Anda di halaman 1dari 14

BAB 1

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG
Perubahan yang sangat cepat dan dialami masyarakat seiring
dengan perkembangannya zaman yang dibarengi bertmbahnya tingkat
pemahaman dan juga pengetahuan manusia dibidang sains dan teknologi
telah membawa banyak dampak bagi kehidupan manusia secara umum
baik positif maupun negatif. Untuk mengiringi kemajuan yang berjalan
sangat cepat sampai saat ini kita masih menggantungkan harapan pada
pendidikan untuk tetap mengawal dan menjaga kehidupan sosial
masyarakat yang terus berubah. Namun dunia pendidikan kita yang masih
belum bisa mengejar cepatnya arus perubahan itu perlu disesuaikan dan
juga dijaga sehingga tetap mampu menjawab tantangan dari perubahan dan
kemajuan yang terus terjadi.
Dalam bidang pendidikan, Pendidikan Ilmu Sosial juga tidak lepas
dari tantangan yang sangat keras yang berupa tuntunan akan adanya
perbaikan kualitas pendidikan dan juga tenaga kependidikan. Melihat
kondisi yang dihadapi dan memang harus dilewati tersebut maka sudah
sepantasnya Pendidikan Ilmu Sosial mulai membenahi diri baik dari
bergeser dari tatanan epistomologi kearah pengembangan inovasi dan juga
solusi bagi perkembangan pendididkan IPS kedepannya.
Oleh karena itu,sesuai dengan tujuan utama dalam pembelajaran
IPS yaitu mempersiapkan warga negara yang dapat membuat keputusan
refleksi dan berpartisipasi dengan sukses dalam kehidupan
kewarganegaraan di lingkungan masyarakat, bangsa dan negara, maka
peserta didik diharapkan dapat memperoleh pengetahuan dan pengalaman-
pengalaman serta menggunakan pengetahuan tersebut dalam kehidupan
demokratis, termasuk mempraktekkan berpikir dan pemecahan masalah.

1
B. RUMUSAN MASALAH
1. Bagaimana proses pembelajaran dalam prespektif global guru IPS?
2. Apa saja tujuan yang akan di capai dalam proses pembelajaran?
3. Apa saja pengembangan teknik evaluasi dalam pembelajaran?

C. TUJUAN RUMUSAN MASALAH


1. Untuk mengetahui bagaimana proses pembelajaran
2. Agar mengetahui tujuan apa saja yang akan di capai dam proses
pembelajran
3. Untuk mengetahui pengembangan teknik evaluasi dalam pembelajaran

2
BAB II

PEMBAHASAN

A. MODEL PEMBELAJARAN PERSPEKTIF GLOBAL


DALAM IPS SD
Dalam pembelajaran, khususnya pembelajaran IPS, dalam konteks
perpektif global ada Empat komponen yang harus di perhatikan. Empat
komponen itu meliputi Materi ( pokok bahasan), Proses pembelajaran dan
hasil atau produk yang akan di capai (tujuan) serta teknik evaluasi sebagai
kulminasinya.

1. MATERI (POKOK BAHASAN)

Untuk menjawab pertanyaan materi pembelajaran apakan yang akan


disajikan pada pengajaran IPS, guru harus menggali dan merumuskan
materi yang akan di sajikan sesuai dengan tingkat perkembangan murid.
Berbicara tentang sumber materi, khususnya tentang masalah-masalah
kontroversial, pertama yang harus di lakukan selaku guru IPS harus
mengacu pada kurikulum yang berlaku. Untuk menambah,
mengembangkan dan memperkaya materi yang ada dalm kurikulum, selaku
guru IPS harus menggalisumber-sumber lainnya. Kedalam sumber tersebut
yang paling utama yaitu masyarakan dan tempat kita dan anak-anak berada.
Sumberlain yang dapat di jangkau yang ada disekitar kita, yaitu bahan
bacaan berupa buku, surat kabar, tabloid dan majalah. Selanjutnya juda
media elektronik yang menyiarkan berita, baik nasional maupun dunis.

2. PROSES PEMBELAJARAN

Proses pembelajaran yang akan ditempuh dan di laksanakan,tidak


dapat di lepaskan dari sifat materi yang akan di bahas, dan produk atau

3
tujuan harus di capai. Oleh karena itu, metode dan strtegi yang akan
diterapkan serta media pembelajaran yang akan digunakan harus di
sesuaikan dengan sifat materi dan tujuan yang akan dicapai.

Berbagai metode pembelajaran, mulai dari ceramah, tanya jawab,


diskusi, bermain peran, sosio-drama, dempnstrasi, tugas, karyawisata dan
seterunya.beberapa strategi mengajar, mulai dari bertabya efektif,
pembinaan konsep dan pengembangan generalisasi, penanaman nilai dan
sikap, pengembangan keterampilanserta berfikir kritis. Dari berbagai
metode pengajaran dan strategi mengajar sabaiknya guru IPS dapat
menseleksi dalam penerapan dan penggunannya sesuai dangan sifat materi
dan tujuan yang akan dicapai.

3. TUJUAN YANG AKAN DICAPAI

Benjamin S. Bloom dan kawan-kawan (1956), dalam bukunya yang


berjudul Taxonomyof Educational Objectives, mengemukakan tiga aspek
perilaku yang menjadi tujuan pendidikan dan pengajaran, yaitu aspek
kognitif, aspek afektif dan aspek psikomotor.

4. TEKNIK EVALUASI

Teknik evaluasi meliputi non-tes dan tes. Evaluasi non-tes, meliputi


penilaiaan kegiatan tugas dan penampilan.tugas-tugas observasi,
mengumpulkan informasi (data) dan bahan atau benda-benda yang
berhubungan dengan kegiatan pembelajaran, harus kita nilai. Penilaian ini
menjadi pendorong kegairahan dan “penciptaan” suasana persaingan yang
sehat yang menjadi dasar kemajuan individu siswa dalam mengembangkan
dorongan ingin tahu. Evaluasi non-tes di terapkan pada kesempatan tanya
jawab dan diskusi. Eva luasi terhadap tanya jawab menjadi sarana penilaian
stratei “cara bertaya efektif” dan inkuiri serta brfikir kritis. Evaluasi tes,
baik lisan ataupun tertulis. Tes tertulis meliputi bentuk uraian (esai) dan
objektif tes. Evaluasi tes ini, untuk mengukur dan berapa jauh penguasaan
anak terhadap pokok bahasan dyang diproses dan disajikan.

4
5. KONSEP

Mengenai konsep khususnya konsep dalam IPS, James G.


Womack(1970: 30-31) mengemukakan pengertian sebagai berikut :

A social studies concept is a word or phrase whichha associated


with it certain salient, inalienable featuters. The understanding and proper
use of the concept depends on the mastery of the inaleanable feature as well
as the common definitional meaning of the word. Concept have both a
denotative and connotative level of meaning, the denotative level is simply
the distionary devinition of the ward. Social studies concepts, like concepts
from all fields of study, have a connotative level of meaning, and it is this
higher level of meaning which our students must be tainet to understand.

Secara bebas, uraian di atas dapat diterjemahkan bahwa konsep


pada bidang studi IPS adalah suatu kata atau ungkapan yang berasosiasi
dengan suatu sifat yang menonjol dalan melekat. Pemahaman dan
penggunaan konsep yang cocok selain bergantung pada sifat-sifat yang
melekat juga tergantung pada makna definisi umum kata yang
bersangkutan. Konsep memiliki dua pngertian, Pengertian Denotatif adalah
pengertian kata berdasarkan definisi kamus. Pengertian Konotaif adalah
pengertian yang lebih tinggi yang harus dilatih kepada siswa untuk
memahaminya.

1. Pembinaan konsep

James G. Womack (1970: 32) mengemukakan : “ the


process of teaching the connotative aspects of concepts is called
formation. This process requires introducing students to concepts
over long periods of time in varied setting so that the student will
discover for himself the diverse connotation of the concept “

Berdasarkan uraian diatas, pembinaan konsep itu dapat


diartikan sebagai proses pengajaran aspek konotatif dari konsep-
konsep. Proses ini memakan waktu cukup lama, dengan demikian

5
pembinaan ini merukan proses pembelajaran pengertian konotasi
konsep secara luas sampai sisawa mampu menangkap pengertian
dalam arti yang seluas-luasnya.

2. Strategi pembinaan konsep

Dalam pembinaan konsep, proses pembelajaran itu secara


dominan diarahkan pada penguasaan suatu kata atau suantu
ungkapan samapai terjadi pola pengertian abstrak atau konsep
dalam diri siawa.

John jarolimek (1971: 57-64) mengetengahkan tiga strategi


sebgai berikut :

Strategi pertama, membuat daftar (listing),


mengelompokkan (grouping),dan membuat label (labeling).

trategi kedua, mengalami (experiencing), berhipotesis


(hypothesizing), pengujian (testing).

Strategi ketiga, memperkenalkan contoh dan bukan contoh


(recognizing example and nonexample).

6. PENGEMBANGAN TEKNIK EVALUASI

ecara komprehensif, evaluasi yang perlu dilakukan itu melalui


langkah-langkah kegiatan tanya jawab, diskusi, tugas dengan
hasilnya.sampai yang terakhir tes tertulis. Evaluasi ini meliputi hal-hal
yang kualitatif sampai pada nilai yang dapat di ukur. Selanjutnya
bagaimana mengajarkan bagaimana keterampilan dan sikap social terhadap
pengajaran IPS yang berkaitan dengan perspektif global.

Keterampilan yang secara umum dapat diartikan sebagai


kemampuan mengajarkan sesuatu yang baik,memiliki makna yang sangat
berarti,khususnya dalam pengajaran IPS. Dalam pengajaran IPS

6
keterampilan memiliki makna luas pada kegiatan membaca, scara luas
keterampilan itu meliputi keterampilan fisik motorik, keterampilan berfikir
dan keterampilan sosial.

Selanjutnya kita tinjau apa yang dimaksud dengan sikap sosial


khususnya. Sikap adalah kecenderungan reaksi yang mantap dari
seseprang terhadap sesuatu atau seseorang atau terhadap lingkungan pada
umumnya. Sedangkan sikap sosial adalah positif terhadap kondisi dan
lingkungan sosial yang ada serta dihadapi sesrorang. Sikap sosial dalam
diri seseorang merupakan proses dan interaksi sosial yang dialami oleh
individu yang bersangkutan.

B. EVALUASI PEMBELAJARAN PERSPEKTIF GLOBAL


DALAM IPS SD
A. HAKIKAT EVALUASI

Menurut penjelasan John W. Best (1977:13) sebagai berikut: “


evaliasi berkenaan dengan sutau penerapan yang segera harus dilakukan
untuk mengungkapkan mutu, hasil proses atau program pendidikan
tertentu yang telah di sepakati dan ditentukan tujuan atau nilainya “.
Evaluasi menyatakan keputusan tentang efektifitas, manfaat sosial, atau
hasil yang diinginkan proses atau program dan tidak menyangkut
generalisasi yang mungkindari suatu tatanan yang diperluas. Dalam proses
pendidikan dan pengajaran, evaluasi ini menentukan peringkat serta
kelulusan peserta didik dari oproses dan program yang dijalananinya.

B. ASAS EVALUASI

ASsas-asas yang harus diperhatikan dalam melakukan evaluasi


meliputi :

1. Asas komprehensif atau asa keselurihan

Evaluasi ini harus meliputi keseluruhan aspek pribadi peserta


didik (pengetahuan, penguasaan materi, keterampilan,kemampuan

7
berfikir, sikap) dan keseluruhan aspe atau keseluruhan aspek materi
atau pokok bahasan yang disajikan.

2. Asas kesinambungan atau asas kontinuitas

Evaluasi itu dilakukan secara berkesinambungan dalam proses,


mulai dari awal proses, selama proses berlangsung dan pada saat
proses itu berakhir. Hal ini sesuai dengan asas pendidikan sepanjang
hayat.

3. Asas objektivitas

Evaluasi dilakukan berdasarkan kenyataan apa adanya, tidak


diwarnai oleh sifat-sifat subjektif terutama dariyang ,melakukan
evaluasi. Hasil evaluasi menunjukkan suatu derajat nilai atau ukuran,
itulan hasil yang dicapai, tidak ditambah atau dikurangi oleh suatu
penafsiran diluar lingkup yang dievaluasi.

C. FUNGSI EVALUASI
1. Mengungkap kemampuan peserta didik terhadap materi yang telah
diperoleh dari proes pembelajaran, yang meliputi pengetahuan,
kemampuan berfikir, keterampilan, perasaan dan sikapnya.
2. Menemukan kelemahan-kelemahan materi, metode, media pengajaran,
dan tujuan yang telah dirumuskan. Data hasil evaluasi ini selanjutnya
dapat digunakan untuk memperbaiki tugas pembelajaran selanjutnya.
3. Mengungkaokan terenuhi tidaknya tugas guru dalam melakukan
pembelajaran terhadap para peserta didik. Jika dari hasil evaluasi
proses pembelajaran itu terdapat kelemahan-kelemahan atau ada tugas
guru yang tidak terpenuhi, pada pembelajran berikutnya harus
dioerbaiki dan di semputnakan
4. Mengungkapkan tingkat perkembangan peserta didiksecara individual,
yang selanjutnya digunakan untuk membimbing pertumbuhan potensi
lebh lanjut.

8
D. TUJUAN EVALUASI
1. Membuat laporan prestasi peserta didik berkenaan dengan hasil
pembelajran yang harus diketahui oleh orang masing-masing.
2. Mendapatkan umpan balik hasil evaluasi pembelajaran terhadap
keberhasilan atau ketidak berhasilan kerja atau kinerja guru dalam
melaksanakan pembelajran.
3. Menemukan faktor-faktor pendorong dan penghambat keberhasilan
pembelajaran, baik yang dilakukan oleh guru mauoun peserta didik.
4. Menyusun program bimbingan individual bagi para peserta didik
dalam mencapai keberhasilan pembelajaran.
5. Meningkatkan rangsangan kegiatan pembelajaran kepda pesrta didik.

9
BAB III
PENUTUP

A. KESIMPULAN
Pada pembelajaran IPS, khususnya dalam konteks perspektif
global, sumber dan media pembelajaran utama adalah kehidupan
masyarakat yang nyata. Sejalan dengan perkembangan IPTEK, meltimedia
hasil kemajuan teknologi yang meliputi media cetak (surat kabar, tabloid,
majalah) dan media elektronik (radio, TV, vidio, internet) juga menjadi
sumber serta media pembelajran yang makin bermakna.
Dalam pembelajaran IPS pada konteks perspektif global, bukan
hanya memanfaatkan sumber yang majemuk dan menggunakan
multimedia, melainkan juga menerapkan multi metode (ceramah, tanya
jawab, diskusi, tugas, karyawisata) serta multistrategi (pembinaan konsep,
pengembangan nilai dan sikap, pengembangan keterampilan,inkuiri dan
berfikir kritis, tatacara bertanya yang efektif) sesuai dengan sifat perspektif
global.
Pendekatan dan evaluasi hasil pembelajaran dilakukan secara
bertahap serta berkesinambungan, dimulai dari awal pembelajaran,selama
pembelajran dan pada khir pembelajaran.
Baik prosedur maupun alat evaluasi pada pembelajaran IPS,
khususnya pada pembelajran perspektif global, harus berlandaskan asas
dan fungsi evaluasi yang benar untuk mencapai tujuan evaluasi yang
diharapkan.
Pada proses pembelajaran, khususnya pembelajaran IPS, lebih
khususlagi pembelajaran perspektif global, evaluasi merupakan kegiatan
puncak atau kegiatan kulminasi.

10
B. SARAN
Dalam penulisan makalah ini , penulis berharap agar pembaca yang
tentunya akan menjadi calon guru dapat memahami apa saja unsur-unsur
yang ada dalam sebuah indikator. Kelak makalah tentang indikator ini
dapat membantu calon guru dalam kegiatan proses pengembangan
pembelajaran. Penulis sadar makalah ini masih banyak terdapat
kekurangan, untuk itu kami harapkan kritik dan saran dari pembaca.

11
LAMPIRAN - LAMPIRAN

12
SOAL !
1. Dalam kehidupan manusia kemajuan teknologi menjadi sarana untuk
memperoleh segala informasi kehidupan sehari-hari, termasuk didalamnya
masalah-masalah yang kontroversial. Berikan 3 contoh masalah
kontroversial!

2. Apa perbedaan evaluasi tes dan evaluasi non tes?

3. Produk dan tujuan yang akan dicapai menjadi panduan dalam proses
pembelajaran sesuai konsep “pendidikan yang berwawasan tujuan”. Hal
tersebut memberikan warna kepada proses pembelajaran sesuai 3 aspek
perilaku yang menjadi tujuan pendidikan dan pengajaran. Sebutkan 3
aspek tersebut!

4. Sebutkan 4 dasar mental yang melekat pada diri tiap individu siswa dalam
penerapan model pembelajaran prespektif global yang harus diperhatikan
oleh setiap pendidik!

5. Teknik evaluasi dilakukan secara bertahap berkesinambungan sesuai


proses pembelajaran. Sebutkan teknik evaluasi yang sesuai untuk
diterapkan dalam model pembelajaran karya wisata!

13
Jawaban

1. Adanya kemiskinan, kekumuhan di satu pihak serta kekayaan dan


kemewahan di pihak lain.

2. Evaluasi non tes meliputi penilaian kegiatan tugas dan pinampilan. Tugas-
tugas observasi, mengumpulkan informasi (data),dan bahan atau benda-
benda yang berhubungan dengan kegiatan pembelajaran,harus di
nilai.penilaian ini menjadi pendorong kegairahan dan “penciptaan”
suasana persaingan yang sehat yang menjadi dasar kemajuan individu
siswa dalam mengembangkan dorongan ingin tahu. Evaluasi non-tes di
terapkan pada kesempatan tanya jawab dan diskusi.

Sedangkan evaluasi tes . Evaluasi tes, baik lisan ataupun tertulis. Tes
tertulis meliputi bentuk uraian (esai) dan objektif tes. Evaluasi tes ini,
untuk mengukur dan berapa jauh penguasaan anak terhadap pokok
bahasan dyang diproses dan disajikan.

3. aspek kognitif, aspek afektif dan aspek psikomotor.

4. – Dorangan ingin tahu (sense of curiosity) yang harus di layani dan


Dikembangkan.
_ minat terhadap sesuatu, khususnya terhadap pokok bahasan yang
disajikan (sense of interest) yang harus juga dilayani, dipertahankan dan
dikembangkan.
_ dorongan ingin membuktikan sendiri apa yang dipelajari dalam
kenyataan dilapangan (sense of reality)
_ dorongan ingin menemukan sendiri hal-hal yang di pelajari di lapangan,
dalam kehidupan praktis (sense of discovery).

5. Penilaian kemampuan observasi, kerja sama, pemenuhan tugas sampai


sikap yang tercermin dari perilaku siswa pada saat dan sesudah
karyawisata itu dilaksanakan. Penilaian, baik kuantitatif maupun kualitatif
disesuiakan dengan tingkat kemampuan siswa dan sifat serta tingkat
karyawisata yang bersangkutan (berapa persen piknik, berapa persen
pengetahuan, berapa persen tugas). Karena berkaitan dengan proses
pembelajaran, bobot penilaianpada pengetahuan dan tugas lebih
diutamakan.

14

Anda mungkin juga menyukai