Disusun oleh :
Assalamu’alaikum wr.wb.
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan
hidayah-Nya, sehingga kami dapat menyelesaikann Tugas dengan judul “ Pelayanan
Kesehatan Pada Budaya Cina”. Tugas ini disusun untuk memenuhi salah satu tugas
Mata kuliah Psikososial dan Budaya Dalam Keperawatan pada Progam Studi Ilmu
Keperawatan Sekolahh Tinggi Ilmu Kesehatan (STIKes) Mahardika Cirebon. Selama
proses penyusunan tugas ini kami tidak lepas dari bantuan berbagai pihak yang berupa
bimbingan, saran dan petunjuk baik berupa moral, spiritual maupun materi yang berharga
dalam mengatasi hambatan yang ditemukan. Oleh karena itu, sebagai rasa syukur dengan
kerendahan hati, kami mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada yang
terhormat:
1. Bapak Ns. Wahyudin, S.Kep., MH yang telah memberikan bimbingan dan dorongan
dalam penyusunan Tugas ini sekaligus sebagai Dosen Mata Kuliah Penulisan dan
Literasi Ilmiah.
2. Orangtua kami yang tercinta serta saudara dan keluarga besar kamu yang telah
memberikan motivasi/dorongan dan semangat, baik berupa moral maupun materi
lainnya.
3. Sahabat-sahabat kami di STIKes Mahardika, khususnya Program Studi Ilmu
Keperawatan yang telah membantu dalam penyusunan makalah ini. Semoga Allah
swt membalas baik budi dari semua pihak yang telah berpartisipasi membantu kami
dalam menyusun makalah ini.
Kami menyadari bahwa makalah ini jauh dari kata sempurna, untuk itu kami
mengharapkan kritik serta saran yang bersifat membangun untuk perbaikan penyusunan
selanjutnya. Kami berharap, semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi kita semua.
Amiin....
Wassalamu’alaikum wr.wb.
Penyusun
i
DAFTAR PUSTAKA
KATA PENGANTAR.........................................................................................................i
DAFTAR ISI.......................................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang..........................................................................................................1
1.2 Rumusan Masalah....................................................................................................2
1.3 Tujuan......................................................................................................................2
BAB II PEMBAHASAN
2.1 Sistem Pelayanan Kesehatan....................................................................................3
2.2 Peran dan Fungsi Perawat Di Instansi Kesehatan....................................................6
2.3 Definisi Budaya........................................................................................................7
2.4 Budaya Pengobatan Cina....................................................................................8
2.5 Teori Yin-Yang.................................................................................................10
2.6 Penerapan teori Yin-Yang dalam TCM..............................................................11
2.7 Teori Wu-Xing..................................................................................................13
2.8 Penerapan teori Wu-Xing dalam TCM...............................................................13
BAB III PENUTUP
3.1 Kesimpulan...........................................................................................................14
3.2 Saran.....................................................................................................................14
DAFTAR PUSTAKA.......................................................................................................15
ii
iii
BAB I
PENDAHULUAN
1
pada penyakit.
Dalam rangka untuk mengembalikan keseimbangan perbaikan praktek-praktek
tradisional yang mungkin diperlukan. Misalnya kelebihan panas energi dapat diimbangi
dengan pendinginan teh herbal dan sebaliknya. Keyakinan ini tertanam di antara Cina
dan telah ditemukan untuk menjadi berubah migrasi berikut ke Singapura.
Menemukan bahwa pasien dengan penyakit kronis tertentu yaitu artritis penyakit
muskuloskeletal dan stroke lebih cenderung menggunakan Traditional Chinese
Medicine TCM . Hal ini sangat ditentukan oleh penyakit kronis triad kepuasan yang
dirasakan dengan perawatan kesehatan dan keyakinan budaya.
Oleh karena itu, penggunaan TCM tidak terkait dengan kualitas interaksi dokter-
pasien. Astin juga sepakat bahwa itu dilihat sebagai lebih kompatibel dengan nilai-nilai
pasien filsafat spiritual dan agama atau keyakinan tentang sifat dan arti kesehatan dan
penyakit.
1.2 Rumusan Masalah
1. Apa definisi sistem pelayanan kesehatan ?
2. Bagaimana peran dan fungsi perawat diinstansi kesehatan ?
3. Apa definisi budaya ?
4. Bagaimana Budaya Pengobatan Cina ?
5. Apa yang dimaksud dengan teori Yin-Yang ?
6. Bagaimana penerapan teori Yin-Yang dalam TCM ?
7. Apa yang dimaksud dengan teori Wu-Xing ?
8. Bagaimana penerapan teori Wu-Xing dalam TCM ?
1.3 Tujuan
1. Mengetahui definisi sistem pelayanan kesehatan
2. Mengetahui peran dan fungsi perawat diinstansi kesehatan
3. Mengetahui definisi budaya
4. Mengetahui budaya pengobatan cina
5. Mengetahui teori Ying-Yang
6. Mengetahui penerapan teori Yin-Yang dalam TCM
7. Mengetahui teori Wu-Xing
8. Mengetahui penerapan teori Wu-Xing dalam TCM
2
BAB II
PEMBAHASAN
3
B. Prinsip Pelayanan Kesehatan Secara Prima
Prinsip suatu pelayanan kesehatan dikatakan telah memberikan pelayanan
secara prima apabila telah memenuhi prinsip-prinsip sebagai berikut:
a. Mengutamakan pelanggan
b. Sistem yang efektif
c. Melayani dengan hati nurani (soft system)
d. Perbaikan yang berkelanjutan
e. Memberdayakan pelanggan
C. Masalah Pelayanan Kesehatan
Ada beberapa hal yang menjadi masalah terkait dengan sistem pelayanan
kesehatan di Indonesia, yang terkandung di dalamnya yaitu konsep dasar sistem,
konsep dasar kesehatan, sistem pelayanan kesehatan, pengembangan sumber
daya manusia dikaitkan dengan pelayanan kesehatan. Masalah terjadinya mutu
pelayanan kesehatan menurun itu bisa dilihat dari indikator anngka kematian,
kecacatan, kematian.
Berkembangnya ilmu pengetahuan dan teknologi dapat terjadinya perubahan
dalam pelayanan kesehatan. Perubahan tersebut mendatangkan banyak
permasalahan diantanya:
a. Terkotak-kotaknya pelayanan kesehatan (fragmented health service),
yaitu timbulnya perkotakan dalalm pelayanan kesehatan yang
berhubungan dengan munculnya spesialis dan subspesialis yang
berdampak negatif, salah satunya yaitu menyulitkan masyarakat untuk
memperoleh pelayanan kesehatan dan menyebabkan tidak terpenuhinya
kebutuhan masyarakat terhadap pelayanan kesehatan.
b. Berubahnya sifat pelayanan kesehatan, perubahan sifat pelayanan ini
diakibatkan pelayanan kesehatan yang terkotak-kotak denegan
munculnya spesialis dan subspesialis yang bepengaruh terhadap
hubungan antara dokter dengan klien serta menyebabkan perhatian
penyelenggara kesehatan tidak dapat lagi diberikan secara menyeluruh.
Dampak negatif dari perubahan sifat pelayanan kesehatan sebagai berikut:
a. Merenggangnya hubungan petugas kesehatan (tenaga medis, para medis
dan klien) karena telah terjadinya tabir pemisahan.
b. Makin mahalnya biaya kesehatan yang menyulitkan masyarakat untuk
menjangkau pelayanan keksehatan.
4
D. Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Sistem Pelayanan Kesehatan
a. Pergeseran masyarakat dan konsumen, hal ini sebagai akibat dari
peningkatan pengetahuan dan kesadaran konsumen terhadap peningkatan
kesehatan, pencegahan penyakit, dan upaya pengobatan. Akibatnya
kebutuhan masyarakat dan pelayanan kesehatan meningkat.
b. Ilmu pengetahuan dan teknologi baru, pengembangan ilmu pengetahuan
dan teknologi ini dapat meningkatkan pelayanan kesehatan, namun
kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi ini berdampak pada beberapa
hal, diantaranya:
a) Dibutuhkanya tenaga kerja profesional akibat dari peralatan dan
teknologi yang lebih canggih.
b) Melambungnya biaya kesehatan.
c) Meningkatnya biaya pelayanan kesehatan.
c. Isu dan ilegal etik, isu dan etik hukum semakin meningkat ketika
masyarakat menerima pelayanan kesehatan seperti, pemberian pelayanan
yang kurang memuaskan atau tidak sesuai dengan harapan, maka
persoalan atau dilema hukum dan etik akan semakin meningkat.
d. Ekonomi, fasilitas pelayanan kesehatan biasanya hanya dapat dirasakan
oleh orang-orang yang mampu menanggung biaya kesehatan saja,
sehingga masyarakat yang kurang mampu enggan untuk mencari
pengobatan atau fasilitas dalam pelayanan kesehatan.
e. Politik.
E. Masalah-masalah Kesehatan dalam Masyarakat Indonesia
a. Tingginya angka pertumbuhan penduduk (1,98%).
Tingginya angka kematian ibu dan anak, diantaranya yaitu:
a) Anggka kematian ibu (420 per 100.000 kelahiran hidup).
b) Angka kematian bayi (57 per 1.000 kelahiran hidup).
c) Angka kematian balita (82 per 1.000).
c. Tingginya angka kesakitan karena penyakit menular, diantaranya yaitu:
a) Penyakit infeksi usus 15,1%
b) Tuberkolosis 3,2%
c) Demam berdarah 1,3%
d) ISPA 3,4%
5
e) Infeksi saluran napas bawah 5,8%
d. Meningkatnya angka kesakitan penyakit tidak menular, diantaranya
yaitu:
a. Penyakit jantung 2,3%
b. Neoplasma 4,0%
c. Penyakit karena cedera 10,8%
d. Penyakit gangguan mental 2,1%
e. Masalah kesehatan lingkungan, diantaranya yaitu:
a) Keadaan lingkungan fisik dan biologis belum memadai.
b) Baru sebagian kecil penduduk yang menikmati air bersih dan
fasilitas kesehatan lingkungan.
c) Pembinaan program peningkatan lingkungan belum berjalan
seperti apa yang diharapkan.
6
membimbing prakarya RT, pelaksanaan program KIA dan membantu
dalam administrasi pasien.
C. Peran dan fungsi perawat di Posyandu
a) Perawat berperan sebagai pelaksana pelayanan perawatan. Perawat juga
mempunyai fungsi untuk memberi imunisasi kepada ibu, bayi dan balita,
melaksanan penyuluhan kepada pasien, melaksanakan rujukan,
melaksanakan pencatatan dan pelaporan mengenai pelayanan posyandu.
b) Perawat berperan sebagai pengelola. Perawat mempunyai fungsi melatih
dan membina kader kesehatan pada pelaksanaan tugas posyandu.
7
diartikan juga sebagai mengolah tanah atau bertani. Kata culture juga kadang
diterjemahkan sebagai "kultur" dalam bahasa Indonesia.
Kebudayaan sangat erat hubungannya dengan masyarakat, beberapa definisi
tentang budaya yang dikemukakan oleh beberapa ahli yaitu menurut:
1. Melville J. Herskovits dan Bronislaw Malinowski mengemukakan bahwa segala
sesuatu yang terdapat dalam masyarakat ditentukan oleh kebudayaan yang
dimiliki oleh masyarakat itu sendiri. Istilah untuk pendapat itu adalah Cultural-
Determinism.
2. Herskovits memandang kebudayaan sebagai sesuatu yang turun temurun dari satu
generasi ke generasi yang lain, yang kemudian disebut sebagai superorganic.
3. Andreas Eppink, kebudayaan mengandung keseluruhan pengertian, nilai, norma,
ilmu pengetahuan serta keseluruhan struktur-struktur social.
8
atau untuk meningkatkan rasa. Licorice juga digunakan di cina untuk pengobatan
hepatitis, sakit tenggorokan dan kejang otot.
b. Akupuntur
Akupuntur adalah metode penyembuhan tradisional yang berasal dari cina.
Acupunturist sebuah tempat jarum kedalam kulit untuk menyeimbangkan aliran
chi yang diyakini sebagai energi yang mengalir melalui tubuh manusia. Dalam
teori, chi berjalan disepanjang 14 jalur yang disebut meridains dan ketika seorang
pasien terluka, stres, atau sakit, chi mereka diduga sedang diblokir. Dengan
menempatkan jarum dalam Meridian pasien chi dianggap dimasukkan kembali
kedalam keseimbangan.
c. Akupresur
Akupresur menggunakan meridian yang sama seperti akupuntur, hanya bukan
untuk menempatkan jarum di meridian, praktisi memegang titik untuk jangka
waktu tertentu. Banyak acupuntureists memberi tahu pasien mereka berbagai poin
yang mereka dapat menggunakan akupresur pada sementara dirumah untuk
meringankan gejala mereka.
d. Akar jahe
Akar jahe merupakan akar digunakan untuk pengobatan banyak dibudaya cina
dan hindu. Akar ini dipecaya untuk melakukan banyak hal seperti: pembantu
pencernaan, memulihkan nafsu makan, mengatur menstruasi, dan bahkan
merangsang hasrat seksual. Ini adalah beberapa dari efek jangka panjang akar
yang seharusnya. Hal ini juga mengatakan untuk menyembuhkan pilek, penyakit
hati, mual, anemia, rematik, wasir, sakit kuning, tetanus, dan lepra. Akar ini
sangat berguna dalam bahasa cina/hindu.
e. Ginseng
Ginseng juga biasa digunakan dalam pengobatan Cina tradisional praktek.
Menurut agama Cina, perlu ada keseimbangan dari Ying-Yang didalam diri
sendiri yang rohani, dan ginseng dapat membantu untuk mencapai itu. Asia
ginseng diyakini untuk mempromosikan energi positif Yang dengan memperkuat
sistem kekebalan tubuh dan meningkatkan sirkulasi darah, menjaga tubuh yang
kuat dalam mencegah penyakit. Tanaman ini secara umum memperbaiki kulit dan
menyimpannya tampak awet muda. Ginseng juga bertindak sebagai obat baik
untuk menyembuhkan sakit tenggorokan.
f. Tai Chi
9
Tai Chi adalah seni bela diri populer yang sangat umum dilakukan untuk
latihan. Tai Chi adalah yang paling populer di Cina karena berasal ada dan sangat
terhubung ke teori pengobatan tradisional Cina. Banyak orang dapat dilihat pada
pagi hari melakukan Tai Chi secara serempak ditaman atau daerah khusus dibuat
untuk latihan semacam ini. Berbagai latihan Tai Chi ada saat ini diantara yang
lebih populer gaya Yang, Chen, dan Wu. Gerakan-gerakan dalam Tai Chi
memungkinkan untuk sirkulasi Chi (atau energi) diseluruh tubuh dikombinasikan
dengan konsentrasi pada gerakan tenang, yang sering menghasilkan efek yang
mirip dengan meditasi duduk. Tai Chi tidak mengobati penyakit tertentu atau
penyakit, tetapi sangat membantu dalam meningkatkan kesehatan umum
(terutama sebagai obat pencegahan). Tai Chi digunakan untuk menjaga
keseimbangan dan kesehatan secara keseluruhan serta koordinasi dan stamina
otot. Tai Chi praktisi biasanya melakukan setiap hari, namun minimal 2x
seminggu dianjurkan oleh mayoritas guru.
10
Yin-Yang " Saling Berlawanan "
Berarti segala fenomena di alam semesta mempunyai dua aspek yang
"berlawanan", yaitu Yin dan Yang, yang saling mengatasi dan mengawasi. Misalnya :
panas (Yang) dapat menghilangkan dingin (Yin); dingin dapat menurunkan suhu.
Pada keadaan normal, fungsi organ tubuh berada dalam keadaan keseimbangan
Yin-Yang, diatur melalui sifat saling berlawanan Yin dan Yang. Gangguan keseimbangan
Yin-Yang menyebabkan terjadinya sindrom penyakit. Kelemahan Yang atau kelebihan
Yin berarti sindrom dingin, kelebihan Yang atau kekurangan Yin berarti sindrom panas.
11
Yin-Yang dan Struktur Organis
Organ tubuh dapat dibagi menjadi dua aspek yang berlawanan, yaitu Yin dan
Yang. Menurut TCM, organ tubuh dibagi menjadi organ Zang dan organ Fu. Organ Zang
adalah jantung, paru, limfa, hati, dan ginjal; yang bersifat Yin. Organ Fu adalah kandung
empedu, lambung, usus kecil, usus besar, kandung kemih, dan San-jiao; yang bersifat
Yang.
Setiap organ Zang dapat dibedakan dalam Yin dan Yang. Organ jantung adalah
Yin dan aktivitas jantung adalah Yang, organ ginjal adalah Yin dan fungsi ginjal adalah
Yang, dan lain-lain.
12
2.7 Teori Wu-Xing
Teori Wu-xing memandang lima unsur kayu, api, tanah, logam dan air sebagai
bahan dasar pembentuk alam semesta dan bahan penting untuk kehidupan sehari-hari.
Sesuai dengan teori Yin-Yang, kelima unsur ini berada dalam keadaan perubahan dinamis
dan saling tergantung. Pengertian Wu-xing yang sederhana ini kemudin berkembang
menjadi teori yang rumit. Teori Wu-xing digabung dengan teori Yin-Yang dan digunakan
untuk memahami sindrom penyakit, juga untuk menegakan cara terapi.
Hubungan antara Lima Organ Zang dan Lima Unsur
Lima unsur kayu, api, tanah, logam, dan air digolongankan kedalam liama organ
zang, menurut persaam sifat, kayu tergolong hati, bersifat berkembang beba, tidak suka
ditekan, dan mudah terbakar. Api digolongkan jantung, bersifat panas dan menjulang.
Tanah tergolong limpa, bersifat memelihara kehidupan. Air tergolong ginjal, bersifat
dingin dan mengalirkebawah. Logam terggolong paru, bersifaat menurun dan
membersihkan.
Hubungan antara lima unsur
Sesuaai dengan teori Yin-Yang, lima unsur ini berhubungan erat satu sama lain,
saling menghidupi, dan saling membatasi untuk menjamin keseimbangan alam semesta.
13
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Pelayanan kesehatan adalah setiap upaya yang diselenggarakan sendiri atau secara
bersama-sama dalam suatu organisasi untuk memelihara dan meningkatkan kesehatan,
mencegah dan menyembuhkan penyakit, serta memulihkan kesehatan perseorangan,
keluarga, kelompok, ataupun masyarakat.
Konsep ilmu kesehatan cina sangat berbeda dengan konsep ilmu medis barat.
Pengobatan cina merawat seluruh tubuh sebagai satu kesatuan, sedangkan metode medis
barat merawat salah satu bagian tubuh yang sakit saja. Chi, secara harfiah adalah energi,
tenaga, kekuatan. Chi, seraca lebih luas, merupakan bentuk energi atau kekuatam alam
yang mengisi seluruh semesta raya.
Seorang perawat memegang peran penting terhadap pelayanan kesehatan, karena
dalam melayani pasien perawat memerlukan kesabaran dan ketenangan yang ekstra.
Perawat juga harus mampu memahami masalah apa saja yang dialami oleh klien. Oleh
karena itu seorang perawat harus mampu untuk berketrampilan intelektual, teknikal dan
profesional.
3.2 Saran
Dalam penulisan makalah yang berjudul “Budaya Pelayanan Kesehatan Cina” ini
memiliki beberapa saran untuk para pembaca, yang diantaranya:
a. Setelah membaca makalah, diharapkan untuk para pembaca menyadari bahwa
pentingnya pelayanan kesehatan bagi masyarakat dari golongan mampu maupun
kurang mampu.
b. Setelah membaca makalah ini, diharapkan untuk para pembaca mampu
memberikan informasi kepada kerabat dan keluarga mengenai isi dari makalah
ini.
14
DAFTAR PUSTAKA
Arifuddin, Irfan. 2013. Ensiklopedia Mini: Asal Muasal Profesi Perawat. Bandung: CV.
Angkasa
Ary H, Gunawan. 2000. Sosiologi Pendidikan Suatu Analisis Sosiologi tentang Pelbagai
Problem Pendidikan. Jakarta: Rineka Cipta
Asmadi. 2008. Konsep Dasar Keperawatan. Jakarta: Penerbit Buku Kedokteran EGC
Budiono. 2016. Modul Bahan Ajar Cetak Keperawatan: Konsep DasarManusia. Jakarta
Selatan: Kementrian Kesehatan Republik Indonesia
Departemen, Pendidikan Nasional. 2000. Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), Edisi ke-
3. Jakarta: Balai Pustaka
15
16