Sosial budaya adalah sebuah hubungan dan tatanan pada
lingkungan masyarakat. Sosial budaya mencakup komponen moral, keyakinan, pengetahuan, dan adat istiadat. Hubungan antara budaya dan kesehatan sangatlah erat hubungannya, sebagai salah satu contoh yaitu tradisi. Tradisi merupakan suatu wujud budaya yang abstrak dinyatakan dalam bentuk kebiasaan, tata kelakuan dan istiadat, bersifat tertulis maupun tidak tertulis. Tradisi oyog merupakan tradisi menggoyang- goyangkan perut ibu hamil. Artikel ini membahas mengenai kaitan tradisi oyog pada ilmu kesehatan terutama pada ibu hamil. Tujuan artikel ini adalah memahami apa saja pengaruh tradisi oyog dan bagaimana cara pengaplikasiannya. Metode pengumpulan data berasal dari kajian literatur. Analisis dibentuk dengan mencari jurnal terkait dengan sosial budaya dalam kesehatan sebagai contoh tradisi oyog pada ibu hamil.
Kata Kunci: Sosial Budaya, Kesehatan, Tradisi Oyog
PENDAHULUAN
Sosial budaya atau yang akrab juga disebut kebudayaan
secara universal merupakan suatu tata nilai dalam masyarakat yang berasal dari pola pikir dan akal budi manusia-manusia yang hidup di dalamnya. Hasilnya berupa penciptaan akan beragam hal seperti kesenian, kepercayaan, maupun adat istiadat yang menjadi ciri khas suatu masyarakat. Budaya dan kesehatan sangat erat hubungannya. Kebudayaan atau kultur dapat membentuk kebiasaan dan respons terhadap kesehatan dan penyakit dalam segala masyarakat tanpa memandang tingkatannya. Aspek budaya yang dapat mempengaruhi kesehatan seseorang salah satunya adalah tradisi. Tradisi merupakan suatu wujud budaya yang abstrak dinyatakan dalam bentuk kebiasaan, tata kelakuan dan istiadat, bersifat tertulis maupun tidak tertulis.
PEMBAHASAN
Tradisi oyog merupakan tradisi menggoyang-goyangkan
perut ibu hamil yang dilakukan oleh etnis Jawa di Desa Dukuh Widara, Kecamatan Pabedilan, Kabupaten Cirebon, Jawa Barat. Tradisi ini dilakukan sejak usia kehamilan menginjak bulan ketiga sampai bulan kesembilan untuk membenarkan posisi janin. Biasanya tradisi ini dilakukan oleh dukun bayi setempat. Masyarakat setempat menilai, tradisi oyog bermanfaat untuk mengurangi berbagai keluhan pada kehamilan, melancarkan proses persalinan, dan memberikan kenyamanan dan rasa tenang. Pijat perut dalam ilmu medis dilarang karena dapat membahayakan janin dan ibunya terutama jika dilakukan di rumah jauh dari fasilitas kesehatan. KESIMPULAN DAN SARAN
Tradisi oyog merupakan tradisi menggoyang-goyangkan
perut ibu hamil yang dilakukan sejak usia kehamilan 3 bulan sampai usia kehamilan 9 bulan namun tradisi ini dalam ilmu medis dilarang karena membahayakan kesehatan ibu dan janin. Sebaiknya kita sebagai masyarakat umum lebih selektif lagi dengan tradisi yang akan dilakukan jika memang membahayakan sebaiknya tidak dilakukan.