Anda di halaman 1dari 4

Nama : …..

NIM : ….

Fakultas : FKIP/Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan

Kode/ Nama Mk : MKDK4001/Pengantar Pendidikan

Tugas :2

1. Sejarah pendidikan masa sebelum kemerdekaan berawal dari pendidikan yang


diselenggarakan oleh Belanda yang dikelola oleh VOC. Pada masa VOC ini pendidikan
sekolah terbagi menjadi pendidikan rendah, pendidikan menengah, pendidikan kejuruan,
dan pendidikan tinggi. Adapun tujuan pendidikan yang di kelola VOC ini adalah agar
tersedianya tenaga kerja murah untuk hegemoni penjajah, untuk menyebarluaskan dan
memperkuat kebudayaan barat dan juga misi kristen protestan. Sekolah-sekolahnya
terutama didirikan di daerah-daerah yang penduduknya beragama Katolik yakni di Ambon.
Kurikulumnya selain mata pelajaran membaca dan menulis juga mata pelajaran agama
protestan. Orang Belanda umumnya beragama Protestan, selain mereka berusaha untuk
menguasai wilayah Indonesia, merekapun berusaha untuk menyebarluaskan agama
protestan.
Kurikulum pendidikan zaman Belanda yang di kelola VOC tidak tertulis, tetapi dipahami dan
dilaksanakan seluruh warga sekolah. Lama pendidikan pun tidak ditentukan sesuai dengan
tingkat daya serap peserta didik. Peserta didik umumnya anak pribumi yang ornagtuanya
bekerja sebagai pegawai Belanda. Anak-anak pribumi rakyat jelata tidak diberi kesempatan
untuk bersekolah. Guru disekolah tersebut adalah orang Belanda, tetapi kemudian diganti
oleh anak-anak dari para kepala pemerintahan yang sudah mendapat pendidikan di Belanda.

Berdasarkan uraian diatas, analisislah karakteristik pendidikan Belanda zaman VOC!

Jawaban : karaktteristik pendidikan Belanda zaman VOC


 terbagi menjadi pendidikan rendah, pendidikan menengah, pendidikan kejuruan,
dan pendidikan tinggi.
 tujuan pendidikan yang di kelola VOC ini adalah agar tersedianya tenaga kerja murah
untuk hegemoni penjajah
 Kurikulumnya selain mata pelajaran membaca dan menulis juga mata pelajaran
agama protestan
 Lama pendidikan pun tidak ditentukan sesuai dengan tingkat daya serap peserta
didik.
 Peserta didik umumnya anak pribumi yang orangtuanya bekerja sebagai pegawai
Belanda
 Guru disekolah tersebut adalah orang Belanda, tetapi kemudian diganti oleh anak-
anak dari para kepala pemerintahan yang sudah mendapat pendidikan di Belanda.

2. Pada masa pasca kemerdekaan seiring dengan meningkatnya pemikiran mengenai


pentingnya pendidikan pada tahun 1970-an, dan keterbatasan ketersediaan layanan
pendidikan formal, maka peran, fungsi, dan harapan terhadap pendidikan nonformal
meningkat pula. Melalui Direktorat Pendidikan Masyarakat, banyak program yang
diselenggarakan dalam rangka penciptaan sumber daya manusia Indonesia yang berkualitas.

Pada saat itu usaha-usaha peningkatan pendidikan dan keterampilan juga diarahkan pada
kemampuan untuk meningkatkan perluasan lapangan kerja dan partisipasi produktif
angkatan kerja guna mengurangi beban ketergantungan masyarakat pada pemerintah.
Pelaksanaan program pendidikan masyarakat berpedoman pada kebijakan menteri
pendidikan dan kebudayaan. Program-program yang ada berupa program peningkatan
pendidikan masyarakat (mengintegrasikan kegiatan belajar dengan pendidikan mata
pencaharian), program pembinaan generasi muda, program pembinaan keolahragaan dan
progam peningkatan peranan wanita.

Berdasarkan wacana tersebut analisislah masalah pendidikan yang terjadi pada masa pasca
kemerdekaan serta solusi yang dilakukan untuk mengatasinya.

Jawaban : masalah pendidikan yang terjadi pada masa pasca kemerdekaan adalah
meningkatnya pemikiran mengenai pentingnya pendidikan pada tahun 1970-an, dan
keterbatasan ketersediaan layanan pendidikan formal.
Solusi yang dilakukan untuk mengatasinya adalah peningkatan pendidikan dan keterampilan
juga diarahkan pada kemampuan untuk meningkatkan perluasan lapangan kerja dan
partisipasi produktif angkatan kerja guna mengurangi beban ketergantungan masyarakat
pada pemerintah.
Program- program yang ada adalah peningkatan pendidikan masyarakat (mengintegrasikan
kegiatan belajar dengan pendidikan mata pencaharian), program pembinaan generasi muda,
program pembinaan keolahragaan dan progam peningkatan peranan wanita.
3. Manusia dalam menjalani kehidupan sebagai individu secara mandiri maupun berkelompok
sebagai masyarakat selalu mengadakan interaksi dengan lingkungannya. Interaksi dapat
terjadi antara seseorang dengan orang lain, dengan masyarakatnya, interaksi dengan orang
dan masyarakat lainnya maupun lingkungannya. Interaksi yang sangat kompleks ini
dilakukan dalam rangka memenuhi berbagai kebutuhan hidup baik fisik maupun psikisnya.
Berpikir dan bertindak merupakan tuntutan dalam kehidupan seseorang di masyarakat.
Adanya kemampuan berpikir dan bertindak dimaksud memunculkan ide-ide dan hasil ide-ide
berbentuk objek materi maupun non materi.

Kehidupan bersama antar manusia menghasilkan kebiasaan, adat istiadat, customs dan
folkways, mores dan pranata sosial merupakan aspek kebudayaan ide dan objek material
yang merupakan hasil karya seseorang dan diadopsi dalam rangka kebutuhan kehidupan
kolektif selanjutnya menjadi suatu budaya masyarakat tersebut. Kebudayaan adalah hasil
karya manusia, namun di pihak lain kebudayaanlah yang “menciptakan” manusia sesuai
dengan lingkungannya.

Berdasarkan wacana tersebut analisislah hubungan antara manusia dan kebudayaan.

Jawaban : Kebudayaan adalah hasil karya manusia, namun di pihak lain kebudayaanlah yang
“menciptakan” manusia sesuai dengan lingkungannya.

4. Proses pembudayaan adalah tindakan yang menimbulkan dan menjadikan sesuatu lebih
bermakna untuk kemanusiaan. proses tersebut diantaranya internalisasi (proses penyerapan
realitas obyektif dalam kehidupan manusia), sosialisasi (proses interaksi terus menerus yang
memungkinkan manusia memeproleh identitas diri serta keterampilan), enkulturasi
(berbaurnya seseorang ke dalamsuatu lingkungan kebudayaan), difusi (meleburnya suatu
kebudayaan dengan kebudayaan lain sehingga menjadi suatu kebudayaan), akulturasi
(percampuran dua atau lebih kebudayaan yang masih terlihat masing-masing unsurnya),
Asimilasi (proses peleburan dari kebudayaan satu ke kebudayaan lain).

Proses pembudayaan terjadi di berbagai daerah Indonesia. Salah satunya di kota Palembang
yang mengalami proses pembudayaan oleh tiga budaya sekaligus yaitu melayu, tionghoa dan
timur tengah. Pembudayaan ini tampak jelas pada arsitektur bangunan, kesenian, makanan
khas, dan adat istiadat contohnya rumah limas, kampung arab, pagoda di pulau kemaro dan
lain sebagainya.

Berdasarkan wacana tersebut analisislah proses pembudayaan yang terjadi di kota


Palembang!

Jawaban : proses pembudayaan yang terjadi di kota Palembang meliputi proses


pembudayaan oleh tiga budaya sekaligus yaitu melayu, tionghoa dan timur tengah.
Pembudayaan ini tampak jelas pada arsitektur bangunan, kesenian, makanan khas, dan adat
istiadat contohnya rumah limas, kampung arab, pagoda di pulau kemaro dan lain
sebagainya.

5. Bunga mempunyai seekor kucing Moci namanya. Setiap pagi dan malam Bunga memberi
makan, apabila Bunga belum memberikan makan, maka Moci meang meong mengikuti
Bunga, sampai diberi makan oleh Bunga. Bunga seprti biasa setelah memberi makan Moci
pada pagi hari, lanjut mandi dan sarapan sebelum berangkat ke sekolah. Sebelum berangkat
sekolah, Bunga berpamitan pada ayah ibunya dengan mencium tangan. Sepulang sekolah
seperti biasa, Bunga menempatkan baju seragam di tempat cucian baju, menyimpan sepatu
di rak sepatu, menyimpan tas ditempat yang telah disediakan. Si Moci sepanjang hari
kerjanya hanya main-main, tidur, minta makan. Bila waktu sholat tiba, Bunga melaksanakan
sholat dengan tertib tanpa diperintah. Sebagai anggota tim volly, setiap hari Minggu Bunga
berlatih volly di sekolahnya.

Dari ilustrasi tersebut, analisalah apa yang membedakan Moci sebagai binatang dan Bunga
sebagai manusia yang dihubungkan dengan kebudayaan adalah hasil belajar.
Jawban : Moci sepanjang hari hanya melakukan rutinitas seperti binatang pada umumnya
yakni hanya main-main, tidur, minta makan. Sedangkan Bunga melakukan rutinitas manusia
sebagaimana biasanya yaitu ; bersekolah, adab kepada orang tua, solat dan berlatih volly

Anda mungkin juga menyukai