MAKALAH
Budaya Dalam kesehatan
Disusun Oleh :
Siti Hajar Lasomar
4201020009
Alhamdulillah segala puji bagi Allah SWT karena atas berkat karunia-Nya hingga
makalah ini dapat di susun insya Allah dengan baik.Dalam makalah yang saya susun ini
membahas mengenai Kebiasaan/keyakinan budaya daerah tentang proses penyembuhan
kesehatan. Dimana bahasan yang uraikan dalam makalah ini adalah “Psikosial Dan Budaya
Dalam Keperawatan ”.
Terlepas dari semua itu, saya menyadari sepenuhnya bahwa masih ada kekurangan
baik dari segi susunan kalimat maupun tata bahasanya. Oleh karena itu dengan tangan
terbuka saya menerima segala saran dan kritik dari pihak manapun untuk memperbaiki
makalah ini demi terwujudnya makalah yang baik.
Penyusun
DAFTAR ISI
COVER................................................................................................................................
KATA PENGANTAR.........................................................................................................
DAFTAR ISI.......................................................................................................................
BAB I PENDAHULUAN...................................................................................................
A. Latar Belakang.........................................................................................................
B. Rumusan Masalah....................................................................................................
C. Tujuan......................................................................................................................
BAB II TINJAUAN PEMBAHASAN................................................................................
A. Pengobatan Tradisional...........................................................................................
B. Pengobatan Tradisional Sambung Tulang...............................................................
C. Pengobatan Tradisional Minyak Mamalah..............................................................
BAB III PENUTUP.............................................................................................................
A. Kesimpulan..............................................................................................................
B. Saran........................................................................................................................
DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Manusia merupakan makhluk sosial yang saling membutuhkan antara satu
dengan yang lain dalam dan hubungannya itu, manusia tidak terlepas juga dari
lingkungan dan aturan-aturan atau norma dan kebiasaan yang mengatur
kehidupannya. Selain manusia itu disebut sebagai makhluk sosial, menurut
Syahruddin (1995) manusia disebut juga makhluk yang berbudaya. Makhluk yang
berbudaya berarti dalam menjalani kehidupannya manusia tidak akan pernah
melepaskan aspek-aspek budaya yang telah ada dalam dirinya. karena dengan
kebudayaan yang dimilikinya, manusia tidak hanya mampu menyelaraskan diri
dengan lingkungan, namun manusia juga dapat merubah alam lingkungannya menjadi
sesuatu yang berarti dalam kehidupan sehari-hari. Kebudayaan juga berisi seperangkat
pengetahuan yang pada gilirannya dapat dijadikan pedoman untuk menanggapi dan
menjawab seluruh tantangan alam dan lingkungan baik fisik maupun sosial. Dari
sekian banyak pengetahuan yang dimiliki manusia salah satunya adalah pengetahuan
yang menyangkut dengan usaha menghindari dan cara menyembuhkan suatu jenis
penyakit.
Pengetahuan tentang kebudayaan tidak hanya dapat kita pelajari melalui
orang-orang sekitar atau lingkungan kita, namun dapat juga kita pelajari dalam
bangku pendidikan.Salah satunya, adalah dalam ilmu keperawatan.Ilmu keperawatan
mengajarkan bagaimana caranya seorang tenaga kesehatan dapat mengkaji manusia
dari sisi bio-psiko-sosio-kultural-spiritual. Dalam hal ini kultural sendiri, akan
dipelajari dalam keperawatan Transkultural (transcultural nursing).
Transcultural Nursing adalah suatu area/wilayah keilmuwan budaya
padaproses belajar dan praktek keperawatan yang fokus memandang perbedaan
dankesamaan diantara budaya dengan menghargai asuhan, sehat dan sakit
didasarkanpada nilai budaya manusia, kepercayaan dan tindakan, dan ilmu ini
digunakan untuk memberikan asuhan keperawatan khususnya budaya atau keutuhan
budaya kepada manusia (Leininger, 2002). Teori ini berasal dari disiplin ilmu
antropologi dan dikembangkan dalam konteks keperawatan.Selain itu, teori tentang
transkultural keperawatan juga dijabarkan kedalam konsep keperawatan yang didasari
oleh pemahaman tentang adanya perbedaan nilai-nilai kultural yang melekat dalam
masyarakat (Leininger, 2002.). Menurut Leininger sangatlah penting memperhatikan
keanekaragaman budaya dan nilai-nilai dalam penerapan asuhan keperawatan
kepada klien.
Dalam keperawatan, transkultural juga mempelajari tentang bagaimana cara
seseorang melakukan pengobatan tradisional. Pengertian obat tradisional sendiri
berdasarkan Peraturan Menteri kesehatan Nomor 246/Menkes/Per/V/1990 Pasal 1
menyebutkan bahwa, obat tradisional adalah bahan atau ramuan yang berupa bahan
tumbuhan, bahan hewan, bahan mineral, sediaan galenik atau campuran dan bahan-
bahan tersebut, yang secara tradisional telah digunakan untuk pengobatan berdasarkan
pengalaman.
Pengobatan tradisional dengan memanfaatkan tumbuhan berkhasiat obat
merupakan pengobatan untuk mengatasi berbagai penyakit secara alami (Hembing,
2001). Menurut penelitian masa kini, obat-obatan tradisional memang bermanfaat
bagi kesehatan, dan kini digencarkan penggunaannya lebih efektif dan efisien karena
lebih mudah dijangkau oleh masyarakat, baik harga maupun ketersediaannya. Obat
tradisional pada saat ini banyak digunakan karena menurut beberapa penelitian tidak
terlalu menyebabkan efek samping, karena masih bisa dicerna oleh tubuh (Anonimª,
2010). Bahan baku untuk ramuan tradisional diantaranya jenis tanaman rempah-
rempah, tanaman hias, dan tanaman liar yang ada di lingkungan sekitar kita. Jenis
tanaman rempah adalah berbagai jenis tanaman yang memberikan aroma dan
rasa khusus pada makanan dan minuman. Selain sebagai penyedap makanan,
rempah juga dapat dimanfaatkan sebagai bahan baku obat dan jamu seperti jahe,
kunyit, temulawak, dan serai. Rempah-rempah umumnya hidup di daerah tropis,
termasuk di Indonesia (Septiatin, 2008). Berbicara tentang kekayaan alam di
Indonesia, harus diketahui bawha Indonesia merupakan eilayah terluas, yang terdiri
dari beberapa propinsi dan daerah yang berbeda-beda karakteristik budayanya, salah
satunya adalah Propinsi Maluku. Propinsi Maluku merupakan salah satu propinsi
tertua di Indonesia dengan ibu kota Propinsi adalah kota Ambon.
B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana sikap masyarakat Desa Waai pulau Ambon terhadap pengobatan
tradisional sambung tulang“Topu Bara”
2. Bagaimana sikap masyarakat Desa Mamala pulau Ambon terhadap pengobatan
tradisonal penggunanan minyak mamalah sebagai obat.
C. Tujuan
1. Mengetahui “Sikap masyarakat Desa Waai pulau Ambon terhadap pengobatan
tradisional sambung tulang“Topu Bara” di Desa Waai Pulau Ambon
2. Mengetahui “Sikap masyarakat Desa Mamalah pulau Ambon terhadap pengobatan
tradisional menggunakan minyak mamalah
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengobatan Tradisional
Pengobatan tradisional dengan memanfaatkan tumbuhan berkhasiat obat
merupakan pengobatan untuk mengatasi berbagai penyakit secara alami (Hembing,
2001). Menurut penelitian masa kini, obat-obatan tradisional memang bermanfaat
bagi kesehatan, dan kini digencarkan penggunaannya lebih efektif dan efisien karena
lebih mudah dijangkau oleh masyarakat, baik harga maupun ketersediaannya. Obat
tradisional pada saat ini banyak digunakan karena menurut beberapa penelitian tidak
terlalu menyebabkan efek samping, karena masih bisa dicerna oleh tubuh (Anonimª,
2010). Obat tradisional pada saat ini banyak digunakan karena menurut beberapa
penelitian tidak terlalu menyebabkan efek samping, karena masih bisa dicerna oleh
tubuh (Anonimª, 2010).
Bahan baku untuk ramuan tradisional diantaranya jenis tanaman rempah-
rempah, tanaman hias, dan tanaman liar yang ada di lingkungan sekitar kita. Jenis
tanaman rempah adalah berbagai jenis tanaman yang memberikan aroma dan
rasa khusus pada makanan dan minuman. Selain sebagai penyedap makanan,
rempah juga dapat dimanfaatkan sebagai bahan baku obat dan jamu seperti jahe,
kunyit, temulawak, dan serai. Rempah-rempah umumnya hidup di daerah tropis,
termasuk di Indonesia (Septiatin, 2008). Berbicara tentang kekayaan alam di
Indonesia, harus diketahui bawha Indonesia merupakan eilayah terluas, yang terdiri
dari beberapa propinsi dan daerah yang berbeda-beda karakteristik budayanya, salah
satunya adalah Propinsi Maluku. Propinsi Maluku merupakan salah satu propinsi
tertua di Indonesia dengan ibu kota Propinsi adalah kota Ambon.
B. Saran
Semoga dengan adanya makalah ini,kita semakin tau dengan kebiasaa masyarakat
terkait keyakinan budaya daerah masing-masing.
DAFTAR PUSTAKA
LokaData, (2017). Daya Tarik Pengobatan Tradisional Pada Era Modern.
Husen Assagaf, Budaya Dan Peradaban Islam Di Pulau Ambon Potret Sejarah Pukul
Sapu Di Negeri Mamala (Taman Bacaan Masyarakat (Tbm), 2014)
Nuraini, Sabrina and Suslina A. Latif. 2009. Improving the quality of tapioca by
product through fermentation by Neurospora crassa to produce B Carotene B Rich
feed. Pakistan Jurnal of Nutrition. 8(4):487- 490.
Karouw, S., Suparmo, Hastuti, P. dan Utami, T. 2013. Sintesis ester metil rantai
medium dari minyak kelapa dengan cara metanolisis kimiawi. Agritech 33(2): 182
188.
Karouw, S., Suparmo, Hastuti, P. dan Utami, T. 2013. Sintesis ester metil rantai
medium dari minyak kelapa dengan cara metanolisis kimiawi. Agritech 33(2): 182
188.