Disusun Oleh :
2210006
1
KATA PENGANTAR
Puji syukur saya panjatkan atas kehadirat Tuhan Yang Maha Esa Karena berkat rahmat dan
hidayah nya kami dapat menyelesaikan makalah tersebut yang berjudul “Pengobatan Tradisional
Perspektif Antropologi Kesehatan”. Adapun guna dari makalah ini yaitu untuk menambah wawasan
pembaca dan juga untuk memenuhi salah satu tugas dari mata kuliah ”Antropologi”.
Tidak lupa juga saya ucapkan terima kasih kepada Bapak Ns. Fendy Yesayas, M.Kep yang
telah memberikan arahan dan pengetahuan sehingga saya dapat menyelesaikan makalah ini. Saya
menyadari bahwa dalam penulisan makalah ini masih jauh dari kata sempurna baik secara materi
ataupun cara penulisannya. Namun demikian, saya sudah berusaha dengan segala kemampuan dan
pengetahuan yang dimiliki sehingga dapat selesai dengan baik. Oleh karena itu saya mengharapkan
kritik dan saran dari pembaca yang bersifat membangun.
Atas segala bantuan yang di berikan dalam penulisan makalah ini, saya mengucapkan terima
kasih. Semoga makalah ini dapat memberikan manfaat bagi saya sendiri mau pun bagi seluruh
pembaca.
Penulis
2
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR..................................................................................................................2
DAFTAR ISI ...............................................................................................................................3
BAB I ..........................................................................................................................................4
PENDAHULUAN .......................................................................................................................4
1.1 Latar Belakang ...............................................................................................................4
1.2 Rumusan Masalah ..........................................................................................................4
1.3 Tujuan ...........................................................................................................................5
BAB II .........................................................................................................................................6
PEMBAHASAN ..........................................................................................................................6
2.1 Pengertian Antropologi Kesehatan .................................................................................6
2.2 Konsep Sehat, Sakit .......................................................................................................7
2.3 Pengertian Pengobatan Tradisional.................................................................................8
2.4 Perspektif antropologi kesehatan terhadap pengobatan tradisional ..................................9
BAB III ......................................................................................................................................10
PENUTUP .................................................................................................................................10
3.1 Kesimpulan .................................................................................................................. 10
DAFTAR PUSTAKA ................................................................................................................ 12
3
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Kesehatan sebagai salah satu kebutuhan dasar manusia memiliki peran
strategis bagi upaya peningkatan kesejahteraan manusia. Hubungan antara keduanya
berbanding lurus, yaitu makin tinggi tingkat kesehatan suatu masyarakat maka makin
meningkat kesejahteraannya, dan sebaliknya. Masalah kesehatan adalah masalah
yang kompleks tidak hanya menyangkut persoalan medis dan teknis semata tetapi
juga menyangkut persoalan budaya, pendidikan masyarakat, luas dan topografi wilayah,
jumlah penduduk, pendapatan masyarakat, dan sebagainya.
Pengobatan yang ada di Indonesia yaitu pengobatan medis dan pengobatan
tradisional. Pengobatan medis merupakan penyembuhan yang dilakukan oleh tenaga yang
menempuh pendidikan formal kesehatan atau dokter dengan cara menggunakan bantuan
alat dan bahan yang sudah sesuai dengan standar medis sedangkan pengobatan tradisional
yaitu pengobatan yang dilakukan secara tradisional, penyembuhan berdasarkan resep secara
turun temurun, adat-istiadat, kepercayaan atau kebiasaan setempat, baik bersifat magic
maupun pengetahuan tradisional.
Pengobatan tradisional memiliki akar yang dalam dalam berbagai budaya di
seluruh dunia. Praktik pengobatan ini tidak hanya mencerminkan pengetahuan dan
kebijaksanaan lokal, tetapi juga menjadi warisan kultural yang melekat pada identitas
masyarakat. Meskipun dunia medis modern terus berkembang, pengobatan tradisional
tetap menjadi pilihan utama bagi sebagian besar masyarakat, mempertahankan nilai-nilai
tradisional dan kepercayaan turun temurun.
Meski ada banyak istilah yang digunakan untuk menyebutkan praktik pengobatan
tradsional, intinya adalah pengobatan tradisional lahir berdasarkan tradisi yang lahir
dalam masyarakat tradisional. Perbedaan yang paling mendasar antara pengobatan
modern dan pengobatan tradisional terletak pada cara mereka mengobati dan memahami
suatu penyakit. Seperti dijelaskan di atas, pengobatan medis memandang penyakit hanya
sebagai suatu kondisi biologis yang ditandai dengan kelainan pada fungsi atau struktur
organ-organ tertentu atau seluruh sistem organ. Sedangkan pengobatan alternatif atau
pengobatan tradisional menganggap penyakit lebih dari itu selain biologis mereka juga
melibatkan aspek spiritual, psikologis dan sosial tertentu dari orang yang terkena. Ini yang
kadang-kadang sering diabaikan oleh pengobatan modern. Sebagaimana yang sudah
dipaparkan bahwa sebagian besar masyarakat nusantara memiliki sudut pandang holistik
dalam mencandra kondisi sehat dan sakit. Sehat secara holistik yang dimaksud adalah bukan
saja kondisi sehat secara fisik melainkan juga spiritual dan sosial dalam
bermasyarakat.
Untuk menciptakan kondisi sehat seperti ini diperlukan suatu keharmonisan
dalam menjaga kesehatan tubuh.Masyarakat nusantara memiliki kekayaan khasanah
ilmu-ilmu pengobatan sejak lama. Hanya saja, tidak semua sistem pengobatan tersebut
dapat disetujui oleh para penggegam ilmu kesehatan masa kini sehingga tidak
berkembang, tenggelam, bahkan mati.
3.1 Kesimpulan
Kesimpulan tentang pengobatan tradisional dari perspektif antropologi kesehatan
memberikan gambaran yang jelas tentang kompleksitas, nilai, dan tantangan dalam
pengobatan tradisional. Berdasarkan temuan-temuan yang telah diuraikan, beberapa
kesimpulan utama dapat diambil:
1. Holistik dan Terpadu
Pengobatan tradisional, sebagaimana tercermin dalam jurnal ini, memperlihatkan
sifat holistik dalam pendekatannya terhadap kesehatan. Penekanan pada dimensi fisik,
mental, spiritual, dan sosial menciptakan suatu kerangka yang terpadu untuk
penyembuhan dan pemeliharaan kesehatan.
2. Keterlibatan Komunitas
Keterlibatan komunitas menjadi kunci dalam pengobatan tradisional. Partisipasi
aktif anggota masyarakat tidak hanya memperkuat hubungan sosial, tetapi juga
memberikan legitimasi dan keberlanjutan pada praktik pengobatan tradisional.
3. Nilai Budaya sebagai Fondasi
Pengobatan tradisional tumbuh dan berkembang dari nilai-nilai budaya yang
mendalam. Keunikan setiap praktik pengobatan tercermin dalam nilai-nilai lokal,
menciptakan kerangka yang menghormati dan memelihara warisan budaya.
4. Peran Tokoh-tokoh Tradisional
Peran tokoh-tokoh tradisional, seperti dukun atau tabib, memainkan peran sentral
dalam pengobatan tradisional. Mereka bukan hanya sebagai penyedia layanan
kesehatan, tetapi juga sebagai penjaga pengetahuan dan nilai-nilai tradisional.
5. Tantangan Modernisasi
Dalam menghadapi era modernisasi, pengobatan tradisional menghadapi
tantangan yang signifikan. Perubahan gaya hidup, urbanisasi, dan globalisasi dapat
mempengaruhi kelangsungan dan relevansi praktik pengobatan tradisional dalam
masyarakat.
6. Dimensi Spiritual dan Ritualistik