KELOMPOK 1 :
1. RISMAWATI (857334663)
2. DENDI TRIYADI (857334649)
3. HENDAR RUSLAN (857334688)
4. DEDE CAHYA GUMELAR (857334506)
5. DENI PRIYATNA (857337572)
UNIVERSITAS TERBUKA
UPBJJ UT BOGOR
POKJAR SUKANAGARA
PROGRAM S.1 PGSD
1
KATA PENGANTAR
Semoga makalah ini bisa bermanfaat bagi pembaca pada umumnya dan
penulis pada khususnya, kami menyadari bahwa dalam pembuatan makalah ini
masih jauh dari sempurna, untuk itu penulis mengharapkan saran dan kritik yang
bersifat membangun demi perbaikan ke arah kesempurnaan. Akhir kata kami
sampaikan terimakasih. Namun demikian, penulis berharap dengan adanya
makalah ini sekurang- kurangnya dapat memberikan sumbangsih pemikiran dalam
upaya mengetahui dan memahami “KONSEP DASAR IPS (PDGK 4102)”.
Penulis
i
DAFTAR ISI
Sampul
Kata pengantar ..................................................................................... i
Daftar Isi ............................................................................................... ii
ii
BAB I
PENDAHULUAN
1.3 Tujuan
a. Mengetahui konsep dasar geografi
b. Mengetahui pengertian dan kajian geografi
c. Mengetahui pendekatan materi geografi
d. Mengetahui konsep dasar ekonomi
e. Mengathui permasalahan ekonomi
iii
BAB II
PEMBAHASAN
MODUL 5
KONSEP DASAR GEOGRAFI
Kegiatan Belajar 1
A. Pengertian Geografi
Terkesan oleh sebagian orang tentang materi yang terkandung dalam ilmu
geografi kurang jelas. Pelajaran geografi yang diajarkan di Sekolah terkesan
sebagai ilmu yang hanya dapat dihafalkan oleh para siswa, seperti menghafal
nama-nama tempat lain di muka bumi.
Cara mempelajari fakta lain seperti jumlah penduduk sebuah kota, nama
serta lokasi semua negara baru di Afrika. Gagasan atau pemikiran geografi, seperti
“Encyclopedic” yang berisi pengetahuan tentang tempat yang harus digambarkan
sebagaimana ketika wartawan salah satu surat kabar meminta bantuan kepada
Departemen geografi di salah satu Universitas untuk mendapatkan nama dan
lokasi suatu tempat yang berhubungan dengan kasus fenomenal yang beredar di
masyarakat umum.
1
Nama dan lokasi kota atau tempat adalah merupakan fakta bagi seorang
ahli geografi dan diasumsikan kedudukannya sama dengan tanggal atau bulan atau
tahun bagi ahli sejarah.
Pada akhir abad ke-19, ketika ilmu pengetahuan, geologi, meteorologi dan
botani sudah mengalami perkembangan yang sedemikian pesat maka ahli-ahli
geografi terpengaruh dan tertarik mengikuti metode-metode disiplin ilmu-
ilmu tersebut.
2
Suatu masyarakat mengembangkan tempat tinggalnya dengan cara
mengubah bentang alam menjadi bentang budaya jenis dan kualitas
perubahan ini tergantung dari tingkat kebudayaannya.
Cara ini lebih berarti untuk mengetahui hubungan dari dua variabel atau
lebih.
Lokasi suatu objek adalah suatu atribut dari objek itu sendiri dan
bagaimana legimitasinya berkaitan dengan disiplin ilmu pengetahuan tertentu.
Ahli-ahli rasionalis pada abad ke-18 dan akhir abad ke-19 ahli
environmentalisme mempunyai gagasan agar geografi membentuk dan
memasukkan hukum-hukum atau dalil-dalil secara universal sehingga
geografi dapat diakui secara ilmiah.
3
Penyebaran terutama ditentukan oleh hasil proses-proses sejarah masa
lampau dan masa kini.
Hal yang membedakan suatu dengan ilmu yang lain dalam hal
memecahkan masalah yaitu sudut pandang satu ilmu dalam memecahkan masalah
atau dalam memberikan sejumlah alternatif pemecahan masalah (objek formal).
Objek kajian geografi sangat luas (objek material) mencakup aspek fisik
(lingkungan) aspek manusia serta aspek hubungan manusia dengan lingkungan.
Objek material geografi dapat mengenai pemukiman desa, kota, tempat pariwisata
daerah aliran sungai, bentuk lahan, bentang darat, sumber daya industri,
kependudukan, wilayah atau region, iklim, tanah, air dan masih banyak lagi.
Objek formal geografi adalah acara memandang dan cara berfikir terhadap
objek material tersebut dari segi geografi, yaitu segi keruangan, kelingkungan dan
kompleks wilayah.
4
KEGIATAN BELAJAR 2
PENDEKATAN MATERI GEOGRAFI
Pendekatan ilmu geografi cenderung kabur dan menghilang “jati diri”nya
karena menurut beberapa tokoh geografi terlena dan tertarik memasuki ilmu-ilmu
yang lain yang berfungsi sebagai penunjang. Mereka dalam memecahkan
persoalan geografi cenderung menggunakan topikal. Para ahli geografi menyadari
untuk menggunakan pendekatan geografi yang sama dan berfungsi sebagai
pembeda dengan ilmu-ilmu yangt lain. Pendekatan tersebut antara lain pendekatan
keruangan, pendekatan ekologikal dan pendekatan kompleks wilayah.
A. Pendekatan Keruangan.
5
2. Pengertian Nasional yaitu :
Wilayah merupakan bagian dari negara dan bagian tersebut mempunyai
kesatuan alam dan kesatuan manusia.
Contoh : Wilayah Timur Sumatera, Wilayah Utara Jawa
2. Nodal Region
Suatu wilayah yang diatur oleh beberapa pusat kegiatan melalui garis
melingkar.
Contoh : Jakarta sebagai ibukota.
3. Generic Region
Wilayah yang diklasifikasikan berdasarkan jenisnya
Contoh : Wilayah iklim tropik, wilayah iklim sedang, wilayah hutan pantai
dll.
4. Specific Region
Wilayah berdasarkan kekhususan sehingga merupakan daerah tunggal
yang mempunyai ciri-ciri tersendiri.
Contoh : wilayah waktu, WIB, WIT
6
Dari uraian di atas dapat disimpulkan bahwa fungsi tempat sebagai ruang
hidup. Ruang dalam hal ini ditafsirkan menurut 3 pendekatan yaitu.
1. Pendekatan Ekologis yaitu :
Ruang sebagai milieu yang berisi sumber alam
2. Pendekatan spatial (keruangan) yaitu :
Ruang sebagai space sebagai ajang kegiatan manusia.
3. Pendekatan Regional yaitu :
Sebagai region, daerah atau kesatuan politis.
7
klasifikasi peta ada 3 kelompok yaitu :
1. Peta Topografi
Memberikan gambaran umum mengenai permukaan lahan.
2. Chart & Peta Jalan
Disusun dengan tujuan sebagai alat bantu dalam navigasi.
3. Peta Tematik
Untuk menunjukkan tema-tema tertentu (menampilkan satu tema khusus
atau lebih)
Untuk membaca peta, kita perlu memahami skala dari peta yang dapat
diartikan sebagai perbandingan jarak antara dua titik sembarang di peta dengan
jarak horisontal kedua titik itu di permukaan bumi.
B. Pendekatan Ekologi
Pendekatan ini menekankan keterkaitan antara fenomena geosfer dengan
variabel lingkungan yang ada bukan eksistensi keruangan.
Dalam pendekatan ini digunakan unsur lingkungan yang berpengaruh terhadap
persepsi dan aspirasi penduduk, secara garis besar terdiri dari :
1. Lingkungan Fenomena / Gejala Fisik meliputi :
a. Iklim yang menguntungkan sehingga mampu mendukung bagi usaha
pertanian dan peternakan
b. Tanah yang subur tercermin dari berbagai macam jenis tanaman yang
tumbuh di kawasan ini.
c. Pola pengairan yang cukup baik dimana diketemukan sumber-sumber
mata air yang mampu mencukupi kebutuhan penduduk.
d. Flora pegunungan yang terdiri dari hutan, semak belukar dan tanaman-
tanaman budi daya masyarakat
8
e. Lokasi bencana alam hanya terbatas pada daerah aliran awan panas dan
lahar dingin, dan bantaran sungai.
f. Tipe bencana alam dianggap oleh penduduk tidak selalu terjadi sepanjang
tahun, hanya kadang-kadang saja
g. Pola penyebaran penduduk menggerombol menyesuaikan dengan bentuk
lahan dan jalan
2. Lingkungan Tingkah Laku, meliputi :
a. Kepercayaan masyarakat setempat. Bahwa gunung merapi merupakan
kerajaan yang diperintah oleh mahluk-mahluk halus, yakni empu romo
dan permadi.
b. Organisasi social penduduk di kawasan ini biasanya mengikat pada
kehidupan bersama, baik dalam keluarga inti maupun dalam keluarga
luas.
c. Agama yang dianut oleh penduduk setempat pada umumnya beragama
islam, tetapi mereka lebih percaya pada mahluk-mahluk halus.
d. Aktivitas pekerjaan penduduk, pada umumnya mereka sebagian besar
sebagai petani dan merangkap memelihara kambing dan sapi.
e. Ikatan kekerabatan, kehidupan penduduk di daerah ini sangat kuat tali
kekerabatannya, sesuai dengan pepatah jawa “mangan tidak mangan
kumpul”.
f. Penyuluhan transmigrasi yang kurang tepat.
3. Persepsi dan aspirasi penduduk terhadap Bencana Alam Gunung Merapi.
Persepsi dan aspirasi terhadap bencana alam gunung merapi bagi mereka
adalah tidak merugikan dan tidak membahayakan karena dianggap sebagai
takdir dan malah memberikan berkah bagi mereka karena akan
menyuburkan tanah pertanian mereka, letusan gunung merapi ini dianggap
bukan bencana, tetapi merupakan alat pembersih bagi mereka/warga desa
yang melanggar tata aturan peradatan yang diyakini penduduk. Penduduk
tetap bertahan dan menempati tempat kelahirannya.
9
C. Pendekatan Kompleks Wilayah dan Presentasi Peta
Kombinasi antara analisis keruangan dan analisis ekologi disebut Analisis
Kompleks Wilayah.
Di bawah ini akan diberikan contoh tentang analisis kompleks wilayah
sebagai model penelitian geografi dan pengajaran geografi mengenai perancangan
wilayah dalam rangka penyiapan pemukiman transmigrasi yang dilakukan oleh
Ruslan Diwiryo.
10
Kegiatan Belajar 3
2. Tujuan Pembelajaran.
Ilmu pengetahuan sosial di SD / MI dan Paket A mempunyai tujuan
sebagai berikut :
a. Mengembangkan pengetahuan dasar kesosiologian, kegeografian,
keekonomian, kesejarahan dan kewarganegaraan.
b. Mengembangkan kemampuan berfikir, pemecahan masalah dan keterampilan
sosial.
c. Membangun komitmen dan kesadaran nilai-nilai kemanusiaan.
11
3. Ruang Lingkup Pembelajaran IPS Geografi.
12
Menurut “geografi dunia” menurut Haggett (1996) di dalam pelajaran geografi
dunia siswa akan mampu menjawab 7 kecendungan masalah geografi dimasa
mendatang, yaitu sebagai berikut:
a. Jumlah penduduk dunia akan terus-menerus bertambah, tetapi jumlah
penduduk terbesar tersusun dari penduduk yang berumur tua.
b. Juka rata-rata kebutuhan energy dan sumber daya alam lain di negara
ketiga semakin meningkat dan melebihi rata-rata kebutuhan energy
c. Dampak gabungan dari no 1 dan 2 diatas akan cenderung terjadinya
peningkatan tekanan terhadap lingkungan alam baik secara local maupun
global.
d. Adanya usaha terus menerus pencarian penambangan sumber daya alam
ke wilayah lepas panatai semakin meluas
e. Dunia akan bertambah semakin “kecil”
f. Revolusi elektronika baru saja dimulai, tetapi kekuatan dan pengaruhnya
semakin bertambah kuat
g. Melemahnya struktur hierarki lama barangkali menimbulkan implikasi
melemahnya kekuatan geopolitik
13
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Kedudukan mata pelajaran geografi di SD termasuk dalam bagian ilmu
pengetahuan sosial, tetapi masing-masing pelajaran kelompok IPS ini di ajarkan
secara terpisah.
Tujuan pelajaran ini menjadikan siswa sebagai warga negara yang baik,
baik ditingkat nasional maupun masyarakat dunia.
Mata pelajaran geografi dalam IPS adalah bumi sebagai tempat tinggal
manusia sehingga geografi mampu menyintesis unsur-unsur fisik maupun unsur-
unsur sosial dalam penjelasan interaksi manusia dengan lingkungannya. Tujuan
pembelajaran IPS geografi SD/MI/Paket A adalah pengembangan pengetahuan
dalam ke geografian / pembuatan peta, penulisan dan pengelompokkan faktor fisik
maupun sosial dan kemampuan memahami hubungan timbal balik aktivitas
manusia dengan lingkungannya.
Serta ilmu ekonomi adalah ilmu yang mempelajari bagaimana usaha
manusia memenuhi kebutuhan dengan alat pemenuh kebutuhan yang terbatas
untuk mencapai kemakmuran.
Pemenuh kebutuhan berupa barang dan jasa yang mempunyai nilai
ekonomi, artinya untuk memperolehnya harus dengan pengorbanan adalah dengan
mengeluarkan uang.
B. Saran
Demikianlah makalah ini, kami mengharapkan kritik dan saran dari semua
pihak yang membaca yang sifatnya membangun agar makalah ini menjadi lebih
baik.
14
DAFTAR PUSTAKA
15