Anda di halaman 1dari 15

PENGOBATAN TRADISIONAL MASYARAKAT DESA LUBUK AMBACANG

KECAMATAN HULU KUANTAN KABUPATAEN KUANTAN SINGINGI

Oleh: Gusti Randa/1201112020


Email: Gustiranda@ymail.com
DosenPembimbing: Drs. H. Basri, M.Si
Jurusan Sosiologi Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik
Universitas Riau
Kampus Bina Widya Jl. HR. Soebrantas Km. 12,5 Simpang Baru Pekanbaru
28293-Telp/Fax. 0761-63277

ABSTRAK
Penelitian tentang pengobatan tradisional ini dilakukan di Desa Lubuk
Ambacang Kecamatan Hulu Kuantan Kabupaten Kuantan Singingi. Penelitian ini
dilakukan dengan tujuan untuk menjelaskan bagaimana sistem kepercayaan yang
melandasi penggunaan ramuan tradisional pada masyarakat Desa Lubuk Ambacang dan
bagaimana efektivitas penggunaan ramuan tradisional menurut pandangan masyarakat
Desa Lubuk Ambacang. Dalam penelitian ini penulis menggunakan jenis penelitian
kualitatif, merupakan upaya untuk menyajikan dunia sosial, dan perspektifnya didalam
kehidupan, dari segi konsep, perilaku, persepsi, dan persoalan tentang manusia yang di
teliti. Teknik pengumpulan data menggunakan teknik observasi, wawancara dan
dokumentasi. Hasil penelitian membuktikan bahwa yang menjadi landasan masyarakat
dalam penggunaan ramuan-ramuan tradisional yaitu berdasarkan keyakinan (Agama),
tradisi turun-temurun serta berdasarkan fakta realitas yang telah dirasakan. Sedangkan
efektivitas penggunaan ramuan tradisional menurut masyarakat Desa Lubuk Ambacang
ada yang positif yaitu dalam bidang kesehatan, ekonomi dan mempertahankan tradisi
turun-temurun. Ada juga efektifitas negatifnya, seperti kepercayaan yang menyimpang,
yaitu mempercayai dukun yang bisa menyembuhkan penyakit yang di derita oleh
pasien.

Kata kunci : Pengobatan tradisional, Sistem Kepercayaan, Efektivitas

1
TRADITIONAL MEDICINE VILLAGE DISTRICT OF HULU LUBUK
AMBACANG KUANTAN KABUPATAEN SINGINGI

By: Gusti Randa/1201112020


Email: Gustiranda@ymail.com
Supervisor: Drs. H. basri, M.Si
Department of Sociology Faculty of Social and political sciences
University of Riau
Bina Widya Campus Jl. HR. Soebrantas Km. 12,5 Simpang Baru Pekanbaru
28293-Telp/Fax. 0761-63277

ABSTRACT

Research on traditional medicine was conducted in the village of Lubuk Ambacang


District of Hulu Kuantan Kuantan District Singingi. This research was conducted with
the aim to explain how the belief systems that underlie the use of traditional medicine in
the village of Lubuk Ambacang society and how the effective use of traditional
medicine in the view of people in Desa Lubuk Ambacang. In this study the author uses
qualitative research, is an attempt to present the social world, and perspective in life, in
terms of concept, behavior, perception, and the question of human investigate. Data
collection techniques using observation, interview and documentation. The research
proves that became the foundations of society in the use of traditional herbs that is
based on faith (Religion), hereditary tradition as well as fact-based reality has been
perceived. While the effectiveness of the use of traditional herbs in the village of Lubuk
Ambacang society there are positive that in the field of health, the economy and
maintain the tradition of hereditary. There is also a negative effectiveness, such as a
distorted belief, believe that the shaman could cure diseases suffered by the patient.

Keywords: Traditional medicine, Belief System, Effectiveness

2
PENDAHULUAN mantra sebagai pengiring dalam proses
pengobatan suatu penyakit.
1.1 Latar Belakang Masalah
Penyakit yang diobati oleh sang
Masyarakat Indonesia adalah dukun inipun ada yang masih berada
masyarakat yang majemuk. Beberapa ditingkat ringan sampai ketingkat yang
wujud dari kemajemukan tersebut parah sekalipun. Biasanya pengobatan
adalah adanya perbedaan suku-bangsa, tradisional seperti ini masih banyak
agama, tradisi, kebiasaan, adat istiadat dipercaya serta dilakukan oleh
kedaerahan dan sebagainya yang masyarakat yang tinggal dipedesaan,
terdapat dilingkungan masyarakat karena masih terdapat beberapa Daerah
setempat. Walaupun banyak perbedaan, tertentu yang sebagian besar
namun tetap ada nilai-nilai yang di masyarakatnya masih menggunakan
junjung tingi oleh masyarakat tersebut serta melakukan tradisi ataupun
dari dahulunya. Nilai yang ada didalam kebiasaan leluhur mereka, salah satunya
masyarakat pada saat ini berasal dari pengobatan tradisional yang
nilai-nilai yang juga dianut serta yang menggunakan berbagai macam ramuan
dipercaya oleh nenek moyang mereka serta benda-benda lainnya, termasuklah
pada masa sebelumnya. Sehingga nilai- sebagian masyarakat yang tinggal di
nilai tersebut tetap dilaksanakan sesuai Desa Lubuk Ambacang Kecamatan
dengan kepercayaan masyarakatnya, Hulu Kuantan Kabupaten Kuantan
serta tetap disosialisasikan dan Singingi.
dilestarikan dari generasi sebelumnya
kepada generasi muda berikutnya, Jenis penyakit yang diobati oleh
sehingga nilai-nilai yang dipercaya oleh sang dukunpun berbagai macam ragam
masyarakat tersebut tidak punah begitu di antaranya : sakit kepala, keteguran,
saja. sakit perut, kembung, panas dalam,
kesurupan, dan masih banyak lagi. Dari
Tidak bisa dipungkiri Negara sekian banyak jenis penyakit diatas,
Indonesia yang terkenal dengan seandainya dari seseorang menderita
keberagaman budaya yang dimilikinya dari salah satu jenis penyakit yang
membuktikan bahwa memang masih penulis sebutkan sebelunya, maka
banyaknya sebagian daerah yang tergantung pula kepada jenis penyakit
menganut kepercayaan kepada serta tingkat ke khawatiran seseorang
pengobatan tradisional yang ada, pasien terhadap penyakit yang sedang
terutama dengan melakukan pengobatan dialaminya. Salah satu keahlian yang
menggunakan jasa dukun yang ada dimiliki oleh Nenek ND adalah dengan
ditempat tinggal masyarakat setempat. mengobati sakit kepala (keteguran)
Pengobatan tradisional itu sendiri melalui dua potong kunyit kecil-kecil.
adalah pengobatan yang dilakukan oleh Dukunnya akan menjelaskan bahwa
sang dukun dalam mengobati berbagai sang pasien terkena oleh penyakit jenis
jenis penyakit yang dialami pasien baik apa. Penyebabnya apa serta dimana.
disebabkan oleh kekuatan gaib maupun Setelah dijelaskan penyakit jenis apa
terjadi secara natural, menggunakan yang diderita oleh pasiennya tersebut,
cara-cara khusus, serta menggunakan kemudian dukun itu biasanya akan
berbagai macam ramuan, doa ataupun memberikan seperti sebuah petunjuk
ataupun perintah kepada pasiennya apa-

3
apa saja ramuan yang harus dicari untuk 1.3 Tujuan Penelitian
mengobati penyakit. Adapun tujuan penelitian ini
adalah sebagai berikut :
Selain Nenek ND, juga ada 1. Untuk mengetahui sistem
Nenek NR yang juga jago dalam kepercayaan yang melandasi
pengobatan tradisional ini. Tetapi, penggunaan ramuan
Nenek Nuri sekarang tidak melakukan tradisional pada Masyarakat
pengobatan tradisional lagi karena Desa Lubuk Ambacang.
penglihatannya sudah tidak begitu 2. Untuk mengetahui
bagus, namun digantikan oleh anaknya efektivitas penggunaan
yaitu Ibuk SY. Nenek NR dulu terkenal ramuan tradisional menurut
dengan dukun tenungnya, yaitu dengan pandangan masyarakat Desa
menggunakan baskom kecil yang berisi Lubuk Ambacang.
air putih tawar serta dilengkapi dari
beberapa potongan jeruk nipis yang TINJAUAN PUSTAKA
sudah dipotong beberapa potongan.
Dengan ramuan serta alat yang 2.1 Tradisi (Kebudayaan)
sederhana, Nenek NR akan menenung
Kata kebudayaan berasal dari
dan melihat dimana asal mula
EDKDVD 6DQVDNHUWD ³EXGGD\D´ \DQJ
datangnya penyakit pasiennya yang
merupakan bentuk jamak dari kata
berobat, seperti contoh : di tepian yang
³EXGGKL´ \DQJ EHUDUWL EXGL GDQ DNDO
biasanya digunakan untuk mandi,
Kebudayaan juga diartikan sebagai hal-
karena mandi saat senja makanya
hal yang bersangkutan dengan budi dan
terkena penyakit yang disebabkan oleh
akal. Seseorang antropolog, yaitu E.B
setan penunggu tempat tersebut.
Tylor mengemukakan defenisi dari
Selain Ibuk SY dan Nenek ND, kebudayaaan itu hal kompleks yang
ada juga Ibuk YL yang memiliki mencakup pengetahuan, kepercayaan,
kemampuan. kesenian moral, hukum, adat istiadat
dan kemampuan-kemampuan lain serta
1.2 Rumusan Masalah kebiasaan-kebiasaan yang didapat oleh
manusia sebagai anggota masyarakat.
Berdasarkan latar belakang, Dengan perkataan lain bahwa
maka peneliti merumuskan perumusan kebudayaan mencakup kesemuanya
masalahnya adalah sebagai berikut: yang didapatkan atau dipelajari oleh
manusia sebagai anggota masyarakat.
1. Bagaimana sistem
Kebudayaan terdiri atas segala sesuatu
kepercayaan yang melandasi
yang dipelajari oleh pola-pola yang
penggunaan ramuan
normatif, artinya mencakup segala cara-
tradisional pada Masyarakat
cara atau pola-pola berfikir, merasakan
Desa Lubuk Ambacang?.
dan bertindak. Sedangkan menurut Selo
2. Bagaimana efektivitas
Soemardjan kebudayaan merupakan
penggunaan ramuan
hasil karya, rasa dan cipta masyarakat
tradisional menurut
pandangan masyarakat Desa (Jacopus Ranjabar : 29 : 2013).
Lubuk Ambacang?.

4
2.2 Konsep Sehat dan Sakit Untuk perilaku mencari tes
penyaringan atau pemeriksaan
Berbicara mengenai kesehatan, untuk penyakit tanpa gejala
maka kita akan membahas dua hal yang seperti tuberkulosis, hipertensi,
berhubungan dengan kesehatan yaitu : atau kanker dini, orang tersebut
konsep sehat dan konsep sakit. Sehat harus percaya bahwa ia dapat
adalah suatu kondisi terbebasnya tubuh memiliki penyakit namun tidak
dari gangguan pemenuhan kebutuhan merasakan gejala.
dasar kelompok. Sehat merupakan 2. Orang mempersepsikan
keseimbangan yang dinamis sebagai ³NHVHULXVDQ SRWHQVLDO´ GDUL
dampak dari keberhasilan mengatasi kondisi dalam hal rasa sakit atau
stres. Sehat juga diartikan sebagai ketidaknyamanan, kehilangan
keadaan dimana seseorang ketika waktu kerja, kesulitan ekonomi,
diperiksa oleh ahlinya tidak mempunyai atau hasil lainnya.
keluhan ataupun tidak terdapat tanda- 3. Pada penilaian keadaan, orang
tanda penyakit atau kelainan. tersebut berkeyakinan bahwa
Sedangkan kesehatan adalah suatu manfaat yang berasal dari
keadaan sejahtera sempurna yang perilaku yang direkomendasikan
lengkap meliputi : kesejahteraan fisik, lebih besar daripada biaya dan
mental dan sosial bukan semata-mata ketidaknyamanan dan bahwa
bebas dari penyakit dan/atau mereka memang mungkin dan
kelemahan. Selain itu, seseorang yang dalam genggamannya.
baik adalah apabila dia mampu Perhatikan bahwa serangkaian
produktif. keyakinan tidak serata dengan
manfaat yang sebenarnya dan
2.3 Teori Kepercayaan
hambatan (faktor penguat).
Kesehatan (Theory Health Believe
Dalam model kepercayaan
Model)
NHVHKDWDQ LQL ³GLUDVDNDQ´ DWDX
Teori Health Believe Model ini ³DQWLVLSDVL´ PDQIDDW GDQ ELD\D
dikembangkan oleh para peneliti di US (faktor predisposisi).
Public Healt Service pada tahun 1950. 4. Orang tersebut menerima
Teori ini berusaha untuk menjelaskan ³LV\DUDW XQWXN EHUWLQGDN´ DWDX
dan memprediksi perilaku yang kekuatan pemicu yang membuat
berhubungan dengan kesehatan orang tersebut merasa perlu
diberikan dari pola-pola tertentu dari mengambil tindakan.
keyakinan tentang perilaku kesehatan
yang dianjurkan dan masalah kesehatan 2.4 Tindakan Rasional.
bahwa perilaku itu dimaksudkan untuk Atas dasar rasionalitas tindakan
mencegah atau mengendalikan. Model sosial, Weber membedakannya ke
ini menjelaskan bahwa ada empat dalam empat tipe. Semakin rasional
kondisi berikut baik menjelaskan dan tindakan sosial itu semakin mudah pula
mengendalikan perilaku kesehatan yang dipahami. Adapun tipe-tipe tindakan
berhubungan dengan : sosial itu adalah sebagai berikut :
1. Seseorang percaya bahwa
kesehatan adalah dalam bahaya.

5
1. Rasionalitas Instrumental seperti itu digolongkan sebagai tindakan
(Zweckrationalitat) tradisional. Tindakan ini disebut
Tingkat rasionalitas yang paling tindakan tradisional karena tindakannya
tinggi ini meliputi pertimbangan dan dilakukan tanpa memperhitungkan
pilihan yang sadar yang berhubungan rasional. Sama dengan pengobatan
dengan tujuan tindakan itu dan alat tradisional ini, orang memiliki
yang digunakan untuk mencapainya. pengetahuan yang tinggi mungkin
Individu dilihat sebagai memiliki menganggap pengobatan tradisional ini
macam-macam tujuan yang mungkin khususnya pengobatan tradisional
diinginkannya, dan atas dasar kriteria kedukun itu tidak masuk akal dan
menentukan satu pilihan diantara nonrasional, tetapi bagi sebagian
tujuan-tujuan yang yang saling masyarakat yang masih mempercayai
bersaingan ini. Individu itu lalu menilai nilai-nilai tradisional tadi tentu saja
alat yang mungkin dapat digunakan mesih sangat mempercayainya. Mereka
untuk mencapai tujuan yang dipilih tadi. percaya kalau berobat kedukun itu akan
Hal ini mungkin mencakup sembuh, walaupun secara akal sehat kita
mengumpulkan informasi, mencatat itu sesuatu yang tidak mungkin, namun
kemungkinan-kemungkinan serta itulah kenyataan yang ada.
hambatan-hambatan yang terdapat 4. Tindakan Afektif
dalam lingkungan, dan mencoba untuk Tipe tindakan ini ditandai oleh
meramalkan konsekuensi-konsekuensi dominasi perasaan atau emosi tanpa
yang mungkin dari beberapa alternatif refleksi intelektual atau perencanaan
tindakan itu (Doyle Paul Johnson , yang sadar. Seseorang yang sedang
1986 : 220). mengalami perasaan meluap-luap
2. Rasionalitas yang Berorientasi seperti : cinta, kemarahan, ketakutan
Nilai (Wertrationalitat) ataupun kegembiraan, dan secara
Rasionalitas berorientasi nilai spontan mengungkapkan perasaan itu
merupakan tindakan-tindakan yang tanpa refleksi, berarti sedang
berkaitan dengan nilai-nilai dasar yang memperlihatkan tindakan afektif.
ada pada masyarakat setempat. Tindakan itu benar-benar tidak rasional
Dibandingkan dengan rasionalitas karena kurangnya pertimbangan yang
instrumental, sifat rasionalitas yang logis, ideologi, atau kriteria rasionalitas
berorientasi nilai yang penting adalah lainnya.
bahwa alat-alat hanya merupakan obyek
pertimbangan dan perhitungan yang METODE PENELITIAN
sadar, tujuan-tujuannya sudah ada
3.1 Jenis Penelitian
dalam hubungannya dengan nilai-nilai
individu yang bersifat absolut atau Penelitian ini bersifat kualitatif.
merupakan nilai akhir baginya. Menurut David William (1995)
3. Tindakan Tradisional penelitian kualitatif adalah
Tipe tindakan tradisional pengumpulan data pada suatu latar
merupakan tipe tindakan sosial yang alamiah, dengan menggunakan metode
bersifat non-rasional. Kalau seorang alamiah, dan dilakukan oleh orang atau
individu memperlihatkan perilaku peneliti yang tertarik secara alamiah.
karena suatu kebiasaan, tanpa refleksi
yang sadar atau perencanaan, perilaku

6
3.2 Lokasi Penelitian peneliti mengambil 10 orang
pasien yang pernah berobat
Penelitian ini dilakukan di Desa Lubuk secara tradisional melalui
Ambacang, Kecamatan Hulu Kuantan, dukun kampung yang ada di
Kabupaten Kuantan Singingi, Propinsi Desa Lubuk Ambacang.
Riau. Alasan peneliti mengambil lokasi Jenis-jenis penyakit yang
ini untuk dijadikan lokasi penelitian, diminta pengobatannya
karena di daerah ini peneliti menemui kepada dukun pun berbagai
masih banyaknya sebagian masyarakat macam, mulai dari penyakit
yang ada disana menggunakan ringan sampai penyakit
pengobatan tradisional dengan parah sekalipun.
menggunakan berbagai macam jenis
ramuan dan benda-benda lainnya dalam 3.4 Teknik Pengumpulan Data
mengobati berbagai jenis penyakit.
Teknik pengumpulan data ini
3.3 Subjek Penelitian bermanfaat untuk menjawab pertanyaan
yang muncul di dalam penelitian dan
a. Dukun data yang didapatkan akan dijadikan
Merupakan orang-orang sebagai landasan dalam mengambil
yang melakukan pengobatan suatu kesimpulan.
tradisional dengan
menggunakan berbagai 1. Obervasi (Pengamatan)
macam ramuan-ramuan sera
benda-benda tradisional Observasi kegiatan keseharian
yang memiliki khasiat yaitu manusia dengan menggunakan
sebanyak 5 orang. Dimana pancaindra mata sebagai alat bantu
dari kelima orang dukun utamanya selain pancaindra yang
tersebut diperoleh mengenai lainnya seperti telinga, penciuman,
tata cara, ramuan serta doa mulut, dan kulit (Burhan Bungin, 2007
ataupun mantra yang : 118).
digunakan dalam proses
2. Wawancara
pengobatan. Pastinya dukun
yang dijadikan dalam subyek Wawancara merupakan interaksi
penelitian kali ini memiliki bahasa yang berlangsung antara dua
kemampuan serta orang dalam situasi saling berhadapan
keahliannya masing masing. salah seorang, yaitu yang melakukan
b. Pasien wawancara meminta informasi atau
Merupakan orang-orang ungkapan kepada orang yang diteliti
yang menggunakan serta yang berputar dari sekitar pendapat dan
melakukan pengobatan keyakinannya. Wawancara juga
kepada dukun dengan merupakan suatu bentuk komunikasi
menggunakan berbagai verbal, jadi semacam percakapan yang
macam ramuan dari tumbuh- bertujuan untuk memperoleh informasi
tumbuhan serta benda-benda (Nasution, 2006:113).
yang ada dilingkungan
tempat tinggal mereka. 3. Dokumentasi
Dalam penelitian kali ini

7
Dukumentasi merupakan disajikan dan dianalisa secara kualitatif,
peneliti mengambil data dan informasi yakni analisa dalam bentuk uraian serta
sekunder. Baik itu berupa fhoto saat penjelasan yang lebih rinci sesuai
wawancara baik dengan subjek dengan apa yang berhubungan dengan
penelitian maupun fhoto-fhoto berbagai pembahasan untuk mencari pemecahan
jenis ramuan yang digunakan dalam masalahnya.
pengobatan tradisional dan sebagainya.
1.5 Jenis dan Sumber Data HASIL DAN PEMBAHASAN
1. Data Primer
SISTEM KEPERCAYAAN YANG
Merupakan data yang diperoleh dari MELANDASI PENGGUNAAN
sumber pihak pertama baik dari RAMUANTRADISIONAL
individu atau perseorangan seperti hasil
5.1. Keyakinan (Agama)
wawancara dan observasi yang
dilakukan oleh peneliti. Data primer Keyakinan atau kepercayaan
dalam penelitian ini adalah hasil dari merupakan sesuatu yang berasal dari
wawancara dengan subjek penelitian dalam diri seseorang, sehingga seseuatu
tentang pengobatan tradisional, baik itu tersebutlah yang membuat seseorang
mengenai identitas subjek, jenis bisa yakin terhadap yang ingin
penyakit, jenis ramuan, doa ataupun dilakukannya. Keyakinan yang
mantra yang digunakan, serta tata cara dimaksudkan disini adalah memang
pengobatannya. yakin atau percaya itu perlu, termasuk
mempercayai tindakan yang dilakukan
1. Data Sekunder oleh sang dukun, namun walaupun
Sumber-sumber data sekunder terdiri mempercayai seorang dukun, tetapi kita
atas berbagai macam seperti : surat tetap menyadari bahwa suatu
pribadi, dokumen resmi dari berbagai kesembuhan yang seseorang peroleh
Instansi Pemerintahan. Bahan sekunder berasa dari Tuhan Yang Maha Esa.
adalah hasil pengumpulan oleh orang
³'DODP EHUREDW LWX NLWD
lain dengan maksud tersendiri dan
harus yakin, kalau tidak
mempunyai kategorisasi atau klasifikasi
yakin tidak pula bisa
menurut keperluan mereka (Nasution,
nantinya. (Hasil
2006 : 143). Dalam penelitian tentang
wawancara peneliti
pengobatan tradisional ini data sekunder
bersama Ibuk EW hari
terdiri dari monografi Desa. Kamis, tanggal 05
3.6 Teknik Analisis Data November 2015 Jam
10.00 Pagi di
Analisis data merupakan proses UXPDKQ\D ´
penyederhanaan data ke dalam bentuk
³.DODX NLWD EHUREDW
yang lebih mudah dibaca serta mudah
kedukun itu harus
dipahami. Berdasarkan pengertian
memiliki keyakinan
diatas maka data dalam penelitian ini
didalam hati pula,
diolah dengan menggunakan metode
terkadang kalau kita
kualitatif, dimana data yang diperoleh
tidak yain tidak mau
dari hasil wawancara, observasi
pula sembuh suatu

8
penyakit tersebut, lama memberikan pengaruh
nanti sembuhnya. (Hasil yang baik rasanya, apa
wawncara peneliti salahnya kan. (Hasil
bersama Ibuk EK hari wawancara peneliti
Rabu, tanggal 11 bersama Ibuk DL hari
November 2015 jam Jumat, tanggal 13
13.00 siang di November 2015 jam
UXPDKQ\D ´ 15.30 sore di
UXPDKQ\D ´
5.2 Tradisi Turun-temurun
Bisa kita simak dari hasil
Tradisi merupakan sesuatu yang wawancara peneiti bersama pasien yang
selalu dilakukan oleh masyarakat pernah berobat diatas jelas sekali bahwa
sehingga sudah menjadi suatu kebiasaan mereka menggunakan pengobatan
didalam masyarakat setempat, apabila tradisional ke dukun ini berdasarkan
tidak dilakukan ada sesuatu yang terasa tradisi yang sudah lama dilakukan
hilang ataupun ada sesuatu yang kurang. keluarganya juga, yaitu dari orang
Sama halnya dalam pengobatan tuanya, neneknya, ataupun orang-orang
tradisional ini, karena masyarakat Desa tua yang ada dikampunya sendiri.
Lubuk Ambacang memang sangat
mempercayai serta masih sentiasa 5.3 Fakta Realitas
menggunakan pengobatan berupa
ramuan-ramuan tradisional yang ada Fakta realitas merupakan
dilingkungan tempat tinggal mereka kenyataan yang ada ataupun yang bisa
semenjak dahulunya. dilihat didalam kehidupan masyarakat
setempat. Fakta realitas ini juga
³1HQHN PHPSHUROHK berkaitan erat dengan kenyataan yang
kemampuan mengobati diharapkan memang ada ataupun
orang yang sakit ini memang benar-benar tejadi sesuai
sebenarnya sudah bisa dugaan yang ada. Dalam pengobatan
dari dulu, waktu SD pun tradisional inipun ada suatu yang yang
Nenek udah di ajarin memang pada awalnya hanya sekedar
sama Ibu Nenek, sampai- melihat, mendengar dan pada akhirnya
sampai SD pun tak ada bukti yang kuat, sehingga bisa
tamat. (Hasil meyakinkan seseorang untuk
wawancara peneliti melakukannya.
bersama Nenek ND hari
Jumat, tanggal 06 Kalau etek minta obat
November 2015 jam gitu kan, ya selama ini
11.30 siang di alhamdulillah selalu ada
rXPDKQ\D ´ angsurannya, terserah
lah untuk obat siapa
³7DKXQ\D \D GDUL gitu. Etek minta
keturuhan orang tua-tua pengobatan kepada
dulu lah ndak, sampai Nenek ND tu memang
sekarang pun masih bisa dikatakan sering,
digunakan, masih hampir setiap kali sakit.

9
(Hasil wawancara EFEKTIVITAS PENGOBATAN
peneliti bersama Ibuk NJ TRADISIONAL
hari Kamis, tanggal 12
November 2015 jam 6.1 Positif
10.30 siang di
Bagi masyarakat manapun serta
UXPDKQ\D ´
dimanapun berada, pengobatan
³.LWD NDODX PHPLQWD tradisional dengan menggunakan
obat sama dukun berbagai jenis ramuan-ramuan herbail,
tersebut tentu karena yaitu berupa tumbh-tumbuhan ini masih
rasanya sepeuntungan terdapat dihati masyarakat. Maka tidak
sama dia bukan, kalau jarang masih banyak nya masyarakat
etek seringnya minta yang menjadikan pengobatan tradisional
pengobatan kadang ini sebagai salah satu upaya dalam
sama etek YL, ND, kalau mengobati suatu penyakit disaat mereka
gak juga sama etek SY sakit. Berbagai upaya dilakukan oleh
pernah juga, mana yang masyarakat untuk memperoleh
rasanya cocok lah sama kesembuhan terhadap dirinya ataupun
kita, pantang sekali kesembuhan anggota keluarganya kalau
kalau sudah cocok pasti ada yang sedang sakit
sama dia lagi minta
6.1.1 Kesehatan
obatnya untuk
selanjutnya. (Hasil Untuk dalam hal kesehatan,
wawancara peneliti dengan adanya pengobatan tradisional
bersama Ibuk RM hari ini masyarakat terutama yang sedang
Jumat, tanggal 20 sakit bisa mendapatkan pengobatan
November 2017 jam yang bisa dibilang lebih mudah
17.00 sore di diperoleh pelayanannya, maksudnya
rumahnya ´ disini bahwa kalau seseorang pasien
sakit apapun jenis penyakitnya itu,
Hampir semua pasien
biasanya seseorang itu mencari
yang berjumlah 10 orang diatas
pengobatan yang terdekat dulu. Dan
mengatakan hal yang sama
juga dilihat dulu dari jenis penyakit
bahwa mereka berobat kepada
seperti apa yang sedang dialami oleh
sang dukun karena memang
seseorang, apakah parah atau tidak.
merasa cocok, dalam artian
Biasanya seseorang akan mencari
mereka berobat kepada dukun
pengobatan yang dekat-dekat saja
ada sesuatu keberuntungan atau
jaraknya, yang pastinya yang mudah
seperuntungan dengan berobat
dijangkau. Bisa itu membeli sekedar pel
kepada dukun yang telah
di warung-warung, selain itu juga masih
menjadi langganannya sejak
banyaknya seseorang pasien meminta
lama, baik bagi dirinya maupun
pengobatan kepada dukun yang berada
anggota keluarganya yang lain.
di sekitar tempat tinggal mereka..

6.1.2 Ekonomi

10
Seperti yang telah peneliti yaitu Ibuk NJ dalam wawancara peneliti
jelaskan diatas bahwa pengobatan yaitu :
tradisional ini biayanya terjangkau bagi
pasien yang berobat, tidak terbebani, ³0HQXUXW VD\D UDPXDQ
yang terpenting pelayanannya tidak sulit yang digunakan tidak
untuk didapatkan. Semuanya saling sulit untuk didapatkan,
berkaitan, ada manfaat untuk dukun sebab jenis ramuan yang
serta ada manfaat bagi pasien yang digunakan pun tersedia
berobat juga.Bagi sang dukun, mungkin disekitar lingkungan
melakukan pengobatan tradisional ini kita, biaya yang
akan mendapatkan suatu kepuasan diperlukanpun minim
tersendiri, mungkin memang bukan sekali. (Hasil
hanya keuntungan secara materilyang wawancara peneliti
akan diperoleh bagi sang dukun bersama Ibuk NJ hari
melainkan juga secara sosial pribadi Kasim, tanggal 12
dirinya, yaitu bisa membantu orang November 2015, jam
yang lagi sakit untuk memperoleh suatu 10.30 siang di
kesembuhan, sehingga sang dukun UXPDKQ\D ´
merasa mendapatkan suatu kepuasaan
Berdasarkan hasil wawancara
tersendiri bagi dirinya pribadi.
diatas, sudah jelas terlihat bahwa dalam
Sebagaimana yang di utarakan oleh
segi ekonomi cukup banyak
Ibuk EW (dukun) dalam kemudahan
manfaatnya, mulai dari biaya yang
memperoleh ramuan tersebut yaitu :
dikeluarkan minim, ramuan yang
³Mengenai ramuan yang digunakan pun tidak sulit untuk
digunakan dalam mendapatkannya. Ada disekitar
pengobatan sangat lingkungan tempat tinggal kita.
mudah sekali, sebab
6.1.3 Mempertahankan Tradisi
saya juga menanam
beberapa jenis ramuan Tradisi merupakan suatu
dikebun samping rumah kebiasaan yang dilakukan oleh suatu
saya, kalau sang pasien masyarakat tertentu, dimana kebiasaan
yang berobat tidak yang tersebut dilakukan karena
menemukan, saya akan masyarakat mempercaya ada suatu
memberikan jika dia nilai-nilai yang dianggap penting bagi
membutukan, tentu kelangsungan hidup mereka. Kebiasaan
mengenai biaya hanya itupun merupakan berasal dari warisan
sedikit. (Hasil nilai-nilai, sikap serta perilaku dari
wawancara peneliti nenek moyang mereka dahulunya.
bersama Ibuk EW, hari
Kamis tanggal 05 ³.LWD VDPD-sama
November 2015, jam mengetahui bahwa
10.00 pagi di pengobatan tradisional
UXPDKQ\D ´ (kampung) kita ini
merupakan tradisi orang
Pernyataan yang hampir sama tua-tua kita dari
dikemukakan oleh salah seorang pasien, dulunya, sehingga

11
sampai sekarangpun memang merupakan tradisi serta budaya
masih digunakan agar yang sudah dilakukan sejak lama,
tetap terjaga tradisinya khususnya bagi pasien yang pernah
sampai kapanpun. (Hasil maupun yang sedang berobat.
wawancara peneliti
bersama Bapak Kepala
Desa Lubuk Ambacang
hari Senen, tanggal 02
November 2015, jam 6.2 Negatif
13.00 siang di
UXPDKQ\D ´ 6.2.1 Kepercayaan yang Menyimpang

Pernyataan yang hampir sama di Efektivitas negatif yang


utarakan oleh Datuak Majo yang dimaksudkan disini seperti susahnya
merupakan salah seorang Ninik-Mamak mengubah suatu kepercayaan ataupun
(Tokoh Adat) Desa Lubuk Ambacang keyakinan masyarakat terhadap
yaitu : pengobatan tradisional tersebut, karena
nenek moyang masyarakat Desa Lubuk
³<D GDUL GXOXSXQ REHW- Ambacang dulunya pun sudah percaya
obatan tradisional ini serta melaksanakan tradisi dengan
(kampung) memang menggunakan pengobaan tradisional
sudah ada. Mulai dari menggunakan berbagai macam ramuan-
zaman masih hidup ramuan tradisional untuk mengobati
orang tua-tua dulu penyakit.
sampai saat detik ini
juga masih banyak ³0HQJREDWL SHQ\DNLW
masyarakat kita dengan cara
bertahan dengan menenungkan itu
menggunakan sebenarnya tidak
pengobatan tradisional diperbolehkan, sebab
berupa berbagai jenis mengandung syirik dan
ramuan berdasarkan tidak menyebut nama
dari tradisi budaya Tuhan. Jika sang dukun
nenek moyangnya dulu menenungkan, maka
agar tetap terjaga dan dijelaskan kepada pasien
tidak punah. (Hasil penyakit yang di
wawancara peneliti deritanya disebabkan
bersama Datuak Majo oleh ini itu, maka jija
hari Selasa, tanggal 03 seandainya tidak seperti
November 2015 Jam demikian, maka sang
11.00 siang di dukun akan berdosa
UXPDKQ\D ´ telah mengatakan hal
yang salah dan
Hasil wawancara diatas sudah kepercayaan seperti ini
sangat jelas menggambarkan bahwa yang memang dianggap
penggobatan tradisional yang ada di sudah menyimpang dan
Desa Lubuk Ambacang tersebut tidak diperbolehkan.

12
(Hasil wawancara Desa Lubuk Ambacang yaitu,
peneliti bersama Bapak adanya suatu keyakinan
ST. Syahril, Rabu, (Agama). Keyakinan ini terdapat
tanggal 04 November pada ke 10 orang pasien
2015, jam 13.00 siang di (informan) yang berobat kepada
UXPDKQ\D ´ dukun. Walaupun mereka
melakukan pengobatan dan
Hasil wawancara peneliti meyakini proses pengobatan
bersama Bapak ST. Syahril kepada dukun, namun mereka
membutikan bahwa suatu pengobatan juga tetap menyadari bahwa
dengan cara menenung ataupun suatu kesembuhan itu datang
ditenungkan itu tidak diperbolehkan, seizin Tuhan Yang Maha Esa.
sebab tenung itu mengandung dua hal Begitupun dengan dukun
yaitu, syirik dan tidak menyebut nama (informan) yang 5 orang juga
Allah disaat hendak memulai mengatakan hal yang sama
pengobatan ataupun kalimat pembuka bahwa dalam mengobati pasien
dari doa ataupu mantra yang akan mereka juga harus yakin, karena
dibacakan oleh sang dukun nantinya, kalau tidak yakin pengobatan
yaitu salah satunya dengan yang dilakukan tidak bisa juga
membacakan Bismillah sebagai nantinya, kesembuhan pasien
pembuka doa. Walaupun pada dasarnya tetap berada di tangan Tuhan.
bahwa setiap penyakit yang diderita 2. Tradisi Turun-temurun.
oleh seseorang wajib untuk diobati, Informan maupun dukun
namun tetap saja harus menggunakan ataupun pasien mengatakan hal
cara yang semestinya. Begitupun yang hampir sama. Bagi dukun,
dengan dukun, mengobati pasien cara mengobati pasien memang
merupakan suatu kewajiban baginya, sudah digelutinya dari dulu,
sembuh tidaknya tetap Tuhan yang keahlian didapatkannya rata-rata
menentukan nantinya. dari oleluhur mereka, baik itu
dari orangtua (ibu ataupun
PENUTUP
bapak), maupun dari sumber
7.1 Kesimpulan lainnya. Para ke 10 orang
pasienpun menggunakan
Berdasarkarkan penelitian dan pengobatan tradisional sampai
penulisan yang telah penulis lakukan saat sekarang.
mengenai pengobatan tradisional yang 3. Fakta realitas. Dalam fakta
terdapat di Desa Lubuk Ambacang realitas ini, terutama bagi ke 10
Kecamatan Hulu Kuantan Kabupaten orang pasien,, mereka yang
Kuantan Singingi, maka penulis dapat berobat kepada dukun rata-rata
menarik beberapa kesimpulan penting berdasarkan hasil yang mereka
dalam penelitian ini yang bisa rasakan maupun yang mereka
bermanfaat nantinya bagi siapapun yang dapatkan, dengan pengobatan
memerlukan, yaitu : yang dilakukan ketika mereka
memperoleh kesembuhan, maka
1. Sistem Kepercayaan yang mereka akan berobat ditempat
melandasi pengobatan yang sama untuk selanjutnya,
tradisional pada masyarakat

13
jika cocok, mempan, sekali dua biaya yang digunakan juga
kali serta untuk selanjutnya sangat murah. Tradisi turun-
mereka (pasien) berobat temurun. Bagi key informan dan
ditempat mereka semula. Karena rata-tara ke 10 pasien
mereka juga mempunyai dukun mengatakan bahwa dengan
langganannya masing-masing. menggunakan pengobatan
4. Efektivitas Positif dan Negatif tradisional ini berarti kita telah
- Efektivitas Positif : mempertahankan tradisi yang
ada agar tetap berlanjut dan
Penggunaan pengobatan tidak punah maupun hilang
tradisional sangat dirasakan nantinya. Karena tradisi yang
efektivitasnya, terutama bagi ada dari dahulu harus
para ke 10 pasien yang pernah dipertahankan serta di wariskan
berobat ke dukun kampung. kepada generasi berikutnya.
Salah satunya yaitu dalam
bidang kesehatan. Berdasarkan - Efek Negatif:
dari keterangan ke 10 pasien, Bukan hanya efektifitas
selama mereka melakukan yang positif, namun
pengobatan alhamdulillah negatifnya juga ada.
mereka selalu mendapatkan Kepercayaan yang
suatu kesembuhan, paling tidak menyimpang. Orang yang
mengalami kondisi yang lebih berobat kepada dukun,
baik dari sebelumnya. Dengan meyakini bahwa dukun yang
adanya pengobatan tradisional menyembuhkan penyakitnya.
ini juga bahwa para pasien lebih Keyakinan tersebut
mudah untuk mendapatkan bertentangan dengan norma
pelayanan kesehatann. sosial, yaitu norma agama.
Begitupun dengan pernyataan
dari 2 orang key informan yaitu 7.2 Saran
Kepala Desa mengatakan bahwa
7.1.1 Untuk para dukun, diharapkan
dengan adanya pengobatan
agar mempertahankan dan
tradisional tersebut masyarakat
melestarikan tradisi pengobatan
khususnya pasien akan lebih
tradisional yang ada di Desa
mudah mendapat pelayanan
Lubuk Ambacang serta
kesehatan dan sangat membantu
mewariskannya kepada generasi
sekali dalam menyembuhkan
muda berikutnya agar tidak
berbagai jenis penyakit dalam
punah.
masyarakat.
7.1.2 Untuk masyarakat, diharapkan
- Ekonomi agar tetap mempertahankan,
tidak menghilangkan tradisi
Dari ke 10 orang pasien, 5 serta kebiasaan yang telah
0rang dukun dan key informan mereka lakukan dari dulunya
mengatakan bahwa ramuan- yaitu menggunakan ramuan
ramuan yang digunakan dalam tradisional yang ada serta
pengobatan tradisional sangat percaya dengan pengobatan
mudah untuk memperolehnya, tradisional dalam mengobati

14
berbagai macam penyakit yang Muzaham, Fauzi. 1995.
menghindarkan diri dari Memperkenalkan Sosiologi
kemusrikan. Kesehatan. Jakarta : UI Press.
Mubarak Iqbal Wahit. 2011. Sosiologi
Untuk Keperawatan. Jakarta :
Salemba Medika.
DAFTAR PUSTAKA Mubarak Iqbal Wahit. Chayatin, Nurul.
2009. Ilmu Kesehatan Masyarakat
Bungin, Burhan. 2011. Penelitian
: Teori dan Aplikasi. Jakarta :
Kualitatif : Komunikasi, Ekonomi,
Salemba Medika.
Kebijakan Publik, dan Ilmu Sosial
Lainnya. Jakarta : Kencana Noor, Juliansyah. 2011. Metodologi
Penelitian . Jakarta : Kencana
Bungin, Burhan. 2005. Analisis Data
Prenada Media Group.
Kualitatif. Jakarta : PT
RajaGrafindo Persada Nasution. 2006. Metode Research :
Penelitian Ilmiah. Jakarta : Buki
Ishaq, Isjoni. 2002. Orang Melayu,
Aksara
sejarah, sistem, norma, dan nilai
adat. Pekanbaru : UNRI Press Prasetya, Joko, dkk. 1998. Ilmu Budaya
Dasar. Jakarta : Rineka Cipta
Ishaq, Isjoni. 2002. Sejarah
Kebudayaan Indonesia. Pekanbaru Ranjabar, Jacopus. 2013. Sistem Sosial
: Unri Press Budaya Indonesia Suatu
Pengantar. Bandung :Alfabeta
Johnson Paul Doyle. 1986. Teori
Sosiologi Klasik dan modern. Suharsimi, Arikunto. 2006. Prosedur
Jakarta : PT Gramedia. Penelitian Suatu Pendekatan
Praktik. Jakarta :Rineka Cipta
Koentjaraningrat. 1977. Metode-metode
Penelitian Masyarakat. Jakarta : Umar, Husein. 2003. Metodologi Untuk
Gramedia. Penelitian Skripsi dan Tesis
Bisnis. Jakarta : P. Raja Grafindo
Koentjaranigrat. 1981. Kebudayaan,
Persada
Mentalitas, dan Pembangunan.
Jakarta : Gramedia SUMBER LAINNYA :
Kholid, Ahmad. 2012. Promosi Piko Wansahyu. 2010. Sistem
Kesehatan : Dengan Pendekatan Pengobatan Gumantan
Teri Perilaku, Media, dan Masyarakat Desa Teluk Beringin
Aplikasinya Untuk Mahasiswa dan Kecamatan Gunung Toar
Praktisi Kesehatan. Jakarta : Kabupaten Kuantan Singingi.
Rajawali Pers.
Http://Google. Rabu, 25 Maret 2015,
Moleong, Lexy. 2005. Metodologi jam 17:06 WIB.
Penelitian Kualitatif. Jakarta :
Remaja Rosda

15

Anda mungkin juga menyukai