Anda di halaman 1dari 15

MAKALAH ASUHAN KEPERAWATAN DENGAN PENDEKATAN BUDAYA

MELALUI ASPEK ANTROPOLOGI


DosenPengampu: Meivi Sesanelvira, M.Kep.,Ns.,Sp.Kep.Kom

Disusunoleh:

1. AnggunVitaloka (213121017)
2. Lindy YuliSyifaAuliya (213121018)
3. CiciNurulFarida (213121019)
4. RoviatulImaniah (213121029)
5. KarinaAgustriani (213121027)
6. MutiaraAnnisaN (213121026)
7. Dirrafabriani (213121038)
8. DafriandiHafizS (213121031)
9. Moch.Azwar N (213121041)

PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN S-1

FAKULTAS ILMU DAN TEKNOLOGI KESEHATAN

UNIVERSITAS JENDERAL ACHMADYANI TAHUN

2022
KATAPENGANTAR

Dengannama-nama Allah Yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang, puji syukur kami
panjatkan kehadirat Allah SWT,yang telah melimpahkan rahmat,hidayah dan inayah-Nya
sehingga kami mampu menyelesaikan penyusunan makalah dengan judul "ASUHAN
KEPERAWATANDENGAN PENDEKATAN BUDAYA MELALUIASPEK
ANTROPOLOGI" tepat pada waktu.Penyusunan makalah maksimal mungkin kami upayakan
dan didukung tunjangan banyak sekali pihak ,sehingga mampu kemudahan dalam
penyusunannya. Untuk itu tidak lupa kami mengucapkan terimakasih kepada semua pihak yang
telah membantu kami dalam menyelesaikan makalah ini.Namun tidak lepas dari semua itu, kami
menyadari sepenuhnya bahwa masih terdapat kekurangan baik dari segi penyusunan bahasa dan
aspek lainnya.

Oleh karena itu,kami menerima saran maupun kritik demi memperbaiki makalah
ini.Akhirnya penyusun sangat berharap semoga makalah yang kami buat ini dapat bermanfaat
dan dapat menjadi inspirasi pembaca untuk mengangkat permasalahan lain.

Cimahi, 30 Desember2022

ii
DAFTARISI

KATAPENGANTAR ................................................................................................................. 2

DAFTAR ISI ............................................................................................................................... 3

BAB 1 PENDAHULUAN ........................................................................................................... 1

1.1 Latar Belakang .................................................................................................................. 1

1.2 Rumusan Masalah............................................................................................................. 1

1.3 Tujuan ............................................................................................................................... 2

1.4 Manfaat ............................................................................................................................. 2

BAB 2PEMBAHASAN............................................................................................................... 3

2.1 Antropologi Kesehatan Dalam Keperawatan ................................................................... 3

A. Definisi Antropologi Kesehatan ........................................................................................ 3

B. Cabang-cabang Antropologi .............................................................................................. 3

C. Tujuan Antropologi ............................................................................................................ 5

2.2 Ruang lingkup Antropologi Kesehatan ............................................................................ 6

2.3 Perkembangan Budaya Kesehatan Manusia ..................................................................... 6

2.4 Hubungan Manusia Dengan Kebudayaan ........................................................................ 7

2.5 Standar Kompetensi Perawat ............................................................................................ 8

2.6 Asuhan Keperawatan dengan Pendekatan Antropologi Budaya ...................................... 9

BAB 3PENUTUP ...................................................................................................................... 10

3.1 Kesimpulan ..................................................................................................................... 10

3.2 Saran ............................................................................................................................... 11

DAFTAR PUSTAKA ............................................................................................................... 12

iii
BAB1

PENDAHULUAN

1.1 LatarBelakang

Antropologi kesehatan sebagai ilmu akan memberikan suatu sumbangan pada


pengemban pelayanan kesehatan, termasuk didalamnya obstetri ginekologi sosial. Bentuk
dasar sumbangan keilmuan tersebut berupa pola pemikiran, cara pandang atau bahkan
membantu dengan paradigma untuk menganalisis suatu situasi kesehatan, berdasarkan
perspektif yang berbeda dengan sesuatu yang telah dikenal para petugas kesehatan saat ini.

Antropologi mempunyai pandangan tentang pentingnya pendekatan budaya. Budaya


merupakan pedoman individual sebagai anggota masyarakat dan bagaimana cara
memandang dunia, bagaimana mengungkapkan emosionalnya, dan bagaimana
berhubungan dengan orang lain, kekuatan supernatural atau Tuhan seria lingkungan
alamnya. Budaya itu sendiri diturunkan dari suatu generasi ke generasi selanjutnya dengan
cara menggunakan ocial, bahasa, seni, dan ritual yang dilakukan dalam perwujudan
kehidupan sehari-hari. Di sisi lain, latar belakang budaya mempunyai pengaruh yang
penting dalam berbagai aspek kehidupan manusia. (kepercayaan, perilaku. persepsi, emosi,
bahasa, agama, ritual, struktur keluarga. diet, pakaian, sikap terhadap sakit, dll).
Selanjutnya, hal-hal tersebut tentunya akan mempengaruhi status kesehatan masyarakat
dan pola pelayanan kesehatan yang adadi masyarakat tersebut.

1.2 RumusanMasalah
1. Apa yang dimaksud dengan antropologi kesehatan dalam keperawatan?

2. Bagaimana perkembangan budaya kesehatan manusia?

3. Apa saja ruang lingkup antropologi kesehatan?

4. Bagaimana hubungan manusia dengan kebudayaan?

5. Apa saja standar kompetensi perawat?

6. Sebutkan contoh kasus asuhan keperawatan dengan pendekatan antropologi budaya!

1
1.3 Tujuan

Dalam penyusunan makalah berjudul " ASUHAN KEPERAWATAN DENGAN


PENDEKATAN BUDAYA MELALUI ASPEK ANTROPOLOGI" ini. penulis berharap
dapat memeberikan manfaat baik bagi penulis sendiri maupun pembaca dan masyarakat
luas.

1.4 Manfaat

Hasil pembuatan makalah ini dapat memberikan :

1. Informasi mengenai antropologi dalam keperawatan bagi anggota kelompok


atau pembaca

2. Dapat menanbah ilmu pengetahuan yang dimiliki penulis.

2
BAB 2

PEMBAHASAN

2.1 Antropologi Kesehatan Dalam Keperawatan

A. Definisi Antropologi Kesehatan

Menurut bahasa Yunani, Antropologi berasal dari bahasa latin; Antrhopos yang berarti
manusia, dan Logos yang berarti akal. Dengan begitu Antropologi dapat diartikan sebagai
suatu ilmu yang berusaha mencapai pengertian tentang makhluk manusia dengan mempelajari
aneka warna bentuk fisik, kepribadian, masyarakat, serta kebudayaannya.

Antropologi kesehatan adalah studi tentang pengaruh unsur-unsur budaya terhadap


penghayatan masyarakat tentang penyakit dan kesehatan. Kajian antropologi kesehatan
mengarah pada manusia dan perilaku seputar masalah kesehatan. Bagaimana perilaku
masyarakat yang sampai saat ini masih bertahan dengan pengobatan tradisional, pelaksanaan
keluarga berencana, pembukaan praktik klinik pengobatan medis, dan sebagainya.

B. Cabang-cabang Antropologi

1) Antropologi Fisik

Antropologi fisik mempelajari manusia sebagai organisme biologis yang melacak


perkembangan manusia menurut evolusinya dan menyelidiki variasi biologisnya dalam
berbagai jenis (spesies). Dalam hal ini, yang diselidiki ialah asal usul manusia,
perkembangan evolusi organik, struktur tubuh dan kelompok-kelompok manusia yang
disebut ras.

Adapun cabang-cabang antropologi fisik adalah :


• Paleontologi primat
Ilmu yang mempelajari deskripsi dari varietas-varietas manusia yang tidak ada lagi di
dunia.
3
• Evolusi manusia
Ilmu yang mempelajari perkembangan tipe-tipe manusia, dimulai dari makhluk-makhluk
bukan manusia.
• Antropometri
Studi tentang teknik pengukuran tubuh manusia.
• Somatologi
Studi tentang varietas manusia yang masih hidup dan tentang perbedaan sex dari variasi
perseorangan.
• Antropologi rasial
Ilmu yang mempelajari tentang penggolongan manusia dalam kelompok-kelompok ras,
sejarah ras manusia dan hal-hal tentang percampuran ras.

2) Antropologi Budaya

Antropologi budaya memfokuskan perhatiannya pada kebudayaan manusia ataupun cara


hidupnya dalam masyarakat. Antropologi budaya juga merupakan studi tentang praktik-
praktik sosial, bentuk-bentuk ekspresif, dan penggunaan bahasa di mana makna diciptakan
dan diuji sebelum digunakan masyarakat manusia.
Adapun cabang-cabang antropologi budaya yaitu:
• Prehistrory
Mempelajari sejarah perkembangan persebaran kebudayaan-kebudayaan manusia di muka
bumi dalam zaman manusia belum mengenal huruf.. Cabang antropologi kebudayaan yang
mempelajari benda-benda peninggalan lama dengan maksud untuk menggambarkan serta
menerangkan perilaku manusia karena dalam peninggalan-peninggalan lama itulah
terpantul ekspresi kebudayaan
• Etnolinguistik
Mempelajari kebudayaan manusia di dalam kehidupan masyarakat, yang dikumpulkan
sebanyak-banyaknya suku bangsa yang tersebar dari ucapan-ucapan dan perbendaharaan
kata. Manusia adalah makhluk yang paling mahir dalam menggunakan simbol-simbol
sehingga manusia disebut homo symbolicum, karena itulah manusia dapat berbicara,

4
berbahasa dan melakukan gerakan-gerakan lainnya yang juga banyak dilakukan makhluk-
makhluk lain yang serupa dengan manusia.
• Etnologi
Mempelajari tentang kebudayaan manusia yang di muka bumi. Memusatkan perhatiannya
pada kebudayaan-kebudayaan zaman sekarang, telaahannya pun terpusat pada perilaku
manusianya sebagaimana yang dapat disaksikan langsung, dialami, serta didiskusikan
dengan pendukung kebudayaannya.

C. Tujuan Antropologi

Tujuan dari antropologi adalah terbagi menjadi tujuan akademis yaitu antropologi ingin
mencapai pengertian tentang makhluk manusia, pada umumnya dengan mempelajari aneka
warna bentuk fisik, masyarakat, serta budaya serta tujuan praktis yaitu antropologi ingin
mempelajari manusia dalam aneka wara masyarakat, suku bangsa guna membangun
masyarakat itu sendiri.
Antropologi pada hakikatnya mempunyai tiga tujuan utama (Astawa, 2017) :
1) Mendeskripsikan selengkap mungkin tata cara kehidupan kelompok manusia dari berbagai
sudut belahan bumi pada setiap periode dan karakteristik manusia yang hidup pada
kelompok itu.
2) Memahami manusia sebagai kelompok tertentu secara keseluruhan.
3) Menemukan prinsip-prinsip umum tentang gaya hidup manusia serta bagaimana gaya hidup
itu terbentuk.

Kegunaan antropologi bagi manusia dalam kehidupan sehari-hari antara lain yaitu :
1) Melihat dengan jelas tentang manusia, baik sebagai pribadi maupun anggota kelompok
masyarakat
2) Mampu mengkaji kedudukan manusia dalam masyarakat dan dapat melihat dunia atau
budaya lain yang belum kita ketahui sebelumnya
3) Memahami norma-norma, tradisi, keyakinan, dan nilai-nilai yang dianut oleh masyarakat
tertentu,
4) Lebih tanggap, kritis, dan rasional menghadapi gejala sosial masyarakat yang semakin
kompleks

5
5) Menyusun etnografi-etnografi yang memungkinkan penciptaan teori-teori tentang asal-usul
kepercayaan, keluarga, perkawinan, perilaku bernegara, dan sebagainya.

2.2 Ruang lingkup Antropologi Kesehatan

Menurut Foster dan Anderson kesehatan berhubungan dengan perilaku. Perilaku manusia
cenderung bersifat adaptif. Terdapat hubungan antara penyakit, obat-obatan, dan kebudayaan.
Menurut Landy antropologi kesehatan adalah suatu studi tentang konfrotasi manusia dengan
penyakit serta rasa sakit, dan rencana adaptif yaitu sistem pengobatan dan obat-obat yang
dibuat oleh kelompok manusia berkaitan dengan ancaman yang akan datang.

Menurut foster dan Anderson lapangan kajian antropologi kesehatan dibagi menjadi 2, yaitu
:
1) Kutub biologis, perhatinya pada pertumbuhan dan perkembangan fisik manusia, peranan
penyakit dalam evolusi manusia, adaptasi biologis terhadap perubahan lingkungan alam,
dan pola penyakit di kalangan manusia purba.

2) Kutub sosio-budaya perhatiannya pada sistem kesehatan tradisional yang mencakup aspek-
aspek etiologis, terapi, ide, dan praktik pencegahan penyakit, serta peranan praktisi medis
tradisional, masalah perawatan kesehatan biomedik, perilaku kesehatan, peranan pasien,
perilaku sakit, interaksi dokter dengan pasien, dan masalah inovasi kesehatan

2.3 Perkembangan Budaya Kesehatan Manusia

Budaya lahir akibat adanya interaksi dan pemikiran manusia. Manusia akan selalu
berkembang seiring dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang mereka
hasilkan. Budaya kesehatan akan mengalami perubahan. Dengan kemajuan ilmu pengethuan
yang pesat dan teknologi yang semakin canggih, budaya kesehatan di masa lalu berbeda dengan
kebudayaan kesehatan di masa sekarang dan mendatang.

6
Contoh berbagai perkembangan budaya kesehatan :
1) Tentang cara menjaga kesehatan personal, seperti mandi, keramas, atau sikat gigi. Pada
zaman dahulu manusia di berbagai daerah di belahan bumi ini memiliki cara yang berbeda
dalam membersihkan badan. Penggunaan yang lazim pada masa itu diantaranya adalah
minyak, abu, atau batu apung sesuai dengan kebudayaan mereka.
2) Budaya kesehatan masyarakat saat ini telah mengalami perubahan jika dibandingkan
dengan masa lalu. Dahulu masyarakat lebih ke arah paradigma sakit. Namun saat ini seiring
dengan perkembangan zaman, masyarakat cenderung berparadigma sehat dalam memaknai
kesehatan mereka
3) Perkembangan teknologi menjadi salah satu faktor perubahan budaya kesehatan dalam
masyarakat. Contohnya masyarakat dahulu saat persalinan minta bantuan oleh dukun bayi
dengan peralatan sederhana, namun saat ini masyarakat lebih banyak yang ke bidan atau
dokter kandungan dengan peralatan yang serba canggih.

Saat ini masyarakat lebih memaknai kesehatan. Banyaknya informasi kesehatan yang
diberikan melalui penyuluhan dan promosi kesehatan membuat masyarakat mengetahui
pentingnya kesehatan. Dengan kesehatan kita bisa melakukan berbagai macam kegiatan yang
bermanfaat, baik untuk diri sendiri maupun orang lain.

2.4 Hubungan Manusia Dengan Kebudayaan

Antara manusia dan kebudayaan terjalin hubungan yang sangat erat, sebagaimana yang
diungkapkan oleh Dick Hartoko bahwa manusia menjadi manusia merupakan kebudayaan.
Hampir semua tindakan manusia itu merupakan kebudayaan. Hanya tindakan yang sifatnya
naluriah saja yang bukan merupakan kebuda yaan, tetapi tindakan demikian prosentasenya
sangat kecil. Tindakan yang berupa kebudayaan tersebut dibiasakan dengan cara belajar.
Terdapat beberapa proses belajar kebudayaan yaitu proses internalisasi, sosialisasi dan
enkulturasi.

Selanjutnya hubungan antara manusia dengan kebudayaan juga dapat dilihat dari
kedudukan manusia tersebut terhadap kebudayaan. Manusia mempunyai empat kedudukan
terhadap kebudayaan yaitu, sebagai:

7
1) Penganut kebudayaan,
2) Pembawa kebudayaan,
3) Manipulator kebudayaan,
4) Pencipta kebudayaan.

Pembentukan kebudayaan dikarenakan manusia dihadapkan pada persoalan yang meminta


pemecahan dan penyelesaian. Dalam rangka survive maka manusia harus mampu memenuhi
apa yang menjadi kebutuhannya sehingga manusia melakukan berbagai cara. Hal yang
dilakukan oleh manusia inilah kebudayaan. Kebudayaan yang digunakan manusia dalam
menyelesaikan masalah-masalahnya bisa kita sebut sebagai way of life, yang digunakan
individu sebagai pedoman dalam bertingkah laku.

2.5 Standar Kompetensi Perawat

1) Salah satu core competencies yang dimiliki oleh perawat adalah "Praktikberdasarkan Etik,
Legal, dan Peka Budaya"
2) Jabaran kompetensi praktik keperawatan yang berdasarkan ETIK dan Peka Budaya
menekankanpentingnya memahami mengenai kebudayaansebagai unsur penting yang tidak
boleh diabaikan oleh perawat.
3) Beberapa poin prakitk keperawatan berdasarkan etik :
• Memahami konsep etik, norma, agama, budaya, hak asasi manusiadalam pelayanan
keperawatan
• Menghargai perbedaan latar belakang agama, budaya, dan socialantara Klien dengan
perawat
4) Poin penting dalam praktik keperawatan berdasarkan peka budaya:
• Menggunakan pendekatan budaya untuk meningkatkan mutupemberian pelayanan
keperawatan
• Mendorong kemandirian masyarakat dengan basis budaya setempatuntuk meningkatkan
status Kesehatan masyarakat.

8
2.6 Asuhan Keperawatan dengan Pendekatan Antropologi Budaya

Contoh kasus : Ibu Hamil Melakukan Perawatan Ke Dukun Kampung

Ibu hamil suku banjar masih rutin melakukan pijat hamil ke dukun kampung yang berada di
Desa Kitano maupun Desa Pematang Baru. Hal ini disebabkan karena kurangnya pengetahuan
dan pemahaman mengenai dampak melakukan pijat ke dukun. Selain itu adanya turun temurun
yang kepercayaan dan kebiasaan menyebabkan responden tetap melakukan pijat hamil untuk
membetulkan posisi bayi dan agar mempermudah proses melahirkan (indepth interview).
Alasan pijat hamil untuk membenarkan posisi bayi, sedangkan dalam dunia kedokteran dan
tindakan tersebut sudah tidak direkomendasikan walaupun yang memijat merupakan ahli pijat
kehamilan.

Pijat untuk ibu hamil pada dasarnya diperbolehkan kecuali pada bagian perut karena pijat
dapat membuat peredaran darah menjadi lancar, sehingga menurunkan ketegangan otot untuk
memperoleh tubuh yang rileks. Tetapi sebelum melakukan pijat, ibu hamil harus konsultasi
terlebih dahulu dengan kesehatan, seperti pernyataan Nicholas, bahwa ibu hamil risiko tinggi
harus melakukan konsultasi dengan tenaga kesehatan sebelum melakukan pijat kehamilan.

9
BAB 3

PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Antropologi kesehatan sebagai ilmu akan memberikan suatu sumbangan pada pengemban
pelayanan kesehatan, termasuk didalamnya obstetri ginekologi sosial. Bentuk dasar sumbangan
keilmuan tersebut berupa pola pemikiran, cara pandang atau bahkan membantu dengan
paradigma untuk menganalisis suatu situasi kesehatan, berdasarkan perspektif yang berbeda
dengan sesuatu yang telah dikenal para petugas kesehatan saat ini.

Antropologi mempunyai pandangan tentang pentingnya pendekatan budaya. Budaya


merupakan pedoman individual sebagai anggota masyarakat dan bagaimana cara memandang
dunia, bagaimana mengungkapkan emosionalnya, dan bagaimana berhubungan dengan orang
lain, kekuatan supernatural atau Tuhan seria lingkungan alamnya. Budaya itu sendiri
diturunkan dari suatu generasi ke generasi selanjutnya dengan cara menggunakan ocial, bahasa,
seni, dan ritual yang dilakukan dalam perwujudan kehidupan sehari-hari. Di sisi lain, latar
belakang budaya mempunyai pengaruh yang penting dalam berbagai aspek kehidupan manusia.
(kepercayaan, perilaku. persepsi, emosi, bahasa, agama, ritual, struktur keluarga. diet, pakaian,
sikap terhadap sakit, dll).

Pengetahuan budaya sangat diperlukan oleh perawat dalam memberikan asuhan


keperawatan. Hal tersebut dapat memudahkan perawat untuk menyesuaikan diri, menghindari
misunderstanding, mencegah komplain dan rasa tidak nyaman serta memberikan pelayanan
keper- awatan yang lebih baik.Sikap perawat terhadap klien atau keluarga yang melakukan
suatu ritual/pengobatan yang sesuai keyakinannya akan dibiarkan saja sejauh hal tersebut tidak
mempengaruhi kesembuhan atau kesehatan pasien. Akan tetapi perawat juga melakukan
negosiasi atau bahkan melar- ang apabila aktivitas tersebut menggang- gu kesehatan dan tidak
diijinkan oleh dokter.Hambatan komunikasi bahasa dan perbe- daan persepsi dirasakan oleh
perawat di rumah sakit, terutama apabila berhada- pan dengan klien dari mancanegara yang
tidak mampu berbahasa Indonesia mau- pun bahasa Inggris.(Jurnal KesMaDaSka - Januari
2014).

10
3.2 Saran

Untuk meningkatkan pengetahuan budaya, perlu kiranya dilakukan sosialisasi, training,


seminar atau workshop terkait bu- daya. Perlu tetap mengasah ketrampilan berinteraksi dan
bersosialisasi dengan klien/ke luarga yang memiliki latar belakang budaya yang berbeda, agar
terbentuk sikap positif terkait budaya. Mengingat pentingnya ko- munikasi bahasa dalam
perawatan, perawat harus memahami tehnik komunikasi. Selain itu, perawat harus memiliki
pengetahuan latar belakang budaya pasien agar dapat memahami nilai-nilai yang dipegang
klien dan menghindari misinterpretasi. Kalau me- mungkinkan mempekerjakan seorang
interpreter (penterjemah) dapat membantu perawat dalam melaksanakan fungsinya.

11
DAFTAR PUSTAKA

Puji Hastuti ( 2013 Maret 23 ) Antropologi kesehatan dalam Keperawatan. Yayasan Kita
Menulis. Diakses pada 30 Desember 2022 Melalui
https://books.google.la/books?hl=id&lr=&id=tfg_EAAAQBAJ&oi=fnd&pg=PA1&dq=info:q6
hnuHl7EO8J:scholar.google.com/&ots=1eJyPYBu5F&sig=YxLjBB0sZDe_wFhrlrJBpJrt-
IA&redir_esc=y - v=onepage&q&f=false

Enie Novieastari ( 2018 Maret 01 ) Pelatihan asuhan Keperawatan peka Budaya efektif
meningkatkan kompetensi kultural Perawat. Jurnal keperawatan Indonesia. Diakses pada 30
Desember 2022 Melalui https://jki.ui.ac.id/index.php/jki/article/download/484/601

Dr. Sunardi, SKM.,M.Kes ( 2018 Agustus 15 ) Antropologi Kesehatan. Modul Antropologi


Kesehatan. Diakses pada 30 Desember 2022 Melalui
https://eprints.ukh.ac.id/id/eprint/675/1/MODUL AJAR ANTROPOLOGI.pdf

12

Anda mungkin juga menyukai