Anda di halaman 1dari 14

MAKALAH

ANTROPOLOGI BUDAYA
Disusun Guna Memenuhi Tugas Kelompok
Mata Kuliah : Antropologi Sosial
Dosen Pengampu : prof. Dr. H Encup Supriatna M.si

Oleh :
1. Dewi Ratna (1238030076)
2. Hoerunisa (1238030048)
3. Muhammad Rarid F (1238030068)
4. Pasha Hamidah (1238030054)
5. Ridho Shauqi Akbar (1238030067)
6. Riani Rananti (1238030052)

PROGRAM STUDI S1 SOSIOLOGI


FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SUNAN GUNUNG
DJATI BANDUNG 2023
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kami panjatkan kepada Allah SWT, yang telah melimpahkan
rahmat dan karunia-Nya berupa kesempatan dan pengetahuan sehingga kami dapat
menyelesaikan tugas makalah dengan judul “Antropologi Budaya” sesuai dengan
waktu yang telah di tetapkan. Kemudian sholawat serta salam selalu tercurah
limpahkan kepada Nabi Muhammad SAW, keluarganya, para sahabatnya, dan kita
selaku umatnya semoga mendapatkan syafaatnya di hari akhir nanti.

Ucapan terima kasih kami ucapkan kepada Dosen Pengampu mata kuliah
Antropologi Sosial Bapak prof.Dr.H Encup Supriatna M.si yang telah memberikan
tugas dan membimbing kami dalam penyusunan makalah ini. Tak lupa kepada
teman-teman, yang telah membantu serta bekerja sama dengan baik dan kepada
semua pihak-pihak yang juga turut ikut serta untuk membantu pembuatan makalah
ini.
Kami masih jauh dari kata sempurna, mungkin dalam makalah ini terdapat
kesalahan yang belum kami ketahui. Oleh karena keterbatasan pengetahuan dan
kemampuan kami, maka kritik dan saran yang membangun senantiasa kami
harapkan demi terciptanya makalah yang lebih baik lagi untuk masa yang akan
datang. Semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi kami khususnya dan pihak lain
yang berkepentingan pada umumnya.

Bandung, 29 September

Tim Penyusun

1
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR ......................................................................... 1
BAB I .................................................................................................... 3
PENDAHULUAN................................................................................. 3
A . Latar Belakang ............................................................................. 3
BAB II ................................................................................................... 4
PEMBAHASAN ................................................................................... 4
A. Pengertian Antropologi .................................................................... 4
1. Antropologi Budaya .................................................................... 4
2. Antropologi budaya menurut para ahli ....................................... 4
B. Teori evolusi .................................................................................... 5
A. Teori Difusi ................................................................................ 6
1. Ragam teori difusi .......................................................................... 7
a. teori difusi Rivers ....................................................................... 7
b. Teori difusi Smith dan Perry....................................................... 7
2. kelebihan dan kekurangan teori difusi ..................................... 8
B. Akulturasi budaya ..................................................................... 9

2
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 . Latar Belakang

Manusia adalah makhluk yang paling berkuasa di mana pun ia berada. Diciptakan
dengan segala kesempurnaan yang ada pada diri manusia. Selain memiliki akal
pikiran, manusia juga dianugerahi naluri yang merupakan bawaan dari alam. Naluri
dan akal pikiran tersebut akan digunakan untuk memenuhi hasrat hidupnya guna
menjamin kelangsungan hidup manusia. Dalam perkembangannya, manusia akan
mengalami kesulitan untuk memenuhi kebutuhan hidupnya. Manusia akan semakin
mengembangkan akal pikirannya karena mengandalkan naluri saja tidak akan
mampu membuat mereka bertahan hidup. Dengan mengembangkan akal pikirannya
maka kemampuan manusia akan semakin bertambah. Cara-cara untuk bertindak
melakukan aktivitas kehidupan juga semakin bervariasi. Tindakan yang semula
hanya berasal dari naluri dan refleks, selanjutnya akan semakin dirombak agar
mempermudah aktivitas manusia atau hanya sekedar untuk menghasilkan sesuatu
yang berbeda dari sebelumnya yang pernah dilakukan. Dalam perkembangannya,
tindakan-tindakan tersebut akan menghasilkan sebuah benda-benda (peralatan),
baik untuk membantu manusia atau untuk fungsi lainnya. Tindakan, rasa, dan karya
yang dihasilkan tersebut tentu saja melalui sebuah proses belajar. Sebab
kemampuan-kemampuan tersebut tidak akan bisa muncul apabila tanpa dibiasakan
dengan belajar dan mencoba. Proses belajar untuk menghasilkan tindakan ini akan
membentuk suatu kebudayaan. Kebudayaan tersebut akan dibahas lewat ilmu
“antropologi’’ yang menjadikan budaya menjadi salah satu dari pokok bahasannya.

3
BAB II
PEMBAHASAN
1.2 Pengertian Antropologi
A. Antropologi Budaya

Pada dasarnya antropologi budaya ialah kata yang berasal dari gabungan dua buah
kata yaitu antropologi dan kebudayaan. Pada kata antropologi sendiri, istilah ini
berasal dari kata anthropos dan logos. Arti anthropos yaitu manusia, sedangkan
logos adalah teori atau ilmu. Selanjutnya istilah kebudayaan juga memiliki
pengertian sendiri. Dimana dalam bahasa asing kata kebudayaan disebut dengan
istilah culture yang artinya adalah segala kegiatan ataupun aktivitas yang dilakukan
oleh manusia dan bertujuan untuk mengolah maupun mengubah alam. Pengertian
Antropologi Budaya Antropologi kebudayaan adalah ilmu yang mempelajari
tentang manusia yang berkaitan dengan kebudayaan dan peradaban yang
dilahirkan. Oleh karena itulah definisi antropologi budaya adalah suatu ilmu yang
mempelajari segala kehidupan manusia mulai dari segi budaya, kegiatan sosial, cara
berbahasa, dan lain sebagainya. Melalui pengertian tersebut, bisa dipahami bahwa
antropologi budaya akan senantiasa mempelajari mengenai sifat kebudayaan dalam
suatu lingkungan sosial Masyarakat

B. Antropologi budaya menurut para ahli

1. “Antropologi budaya adalah studi tentang kebudayaan manusia dan bagaimana


kebudayaan mempengaruhi perilaku, sikap, dan pandangan manusia.” (E.B. Tylor,
salah satu penggagas antropologi budaya)

4
2. “Antropologi budaya adalah cabang ilmu yang mempelajari perbedaan dan
persamaan dalam budaya manusia di seluruh dunia, termasuk struktur, proses,
perkembangan, dan dinamika budaya.” (C. Geertz, antropolog budaya terkemuka)

3. “Antropologi budaya adalah studi tentang bagaimana manusia hidup,


berinteraksi, dan mengubah dunia di sekitar mereka melalui kebudayaan yang
mereka ciptakan dan bagaimana kebudayaan tersebut mempengaruhi interaksi
sosial dan perubahan dalam jangka panjang.” (M. Harris, antropolog budaya
terkemuka)

4. “Antropologi budaya adalah ilmu yang mempelajari manusia dalam konteks


budaya, yaitu sistem nilai, norma, keyakinan, simbol, dan produk budaya yang
digunakan dalam interaksi sosial.” (R. Keesing, antropolog budaya)

5. “Antropologi budaya adalah studi tentang kebudayaan sebagai sistem simbolik


yang digunakan oleh manusia untuk mengatur dan mengendalikan perilaku sosial.”
(M. Fortes, antropolog budaya

1.3 Teori evolusi

Perubahan sosial budaya adalah gejala berubah struktur sosial dan pola budaya
dalam suatu masyarakat. Perubahan ini dapat dikatakan sebagai salah satu cara
modus operandi dari suatu masyarakat untuk bertahan (survive) atau
mempertahankan diri. Oleh karena itu, masyarakat tidak pernah statis, selalu
dinamis berubah dari satu keadaan ke keadaan lainnya yang disebabkan oleh
berbagai faktor. Perubahan ini dimaksudkan sebagai wujud tanggapan manusia
terhadap tantangan lingkungannya.

Teori evolusi memandang bahwa kebudayaan manusia senantiasa mengalami


perkembangan dengan masing-masing melalui fase-fase perkembangan. Ketiga
tahapan perkembangan kebudayaan manusia tersebut adalah savagery, barbarian,
dan civilization.

5
Pada tahap pertama (savagery), manusa hanya bertahan hidup dengan cara berburu
fan meramu dengan menggunakan peralatan yang mereka ciptakan dari kayu, batu,
dll. Tahap kedua (barbarian) yang ditandai dengan perkembangan peralatan yang
awalnya mereka buat dari kayu, dan batu menjadi logam. Tahap ketiga (civilization)
atau peradaban ditandai dengan pengenalan manusia dengan tulisan. Untuk
mencapai semua itu, manusia memerlukan ilmu pengetahuan dan peralatan yang
canggih serta yang tidak boleh terlupakan adalah memiliki kompleksitas sistem
organisasi sosial.

Kelebihan utama evolusi budaya adalah pendobrak tradisi yang ada dalam
masyarakat Eropa dan memandang kebudayaan dengan menggunakan akal
berdasarkan hasil penelitian mereka

kelemahannya adalah banyak menggunakan data yang bukan dari hasil penelitian
lapangan yang sesungguhnya

1.4 Teori Difusi

Pengertian Difusi adalah Penyebaran unsur-unsur budaya dari satu kelompok ke


kelompok lainnya. persebaran kebudayaan yang disebabkan adanya migrasi
manusia pemindahan dari satu tempat ke tempat lain akan menularkan budaya
tertentu hal ini semakin tampak jelas jika perpindahan manusia dilakukan secara
kelompok atau besar sehingga menimbulkan difusi budaya yang luar biasa.

setiap ada persebaran kebudayaan terjadilah penggabungan dua kebudayaan atau


lebih, kemajuan teknologi komunikasi juga akan mempengaruhi terjadinya difusi
kebudayaan, keadaan ini memungkinkan kebudayaan menjadi semakin kompleks
dan bersifat multikultural dengan adanya penelitian difusi segala bentuk kontak dan
persebaran budaya sampai ke wilayah yang kecil akan terungkap dengan demikian
dapat dikatakan bahwa kontribusi pengkajian difusi terhadap kebudayaan manusia
bukan pada aspek historis budaya melainkan pada letak geografi kebudayaan
wilayah dunia, ide awal teori difusi kebudayaan Ini dilontarkan pertama oleh G elit
Smith pada tahun 1871-937 dan wj Perry tahun 1887 -1949, mereka mengajukan

6
sebuah teori yang dinamakan heliolity teori setelah membaca dan mempelajari
banyak sejarah serta benda-benda arkeologis mengenal kebudayaan besar yang
pernah ada di muka bumi berdasarkan teori yang mereka ajukan ini peradaban besar
yang pernah ada pada masa lampau merupakan hasil persebaran yang berasal dari
Mesir, Hal ini karena berdasarkan kajian dari peneliti pernah terjadi peristiwa difusi
yang sangat besar pada masa lampau yang berpusat di Mesir, persebaran dari titik
utama di Mesir ini bergerak ke arah timur yang meliputi daerah-daerah terjauh
seperti India Indonesia dan Polinesia hingga mencapai Amerika.

Boaz adalah ahli geografi yang berasal dari Jerman tokohnya yang dianggap
pendekar ilmu antropologi banyak melakukan ekspedisi ke wilayah-wilayah
pedalaman di Amerika dan mengumpulkan bahan etnografi yang digunakan untuk
menyusun karangannya mengenai kebudayaan model Boas kemudian dikenal
dengan nama partikularisme historis yang di dalamnya melahirkan konsep-konsep
baru mengenai kajian budaya seperti daerah lingkungan dan lapisan budaya.

A. Ragam teori difusi

1. Teori difusi Rivers

metode yang diuraikan oleh Rivers dalam karangan berjudul genealogical method
of antropological ingully menjadi metode pokok dalam sebagian besar penelitian
antropologi yang berdasarkan field work apabila seorang peneliti datang kepada
suatu masyarakat sebagian besar dari bahan keterangannya akan diperoleh dari para
informan dengan berbagai macam metode wawancara. seorang peneliti harus
mengumpulkan daftar asal-usul individu dalam masyarakat objek penelitiannya itu,
seorang peneliti akan mengajukan pertanyaan kepada para individu seperti kaum
kerabat, nenek moyang, peneliti dapat mengembangkan wawancara yang lebih luas.

2. Teori difusi Smith dan Perry

Mereka mengajukan bahwa dalam sejarah kebudayaan dunia pada zaman purbakala
pernah terjadi peristiwa difusi besar yang berpangkal di Mesir yang bergerak ke
arah timur dan yang meliputi jarak yang sangat jauh yaitu ke arah daerah-daerah

7
sekitar lautan tengah Afrika, India, Indonesia, Polinesia, Amerika, yang disebut
Holiolistik teori

3. kelebihan dan kekurangan teori difusi

a. kelebihan Teori Difusi menyatakan bahwa kebudayaan yang ada merupakan


sebaran dari kebudayaan lainnya dari sini terdapat cara pandang baru yang
meletakkan dinamika dan perkembangan kebudayaan tidak hanya dalam bentuk
waktu tetapi juga dalam bentuk ruang dan kelebihan lainnya adalah para penyusun
Teori ini telah menggunakan analisis komparatif yang berlandaskan standar kualitas
dan kuantitas dalam menentukan wilayah persebaran kebudayaan sebagaimana
yang mereka yakini Kelebihan lainnya adalah parapenyusun Teori ini sangat
memperhatikan setiap detail catatan mengenai kebudayaan sehingga mereka
mendapatkan beragam hubungan atau keterkaitan antara satu kebudayaan dan
kebudayaan lainnya kelebihan yang terpenting dari teori ini adalah penekanan
mereka pada penilaian lapangan untuk mendapatkan data yang lebih dan akurat.
Meskipun demikian teori difusi tidak lepas pola dari beragam kelemahan dilihat
dari sisi data karena tidak memiliki dukungan data yang cukup dan akurat dan
mengumpulkan data pun tidak dilakukan melalui prosedur dan metode penelitian
yang jelas ( Huddy shri Ahimsa. putra ,2008:9). Maka dapat disimpulkan bahwa
peradaban-peradaban kuno di bumi sebenarnya berasal dari orang-orang Mesir, Hal
ini memperlihatkan pandangan para penyusunnya yang sangat Mesir-sentris
(koentjaraningrat 1, 2007)

b. kelemahan teori Difusi ini terletak pada metode yang mereka gunakan dalam
melakukan penelitian yang tidak memperbandingkan kebudayaan-kebudayaan
yang saling berdekatan dalam penelitiannya para penyusun Teori ini hanya
melakukannya berdasarkan ketersediaan data yang ada.
karena keterkaitan mereka dengan catatan sejarah sebagai bagian dari model teori
yang mereka gunakan, akibatnya tidak semua sejarah yang berkaitan dengan suku-
suku dapat diungkapkan karena beragam sebab yang diantaranya belum adanya
peneliti yang melakukan kajian terhadap suku tersebut. teori difusi datang ketika
pandangan-pandangan yang diajukan oleh teori evolusi mengenai kebudayaan

8
manusia. kelebihan utama difusi adalah penggunaan data lapangan yang lebih baik
dibandingkan dengan teori evolusi sedangkan kelemahannya ialah terlalu
mengandalkan ajaran sejarah padahal tidak setiap suku yang akan diteliti memiliki
Catatan sejarah yang lengkap.

1.5 Akulturasi budaya

Adalah sebuah proses yang terlibat dengan menambahkan kebudayaan baru lain
ke dalam budaya asli. Akulturasi yaitu sering disebut sebagai percampuran dan
pengambilan sebuah kebudayaan yang berbeda dengan kebudayaan sekitarnya.
Akulturasi budaya yaitu lebih berfokus pada interaksi budaya yang muncul ketika
mengalami sebuah pertemuan dengan budaya tertentu mengalami perpaduan
budaya yang tidak dikenal. (shaddono, 2018).

Indonesia adalah salah satu dari sekian banyak negara yang memiliki budaya yang
luar biasa dan berbeda. Dimana terdapat sebuah perbedaan pada budaya yang ada
di setiap sukunya, hal tersebut digunakan untuk dijadikan sebagai identitas dan
pembeda dengan suku bangsa lainnya. Kebudayaan yaitu sebuah kebiasaan yang
dibangun dari adanya sebuah budi dan pekerti, serta adanya akal yang ada pada diri
manusia. Kebudayaan sendiri memiliki arti yaitu keseluruhan yang terbentuk dari
sebuah gagasan dan hasil karya dari manusia.

Dimana dengan hal tersebut seseorang harus dapat terbiasa dengan hasil yang ada,
serta mempelajari karakternya. Hal ini merupakan sebuah sifat kebudayaan yaitu
budaya harus tetap hidup dan berkelanjutan dari zaman yang sedang berlangsung
hingga zaman yang akan datang. Dengan adanya hal tersebut maka akan membuat
manusia bertahan hidup dan seterusnya ia akan menggunakan akalnya untuk
berfikir, karena kebudayaan akan selalu mengalir pada diri manusia dalam
kehidupannya, dan kebudayaan akan selalu berkembang mengikuti perkembangan
zaman.

Seorang manusia adalah pemegang hak atas hidup dan matinya kebudayaan, dan ia
juga memiliki tugas yaitu untuk menciptakan, melestarikan, hingga
mengembangkan sebuah budaya dan karya seni dengan menyesuaikan kondisi yang

9
ada pada lingkungan sekitar. Manusia akan selalu mengalami sebuah kematian dan
kelahiran yang akan membuat manusia selalu silih berganti. Hal tersebut
merupakan salah satu contoh dari adanya kebudayaan.

Sebuah kesenian merupakan salah satu dari banyaknya bagian-bagian kebudayaan,


dimana kesenian juga memiliki sebuah peran yang penting dalam kehidupan
manusia, dan tidak kalah penting dengan bidang yang lainya. Dalam kehidupan
manusia pada umumnya terdapat suatu karya seni yang di sebabkan karena kedua
hal tersebut saling melengkapi dan saling membutuhkan.Artinya seorang manusia
membutuhkan sebuah kesenian dalam kehidupan yang dijalaninya, sedangkan
sebuah kesenian juga membutuhkan manusia yang digunakan untuk menjadi
pendukungnya.

Menjadi sebuah pendukung pada kesenian, maka besar harapan kepada manusia
untuk dapat mengembangkan dan dapat melestarikan sebuah kesenian yang ada
yaitu dengan cara melahirkan sebuah karya seni baru yang sesuai dengan kondisi
lingkungan, dan menyesuaikan dengan sebuah perkembangan zaman. Tanpa
disadari pada saat mengembangan sebuah kesenian, hal tersebut selalu
berdampingan dengan kehidupan yang ada di masyarakat, seperti adanya sebuah
sistem kepercayaan yang berbeda-beda, adanya adat istiadat, dan sebagainya.

Disetiap daerah selalu memiliki sebuah kesenian dan berbagai macam kebudayaan
yang memiliki perbedaan yang akan menjadi ciri khasnya (Nurwanti, 2019).
Sebuah kesenian juga memiliki arti lain yaitu akal yang digunakan untuk dapat
menciptakan sebuah karya seni yang indah, dari adanya ide-ide yang luar biasa yang
ada pada diri seorang manusia. Kesenian juga dapat digunakan untuk sebuah
pengekspresian diri sesuai dengan hal yang dibutuhkan dalam sebuah
perkembangan sosial, dimana hal tersebut akan memudahkan untuk dapat
beradaptasi serta menciptakan kepekaan masyarakat kepada nilai-nilai keanggunan
dalam sebuah kesenian (Hanif, 2016).

Seni adalah kompleksitas keberadaan simbol, ide, norma, nilai, dan aturan yang di
dalamnya terdapat sebuah tindakan. Arti dari simbol itu sendiri adalah makna pesan

10
yang diperlukan untuk kegiatan religi dan system kepercayaan sebuah kelompok
masyarakat (Koentjaraningrat, 2009). Kesenian merupakan bentuk budaya suatu
daerah, yang tentunya berbeda-beda dari daerah ke daerah lainya Dalam hal ini
terlihat bahwa segala sesuatu yang ada dalam kesenian secara sembunyi-sembunyi
telah berhasil menggambarkan adanya sebuah kehidupan dan kesenian yang
berdampingan di setiap daerah.

11
KESIMPULAN
Dalam makalah ini kami menyimpulkan Antropologi kebudayaan membahas
segala tingkah laku manusia secara keseluruhan dalam budidaya nya seperti
tindakan, aktivitas, rasa dan gagasan, karya dan segala macam hal yang
bersangkutan antara manusia dan budayanya. Inti bahasan kebudayaan dalam
antropologi juga berbeda dengan pembahasan kebudayaan secara umum yang
ditekanan pada keindahan saja. Akan tetapi, dalam antropologi lebih menekankan
pada suatu tindakan yang dihasilkan dari proses belajar. Didalam kebudayaan
tersebut terdapat substansi, unsur dan karakteristik zamanThubungan dengan ilmu
antropologi. Ketiganya membangun “kebudayaan” dan menjelaskan secara lebih
rinci makna antropologi kebudayaan itu. Masyarakat manusia di di mana pun
tempatnya pasti mendambakan kemajuan dan peningkatan kesejahteraan ada yang
optimal. Kondisi masyarakat secara obyektif merupakan hasil tali temali antara
lingkungan alam, lingkungan sosial serta karakteristik individu. Perjalanan panjang
dalam rentang waktu kesejarahan telah mengajak masyarakat manusia menelusuri
hakikat kehidupan dan tata cara kehidupan yang berkembang pesat dalam hidup.
Ruang gerak perubahan itupun juga berlapis-lapis, dimulai dari kelompok terkecil
seperti keluarga sampai pada kejadian yang paling panjang mencakup tarikan
kekuatan kelembagaan dalam masyarakat. Perubahan sosial adalah suatu proses
yang luas lengkap mencakup suatu tatanan kehidupan manusia. Perubahan sosial
akan mempengaruhi segala aktivitas maupun organisasi pendidikan yang
berlangsung, pendidikan bisa ikut terjaring dalam hukum-hukum perubahan sosial
yang di dalam kebudayaan tersebut terdapat substansinya, unsur dan
karakteritongkat yang erat kaitannya dengan ilmu antropologi. Ketiga membangun
“Kebudayaan” dan menjelaskan secara lebih rinci bisa juga antopologi kebudayaan
itu. Masyarakat manusia di mana pun tempatnya pasti menambakan ke maju sebuah
dan peningkatan kesejahteraan yang optimal.

12
DAFTAR PUSTAKA
1. Dr.sugeng Pujileksono, M.si. 2015 Pengantar Antropologi Jakarta : Instrans
Publisting

2. William A haviland R.g Soekadino. Pengantar Antropologi jilid 2

3. Drs. Sidi gajalba. Pengantar kebudayaan sebagai ilmu

4. Hj. Sulasman M. Hum dan Setia Gumilar M.si Teori teori kenudayaan

13

Anda mungkin juga menyukai