Anda di halaman 1dari 4

Nama : Rini Yulvani

NIM : 856574181
Semester : II/PGSD
Mata Kuliah : PDGK4303/Perspektif Global
Tutor : Dr. Pahrudin HM, M.A.

TUGAS TUTORIAL 3

Soal No.1
Emmanuel Kant mengemukakan bahwa sejarah dan geografi merupakan ilmu dwitunggal.
Jelaskan dari pernyataan tersebut!
Jawaban:
 Sejarah dan geografi merupakan ilmu dwitunggal, maksudnya adalah jika ilmu
sejarah mempertanyakan suatu peristiwa “kapan” terjadi, maka ilmu geografi
mempertanyakan “dimana” tempat kejadiannya, jadi dimensi waktu dengan
ruang/tempat itu saling melengkapi. Maka dari itu, sejarah dan geografi merupakan
ilmu dwitunggal yang merupakan suatu hubungan yang sangat erat dan kokoh.
 
Soal No. 2
Menurut Anda, Indonesia termasuk Negara yang memiliki kualitas SDM yang tinggi dengan
potensi SDA yang tinggi atau memiliki kualitas SDM yang tidak begitu tinggi namun dengan
potensi SDA yang tinggi?
Coba jelaskan dan berikan contohnya?
Jawaban:
 Menurut saya, Indonesia termasuk Negara yang memiliki kualitas SDM yang tidak
begitu tinggi namun dengan potensi SDA yang tinggi.

 Kualitas SDM di Indonesia saat ini tidak begitu tinggi atau bisa dibilang masih
rendah, posisinya menempati urutan ke-111 dari 182 negara di dunia, dan di ASEAN,
Indonesia berada di urutan ke-6 dari 10 negara. SDM Indonesia memang melimpah
tetapi kualitas kemampuannya rendah dalam mengelola pekerjaan. Dampaknya
pengangguran yang terjadi, karena tenaga kerja tidak memiliki skill atau keahlian
yang diperlukan Jika ingin Indonesia menjadi negara maju, maka generasi muda harus
dibimbing dan dibantu dengan layak dan terarah. Salah satu hal yang perlu di
perhatikan untuk membangun generasi muda berkualitas adalah dengan memperbaiki
kualitas pendidikan di Indonesia. Sangat diperlukan kerangka sistem penyelenggaraan
pendidikan meliputi kejelasan arah kebijakan yang ditetapkan, dengan tujuan untuk
membangun SDM yang bervisi dan misi sesuai potensi kekayaan negara Indonesia.

 Indonesia memiliki potensi SDA yang tinggi. Indonesia dikenal dengan negara
agrikultural dan memiliki kekayaan alam yang berlimpah. Indonesia juga memiliki
potensi alam dan flora & fauna yang jarang ditemukan di negara lain. Mulai kekayaan
di daratan sampai di lautannya, mulai pertambangan, minyak dan gas, sampai
kekayaan bawah laut yakni perikanan dan sebagainya. Contoh potensi SDA yang
terdapat di Indonesia antara lain: hutan, lautan, minyak bumi, gas alam, batu bara, dll.

Soal No. 3
Ditinjau dari bidang pendidikan IPS tingkat SD, dalam merancang pembelajaran perspektif
global khususnya mengenai masalah-masalah kontroversial, persyaratan-persyaratan apakah
yang harus diperhatikan?
Jawaban:
 Persyaratan-persyaratan yang harus diperhatikan dalam merancang pembelajaran
perspektif global mengenai masalah-masalah kontroversial, diantaranya:
1. Materi dan Pokok Bahasan
Selaku guru IPS, untuk menjawab pertanyaan materi pembelajaran yang akan
disajikan pada pengajaran IPS, guru harus menggali dan merumuskan materi
yang akan disajikan sesuai dengan tingkat perkembangan murid yang akan
memperoleh materi yang bersangkutan. 

Berbicara tentang sumber materi, khususnya tentang masalah-masalah


kontroversional, pertama yang harus dilakukan selaku guru IPS harus
mengacu pada kurikulum yang berlaku. Untuk menambah, mengembangkan
dan memperkaya materi yang ada dalam kurikulum, selaku guru IPS harus
menggali sumber-sumber lainnya. Ke dalam sumber tersebut yang paling
utama yaitu masyarakat dan lingkungan tempat kita dan anak-anak berada.
Sumber lain yang dapat dijangkau dan ada di sekitar kita, yaitu bahan bacaan
berupa buku, surat kabar, tabloid dan majalah. Selanjutnya juga media
elektronik yang menyiarkan berita, baik berita nasional maupun dunia.
2. Proses Pembelajaran
Proses pembelajaran yang akan ditempuh dan dilaksanakan, tidak dapat
dilepaskan dari sifat materi yang akan dibahas, dan produk atau tujuan yang
harus dicapai. Oleh karena itu, metode dan strategi yang akan diterapkan serta
media pengajaran yang akan digunakan dalam proses pembelajaran, harus
disesuaikan dengan sifat materi dan tujuan yang akan dicapai tadi.

Dari berbagai metode pengajaran dan strategi mengajar sebaiknya guru IPS
dapat menyeleksi dalam penerapan dan penggunaannya sesuai dengan sifat
materi dan tujuan yang akan dicapai.

3. Tujuan Yang Akan Dicapai


Menurut Benjamin S. Bloom dan kawan-kawan (1956) dalam bukunya
yang berjudul Taxonomy of Educational Objectives, terdapat 3 aspek perilaku
yang menjadi tujuan pendidikan dan pengajaran, yaitu aspek kognitif,
aspek afektif dan aspek psikomotor.

4. Teknik Evaluasi
Teknik evaluasi meliputi, non-test dan test. Evaluasi non-test
meliputi penilaian kegiatan tugas dan penampilan. Penampilan ini menjadi
pendorong kegairahan dan penciptaan suasana persaingan yang sehat yang
menjadi dasar kemajuan individu siswa dalam mengembangkan dorongan
ingin tahu, minat, membuktikan kenyataan serta dorongan menemukan sendiri
hal-hal yang berkaitan dengan apa yang sedang dipelajarinya.

Evaluasi non-tes ini juga diterapkan pada kesempatan tanya-jawab dan diskusi
untuk menilai berapa jauh para siswa memahami konsep-konsep yang
dikembangkan dalam proses pembelajaran.

Evaluasi tes, dalam bentuk tes tertulis meliputi bentuk uraian (essay) dan
objektif tes. Evaluasi tes ini untuk mengukur berapa jauh penguasaan siswa
terhadap pokok bahasan yang diproses dan disajikan. Penilaian harus
dilakukan secara berkesinambungan dan menyeluruh sehingga menghasilkan
tingkat evaluasi yang komprehensif.
Soal No. 4
Jelaskan apakah sesungguhnya hakikat evaluasi itu!
Jawaban:
 Pada hakikatnya evaluasi merupakan suatu proses membuat keputusan tentang nilai
suatu objek. Keputusan penilaian (value judgement) tidak hanya didasarkan kepada
hasil pengukuran (quantitative description), dapat pula didasarkan kepada hasil
pengamatan (qualitative description).
 
Soal No. 5
Jelaskan asas-asas apa saja yang harus diperhatikan dalam melakukan evaluasi
Jawaban:
 Asas-asas yang harus diperhatikan dalam melakukan evaluasi meliputi :
1. Asas Komprehensif atau Asas Keseluruhan
Evaluasi itu harus meliputi keseluruhan aspek pribadi perserta didik
(pengetahuan, penguasaan materi, keterampilan, kemampuan berpikir, sikap,
dan keseluruhan aspek materi atau pokok bahasan yang disajikan).

2. Asas Keseimbangan atau Asas Kontinuitas


Evaluasi itu dilakukan secara kesinambungan dalam proses, mulai dari awal
proses, selama proses berlangsung, dan pada saat proses itu berakhir. Hal ini
sesuai pula dengan asas pendidikan sepanjang hayat.

3. Asas Objektivitas
Evaluasi ini dilakukan berdasarkan kenyataan apa adanya, tidak diwarnai oleh
sifat-sifat subjektif terutama dari yang melakukan evaluasi. Hasil evaluasi itu
menunjukan suatu derajat nulai atau ukuran, itulah hasil yang dicapai, tidak
ditambah atau dikurangi oleh suatu penafsiran di luar lingkup yang dievaluasi.

~SELESAI~

Anda mungkin juga menyukai