KECAMATAN SAMPOLAWA
OLEH
RISMUNANDAR MUZRI
164201021021
TAHUN 2021
KATA PENGANTAR
Assalamualaikum wr.wb.
Puji syukur dipersembahkan atas kehadirat Allah SWT, Dialah Tuhan yang
menurunkan agama Islam sebagai agama penyelamat.Dialah Tuhan Yang Maha Kuasa
atas segala limpahan rahmat, inayah, taufiq dan hidayahnya sehingga kami dapat
menyelesaikan penyusunan makalah ini dalam bentuk maupun isinya yang sangat
sederhana. Shalawat dan salam selalu tercurahkan kepada baginda Rasulullah
SAW. Pada kesempatan ini juga kami mengucapkan termakasih atas kedua orangtua yang
telah mendukung dan memberikan fasilitas untuk menyelesaikan makalah ini. Makalah
ini berjudul “Budaya Penyembuhan Penyakit Di Daerah Jaya Bakti Kecamatan
Sampolawa” Dengan memahami pengertian – pengertiannya diharapkan bagi semua
pembaca makalah ini dapat memahami pembahasan dan penjelasan yang dituangkan
dalam makalah ini.
Kami berharap semoga makalah ini bisa membantu menambah pengetahuan dan
pengalaman bagi para pembaca. Dan semoga makalah ini dapat memberikan kontribusi
positif dalam proses belajar dan mengajar. Kami sadar, bahwa makalah ini masih jauh
dari sempurna.Oleh sebab itu, Kami mohon maaf bila ada informasi yang salah dan
kurang lengkap.Kami juga mengharapkan kritik dan saran dari pembaca mengenai
makalah ini Agar kedepannya Kami dapat membuat makalah yang lebih baik lagi.
Penyusun
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL i
KATA PENGANTAR............................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN.......................................................................................1
A. Latar Belakang...........................................................................................1
B. Rumusan Masalah......................................................................................2
C. Tujuan Makalah.........................................................................................2
BAB II PEMBAHASAN 3
A. Budaya Pengobatan 3
B. Kebudayaan dan Pengobatan Tradisional 4
C. Budaya penyembuhan penyakit Di Daerah Jaya Bakti 5
A. Kesimpulan 6
B. Saran 6
DAFTAR PUSTAKA 7
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pengobatan tradisional bagi suku-suku bangsa di Indonesia merupakan salah
satu warisan budaya, karenanya pengobatan tradisional menjadi sebuah hal yang
wajib untuk terus digali, diteliti, serta dikembangkan agar penerapannya secara
medis dapat dipertanggungjawabkan. Jenis pengobatan tradisional pun cukup
banyak, tetapi yang merupakan suatu sistem terkodifikasi dan diakui hanya ada
beberapa pengobatan tradsional saja. Misalnya, pengobatan tradisional china,
pengobatan tradisional India, dan kedokteran arab atau Yunani Medicine.
Indonesia yang membuka diri selama ratusan atau ribuan tahun terhadap
kebudayaan asing, juga mempunyai cara pengobatan tradisional. Jika ditelusuri,
akar pengobatan tradisional Indonesia sebagian besar berasal dari ketiga aliran
pengobatan tersebut.
Salah satu suku bangsa di Indonesia yang mempunyai kebudayaan sendiri
yaitu suku Buton (Cia-cia). Buton terdiri dari beberapa kecamatan salah satunya
adalah kecamatan Sampolawa. Kecamatan Sampolawa adalah salah satu
kecamatan tertua di jazirah kepulauan Buton. Salah satu Kelurahan yang ada di
kecamatan Sampolawa adalah Kelurahan Jaya Bakti yang berada di pesesisir
Kecamatan Sampolawa. Masyarakat Masyarakat Kelurahan Jaya Bakti mengenal
2 cara pengobatan yaitu dengan cara menggunakan medis modern dan
menggunakan non medis (tradisional).
Budaya pengobatan tradisional yang ada di Kelurahan Jaya Bakti masih
menggunakan dedaunan,air tertentu dan minyak hewan untuk dijadikan obat,
biasanya ada yang ditempelkan dan juga dioleskan ke bagian yang sakit. Namun
ada juga pengobatan yang diawali dengan membacakan matra lalu obat tersebut
bisa ditempelkan atau dioles, tetapi pengobatan yang diawali dengan mantra
hanya orang yang sudah dipercayai oleh masyarakat yang boleh melakukannya.
Contoh kasus seperti luka yang terkena bisa Hewan (tertusuk ikan pari), apabila
lukanya parah dia akan pergi mengobati lukanya kepada orang yang sudah ahli
dalam pengobatan tradisional di daerah tersebut, masyarakat menyebutnya bhisa
yang berarti pengobat. Pengobat akan membacakan mantra- mantra lalu
meniupkan pada daerah luka pada pasien. Efek dari tiupan tersebut adalah untuk
meringankan atau menghilangkan bisa atau racun yang masuk sehingga dapat
menghilngkan rasa sakit.
B. Rumusan Masalah
Dilihat dari latar belakang diatas dapat dirumuskan beberapa masalah anatalain,
C. Tujuan
Tujuan dari penulisan makalah ini adalah
1. Untuk mengetahui budaya pengobatan ?
2. Bagaimana hubungan kebudayaan dan pengobatan tradisional ?
3. Mengetahui budya penyembuhan penyakit di salah satu daerah ?
BAB II
PEMBAHASAN
A. Budaya Pengobatan
Etnomedisin adalah cabang antropologi medis yang membahas asal mula
penyakit, sebab sebab dan cara pengobatan menurut kelompok masyarakat
tertentu. Etnomedisin adalah aspek yang muncul seiring perkembangan
kebudayaan manusia di bidang antropologi medis, etnomedisin memunculkan
anggapan yang beragam. Cabang ini sering disebut pengobatan tradisional,
pengobatan primitif, tetapi etnomedisin terasa lebih netral (Foster dan Anderson,
1986). Erwin Ackerknecht, seorang dokter ahli etnologi pada tahun 1940
berbicara pengobatan primitif yang dilukiskan sebagai terutama relegius, magis
yang memanfaatkan beberapa elemen.
Etnomedisin secara etimologi berasal dari kata Ethno (Etnis) dan Medicine
(Obat). Hal ini menunjukan bahwa Etnomedisin sedikitnya berhubungan dengan
dua hal yaitu etnis dan obat. Secara ilmiah dinyatakan bahwa etnomedisin
merupakan presepsi dan konsepsi masyarakat local dalam memahami kesehatan
atau studi yang mempelajari sistem medis etnis tradisional. (Bhasin,2017; Daval
2009). Etnomedisin merupakan salah satu bidang kajian etnobotani yang
mengungkapkan pengetahuan lokal berbagai etnis dalam menjaga kesehatannya.
Secara empirik terlihat bahwa dalam pengobatan tradisional memanfaatkan
tumbuhan maupun hewan, namun dilihat dari jumlahmaupun frekuensi
pemanfaatannya tumbuhan lebih banyak dimanfaatkan dibandingkan hewan.Hal
tersebut mengakibatkan pengobatan tradisional identic dengan tumbuhan obat,
oleh karena itu tulisan selanjutnya difokuskan pada tumbuhan obat (Silalahi,
2013).
Etnomedisin berhubungan dengan kesehatan dan pemeliharaan kesehatan.
Etnomedisin merupakan praktek medis tradisional yang tidak berasal dari medis
modern. Etnomedisin tumbuh berkembang dari pengetahuan setiap suku dalam
memahami penyakit dan makna kesehatan. Pemahaman akan penyakit ataupun
teori tentang penyakit tentunya berbeda disetiap suku. Hal ini dikarenakan latar
belakangkebudayaan pengalaman danpengetahuan yang dimiliki setiap suku
tersebut berbeda dalammemahami penyakit, terutama dalam mengobati penyakit.