Pembimbing :
dr. Ouve Rahadiani Permana,M.HKes
BAB I
PENDAHULUAN
Kebudayaan sangat erat hubungannya dengan masyarakat. Setiap masyarakat
dipastikan membuat kebudayaannya masing-masing yang akan mempengaruhi
tingkat pengetahuan mereka.
Membicarakan mengenai kehamilan memang tidak akan pernah lepas dari yang
namanya mitos dan fakta. Mitos telah menjadi adat istiadat yang bersifat turun
temurun dari orang tua kita terdahulu, menjadi suatu hal yang biasa dan sangat
mereka yakini, sehingga sosial budaya yang diduga ikut mempengaruhi status
kesehatan masyarakat termasuk didalamnya Kesehatan Ibu dan Anak (KIA).
Rumusan Masalah
Manfaat untuk ilmu pengetahuan yaitu untuk referensi dan menambah kajian
dibidang pendidikan kedokteran mengenai kesehatan kehamilan dan
persalinan.
TINJAUAN PUSTAKA
BUDAYA DAN KESEHATAN
• Definisi budaya
Kebudayaan berasal dari kata sansekerta buddayah, yang
merupakan bentuk jamak dari buddhi, yang berarti budi atau akal.
SISTEM
SISTEM
SISTEM TEKNOLOGI ORGANISASI
SISTEM MATA
PENGATAHU BAHASA KESENIAN DAN DAN
RELIGI PENCAHARIA
AN PERALATAN KEMASYARAK
N
ATAN
TRADISI
• Difinisi
Tradisi dalam kamus antropologi sama dengan adat istiadat yakni
kebiasaan yang bersifat magis religius dari kehidupan suatu penduduk
asli yang meliputi nilainilai budaya, norma-norma, hukum dan aturan-
aturan yang saling berkaitan,
kata culture dalam bahasa Inggris yang artinya sama dengan
kebudayaan berasal dari kata latin colere yang berarti mengolah,
mengerjakan, terutama mengolah tanah atau bertani.
MITOS
• Definisi
Kata mitos berasal dari bahasa Inggris “myth” yang berarti dongeng
atau cerita yang dibuat-buat. Dalam bahasa Yunani disebut “muthos” yang
secara harfiah diartikan sebagai cerita atau sesuatu yang dikatakan
seseorang
• PENGERTIAN KEHAMILAN
Menurut Federasi Obstetri Ginekologi Internasional, kehamilan adalah proses
fertilisasi atau penyatuan dari spermatozoa dan ovum dan dilanjutkan dengan nidasi
atau implantasi.
• KEHAMILAN NORMAL
Berlangsung 40 minggu atau 9 bulan
• KEHAMILAN TERBAGI DALAM 3 TRISMESTER
Trismester 1 : 12 minggu
Trismester 2 : minggu ke 13 – 27
Trismester 3 : minggu ke 28 – 40
• TANDA DAN GEJALA KEHAMILAN
Dibagi menjadi 3 yaitu : 1. Tanda dugaan kehamilan, 2. Tanda kemungkinan
kehamilan, 3. Tanda pasti kehamilan.
• FAKTOR – FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEHAMILAN
1. Faktor fisik
2. Zat gizi
3. Faktor psikologis
4. Faktor lingkungan, sosial budaya, dan Ekonomi
5. Faktor gaya hidup yang mempengaruhi kehamilan
Pembahasan
1) Tradisi dan Kepercayaan larangan dan anjuran pada Ibu
Hamil di Jawa Tengah
-> minum susu kedelai atau makanan yang terbuat dari kacang kedelai
akan membuat bayi berkulit putih.
• Warna kulit setiap orang yang beragam dan tidak selalu sama, hal ini
disebabkan beberapa faktor yang menentukan warna kulit. Ada 2 (dua)
kelompok faktor penentu warna kulit, yaitu kelompok faktor Internal dan
kelompok faktor eksternal. Di antara kelompok faktor Internal antara lain
faktor ras, keturunan dan genetic. faktor eksternal, seperti kebiasaan hidup
seseorang atau lifestyle (sering tidaknya terkena sinar UV matahari,
merokok, minum obat antibiotik tertentu dengan bahan aktif minocycline)
dan perawatan kulit serta konsistensi pemakaian produk kosmetik yang
aman dan efektif.
• Susu kedelai mengandung kedelapan asam amino esensial, yaitu lisin,
triptofan, fenilananin, leusin, isoleusin, treonin, metionin, valin.
-> Jika ada wanita hamil jika jatuh harus merobek bajunya dan jika luka harus di
obati dengan kotoran sapi (celethong), yang bertujuan untuk menolak bala’ atau
celaka bagi diri dan keluarga yang lainnya.
• Feses sapi mengndung banyak mikroba, dan untuk masuk ke tubuh pejamu, mikroba
patogen memerlukan pintu masuk (port d’entree) seperti kulit/mukosa yang terluka,
hidung, rongga mulut, dan sebagainya. Sehingga tindakan tersebut dapat memicu
terjadinya infeksi dan berbahaya bagi kehamilan
Ibu hamil dianjurkan untuk aktif, berjalan dan melakukan aktivitas normal,
tetapi tidak melelahkan. Aktivitas terus menerus sampai ibu hamil terlalu
lelah membuat perfusi darah ke arah rahim berkurang, pemberian oksigen
ke fetoplacenta menurun. Berkurangnya oksigen dari rahim ibu ke
fetoplacenta dapat menimbulkan kondisi janin gawat janin bahkan
kematian janin yang dikandung.
Selain itu gerakan ibu hamil dalam melakukan aktivitas ataupun latihan
harus memperhatikan bahwa gerakan fleksi dan ekstensi berlebihan harus
dihindari. Aktivitas melompat, berputar atau mengubah arah gerakan
secara mendadak tidak dianjurkan karena persendian tidak stabil.
KESIMPULAN