Anda di halaman 1dari 19

BIOETIK DAN PROFESIONALISME KEBIDANAN

(Profesional Etik Pada Asuhan Kehamilan)

Diajukan sebagai salah satu syarat untuk lulus pada Mata Kuliah Bioetik
Profesionalisme Bidan Program Studi Magister Ilmu Kebidanan Sekolah
Pascasarjana Universitas Hasanuddin

Oleh : Elva Febri Ashari


NIM : P102202027

SEKOLAH PASCASARJANA

PROGRAM STUDI MAGISTER ILMU KEBIDANAN

UNIVERSITAS HASANUDDIN

2021
Kata Pengantar

Puji syukur saya panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan

rahmat serta hidayah-Nya  sehingga tugas ini dapat diselesaikan.

Makalah ini saya buat sebagai tugas dari mata kuliah Bioetik Profesionalisme

Kebidanan dengan judul “Sikap Profesional Dalam Praktik Kebidanan”.

Demikian makalah ini saya susun semoga bermanfaat dan dapat memenuhi

tugas mata kuliah Bioetik Profesionalisme Kebidanan dan penulis berharap

semoga makalah ini bermanfaat bagi diri kami dan khususnya untuk pembaca.

Tak ada gading yang tak retak, begitulah adanya makalah ini. Dengan segala

kerendahan hati, saran-saran dan kritik yang konstruktif dan membangun sangat

kami harapkan dari para pembaca guna peningkatan pembuatan resume pada

tugas yang lain dan pada waktu mendatang.

Makassar , 16 Februari 2021

Penulis

i
Daftar Isi

KATA PENGANTAR...................................................................................... i
DAFTAR ISI.................................................................................................... ii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang...................................................................................... 1
B. Rumusan Masalah................................................................................. 2
C. Tujuan................................................................................................... 2
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
A. Pengertian Bidan................................................................................... 3
B. Sikap Profesional Bidan Pada Asuhan Kehamilan............................... 3
BAB III PENUTUP
A. Kesimpulan........................................................................................... 11
B. Saran .................................................................................................... 11
DAFTAR PUSTAKA....................................................................................... 12

ii
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Profesional adalah seseorang yang mempunyai suatu jabatan yang

dilakukan dengan keahlian atau keterampilan yang tinggi. Bidan merupakan

suatu profesi yang memiliki keahlian yang tinggi. Bidan profesional adalah

bidan yang mampu bekerja secara komitmen dan memiliki keahlian yang baik

dalam melakukan pelayanan kebidanan.

Bidan sebagai tenaga profesional termasuk rumpun kesehatan untuk

menjadi jabatan profesional bidan harus menunjukkan ciri-ciri jabatan

profesional. Praktik kebidanan adalah kegiatan pemberian pelayanan yang

dilakukan oleh bidan dalam bentuk asuhan kebidanan. Pada pemberian

pelayanan kesehatan khususnya praktik kebidanan harus bersifat profesional.

Pelayanan kebidanan adalah suatu bentuk pelayanan profesional yang

merupakan bagian integral dari sistem pelayanan kesehatan yang diberikan

oleh bidan secara mandiri, kolaborasi, dan rujukan. Salah satu bentuk praktik

kebidanan adalah asuhan kehamilan. Asuhan kehamilan adalah pelayanan

antenatal komprehensif dan berkualitas yang diberikan kepada semua ibu

hamil, pengawasan sebelum persalinan terutama ditunjukan pada pertumbuhan

dan perkembangan janin dalam rahim.

B. Rumusan Masalah

Bagaimana sikap profesional bidan terhadap asuhan kehamilan ?

1
C. Tujuan

Untuk mengetahui sikap profesional bidan terhadap asuhan kehamilan.

2
BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Pengertian Kode Etik

Kode etik adalah norma-norma yang harus diindahkan oleh setiap profesi di

dalam melaksanakan tugas profesinya dan hidupnya di masyarakat.  Norma

tersebut berisi petunjuk bagi anggota profesi tentang bagaimana mereka

menjalankan profesinya dan larangan yaitu tentang apa yang boleh dan tidak

boleh diperbuat.

Etika dalam pelayanan kebidanan merupakan isu utama di berbagai tempat

pelayanan, hal ini terjadi karena kurangnya pemahaman petugas kesehatan

terhadap etika. Penerapan etika dalam pelayanan kebidanan akan menjamin

bidan memberikan pelayanan yang profesional dan berkualitas.

B. Pengertian Bidan Dan Pelayanan Kebidanan

Bidan adalah pemimpin profesional dalam perencanaan, pengorganisasian,

dan pemberian asuhan yang diberikan kepada seorang wanita mulai dari

pemesanan awal hingga periode pasca kelahiran.

Pelayanan kebidanan adalah bagian integral dari sistem pelayanan

kesehatan. Pelayanan kebidanan merupakan layanan yang diberikan oleh bidan

sesuai kewengannya dengan maksud meningkatkan kesehatan ibu dan anak

untuk mewujudkan kesehatan keluarga dalam rangka tercapainya keluarga

kecil bahagia dan sejahtera. Sasaran pelayanan

C. Profesional Etik Pada Asuhan Kehamilan (Asuhan Kehamilan)

3
1. Pengertian Asuhan Antenatal

Asuhan Antenal adalah pelayanan antenatal komprehensif dan

berkualitas yang diberikan kepada semua ibu hamil, pengawasan sebelum

persalinan terutama ditunjukan pada pertumbuhan dan perkembangan janin

dalam rahim. Bidan memberi asuhan antenatal bermutu tinggi untuk

mengoptimalkan kesehatan selama kehamilan yang meliputi: deteksi dini,

pengobatan atau rujukan.

2. Teori Ela Joy Lehrman

Dalam menjalankan profesi kebidanan, Ela Joy Lehrman melihat makin

banyaknya tugas yang dibebankan pada bidan yang harus dilaksanakan

dengan penuh profesionalisme dan tanggung jawab. Dengan pandangan Ela

Joy lehrman tersebut menjadi latar belakang munculnya teori kebidanan

berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan. Teori Lehrman ini

menginginkan agar bidan dapat melihat semua aspek praktik pemberian

asuhan pada wanita hamil dan memberi pertolongan persalinan.

Lehrman menyelidiki bahwa pelayanan antenatal menunjukan perbedaan

antara prosedur administrasi yang dibebankan serta manfaat antenatal dan

jenis pelayanan yang diterima wanita di klinik kebidanan. Hubungan antara

identifikasi faktor risiko dan keefektifan dari antenatal care terhadap hasil

yang diinginkan belum terpenuhi. Lehrman dan koleganya ingin

menjelaskan perbedaan antara pengalaman seorang wanita dengan

keseorangan bidan untuk mengaplikasikan konsep kebidanan dalam praktik.

Tujuan dari penelitian yang dilakukan Lehrman yaitu mengidentifikasi

4
kompenen- komponen yang saling mempengaruhi dalam praktik kebidanan.

Hasil dari penelitiannya adalah Teori yang dikemukakan oleh Lehrman

mencakup 8 konsep yang penting dalam pelayanan antenatal diantaranya :

1) Asuhan yang berkesinambungan

2) Keluarga sebagai pusat asuhan

3) Pendidikan dan konseling merupakan bagian dari asuhan

4) Tidak ada intervensi dalam asuhan

5) Fleksibilitas dalam asuhan

6) Keterlibatan dalam asuhan

3. Lingkup Asuhan Antenatal.

Dalam memberikan asuhan kepada ibu hamil, bidan harus memberikan

pelayanan secara komprehensif atau menyeluruh. Adapun lingkup asuhan

kebidanan pada ibu hamil meliputi :

1) Mengumpulkan data riwayat kesehatan dan kehamilan serta menganalisis

tiap kunjungan/pemeriksaan ibu hamil.

2) Melaksanakan pemeriksaan fisik secara sistematis dan lengkap.

3) Melakukan penilaian pelvik, ukuran dan struktur panggul.

4) Menilai keadaan janin selama kehamilan termasuk denyut jantung janin

dengan fetoskop/pinard dan gerakan janin dengan palpasi.

5) Menghitung usia kehamilan dan hari perkiraan lahir (HPL).

6) Mengkaji status nutrisi dan hubungan dengan pertumbuhan janin.

7) Mengkaji kenaikan berat badan ibu dan hubungannya dengan komplikasi.

5
8) Memberi penyuluhan tanda-tanda bahaya dan bagaimana menghubungi

bidan.

9) Melakukan penatalaksanaan kehamilan dengan anemia ringan, hiperemesis

gravidarum tingkat I, abortus iminen dan preeklampsia ringan.

10) Menjelaskan dan mendemonstrasikan cara mengurangi ketidaknyamanan

kehamilan.

11) Memberi Imunisasi TT bagi ibu hamil

12) Mengidentifikasi atau mendeteksi penyimpangan kehamilan normal dan

penanganannya termasuk rujukan tepat pada: kurang gizi, pertumbuhan

janin tidak adekuat, PEB dan hipertensi, perdarahan pervaginam,

kehamilan ganda aterm, kematian janin, oedema yang signifikan, sakit

kepala berat, gangguan pandangan, nyeri epigastrium karena hipertensi,

KPSW, Persangkaan Polihidramnion, DM, kelainan kongenital, hasil

laboratorium abnormal, kelainan letak janin, infeksi ibu hamil seperti

infeksi menular seksual,vaginitis, infeksi saluran kencing. Memberikan

bimbingan dan persiapan persalinan, kelahiran dan menjadi orang tua.

13) Bimbingan dan penyuluhan tentang perilaku kesehatan selama hamil

seperti nutrisi, latihan, keamanan, kebiasaan merokok.

4. Standar Asuhan Antenatal

Dalam memberikan asuhan kehamilan sebagaimana tertuang dalam

standar pelayanan kebidanan sebagai berikut:

6
Standar 1 : Identifikasi ibu hamil. Melakukan kunjungan rumah dan

berinteraksi dengan masyarakat secara berkala untuk penyuluhan dan

motivasi untuk pemeriksaan dini dan teratur.

Standar 2 : Pemeriksaan dan pemantauan antenatal. Sedikitnya 4 kali

pemeriksaan kehamilan. Pemeriksaan meliputi : anamnesis dan pemantauan

ibu dan janin, mengenal kehamilan risiko tinggi, imunisasi, nasehat dan

penyuluhan, mencatat data yang tepat setiap kunjungan, tindakan tepat

untuk merujuk. Sesuai standar asuhan maka ibu hamil begitu diketahui

hamil disarankan sedini mungkin segera melakukan kunjungan ANC. Esensi

dari asuhan antenatal adalah pendidikan dan promosi kesehatan serta upaya

deteksi, sehingga begitu ada kelainan segera diketemukan dan dilakukan

upaya penatalaksanaan. Berdasarkan standar WHO, ibu hamil disarankan

untuk melakukan kunjungan ANC minimal 4 kali selama kehamilan dengan

komposisi waktu kunjungan satu kali pada trimester I, satu kali pada

trimester II, dan dua kali pada trimester III. Menurut standar pelayanan

kebidanan jadwal kunjungan ANC adalah sebagai berikut satu kali setiap

bulan pada trimester I, satu kali setiap 2 minggu pada trimester II, dan satu

kali setiap minggu pada trimester III.

Standar 3 : Palpasi abdominal.

Standar 4 : Pengelolaan anemia pada kehamilan.

Standar 5 : Pengelolaan dini hipertensi pada kehamilan.

7
Standar 6 : Persiapan persalinan. Memberi saran pada ibu hamil, suami dan

keluarga untuk memastikan persiapan persalinan bersih dan aman, persiapan

transportasi, biaya.

5. Tujuan Asuhan Antenatal

1) Memantau kemajuan kehamilan untuk memastikan kesehatan ibu dan

tumbuh kembang bayi.

2) Meningkatkan dan mempertahankan kesehatan fisik, mental dan sosial

ibu dan bayi.

3) Mengenali secara dini adanya ketidak normalan atau komplikasi yang

mungkin terjadi selama hamil, termasuk riwayat penyakit secara umum,

kebidanan dan pembedahan.

4) Mempersiapkan persalinan cukup bulan, melahirkan dengan selamat, ibu

maupun bayinya dengan trauma seminimal mungkin.

5) Mempersiapkan ibu agar masa nifas berjalan normal dan pemberian ASI

ekslusif.

6) Mempersiapkan peran ibu dan keluarga dalam menerima kelahiran bayi

agar dapat tumbuh kembang secara normal.

6. Pelayanan Yang Diberikan Mengacu Pada Standar (10 T)

1) Timbang Berat Badan

Untuk mengetahui kenaikan berat badan ibu selama hamil. Semakin

besar kehamilan janin yang dikandung ibu seharusnya juga semakin

tumbuh dan berkembang secara normal tanpa hambatan dengan demikian

8
berat badan ibu akan bertambah dari sebelumya. Peningkatan Berat

badan ibu hamil tiap trimester :

Trimester I : kenaikan berat badan 0,7 - 1,4 kg

Trimester II : kenaikan berat badan antara 0,3-0,4 kg/hari

Trimester ke III : kenaikan berat badan tidak boleh lebih dari 0,5

kg/minggu.

Kenaikan rata-rata berat badan normal ibu hamil yaitu 6,5-16 kg.

Berat badan ideal untuk ibu hamil sendiri tergantung dari IMT (Indeks

Masa Tubuh) ibu sebelum hamil. Indeks massa tubuh (IMT) adalah

hubungan antara tinggi badan dan berat badan

2) Ukur Tekanan Darah

Tekanan darah ibu hamil harus dalam batas normal (antara 110/70

mmHg sampai 130/90 mmHg) apabila terjadi kenaikan tekanan darah

(hipertensi) atau penurunan tekanan darah (hipotensi), hal tersebut perlu

diwaspadai karena dapat berdampak buruk bagi ibu dan janin apabila

tidak ditangani secara dini.

3) Pengukuran Lingkar Lengan Atas (LILA)

Bila kurang dari 23,5 cm menunjukan ibu hamil menderita Kurang

Energi Kronis (KEK) dan berisiko melahirkan berat badan lahir Rendah

(BBLR)

4) Ukur Tinggi Fundus Uteri

Tujuan pemeriksaan TFU menggunakan tehnik Mc. Donald adalah

menentukan umur kehamilan berdasarkan minggu dan hasilnya bisa di

9
bandingkan dengan hasil anamnesis hari pertama haid terakhir (HPHT)

dan kapan gerakan janin mulai dirasakan. Dengan mengukur tinggi

fundus uteri dapat diketahui berapa usia kehamilan ibu, taksiran berat

janin, serta taksiran hari persalinan

5) Penentuan Letak Janin (Presentasi Janin) Dan Penghitungan Denyut

Jantung Janin

Apabila trimester lll bagian bawah janin bukan kepala atau kepala

belum masuk panggul kemungkinann ada kelainan letak atau ada

masalah lain. Bila denyut jantung janin kurang dari 120 kali/menit atau

lebih dari 160kali /menit menunjukan ada tanda gawat janin segera rujuk

6) Pemberian Tablet Tambah Darah

Tablet ini mengandung 200mg sulfat Ferosus 0,25 mg asam folat yang

diikat dengan laktosa. Tujuan pemberian tablet Fe adalah untuk

memenuhi kebutuhan Fe pada ibu hamil dan nifas, karena pada masa

kehamilan kebutuhannya meningkat seiring pertumbuhan janin. Zat besi

ini penting untuk mengkompensasi penigkatan volume darah yang terjadi

selama kehamilan dan untuk memastikan pertumbuhan dan

perkembangan janin.

7) Skrining status imunisasi TT

Pada ibu hamil diberikan imunisasi Tetanus Toxoid (TT) sebanyak 2

kali. Imunisasi TT I diberikan waktu ANC I dan TT II diberikan 4

minggu setelah pemberian TT I. Imunisasi ini dianjurkan pada setiap ibu

10
hamil, karena diharapkan dapat menurunkan AKB akibat Tetanus

Neonatorum.

8) Pemeriksaan Hb

 Pemeriksaan Hb yang sederhana yakni dengan cara Talquis dan

dengan cara Sahli. Pemeriksaan Hb dilakukan pada kunjungan ibu

hamil pertama kali, lalu periksa lagi menjelang persalinan.

Pemeriksaan Hb adalah salah satu upaya untuk mendeteksi Anemia

pada ibu hamil.

 Pemeriksaan Protein urine. Pemeriksaan ini berguna untuk

mengetahui adanya protein dalam urin ibu hamil. Adapun

pemeriksaannya detekanan darah tinggi, kaki oedema. Pemeriksaan

protein urin ini untuk mendeteksi ibu hamil kearah

preeklampsia.adapun pemeriksaannya dengan asam asetat 2-3%

ditujukan pada ibu hamil dengan riwayat tekanan darah tinggi, kaki

oedema. Pemeriksaan protein urin ini untuk mendeteksi ibu hamil

kearah preeklampsia.

 Pemeriksaan VDRL (Veneral Disease Research Lab) Pemeriksaan

Veneral Desease Research Laboratory (VDRL) adalah untuk

mengetahui adanya treponema pallidum/ penyakit menular seksual,

antara lain syphilis. Pemeriksaan kepada ibu hamil yang pertama kali

datang diambil spesimen darah vena ± 2 cc. Apabila hasil tes

dinyatakan postif, ibu hamil dilakukan pengobatan / rujukan. Akibat

fatal yang terjadi adalah kematian janin pada kehamilan < 16

11
minggu, pada kehamilan lanjut dapat menyebabkan prematur, cacat

bawaan.

 Pemeriksaan Urine Reduksi Untuk ibu hamil dengan riwayat DM.

bila hasil positif maka perlu diikuti pemeriksaan gula darah untuk

memastikan adanya Diabetes Melitus Gestasioal. Diabetes Melitus

Gestasioal pada ibu dapat mengakibatkan adanya penyakit berupa

pre-eklampsia, polihidramnion, bayi besar.

9) Konseling atau Penjelasan

Tenaga kesehatan memberi penjelasan mengenai perawatan

kehamilan, pencegahan klainan bawaan, persalinan dan insiasi menyusui

dini ( IMD), nifas , perawatan Bayi baru lahir, ASI eklusif, Keluarga

Berencana,dan imunisasi pada bayi. Penjelasan ini diberikan secara

bertahap pada saat kunjungan ibu hamil.

10) Tata Laksana Kasus Atau Mendapatkan Pengobatan

Jika ibu mempunyai masalah kesehatan pada saat hamil

7. Tenaga Profesional Atau Penolong Yang Terampil

Bidan profesional akan melakukan hal sebagai berikut :

1) Membina hubungan saling percaya

2) Sebelum melakukan tindakan melakukan inform consent.

3) Bersikap ramah pada ibu hamil

4) Membantu setiap ibu hamil dan keluarga untuk membuat rencana

persalinan.

12
5) Membantu setiap ibu hamil dan keluarga dalam persiapan menghadapi

persalinan.

6) Melakukan penapisan untuk kondisi yang mengharuskan melahirkan

dirumah sakit.

7) Memberi konseling pada ibu hamil sesai umur kehamilan, mengenai

nutrisi, istirahat, tanda bahaya kehamilan, KB, pemberian ASI eksklusif

dan MP ASI, serta ketidaknyamanan yang normal selama hamil.

13
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

Etika dalam pelayanan kebidanan merupakan isu utama di berbagai tempat

pelayanan, hal ini terjadi karena kurangnya pemahaman petugas kesehatan

terhadap etika. Penerapan etika dalam pelayanan kebidanan akan menjamin

bidan memberikan pelayanan yang profesional dan berkualitas. Pada

pelayanan antenatal care dilakukan 10 T yaitu : timbang BB dan ukur tinggi

badan, periksa tekanan darah, nilai status gizi (ukur lingkar lengan atas),

periksa tinggi fundus uteri, tentukan presentase janin dan denyut jantung janin,

skrining status imunisasi tetanus dan pemberian imunisasi tetanus toksoid,

pemberian tablet Fe minimal 90 tablet selama kehamilan, tes laboratorium, tata

laksana kasus, temu wicara

B. Saran

Diharapkan makalah ini dapat bermanfaat dan dapat dijadikan penambahan

wawasan dalam mengetahui sikap profesional dalam praktik kebidanan. Dan

bagi mahasiswi dapat dijadikan sebagai bahan untuk memberikan penjelasan

kepada masyarakat.

14
Daftar Pustaka

Prawihardjo, Sarwono. 2012. Ilmu Kebidanan. Jakarta: PT. Bina Pustaka Sarwono

Prawihardjo.

Tyastuti, Sitti dan Heni, Puji. 2016. Asuhan Kebidanan Kehamilan. Jakarta

Selatan: Badan Pengembangan dan Pemberdayaan Sumber Daya Manusia

Kesehatan.

15
16

Anda mungkin juga menyukai