PEMBAHASAN
Dalam pembelajaran, khususnya pembelajaran IPS, dan lebih khusus lagi tentang
pembelajaran masalah-masalah controversial dalam konteks prespektif global ada empat
komponen yang harus diperhatikan . Empat komponen itu meliputi materi (pokok bahasan),
proses pembelajaran dan hasil atau produk yang akan dicapai (tujuan) serta teknik evaluasi
sebagai kulminasinya.
B. PROSES PEMBELAJARAN
Proses pembelajaran yang akan ditempuh dan dilaksanakan, tidak dapat lepas dari sifat
materi yang akan dibahas, dan produk atau tujuan yang akan dicapai.Sehingga metode dan
strategi yang akan diterapkan dan media pembelajaran yang akan digunakan harus sesuai
dengan sifat materi dan tujuan yang akan dicapai.
Metode pembelajaran seperti metode ceramah, tanya jawab, diskusi, bermain peran, sosio-
drama, demonstrasi, tugas, karyawisata, dan yang lainnya.Sedangkan strategi mengajar mulai
dari cara bertanya efektif, pembinaan konsep dan pengembagan generalisasi, penanaman nilai
dan sikap, pengmbangn keterampilan, inkuiri serta bepikir kritis dan yang lainnya.Selanjutnya
media pembelajaran antara lain gambar, poster, grafik, peta, globe, berbagai model dan maket
dan lain sebagainya. Hal itu semua Anda bisa seleksi dalam penerapan dan penggunaan sesuai
dengan sifat materi dan tujuan pembelajatan yang akan dicapai.
Benjamin S. Bloom dan kawan-kawan (1956), dalam bukunya yang berjudul Taxonomi of
Educational Objectives, mengemukakan tiga aspek prilaku yang menjadi tujuan pendidikan dan
pengajaran, yaitu aspek kognitif, aspek afektif, dan aspek psikomotor. Produk atau tujuan yang
akan dicapai menjadi panduan bagi kegiatan proses belajar mengajar sesuai dengan konsep
“pendidikan yang berwawasan tujuan”.
D. TEKNIK EVALUASI
Teknik evaluasi ini meliputi non-tes dan tes. Evaluasi non-tes, meliputi penilaian
kegiatan tugas dan penampilan.Tugas-tugas observasi,mengumpulkan informasi (data) dan
bahan atau benda-benda yang berhubungan dengan kegiatan pembelajaran, harus kita nilai.
Evaluasi non-tes ini juga diterapkan pada kesempatan Tanya-jawab dan diskusi untuk menilai
berapa jauh siswa memahami konsp-konsepyang dikembangkan dalam proses pembelajaran.
Sedangkan Evaluasi tes, baik lisan maupun tertulis. Tes tertulis meliputi bentuk uraian (esai) dan
objektif tes. Tujuannya untuk mengukur berapa jauh penguasaan siswa terhadap pokok
bahasan yang diproses dan disajikan.
E. KONSEP
Dalam prespektif global, ada beberapa konsep yang dapat diketengahkan, antara lain saling
ketergantungan, perdamaian, kesejahteraan bersama, kepemilikan bersama, dan lain
sebagainya.
Selanjutnya agar konsep itu melekat pada diri siswa, ia harus dibinakan pada diri
mereka,seperti:
1. Pembinaan Konsep
Berdasarkan uraian yang dikemukakan James G. Womack (1970:32), pembinaan konsep
dapat diartikan sebagai proses pengajaran aspek konotatif dari konsep-konsep
2. Strategi Pembinaan Konsep
Dalam strategi ini, proses pembelajaran itu secara dominan diarahkan pada penguasaan
suatu kata atau suatu ungkapan sampai terjadi pola pengertian abstrak atau konsep
dalam diri yang mempelajarinya,dalam artian diri siswa itu sendiri. Strategi pembinaan
konsep itu harus berkaitan kuat dengan pengalaman.
Berkenaan dengan pembinaan konsep, Jhon Jarolimek (1971: 57-64) mengetengahkan tiga
strategi sebagai berikut:
Strategi pertama: membuat daftar (listing), mengelompokkan (grouping), dan membuat label
(labeling).
Strategi kedua: mengalami (experiencing), berhipotesis (hypothesizing), pengujian (testing).
Strategi ketiga : memperkenalkan contoh dan bukan contoh (recognizing examples and
nonoexamples).
A. HAKIKAT EVALUASI
Dalam kegiatan dan proses pembelajaran, khususnya pada pembelajaran IPS, evaluasi
ini merupakan kegiatan yang tidak dapat dipisahkan dari seluruh kegiatan. Bahkan telah
menjadi kesepakatan sebagai kegiatan puncak (kulminasi) untuk mengetahui bagaimana hasil
pembelajaran tadi, sehingga harus dilakukan evaluasi tersebut.
B. ASAS EVALUASI
C. FUNGSI EVALUASI
D. TUJUAN EVALUASI
1. Membuat laporan prestasi peserta didik berkenaan dengan hasil pembelajaran yang
harus diketahui oleh orang tua masing-masing.
2. Mendapatkan umpan balik hasil evaluasi pembelajaran terhadap keberhasilan atau
ketidakberhasilan kerja dan kinerja guru dalam melaksanakan pembelajaran.
3. Menemukan foktor-faktor pendorongdan penghambatan keberhasilan pembelajaran,
baik yang dilakukan oleh guru maupun oleh para peserta didik.
4. Menyusun program bimbingan individual bagi para peserta didik dalam mencapai
keberhasilan pembelajaran.
5. Meningkatkan rangsangan kegiatan pembelajaran kepada para peserta didik.
KATA PENGANTAR
Puji syukur kali panjatkan kepada Allah SWT karena atas berkat,rahmat dan hidayahnya
kami dapat menyelesaikan tugas mata kuliah Perspektif Global. Makalah ini di susun dengan
tujuan untuk mengetahui model pembelajaran dan evaluasi pembelajaran perspektif global.
Makalah ini disajikan dengan cara yang sederhana dengan bahasa yang mudah dicernah tapi
komutatif. Kami menyadari bahwa makalah ini kurang dari kesempurnaan,oleh karena itu kritik
dan saran dari para pembaca sangat kami harapkan demi kesempurnaan makalah ini.
Akhir kata kami ucapkan terima kasih kepada semua pihak yang mendukung, sehingga
makalah ini selesai. Semoga makalah ini bermanfaat dan dapat menjadi referensi yang
Kendari, 2013
Penyusun
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Modul ini merupakan modul yang terakhir dari mata kuliah Perspektif Global. Dengan
demikian merupakan dari modul sebelumnya bahkan menjadi modul penutup. Tentang
Dalam modul ini kita akan mempelajari model pembelajaran dan evaluasi pembelajaran
pengembangan keterampilan social serta sikap social yang berkaitan dengan perspektif
global.
pembelajaran perspektif global sangat penting bagi kita sebagao guru IPS. Untuk membantu
B. Rumusan Masalah
Adapun rumusan masalah yang akan kami bahas dalam makalah ini adalah
C. Tujuan
Adapun tujuan dalam pembuatan makalah ini adalah dengan membaca makalah ini kita
PENUTUP
A. Kesimpulan
1. Bahwa dalam merancang model pembelajaran IPS pada konteks perspektif global
ditingkat SD tidak dapat dilepaskan dari hakikat peserta didik dengan potensi dasar
mentalnya. Tingkat perkembangan kemampuan sesuai dengan umur mereka.
2. Hakikat perspektif global pendekatan dan evaluasi hasil pembelajaran dilakukan secara
bertahap serta berkesinambungan dimulai dari awal pembelajaran selama
pembelajaran dari pada akhir pembelajaran.
3. Pada rancangan evaluasi pembuatan kisi-kisi merupakan persyaratan bagi alat evaluasi
yang benar, khususnya pada pembelajaran IPS dalam lingkup perspektif global.
B. Saran
Kami himbau kepada para pembaca khususnya para pendidik agar kita sebagai pendidik
mampu berpikir dan bertindak secara global sehingga kita mampu membekali diri dalam