Anda di halaman 1dari 5

‘’BUDAYA – BUDAYA YANG MEMEPENGARUHI KESEHATAN’’

Makalah ini disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah


Psikologis dan Budaya dalam Keperawatan

Dosen Penganpu :
Ns. Sri Puji Lestari, M.Kep, Ns. Sp.Kep.J

Disusun Oleh :

1. Mei Noviyanti 1903038


2. Roqimayatun Novitasari 1903053

PROGRAM STUDI SARJANA KEPERAWATAN


SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN KARYA HUSADA
SEMARANG
TAHUN AJARAN 2020/ 2021

i
Kasus I

Tradisi Oyog dilakukan untuk ibu hamil agar mudah proses. persalinan, tidak ada
keluhan dalam kehamilan

Analisa

Indonesia memiliki beragam budaya. Tradisi maupun adat istiadat dari suatu daerah,
termasuk dalam bidang kesehatan sampai saat ini masih banyak yang diterapkan
dalam kehidupan sehari-hari.
Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan (Balitbangkes) Kementerian
Kesehatan (Balitbangkes) pun melakukan Riset Etnografi Kesehtan pada 2014. Para
peneliti melakukan riset terhadap 32 etnis dari total ribuan etnis yang ada di
Indonesia.
Profesor Riset dari Balitbangkes Lestari Handayani mengatakan, riset tersebut perlu
dilakukan karena kebudayaan turut mempengaruhi kesehatan masyarakat.
Budaya kesehatan pada setiap etnis di Indonesia ini harus dikaji secara ilmiah. Karena
selama ini kita hanya membiarkannya saja tanpa mencari tahu maksud dan tujuan dari
kebudayaan tersebut. adanya tradisi oyong bagi ibu hamil yang dilakukan oleh etnis
Jawa di Desa Dukuh Widara, Kecamatan Pabedilan, Kabupaten Cirebon. Tradisi ini
adalah tradisi menggoyang-goyangkan perut ibu hamil sejak usia kehamilan bulan
ketiga hingga bulan kesembilan yang dilakukan dukun beranak.
Masyarakat setempat percaya, tradisi oyog mampu mengurangi keluhan pada
kehamilan, persalinan akan lancar, dan memberi kenyamanan dan ketenangan pada
ibu hamil.

Hasil

Ternyata tradisi ini memberikan dampak yang positif bagi kondisi psikologis ibu.
Kedepannya perlu ada modifikasi pijat oyong oleh bidan dengan mengutamakan
komunikasi interpersonal antara bidan dan ibu hamil.

2
Kasus II
Dikenal istilah topo tawui oleh etnis Kaila Da’a di Desa Wulai, Kecamatan
Bambalamotu, Kabupaten Mamuju Utara. Topo tawui adalah dukun yang melakukan
semua pengobatan penyakit hingga persalinan. Salah satu cara pengobatannya yaitu
dengan meniupkan bagian tubuh yang sakit tanpa peralatan medis.

Analisa
Di desa tersebut, persalinan selalu dilakukan di dalam rumah oleh topo tawui. Para
ibu hamil juga lebih nyaman menjalani persalinan dengan topo tawui. Dalam hal ini,
tradisi kemitraan antara bidan dan dukun beranak harus terus digalakkan di daerah.
Kentalnya adat istiadat seperti adanya kepercayaan tertentu, juga menjadi tantangan
bagi Kementerian Kesehatan. Misalnya pada etnis Laut di Desa Tanjung Pasir,
Kabupaten Indragiri. Masyarakat setempat percaya bahwa kasus kematian bayi yang
tinggi disebabkan oleh teguran dan tekene yang merupakan makhluk gaib.
Pengobatan di sana pun akhirnya dilakukan oleh dukun dengan cara tradisional yang
berisiko menambah penyakit lebih parah. Untuk ini perlu ditingkatkan pengetahuan
dukun tentang penyakit dan faktor risikonya, serta memaksimalkan pelayanan tenaga
kesehatan pada masyarakat. Etnis Dayak Ngaju, Desa Muroi Raya, Kecamatan
Mantangai, Kabupaten Kapuas yang percaya adanya Dewa Sangiang. Bagi etnis ini,
dewa tersebut dianggap sebagai penolong masyarakat yang sakit atau sedang ada
masalah. Mereka melakukan ritual untuk memanggil roh Dewa Sangiang untuk
menyembuhkan seseorang. Adapun pengobat tradisional yang menjadi perantara
antara Sangiang dan pasien disebut lasang atau dukun. Akses ke tenaga kesehatan
yang jauh dan sulit membuat mereka memilih pengobatan oleh lasang.

Hasil

perlu pendekatan lebih mendalam dengan masyarakat setempat dengan adanya tradisi
turun temurun tersebut. Misalnya, ada petugas kesehatan yang menetap di desa
tersebut dan bekerja sama dengan dukun. Adanya Riset Etnografi Kesehatan ini
bermanfaat untuk mengoptimalkan program kesehatan masyarakat di Indonesia dari
sisi pendekatan budaya.

3
Kausus III

Ikipalin – Papua

Analisis
Tradisi cukup unik dilakukan oleh suku Dani dari Wamena, Papua. Demi
mengungkapkan rasa sedih yang mendalam akibat kepergian orang yang di cintai, hal
yang mereka lakukan bukanlah menangis, melainkan memotong jari – jari mereka.

Hasil
Seperti ini dapat berpengaruh terhadap kesehatan mental seseorang yang
mengakibatkan trauma.

Kasus IV
Ibu hamil dilarang makan buah yang dempet, Ditakutkan bayi nya kembar dempet.

Analisis
Menurut analisa saya, Dengan memakan buah – buahan dempet tersebut tidak
pengaruhnya untuk memebuat banyi menjadi kembar dempet.

Hasil
Hamil gemelli disebabkan oleh faktor keturunan yang tidak ada hubungannya dengan
memakan buah – buahan dempet.

4
Kesimpulan

   Untuk mencapai status kesehatan yang baik, baik fisik, mental maupun
kesejahteraan sosial, setiap individu atau kelompok harus mampu mengidentifikasi
setiap aspirasi, untuk memenuhi kebutuhan, dan mengubah atau mengantisipasi
keadaan lingkungan agar menjadi lebih baik. Kesehatan, sebagai sumber kehidupan
sehari-hari, bukan sekedar tujuan hidup. Kesehatan merupakan konsep yang positif
yang menekankan pada sumber-sumber social, budaya dan personal. kita dapat
memperbaiki kondisi lingkungan yang buruk, dan juga hal-hal yang dapat
mempengaruhi status kesehatan.

Saran

            Melihat kondisi kesehatan dan kesadaran masyarakat terhadap kesehatan,


maka perlu peran aktif semua pihak dalam mengatasi masalah kesehatan
masyarakat,.Penyedia layanan kesehatan, masyarakat, dan pemerintahan, Dibutuhkan
kerjasama dalam merumuskan dan mengembangkan program kesehatan masyarakat
sesuai karakteristik daerah setempat sehingga tahap perubahan menuju masyarakat
sehat  dalam pengelolaan kesehatan masyarakat menjadi bagian kesadaran dan
pengetahuan masyarakat dan pada akhirnya memiliki self belonging bahwa kesehatan
merupakan milik dan tanggung jawab bersama.

Daftar Pustaka

Kompas.comhttps://lifestyle.kompas.com/read/2014/12/30/073159623/Tradisi.Oyog.
Hingga.Dewa.Sangiang.yang.Pengaruhi.Kesehatan?page=all.

Anda mungkin juga menyukai