Anda di halaman 1dari 14

TUGAS ANTROPOLOGI

KELAS D-IV KEBIDANAN TINGKAT IV

OLEH

ELVA FEBRI ASHARI


P00312016011

KEMENTRIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA


POLTEKKES KEMENKES KENDARI
JURUSAN D-IV KEBIDANAN
2019
KATA PENGANTAR

          Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Kuasa atas segala
limpahan Rahmat ,Inayah,Taufik dan Hidayahnya sehingga saya dapat
menyelesaikan penyusunan makalah antropologi yaitu tradisi/kebiasaan
pada daerah buton selatan dalam bentuk maupun isinya yang sangat
sederhana.
          Semoga makalah ini dapat dipergunakan sebagai salah satu acuan,
petunjuk maupun pedoman bagi pembaca. Harapan saya semoga
makalah ini membantu menambah pengetahuan dan pengalaman bagi
para pembaca, sehingga saya dapat memperbaiki bentuk maupun isi 
makalah ini. Sehingga kedepannya dapat lebih baik.
          Makalah ini saya akui masih banyak kekurangan karena
pengalaman yang saya miliki sangat kurang. Oleh karena itu saya
harapkan kepada para pembaca untuk memberikan masukan yang
bersifat membangun untuk kesempurnaan makalah ini.

Kendari, 29 November 2019


                                                                                 

                                                                                 Penulis
DAFTAR ISI

COVER
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI

BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan Penelitian

BAB II PEMBAHASAN
1. mitos dan fakta tradisi/kebiasaan masyarakat dalam perkawinan
2. mitos dan fakta tradisi/kebiasaan masyarakat dalam perawatan
kehamilan
3. mitos dan fakta tradisi/kebiasaan masyarakat dalam pertolongan
persalinan
4. mitos dan fakta tradisi/kebiasaan masyarakat dalam perawatan bayi
baru lahir
5. mitos dan fakta tradisi/kebiasaan masyarakat dalam perawatan
nifas
6. mitos dan fakta tradisi/kebiasaan masyarakat dalam penggunaan
alat kontrasepsi
7. mitos dan fakta tradisi/kebiasaan masyarakat dalam pemeriksaan
kesehatan reproduksi

BAB III PENUTUP


A. Kesimpulan
B. Saran

DAFTAR PUSTAKA
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar belakang
Antropologi adalah ilmu tentang manusia. Antropologi berasal dari
kata Yunani anthropos yang berarti "manusia" atau "orang",
dan logos yang berarti "wacana" (dalam pengertian "bernalar",
"berakal") atau secara etimologis antropologi berarti ilmu yang
mempelajari manusia. Dalam melakukan kajian terhadap manusia,
antropologi mengedepankan dua konsep penting yaitu: holistik dan
komparatif. Karena itu kajian antropologi sangat memperhatikan
aspek sejarah dan penjelasan menyeluruh untuk menggambarkan
manusia melalui pengetahuan ilmu sosial ilmu hayati (alam), dan
juga humaniora.
Antropologi bertujuan untuk lebih memahami dan mengapresiasi
manusia sebagai entitas biologis homo sapiens dan makhluk sosial
dalam kerangka kerja yang interdisipliner dan komprehensif. Oleh
karena itu, antropologi menggunakan teori evolusi biologi dalam
memberikan arti dan fakta sejarah dalam menjelaskan perjalanan
umat manusia di bumi sejak awal kemunculannya. Antropologi juga
menggunakan kajian lintas-budaya (Inggris cross-cultural) dalam
menekankan dan menjelaskan perbedaan antara kelompok-
kelompok manusia dalam perspektif material budaya, perilaku
sosial, bahasa, dan pandangan hidup (worldview).
Di Indonesia memiliki banyak ragam suku serta kebiasaan dari
masing-masing suku atau kepercayaan atau tradisi yang di anut
mulai dari kebiasaan ketika masa kehamilan, persalinan, nifas,
hingga kepercayaan atau tradisi yang ada untuk bayi mereka
walaupun banyak memiliki tradisi tetapi harus dilandasi dengan
kesehatan atau berdasarkan teori yang ada agar tidak terjadi
sesuatu yang menyimpang seperti angka kematian ibu meningkat
diharapkan angka kematian ibu ataupun angka kematian bayi
menurun.
Adapun angka kematian di Indonesia pada tahun 2015 adalah 305
per 100.000 kelahiran hidup (Profil kesehatan RI 2017). Angka
Kematian Ibu (AKI) dikatakan sedikit menurun dari Angka Kematian
Ibu (AKI) pada tahun 2012 mencapai 359 per100.000 kelahiran
hidup hal tersebut terbilang cukup bagus karena AKI di Indonesia
sedikit demi sedikit mengalami penurunan walaupn target dari
MDGS 2015 ke-5 adalah menurunkan Angka Kematian Ibu (AKI)
menjadi 102 per 100.000 kelahiran pada tahun 2015-2019.
Oleh karena itu di daerah Sulawesi Tenggara yang terdiri dari
berbagi suku yang memiliki tradisi yang berbeda. Sama halnya
seperti pada daerah Buton Selatan yang masih memiliki tradisi atau
kebiasaan yang sangat kental pada daerah tersebut. Oleh karena
itu kami mengambil daerah ini untuk menjadikan salah satu bahan
tugas atau bahan untuk dibahas.

B. Rumusan Masalah
8. Bagaimana mitos dam fakta tradisi/kebiasaan masyarakat
dalam perkawinan ?
9. Bagaimana mitos dam fakta tradisi/kebiasaan masyarakat
dalam perawatan kehamilan ?
10. Bagaimana mitos dam fakta tradisi/kebiasaan masyarakat
dalam pertolongan persalinan ?
11. Bagaimana mitos dam fakta tradisi/kebiasaan masyarakat
dalam perawatan bayi baru lahir ?
12. Bagaimana mitos dam fakta tradisi/kebiasaan masyarakat
dalam perawatan nifas ?
13. Bagaimana mitos dam fakta tradisi/kebiasaan masyarakat
dalam penggunaan alat kontrasepsi ?
14. Bagaimana mitos dam fakta tradisi/kebiasaan masyarakat
dalam pemeriksaan kesehatan reproduksi ?
C. Tujuan
Adapun tujuan untuk pembuatan makalah ini adalah untuk
mengetahui tradisi/kebiasaan masyarakat Buton Selatan yang
berpengaruhi dalam perkawinan, kehamilan, pertolongan
persalinan, perawatan BBL, perawatan nifas, penggunaan alat
kontrasepsi, dan pemeriksaan kesehatan reproduksi.
BAB II
PEMBAHASAN

1. Mitos Dam Fakta Tradisi/Kebiasaan Masyarakat Dalam


Perkawinan
Perkawinan adalah ikatan sosial atau ikatan perjanjian hukum
antar pribadi yang membentuk hubungan kekerabatan dan yang
merupakan suatu pranata dalam budaya setempat yang
meresmikan hubungan antar pribadi dengan upacara
pernikahan.
Berdasarkan dari masyarakat buton selatan memiliki
tradisi/kebiasaan pada perkawinan yaitu :

No Mitos Fakta
Pada masyarakat buton Berdasarkan kesehatan
selatan memiliki salah satu pada tradisi ini bagus
kebiasaan atau tradisi pada dilakukan karena pada
wanita yang akan siap di ritual posuo ini diajarkan
pinang yaitu tradisi posuo. salah satunya adakah
Tradisi posuo ini adalah menjaga kebersihan diri
perempuan yang akan di sehingga perempuan
pinang akan di kurung dalam buton selatan yang
ruang khusus dengan melakukan dapat bisa
mengenakan kain putih. Pada hidup bersih
ritual ini diyakini akan
dijauhkan dari pengaruh luar,
baik dari keluarganya sendiri
ataupun dari lingkungan.
Tradisi ini dilakukan selama 8
malam
2. Mitos Dam Fakta Tradisi/Kebiasaan Masyarakat Dalam
Perawatan Kehamilan
Kehamilan adalah proses yang terjadi dari pembuahan sampai
kelahiran, dimulai dari prosedur sel telur yang dibuahi oleh
sperma kemudian tertanam di lapisan rahim dan akan
berkembang menjadi janin.
Pada masyarakat buton selatan memiliki suatu kebiasaan
adalah ritual posipo. Ritual posipo adalah ritual yang
diperuntukkan ibu hamil pada usia kehamilan 28-36 minggu.
Ritual posipo ini bentuk ritual yang dimana ibu hamil di suapi
sejumlah makanan yang di angggap akan membawa
keberkahan bagi ibu dan calon bayi.
Pada masyarakat Buton Selatan memiliki tradisi pada saat
masa kehamilan diantaranya adalah

No Mitos Fakta
1. ibu dilarang Buah nanas memang tidak boleh
makan buah dikonsumsi selama kehamilan karena
nanas ketika nanas dapat menyebabkan kontraksi
awal sebelum waktunya. Hal ini akibat dari
kehamilan. enzim bromelain yang terkandung
Karena bisa dalam nanas yang dapat
menyebabka menyebabkan lemahnya leher rahim
n sakit perut. sehingga mengakibatkan rahim
berkontraksi.
2. Pemberian Ritual posipo atau pemberian
sejumlah sejumlah makanan ini merupakan
makanan salah satu bentuk upaya pemenuhan
pada ibu gizi pada ibu hamil dalam
hamil dalam mempersiapkan persalinan.
suatu ritual Sebagaimana yang di jelaskan oleh
positive deviance resource centre,
Universitas Indonesia bahwa metode
tersebut sudah banyak dilakukan di
dunia kesehatan. Jadi ritual ini
sangat baik untuk ibu hamil.

3. Mitos Dam Fakta Tradisi/Kebiasaan Masyarakat Dalam


Pertolongan Persalinan
Persalinan adalah proses pengeluaran hasil konsepsi yang dapat
hidup dari dalam uterus melalui vagina ke dunia luar (Prawihardjo,
2002).
Pada masyarakat Buton selatan memiliki kepercayaan atau
keyakinan terhadap pertolongan persalinan. Berikut adalah mitos
fakta dari daerah Buton Selatan :

No Mitos Fakta
1. Pada saat menjelang Faktanya air kelapa
kelahiran dianjurkan ibu mengandung elektrolit yang
untuk minum air kelapa agar sangat baik dalam mengganti
pada saat mengedan kuat cairan tubuh sehingga
dan cepat melahirkan. terhindar dari dehidrasi, dan
dapat membantu mengurangi
kelelahan.
2. Dilarang makan ikan setelah ikan mengandung protein
melahirkan nanti darah yang tinggi dan dapat membuat
keluar amis. penyembuhan luka pada saat
persalinan lebih cepat dan
dengan mengkonsumsi ikan
dapat mempercepat involusi
uteri.

4. Mitos Dam Fakta Tradisi/Kebiasaan Masyarakat Dalam


Perawatan Bayi Baru Lahir
Perawatan bayi baru lahir adalah perawatan yang dilakukan pada
bayi baru lahir guna untuk membuat bayi merasa nyaman melihat
apakah ada tanda bahaya dari bayi atau gangguan yang terjadi
pada bayi.
Pada masyarakat Buton Utara memiliki salah satu tradisi atau
kebiasaan yaitu bayi wajib menjalani ritual dole-dole dimana bayi-
bayi menangis bersaut-sautan. Tiap dukun punya cara tersendiri,
tapi pada intinya telur dan alas daun pisang serta minyak kelapa
menjadi saran penting proses dole-dole

No Mitos Fakta
1. Pada masyarakat buton Berdasarkan fakta
meyakini bahwa tanpa imunisasi sangat penting
imunisasi alamiah anak bakal karena imunisasi membuat
menghadapi penuh kendala imun bayi menjadi kebal
dan sehat.
2. Menyimpan benda tajam Faktanya yang dapat
dekat bayi dapat melindungi mengganggu janin
janin dari makhluk halus hanyalah gangguan
kesehatan. Jadi jika tidak
diberikan benda tajam pun
tidak jadi masalah.

5. Mitos Dam Fakta Tradisi/Kebiasaan Masyarakat Dalam


Perawatan Nifas
Masa nifas adalah masa pemulihan setelah persalinan berlangsung
masa nifas berlangsung selama 40 hari.
Pada masyarakat buton selatan memiliki kepercayaan atau tradisi
yang dilakukan pada saat masa nifas diantaranya adalah :

No Mitos Fakta
1. Masyarakat buton selatan Faktanya pepaya muda
meyakini bahwa makan memiliki manfaat bagi ibu
pepaya muda membuat nifas yaitu mencegah
badan gatal-gatal dehidrasi, menjaga
kekebalan tubuh,
melancarkan proses
pencernaan.
2. Ibu nifas dilarang tidur pagi Tidak ada fakta medis
karena bisa membuat darah yang menyatakan bahwa
putih naik dikepala ibu pasca melahirkan yang
mengakibatkan sakit kepala tidur dipagi hari dapat
menyebabkan naiknya
darah putih dikepala
menyebabkan sakit
kepala.

6. Mitos Dam Fakta Tradisi/Kebiasaan Masyarakat Dalam


Penggunaan Alat Kontrasepsi ?
alat kontrasepsi adalah metode atau perangkat yang digunakan
untuk mencegah kehamilan.
Pada masyarakat buton selatan memiliki kepercayaan mengenai
penggunaan alat kontrasepsi adalah sebagai berikut :

No Mitos Fakta
1. Pil KB dan suntik KB dapat Menurut dr. UF
membuat rahim kering. Bagazi,Sp.OG, dokter
spesialis kandungan di
Brawijaya hospital, seluruh
alat kontrasepsi telah diuji
secara klinis dan aman
untuk digunakan
2. Masyarakat buton selatan Faktanya jika terlalu sering
meyakini bahwa banyak anak melahirkan dapat
banyak rejeki jadi menyebabkan perdarahan
penggunaan alat kontrasepsi pasca persalinan dan juga
kurang. membuat ibu kerepotan
dalam mengurus anak,
pemberian ASI ekslusif
tidak terlaksana.

7. Mitos Dam Fakta Tradisi/Kebiasaan Masyarakat Dalam


Pemeriksaan Kesehatan Reproduksi

No Mitos Fakta
1. Ibu menyakini bahwa Faktanya pemeriksaan IVA
pemeriksaan IVA bisa sangat penting bagi wanita
membuat organ reproduksi yang sudah menikah atau
sakit terus menerus wanita yang sudah pernah
berhubungan seksual dan
melahirkan guna untuk
mendeteksi ada tidaknya
kanker pada serviks.

BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Kebiasaan atau tradisi yang diyakini di daerah Buton Selatan
sangatlah banyak di mulai dari mengenai perkawinan,
kehamilan, pertolongan persalinan, perawatan BBL, perawatan
ibu nifas, penggunaan alat kontrasepsi, dan pemeriksaan
kesehatan reproduksi. Settiap kebiasaan memiliki tujuan
tertentu yang di yakini masyarakat Buton Selatan.
B. SARAN
Penulis tentunya masih menyadari jika tugas diatas masih
terdapat banyak kesalahan dan jauh dari kesempurnaan.
Penulis akan memperbaiki makalah tersebut dengan
berpedoman pada banyak sumber serta kritik yang membangun
dari para pembaca.

DAFTAR PUSTAKA

Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, Kamus Besar Bahasa


Indonesia, Jakarta : Balai Pustaka, 2000.
Fahimuddin, Mu’Min, Ed, Menafsir Ulang Sejarah dan Budaya Buton,
Baubau : Penerbit respect, 2011.

Alifuddin, Muhammad, Islam Buton : Interaksi Islam Dengan Budaya


Lokal, Jakarta : Badan Litbang dan Diklat Departemen Agama RI, 2007.

Anda mungkin juga menyukai