlu kita mempelajarinya dengan baik sehingga
dapat berdaya guna bagi kita.

1.2 Rumusan Masalah

1. Apa pengertian tanaman obat?

2. Apa saja bagian dan jenis tanaman obat?

3. Bagaimana teknologi pengolahan obat?


1.3 Tujuan

1. Untuk mengetahui pengertian tanaman obat

2. Untuk mengetahui bagian dan jenis tanaman obat

3. Untuk mengetahui teknologi pengolahan obat


BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Tanaman Obat


Sejak terciptanya manusia di permukaan bumi, telah diciptakan
pula alam sekitarnya mulai dari sejak itu pula manusia mulai mencoba
memanfaatkan alam sekitarnya untuk memenuhi keperluan alam bagi
kehidupannya, termasuk keperluan obat-obatan untuk mengatasi
masalah-masalah kesehatan. Kenyataan menunjukkan bahwa dengan
bantuan obat-obatan asal bahan alam tersebut, masyarakat dapat
mengatasi masalah-masalah kesehatan yang dihadapinya. Hal ini
menunjukkan bahwa obat yang berasal dari sumber bahan alam
khususnya tanaman telah memperlihatkan peranannya dalam
penyelenggaraan upaya-upaya kesehatan masyarakat. Tanaman obat
merupakan segala jenis tumbuh-tumbuhan yang mempunyai khasiat atau
kegunaan sebagai obat.
2.2 Bagian dan jenis tanaman obat
 Bawang Putih(Garlic/Allium sativum) termasuk dalam Familli Lilyacea.

Tanaman ini berbentuk rumput dan mempunyai suing tunas yang


timbulpada pangkal batang bentuknya lebih menyerupai umbi-umbi kecil
yang telah berubah bentuk dan fungsinya. Umbi-umbi kecil tersebut
disebut suing.
 Kandungan Kimia dan Kegunaannya :

Senyawa yang ada pada bawang putih adalah alisin. Ketika


bawang putih dimemarkan/dihaluskan, zat aliin yang sebenarnya tidak
berbau akan terurai.

Dengan dorongan enzim alinase, aliin terpecah menjadi alisin, amonia, dan
asam piruvat. Bau tajam alisin disebabkan karena kandungan zat belerang.
Aroma khas ini bertambah menyengat ketika zat belerang (sulfur) dalam
alisin diterbangkan ammonia ke udara, sebab ammonia mudah menguap.
Senyawa alisin berkhasiat menghancurkan pembentukan pembekuan darah
dalam arteri, mengurangi gejala diabetes dan mengurangi tekanan darah.
Selain alisin, bawang putih juga memiliki senyawa lain yang berkhasiat
obat, yaitu alil. Senyawa alil paling banyak terdapat dalam bentuk dialil-
trisulfida yang berkhasiat memerangi penyakit-penyakit degeneratif dan
mengaktifkan pertumbuhan sel-sel baru.
 Manfaat bawang putih untuk terapi antara lain :
1. Sebagai obat batuk, sakit gigi, sakit telinga, atherosclerosis, diare,
disentri, diptheri dan vaginitas.
2. Menurunkan takanan darah tinggi
3. Menurunkan kolesterol
4. Menurunkan gula darah pada penderita diabetes
5. Mendorong reaksi penawar racun
6. Meningkatkan system kekebalan tubuh
7. Melindungi serangan kanker dan jantung.
8. Antimikroba(antibakteri, anti jamur, anthelmintic)
9. Pengobatan asma dan gangguan pernafasan lain
10. Pengobatan gangguan pencernaan.

 Lengkuas merah

Lengkuas yang biasanya digunakan untuk pengobatan adalah jenis


lengkuas merah (Alpinia purpurata K Schum). Dalam farmakologi Cina dan
pengobatan tradisional lainnya disebutkan, lengkuas merah memiliki sifat antijamur
dan antikembung. Efek farmakologi ini umumnya diperoleh dari rimpang yang
mengandung basonin, eugenol, galangan dan galangol. Basonin dikenal memiliki
efek merangsang semangat, eugenol mencegah ejakulasi prematur, antijamur
Candica albicans, antikejang analgetik, anestetik, dan penekan pengendali gerak,
galangan meredakan rasa lelah, antimutagenik, penghambat enzim siklo-oksigenase
dan lipoksogenase, sementara galangol dapat merangsang semangat dan
menghangatkan tubuh.
 Penyakit Yang Dapat Diobati :
Reumatik, Sakit Limpa, Gairah seks, Nafsu makan, Bronkhitis; Morbili,Panutan.
 Bengkuang

Kandungan Zat Gizi Bengkuang

Bengkuang merupakan buah yang kaya akan berbagai zat gizi


yang sangat penting untuk kesehatan terutama vitamin dan mineral.
Vitamin yang terkandung dalam bengkuang yang paling tinggi adalah
vitamin C. Sedangkan mineral yang terkandung dalam bengkuang adalah
fosfor, zat besi, kalsium dan lain-lain.
Bengkuang juga merupakan buah yang mengandung kadar air yang
cukup tinggi sehingga dapat menyegarkan tubuh setelah
mengkonsumsinya dan menambah cairan tubuh yang diperlukan untuk
menghilangkan deposit-deposit lemak yang mengeras yang terbentuk
dalam beberapa bagian tubuh. Oleh karena itu, bengkuang dianggap
dapat menurunkan kadar kolesterol dalam darah.
 Manfaat Bengkuang Untuk Kesehatan

a. Mengobati Wasir

Wasir terjadi karena gangguan aliran darah di sekitar dubur sehingga


pembuluh darah melebar dan membengkak. Tidak semua penderita wasir
memerlukan pengobatan medis, yakni mereka yang mengeluhkan pendarahan,
adanya tonjolan dan gatal-gatal. Dengan pengobatan apapun kemungkinan wasir
dapat kambuh kembali tergantung dari kebiasaan makan, minum dan buang air
besar. Kandungan serat dalam bengkuang dapat membantu mengatasi wasir. Karena
salah satu fungsi serat yaitu membantu memperlancar saluran pencernaan dan
pengeluaran feses sehingga tidak sulit dan tidak menimbulkan rasa sakit serta
mengurangi penekanan ketika mengeluarkannya.
b. Mengobati Demam
Bengkuang yang mempunyai sifat kimiawi yang berkhasiat mendinginkan
dapat digunakan untuk menurunkan demam. Umbi bengkuang dapat dimakan
secara langsung maupun dibuat dalam bentukjus yang diminum pagi dan sore.

c. Mengobati Sariawan
Kandungan vitamin C dalam bengkuang yang bertindak sebagai antioksidan
dapat membantu mempercepat proses penyembuhan penderitan sariawan.
Bengkuang dapat diberikan pada penderita sariawan dengan cara dibuat dalam
bentuk jus yang kemudian ditambahkan dengan madu dan airsecukupnya
 Kencur
Kencur (Kaempferia galanga L.) adalah salah satu jenis empon-
empon/tanaman obat yang tergolong dalam suku temu-temuan (Zingiberaceae).
Rimpang atau rizoma tanaman ini mengandung minyak atsiri dan alkaloid yang
dimanfaatkan sebagai stimulan.

 Khasiat Kencur
Rimpang kencur bermanfaat sebagai sumber minyak atsiri, penyedap
makanan, minuman, juga bahan jamu dan obat. Minyak atsiri dalam kencur berupa
sineol, asam metal kanil, dan pendekaan. Minyak atsiri ini bias diperoleh dengan
cara menyuling rimpangnya.Berdasarkan analisis laboratorium, minyak atsiri dalam
rimpang kencur mengandung kurang lebih 23 macam senyawa. Tujuh belas di
antaranya mengandung senyawa aromatic, monoterpena, dan seskuiterpena.
Senyawa terakhir punya efek mengurangi dan menghilangkan rasa nyeri (daya
analgesic). Kencur juga bersifat stimulant, sehingga bias sebagai penambah tenaga.
BAB III
ANALISA JURNAL PICOT

3.1 Judul Jurnal


 Pengaruh Parutan Kunyit Pada Penurunan Hipertensi Pada Lansia di
Kelurahan Berkoh Kecamatan Purwokerto Selatan Kabupaten
Banyumas
 Pemberian Air seduhan Bawang Putih Terhadap Penurunan
Tekanan Darah pada pasien hipertensi di wilayah kerja puskesmas
Tigo Baleh kota Bukit tinggi tahun 2017

3.2 Identitas Jurnal


 Refa Teja Muti 1 1
Staf Pengajar STIKes Harapan Bangsa
Purwokerto Purwokerto

3.3 Ringkasan Jurnal
Masalah kesehatan yang sering dijumpai pada lansia seperti
tekanan darah tinggi (hipertensi). Berdasarkan data WHO (2015) dari
keseluruhan penderita hipertensi ditemukan sebanyak 56,7% pada
kelompok umur 65-74 tahun. Penatalaksanaan non farmakologi atau obat
tradisional yang dapat digunakan untuk menurunkan hipertensi. Salah satu
jenis temu-temuan yang paling banyak digunakan sebagai bahan baku obat
tradisional adalah kunyit dan bawang putih. Kunyit memiliki kandungan
yang bermanfaat bagi tubuh seperti zat kuning kurkumin, minyak astiri,
mineral tinggi seperti kalium, kalsium, zat besi dan magnesium. konsumsi
seduhan bawang putih dapat menurunkan tekanan darahpada lansia
hipertensi. Diharapkan pada kader dan lansia hipertensi di posyandu agar
dapat mengaplikasikan pembuatan air rebusan bawang putih untuk
hipertensi.
3.4 Analisis Jurnal dengan Metode PICOT ( Problem, Intervention,
Comprasion, Outcome, Time Frame )

1. Problem
Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui pengaruh parutan kunyit
terhadap penurunan intensitas tekanan darah pada lansia dengan hipertensi
di Desa Berkoh Purwokerto Selatan, Penelitian ini merupakan penelitian
quasy eksperiment dengan desain penelitian non randomized pre-post test
with control group design dengan pendekatan cross sectional. Responden
dalam penelitian ini lansia yang menderita hipertensi di Desa Berkoh
Purwokerto Selatan sebanyak 26 yang sesuai dengan kriteria yang terbagi
dalam kelompok eksperimen dan kelompok kontrol. Teknik pengambilan
sampel menggunakan purposive sampling. Analisis data yang digunakan
adalah uji t-test.

2. Intervention
Penelitian ini menggunakan pemanfaatan peran tanaman herbal sebagai
upaya untuk menurunkan hipertensi pada lansia, banyak hal yang dilakukan
untuk menurunkan hipertensi, salah satunya adalah menjaga makanan dan
pikiran atau pun bisa kita kenal dengan obat tradisional ini adalah salah satu
tindakan yang dapat dilakukan untuk mengurangi hipertensi terhadap
lansia. Salah satu obat tradisional yang dapat digunakan di Indonesia untuk
menurunkan hipertensi yaitu parutan kunyit dan air seduhan bawang putih.
Kunyit memiliki kandungan yang bermanfaat bagi tubuh seperti zat
kuning kurkumin, minyak astiri, mineral tinggi seperti kalium, kalsium, zat
besi dan magnesium. Kalium merupakan suatu komponen penting dari sel
dan cairan tubuh yang membantu untuk mengontrol detak jantung dan
tekanan darah. Kurkumin yang dimiliki oleh kunyit merupakan zat anti
oksidan karena kunyit tidak mengandung kolesterol dan kaya akan serat,
kandungan tersebut yang akan mengendalikan low density lipoprotein
(LDL) dalam darah. Kunyit banyak digunakan untuk meningkatkan nafsu
makan, memperbaiki fungsi pencernaan, menurunkan lemak darah
(kolesterol), sebagai antioksidan dan membantu menghambat penggumpal
darah. Bawang putih (Allium sativum L.) mempunyai sejumlah khasiat yang
sangat bermanfaat bagi tubuh.Salah satu khasiat bawang putih adalah dapat
menurunkan tekanan darah tinggi. Bawang putih merupakan obat alami
penurun tekanan darah karena bawang putih memiliki senyawa aktif yang
diketahui berpengaruh terhadap ketersediaan ion untuk kontraksi otot polos
pembuluh darah yang berasal dari kelompok ajoene (Junaedi, dkk, 2013).
Seluruh manfaat dari tanaman tersebut memiliki peranan yang penting
dalam salah satu bentuk pengurangan hipertensi pada lansia. Suatu
tanaman jika di olah dengan baik maka akan dapat digunakan secara baik
dan bermanfaat namun apabila tanaman tersebut diolah dengan cara yang
salah maka manfaat dari tanaman tersebut akan tidak dapat dipergunakan
dengan baik atau kurang bermanfaat. Karena hal tersebut perlu dilakukan
cara pengolahan yang baik dan
benar, namun masyrakat dalam pemahaman cara pengolahan kedua
tanaman tersebut perlu dikaji lebih lanjut, oleh karenanya maka dilakukan
penelitian ini.

3. Comparison
Pembanding jurnal ini adalah jurnal tentang Pengaruh Parutan Kunyit
Pada Penurunan Hipertensi Pada Lansia Di Kelurahan Berkoh Kecamatan
Purwokerto Selatan Kabupaten Banyumas dan Pemberian Air Seduhan
Bawang Putih Terhadap Penurunan Tekanan Darah.

4. Outcome
Hasil dari Pengaruh Parutan Kunyit Pada Penurunan Hipertensi Pada
Lansia Di Kelurahan Berkoh Kecamatan Purwokerto Selatan Kabupaten
Banyumas tersebut sesuai dengan penelitian yang dilakukan oleh Saryono
(2010) tentang keefektifan campuran mahkota dewa, jinten dan kunyit putih
pada hipertensi di Dusun Pandansari Kecamatan Purwosari. Berdasarkan
hasil uji statistic yang dilakukan oleh Junaedi, dkk didapatkan adanya
penurunan yang sangat signifikan antara tekanan darah sebelum dan sesudah
diberikan terapi seduhan bawang putih pada kelompok intervensi bawang
putih, dimana p value sistol dan diastol =0,000 dengan α 5% (p<0,05) dapat
disimpulkan bahwa terapi seduhan bawang putih sangat efektif dalam
menurunkan tekanan darah baik sistol maupun diastol.
5. Time Frame
1. Pengaruh Parutan Kunyit Pada Penurunan Hipertensi Pada Lansia di Kelurahan
Berkoh Kecamatan Purwokerto Selatan kabupaten Banyumas
2. Pemberian Air Seduhan Bawang Putih Terhadap Penurunan Tekanan Darah
Tanggal 19 Februari sampai 26 Februari 2014.
BAB IV
PENUTUP
4.1 KESIMPULAN
Tanaman obat herbal merupakan segala jenis tumbuh-tumbuhan
yang mempunyai khasiat atau kegunaan sebagai obat. Banyak bagian
tumbuhan yang bisa digunakan sebagai obat, diantaranya adalah bagian
buah, batang, daun, dan akar atau umbi. Oleh karena pentingnya tanaman-
tanaman obat tersebut maka perlu kita mempelajarinya dengan baik
sehingga dapat berdaya guna bagi kita. Karena dengan perkembangan
teknologi pula, semakin banyak tanaman obat tradisional yang telah bisa
dibuktikan khasiatnya secara laboratorium dan dijamin aman untuk
dikonsumsi dan bisa menyembuhkan penyakit tanpa menimbulkan efek
samping dan sebagainya.

4.2 SARAN
Penyusun menyarankan agar pembaca dapat memahami selain obat
kimia ternyata banyak sekali tanaman obat herbal yang dapat digunakan
sebagai obat alami yang mempunyai efek samping yang minim jika
penggunaannya dilakukan secara tepat

Anda mungkin juga menyukai