DISUSUN OLEH :
NAMA : TRI HARI AJI PRAOTO
NIM: 1710116464
KELAS 5 B
FAKULTAS HUKUM
UNIVERSITAS PANCA BHAKTI
PONTIANAK
KATA PENGANTAR
Assalammu’alaikum Wr. Wb
Puji syukur Tim Penulis panjatkan kepada Allah SWT. yang telah melimpahkan segala Rahmat
dan Karunia-Nya. Berkat Rahmat dan Karunia-Nya lah kami dapat menyelesaikan penulisan
makalah yang berjudul “Masyarakat dan Budaya” ini tepat pada waktunya.
Shalawat bermahkotakan Salam kita hadiahkan keharibaan Baginda Rasullullah Muhammad
SAW. yang telah membawa ummatnya dari alam kebodohan ke alam yang penuh dengan
penerangan Islam dan Pengetahuan.
Ucapan terima kasih tak lupa kami haturkan kepada fasilitator, Bapak Jauhari Hasan dan kepada
semua pihak yang telah membantu dalam penyelesaian makalah ini.
Penulis sadar bahwa makalah ini masih jauh dari titik kesempurnaan. Oleh karena itu, kritik dan
saran yang bersifat membangun dari Pembaca sangat Tim Penulis harapkan agar makalah ini
mengalami perubahan ke arah yang lebih baik.
Akhirnya, Tim Penulis berharap semoga makalah ini dapat berguna bagi para Pembaca serta bagi
Penulis sendiri.
Penulis
ZULFATA
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR..................................................................................................................1
DAFTAR ISI.................................................................................................................................2
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah...............................................................................................................2
1.2 Batasan Masalah...........................................................................................................................
BAB II PEMBAHASAN
2.1 Manusia sebagai pencita budaya…………………………………………….4
2.2 Perkembanagan dan perubahan budaya……………………………………..5
2.4 Fungsi budaya bagi masyarakat……………………………………………..6
2.5 Teoti-teori kebudayaan :
2.5.1 Teori Heliolitik (Elliot smith dan W,j. perry)……………………………..7
2.5.2 Teori Dualisme Difusional (emile Durkheim)………………………….....8
2.5.3 Teori Uneven development (karl marx)……………………………………9
2.5.4 Teori Difusi Kultural (Max weber)……………………………………….10
DAFTAR PUSTA
BAB I
PENDAHLUAN
1. Latar belakang
Semenjak islam turun di atas permukaan buni ini, dalam proses penyempurnaan akhlak dengan
seiringan waktu peradaban umat manusia berlangsung secara bertahap-tahap dan di selinngi
kehidupan itu dengan aneka bentuk, baik di segi pemahaman maupun di segi cultural atau
budaya nya umat pada masa itu, peradaban budaya itu sangat lah penting bagi kehidupan
manusia karena dengan mengetaui pola-pola bidaya tersebut umat manusia tau di mana asal-usul
nya perilaku yang mereka peroleh dari zaman terdahulu hingga ke zaman kontemporel. Dalam
memahami konsep-konsep budaya dan apa saja yang berkaitan dengan itu maka ada tatacara atau
metode-metote yang ahrus di lewati, seyogyanya dengan pape ini bisa sedikit membantu
dmemahami konseo-Konsep kebudayaan yang sebenar nya,
, bahasa , peralatan hidup, organisasi sosial, religi, seni, dan lain-lain. Yang kesemuanya di
tunjuk kan untuk membantu manusia dalam melangsungkan kehidupan bermasyarakat.
Drs. Herimanto,2006, ilmu sosial &budaya dasar, bumi aksara : Jakarta timur hal : 24-25
B. Masyarakat dan budaya
Istilah masyarakat berasal dai bahasainggris yang di sebut society (berasal dari kata latin socies
yang berarti kawan,keluarga serta masyarakat). Yang biasa di pakai dalam bahasa sehari-hari
untuk menyebut kesatuan-kesatuan hidup manusia, “masyarakat” sendiri berasal dari akar kata
bahasa arab yaitu syahara yang arti nya ikut serta.
Secara terminologi masyarakat disebut sekumpulan manusia yang saling berinteraksi
suatu kesatuan masyarakat dapat memiliki parasarana yang memuas kan para warga nya untuk
berinteraksi, adnya prasarana untuk berinteraksi, adpun sarana untuk bersilaturrahmi, memang
menyebab kan terjadi nya kesejahteraan antara para warga yang kolekti
Kebudayaan adalah seluruh siatem dan gagasan serta rasa, tindakan yang di hasil kaqn
manusia dalam kehidpan bermasyarakat, yang di jadikan wilayah nya dengan belajar. Dengan
demikian tindakan manusia adalah “kebudayaan” karena jumblah dindakan yang di lakukann nya
dalam kehidupan bernasyarakat yang tidak di biasakannya dengan belajar(tindakan naluri, reflek,
atau tindankan yang yang di lakukan melalui prosesfisiologi maupun tindakan membabi buta).
Sangat terbatas sebagai tindkan yang merupakan nalurinya (misal nya makan,minum, berjalan
dan lainnya).
C. Manusia sebagi pencipta buaya
Masyarakat ada setiap saat dari masa lalu ke masa mendatang kehadiran nya justru
melallui fase antara apa telah terjadi dan apa yang akan terjadi. Dalam masyarakat kini
terkandung pengaruh bebas, dan perilaku masa lalu serta bibit dan potensi unik masa depan ,
sifat berproses nya msyarakat secara tersirat berarti bahwa fase sebelum nya berhubungan sebab
akibat yang memberitakan berita fase berikut nya, kaitan belakangan yakni kaitan antara ke
adaan masyarakat kini dan sejarah sebelum nya. Kaitan masyarakat dengan masa lalu nya tidak
akan pernah mati sama sekali, kaitan itu melekat dalam sifat masyarakat itu. Masyarakat tidak
akan pernah menjadi masyarakat bila kaitan dengan masa lalu nya tidak ada, kaitan antara masa
, Lawnister, sharp, (New York : roscel sage formation 1952) Hal : 254
bernama the children of the sun (1923) pada masa sekarang teori heliotik it hanya bisa kita
pandang sebagai suatu contoh saja dadi salah satuu cara yang pernah di gunakan oleh para ahli
antropologi untuk mencoba menerangkan gejala persamaan-persamaan unsur-unsur kebudayaan
di ber bagai tempat di dunia.
, .lihat mengenai hal itu buku pegantar ilmu antropologi(koentjaningrat 1980:bab IV,V)H:34
Adakah dengan memberikan focus pada buday . Secara sambil lalu, fakta menunjukan bahwa
sebagian berat World view yang ada dalam tulisan-tulisan Karl Mark termasuk dalam sidang
kehidupan intektual dalam dunia modern.
Kita akan bila memperoleh gambaran lebih jelas tentang kontribusi teoritis dar tiap-tiap
elemen sosiologi budaya arsip secara keseluruhan dengan memperluas metaforaswicthmen
dengan menghidupkan Karl Mark menjelaskan bahwa : bukan gagasan secara langsung
menguasai tindakan manusia melainkan materi dan kepentingan-kepentingan ideal, citra-citra
dunia yang sering diciptakan oleh gagasan seperti switchmen telah menentukan jalur dimana
tindakan didorong oleh tindakan kepentingan (1948:280) tetapi selama pertanyaan ini tidak
secara langsung menyebutkan bahwa (hanyalah) interelasi antar World view dan kepentinjgan
yang menjelaskan pengaruh gagasan maka pertanyaan itu menyesatkan.
psikologi yaitu ilmu pangkal nya seperti confic and dream (1923 , dan beberapa yang lain
tetapi ia tidak akn pernah meninggalkan ilmu antropologi, malahan ia mengikuti perkembangan
–perkembangan nya, tampak dari buku nya yang terbit Anumerta, social organization (1924),
merupakan suatu perbaikan yang di tulis nya dalam tahun 1914. .di muat dalam majalah
sociological review (1910:1-10)
BAB III PENUTUP
1. KESIMPULAN
Manusia adalah salah satu maklhluk tuhan di dunia. Makhluk tuhann di malam fana ini
ada empat macam, yaitu alam,tumbuhan,dan manusia, Kebudayaan berasal dari bahsa sanskerta,
nyaitu Budhayah yang merupakan bentuk jamak dai budhi(budi atau akal), di artikan sebagai hal-
hal yang berkaitan dengan budi dan akal.ada pendapat lain mengatakan buda berasal dari kata
budi dan daya, budi merupakan unsure rohani, sedangkan daya adalah unsure jsasmani manusia.
Defenisi budaya banyak sekali pengertian nya karena dalam menafssirkan budya itu tergantung
Masyarakat ada setiap saat dari masa lalu ke masa mendatang kehadiran nya justru melallui fase
antara apa telah terjadi dan apa yang akan terjadi. Dalam masyarakat kini terkandung pengaruh
bebas, dan perilaku masa lalu serta bibit dan potensi unik masa depan , sifat berproses nya
msyarakat secara tersirat berarti bahwa fase sebelum nya berhubungan sebab akibat yang
memberitakan berita fase berikut nya, kaitan belakangan yakni kaitan antara ke adaan
masyarakat kini dan sejarah sebelum nya. Kaitan masyarakat dengan masa lalu nya tidak akan
pernah mati sama sekali, pada objek yang di teliti oleh para pemberi defeniesi
Senada dengan berbagai teori-teori yang saling beraneka, bahkan secara lahiriah cukup
membedakan serta menentang dalam kategori kebudayaan atau pun sebagai nya, dari suatu sisi
kita pasti dapat mempersisikan perbedaan dalam teori-teori itu pada hakikat nya menciptakan
kemaslahatan umat dalam berbudaya.