Anda di halaman 1dari 27

TRADISI DAN KEPERCAYAAN MASYARAKAT

TENTANG KEHAMILAN DI JAWA

Di susun oleh : • Indriyani Pangestu


• Afna Afifah • Nada Laela Perdananda
• Desty Novianti • Shilvia Enjelika
• Desy Dwi Lestari • Yunia Rohmatullaelah
• Fenny Krisma Laras Wahyuningtias
• Iin Setiyana

Pembimbing :
dr. Ouve Rahadiani Permana,M.HKes
BAB I
PENDAHULUAN
Kebudayaan sangat erat hubungannya dengan masyarakat. Setiap masyarakat
dipastikan membuat kebudayaannya masing-masing yang akan mempengaruhi
tingkat pengetahuan mereka.

Indonesia termasuk dalam 13 negara penyumbang angka kematian ibu terbesar di


dunia dan masih merupakan masalah besar yang harus dihadapi. Ada berbagai
macam kebudayaan yang dipercaya oleh masyarakat di pulau Jawa, salah satunya
adalah mengenai kehamilan.

Membicarakan mengenai kehamilan memang tidak akan pernah lepas dari yang
namanya mitos dan fakta. Mitos telah menjadi adat istiadat yang bersifat turun
temurun dari orang tua kita terdahulu, menjadi suatu hal yang biasa dan sangat
mereka yakini, sehingga sosial budaya yang diduga ikut mempengaruhi status
kesehatan masyarakat termasuk didalamnya Kesehatan Ibu dan Anak (KIA).
Rumusan Masalah

Berdasarkan uraian dalam latar belakang, kami ingin mengetahui dan


mempelajari tentang kepercayaan dan praktek budaya kesehatan masyarakat
mengenai kehamilan.
Tujuan
Tujuan umum
Mengetahui dan mempelajari tentang kepercayaan dan praktek budaya
kesehatan masyarakat mengenai kehamilan.
Tujuan khusus
1. Mengetahui kebudayaan dan kepercayaan masyarakat dalam hal menjaga
kehamilan
2. Mengetahui apakah kebiasaan yang dilakukan oleh masyarakat itu
bertentangan dengan konsep kesehatan
3. Memberikan wawasan kepada masyarakat mengenai kesehatan dalam
kehamilan
Manfaat

Manfaat bagi masyarakat

Manfaat bagi masyarakat yaitu untuk menambah wawasan serta pengetahuan


kepada masyarakat tentang kesehatan mengenai kehamilan dan persalinan.

Manfaat bagi ilmu pengetahuan

Manfaat untuk ilmu pengetahuan yaitu untuk referensi dan menambah kajian
dibidang pendidikan kedokteran mengenai kesehatan kehamilan dan
persalinan.
TINJAUAN PUSTAKA
BUDAYA DAN KESEHATAN
• Definisi budaya
Kebudayaan berasal dari kata sansekerta buddayah, yang
merupakan bentuk jamak dari buddhi, yang berarti budi atau akal.

• Kebudayaan terdiri atas 7 unsur

SISTEM
SISTEM
SISTEM TEKNOLOGI ORGANISASI
SISTEM MATA
PENGATAHU BAHASA KESENIAN DAN DAN
RELIGI PENCAHARIA
AN PERALATAN KEMASYARAK
N
ATAN
TRADISI

• Difinisi
Tradisi dalam kamus antropologi sama dengan adat istiadat yakni
kebiasaan yang bersifat magis religius dari kehidupan suatu penduduk
asli yang meliputi nilainilai budaya, norma-norma, hukum dan aturan-
aturan yang saling berkaitan,
kata culture dalam bahasa Inggris yang artinya sama dengan
kebudayaan berasal dari kata latin colere yang berarti mengolah,
mengerjakan, terutama mengolah tanah atau bertani.
MITOS

• Definisi
Kata mitos berasal dari bahasa Inggris “myth” yang berarti dongeng
atau cerita yang dibuat-buat. Dalam bahasa Yunani disebut “muthos” yang
secara harfiah diartikan sebagai cerita atau sesuatu yang dikatakan
seseorang

• Mitos kehamilan dikelompokan menjadi 3 kategori, yaitu :


1) Mitos kehamilan seputar perubahan anatomi dan fisiologi ibu hamil.
2) Mitos kehamilan seputar makanan yang dilarang atau dianjurkan
untuk ibu hamil.
3) Mitos kehamilan seputar tingkah laku ibu hamil.
KEHAMILAN

• PENGERTIAN KEHAMILAN
Menurut Federasi Obstetri Ginekologi Internasional, kehamilan adalah proses
fertilisasi atau penyatuan dari spermatozoa dan ovum dan dilanjutkan dengan nidasi
atau implantasi.
• KEHAMILAN NORMAL
Berlangsung 40 minggu atau 9 bulan
• KEHAMILAN TERBAGI DALAM 3 TRISMESTER
Trismester 1 : 12 minggu
Trismester 2 : minggu ke 13 – 27
Trismester 3 : minggu ke 28 – 40
• TANDA DAN GEJALA KEHAMILAN
Dibagi menjadi 3 yaitu : 1. Tanda dugaan kehamilan, 2. Tanda kemungkinan
kehamilan, 3. Tanda pasti kehamilan.
• FAKTOR – FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEHAMILAN
1. Faktor fisik
2. Zat gizi
3. Faktor psikologis
4. Faktor lingkungan, sosial budaya, dan Ekonomi
5. Faktor gaya hidup yang mempengaruhi kehamilan
Pembahasan
1) Tradisi dan Kepercayaan larangan dan anjuran pada Ibu
Hamil di Jawa Tengah

-> Tradisi dan kepercayaan ibu hamil dilarang membunuh binatang


• Kepercayaan : bahwa ibu hamil dan suaminya dilarang membunuh binatang.
Sebab, mereka mempercayai jika itu dilakukan bisa menimbulkan kecacatan pada
janin sesuai dengan perbuatannya.
• Fakta : Tidak ada korelasinya dengan kecacatan pada janin karena cacat janin
disebabkan oleh kesalahan atau kekurangan gizi, penyakit, keturunan atau
pengaruh radiasi. Sedangkan gugurnya janin paling banyak disebabkan karena
penyakit, gerakan berlebihan yang dilakukan oleh ibu, misalnya benturan dan
karena faktor psikologis (stres dan pingsan)
Tapi yang perlu diingat, membunuh atau menganiaya binatang adalah perbuatan yang
tidak dibenarkan
-> Tradisi dan Kepercayaan bahwa ibu hamil tidak boleh keluar malam
 Kepercayaan : Ibu hamil tidak boleh keluar malam, karena mereka mempercayai
Ketika ibu hamil keluar malam akan ada banyak roh jahat yang akan mengganggu
janin.
 FAKTA : Apabila tradisi serta kepercayaan tersebut dihubungkan dengan medis hal
tersebut tidaklah benar serta tidak ada hubungannya.
Namun secara psikologis, ibu hamil memiliki mental yang sensitif dan mudah takut
sehingga pada malam hari tidak dianjurkan bepergian. Sedangkan jika dilihat secara
medis-biologis, ibu hamil tidak dianjurkan keluar malam terlalu lama, apalagi larut
malam. Kondisi ibu dan janin bisa terancam karena udara malam kurang bersahabat
disebabkan banyak mengendapkan karbondioksida (CO2) yang kurang baik untuk ibu
hamil maupun untuk janin yang dikandungnya.
-> Tradisi dan kepercayaan wanita hamil dianjurkan minum minyak
kelapa
• Kepercayaan :Wanita hamil dianjurkan untuk minum minyak kelapa
sebanyak satu sendok makan perhari menjelang kelahiran dan minum
air kelapa yang banyak dengan maksud agar proses persalinan berjalan
dengan lancar.
• Fakta: Apabila kepercayaan tersebut dihubungkan dengan Kesehatan
atau ilmu kedokteran hal ini jelas tidak berkaitan. Karena semua unsur
makanan akan dipecah dalam usus halus menjadi asam amino, glukosa,
asam lemak, dan lain-lain agar mudah diserap oleh usus. Sedangkan
kelancaran dalam proses persalinan dipengaruhi oleh 5 P meliputi :
power (tenaga mengejan ibu), passanger (janin), passage (jalan lahir),
psikis (mental dan kesiapan ibu) dan paramedis.
-> Tradisi dan kepercayaan bahwa ibu hamil dilarang memakan
daging kambing dan ikan laut
• Kepercayaan: Ibu hamil dilarang memakan daging kambing, serta ikan
laut karena mereka mempercayai hal tersebut dapat membuat bayi yang
dilahirkannya bau amis.
• Fakta: Kepercayaan tersebut tidak berkaitan dengan kesehatan bahkan
memakan daging kambing atau ikan laut bermanfaat karna mengandung
protein tinggi yang berfungsi membantu membentuk sel-sel baru dan
meningkatkan daya imunitas. Hanya saja pada pengonsumsi daging
mentah tidak di sarankan.
-> Tradisi dan kepercayaan ibu hamil dianjurkan makan pedas supaya
bayi cepat lahir.
• Kepercayaan: Ibu hamil dianjurkan untuk makan yang pedas-pedas karena
dapat dipercaya dengan begitu sang bayi akan cepat lahir.
• Fakta :Tidak ada hubungan atau korelasinya karena menurut kedokteran
saluran pencernaan dan saluran untuk melahirkan tentu saja berbeda.
Terlalu banyak makanan yang pedas akan membuat perut merasa mual.
Namun, hal ini jelas bukan mules yang muncul menjelang persalinan. Mules
karena makan makanan yang pedas hanya akan mendorong anda untuk buang
air besar.
-> Larangan makan telur pada ibu hamil
• Kepercayaan: Sebagian ibu hamil berpantang makan telur, karena khawatir kalau
bayinya lahir nanti akan tidak lincah dan menjadi bodoh.
• Fakta: Telur merupakan sumber protein. Protein pada ibu hamil berfungsi sebagai
pembangun jaringan tubuh pada janin, asupan protein yang kurang mengakibatkan
pertumbuhan janin terhambat.
Tindakan yang dapat diberikan pada budaya ini dengan cultural care
accommodation/negotiation yaitu ibu hamil dianjurkan mengonsumsi makanan lain
yang memiliki kandungan gizi yang hampir sama, yaitu susu, keju atau dapat diganti
dengan makanan yang mengandung protein nabati, seperti brokoli, gandum, bayam,
tempe, tahu, dan kacang-kacangan.
-> Larangan minum Air Es pada ibu hamil
• Alasan ibu hamil berpantang makan es karena dapat menyebabkan berat badan
bayi menjadi besar dan dapat mempersulit pada saat melahirkan.
• Strategi yang dapat diberikan dengan menggunakan akomodasi/negosiasi air es
boleh dikonsumsi, tetapi jangan dicampur dengan bahan yang menggandung
glukosa tinggi. Apabila dicampur dengan bahan makanan yang mengandung
glukosa tinggi seperti gula atau sirup, apabila dikonsumsi secara berlebihan bisa
membuat janin menjadi berukuran besar.

-> Larangan makan Sayur Nangka dan Kluweh


• Makan sayur nangka dan kluweh dipercaya dapat menyebabkan rasa tidak
nyaman di rahim.
• Pantangan makan sayur nangka dan kluweh tersebut dapat dilakukan dengan
strategi Culture care repatterning or restructuring (restrukturisasi budaya)
Berdasarkan penelitian buah kluwih banyak mengandung karbohidrat. Makanan
berkarbohidrat tinggi dapat menghasilkan gas tinggi di dalam perut, sehingga
mengakibatkan rasa kembung dan tidak nyaman diperut.
2) Kepercayaan tentang perilaku atau kebiasaan yang dilakukan Ibu Hamil di
Jawa Barat
-> Banyak bergerak dan jalan-jalan terutama pada pagi hari. Pengaruh
yang diyakini, yaitu supaya persalinannya lancar.
• Jalan-jalan pagi dipercaya akan meningkatkan stamina tubuh untuk persiapan
persalian. Kepercayaan jalan-jalan di pagi hari ini dapat dilakukan strategi
culture care preservation or maintenance (mempertahankan budaya).
• olahraga yang paling dianjurkan untuk ibu hamil adalah jalan-jalan waktu pagi
hari untuk menguatkan otot dasar panggul, dapat mempercepat turunnya kepala
bayi kedalam posisi normal, untuk mempersiapkan tubuh menghadapi tekanan
saat proses persalinan.(2)
-> Ibu yang hamil tua, dianjurkan untuk sering melakukan gerakan
menungging termasuk mengepel lantai dengan menggunakan tangan.
Pengaruh yang diyakini, yaitu supaya janin yang di dalam kandungan cepat
turun dan membuka jalan lahir serta membuat persalinan lancar tanpa
kesulitan.
• Kebiasaan melakukan gerakan menungging dipercaya untuk mengubah posisi
bayi yang awalnya posisi sungsang kembali ke posisi normal. Budaya tersebut
dapat dilakukan strategi culture care preservation or maintenance
(mempertahankan budaya).
• Berdasarkan hasil Penelitian posisi Knee-Chest harus disarankan kepada wanita
dengan janin posisi sungsang pada kehamilan 36 dan 37 minggu. Posisi
menungging baik dilakukan karena dapat mengubah posisi janin yang awalnya
sungsang kembali ke posisi normal.(2)
-> Mengucapkan jabang bayi jika menemukan hal-hal yang aneh karena
dipercaya bisa menurun pada anaknya.
• Kepercayaan mengucapkan jabang bayi ini bisa dilakukan strategi culture care
preservation or maintenance (mempertahankan budaya). Dalam kitab primbon
tahun 1994 mengucapkan jabang bayi itu harus dilakukan ketika melihat hal yang
aneh. Sedangkan dalam agama Islam kalimat Na’uzubillahi mindzalik diucapkan
untuk meminta perlindungan kepada Allah dari bahaya.
• Kata jabang bayi memang tidak mempengaruhi perkembangan janin, namun hal
ini tidak bertentangan dengan norma budaya Jawa sehingga budaya mengucapkan
jabang bayi tidak harus dihilangkan..
3) Kepercayaan tentang perilaku atau kebiasaan yang dilakukan Ibu
Hamil di Jawa Timur

-> minum susu kedelai atau makanan yang terbuat dari kacang kedelai
akan membuat bayi berkulit putih.
• Warna kulit setiap orang yang beragam dan tidak selalu sama, hal ini
disebabkan beberapa faktor yang menentukan warna kulit. Ada 2 (dua)
kelompok faktor penentu warna kulit, yaitu kelompok faktor Internal dan
kelompok faktor eksternal. Di antara kelompok faktor Internal antara lain
faktor ras, keturunan dan genetic. faktor eksternal, seperti kebiasaan hidup
seseorang atau lifestyle (sering tidaknya terkena sinar UV matahari,
merokok, minum obat antibiotik tertentu dengan bahan aktif minocycline)
dan perawatan kulit serta konsistensi pemakaian produk kosmetik yang
aman dan efektif.
• Susu kedelai mengandung kedelapan asam amino esensial, yaitu lisin,
triptofan, fenilananin, leusin, isoleusin, treonin, metionin, valin.
-> Jika ada wanita hamil jika jatuh harus merobek bajunya dan jika luka harus di
obati dengan kotoran sapi (celethong), yang bertujuan untuk menolak bala’ atau
celaka bagi diri dan keluarga yang lainnya.
• Feses sapi mengndung banyak mikroba, dan untuk masuk ke tubuh pejamu, mikroba
patogen memerlukan pintu masuk (port d’entree) seperti kulit/mukosa yang terluka,
hidung, rongga mulut, dan sebagainya. Sehingga tindakan tersebut dapat memicu
terjadinya infeksi dan berbahaya bagi kehamilan

-> Pantangan makan nanas dapat menyebabkan korengan, landep. (masyarakat


Nganjuk)
• Buah nanas mengandung enzim bromelin yang dapat menstimulasi pengeluaran
prostaglandin. Kadar prostaglandin yang meningkat dapat menyebabkan stimulasi
kontraksi uterus
• Namun, pemberian ekstrak buah nanas muda lebih kuat pengaruhnya terhadap
peningkatan kontraksi uterus dibandingkan ekstrak buah nanas tua. Mungkin, hal
inilah yang dapat menjelaskan secara ilmiah mengapa konsumsi buah nanas ditabukan
bagi ibu hamil. Tetapi, menurut hasil penelitian lain, kebiasaan mengonsumsi buah
nanas oleh ibu di atas usia kehamilan di atas 36 minggu dapat dilakukan dengan
catatan ibu hamil normal tanpa komplikasi dan ibu hamil yang usia kehamilannya
sudah matur
-> Pantangan makan kangkung karena dapat
menyebabkan vagina licin
Sayur kangkong mengandung kaya akan zat besi. Satu cangkir sayuran
kangkung memiliki kadar gizi zat besi sebesar 6.5 mg. Asupan makanan
kaya zat besi diperlukan ibu hamil untuk memenuhi kebutuhan perhari
minimal 60 mg, selain asam folat. Sehingga dapat disimpulkan bahwa
konsumsi sayuran kangkung baik bagi ibu hamil
Edukasi Gizi Seimbang untuk Ibu Hamil :

• Untuk mengatasi “Hiperemesis Gravidarum” (rasa mual dan muntah berlebihan)


dianjurkan agar makan dalam porsi kecil tetapi sering, makan secara tidak
berlebihan dan hindari makanan berlemak serta makanan berbumbu tajam
(merangsang).
• Batasi mengonsumsi makanan yang mengandung garam tinggi untuk mencegah
hipertensi selama kehamilan Hal ini disebabkan karena hipertensi selama
kehamilan akan meningkatkan risiko kematian janin, terlepasnya plasenta, serta
gangguan pertumbuhan.
• Kebutuhan air selama kehamilan meningkat agar dapat mendukung sirkulasi
janin, produksi cairan amnion dan meningkatnya volume darah. Ibu hamil
memerlukan asupan air minum sekitar 2-3 liter perhari (8 – 12 gelas sehari).
• Batasi minum kopi Kafein bila dikonsumsi oleh ibu hamil akan mempunyai efek
diuretic dan stimulans. Konsumsi kafein pada ibu hamil juga akan berpengaruh
pada pertumbuhan dan perkembangan janin, karena metabolisme janin belum
sempurna.
Aktifitas bagi ibu hamil

Ibu hamil dianjurkan untuk aktif, berjalan dan melakukan aktivitas normal,
tetapi tidak melelahkan. Aktivitas terus menerus sampai ibu hamil terlalu
lelah membuat perfusi darah ke arah rahim berkurang, pemberian oksigen
ke fetoplacenta menurun. Berkurangnya oksigen dari rahim ibu ke
fetoplacenta dapat menimbulkan kondisi janin gawat janin bahkan
kematian janin yang dikandung.
Selain itu gerakan ibu hamil dalam melakukan aktivitas ataupun latihan
harus memperhatikan bahwa gerakan fleksi dan ekstensi berlebihan harus
dihindari. Aktivitas melompat, berputar atau mengubah arah gerakan
secara mendadak tidak dianjurkan karena persendian tidak stabil.
KESIMPULAN

Wanita Jawa di Indonesia memiliki kepercayaan yang berbeda-beda pada masa


kehamilan dan pasca persalinan dimana kepercayaan itu dianut karena mereka
dipengaruhi oleh budaya yang berasal dari orang tua mereka. Beberapa tradisi maupun
kepercayaan tersebut bahkan dipercaya sebagai amanat atau pesan dari nenek moyang
yang jika tidak ditaati akan menimbulkan dampak atau sebuah karma yang tidak
menyenangkan. Sebagai tenaga kesehatan memiliki tugas dalam upaya untuk
mempertahankan budaya apabila budaya tersebut baik untuk kesehatan ibu hamil dan
janin.
Apabila budaya dan tradisi yang ada kurang baik untuk status kesehatanya maka dapat
digantikan oleh tradisi maupun budaya yang lebih menguntungkan dan dapat
melakukan negosiasi budaya, pada negosiasi budaya diperlukan adaptasi, selain itu
tenaga kesehatan juga dapat memilih dan menentukan budaya lain yang lebih
mendukung status kesehatanya dan tenaga kesehatan dapat melakukan restrukturisasi
budaya apabila tradisi dan budaya yang ada merugikan status kesehatan pada ibu hamil
tersebut disini tenaga kesehatan juga memiliki pola rencana hidup yang dipilih dan
lebih menguntungkan serta sesuai dengan kepercayaan yang dianut oleh masyarakat
disuatu daerah tersebut.
DAFTAR PUSTAKA

1. Ranjabar J. Sistem Sosial Budaya Indonesia : Suatu Pengantar. Yogyakarta:


Alfabeta; 2012.
2. Prihatin Dw, Rachmawati N. Antropologi Kesehatan Konsep Dan Aplikasi
Antropologi Dalam Kesehatan. Yogyakarta: Pt. Pustaka Baru; 2018.
3. Ermiati, Kartika I, Lamangga N. Perilaku Makan Berdasarkan Praktik Budaya
Sunda Pada Ibu Hamil Di Wilayah Kerja Puskesmas Griya Antapani Bandung
Tahun 2017. 2017;1–17.
4. Ipa M, Prasetyo Da, Kasnodihardjo K. Praktik Budaya Perawatan Dalam
Kehamilan Persalinan Dan Nifas Pada Etnik Baduy Dalam. J Kesehat Reproduksi.
2016;7(1).
5. Normina. Pendidikan Dalam Kebudayaan. Ittihad J Kopertais Wil Xi
Kalimantan. 2017;15(28):17–28.
6. Permana Cs. Menjaga Nilai Tradisi ( Sebuah Harapan Untuk Jawa Barat
Memilih) Catur Surya Permana. Al-Mizan. 2017;(October).
7. Cunningham Fg. Obstetri Williams. 23rd Ed. Jakarta: Penerbit Buku
Kedokteran Egc; 2018. Volume 2.
8. Untari I, Mayasari S. Study Of Developing The Myths Of Pregnancy In Bps
Zubaidah. 1st Univ Res Colloq 2015. 2015;64–72.
9. Chahyanto Ba, Wulansari A. Aspek Gizi Dan Makna Simbolis Tabu Makanan
Ibu Hamil Di Indonesia. J Ekol Kesehat. 2018;17(1):52–63.
감사합니다
gamsahabnida

Anda mungkin juga menyukai