Anda di halaman 1dari 15

MAKALAH

ASPEK BUDAYA

Oleh :

Intan Latifah I1B016002 Tika Emiliasari I1B016025


Muhamad Asyam I1B016003 Vidi Ahmad Raafi I1B016030
Salman
Aniq Lutfiyah I1B016007 Ninik Juarti I1B016031
Dian Nopita I1B016011 Yusri Zahirah I1B016033
Nur Istiqomah I1B016016 Haneda Yorika Fauzia I1B016034
Novyatul Maulannat I1B016017 Jimy Rizki Riandani I1B016035
Windi Astuti I1B016022 Doni Widianto I1B016037
Nandini Dian Ayu I1B016024

KEMENTRIAN RISET TEKNOLOGI DAN PENDIDIKAN TINGGI

UNIVERSITAS JENDERAL SOEDIRMAN

FAKULTAS ILMU-ILMU KESEHATAN

JURUSAN KEPERAWATAN

PURWOKERTO

2018
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Kuasa karena atas rahmat dan
karunia-Nya kita dapat mengenal ilmu dan pengetahuan. Berkat ilmu itu juga
kami mampu menyelesaikan makalah yang berjudul “Aspek Budaya
Komplementer di Negara China” ini dalam jangka waktu yang ditetapkan.
Makalah ini disusun untuk memenuhi tugas kelompok mata kuliah
Komplementer, dimana sumber materi diambil dari buku-buku yang relevan guna
menunjang keakuratan materi yang nantinya akan disampaikan.
Dalam menyusun makalah ini penulis menyadari  masih banyak
kekurangan, karena keterbatasan kemampuan dan pengetahuan yang kami miliki.
Oleh karena itu penulis mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun.
Akhir kata penulis mengucapkan terimakasih kepada semua pihak yang telah
membantu dalam penyusunan makalah ini.

Purwokerto, 25 November 2018

Penulis

ii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.............................................................................................ii
DAFTAR ISI..........................................................................................................iii
BAB I PENDAHULUAN.......................................................................................1
1.1 Latar Belakang..........................................................................................1
1.2 Tujuan........................................................................................................2
BAB II PEMBAHASAN........................................................................................3
2.1 Sejarah Pengobatan Komplementer Negara China...................................3
2.2 Teori Yin - Yang.......................................................................................4
2.3 Jenis-Jenis Pengobatan China...................................................................8
2.4 Cara Pemeriksaan yang Dilakukan Dokter...............................................9
BAB III PENUTUP..............................................................................................10
3.1 Kesimpulan..............................................................................................10
3.2 Saran........................................................................................................10
DAFTAR PUSTAKA............................................................................................12

iii
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang

Terapi komplementer merupakan cara penanggulangan penyakit yang


dilakukan sebagai pendukung dari pengobatan medis konvensional atau sebagai
pengobatan pilihan diluar pengobatan medis konvensional. Perkembangan
pengobatan komplementer dan alternative di luar negeri dapat dikatakan
berkembang cukup signifikan. Hampir 70% populasi di dunia memanfaatkan
pelayanan kesehatan tradisional sebagai upaya meningkatkan kesehatannya, baik
sebagai terapi tunggal dan tambahan dari pengobatan konvensional. Terapi obat
tradisional dan komplementer yang berbasis bukti ilmiah menunjukan hasil
penyembuhan yang luar biasa dalam kasus-kasus penyakit akut atau penyakit
kronis. Di beberapa negara Asia dan Afrika, 80% dari penduduknya tergantung
pada obat tradisional untuk pelayanan kesehatan primer dan di banyak negara
maju, 70% sampai dengan 80% dari populasi telah menggunakan beberapa bentuk
pengobatan alternatif atau pengobatan komplementer (misalnya akupuntur)
(WHO, 2011).

Saat ini terapi komplementer ini tidak hanya digunakan oleh orang-orang
di Negara berkembang saja. Sebagian besar dari populasi negara-negara maju
termasuk Australia, Canada (59-60%). Amerika Serikat ( 62%), Singapura (76 %)
dan Jepang ( 50%) menggunakan pengobatan tradisional alternatif dan
komplementer, setidaknya satu kali dalam setahun (Leach, 2013). Bahkan di
negara Asia Selatan, 80% dari populasinya secara rutin menggunakan pengobatan
tradisional, alternatif dan komplementer ( Amin et al, 2015), dari penelitian diatas
dapat dikatakan bahwa negara-negara tersebut terinspirasi dari negara-negara.

Cina merupakan negara yang terkenal dengan terapi komplmenternya


terutama obat herbal dimana Obat tradisional Cina, tidak seperti obat-obat pada
umumnya, obat-obatan Cina kuno lebih berfokus pada keterkaitan antara pikiran,
tubuh, dan jiwa, bukan melihat pada suatu penyakit atau gejala yang mengisolasi
suatu penyakit. Pengobatan tradisional Cina kini diajarkan hampir di semua
sekolah kedokteran di Cina, sebagian besar Asia, dan Amerika Utara.

Walaupun kedokteran dan kebudayaan Barat telah menyentuh Cina,


pengobatan tradisional belum dapat tergantikan. Hal ini disebabkan oleh banyak
faktor sosiologis dan antropologis. Pengobatan tradisional dipercaya sangat
efektif, dan kadang-kadang dapat berfungsi sebagai obat paliatif ketik kedokteran
Barat tidak mampu menangani lagi, seperti pengobatan rutin pada
kasus flu dan alergi, serta menangani pencegahan keracunan. Cina sangat

1
dipengaruhi oleh marxisme. Pada sisi lain, dugaan supranatural bertentantangan
pada kepercayaan Marxis, materialisme dialektikal. Cina modern membawa
pengobatan tradisional Cina ke sisi ilmiah dan teknologi serta meninggalkan
sisi kosmologisnya. Banyaknya aspek budaya yang mempengaruhi pelaksanaan
pengobatan komplementer di Cina akan dibahas dalam makalah ini.

1.2 Tujuan

a. Untuk mengetahui sejarah pengobatan kompeleter Negara China


b. Untuk mengetahui teori Yin-Yang
c. Untuk mengetahui jenis-jenis pengobatan China
d. Untuk mengetahui cara pemeriksaan yang dilakukan oleh dokter

2
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Sejarah Pengobatan Komplementer Negara China

Complementary and Alternatif Medicine (CAM) didefinisikan oleh


National Center of Complementary and Alternatif Medicine sebagai berbagai
macam pengobatan, baik praktik maupun produk pengobatan yang bukan
merupakan bagian pengobatan konvensional (DietlindL. Wahner-Roedler, 2006
dalam Satria,Darma 2013)
Pengobatan tradisional china (tradisonal Chinese medicine atau TCM)
merupakan warisan kedokteran china dengan teknik pengobatan tradisional cina
yang sudah dimulai sejak 5000 tahun yang lalu. Dalam catatan sejarah cina kuno,
shennong dipercaya sebagai dewa petani. Dia mengajarkan masyarakat bagaimana
cara bercocok tanam dan melakukan sistem barter. Selain itu, shennong juga
dijuluki sebagai dewa ahli pengobatan cina. Menurut legenda, shennong pergi ke
gunung untuk mencoba mencicipi seluruh jenis tanaman herbal dan mengalami
keracunan tumbuhan sebanyak 70 kali. Ususnya yang membusuk menyebabkan
shennong akhirnya meninggal dunia. Hal ini ia lakukan agar orang-orang dapat
belajar cara menggunakan obat-obatan herbal untuk mengobati berbagai jenis
penyakit yang ada.
Dari cerita di atas, tercermin adanya proses yang tidak mudah yang
dialami rakyat pekerja pada zaman dahulu kala dalam menemukan obat dan
mengumpulkan pengalaman sebagai proses perjuangan terhadap alam dan
penyakit. Hal ini juga merupakan gambaran sebenarnya asal usul pengobatan
tradisonal cina.
TCM dikembangkan untuk kesembuhan kaisar dan keluarganya. Pada saat
kaisar sakit, para tabib akan mengumpulkan penduduk yang sakit dengan gejala
yang sama, kemudian di uji cobakan secara langsung dengan berbagai alternatif
obat hasil racikan tabib tersebut. Hasil percobaan obat yang manjur akan

3
diberikan kepada kaisar.seiring dengan berkembangnya zaman, pengobatan
tradisonal china juga tidak luput dari pengaruh perkembangan zaman.
Filosofi pengobatan tradisional Tiongkok percaya bahwa segala proses
dalam tubuh manusia  berhubungan dan berinteraksi dengan lingkungan sekitar.
Penyakit biasanya disebabkan oleh ketidak harmonisan antara lingkungan di
dalam dan di luar tubuh manusia. gejala ketidakseimbangan ini digunakan dalam
pemahaman, pengobatan, dan pencegahan penyakit.Teori yang digunakan dalam
pengobatan didasarkan pada beberapa acuan filsafat termasuk teori yin yang, lima
unsur (wu-xing), sistem meridian tubuh manusia(jing-luo), teori organ zang fu,dan
lainnya. Diagnosis dan penyembuhan dirujuk pada konsep tersebut. Teori Yin-
Yang memiliki makna dimana, lingkaran luar dalam simbol Yin-Yang
menunjukkan “everything”, maksudnya keseluruhan yang ada di dunia. Kemudian
Yin (Black) dan Yang (White) keduanya merupakan simbol segala sesuatu yang
tak terpisahkan. Memang tidak akan pernah terjadi hitam dan putih secara
bersamaan. Namun ada saatnya terjadi hitam dan ada saatnya terjadi putih. Sebuah
prinsip keseimbangan yang saling mengisi dan melengkapi (Dudija, Nidya. 2015).
Teori wu-xing yang sudah dikenal sejak zaman dahulu, merupakan teori
berdasarkan lima unsur di bumi yaitu kayu, api tanah logam, dan air. Teori wu-
xing menyatakan lima unsur yang merupakan bahan dasar dalam pembentukan
alam semesta, berhubungan erat dan tidak dapat dipisahkan satu sama lain.
Pengobatan tradisional dipercaya sangat efektif, dan kadang dapat
berfungsi sebagai obat paliatif, pengobatan yang berkonsentrasi pada pengurangan
keparahan gejala penyakit ketika kedokteran barat tidak mampu menangani lagi,
seperti pengobatan rutin pada kasus flu dan alergi, serta menangani  pencegahan
keracunan. Di Indonesia sangat mudah menemukan pengobatan cina dan
masyarakat juga banyak yang lebih percaya pengobatan cina untuk mengobati
penyakitnya.

2.2 Teori Yin - Yang

Teori Yin-Yang (阴-阳) dan Teori Wu-Xing (五行) Dasar pemikiran dari
TCM adalah teori YinYang dan teori Wu-Xing. Kedua teori tersebut
mennyebutkan bahwa ada hubungan antara tubuh manusia dengan alam dan

4
lingkungan. 6 Manusia adalah bagian dari alam, sedangkan alam memiliki kaidah
dan hukum-hukumnya. Jadi, kaidah dan hukum alam pasti berlaku bagi alam
(makrokosmos), dan akan berlaku pula bagi manusia (mikrokosmos), atau kaidah
alam akan diproyeksikan kepada manusia.

Teori Yin-Yang ( 阴 - 阳 ) merupakan suatu konsepsi pandangan hidup


Taoisme yang bersifat universal. Teori ini menyatakan bahwa segala fenomena di
alam semesta mempunyai dua aspek yang berpasangan dan berlawanan, yakni Yin
(阴) yang dalam Kamus Bahasa Cina bermakna gelap, Yang ( 阳 ) yang dalam
Kamus Bahasa Cina bermakna terang. Yin-Yang yang saling berpasangan dan
berlawanan meliputi fenomena seperti dingin-panas, gelap-terang, lemah-kuat,
dalam-luar, pasif-aktif, statisdinamis, turun-naik, dan lain-lain.7 Aspek-aspek
tersebut selalu berada dalam keadaan perubahan dinamis untuk menjamin
keseimbangannya. Adanya keseimbangan antara Yin dan Yang dalam tubuh
bertujuan untuk mempertahankan hubungan yang harmonis dalam tubuh sehingga
mencapai kesehatan fisik dan umur panjang.

Teori Wu-Xing ( 五 行 ) yang sudah dikenal sejak zaman dahulu,


merupakan teori berdasarkan lima unsur di bumi yaitu kayu, api, tanah, logam,
dan air. Teori Wu-Xing menyatakan, lima unsur yang merupakan bahan dasar
dalam pembentukan alam semesta, berhubungan erat dan tidak dapat dipisahkan
satu sama lain. Manusia hidup di lingkungan alam sehingga fenomena yang
terjadi di alam berlaku juga bagi tubuh manusia. Hal ini dianggap sebagai satu
kesatuan dalam kosmos. Dasar dari penggolongan tersebut adalah sifat-sifat nyata
dan imajiner yang khusus dari lima unsur itu, misalnya: logam mempunyai sifat
keras, membunuh; air memiliki pengertian basah, licin, dan mengalir ke bawah;
kayu (pohon) dalam arti lurus, berkembang; api bersifat panas, membubung ke
atas; tanah memiliki pengertian penghasil, pengkukuh, ketenangan.

5
Lingkar luar (panah bewarna hitam) Teori WuXing ( 五 行 ) saling
menciptakan, antara lain: kayu menghasilkan api, api menghasilkan tanah (abu),
tanah menghasilkan logam (mineral), logam menghasilkan air, air menumbuhkan
kayu. Sedangkan lingkar dalam (panah bewarna putih) Teori Wu-Xing ( 五 行 )
saling menghancurkan, antara lain: kayu melemahkan tanah, tanah merintangi air,
air memadamkan api, api melelehkan logam, dan logam memotong kayu.

6
Tabel organ dengan 5 unsur

Wu-Xing yang terdiri dari unsur kayu, api, tanah, logam, dan air
digolongkan ke dalam lima organ dalam tubuh. Menurut karateristiknya, unsur api
melambangkan organ jantung yang bersifat panas dan menjulang. Unsur tanah
melambangkan organ limpa yang bersifat memelihara kehidupan. Unsur logam
melambangkan organ paru yang bersifat menurun dan membersihkan. Unsur air
melambangkan organ ginjal yang bersifat dingin dan mengalir ke bawah. Unsur
kayu melambangkan organ hati yang bersifat berkembang bebas, tidak suka
ditekan, dan mudah terbakar.

Dengan demikian, teori Yin-Yang ( 阴 - 阳 ) membahas tentang


keharmonisan dan keseimbangan, sedangkan 5 unsur dalam WuXing ( 五 行 )
saling berhubungan erat satu sama lain, saling menghidupi, dan saling membatasi
untuk menjamin keseimbangan alam semesta.

Seperti yang sudah dijelaskan di atas, teori WuXing dan teori Yin-Yang
digunakan untuk memahami proses fisiologis, perubahan patologis, serta dipakai
sebagai tuntunan diagnosis dan terapi. Seperti misalnya, pohon kayu akan
berkembang baik pada tanah yang subur dan air tercukupi. Berarti, organ hati
yang dilambangkan dengan unsur kayu, akan sehat jika organ limpa dan ginjal
normal. Sedangkan, hati yang dilambangkan unsur kayu, mudah terbakar dan

7
menjadi panas. Berarti, jika hati berubah menjadi panas, maka akan mudah
mengganggu fungsi jantung (jantung yang dilambangkan dengan unsur api). Hal
ini akan terus berentetan dan turut menganggu fungsi organ-organ lainnya.

2.3 Jenis-Jenis Pengobatan China

Jenis – jenis pengobatan tradisional China dibagi menjadi 6 jenis pengobatan yang
berbeda yaitu:

1. Herbalogi China
Herbalogi merupakan jenis pengobatan China dengan cara mengkonsumsi
tumbuh – tumbuhan herbal baik yang sudah diracik menjadi obat minum. Obat –
obatan dimasak dengan temperatur dan tekanan tinggi dan dimasukkan ke dalam
kemasan yang dapat disimpan dalam kulkas untuk digunakan selama beberapa
hari bahkan beberapa minggu. Obat dapat dipanaskan lalu dituangkan ke cangkir.
Pengkonsumsian obat – obatan herbal bertujuan untuk mengembalikan kesehatan
tubuh dan meningkatkan kualitas hidup pasien.
2. Akupuntur China
Akupuntur merupakan jenis pengobatan tradisional China dengan cara
menusukkan jarum dalam berbagai ukuran ke “titik – titik meridian” tertentu
dalam tubh. Titik meridian adalah jalur yang sangat penting dalam tubuh manusia
sebagai tempat mengalirnya qi. Qi yang mengalir dalam tubuh manusia
memberikan energi vital untuk organ tubuh agar organ – organ tubuh tersebut
dapat berfungsi dengan baik. Jika qi dapat mengalir dengan bebas, maka struktur
dan fungsi organ tubuh bagian dalam dapat bekerja dengan efektif. Penusukan
jarum ke titik meridian ini berguna untuk mempengaruhi qi yang mengalir ke
organ tubuh bagian dalam dan untuk meningkatkan struktur dan fungsi mereka.
3. Moksibasi China
Moksibasi (moxa) adalah pengobatan dengan cara membakar daun Arthemesia
Vulgaris untuk menghangatkan titik meridian. Daun Arthemesia Vulgaris
dijadikan sebagai obat – obatan yang dibentuk seperti dupa yang dibakar dan
ditempatkan diatas titik meridian. Daun Arthemesia Vulgaris yang terbakar tidak
boleh menyentuh kulih.
4. Terapi Manipulasi

8
Terapi Manipulasi merupakan pengobatan tradisional China dengan cara
pemijatan tubuh, yaitu pemijatan pada bagian otot dan persendian. Pemijatan ini
bertujuan untuk melancarkan aliran Qi dan darah, sehingga membuat tubuh
menjadi lebih relaks dan segar.
5. Obat makanan
Obat makanan merupakan jenis pengobatan tradisional China dengan cara
memakan makanan yang tepat, misalnya banyak mengkonsumsi sayuran hijau
dan buah. Dengan mengkonsumsi sayuran hijau dan buah yang banyak
mengandung vitamin dan mineral, tubuh kita yang dalam keadaan panas, akan di
netralkan (didinginkan).
6. Latihan pelengkap seperti qigong dan taiji
Latihan pelengkap seperti qigong dan taiji merupakan jenis pengobatan
tradisional China dengan cara melakukan olah raga untuk melatih tubuh. Olah
raga ini bertujuan untuk menyelaraskan nafas, serta aktivitas fisik dan kesadaran
untuk meningkatkan kesehatan mental, rohani dan jasmani.

2.4 Cara Pemeriksaan yang Dilakukan Dokter

Saat berobat ke dokter pengobatan tradisional China, dokter akan


memperhatikan raut muka dan melihat lidah, menghitung detak nadi dan
bertanya mengenai gejala – gejala yang dialami, serta kebiasaan makan
yang dilakukan pasien. Setelah itu, dokter akan mendiagnosis mengenai
apa yang salah dari tubuh pasien dan memberitahu apakah pasien
memerlukan akupuntur atau jenis pengobatan lain, serta makanan apa yang
baik untuknya.

Dengan dosis dan indikasi yang benar, obat – obatan China pada
umumnya tidak atau hanya mempunyai efek samping yang kecil. Untuk
memeperbaiki hasil terapi, ramuan dan akupuntur seringkali dikombinasi.
Resep ramuan obat China bersifat individual dan setiap waktu dapat
dimodifikasi sesuai dengan kondisi penyakit yang aktual. Ramuan China
biasanya terdiri atas 8 – 12 macam dan pada kasus yang rumit terdapat 14
– 15 macam obat – obatan.

9
BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Terapi komplementer merupakan cara penanggulangan penyakit


yang dilakukan sebagai pendukung dari pengobatan medis konvensional
atau sebagai pengobatan pilihan diluar pengobatan medis konvensional.
Perkembangan terapi komplementer diluar negeri sangat beragam, salah
satunya China. Pengobatan tradisional China merupakan warisan
kedokteran China dengan teknik pengobatan tradisional China yang sudah
dimulai sejak 5000 tahun yang lalu.Teori Yin – Yang merupakan teori
yang berasal dari China. Jenis-jenis terapi komplementer di China sangat
beragam diantaranya terapi herbalogi, akupuntur China, terapi manipulasi,
moksibasi China, obat makanan dan Latihan pelengkap seperti qigong dan
taiji.
Pengobatan tradisional China tidak langsung menyembuhkan
penyakitnya. Akan tetapi, membuang racun atau toksin yang ada dalam
tubuh atau darah kita dengan ramuan tertentu, setelah itu baru pemulihan
organ yang kemudian akan secara otomatis memperbaiki kinerja sistem
imun di dalam tubuh kita untuk melawan penyakitnya. Dalam sistem ini,
tubuh diarahkan untuk membuat sistem imun sendiri yang sifatnya
permanen, dan tidak sementara, sehingga tubuh tidak menjadi
ketergantungan.

3.2 Saran

1. Untuk tenaga kesehatan


Diharapkan makalah ini dapat digunakan untuk meningkatkan,
mengembangkan dan menerapkan terapi komplementer di Indonesia.
2. Untuk pendidik

10
Hasil dari makalah ini diharapkan dapat digunakan sebagai sarana
mengajar dalam berbagai aspek pendidikan.

11
DAFTAR PUSTAKA
Alianto, Sheny. 2014. Pengobatan tradisional Cina. Karya Ilmiah. Fakultas Ilmu
Pengetahuan Budaya. Universitas Indonesia

Dudija, Nindya. 2015. Cooperative us competitive: vilosofi keseimbangan “yin-


yang” dalam hubungan interdependency. Bulletin psikologi. Vol
23(12)

Hadikusumo, B, U. 1996. Tusuk jarum upaya penyembuhan alternative.


Yogyakarta: Kansius

Satria, Darma. 2013. Complementary and alternative medicine (CAM): fakta atau
janji. Idea nursing journal. Vol IV(3)

12

Anda mungkin juga menyukai