Anda di halaman 1dari 9

MAKALAH

DEFINISI KEBUDAYAAN DARI ILMU ANTROPOLOGI


Disusun untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Ilmu Antropologi
Dosen Pengampu:
Lilis Suryani, S.Sos., M.M

KELOMPOK 4
Penyusun:
Adelia Latifahtul Arifah (231012600852)
Ismi Aulya (231012600876)

Program Studi Ilmu Komunikasi


Fakultas Ilmu Komunikasi
Universitas Pamulang
2023
KATA PENGANTAR

Puji syukur diucapkan kehadirat Allah Swt. atas segala rahmat-Nya sehingga makalah ini dapat
tersusun sampai selesai. Tidak lupa kami mengucapkan terima kasih terhadap bantuan dari pihak yang
telah berkontribusi dengan memberikan sumbangan baik pikiran maupun materi.

Penyusun sangat berharap semoga makalah ini dapat menambah pengetahuan dan pengalaman bagi
pembaca. Bahkan kami berharap lebih jauh lagi agar makalah ini bisa pembaca praktikkan dalam
kehidupan sehari-hari.

Bagi kami sebagai penyusun merasa bahwa masih banyak kekurangan dalam penyusunan makalah ini
karena keterbatasan pengetahuan dan pengalaman kami. Untuk itu kami sangat mengharapkan kritik
dan saran yang membangun dari pembaca demi kesempurnaan makalah ini.

Tangerang Selatan, 15 September 2023

Tim Penulis

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.....................................................................................................................i
DAFTAR ISI.................................................................................................................................ii
BAB I............................................................................................................................................1
PENDAHULUAN................................................................................................................................1
A. Latar Belakang...........................................................................................................................1
B. Rumusan Masalah......................................................................................................................1
C. Tujuan........................................................................................................................................1
BAB II..................................................................................................................................................1
PEMBAHASAN...................................................................................................................................1
A. Pengertian Kebudayaan dalam Ilmu Antropologi......................................................................1
B. Wujud Kebudayaan....................................................................................................................1
C. Sifat – sifat kebudayaan.............................................................................................................3
D. Unsur – unsur kebudayaan Ilmu Antropologi............................................................................3
E. Integritas kebudayaan Ilmu Antropologi....................................................................................3
F. Relativitas Budaya.....................................................................................................................4
BAB III.................................................................................................................................................5
PENUTUP............................................................................................................................................5
A. Kesimpulan................................................................................................................................5
B. Saran..........................................................................................................................................5
DAFTAR PUSTAKA.....................................................................................................................6

ii
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Antropologi adalah ilmu yang mempelajari tentang hubungan manusia serta kebudayaan,
secara lebih khusus antropologi juga dapat mempelajari bagaimana pola dan proses interaksi
manusia dan lingkungannya. Hal yang berkaitan dengan nilai – nilai kemanusiaan, kekayaan, gaya
hidup dan penggunaan sumber daya. Manusia adalah spesies yang sangat beragam, dengan
keberagaman budaya tersebut mendorong para antropolog untuk meneliti apa yang membuat
manusia unik dan bagaimana budaya berperan dalam kehidupan manusia. Dengan proses
interaksinya yang sering melibatkan komunikasi seperti berbicara,menulis,bahasa tubuh serta
melalui media sosial. Dengan tujuan memahami, berkolaborasi serta menyelesaikan masalah atau
sekedar berkomunikasi secara sosial.

B. Rumusan Masalah
Rumusan masalah dalam makalah ini terkait:
1. Apa definisi kebudayaan menurut Ilmu Antropologi?
2. Apa saja wujud kebudayaan yang ada?
3. Bagaimana sifat dari budaya?
4. Apa yang menjadi unsur – unsur kebudayaan?
5. Bagaimana integritas kebudayaan?
6. Apa itu relativitas budaya?

C. Tujuan
Makalah ini bertujuan untuk mengatahui definisi, wujud dan unsur kebudayaan dari Ilmu
Antropologi. Serta bagaiman bentuk adat istiadat, sifat, dan juga integritas kebudayaan dalam
Ilmu Antropologi.

1
BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian Kebudayaan dalam Ilmu Antropologi


Satu hal yang sudah kita ketahui bahwa Antropologi mempelajari tentang keanekaragaman
manusia dan kebudayaannya. Kata kebudayaan sendiri berasal dari bahasa Sanskerta buddhayah,
yang berarti ‘budi’ atau ‘akal’. Jadi kebudayaan dapat diartikan “hal-hal yang bersangkutan
dengan akal”. Kebudayaan menurut ilmu antropolgi adalah sistem gagasan, tindakan, dan hasil
karya manusia dalam rangka kehidupan masyarakat yang dijadikan milik diri manusia dengan
belajar.
Adapun beberapa definisi kebudayaan menurut beberapa ahli antropologi.
Bronislaw Malinowski (1884-1942)
Kebudayaan merupakan penyelesaian manusia terhadap lingkungan hidupnya, serta usaha untuk
mempertahankan kelangsungan hidupnya, sesuai dengan keadaan (tradisi) yang terbaik.
Hubungan manusia dengan alam semesta bisa digeneralisasikan secara lintas budaya.

Clifford Geertz (1926-2006)


Kebudayaan merupakan system keteraturan dari makna dan symbol yang ditransmisikan,
diterjemahkan dan diinterpretasi agar dapat mengontrol perilaku, sumber-sumber ekstrasomatik
dari informasi, memantapkan individu, mengembangkan pengetahuan, membuat penilaian dan
bersikap terhadap kehidupan mereka.

Koentjaraningrat (1923-1999)
Kebudayaan adalah seluruh system gagasan dan rasa, tindakan, serta karya yang dihasilkan
manusia dalam kehidupan bermasyarakat, yang dijadikan miliknya dengan belajar.

B. Wujud Kebudayaan
Ada beberapa wujud kebudayaan menurut beberapa ahli, salah satunya menurut J. J.
Hoeningman ada 3 wujud kebudayaan seperti gagasan, aktivitas dan juga karya. Berikut
penjelasannya.
1. Gagasan (Wujud Ideal)
Wujud gagasan kebudayaan ini merupakan kebudayaan yang berbentuk kumpulan ide,
gagasan, nilai-nilai, norma-norma, dan peraturan yang sifatnya abstrak, tidak dapat diraba
atau disentuh. Wujud kebudayaan ini berupa pemikiran manusia, contohnya seperti karya
tulis, pola pikir, filsafat dan ideologi demokrasi Pancasila.
2. Aktivitas (Tindakan)
Wujud kebudayaan ini sebagai suatu tindakan berpola dalam masyarakat dan bersifat
konkret yang terjadi dalam kehidupan sehari-hari dan dapat diamati. Wujud kebudayaan ini
juga disebut sebagai system sosial. Contohnya musyawarah, gotong royong dan mengikuti
upacara adat.
3. Karya (Artefak)
Wujud kebudayaan ini tidak perlu banyak penjelasan, karena bentuk kebudayaan ini berupa
hasil dari aktivitas, perbuatan dan karya semua manusia dalam masyarakat yang dapat kita
lihat. Wujud dari kebudayaan ini sifatnya paling nyata, contohnya seperti Bahasa daerah,
tarian daerah dan juga rumah adat daerah.

2
C. Sifat – sifat kebudayaan
Adapun sifat-sifat dari kebudayaan itu sendiri, meliputi:
1. Adaptif
Kebudayaan bersifat adaptif ini artinya kebudayaan selalu mampu menyesuaikan diri.
Sifat ini terbukti bahwa banyak kebudayan yang bertahan dan berkembang. Sifat ini juga
akan melengkapi manusia pendukungnya dengan menyesuaikan diri pada hal-hal seperti
kebutuhan fisiologis badan mereka sendiri, lingkungan fisik-geografis, dan juga
lingkungan sosial.
2. Integratif
Sifat ini berarti kebudayaan memadukan semua unsur dan sifat-sifatnya menjadi satu,
bukan sekumpulan kebiasaan yang terkumpul secara acak-acakan. Karena itulah
kebiasaan yang ada didalam satu kebudayaan tidak mudah dimasukkan ke dalam
kebudayaan lain.
3. Dinamis
Kebudayaan selalu berubah. Perubahan ini disebabkan oleh sifat dari kebudayaan itu
sendiri yang dinamis, terus bergerak, mengikuti dinamika kehidupan sosial budaya
masyarakat. Perubahan ini meliputi perubahan pada wujud budaya yang meliputi tujuh
unsur kebudayaan yaitu: bahasa, sistem pengetahuan, organisai sosial, system peralatan
hidup dan teknologi, system mata pencaharian, sistem religi dan kesenian.

D. Unsur – unsur kebudayaan Ilmu Antropologi


Menurut seorang antropolog asal Amerika, C. Kluckholn, dalam bukunya Universal
Categories of Culture, ada tujuh unsur kebudayaan yang menjadi isi pokok tiap kebudayaan
di dunia, diantaranya adalah:
1. Bahasa
2. Sistem pengetahuan
3. Organisasi sosial dan sistem kekerabatan
4. Sistem peralatan hidup dan teknologi
5. Sistem mata pencaharian
6. Sistem religi
7. Kesenian
Ketujuh unsur pokok tersebut dianggap dapat ditemukan dalam semua kebudayaan
suku bangsa di dunia oleh sebab itu, sering kali disebut sebagai cultural universal atau unsur
kebudayaan universal. Ketujuh unsur tersebut menunjukkan kerangka utama dari sebuah
kebudayaan. Adapun fungsi dari unsur-unsur tersebut adalah memenuhi lebih dari satu hasrat
manusia saja. Contohnya dari unsur sistem teknologi, dimana fungsinya adalah memenuhi
kebutuhan teknologi yang semakin canggih, guna bertahan hidup di zaman yang serba
canggih seperti sekarang.

E. Integritas kebudayaan Ilmu Antropologi


Integrasi nasional ialah penyesuaian di antara berbagai unsur kebudayaan yang berbeda,
sehingga mencapai keserasian fungsi dalam masyarakat. Sederhananya, integrasi nasional secara
antropologis lebih menitikberatkan pada penyatuan berbagai unsur kebudayaan, supaya
kehidupan masyarakat lebih serasi, harmonis, dan tenteram. Contohnya berbagai unsur
kebudayaan yang dimiliki bangsa Indonesia tidak menjadi pemecah, melainkan menyatukan dan
membuat masyarakatnya hidup berdampingan. Dibuktikan dengan sikap saling menghargai dan
menghormati antarmasyarakat.

3
F. Relativitas Budaya
Relativitas budaya artinya kebiasaan-kebiasaan dan pemikiran dalam suatu masyarakat
dan harus dipandang dalam konteks masyarakat tersebut. Ini artinya jika kita ingin menilai suatu
kebudayaan lain, kita harus memahami terlebih dahulu kebudayaan tersebut sehingga baik
buruknya penilaian kita kelak tidak tergantung pada ukuran-ukuran yang ada dalam kebudayaan
kita sendiri, melainkan berasal dari ukuran-ukuran kebudayaan yang berlaku pada masyarakat
tersebut. Mengapa pemahaman relativitas budaya ini perlu kita pelajari? Alasannya sederhana.
Karena kita mempunyai kecenderungan untuk menganggap budaya lain lebih rendah, hanya
karena bertentangan atau berbeda dengan budaya kita sendiri.
Ada sebuah contoh menarik dari relativitas budaya ini. Jika kita pergi ke pedalaman
Papua, dan melihat kehidupan sehari-hari masyarakat disana mungkin kita akan terkejut.
Bagaimana tidak, seorang ibu di Papua juga menyusui anak-anak babi yang dipeliharanya, selain
menyusui anaknya sendiri. Mengapa mereka melakukan itu? Babi adalah harta kekayaan adat
yang tinggi nilainya di sana. Karena itulah babi-babi kecil juga harus dipelihara dengan baik,
agar tetap sehat dan hidup, dan tetap memiliki nilai yang tinggi sebagai harta kekayaan adat
seseorang ataupun sebuah suku. Oleh karena itulah, dengan konsep relativisme budaya, bukan
berarti ada satu budaya yang benar dan budaya lainnya salah.

4
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan
Kebudayaan adalah sistem gagasan, tindakan dan hasil karya manusia dalam rangka
kehidupan masyarakat yang dijadikan milik diri manusia dengan belajar. Menurut J.J
Hoeningman, wujud kebudayaan ini ada 3, yaitu berupa gagasan, aktivitas dan juga karya.
Dan adapun sifat-sifat dari kebudayaan itu sendiri meliputi, adaptif, integratif dan dinamis.
Menurut C. Kluckholn ada tujuh unsur kebudayaan yang dapat ditemukan dalam semua
kebudayaan suku bangsa di dunia, diantaranya adalah bahasa, sistem pengetahuan, organisasi
sosial dan sistem kekerabatan, sistem peralatan hidup dan teknologi, sistem mata pencaharian,
sistem religi dan juga kesenian.
Selain itu adanya integritas dalam kebudayaan yang artinya penyesuaian diantara
berbagai unsur kebudayaan yang berbeda dalam kehidupan bermasyarakat. Dan juga adanya
konsep relativisme budaya, artinya kebiasaan-kebiasaan dan pemikiran dalam suatu
masyarakat dan harus dipandang dalam konteks masyarakat tersebut, sehingga tidak asal
menilai suatu kebudayaan yang dianut oleh masyarakat setempat.

B. Saran
Setelah menulis ini, harapan dari penulis sendiri agar anak muda lebih mau belajar
tentang kebudayaan Indonesia dan juga memelihara hasil dari kebudayaan itu sendiri. Serta
tidak melupakan konsep relativisme budaya atau saling menghargai budaya lain. Dengan kita
mau mempelajari, memelihara serta menghargai budaya lain secara tidak langsung kita sudah
melestarikan budaya di Indonesia.

5
DAFTAR PUSTAKA

Ihromi, T. (2017). Pokok-Pokok Antropologi Budaya. Jakarta: Yayasan Pustaka Obor Indonesia.
Sare, Y. (2007). Antropologi SMA/MA Kls XI (Diknas). Jakrta: PT Gramedia Widiasarana Indonesia.

Anda mungkin juga menyukai