Anda di halaman 1dari 9

TUGAS PRAKTIKUM

TELAAH VIDEO RITUAL PENGOBATAN PENYAKIT KHAS BUDAYA


DAYAK : RITUAL SANGIANG

PENGAMPU MATA KULIAH:


Dr. Rika Sabri, M.Kep, Sp.Kep.Kom

DISUSUN OLEH:

KELOMPOK 1

Vina Panduwinata (1911311031)


Rahmatul husna (1911312019)
Salshabilla (1911312037)

PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN

FAKULTAS KEPERAWATAN

UNIVERSITAS ANDALAS

PADANG 2021
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis ucapkan kepada Tuhan Yang Maha Esa yang telah
memberikan kelancaran kepada penulis untuk menyelesaikan makalah ini dengan
baik. Makalah ini bertujuan untuk memenuhi tugas praktikum mata kuliah
Keperarawatan Transcutural. Makalah ini memuat tentang “Telaah Video Ritual
Pengobatan Penyakit Khas Budaya Dayak : Ritual Sangiang”. Makalah ini tidak akan
selesai tepat pada waktunya tanpa bantuan dan dukungan dari berbagai pihak.

Penulis mengucapkan terima kasih kepada seluruh pihak yang ikut andil dalam
proses penyelesaian makalah ini. Dalam membuat makalah ini tentu masih ada
kekurangan yang perlu diperbaiki, sehingga penulis berharap agar pembaca dapat
memberikan kritik dan saran yang membangun. Penulis berharap semoga makalah ini
bermanfaat bagi semua pembaca.

Padang, 16 Maret 2021

Penulis

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR i

DAFTAR ISI ii

BAB I PENDAHULUAN 1

A. Latar Belakang 1

B. Tujuan Penulisan 2

C. Manfaat Penulisan 2

BAB II PEMBAHASAN 3

A. Pengobatan Ritual Sangiang 3


B. Dampak Pengobatan Sangiang dalam Kajian Kesehatan 3
C. Peran dan Kompetensi yang Harus Diterapkan Perawat 4

BAB III PENUTUP 5

A. Kesimpulan 5
B. Saran 5

DAFTAR PUSTAKA 6

ii
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Salah satu unsur kebudayaan daerah yang diwarisi secara turun temurun
adalah pengetahuan yang berkaitan dengan pengobatan tradisional. Pengobatan
tradisional merupakan bagian integral kebudayaan karena konsep tentang kondisi
sakit dan cara pengobatannya tidak berdiri sendiri. Perkembangan ilmu
pengetahuan dan teknologi yang semakin pesat tetap tidak mampu menggeser arti
pengobatan tradisional. Tidak jarang masyarakat memilih pengobatan tradisional
yang dianggap memiliki efek samping lebih kecil, juga keterkaitan dengan
kepercayaan yang dimiliki masyarakat.

Sistem pengobatan tradisional bukan hanya sebagai fenomena medis dan


ekonomi namun memiliki makna yang lebih luas yaitu sebagai fenomena sosial
budaya. Dalam konsep indigenous people di Kalimantan, sakit yang bersifat tidak
nyata lebih berbahaya daripada sakit yang nyata. Ada anggapan bahwa sakit yang
tidak nyata dianggap sebagai teguran dari roh leluhur, atau melanggar pantangan
tertentu. Dengan adanya kepercayaan terhadap roh halus yang mengganggu
muncullah banyak istilah penyakit yang bersifat tidak nyata. Terkait dengan
penyakit yang bersifat tidak nyata, di kalangan suku Dayak Kalimantan Tengah
ada jenis pengobatan ritual yang dilakukan karena adanya petunjuk, baik dari
dalam diri sendiri (mimpi, petunjuk yang lain) atau dari orang lain.

Salah satu ritual pengobatan yang khas pada masyarakat di kalangan suku
Dayak, Kalimantan Tengah adalah ritual Sangiang/ Badewah yang merupakan
pengobatan berbagai macam penyakit dengan bantuan roh leluhur (Sahur
Bandar) dengan Sangiang sebagai mediator. Penulisan makalah ini akan
difokuskan pada bagaimana pelaksanaan atau cerminan pengobatan sangiang dan
dampaknya jika dikaji dari segi kesehatan. Pengobatan sangiang cukup menarik
untuk dikaji karena beberapa masyarakat sekitar dan masyarakat muslim masih
memilih pengobatan tersebut sebagai alternatif.

1
B. Tujuan Penulisan
Adapun tujuan dari penulisan makalah ini, yaitu:
1. Untuk mengetahui bagaimana cerminan pelaksanaan pengobatan ritual
sangiang
2. Untuk menganalisis bagaimana dampak pengobatan ritual sangiang dalam
kajian kesehatan
3. Untuk menganalisis bagaimana peran dan kompetensi yang harus diterapkan
perawat saat berhadapan dengan situasi ritual pengobatan yang menyimpang
dari kesehatan

C. Manfaat
Adapun manfaat dari penulisan makalah ini, yaitu:
1. Mengetahui bagaimana cerminan pelaksanaan pengobatan ritual sangiang
2. Menganalisis bagaimana dampak pengobatan ritual sangiang dalam kajian
kesehatan
3. Menganalisis bagaimana peran dan kompetensi yang harus diterapkan
perawat saat berhadapan dengan situasi ritual pengobatan yang menyimpang
dari kesehatan

2
BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengobatan Ritual Sangiang

Suku dayak merupakan sebuah suku yang adalah di beberapa wilayah di


Indonesia. Sangiang merupakan sebuah budaya suku dayak di kelimantan tengah
yang didalamnya terdapat unsur pengobatan. Tujuan sangiang bukan hanya untuk
penyembuhan penyakit tetapi juga untuk menjauhkan diridari segala marabahaya
yang datang dari roh-roh jahat atau murka leluhur. Proses sangiang dilakukan
oleh subat (orang yang mengobati).

Bahan-bahan yang diperlukan pada proses ini seperti sesajen, piduduk yang
berisi beras, gula putih, gula merah, kepala dililit benang dan ditusuk jarum, kain
putih, kemenyan, kain putih berisi 7 macam beras, kawang papas, kopi pahit dan
manis, serta darah ayam. Subat akan memulai dengan bismillah dan alfatihan
dalam pengobatan dan dilanjutkan dengan membaca mantra-mantra. Subat akan
merokok dengan pipa yang diisi tembakau lalu ditiupkan pada pasien untuk
memanggil roh. Darah ayam dioleskan pada bagian tubuh yang sakit untuk
mengeluarkan benda benda penyebab sakit. Benda yang keluar dapat berupa
paku, jarum, beling, kayu bahkan senjata tajam.

B. Dampak Pengobatan Sangiang dalam Kajian Kesehatan

Dalam segi kesehatan pengobatan sangiang dapat menimbulkan risiko


penyakit tertentu seperti penyakit penapasan. Rokok tembakau yang dihirup oleh
subat dengan pipa tidak terdapat penyaring seperti rokok biasanya. Risiko yang
akan ditimbulkan rokok tembakau adalah kanker paru, kanker saluran
pernapasan, kanker mulut, sesak napas, penyakit jantung. Kadar CO2 dalam paru
akan meningkat saat seseorang merokok atau menghirup asap rokok sehingga
kadar O2 dalam tubuh menurun.

Beberapa aktivitas metabolisme yang membutuhkan O2 akan terganggu


sehingga kerja paru akan meningkat untuk dapat memenuhi kadar oksigen dalam
tubuh. Selain risiko yang ditimbulkan oleh rokok, dari segi kebersihan darah
ayam yang dioleskan ke bagian tubuh yang sakit tidak dianjurkan. Darah ayam

3
jika dioleskan pada tubuh yang mengalami inflamasi atau luka dapat
menimbulkan masalah baru, seperti infeksi.

C. Peran dan Kompetensi yang Harus Diterapkan Perawat

Kita sebagai perawat dapat menengosiasikan atas budaya sangiang ini


dengan mendekatkan diri pada pasien, dan memberikan edukasi pengobatan yang
benar dengan cara yang baik dan tidak menyudutkan budaya sangiang. Jangan
menghakimi pasien saat melakukan edukasi serta saat pasien mengambil
keputusan untuk pengobatannya. Jaga privasi dan rahasia pasien agar pasien
nyaman.

4
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan

Suku dayak merupakan sebuah suku di indonesia yang mendiami di wilayah


pedalaman Kalimantan. Beberapa masyarakat suku dayak masih percaya dengan
pengobatan yang menggunakan hal gaib yang menurut mereka hal ini dapat
menyembuhkan penyakit parah yang dialami. Salah satu ritual pengobatan yang
khas pada masyarakat di kalangan suku Dayak, Kalimantan Tengah adalah ritual
Sangiang. Ritual sangiang merupakan ritual pengobatan yang dipercayai dapat
menyembuhkan berbagai penyakit dengan bantuan arwah leluhur dengan tukang
sangiang (andut) sebagai mediatornya.

Dalam segi kesehatan, pengobatan sangiang dapat menimbulkan risiko


penyakit tertentu seperti penyakit penapasan dan infeksi akibat pemakaian rokok
tembakau dan bahan non higenis lainnya seperti darah ayam yang digunakan
dalam pelaksanaan pengobatan tersebut. Sebagai perawat, kita dapat
menengosiasikan budaya sangiang ini dengan mendekatkan diri pada pasien, dan
memberikan edukasi pengobatan yang benar dengan cara yang baik dan tidak
menghakimi budaya sangiang.

B. Saran

Dalam melakukan pelayanan asuhan keperawatan pada pasien, sangat


penting bagi seorang perawat untuk memahami dan peduli terhadap budaya yang
melekat pada diri klien, agar nanti tidak terjadi cultur shock yang kemudian juga
akan berdampak pada ketidakefektifan dalam pelaksanaan asuhan keperawatan.
Diharapkan makalah ini dapat menambah pengetahuan dan menjadi acuan bagi
kita sebagai calon perawat agar dapat menambah pengetahuan untuk menerapkan
bagaimana proses asuhan keperawatan transkultural saat praktek di layanan
komunitas.

5
DAFTAR PUSTAKA

Asmawati. 2018. Makna Pengobatan Tradisional Badewah Suku Dayak Bagi


Masyarakat Muslim di Kalimantan Tengah. Jurnal Studi Agama-agama ISSN: (p)
2088-6330; (e) 2503-3778 Vol. 8, No. 1 (2018); pp. 82-115

Anda mungkin juga menyukai