Anda di halaman 1dari 8

BAB II

PEMBAHASAN

Model Pembelajaran dan Evaluasi Pembelajaran Prespektif Global


I. Model Pembelajaran Prespektif Global dalam IPS SD
Dalam kehidupan kita umat manusia, banyak masalah yang menunjukkan pertentangan
(kontrofersial) satu kenyataan dengan kenyataan yang lainnya.Dapat kita amati bersama mulai
dari tempat tinggal masing-masing (local), wilayah yang lebih luas seperti tingkat kabupaten
dan provinsi (regional), tingkat bangsa (nasional), antar wilayah Negara (antar ragional) sampai
ketingkat dunia (global). Masalah-masalah tersebut meliputi kaya miskin, perdamaian konflik,
saling mempercayai-prasangka, kesepakatan-pertentangan, dan kelestarian-perusakan.

Dalam pembelajaran, khususnya pembelajaran IPS, dan lebih khusus lagi tentang
pembelajaran masalah-masalah controversial dalam konteks prespektif global ada empat
komponen yang harus diperhatikan . Empat komponen itu meliputi materi (pokok bahasan),
proses pembelajaran dan hasil atau produk yang akan dicapai (tujuan) serta teknik evaluasi
sebagai kulminasinya.

A. MATERI (POKOK BAHASAN)

Berbicara tentang sumber materi , khususnya tentang masalah-masalah


controversial,pertama anda selaku guru IPS harus mengacu pada kurikulum yang berlaku.
Apakah ada pokok bahasan atau subpokok bahsan tentang masalah-masalah controversial
dalam kurikulum itu? Untuk menambah, mengembangkan dan memperkaya materi yang ada
dalam kurikulum Anda gali sumber-sumber lainnya. Kedalam sumber tersebut yang paling
utama yaitu masyarakat dan lingkungan tempat kita dan anak-anak berada. Sumber lain yang
dapat dijangkau dan ada disekitar kita, yaitu bahan bacaan berupa buku, surat kabar, tabloid,
dan majalah.selanjutnya juga media elektronik yang menyiarkan berita, baik berita nasional
maupun dunia, yaitu media radio dan TV.

B. PROSES PEMBELAJARAN

Proses pembelajaran yang akan ditempuh dan dilaksanakan, tidak dapat lepas dari sifat
materi yang akan dibahas, dan produk atau tujuan yang akan dicapai.Sehingga metode dan
strategi yang akan diterapkan dan media pembelajaran yang akan digunakan harus sesuai
dengan sifat materi dan tujuan yang akan dicapai.
Metode pembelajaran seperti metode ceramah, tanya jawab, diskusi, bermain peran, sosio-
drama, demonstrasi, tugas, karyawisata, dan yang lainnya.Sedangkan strategi mengajar mulai
dari cara bertanya efektif, pembinaan konsep dan pengembagan generalisasi, penanaman nilai
dan sikap, pengmbangn keterampilan, inkuiri serta bepikir kritis dan yang lainnya.Selanjutnya
media pembelajaran antara lain gambar, poster, grafik, peta, globe, berbagai model dan maket
dan lain sebagainya. Hal itu semua Anda bisa seleksi dalam penerapan dan penggunaan sesuai
dengan sifat materi dan tujuan pembelajatan yang akan dicapai.

C. TUJUAN YANG AKAN DICAPAI

Benjamin S. Bloom dan kawan-kawan (1956), dalam bukunya yang berjudul Taxonomi of
Educational Objectives, mengemukakan tiga aspek prilaku yang menjadi tujuan pendidikan dan
pengajaran, yaitu aspek kognitif, aspek afektif, dan aspek psikomotor. Produk atau tujuan yang
akan dicapai menjadi panduan bagi kegiatan proses belajar mengajar sesuai dengan konsep
“pendidikan yang berwawasan tujuan”.

D. TEKNIK EVALUASI

Teknik evaluasi ini meliputi non-tes dan tes. Evaluasi non-tes, meliputi penilaian
kegiatan tugas dan penampilan.Tugas-tugas observasi,mengumpulkan informasi (data) dan
bahan atau benda-benda yang berhubungan dengan kegiatan pembelajaran, harus kita nilai.
Evaluasi non-tes ini juga diterapkan pada kesempatan Tanya-jawab dan diskusi untuk menilai
berapa jauh siswa memahami konsp-konsepyang dikembangkan dalam proses pembelajaran.
Sedangkan Evaluasi tes, baik lisan maupun tertulis. Tes tertulis meliputi bentuk uraian (esai) dan
objektif tes. Tujuannya untuk mengukur berapa jauh penguasaan siswa terhadap pokok
bahasan yang diproses dan disajikan.

E. KONSEP

Konsep memiliki dua pengertian,baik pengertian denotative maupun pengertian konotatif.


Secara sederhana pengertian denotative adalah pengertian kata berdasarkan definisi kamus.
Konsep-konsep IPS, seperti juga konsep-konsep bidang studi lainnya, memiliki pengertian
konotatif, yaitu pengertian yang lebih tinggi yang harus dilatihkan kepada siswa untuk
memahaminya. Dengan kata lain konsep IPS merupakan suatu kata atau suatu ungkapan yang
memiliki ciri yang menonjol dan melekat yang memiliki makna rangkap baik makna konotatif
maupun makna denotative.

Dalam prespektif global, ada beberapa konsep yang dapat diketengahkan, antara lain saling
ketergantungan, perdamaian, kesejahteraan bersama, kepemilikan bersama, dan lain
sebagainya.
Selanjutnya agar konsep itu melekat pada diri siswa, ia harus dibinakan pada diri
mereka,seperti:

1. Pembinaan Konsep
Berdasarkan uraian yang dikemukakan James G. Womack (1970:32), pembinaan konsep
dapat diartikan sebagai proses pengajaran aspek konotatif dari konsep-konsep
2. Strategi Pembinaan Konsep
Dalam strategi ini, proses pembelajaran itu secara dominan diarahkan pada penguasaan
suatu kata atau suatu ungkapan sampai terjadi pola pengertian abstrak atau konsep
dalam diri yang mempelajarinya,dalam artian diri siswa itu sendiri. Strategi pembinaan
konsep itu harus berkaitan kuat dengan pengalaman.

Berkenaan dengan pembinaan konsep, Jhon Jarolimek (1971: 57-64) mengetengahkan tiga
strategi sebagai berikut:

Strategi pertama: membuat daftar (listing), mengelompokkan (grouping), dan membuat label
(labeling).
Strategi kedua: mengalami (experiencing), berhipotesis (hypothesizing), pengujian (testing).
Strategi ketiga : memperkenalkan contoh dan bukan contoh (recognizing examples and
nonoexamples).

F. PENGEMBANGAN TEKNIK EVALUASI


(social skill) yaitu keterampilan bekerja sama dengan orang lain, bergotong royong, dan
membantu pihak lain dalam berbagai situasi dan kondisi. Secara konfeherensif, Evaluasi yang Anda
lakukan itu melalui langkah-langkah kegiatan sejak awal sampai penilaian tes akhir. Penilaian itu
meliputi kegiatan Tanya-jawab, diskusi,tugas dengan hasilnya, sampai yang terakhir berupa tes
tertulis. Evaluasi ini meliputi hal-hal yang kualitatif sampai pada nilai yang dapat diukur. Setelah
itu adapula mengajarkan keterampilan dan sikap social pada pengajaran IPS yang berkaitan
dengan prespektif global tersebut.

Keterampilan secara umum dapat diartikan sebagai kemampuan mengerjakan sesuatu


yang baik, memiliki makna yang sangat berarti khususnya dalam pengajaran IPS, dalam
pengajaran tersebut keterampilan memiliki makna yang luas pada kegiatan membaca, tanpa
keterampilan membaca, perbendaharaan kata akan terbatas sehingga pembinaan konsep juga
tidak akan mencapai tujuan yang optimal. Secara luas keterampilan itu meliputi keterampilan
fisik-motorik (motor skill) yaitu keterampilan memanfaatkan anggota badan, tangan, kaki,
pancaindra, dan organ lainnya, keterampilan berpikir (intellectual skill) yaitu keterampilan
memanfaatkan kemampuan berpikirdalam memecahkan sesuatu persoalan yang dihadapi,
cepat tanggap dengan nalar yang tinggi, dan keterampilan social.
II. Evaluasi Pembelajaran Prespektif Global dala IPS SD

A. HAKIKAT EVALUASI

Dalam kegiatan dan proses pembelajaran, khususnya pada pembelajaran IPS, evaluasi
ini merupakan kegiatan yang tidak dapat dipisahkan dari seluruh kegiatan. Bahkan telah
menjadi kesepakatan sebagai kegiatan puncak (kulminasi) untuk mengetahui bagaimana hasil
pembelajaran tadi, sehingga harus dilakukan evaluasi tersebut.

B. ASAS EVALUASI

Asas yang harus diperhatikan dalam melakukan evaluasi adalah:

1. Asas Komprehensif atau Asas Keselurukan


2. Asas Kesinambungan atau Asas Kontinuitas
3. Asas Objektivitas

C. FUNGSI EVALUASI

1. Mengungkapkan penguasaan peserta didik trhadap materi atau pokok pembahasan


yang telah diperoleh dari proses pembelajaran.
2. Menemukan kelemahan-kelemahan materi, metode, media pengajaran, dan tujuan
yang telah dirumuskan.
3. Mengungkapkan terpenuhi tidaknya tugas guru dalam melakukan pembelajaran
terhadap peserta didik.
4. Mengungkapkan tingkat perkembangan peserta didik secara individual, selanjutnya
digunakan untuk membimbing pertumbuhan potensinya yang lebih lanjut.

D. TUJUAN EVALUASI

1. Membuat laporan prestasi peserta didik berkenaan dengan hasil pembelajaran yang
harus diketahui oleh orang tua masing-masing.
2. Mendapatkan umpan balik hasil evaluasi pembelajaran terhadap keberhasilan atau
ketidakberhasilan kerja dan kinerja guru dalam melaksanakan pembelajaran.
3. Menemukan foktor-faktor pendorongdan penghambatan keberhasilan pembelajaran,
baik yang dilakukan oleh guru maupun oleh para peserta didik.
4. Menyusun program bimbingan individual bagi para peserta didik dalam mencapai
keberhasilan pembelajaran.
5. Meningkatkan rangsangan kegiatan pembelajaran kepada para peserta didik.
KATA PENGANTAR

Puji syukur kali panjatkan kepada Allah SWT karena atas berkat,rahmat dan hidayahnya

kami dapat menyelesaikan tugas mata kuliah Perspektif Global. Makalah ini di susun dengan

tujuan untuk mengetahui model pembelajaran dan evaluasi pembelajaran perspektif global.

Makalah ini disajikan dengan cara yang sederhana dengan bahasa yang mudah dicernah tapi

komutatif. Kami menyadari bahwa makalah ini kurang dari kesempurnaan,oleh karena itu kritik

dan saran dari para pembaca sangat kami harapkan demi kesempurnaan makalah ini.

Akhir kata kami ucapkan terima kasih kepada semua pihak yang mendukung, sehingga

makalah ini selesai. Semoga makalah ini bermanfaat dan dapat menjadi referensi yang

mendukung pembelajaran bagi siswa dan dosen.

Kendari, 2013

Penyusun
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Modul ini merupakan modul yang terakhir dari mata kuliah Perspektif Global. Dengan

demikian merupakan dari modul sebelumnya bahkan menjadi modul penutup. Tentang

pengetahuan dan penguasaan materi dari modul sebelumnya.

Dalam modul ini kita akan mempelajari model pembelajaran dan evaluasi pembelajaran

yang berkaitan dengan masalah dengan masalah controversial pembinaan konsep

pengembangan keterampilan social serta sikap social yang berkaitan dengan perspektif

global.

Pengetahuan dari merancang serta menerapkan model pembelajaran dan evaluasi

pembelajaran perspektif global sangat penting bagi kita sebagao guru IPS. Untuk membantu

merancang dan menerapkan model pembelajaran serta evaluasi pembelajaran tersebut

kedalam modul ini.

B. Rumusan Masalah

Adapun rumusan masalah yang akan kami bahas dalam makalah ini adalah

- Modul pembelajaran Perspektif Global dalam IPS SD


- Evaluasi pembelajaran Perspektif Global dalam IPS SD

C. Tujuan

Adapun tujuan dalam pembuatan makalah ini adalah dengan membaca makalah ini kita

mampu merancang dan menerapkan model pembelajaran dan evaluasi pembelajaran

Perspektif Global dalam IPS SD.


BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

Adapun kesimpulan dalam pembuatan makalah ini adalah

1. Bahwa dalam merancang model pembelajaran IPS pada konteks perspektif global
ditingkat SD tidak dapat dilepaskan dari hakikat peserta didik dengan potensi dasar
mentalnya. Tingkat perkembangan kemampuan sesuai dengan umur mereka.

2. Hakikat perspektif global pendekatan dan evaluasi hasil pembelajaran dilakukan secara
bertahap serta berkesinambungan dimulai dari awal pembelajaran selama
pembelajaran dari pada akhir pembelajaran.

3. Pada rancangan evaluasi pembuatan kisi-kisi merupakan persyaratan bagi alat evaluasi
yang benar, khususnya pada pembelajaran IPS dalam lingkup perspektif global.

B. Saran

Kami himbau kepada para pembaca khususnya para pendidik agar kita sebagai pendidik

mampu berpikir dan bertindak secara global sehingga kita mampu membekali diri dalam

merancang dan menerapkan pembelajaran perspektif global.


Daftar Pustaka

Gabler, R.E. (1966). A Handbook for Geography Teacher. Illinois:


Publication Center National Council for Geographich Education

Foley, G. (1993). Pemanasan Global. Jakarta: Yayasan Obor Indonesia.


Konphalindo, Panos.

Sekretariat Negara. (1982) Pokok pokok pengelolaan lingkungan hidup.


Jakarta: Undang-Undang No. 4 Tahun 1982

Anda mungkin juga menyukai